Anda di halaman 1dari 15

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Manajemen Organisasi

Dosen Pengampu : Abdul Hafiz Rangkuti, M.Pd

Disusun Oleh :

Annisa Rustiani (0205201112)

Rina Anggraini (0205201028)

JURUSAN HUKUM PIDANA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW, kepada keluarga, para sahabatnya tabiin dan tabiat hingga sampai kepada
kita sebagai umatnya.

Alhamdulillah pada kesempatan ini penyusun telah menyelesaikan tugas


makalah yang berjudul "Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi” Sebagai
salah satu tugas kelompok mata kuliah Manajemen Organisasi. Pada kesempatan
ini penyusun sampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen mata kuliah
Manajemen Organisasi, yang telah memberikan arahan sehingga tugas ini
terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kepada teman-teman mahasiswa yang telah
memberikan dorongan semangat dan motivasi kepada penyusun.

Penyusun menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Semoga dengan adanya makalah ini bisa dijadikan sebagai
bahan kajian dan informasi kepada pihak-pihak yang akan mengembangkan lebih
jauh untuk kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3
A. Pengertian Pengambilan Keputusan Organisasi ........................................................ 3
B. Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan .......................................................................... 4
C. Proses Pengambilan Keputusan................................................................................. 6
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan .................................. 8
BAB III ............................................................................................................................... 10
PENUTUP .......................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 10
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi adalah unit sosial, terdiri dari sekelompok orang yang berinteraksi
untuk mencapai rasionalitas tertentu. Sebagai untisosial, organisasi terdiri dari
orang-orang dengan latar belakang sosial ekonomi, budaya, dan motivasi yang
berbeda. Pertemuan budaya dan motivasi orang-orang dari berbagai latar belakang
yang berbeda mempengaruhi perilaku individual dan menimbulkan problem dalam
proses keorganisasian kerena menyebabkan terjadinya benturan nilainilai
individual yang dapat menjadi faktor pengganggu dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Oleh karena itu setiap organisasi perlu menciptakan nilai-nilai yang
dianut bersama untuk membangun system keorganisasian guna menyeragamkan
pemikiran dan tindakan serta mengubah perilaku individual ke perilaku
organisasional.
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, dapat terjadi
perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan
yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta
administrasi dapat berjalan terus dengan lancar
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau
administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian
masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-
alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan
seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia
mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan.
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan
tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision
making) diproses oleh pengambilan keputusan (decision maker) yang hasilnya
keputusan (decision).

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian Pengambilan keputusan dalam organisasi?

2. Apa saja Jenis-jenis pengambilan keputusan dalam organisasi?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam


organisasi?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengambilan Keputusan Organisasi

Pengambilan Keputusan Organisasi menurut Gibson, menjelaskan


pengambilan keputusan sebagai proses pemikiran dan pertimbangan yang
mendalam yang dihasilkan dalam sebuah keputusan. Pengambilan keputusan
merupakan sebuah proses dinamis yang dipengaruhi oleh banyak kekuatan
termasuk lingkungan organisasi dan pengetahuan, kecakapan dan motivasi.1

Tetapi menurut sudut pandang Salusu mendefinisikan pengambilan


keputusan sebagai proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode
yang efisien sesuai situasi untuk menemukan dan menyelesaikan masalah
organisasi.2

Dan menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu


pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling
cepat. Pengambilan keputusan sebagai usaha sadar untuk menentukan satu
alternatif dari berbagai alternatif untuk memecahkan masalah.[3]3

Dalam keberlangsungan setiap kegiatan berorganisasi, pasti akan menemui


sebuah situasi dimana harus dilakukannya sebuah atau lebih suatu pengambilan
keputusan. Menurut para ahli, pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan
antara berbagai alternatif. Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara
berbagai alternatif. Untuk dapat mengambil keputusan dengan baik, ada rangkaian
proses pengambilan keputusan yang harus dilakukan. Berikut adalah langkah yang

1
Gibson, Ivancevich, Donnelly, Organisasi,Perilaku, Struktur dan Proses, Jilid II edisi kelima,
University Of Kentucky dan University of Houston, 1991, (penerjemah: Savitri Soekrisno & Agus
Dharma) Jakarta: Erlangga, 1997, hal. 103
2
Salusu, J., Pengambilan Keputusan Stratejik, Untuk Organisasi Publik dan Organisasi
Nonprofit, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996, hal. 47
3
Siagian, S.P. , Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, Jakarta: CV Haji Masagung, 1993, hal.
24

3
bijaksana untuk dilakukan sebelum mengambil keputusan berdasarkan pada konsep
pengambilan keputusan itu sendiri.

Dari beberapa pengertian tentang pengambilan keputusan yang dikemukakan


oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan
proses pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif untuk pemecahan
masalah. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan
sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Masalahnya telebih
dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya
harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.

B. Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan

Berikut ini beberapa macam pengambilan keputusan dalam berorganisasi


berdasarkan jenisnya, diantaranya:4

1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi

Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat


subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat
Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan
keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi,
pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari
pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif
hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.

2. Pengambilan Keputusan Rasional

Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah –


masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.
Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif.
Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal
masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat
itu.

4
http://khaizankahfi96.blogspot.co.id/2015/05/pengambilan-keputusan-dalam-
organisasi.html

4
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta

Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung


oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan
istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara
sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data.
Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian
dijadikan dasar pengambilan keputusan. Keputusan yang berdasarkan sejumlah
fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik
dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman

Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan


mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan
semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang
berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata
permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat
apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini.
Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk
mengatasi masalah yang timbul. Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat
dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan
pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang

Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang


dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan
wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi
tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Keputusan yang berdasarkan
pada wewenang semata akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan
praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat
keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi
kabur atau kurang jelas.

5
Secara umum jenis pengambilan keputusan dapat dikategorikan dalam dua
bentuk, yakni keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram.5

1. Keputusan terprogram

Keputusan terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang


berlangsung berulang kali dan diambil secara rutin dalam organisasi. Keputusan
terprogram biasanya menyangkut pemecahan masalah-masalah yang sifatnya
teknis serta tidak memerlukan pengarahan dari tingkat manajemen yang lebih
tinggi.

2. Keputusan tidak terprogram

Keputusan tidak terprogram muncul sebagai akibat dari suatu situasi di mana
ada suatu kemendesakan untuk segera mengambil tindakan dan memecahkan
masalah yang timbul. Biasanya keputusan ini bersifat repetitif, tidak terstruktur dan
sukar mengenali bentuk, hakekat dan dampaknya.

C. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan didefinisikan sebagai langkah yang diambil


oleh pembuat keputusan untuk memilih alternatif yang tersedia. Adapun langkah
sistematis yang harus dilakukan dalam proses pengambilan keputusan adalah sebgai
berikut :

1. Mengidentifikasi atau mengenali masalah yang dihadapi

2. Mencari alternatif perusahaan bagi masalah yang dihadapi


3. Memilih alternatif yang paling efisien dan efektif untuk memecahkan masalah
4. Melaksanakan alternatif tersebut
5. Mengevaluasi apakah alternatif yang dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan
yang diharapkan.

5
Siagian, S.P, Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, hal. 25-26. Lihat Salusu, J., Pengambilan
Keputusan Stratejik, Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, 1996, hal. 63

6
Langkah proses pengambilan keputusan ada 5, yaitu identifikasi masalah,
mencari alternatif pemecahan, pelaksanaan alternatif, dan evaluasi. Berikut ini
merupakan penjabaran proses pengambilan keputusan.6

1. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah


yang menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat
dipecahkan, terlebih dahulu harus dikenali apa masalahnya.

2. Mencari alternatif pemecahan

Setelah masalh dikenali maka dapat dilakukan pencarian terhadap alternatif-


alrternatif yang mungkin dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam
mencari alternatif hendaknya tidak mamikirkan masalah efisiensi dan efektifitas.
Ynag terpenting adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya alternatif. Setelah
alternatif terkumpul, barulah disusun berurutan dari yang paling diinginkan sampai
yang tidak diinginkan.

3. Memilih alternatif

Setelah alternatif tersusun, barulah dapat dilakukan pilihan alternatif yang


dapat memberikan manfaat, dalam arti dapat memecahkan masalah dengan cara
yang paling efektif dan efisien. Sebelum menjatuhkan pilihan pada sebuah
alternatif, ajukan pertanyaan untuk tiap-tiap alternatif.

4. Pelaksanaan alternatif

Setelah alternatif dipilih, tibalah saatnya melaksanakannya ke dalam bentuk


tindakan. pelaksanaan harus sesuai denga rencana, agar tujuan memecahkan masalh
dapat tercapai.

5. Evaluasi

Setelah alternatif dilaksanakan, bukan berarti proses pengambilan keputusan


telah selesai. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Bila langkah-langkah pelaksanaan telah dilakukan dengan

6
http://nikotrileksono.tumblr.com/post/47086072101/pengambilan-keputusan-dalam-
organisasi

7
benar tetapi hasil yang dicapai tidak maksimal, sudah waktunya untuk
mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif lainnya. Tidak maksimalnya hasil
yang dicapai mungkin terjadi karena pengaruh negatif potensial benar-benar terjadi,
atau mungkin pengaruh negatif yang tadinya tidak diperkirakan.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan


pengambilan keputusan. Secara garis besar, ada dua faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan, yaitu:

1. Faktor dari dalam


Menurut Noorderhaven, faktor-faktor dari dalam diri individu yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan antara lain adalah kematangan emosi,
kepribadian, intuisi, umur.7 Sedangkan Cervone dalam penelitiannya menemukan
bahwa suasana hati yang positif dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi
pengambilan keputusan. 8
Esensi dari sebuah pengambilan keputusan adalah proses penentuan pilihan.
Secara alami, manusia akan diperhadapkan kepada berbagai pilihan dan secara
alami juga ia dilatih mengambil keputusan dari pilihan-pilihan hidup yang
dialaminya. Oleh karena itu sesungguhnya manusia akan terus menerus
menentukan pilihan hidup dari waktu ke waktu sampai akhir kehidupan. Proses
inilah yang disebut dengan pengambilan keputusan.9

2. Faktor dari luar diri individu.

Menurut Millet dalam bukunya Hasan, faktor-faktor yang berpengaruh dalam


pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:10

a) Pria dan wanita

7
Noorderhaven, Neil G, Strategic Decision Making, Singapore, Addision Wesley, 1995,
hal. 46
8
Pervin, L.A., Cervone, D., John, O.P., Personality: Theory and Research. Hoboken, NJ:
Wiley, 1991, hal. 17
9
Sharf, Richard, Applying Career Develovment Theory to Counseling, California, Brook Cole
Publishing Company, 1992, hal. 303
10
Hasan, I., 2002, Pokok-pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan, Jakarta: Ghalia Indonesia,
2002, hal. 16

8
b) Peranan pengambil keputusan

c) Keterbatasan kemampuan

Perlu didasari adanya kemampuan yang terbatas dalam pengambilan


keputusan yang dapat bersifat institusional ataupun bersifast pribadi. Penelitian lain
yang dilakukan oleh Baradell & Klein menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa hidup
yang tidak menyenangkan berhubungan dengan rendahnya kualitas pengambilan
keputusan.11

Menurut Terry (1989), Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam


pengambilan keputusan yaitu :12

a) Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun
yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b) Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c) Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
d) Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.
e) Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus
diubah menjadi tindakan fisik.
f) Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g) Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik
h) Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
i) Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata
rantai berikutnya.

11
Baradell, J.G., dan Klein, K. “Relationship of Life Stress and Body Consciousnessti
Hypervigilant Decision Making”. Journal of Personality and Social Psychology, 1993, hal.
63
12
http://taufanabdulaziz.blogspot.co.id/2015/04/faktor-yang-mempengaruhi-
pengambilan.html

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang sangat menentukan dalam suatu


organisasi. Pengambilan keputusan merupakan esensi/inti dari kepemimpinan.
Seorang pemimpin disebut pemimpin apabila dapat dan mampu mengambil
keputusan. Dalam kepemimpinan dikenal gaya-gaya kepemimpinan. Salah satu di
antaranya adalah kepemimpinan partisipatif. Kepemimpinan partisipatif
mengandaikan adanya kondisi pemimpin memberikan ruang yang luas pada
keterlibatan yang utuh dan mendalam dari seluruh pimpinan dan anggota organisasi
untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan

2. Jenis-jenis pengambilan keputusan

• Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi


• Pengambilan Keputusan Rasional
• Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
• Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
• Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
3. Proses pengambilan keputusan

• Mengidentifikasi atau mengenali masalah yang dihadapi


• Mencari alternatif perusahaan bagi masalah yang dihadapi
• Memilih alternatif yang paling efisien dan efektif untuk memecahkan masalah
• Melaksanakan alternatif tersebut
• Mengevaluasi apakah alternatif yang dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan yang
diharapkan.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

• Faktor dari dalam


• Faktor dari luar diri individu.

10
11
DAFTAR ISI

Baradell, J.G., dan Klein, K. “Relationship of Life Stress and Body Consciousnessti
Hypervigilant Decision Making”. Journal of Personality and Social
Psychology, 1993, hal. 63

Gibson, Ivancevich, Donnelly, Organisasi,Perilaku, Struktur dan Proses, Jilid II edisi kelima,
University Of Kentucky dan University of Houston, 1991, (penerjemah: Savitri
Soekrisno & Agus Dharma) Jakarta: Erlangga, 1997

Hasan, I., 2002, Pokok-pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan, Jakarta: Ghalia Indonesia,
2002

Noorderhaven, Neil G, Strategic Decision Making, Singapore, Addision Wesley, 1995

Pervin, L.A., Cervone, D., John, O.P., Personality: Theory and Research. Hoboken, NJ:
Wiley, 1991

Salusu, J., Pengambilan Keputusan Stratejik, Untuk Organisasi Publik dan Organisasi
Nonprofit, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996

Sharf, Richard, Applying Career Develovment Theory to Counseling, California, Brook Cole
Publishing Company, 1992

Siagian, S.P. , Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, Jakarta: CV Haji Masagung, 1993

http://taufanabdulaziz.blogspot.co.id/2015/04/faktor-yang-mempengaruhi-pengambilan.html

http://khaizankahfi96.blogspot.co.id/2015/05/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html

http://nikotrileksono.tumblr.com/post/47086072101/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi

12

Anda mungkin juga menyukai