Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

GAGAL JANTUNG DAN ASMA

Dosen Pengampun
Nur Afni, SKM., M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok III

Moh. Rezki Alkan 1911071031


Nurjanna 1911071008
Delvi Eka Parante 1911071023
Nurdalia 1911071029
Sri Dewi 1911071058

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani
ini akan selalu membawa keberkahan, baik di dunia sampai di akhirat, sehingga semua
cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata Kuliah Epidemiologi Penyakit
Tidak Menular mengenai materi tentang Gagal Jantung dan Asma. Makalah ini telah
saya susun dengan maksimal. Harapan saya semoga makalah ini penuh manfaat,
menambah pengetahuan dan pengalaman baik bagi pribadi dan orang lain.Terlepas dari
semua itu, kami sadar bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Palu, 19 Oktober 2021


DAFAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................

Daftar Isi.............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C.Tujuan Penulisan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Pengertian Penyakit Gagal Ginjal..............................................................................
B. Data Penyakit Gagal Ginjal WHO dan Nasional.......................................................
C. Jenis Gagal Ginjal......................................................................................................
D. Gejala Gagal Ginjal....................................................................................................
E. Penyebab dan Faktor Resiko Gagal Ginjal.................................................................
F. Upaya Pencegahan dan Pengobatan Gagal Ginjal......................................................
F. Pengertian Penyakit Asma .........................................................................................
G. Data Penyakit Asma Menurut WHO dan Nasional...................................................
H. Gejala Gagal Ginjal....................................................................................................
I. Penyebab dan Faktor Resiko Penyakit Asma ............................................................
J. Upaya Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Asma..................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit gagal ginjal termasuk salah satu penyakit ginjal yang paling berbahaya.
Penyakit ginjal tidak menular, namun menyebabkan kematian. Penyakit gagal ginjal
dibedakan menjadi dua, yaitu gagal ginjal akut (GGA) dan gagal ginjal kronik
(GGK) (Muhammad, 2012). Penyakit GGK pada stadium akhir disebut dengan End
Stage Renal Disease (ESDR). Penyakit GGK merupakan masalah kesehatan
masyarakat global dengan prevalensi dan insidensi gagal ginjal yang meningkat,
prognosis yang buruk dan biaya yang tinggi (Word Kidney Day n.d., diakses 7
September 2018). Perawatan penyakit ginjal di Indonesia merupakan ranking kedua
pembiayaan terbesar dari BPJS kesehatan setelah penyakit jantung (Infodatin,
2017). Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi
GGK di Indonesia sekitar 0,2%. Prevalensi kelompok umur ≥ 75 tahun dengan 0,6%
lebih tinggi daripada kelompok umur yang lain.
Penyakit hati merupakan penyakit yang umum terjadi pada pasien GGK dan
pemeriksaan fungsi hati terutama enzim memainkan peran penting dalam
mendiagnosis dan memantau kondisi pasien (Ray et al., 2015). Pada pasien gagal
ginjal kronik, tindakan hemodialisis merupakan suatu tindakan invasif yang
mempunyai risiko untuk terjadinya infeksi (Pusparini, 2000). Infeksi merupakan
risiko utama pada pasien hemodialisis kronik (telah menjalani hemodialisis lebih dari
3 bulan) (Bhattacharyaa, dkk., 2009). Oleh karena itu, serum enzim seperti Alanine
aminotransferase (ALT), Aspartat aminotransferase (AST) dan Alkalin fosfatase
(ALP) biasanya digunakan untuk menilai dan memantau penyakit hati(Fabrizi, dkk.,
2001). Tingkat ALT (Alanine Aminotransferase) pada pasien GGK yang menjalani
terapi hemodialisa dapat lebih rendah dikarenakan kekurangan vitamin B6, yang
merupakan koenzim ALT (Alanine Amino Transferase), atau hemodilusi, yang
terjadi karena retensi air pada pasien dengan GGK sebelum sesi hemodialisa (Ramos
et al., 2012).
Penyakit asma merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia, baik di
negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Saat ini, penyakit asma
juga sudah tidak asing lagi di masyarakat. Asma dapat diderita oleh semua lapisan
masyarakat dari usia anak-anak sampai usia dewasa. Penyakit asma awalnya
merupakan penyakit genetik yang diturunkan dari orang tua pada anaknya. Namun,
akhir-akhir ini genetik bukan merupakan penyebab utama penyakit asma. Polusi
udara dan kurangnya kebersihan lingkungan di kota-kota besar merupakan faktor
dominan dalam peningkatan serangan asma.
Asma merupakan penyakit pada saluran pernapasan yang bersifat kronis.
Kondisi ini disebabkan oleh peradangan saluran pernapasan yang menyebabkan
hipersensitivitas bronkus terhadap rangsang dan obstruksi pada jalan napas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Penyakit Gagal Ginjal?
2. Bagaimana Data Penyakit Gagal Ginjal WHO dan Nasional ?
3. Apa Saja Jenis Gagal Ginjal?
4. Apa Saja Gejala Gagal Ginjal
5. Apa Saja Penyebab dan Faktor Resiko Gagal Ginjal?
6. Bagaimana Upaya Pencegahan dan Pengobatan Gagal Ginjal?
7. Apa Pengertian Penyakit Asma ?
8. Bagaimana Data Penyakit Asma Menurut WHO dan Nasional ?
9. Apa Saja Jenis Penyakit Asma ?
10. Apa Saja Gejala Penyakit Asma ?
11. Apa Saja Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Asma ?
12. Bagaimana Upaya Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Asma ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Penyakit Gagal Ginjal!
2. Untuk Mengetahui Data Penyakit Gagal Ginjal WHO dan Nasional!
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis Penyakit Gagal Ginjal!
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Gejala Penyakit Gagal Ginjal!
5. Untuk Mengetahui Penyebab dan Faktor Risiko Gagal Ginjal!
6. Untuk Mengetahui Upaya Pencegahan dan Pengobatan Gagal Ginjal
7. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Penyakit Asma !
8. Untuk Mengetahui Data Penyakit As maWHO dan Nasional!
9. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis Penyakit Asma !
10. Untuk Mengetahui Apa Saja Gejala Penyakit Asma !
11. Untuk Mengetahui Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Asma !
12. Untuk Mengetahui Bagaimana Pencegahan dan PengobatanPenyakit
Asma !
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gagal Ginjal


Gagal ginjal merupakan suatu keadaan dimana terjadinya penurunan fungsi
ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan cairan yang berlebihan dari
dalam tubuh (Vitahealth,2007). Penurunan fungsi ginjal dapat terjadi akibat suatu
penyakit, kelainan anatomi ginjal dan penyakit yang menyerang ginjal itu sendiri.

B. Data Penyakit Gagal Ginjal WHO dan Nasional


Prevalensi pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%), prevalensi lebih
tinggi terjadi pada masyarakat perdesaan (0,3%), tidak bersekolah (0,4%), pekerjaan
wiraswasta, petani/nelayan/buruh (0,3%), dan kuintil indeks kepemilikan terbawah
dan menengah bawah masing-masing 0,3%. Sedangkan provinsi dengan prevalensi
tertinggi adalah Sulawesi Tengah sebesar 0,5%, diikuti Aceh, Gorontalo, dan
Sulawesi Utara masing-masing 0,4 %.

Prevalensi gagal ginjal kronis menurut karakteristik di Indonesia tahun 2019.


Menurut data World Health Organizatio (WHO) 2020, penyakit gagal
ginjalkronis telah menyebabkan kematian pada 850.000 orang setiap tahunnya.
Angka tersebut menunjukkan bahwa penyakit gagal ginjal kronis menduduki
peringkat ke-12 tertinggi sebagai penyebab angka kematian dunia. Prevalensi
gagal ginjal di dunia menurut ESRD Patients (End-Stage Renal Disease) pada
tahun 2011 sebanyak 2.786.000 orang, tahun 2012 sebanyak 3.018.860 orang
dan tahun 2013 sebanyak 3.200.000 orang. Dari data tersebut disimpulkan
adanya peningkatan angka kesakitan pasien gagal ginjal tiap tahunnya sebesar
sebesar 6 %. Sekitar 78,8% dari pasien gagal ginjal kronik didunia
menggunakan terapi dialisis untuk kelangsungan hidupnya.

C. Jenis Gagal Ginjal


1. Gagal Ginjal Kronik
Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologis dengan berbagai
macam penyebab, akibat dari perubahan fungsi nefron yang mengalami kerusakan
secara terus menerus dalam waktu yang lama hingga menjadi stadium akhir(Nur,
2012). Ini adalah keadaan dimana lebih banyak nefron rusak secara progresif sampai
ginjal tidak mampu lagi berfungsi dengan semestinya. Beberapa dari penyebab yang
berbeda – beda termasuk:
a. Glomerulonefritis kronis. Disebabkan oleh salah satu dari banyak penyakit
yang merusak baik glomerulus maupun tubulus. Infeksi, yang menyebabkan
pembentukan kompleks antigen-antibodi, berakibat pada peradangan
glomerululi. Membran glomerular menebal dan kemudian terserang jaringan
berserabut. Pada tahap penyakit berikutnya keseluruhan kemampuan
penyaringan ginjal sangat berkurang. Pada tahap akhir penyakit, banyak dari
glomeruli benar-benar digantikan oleh jaringan berserabut danf fungsi nefron
hilang selamanya.
b. Plelonefritis, ini adalah proses infeksi dan peradangan yang biasanya mulai di
renal pelvis, saluran ginjal yang menghubungkan ke saluran kencing (ureter) dan
parenchyma ginjal atau jaringan ginjal. Infeksi bisa diakibatkan dari banyak
jenis bakteri, terutama dari basilus kolon. Yang aslinya dari kontaminasi fecal
saluran kencing. Ketika bakteri menyerang jaringan ginjal, kerusakan
progresif dipicu sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi ginjal. Lokasi
yang paling umum diserang adalah medula ginjal, bagian yang bertanggung
jawab memekatkan urine. Jadi, pasien dengan kondisi ini telah mengalami
penurunan kemampuan memekatkan urine (Reed, 2009).
2. Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut atau acute kidney injury adalah kondisi ketika ginjal berhenti
berfungsi secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan aliran darah ke
ginjal, gangguan pada ginjal, atau masalah sumbatan pada saluran urine.Penyebab
ginjal akut sangat beragam, mulai dari gangguan aliran darah ke ginjal (prerenal),
kerusakan pada ginjal itu sendiri, atau sumbatan pada aliran urine (postrenal).

3. Gagal ginjal stadium akhir (ESRD)


Gagal ginjal stadium akhir (end-stage renal disease) adalah penyakit ginjal tahap
akhir yang bersifat kronis dan permanen. Kondisi ini terjadi ketika fungsi ginjal
menurun hingga organ tidak dapat berfungsi secara total.Penyakit yang merupakan
hasil akhir dari penyakit ginjal kronis ini membutuhkan dialisis dan transplantasi
ginjal agar pasien bisa bertahan hidup.

D. Gejala Gagal Ginjal


Gejala gagal ginjal awal yang harus diwaspadai ialah lelah saat haid Umumnya,
gejala gagal ginjal sulit terdeteksi. Pasalnya, penyakit ginjal yang satu ini dimulai
dari tanda yang cukup ringan dan samar. Seiring berjalannya waktu, kerusakan ginjal
akan semakin parah terutama ketika tidak ditangani dengan tepat. Kebanyakan pasien
yang mengalami gagal ginjal biasanya telah mengalami masalah ginjal dalam waktu
yang lama, sebelum ciri-ciri gagal ginjal muncul.
1. Kelelahan
2. Kulit kering dan gatal
3. Kencing berdarah
4. Pembengkakan
5. Kencing berbusa
6. Kesulitan tidur
7. Kerusakan tulang
8. Tidak nafsu makan
9. Dada terasa sakit atau nyeri

E. Penyebab dan Faktor Resiko Gagal ginjal


Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab gagal ginjal. Kerusakan organ
ini berisiko tinggi terjadi pada orang yang memiliki penyakit tertentu atau
kebiasaan yang kurang sehat.
Gagal ginjal disebabkan oleh 3 hal, yaitu kerusakan langsung pada ginjal,
kurangnya pasokan darah ke ginjal, dan penyumbatan pada ginjal atau saluran
kemih, sehingga urine tidak bisa dikeluarkan dari tubuh.
Selain itu, Resiko gagal ginjal juga meningkat bagi orang:
 Berusia Lanjut
 Kelainan Ginjal
 Punya riwayat Keluarga dengan penyakit Ginjal
 Mengidap Diabetes
 Mengidap Tekanan Darah tinggi
 Mengidap penyakit Jantung dan kordiovaskular
 Merokok
 Obesitas
F. Upaya Pencegahan dan Pengobatan Gagal Ginjal
Untuk mencegah gagal ginjal, ada beberapa upaya pencegahan yang hrus dilakukan
yaitu :
 Menerapkan gaya hidup sehat, misalnya banyak minum air putih, tidak merokok
dan menghindari asap rokok, tidak minum minuman beralkohol, serta rajin
berolahraga.
 Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, dan
lemak sehat, serta menjauhi makanan penyebab gagal ginjal.
 Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap tahun untuk memantau
kondisi ginjal, terutama bagi penderita penyakit tertentu, seperti diabetes dan
hipertensi.
 Menghindari konsumsi obat-obatan, suplemen kesehatan, atau obat herbal secara
berlebihan dan tanpa rekomendasi dokter.

Ada beberapa upaya pencegahan yang harus dilakukan yaitu :


 Hemodialisis merupakan proses pembersihan darah Apabila kondisi ginjal
semakin memburuk, dokter mungkin akan berdiskusi dengan Penderita terkait
persiapan pengobatan untuk gagal ginjal. Pengobatan yang dijalankan bertujuan
agar kondisi tubuh lebih baik dan kelangsungan hidup lebih lama. pengobatan
yang dibutuhkan akan tergantung pada penyebab dari penyakit tersebut. Dari zat
yang tidak diperlukan tubuh melalui proses penyaringan di luar tubuh.
 Peritoneal Dialysis Continuous (CAPD) merupakan dialisis atau penyaringan
darah yang dilakukan lewat perut. Terapi ini menggunakan semacam cairan
yang membuat membran perut akan bekerja menyaring darah.
Transplantasi ginjal merupakan proses bedah dengan mengganti organ ginjal
yang mengalami kerusakan dengan organ ginjal dari donor. Proses ini
memerlukan pemeriksaan kecocokan ginjal pendonor dengan tubuh penerima
donor.
Bagi penderita diabetes, hipertensi, dan jenis penyakit ginjal lainnya, pastikan
Anda menjalani pengobatan sesuai dengan anjuran dokter.

G. Pengertian Asma
Asma adalah salah satu jenis penyakit yang ditandai dengan penyempitan dan
peradangan saluran pernapasan yang mengakibatkan sesak (sulit bernapas). Saluran
pernapasan pada pengidap asma lebih sensitif dibandingkan dengan orang lain tanpa
asma. Ketika paru-paru teriritasi akibat zat pemicu (asap rokok, debu, bulu binatang,
dll.), maka otot-otot saluran pernapasan pada pengidapnya menjadi kaku dan
menyempit.

H. Data Penyakit Asma Menurut WHO dan Nasional


Menurut WHO ( World Health Organization ) terbaru yang di rilis pada tahun
2020, terdapat 383.000 orang dengan kasus kematian akibat asma pada 2019. WHO
tahun 2020 mengemukakan bahwa saat ini sekitar 235 juta jiwa pasien asma. lebih
dari 80% kematian akibat asma terjadi di negara berpenghasilan rendah dan
menengah kebawah
Hasil laporan riset kesehatan dasar ( RISKESDAS ) oleh badan pengembangan
kesehatan RI pada tahun 2020 menunjukan prevalensi asma di Indonesia mencapai
nilai 2,4%. Hasil laporan RISKESDAS tahun 2020 prevalensi asma di Jawa tengah
mencapai 1,77%. Dimana pravelensi terus meningkat seiring bertambahnya usia
dan prevalensi asma pada perempuan cenderung lebih tinggi dari pada laki laki.

I. Gejala Asma
1. Batuk
2. Mengi
3. Sesak napas
4. Badan lemas, lesu, dan tidak bertenaga
5. Menghela napas terus-terusan
6. Rasa gelisah yang tidak biasa
J. Penyebab dan Faktor Risiko Asma
1) Penyebab Asma
Asma dapat disebabkan oleh debu, asap rokok, Faktor cuaca (seperti cuaca
dingin, berangin, dan panas yang didukung dengan kualitas udara yang buruk
dan perubahan suhu secara drastis), Mengalami stres dan kecemasan berat,
aktivitas fisik, infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia. Pengidap asma
memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif (Depkes Ri) . Ketika paru-paru
terkena iritasi dari pemicu asma, maka otot saluran pernapasan jadi kaku dan
menyempit. Pada pengidap asma, saluran pernapasan akan lebih sensitif,
sehingga paru-paru yang terkena iritasi dari pemicu asma dapat menyebabkan
otot saluran pernapasan. Produksi dahak meningkat, sehingga membuat
kesulitan bernapas.
2) Faktor Risiko Asma
Bakteri yang berasal dari debu dapat menjadi pemicu utama faktor risiko
dari asma. Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang bisa memicu asma, antara
lain:
1. Rokok
2. Infeksi virus
3. Paparan zat kimia
4. Aktivitas fisik
5. Pekerjaan tertentu seperti tukang las, kayu, atau pekerja pabrik tekstil
6. Emosi yang berlebihan (tertawa terbahak-bahak atau kesedihan yang
berlarut-larut)

K. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Asma


Untuk mencegah gagal ginjal, ada beberapa upaya pencegahan yang hrus dilakukan
yaitu :
1. Hindari pemicunya
2. Berhenti merokok
3. Memakai masker ketika sedang beraktifitas diluar rumah
4. Imunoterapi
5. Hindari paparan asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan yang mengiritasi
seperti parfum, obat semprot serangga, deterjen cucian Jangan memelihara
hewan seperti anjing dan kucing.
Ada beberapa upaya pencegahan yang hrus dilakukan yaitu :
Dalam pengobatan asma ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni meredakan
gejala dan mencegah gejala kambuh. Oleh karena itu, penting menjalani
pengobatan dengan dokter, sehingga dapat diberikan obat untuk mengatasi asma.
Pengidap asma juga harus menghindari dari hal-hal yang menjadi pemicu
asma kambuh. Biasanya, Apabila terjadi serangan asma dengan gejala yang
semakin parah, meskipun sudah melakukan pengobatan , maka perlu tindakan
medis di rumah sakit. ( Adipratiko) Pasalnya, asma juga dapat membahayakan
nyawa pengidapnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan suatu keadaan dimana terjadinya penurunan fungsi
ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan cairan yang
berlebihan dari dalam tubuh (Vitahealth,2007).
2. Data Penyakit Gagal Ginjal WHO dan Nasional
Prevalensi pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%),
prevalensi lebih tinggi terjadi pada masyarakat perdesaan (0,3%), tidak
bersekolah (0,4%), pekerjaan wiraswasta, petani/nelayan/buruh (0,3%), dan
kuintil indeks kepemilikan terbawah dan menengah bawah masing-masing
0,3%. Sedangkan provinsi dengan prevalensi tertinggi adalah Sulawesi
Tengah sebesar 0,5%, diikuti Aceh, Gorontalo, dan Sulawesi Utara masing-
masing 0,4 %.
Menurut data World Health Organizatio (WHO) 2020, penyakit gagal ginjal
kronis telah menyebabkan kematian pada 850.000 orang setiap tahunnya.
Dari data tersebut disimpulkan adanya peningkatan angka kesakitan pasien
gagal ginjal tiap tahunnya sebesar sebesar 6 %. Sekitar 78,8% dari pasien
gagal ginjal kronik didunia menggunakan terapi dialisis untuk kelangsungan
hidupnya.

3. Jenis Gagal Ginjal


1. Gagal Ginjal Kronik
2. Gagal ginjal akut
3. Gagal ginjal stadium akhir (ESRD)
4. Gejala Gagal ginjal
Gejala gagal ginjal awal yang harus diwaspadai ialah lelah saat haid
Umumnya, gejala gagal ginjal sulit terdeteksi. Pasalnya, penyakit ginjal yang
satu ini dimulai dari tanda yang cukup ringan dan samar. Seiring berjalannya
waktu, kerusakan ginjal akan semakin parah terutama ketika tidak ditangani
dengan tepat.
5. Penyebab dan Faktor Resiko Gagal ginjal
Penyebab Gagal ginjal disebabkan oleh 3 hal, yaitu kerusakan langsung pada
ginjal, kurangnya pasokan darah ke ginjal, dan penyumbatan pada ginjal atau
saluran kemih, sehingga urine tidak bisa dikeluarkan dari tubuh.
Selain itu, Resiko gagal ginjal juga meningkat bagi orang:
 Berusia Lanjut
 Kelainan Ginjal
 Punya riwayat Keluarga dengan penyakit Ginjal
 Mengidap Diabetes
 Mengidap Tekanan Darah tinggi
 Mengidap penyakit Jantung dan kordiovaskular
 Merokok
 Obesitas

6. Upaya Pencegahan dan Pengobatan Gagal Ginjal


Untuk mencegah gagal ginjal, ada beberapa upaya pencegahan yang hrus
dilakukan yaitu :
 Menerapkan gaya hidup sehat, misalnya banyak minum air putih, tidak
merokok dan menghindari asap rokok, tidak minum minuman beralkohol,
serta rajin berolahraga.
 Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah, sayuran, kacang-kacangan,
dan lemak sehat, serta menjauhi makanan penyebab gagal ginjal.
 Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap tahun untuk
memantau kondisi ginjal, terutama bagi penderita penyakit tertentu, seperti
diabetes dan hipertensi.
 Menghindari konsumsi obat-obatan, suplemen kesehatan, atau obat herbal
secara berlebihan dan tanpa rekomendasi dokter.
Ada beberapa upaya pencegahan yang harus dilakukan yaitu :
 Hemodialisis merupakan proses pembersihan darah Apabila kondisi
ginjal semakin memburuk, dokter mungkin akan berdiskusi dengan
Penderita terkait persiapan pengobatan untuk gagal ginjal. Pengobatan yang
dijalankan bertujuan agar kondisi tubuh lebih baik dan kelangsungan hidup
lebih lama. pengobatan yang dibutuhkan akan tergantung pada penyebab
dari penyakit tersebut. Dari zat yang tidak diperlukan tubuh melalui proses
penyaringan di luar tubuh.
 Peritoneal Dialysis Continuous (CAPD) merupakan dialisis atau
penyaringan darah yang dilakukan lewat perut. Terapi ini menggunakan
semacam cairan yang membuat membran perut akan bekerja menyaring
darah.Transplantasi ginjal merupakan proses bedah dengan mengganti organ
ginjal yang mengalami kerusakan dengan organ ginjal dari donor. Proses ini
memerlukan pemeriksaan kecocokan ginjal pendonor dengan tubuh
penerima donor.
Bagi penderita diabetes, hipertensi, dan jenis penyakit ginjal lainnya,
pastikan Anda menjalani pengobatan sesuai dengan anjuran dokter.

7. Pengertian Asma
Asma adalah salah satu jenis penyakit yang ditandai dengan penyempitan
dan peradangan saluran pernapasan yang mengakibatkan sesak (sulit
bernapas).
8. Data Penyakit Asma Menurut WHO dan Nasional
Menurut WHO ( World Health Organization ) terbaru yang di rilis pada
tahun 2020, terdapat 383.000 orang dengan kasus kematian akibat asma pada
2019. WHO tahun 2020 mengemukakan bahwa saat ini sekitar 235 juta jiwa
pasien asma. lebih dari 80% kematian akibat asma terjadi di negara
berpenghasilan rendah dan menengah kebawah.
Hasil laporan riset kesehatan dasar ( RISKESDAS ) oleh badan
pengembangan kesehatan RI pada tahun 2020 menunjukan prevalensi asma
di Indonesia mencapai nilai 2,4%. Hasil laporan RISKESDAS tahun 2020
prevalensi asma di Jawa tengah mencapai 1,77%. Dimana pravelensi terus
meningkat seiring bertambahnya usia dan prevalensi asma pada perempuan
cenderung lebih tinggi dari pada laki laki.

9. Gejala Asma
a. Batuk
b. Mengi
c. Sesak napas
d. Badan lemas, lesu, dan tidak bertenaga
e. Menghela napas terus-terusan
f. Rasa gelisah yang tidak biasa
10. Penyebab dan Faktor Risiko Asma
Asma dapat disebabkan oleh debu, asap rokok, Faktor cuaca (seperti cuaca
dingin, berangin, dan panas yang didukung dengan kualitas udara yang
buruk dan perubahan suhu secara drastis), Mengalami stres dan kecemasan
berat, aktivitas fisik, infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia. Sedangkan
Faktor Risiko Asma yakni:
 Rokok
 Infeksi virus
 Paparan zat kimia
 Aktivitas fisik
 Pekerjaan tertentu seperti tukang las, kayu, atau pekerja pabrik tekstil
 Emosi yang berlebihan (tertawa terbahak-bahak atau kesedihan yang
berlarut-larut).
11. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Asma
 Pengobatan Asma
Dalam pengobatan asma ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni meredakan
gejala dan mencegah gejala kambuh. Oleh karena itu, penting menjalani
pengobatan dengan dokter, sehingga dapat diberikan obat untuk mengatasi
asma.
 Pencegahan Asma
a. Hindari pemicunya
b. Berhenti merokok
c. Memakai masker ketika sedang beraktifitas diluar rumah
d. Imunoterapi
e. Hindari paparan asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan yang
mengiritasi seperti parfum, obat semprot serangga, deterjen cucian
f. Jangan memelihara hewan seperti anjing dan kucing.
g. Pengobatan Asma
Dalam pengobatan asma ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni meredakan
gejala dan mencegah gejala kambuh. Oleh karena itu, penting menjalani
pengobatan dengan dokter, sehingga dapat diberikan obat untuk mengatasi
asma.

B. Saran
Untuk kesempurnaan dan tercapainya makalah ini, penulis berharap
pembaca dapat memahami dengan baik tentang penyakitgagal jantung dan asma
dan semoga dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Panggabean. M. Buku Ilmu Penyakit Dalam: Gagal Ginjal. Jakarta: 2009

Craig R, Mindell J. Survei Kesehatan untuk Inggris, 2006

Kardiologi; : Gagal Ginjal, In: Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhan,

Depkes RI. (2007). Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Asma. Jakarta :Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan alat kesehatan.

Adipratiko, luluk dr. Asma yang dipicu oleh olahraga ( Exercise Induced Asthma)

Anda mungkin juga menyukai