Anda di halaman 1dari 10

KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Oleh: Muliani
Universitas Negeri Padang
Indonesia

organisasi itu akan melangkah


Abstract: The leadership role is a set of tergantung pada pemimpin itu. Namum
expected behavior, carried out by demikian seorang pemimpin tidak akan
people in accordance with its position mampu melaksanakan tugasnya hanya
as a leader. The role of the leader is seorang diri saja, oleh karena itu harus
very large in making decisions and bekerja sama dengan orang lain. Hal ini
taking responsibility for the outcome. seperti pendapat Ralp Shurier Davis,
The decision reflects the character of a bahwa“ organisasi adalah suatu
leader. Decision-making is central to kelompok orang – orang yang sedang
the organization's activities are also a bekerja kearah tujuan bersama dibawah
key leadership or the core of kepemimpinan” Demikian juga dalam
leadership. usaha menumbuhkan partisipasi dalam
Leaders must be able to take decisions proses pengambilan keputusan seperti
in a variety of situations, by choosing yang disampaikan Prof. Dr. Sondang. P.
the best among a number of Siagian:
alternative alternatis decisions it faces. “Seseorang pemimpin yang baik
Alternatidf should be chosen that its adalah orang yang tidak
smallest negative risk so as not to melaksanakan sendiri tindakan –
harm the organization. Leaders must tindakan yang bersifat operasional,
tetapi mengambil keputusan,
be able to explain the reason – the
menentukan kebijaksanaan dengan
reason for choosing one alternative
menggunakan orang lain untuk
decisions in a way that is most easily melaksanakan keputusan yang telah
understood in order to get support in diambil sesuai dengan
implementation. kebijaksanaan yang telah
digariskan”
Keywords: leadership, decision-
making Salah satu tugas penting seorang
pemimpin adalah untuk menentukan
yang terbaik bagi organisasi dan para
anggotanya. Namun dalam mengambil
I. PENDAHULUAN
keputusan terkadang pemimpin
Dalam organisasi pemerintah menghadapi dilema. Adakalanya
maupun organisasi swasta, Pemimpin pemimpin ternyata mengambil
adalah merupakan orang yang keputusan yang salah dan merugikan
memegang komando, sehingga karena organisasi. Kecepatan dan ketepatan

1
seorang pemimpin dalam mengambil kepemimpinan dan pengambilan
keputusan lazimnya menjadi tolok ukur keputusan.
kopetensi dan kredibilitas yang
dimilikinya.
Pengambilan keputusan III. PEMBAHASAN
merupakan suatu hal yang sangat
penting bagi individu maupun
organisasi. Mengambil keputusan A. Kepemimpinan
kadang-kadang mudah tetapi lebih Kepemimpina dalam pengertian
sering sulit sekali. Kemudahan atau umum adalah menunjukkan proses
kesulitan mengambil keputusan kegiatan seseorang dalam pemimpin,
tergantung pada banyaknya alternatif membina, membimbing, mempengaruhi
yang tersedia. Semakin banyak dan mengontrol pikiran, perasaan atau
alternatif yang tersedia, kita akan tingkah laku orang lain. Menurut Miftah
semakin sulit dalam mengambil Thoha, kepemimpinan adalah : kegiatan
keputusan. Keputusan yang diambil untuk mempengaruhi perilaku orang
memiliki tingkatyang berbeda-beda. lain atau seni mempengaruhi perilaku
Ada keputusan yang tidak terlalu manusia, baik secara perorangan atau
berpengaruh terhadap organisasi, tetapi kelompok. Sedangkan menurut,
ada keputusan yang dapat menentukan Soerjono Soekanto, kepemimpinan
kelangsungan hidup organisasi. Oleh adalah:
karena itu, hendaknya mengambil
keputusan dengan hati-hati dan “Kemampuan dari seseorang
bijaksana. Artikel ini mengangkat pemimpin atau leader untuk
permasalahan: “bagaimana peran mempengaruhi orang lain (orang
kepemimpinan dalam pengambilan yang dipimpin atau pengikutya)
keputusan suatu organisasi? sehingga orang lain tersebut
bertingkah laku sebagaimana yang
dikehandaki oleh pemimpin”
II. METODE PENELITIAN
Kepemimpinan dalam kaitannya
Artikel ilmiah ini disusun dengan tipe – tipe pemimpin menurut
dengan metode dan langkah- langkah Prof. Dr. Sondang P. Siagian
yang sistematis untuk memudahkan menggolangkan dalam 5 tipe pemimpin
melakukan penelitian. Pada artikel ini, yaitu: (1) tipe pemimpin yang otokratis;
peneliti menggunakan metode studi (2) tipe pemimpin yang militeristis; (3)
literatur dengan cara mengumpulkan tipe pemimpin yang paternalis; (4) tipe
literatur (bahan- bahan materi) yang pemimpin yang kharismatis; (5) tipe
bersumber dari buku, jurnal, dan pemimpin yang demokratis.
sumber lainnyaterkait ilmu tentang G.R. Terry menyatakan bahwa
syarat - syarat kepemimpinan berkaitan

2
dengan pengambilan keputusan adalah dituntaskan. Jenis Keputusan dalam
sebagai berikut: (1) 1. realistis; (3) sebuah organisasi dapat digolongkan
banyak akal; (3) berdasarkan banyaknya waktu yang
dapat mengambil inisiatif; (4) diperlukan untuk mengambil keputusan
emosional stabil; (5) merupak seorang tersebut. Bagaimana organisasi harus
komunikator dilibatkan dalam mengambil keputusan,
yang stabil; (6) partisipatif dalam dan pada bagian organisasi mana
bidang social. keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar keputusan
B. Pengambian Keputusan digolongkan ke dalam keputusan rutin
dan keputusan yang tidak rutin.
Pengambilan keputusan Keputusan rutin adalah keputusan yang
merupakan proses pembuatan pilihan sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan
dari sejumlah alternative. Menurut G.R. biasanya telah dikembangkan cara
Terry , pengambilan keputusan adalah tertentu untuk mengendalikannya.
pemilihan alternative perilaku tertentu Keputusan tidak rutin adalah keputusan
atau dari dua atau lebih alternative yang yang diambil pada saat saat khusus dan
ada. Sedangkan menurut tidak bersifat rutin.
Prof.Dr.Sondang. P. Siagian , Pengambil keputusan, baik yang
pengambilan keputusan adalah suatu bersifat rutin maupun tidak, ada dua
pendekatan yang sistematis terhadap metode yang digunakan. Metode
hakekat alternative yang dihadapi dan pertama adalah metode tradisional,
mengambil tindakan yang menurut dimana pengambilan keputusan lebih
perhitungan merupakan tindakan yang berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan.
paling cepat. Keputusan lahir dari suatu Metode yang kedua adalah metode
proses, dimana didalammnya terjadi modern, dimana pengambilan keputusan
diskusi yang intensif, saling tukar didasarkan pada perhitungan matematis
pikiran dan brainstorming yang dan penggunaan instrumen yang bersifat
mendalam dengan analisis yang tajam. modern, seperti komputer dan
Oleh sebab itu pengambilan keputusan perhitungan statistik.
sangat penting dalm pengelolaan dan Dasar pengambilan keputusan
merupan tugas utama dari seorang menurut G.R. Terry adalah sebagai
pemimpin. Adapun hasil dari berikut:
pengambilan keputusan adalah aturan-
aturan yang akan dijadikan pegangan 1. Intuisi.
untuk mengarahkan tingkah laku Suatu proses bawah sadar /
selanjutnya. Fokus pengambilan tidak sadar yang timbul atau
keputusan adalah pada kemampuan tercipta akibat pengalaman
untuk menganalisis situasi dengan terseleksi. Pengambilan
memperoleh informasi seakurat keputusan yang berdasarkan
mungkin sehingga permasalahan dapat

3
atas intuisi atau perasaan kedudukannya kepada yang
memiliki sifat subyektif, lebih rendah kedudukannya.
sehingga mudah terkena 5. Rasional.
pengaruh. Pengambilan keputusan
2. Pengalaman. berdasarkan rasional, keputusan
Pengambilan keputusan yang dihasilkan bersifat
berdasarkan pengalaman obyektif, lebih
memiliki manfaat bagi transparan,konsisten, untuk
pengetahuan praktis, karena memaksimalkan hasil atau nilai
pengalaman seseorang dapat dalam batas kendala tertentu,
memperkirakan keadaan sehingga dapat dikatakan
sesuatu, dapat mendekati kebenaran atau
memperhitungkan untung sesuai dengan apa yang
ruginya, baik buruknya diinginkan. Ada beberapa hal
keputusan yang akan yang harus diperhatikan :
dihasulkan, karena pengalaman kejelasan masalah, orientasi
seseorang yang menduga- duga tujuan, pengetahuan alternative,
masalahnya walaupun hanya preferensi yang jelas, hasil
dengan melihat sepintas saja maksimal.
mungkin sudah dapat
menyelesaikannya. Proses pengambilan keputusan
3. Fakta. harus melalui tahapan – tahapan tertentu
Pengambilan keputusan dengan tertib. Seperti yang
berdasarkan fakta dapat dikemukankan oleh Charles Hoffer ,
memberikan keputusan yang yaitu: Distinguished the phases initition
sehat, solid dan baik. Dengan and legitimation (artinya bahwa untuk
fakta maka tingkat kepercayaan mengenali tahapan- tahapan dalam
terhadap pengambilan membuat suatu keputusan yaitu tahan
keputusan dapat lebih tinggi, Permulaan ( initition ) dan tahap
sehingga orang dapat menerima pengesahan (legitimation). Setelah
keputusan- keputusan yang mengetahui tahap – tahap pengambilan
dapat dengan rela dan lapang keputusan, kemudian untuk
dada. mendapatkan keputusan pasti melalui
4. Wewenang. beberapa proses, Menurut Herbert
Pengambilan keputusan A.Simon mengemukakan tiga proses
berdasarkan wewenang dalam pengambilan keputusan yaitu: (1)
biasanya dilakukan oleh Inteligence Activity, yaitu : proses
pimpinan terhadap bawahannya pemilihan situasi dan kondisi dengan
atau orang lain yang lebih tinggi wawasan yang inteligen; (2) Design
Activity, aitu proses menemukan
masalah, mengembangkan pemahaman

4
dan menganalisis kemungkinan dilaksanakan berkaitan dengan
pemecahan masalah serta tindakan lebih persoalan rutin yang tidak perlu
lanjut, ada perencanaan pola kegiatan; didiskusikan; (2) Pendapat ahli, metode
(3) Choise Activity, yaitu memilih salah ini akan bekerja dengan baik , apabila
satu tindakan dari sekian banyak seseorang anggota kelompok yang
alternative atau kemungkinan dianggap ahli tidak diragukan
pemecahan, dan diambil keputusan. kemampuannya dalam hal tertentu oleh
Ada tujuh kriteria yang dapat anggotanya; (3) Kesepakatan, metode
digunakan apakah prosedur ini melibatkan berbagai unsure dalam
pengambilan keputusan memiliki mutu mengambil sebauah keputusan, seluruh
yang tinggi, yaitu: anggota berpartisipasi penuh. Metode
1. Secara menyeluruh ini sangat penting khusus yang
mengumpulkan berbagai macam berhubungan dengan persoalan yang
cakupan yang luas dari suatu kritis dan komplek.
tindakan alternative, Ketepatan penggunaan dari ketiga
2. Mensurvei semua cakupan tentang metode tersebut harus disesuaikan
hasil dari sasaran yang harus dengan: (1) Jumlah waktu yang ada dan
dipenuhi dan nilai- nilai yang dapat dimanfaatkan; (2) Kemampuan -
mencakup sebuah pilihan, kemampuan yang dimiliki oleh
3. Secara hati- hati menimbang apa pemimpin kelompok dalam mengelola
pun konsekuensi yang negative, kegiatan pengambilan keputusan; dan
4. Secara intensif mencari informasi (3) Tingkat pentingnya keputusan yang
baru yang relevan untuk dievaluasi akan diambil oleh kelompok.
dari alternative, Ada beberapa hal proses
5. Dengan tepat berasimilasi dan pengambilan keputusan sebagai berikut:
memperhatikan penilaian yang (1) Persepsi
diberikan oleh para ahli dan sesorang tentang situasi lingkungan
informassi yang baru, sangat penting dan peka terhadap situasi
6. Memeriksa kembali konsekuensi yang
yang negative dan posistif dari mungkin menjadi penyebab timbulnya
semua alternative, masalah; (2) Berusaha memahami
7. Ketentuan yang terperinci untuk sesungguhnya yang sedang terjadi
menerapkan tinakan yang terpilih. dalam situasi masalah tertentu; (3)
Mendefinisikan masalah yang dihadapi
Beberapa metode pengambilan untuk dipecahkan; (4) Menenntukan
keputusan yang dapat digunakan dalam alternative dari pada metode dan cara
organisasi antara lain: (1) Kewenangan pemecahan; (5) Pelaksanaan alternative
tanpa diskusi, metode ini sering terpilih berdasarkan analisis yang
digunakan kalangan militer dan cepat mendalam yang pada gilirannya
dalam memutuskan dan cocok kalu
pengambilan keputusan yang

5
berubah wujud menjadi keyakinan, pertanyaan untuk tiap-tiap
ketepatan pilihan dan efektif. alternatif.
Berikut ini merupakan 4. Pelaksanaan alternatif
penjabaran proses pengambilan Setelah alternatif dipilih, tibalah
keputusan: saatnya melaksanakannya ke
1. Pengambilan keputusan dalam bentuk tindakan.
Pengambilan keputusan pada pelaksanaan harus sesuai dengan
dasarnya adalah proses rencana, agar tujuan
pemecahan masalah yang memecahkan masalh dapat
menghalangi atau menghambat tercapai.
tercapainya tujuan. Agar 5. Evaluasi
masalah dapat dipecahkan, Setelah alternatif dilaksanakan,
terlebih dahulu harus dikenali bukan berarti proses
apa masalahnya. pengambilan keputusan telah
2. Mencari alternatif pemecahan selesai. Pelaksanaan alternatif
Setelah masalh dikenali maka harus terus diamati, apakah
dapat dilakukan pencarian berjalan sesuai dengan yang
terhadap alternatif-alternatif diharapkan. Bila langkah-
yang mungkin dapat langkah pelaksanaan telah
memecahkan masalah yang dilakukan dengan benar tetapi
dihadapi. Dalam mencari hasil yang dicapai tidak
alternative hendaknya tidak maksimal, sudah waktunya
mamikirkan masalah efisiensi untuk mempertimbangkan
dan efektifitas. Yang terpenting kembali pemilihan alternatif
adalah mengumpulkan lainnya. Tidak maksimalnya
sebanyak-banyaknya alternatif. hasil yang dicapai mungkin
Setelah alternative terkumpul, terjadi karena pengaruh negatif
barulah disusun berurutan dari potensial benar-benar terjadi,
yang paling diinginkan sampai atau mungkin pengaruh negatif
yang tidak diinginkan. yang tadinya tidak diperkirakan.
3. Memilih alternatif
Setelah alternatif tersusun, Pengambilan keputusan
barulah dapat dilakukan pilihan memerlukan keberanian, karena setiap
alternatif yang dapat keputusan pasti memiliki resiko, Fungsi
memberikan manfaat, dalam arti pengambilan keputusan sebagai strategi
dapat memecahkan masalah kepemimpinan sangat penting perannya.
dengan cara yang paling efektif Keberanian pengambikan keputusan
dan efisien. Sebelum bagi organisasi berarti pemimpinnya
menjatuhkan pilihan pada mengetahui cara mencapai tujuan
sebuah alternatif, ajukan organisasi yang akan memberikan
manfaat pada semua anggota organisasi.

6
Seorang pemimpin harus mampu Ada tiga peran utama seorang
mengkomunikasikan keputusan yang pemimpin yaitu: (1) Peran yang bersifat
telah ditetapkan pada anggota organisasi interpersonal. Artinya seorang
untuk dilaksanakan. pemimpin harus tampil dalam berbagai
Kekuasaan yang lebih besar upacara remi, harus mampu memberi
yang dimiliki oleh pemimpin dalam bimbingan dan harus
pengambilan keputusan perlu mempertimbangkan hubungan
dilaksanakan dengan demokratis antara kerjasama dengan bawahan; (2) Peran
lain dengan : melibatkan semua pihak, yang bersifat informasional, informasi
membentuk tim – tim khusus yang kepada bawahan dan menjadi juru
diberi wewenang mengambil keputusan bicara organisasi. Artinya seorang
yang relevan dan menjalin kerjasama pemimpin harus mengikuti dan
dengan lembaga – lembaga lain. memperoleh informasi seluruh kegiatan,
harus memberi; (3) Peran yang bersifat
C. Peran Kepemimpinan pengambilan keputusan. Artinya
seorang pemimpin harus berusaha
Peran kepemimpinan diartikan memperbaiki dan mengembangkan
sebagai seperangkat perilaku yang satuan kerja yang dipimpinnya, harus
diharapkan dilakukan oleh seseorang mampu mengatasi segala hambatan
sesuai dengan kedudukannya sebagai yang dihadapi, mengatur segala sumber
pemimpin. Peran pemimpin sangat daya (manusia, biaya dan lain- lain )
besar dalam pengambilan keputusan dan dan berperan mewakili setiap hubungan
mengambil tanggung jawab terhadap kerja dengan satuan kerja lainnya .
hasilnya. Seseorang pemimpin dituntut Peran pemimpin dalam pengambilan
untuk memiliki keterampilan yaitu, keputusan biasanya bersama – sama
keterampilan teknis meliputi dengan bawahan melakukan pemilihan
ketrampilan dalam menerapkan beberapa alternative yang ada untuk
pengetahuan dan keahlian yang menentukan tujuan yang ingin dicapai.
dimiliki, ketrampilan manusiawi Proses pengambilan keputusan harus
meliputi kemampuan kerjasama, mempertimbangkan segala aspek dan
memahami dan memotivasi orang lain sesuai kebutuhan. Informasi yang cukup
dan ketrampilan konseptual barkaitan baik, maka keputusan yang dibuat
dengan kemampuan pengambilan terjamin tingkat keakuratannya.
keputusan. Pengambilan keputusan Perilaku kepemimpinan
terjadi sebagai reaksi terhadap merupakan aktivitas yang selalu
masalah yang terjadi dalam organisasi. berorientasi tujuan
Keputusan harus dibuat oleh pemimpin mencakup aktivitas mengambil
agar anggota dapat melaksanakan keputusan menyusun sasaran,
berbagai kegiatan dalam rangka komunikasi interpersonal, perilaku
mewujudkan dan mengembalikan keteladanan, memberi imbalan dan
eksistensi organisasi.

7
hukuman yang ditampilkan pemimpin sepenuhnya keputusan itu dapat
untuk mempengaruhi anggota dilaksanakan. Perhatian orang akan
melakukan pekerjaan untuk mencapai sepenuh hati ke dalam suatu keputusan
tujuan. Pengambilan keputusan adalah jika mereka terlibat secara langsung
bahagian aktivitas penting dalam proses atau tidak langsung dalam membuat
kepernimpinan dalam organisasi. Proses keputusan. Suatu cara yang efektif
pengambilan keputusan mencakup, untuk mencapai dukungan dan
mengenali masalah, menganilisis komitmen dengan mengajak staf atau
masalah, mengembangkan alternatif, anggota organisasi dalam pemecahan
memutuskan solusi terbaik dan masalah-pada tahap penyusunan
melaksanakan keputusan kedalam sasaran. Strategi kolaboratif
tindakan efektif' . Proses kepemimpinan pengambilan keputusan mengilhami
di dalamnya melekat wewenang dan para staf atau dengan rasa
tanggung jawab menyusun program pemberdayaan dan perasaan penting
kerja, melaksanakan dan mengevaluasi yang memuaskan dorongan kebutuhan
dengan mengarahkan bawahannya mereka. Dengan demikian pimpinan
dalam melakukan program kerja. perlu melibatkan semua staf atau
Pimpinan setiap organisasi harus anggota organisasi dalam mengambil
mempermudah proses pengambilan keputusan agar muncul rasa memiliki
keputusan dan komunikasi keputusan dan tanggung jawab dalam
terhadap semua anggota organisasi melaksanakan keputusan. Pembuatan
untuk mendapat dukungan pelaksanaan keputusan partisipatori akan dapat
keputusan. diharapkan menghasilkan lebih baik
Pemimpin diasosiasikan dengan keputusan, sebab sejumlah pemikiran
pengembangan dan pengkomunikasian orang dimanfaatkan untuk memecahkan
sebuah visi . Mengkomunikasikan masalah. Bahkan bila orang dilibatkan
sesuatu yang ada dalam visi dalam membuat keputusan, mereka
menyiratkan tentang sifat lebih suka untuk melaksanakan
kepemimpinan. Karena itu pemimpin keputusan secara efektif dan
diharapkan dapat mendorong dan peningkatan pengertian karena
pemimpin diasosiasikan dengan keterlibatan langsung serta membantu
pengembangan dan pengkomunikasian kesatuan kelompok dalam organisasi.
sebuah visi . Mengkomunikasikan Efektivitas keputusan
sesuatu yang ada dalam visi bergantung kepada kualitas keputusan
menyiratkan tentang dan komitmen
sifat kepemimpinan. Karena itu keputusan. Kualitas keputusan mengacu
pemimpin diharapkan dapat mendorong kepada aspek teknis dalam keputusan.
dan meningkatkan keterlibatan dan Keputusan berkenaan dengan kualitas
pemahaman staf. Keputusan efektif tinggi untuk pengembangan yang dalam
tercapai jika hal ini keputusan bersifat konsisten

8
dengan tujuan organisasi yang dicapai karakter bagi seorang pemimpin. Oleh
dan dengan karena itu baik tidaknya keputusan yang
informasi yang secara potensial dapat diambil bukan hanya dari konsekuensi
diperoleh. Sedangkan komitmen yang diambilnya melainkan melalui
keputusan berbagai pertimbangan dalam
mengacu kepada penerimaan keputusan prosesnya.
oleh staf atau anggota organisasi.
Partisipasi dalam keputusan oleh staf IV. KESIMPULAN
atau anggota organisasi cenderung
menghasilkan perasaan komitmen dan Pemimpin harus mampu mengambil
rasa memiliki bersama. Partisipasi keputusan dalam berbagai situasi,
dalam keputusan dapat membangun tim dengan memilih alternatis terbaik
kerja, kekuatan komitmen terhadap diantara sejumlah alternative keputusan
sasaran organisasi, dan kontribusi yang dihadapinya. Alternatidf harus
kepada pengembangan teknik partisipan dipilih yang resiko negatif nya paling
dan keterampilan manajerial. Perilaku kecil agar tidak merugikan organisasi.
pemimpin memiliki pengaruh atas Pemimpin harus mampu menjelaskan
kinerja dan kepuasan kerja anggota. Hal alasan - alasan memilih salah satu
yang mendasar ditekankan bahwa alternative keputusan dengan cara yang
kinerja dan kepuasan anggota adalah paling mudah dipahami agar mendapat
hasil dari ragam gaya kepemimpinan dukungan dalam pelaksanaannya. Pada
seorang pemimpin. Sikap positif orang dasarnya pengambilan keputusan adalah
terbangun terhadap objek yang merupakan tahap- tahap yang harus
merupakan alat dalam kepuasan digunakan untuk membuat keputusan.
kebutuhan. Hal ini menjadi alasan Pengambilan keputusan merupakan
perluanya pengembangan hubungan pusat dari kegiatan organisasi juga
pimpinan dengan bawahan. Ada merupakan kunci kepemimpinan atau
hubungan timbal balik perilaku inti dari kepemimpinan.
pimpinan dengan perilaku bawahan.
Perilaku bawahan berpengaruh terhadap
perilaku pimpinan dan perilaku DAFTAR PUSTAKA
pimpinan mempengaruhi perilaku
bawahan. Kepemimpinan seseorang Kartini, Kartono. 2000. Pemimpin dan
dalam sebuah organisasi sangat besar Kepemimpinan. Jakarta: CV.
perannya dalam setiap pengambilan Rajawali
keputusan, sehingga membuat dan Sondang P. Siagian. 1987. Filsafat
mengambil tanggung jawab terhadap Administrasi. Jakarta: Gunung
hasilnya adalah salah satu tugas Agung
pemimpin. Pengambilan Keputusan Timpe, A. Dale. 2002. Seri Manajemen
dalam tinjauan perilaku mencerminkan Sumber Daya Manusia :

9
Kepemimpinan. Jakarta: PT.
Gramedia
Suparno. Peran Kepemimpinan Dalam
Pengambilan Keputusan. Jurnal
FISIP UNTAG Semarang. Vol 6,

No 9

10

Anda mungkin juga menyukai