Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DOSEN

Finta Amalinda, S.Si., M.Sc

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

1. RESKI ALKAN 19110710


2. NURJANNA 1911071008
3. NANDA SARI RUSTAM 1911071040
4. DISTI NUURFAINDAH 1911071059
5. SRI DEWI 1911071058
6. ANNISA 1911071048

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Dasar Ilmu
Gizi oleh dosen, Ibu Finta Amalinda S.Si., M.Sc pada tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta
salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Adapun judul makalah ini yaitu “Pengambilan Ke,putusan” dapat diselesaikan karena
bantuan banyak pihak. Saya berharap makalah ini dapat diterima dengan baik.Selain itu, kami
juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah perencanaan kesehatan ini masih memerlukan penyempurnaan,
terutama pada bagian isi.saya menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ,ini, saya
memohon maaf.

Demikian yang dapat saya sampaikan.Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Palu, Kamis 10 September 2021

DAFAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………...……….…….i

Daftar Isi…………………………………………………………..……….…………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………
C. Tujuan Penulisan………………………………………………..…………...………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Apa Arti Keputusan dan Pengambilan Keputusan………….…………………………..


B. Bagaiman Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan…….….…….………………………..
C. Bagaimana Gayaa Dalam Pengambilan …………..……………………………………
D. Bagaimana Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengambilan
Keputusan…………………………………………………….…………………………
E. Bagaimana Proses Pengambilan Keputusan…………………………………………….

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...
B. Saran…………………………………………………………………………………….

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengambilan keputusan merupakan tindakan manajemen dalam mencapai sasaran. Teori
pengambilan keputusan memiliki unsur-unsur utama berupa pembuat keputusan
dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat diperbandingkan satu sama lain;
Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang mempedomani pembuat keputusan amat jelas
dan dapat ditetapkan tingkatannya sesuai dengan urutan pentingnya.
Berbagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara seksama, akibat-
akibat yang ditimbulkan oleh setiap alternatif yang dipilih dengan teliti. Setiap alternatif
dan masing-masing akibat yang menyertainya dapat dibandingkan dengan alternatif-
alternatif lainnya serta pembuat keputusan akan memilih alternatif dan akibat-akibatnya
yang dapat memungkinkan tercapainya tujuan, nilai atau sasaran. Dengan banyaknya
alternatif yang mempengaruhi sebuah keputusan maka sulit untuk mengambil sebuah
keputusan secara manual.

B. Rumusan masalah
a. Apa definisi dari keputusan dan pengambilan keputusan ?
b. Bagaiman Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan ?
c. Bagaimana Gayaa Dalam Pengambilan ?
d. Bagaimana Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengambilan Keputusan ?
e. Bagaimana Proses Pengambilan Keputusan ?

C. Tujuan dan manfaat


a. Untuk mengetahui definisi dari keputusan dan pengambilan keputusanan !
b. Untuk mengetahui Bagaiman Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan !
c. Untuk mengetahui Bagaimana Gayaa Dalam Pengambilan !
d. Untuk mengetahui Bagaimana Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Pengambilan Keputusan !
e. Untuk mengetahui Bagaimana Proses Pengambilan Keputusan !

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keputusan dan Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas.
Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang
harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga
dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang
berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital.Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan
mengambil keputusan yang tepat.Keputusan yang tepat adalah keputusan yang
berbobot dan dapat diterima bawahan.Ini biasanya merupakan keseimbangan antara
disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan.Keputusan
yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human
relations.
Terdapat beberapa pengertian keputusan yang telah disampaikan oleh para
ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menurut Ralp C. Davis
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas.Suatu
keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan
harus menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya
dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan
yang sangat menyimpang dari rencana semula.
2. M,enurut Mary Follet
Keputusan adalah suatu hukum atau sebagai hukum situasi.Apabila semua fakta
dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang terlibat, baik pengawas
maupun pelaksana mau mentaati hukumnya atau ketentuannya, maka tidak sama
dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu merupakan
wewengan dari hukum situasi.
3. Menurut James A.F. Stoner
Keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif. Definisi ini
mengandung tiga pengertian, yaitu :
a. Ada pilihan dasar logika atau pertimbangan
b. Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik
c. Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada
tujuan tersebut.
4. Menurut Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo,SH.
Ke,putusan adalah suatu pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu
masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat
guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu
alternatif.
Dari pengertian-pengertian keputusan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang
dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternative

Adapun Pengertian Pengambilan Keputusan


Terdapat beberapa pengertian pengambilan keputusan yang telah disampaikan oleh
para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menurut George R. Terry
2. Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu
dari dua atau lebih alternatif yang ada.
3. Menurut S.P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat
alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat.
5. Menurut James A.F. Stoner
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah
Dari pengertian-pengertian pengambilan keputusan di atas, dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan
alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti
(digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah

B. Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan


1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif
yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat
subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu
pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan,
keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang
singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya
pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan
tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan
mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan
keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain
sering diabaikan.wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi
pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil
keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi
yang efektif dan efisien.
2. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah –
masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan
rasional.Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat
objektif.Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila
kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat
yang di akui saat itu.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh
sejumlah fakta yang memadai.Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan
istilah data dan informasi.Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara
sistematis dinamakan data.Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari
data.Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang
kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.Keputusan yang berdasarkan
sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan
keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup
itu sangat sulit.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-
ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi.Pengingatan semacam
itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa
dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan
tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah
permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika
masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk
mengatasi masalah yang timbul.Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat
dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah.Keputusan yang berdasarkan
pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan
kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan
bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan
pemecaha masalah.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang
dimiliki.Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan
wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi
tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.Keputusan yang
berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan
tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas
(otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih
permanent sifatnya. Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka
akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial.

C. Gaya Pengambilan Keputusan


Adapaun empat gaya dalam pengambilan keputusan yaitu :
1. Gaya Direktif
Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas,
dan berorienytasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini
cenderung lebih efisien, logis, pragmatis dan sistematis dalam memecahkan
masalah.Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan
segala sesuatu dengan cepat. Mereka berorientasi pada tindakan, cenderung
mempunyai fokus jangka pendek, suka menggunakan kekuasaan, ingin
mengontrol, dan secan menampilkan gaya kepemimpinan otokratis.
2. Gaya Analitik
Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk
ambiguitas dan tugas yang  kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis
situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis
sesuatu.Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif darpada
pembuat keputusan direktif.Mereka juga memerlukan waktu lama untuk
mengambil kepuputusan mereka merespons situasi baru atau tidak menentu
dengan baik. Mereka juga cenderung mempunyai gaya kepemimpinan otokratis.
3. Gaya Konseptua
Pembuat keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk
ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka
berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan
banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang.Pembuat keputusan ini
membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat sejumlah
informasi dan kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil
keputusan.Pembuat keputusan konseptual juga berani mengambil risiko dan
cenderung bagus dalam menemukan solusi yang kreatif atas masalah.Akan tetapi,
pada saat bersamaan, mereka dapat membantu mengembangkan pendekatan
idealistis dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
4. Gaya Perilaku
Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang
rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Pembuat keputusan
cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi
keterbukaan dalam pertukaran pendapat. Mereka cenderung menerima saran,
sportif dan bersahabat, dan menyukai informasi verbal daripada tulisan. Mereka
cenderung menghindari konflik dan sepenuhnya peduli dengan kebahagiaan
orang lain. Akibatnya, pembuat keputusan mempunyai kesulitan untuk berkata
'tidak' kepada orang lain, dan mereka tidak membuat keputusan yang tegas,
terutama saat hasil keputusan akan membuat orang sedih.

D. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan
menurut Terry, yaitu :
1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun
yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
2. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
4. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.
5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus
diubah menjadi tindakan fisik.
6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik.

E. Proses Pengambilan Keputusan


Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang telah
digariskan. Oleh karena itu, analisis proses pengambilan keputusan pada hakikatnya
sama saja dengan analisis proses kebijakan. Proses pengambilan keputusan meliputi :
1. Identifikasi masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah yang
ada di dalam suatu organisasi.
2. Pengumpulan dan analisis data
Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat
membantu memecahkan masalah yang ada.
3. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan
cara-cara pemecahannya.Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan
adanya alternatif-alternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun
negatif.Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan
sebaik-baiknya.Untuk mengadakan perkiraan dibutuhkan adanya informasi yang
secukupnya dan metode perkiraan yang baik. Perkiraan itu terdiri dari berbagai
macam pengertian:
a. Perkiraan dalam arti Proyeksi
Perkiraan yang mengarah pada kecenderungan dari data yang telah
terkumpul dan tersusun secara kronologis.
b. Perkiraan dalam arti prediksi
Perkiraan yang dilakukan dengan menggunakan analisis sebab akibat.
c. Perkiraan dalam arti konjeksi
Perkiraan yang didasarkan pada kekuatan intuisi (perasaan).Intuisi disini
sifatnya subjektif, artinya tergantung dari kemampuan seseorang untuk
mengolah perasaan.
4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah
tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi.
Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini
menentukan alternative yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya.
5. Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu menerima
dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif,
pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain.
6. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari
keputusan yang telah dibuat

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Keputusan dan Pengambilan Keputusan
Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi
yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif. Adapun
pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari
beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai
suatu cara pemecahan masalah.
2. Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan
a. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
b. Pengambilan Keputusan Rasional
c. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
d. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
e. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
3. Gaya Pengambilan Keputusan
Adapaun empat gaya dalam pengambilan keputusan yaitu
a. Gaya Direktif
b. Gaya Analitik
c. Gaya Konseptua
d. Gaya Perilaku
4. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan
menurut Terry, yaitu :
a. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional
maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan
b. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi
c. Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus
lebih mementingkan kepentingan organisasi
d. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-
alternatif tandingan
e. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus
diubah menjadi tindakan fisik
f. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik.
5. Proses Pengambilan Keputusan
Adapun proses pengambilan keputusanmeliputi :
a. Identifikasi masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah
yang ada di dalam suatu organisasi.
b. Pengumpulan dan analisis data
Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang
dapat membantu memecahkan masalah yang ada.
c. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu
dipikirkan cara-cara pemecahannya.
d. Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan
masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau
rekomendasi.
e. Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu
menerima dampak yang positif atau negatif.
f. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak
dari keputusan yang telah dibuat
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://vivi-noviyanti.blogspot.com/p/teknologi-pengambilan-keputusan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengambilan_keputusan
http://coreei7.blogspot.co.id/2012/05/pengambilan-keputusan.html
http://www.slideshare.net/alno-arjes/makalah-pengambilan-keputusan-dalam-manajemen

Anda mungkin juga menyukai