Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENULISAN ILMIAH

“PENYAKIT JANTUNG KORONER”

OLEH :

YULIA NINGSIH
J1A120382
AKK B

JURUNSAN ILMU KESEHATAN MASTARAKT

FAKULTAS KESEHATAN MASARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “PENYAKIT JANTUNG KORONER” .
Makalah “PENYAKIT JANTUNG KORONER” ini telah saya susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Kendari, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................

BAB I .................................................................................................................................

PENDAHULUAN .............................................................................................................

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................

1.3 Tujuan .................................................................................................................

1.4 Manfaat ...............................................................................................................

BAB II ................................................................................................................................

PEMBAHANSAN .............................................................................................................

2.1 Pengertian Penyakit Jantung Koroner ............................................................

2.2 Factor – Factor Risiko Penyakit Jantung Koroner ........................................

2.3 Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner ...................................................

2.4 cara mengatasi Penyakit Jantung Koroner ....................................................

BAB III ..............................................................................................................................

PENUTUP .........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Angioplasty .....................................................................................................


Gambar 2. Operasi by-pass...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lebih dari 2 juta kasus per tahun di Indonesia masyarakat menderita


penyakit Jantung koroner, Penyakit ini menjadi penyakit pembunuh nomor satu di
Indonesia, penyakit jantung koroner sampai saat ini masih menjadi masalah bagi
kesehatan masyarakat dan menjadi perhatian bagi pemerintah dan juga tenaga-
tenaga kesehatan(Ghani, Susilawati and Novriani, 2016). Ada beberapa factor
yang menyebabkan penyakit jantung koroner khususnya di Indonesia sampai saat
ini belum dapat di selesaikan, seperti faktor budaya, adat-istiadat, agama dan
kepercayaan masing-masing individu(Kandou, 2009). Penyakit jantung koroner
adalah salah satu penyakit degenerative, Faktor resiko utama dari penyakit ini
adalah tekanan darah yang tidak stabil atau tekanan darah tinggi, Tekanan darah
ini dapat dipengaruhi oleh faktor usia, perbedaan jenis kelamin, faktor genetik,
asupan makanan, serta gaya hidup yang tidak sehat(Bertalina, 2017).

Penyakit jantung koroner sangat berkaitan erat dengan penyakit Hipertensi,


dalam suatu penelitian menyebutkan bahwa orang yang menderita Hipertensi
sangat berisiko untuk terkena penyakit jantung koroner(Defriman Djafri1 ,
Monalisa1, Fauziah Elytha1, 2017).

Penyakit jantung koroner merupakan suatu gangguan atau kelainan yang


terjadi pada organ jantung yang dapat mengakibatkan gangguan fungsional atau
penyempitanan ateri koroner(Marleni and Alhabib, 2018). Penyakit ini di sebut
sebagai penyakit utama penyebab kematian di dunia, dari tahun-ketahun tingkat
kematian yang di sebabkan oleh penyakit jantung koroner semakin
meningkat(Oemiyati and Rustika, 2017). Penyakit jantung akan meningkat seiring
bertambahnya usia seseorang, menurut penelitian pada usia 30 tahun lambat laun
penyakit jantung koroner akan meningkat(Kementerian Kesehatan RI, 2017).
Selain faktor risiko yang ada seperti (merokok, obesitas, kadar kolesterol, tekanan
darah tinggi, kurang aktivitas, diabetes mellitus, stres), ada penelitian yang
mengatakan bahwa reaksi peradangan (inflamasi) dari penyakit infeksi kronis
mungkin juga menjadi faktor risiko(Balai Informasi Teknologi LIPI, 2009b).
Maka dari itu, perlu adanya perhatian oleh masyarakat khususnya individu agar
lebih memperhatikan factor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan penyakit
jantung koroner(Nuraeni, 2016).

Selain itu, penyakit jantung koroner juga dapat mengakibatkan penyakit


lainnya seperti hipertensi dan juga penyakit yang lebih parah yaitu stroke, hal ini
disebabkan karena pecahnya pembuluh darah sehingga aliran darah tersumbat
sehingga oksigen tidak dapat masuk ke otak, hal inilah yang mengakibatkan
penyakit stroke(Ghani, Mihardja and Delima, 2016). Penyakit yang dapat
mengakibatkan jantung koroner berikutnya adalah kolestrol tinggi, hal ini dapat
menyebabkan penyakit jantung koroner karena saat kolestrol kita tinggi maka
akan menyumbat aliran darah yang akan mengalir di seluruh tubuh(Balai
Informasi Teknologi LIPI, 2009a). Maka dari itu, kita perlu menjaga pola makan
dan juga gaya hidup yang sehat, sehingga kita terhindar dari penyakit khususnya
penyakit jantung koroner, mengingat sangat bahayanya penyakit tersebut, karena
penyakit ini bermula dari kebiasaan kita(Wahyuni, Nurrachmah and Gayatri,
2012).

Penyakit jantung koroner merupakan masalah kesehatan yang sampai saat


ini masih menjadi masalah besar bagi tenaga kesehatan, ada beberapa cara yang
dapat di lakukan untuk meminimalisir kasus jantung koroner, seperti dengan
melakukan promosi kesehatan(Majid and Utara, 2008). Dalam melakukan promosi
kesehatan kita dapat mempromosikan kesehatan jantung seperti melalui poster,
panflet, leaflet, media social seperti facebook, Instagram, dan juga melalui film
pendek yang memiliki pesan kesehatan(Darmawan and Zulfa, 2015). Namun
sebelum kita melakukan promosi kesehatan harus ada pendekatan secara langsung
pada masyarakat sehingga masyarakat dapat menerima promosi kesehatan yang
kita lakukan, cara ini sangat mempengaruhi apa yang akan kita sampaikan kepada
masyarakat(Risk, Of and In, 2015).
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian dari Penyakit Jantung Koroner?


1.2.2 Apa saja faktor-faktor risiko Penyakit Jantung Koroner?
1.2.3 Bagaimana cara mencegah Penyakit Jantung Koroner?
1.2.4 Bagaimana cara mengatasi Penyakit Jantung Koroner?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari Penyakit Jantung Koroner.


1.3.2 Untuk mengetahui faktor-faktor risiko Penyakit Jantung Koroner.
1.3.3 Untuk mengetahui cara mencegah Penyakit Jantung Koroner.
1.3.4 Untuk mengetahui cara mengatasi Penyakit Jantung Koroner.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Mahasiswa


1. Mahasiswa memperoleh bahan informasi dan acuan untuk penelitian di
masa yang akan dating.
2. Mahasiswa dapat mengambil keputusan pada kasus penyakit jantung
koroner saat telah resmi bekerja.
3. Mahasiswa dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat
berdasarkan informasi yang diterima mengenai penyakit jantung
coroner.
1.4.2 Bagi Dosen
1. Dosen dapat membagi informasi mengenai penyakit jantung koroner
saat kuliah.
2. Dosen dapat membuat penelitian ilmiah mengenai penyakit jantung
coroner.
1.4.3 Bagi Masyarakat
1. Masyarakat memperoleh informasi mengenai pengertian, faktor risiko,
cara mencegah dan cara mengatasi penyakit jantung coroner.
2. Masyarakat menjadi lebih waspada dan berhati-hati pada penyakit
jantung coroner.
BAB II

PEMBAHANSAN

2.1 Pengertian Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan kondisi ketika pembuluh darah


jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak, jika lemak semakin
menumpuk, maka arteri akan semakin menyempit, dan membuat aliran darah ke
jantung berkurang(Oemiyati and Rustika, 2015). Masih sangat banyak masyarakat
khususnya di Indonesia yang menyepelehkan penyakit jantung koroner, padahal
penyakit ini di sebabkan oleh hal-hal kecil yang tanpa kita sadari menjadi
kebiasaan kita yang sangat sulit untuk diubah(Hendiarto and Hamidah, 2014).
Maka dari itu, kita perlu menjaga kesehatan jantung kita mengingat, penyebab
kematian nomor 1 di dunia adalah penyakit jantung koroner, memang penyakit ini
tidak menular, namun kebiasaan buruk yang tanpa kita sadari kita lakukan sangat
berisiko untuk terkena penyakit jantung koroner(Widiastuti, 2012).

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung dimana terjadi


penyempitan, penyumbatan atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyempitan
atau penyumbutan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering
ditandai dengan rasa nyeri. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh nadi yang
mengantarkan darah ke aorta ke jaringan yang melindungi rongga-rongga jantung.
Sehingga terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dan penyediaan oksigen
otot jantung dimana terjadi kebutuhan yang meningkat atau penyediaan yang
menurun, atau bahkan gabungan diantara keduanya itu, penyebabnya adalah
berbagai faktor seperti denyut jantung yang meningkat, kekuatan berkontraksi
yang meninggi, tegangan ventrikel yang meningkat, merupakan beberapa faktor
yang dapat meningkatkan kebutuhan dari otot-otot jantung. Sedangkan faktor yang
mengganggu penyediaan oksigen antara lain, tekanan darah koroner meningkat,
yang salah satunya disebabkan oleh artheroskerosis yang mempersempit saluran
sehingga meningkatkan tekanan, kemudian gangguan pada otot regulasi jantung
dan lain sebagainya.
Penyakit jantung koroner terjadi bila ada timbunan (PLAK) yang
mengandung lipoprotein, kolesterol, sisa-sisa jaringan dan terbentuknya kalsium
pada intima, atau permukana bagian dalam pembuluh darah. Plak ini membuat
intima menjadi kasar, jaringan akan berkurang oksigen dan zat gizi sehingga
menimbulkan infark, penyakit jantung koroner menunjukkan gejala gizi terjadi
infark miokard atau bila terjadi iskemia miokard seperti angina pectori. Kolesterol
serum dibawa oleh beberapa lipoprotein yang diklasifikasikan menurut
densitasnya. Lipoprotein dalam urutan densitas yang meningkat adalah
kilomikron. VLDL (Very Low Density Lopoprotein). LDL (low Density
Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein) membawa hampir seluruh
kolesterol dan merupakan yang paling aterojenik. HDL menurunkan risiko
penyakit jantung ke hati, tempat kolesterol di metabolisme dan di ekskresikan.

2.2 Factor – Factor Risiko Penyakit Jantung Koroner

Masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini masih menjadi hal yang
sangat penting bagi pemerintah maupun petugas kesehatan, berbagai macam
masalah kesehatan yang timbul di karenakan beberapa faktor(Diastutik, 2016). Di
antaranya adalah:

2.2.1 Faktor budaya


2.2.2 Adat – istiadat
2.2.3 Agama,
2.2.4 merokok,
2.2.5 obesitas,
2.2.6 kadar kolesterol,
2.2.7 tekanan darah tinggi,
2.2.8 kurang aktivitas,
2.2.9 diabetes mellitus, stress dan kepercayaan masing-masing
individu(Roshifanni, 2016).

Dan jika kita tidak memperhatikan factor-faktor di atas, maka kita akan
berisiko mengalami penyakit jantung koroner, maka dari itu factor tersebut harus
sangat di perhatikan(Azwar, 2010).
2.3 Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner

Walaupun penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang mematikan


namun penyakit ini dapat dicegah, Berikut beberapa tips cara mencegah penyakit
jantung koroner:

2.3.1 Berhenti merokok sedini mungkin


2.3.2 Berolahraga secara teratur
2.3.3 Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang
2.3.4 Hindari stress yang berlebihan
2.3.5 Hindari pola hidup tidak sehat
2.3.6 Kurangi konsumsi alcohol
2.3.7 Menjaga tekanan darah
2.3.8 Kontrol gula darah
2.3.9 Menurunkan berat badan

2.4 cara mengatasi Penyakit Jantung Koroner

2.4.1 Tes Diagnostik


1. Elektrokardiogram (EKG)
Elektrokardiogram mencatat sinyal listrik ketika mereka bergerak
melalui jantung Anda. EKG sering mengungkapkan bukti dari serangan
jantung sebelumnya atau dalam perkembangan. Dalam kasus lain.
Holter monitoring mungkin disarankan. Dengan EKG jenis ini, Anda
memakai monitor portabel selama 24 jam saat Anda menjalani aktivitas
normal. Kelainan tertentu mungkin menunjukkan aliran darah tidak
memadai untuk jantung Anda.
2. Echocardiogram
Ekokardiogram menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan
gambar jantung Anda. Selama ekokardiogram, dokter anda dapat
menentukan apakah semua bagian dari dinding jantung berkontribusi
biasa dalam aktivitas memompa jantung. Bagian yang bergerak lemah
mungkin telah rusak selama serangan jantung atau menerima terlalu
sedikit oksigen. Ini mungkin menandakan penyakit arteri koroner atau
berbagai kondisi lain.
3. Tes Stress
Jika tanda-tanda dan gejala paling sering terjadi selama oalh raga,
dokter mungkin meminta Anda untuk berjalan di atas treadmill atau
naik sepeda statis selama EKG. Hal ini dikenal sebagai olah raga tes
stres. Dalam kasus lain. Obat untuk merangsang jantung Anda dapat
digunakan sebagai pengganti olah raga. Beberapa tes stres dilakukan
dengan menggunakan ekokardiogram. Ini dikenal sebagai stres echos.
Sebagai contoh, dokter Anda mungkin melakukan USG sebelum dan
setelah olah raga di atas treadmill atau sepeda. Atau dokter Anda dapat
menggunakan obat untuk merangsang jantung Anda selama
ekokardiogram.
4. Koroner Kateterisasi
Untuk melihat aliran darah melalui jantung Anda, dokter Anda
mungkin menyuntikkan cairan khusus ke dalam pembuluh darah
(intravena). Hal ini dikenal sebagai angiogram. Cairan disuntikkan ke
dalam arteri jantung melalui pipa panjang, tipis, fleksibel (kateter) yang
dilewati melalui arteri, biasanya di kaki, ke arteri jantung. Prosedur ini
dinamakan kateterisasi jantung. SPewarna menandai bintik-bintik
penyempitan dan penyumbatan pada gambar sinar-X. Jika Anda
memiliki penyumbatan yang membutuhkan perawatan, balon dapat
didorong melalui kateter dan ditiup untuk meningkatkan aliran darah
dalam jantung. Sebuah pipa kemudian dapat digunakan untuk menjaga
arteri melebar terbuka.
5. Teknologi CT Scan
Computerized tomography (CT) , seperti berkas elektron computerized
tomography (EBCT) atau CT angiogram koroner, dapat membantu
dokter Anda memvisualisasikan arteri Anda. EBCT, juga disebut
sebagai ultrafast CT scan, dapat mendeteksi kalsium dalam lemak yang
sempit arteri koroner. Jika sejumlah besar kalsium ditemukan, penyakit
arteri koroner mungkin terjadi. CT angiogram koroner, di mana Anda
menerima pewarna kontras yang disuntikkan secara intravena selama
CT scan, juga dapat menghasilkan gambar dari arteri jantung Anda.
6. Magnetic Resonance Angiogram (MRA)
Prosedur ini menggunakan teknologi MRI, sering digabungkan dengan
menyuntikkan zat warna kontras, untuk memeriksa area penyempitan
atau penyumbatan, meskipun rincian mungkin tidak sejelas yang
disediakan oleh kateterisasi koroner.
2.4.2 Angioplasty Dan Penempatan Stent (Revaskularisasi Koroner
Perkutan)

Dalam prosedur ini, dokter Anda menyisipkan tabung panjang tipis


(kateter) ke dalam bagian yang menyempit dari arteri Anda. Sebuah kawat
dengan balon kempis melewati kateter ke daerah menyempit. Balon
tersebut kemudian dipompa, menekan dinding arteri Anda. Sebuah tabung
mesh/stent ditempatkan di arteri untuk membantu menjaga arteri terbuka.
Beberapa stent perlahan melepas obat untuk membantu menjaga arteri
terbuka.

Gambar 1. Angioplasty
2.4.3 Operasi Bypass Arteri Koroner

Seorang ahli bedah menciptakan sebuah graft untuk membypass


arteri koroner yang tersumbat menggunakan pembuluh dari bagian lain
dari tubuh Anda. Hal ini memungkinkan darah mengalir di sekitar arteri
koroner yang tersumbat atau menyempit. Karena ini memerlukan operasi
jantung terbuka, itu yang paling sering dilakukan untuk kasus beberapa
arteri koroner menyempit.

Gambar 2. Operasi by-pass


2.4.4 Pemberian Obat-Obatan
1. Resin
Obat golongan resin ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di
usus halus dan mengeluarkannya melalui tinja sehingga sirkulasi
enterohepatik obat ini menurun. Akibatnya, terjadi peningkatan fungsi
reseptor LDL dan peningkatan bersihan LDL plasma.
2. Niasin
Berfungsi enurunkan produksi VLDL yang merupakan prekursor LDL.
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan
HDL atau koleserol baik dalam darah untuk mencegah serangan
jantung.
3. Statin
Bekerja dengan menghambat pembentukan kolesterol di hati dan
eningkatkan pembuangan
4. Derivat Asam Fibrat
Golongan asam fibrat diindikasikan untuk hiperlipoproteinemia tipe
IIa, Iib, III, IV dan V. Gemfibrozil sangat efektif dalam menurunkan
trigliserid plasma, sehingga produksi VLDL dan apoprotein B dalam
hati menurun.
5. Ezetimibe
Ezetimibe dapat menurunkan total kolesterol dan LDL juga
meningkatkan HDL. Ezetimibe bekerja dengan cara mengurangi
penyerapan kolesterol di usus. Ezetimibe dapat digunakan sendiri jika
antihiperlidemik lain tidak bisa ditoleransi tubuh atau dikombinasi
denga golongan statin (penghambat HMGCoa reduktase) jika golongan
statin tidak dapat menurunka kadar lipid darah sendirian.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyakit jantung koroner merupakan penyakit pembunuh nomor 1 di


dunia, banyak kasus yang telah terjadi yang menyebabkan kematian. Hal ini
sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat khususnya di
Indonesia, maka dari itu perlu ada kesadaran masyarakat mengenai penyakit
jantung koroner. Karena masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak
menyadari bahwa lewat halhal kecil masyarakat dapat menjadi sakit. Penyakit
jantung koroner saling berkaitan dengan penyakit hipertensi dan kolestrol,
sehingga ada beberapa factor yang harus kita perhatikan sehingga penyakit
jantung koroner tidak menyerang tubuh kita. Seperti: faktor budaya atau adat-
istiadat,agama, merokok, obesitas, kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, kurang
aktivitas, diabetes mellitus, stress dan kepercayaan masing-masing individu. Hal
yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyakit jantung koroner adalah dengan
menjaga pola makan, melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok, dan
istirahat yang cukup. Karena sehat itu mahal, maka dari itu jaga jantung anda.

3.2 Saran

Penyakit Jantung Koroner dapat menyerang kepada siapa saja, bukan


hanya kepada usia lanjut saja, namun pada usia yang masih sangat muda sekalipun
penyakit jantung dapat menyerang. Jadi, apabila kita tidak ingin terkena penyakit
berbahaya ini maka kita harus mualai dengan berperilaku hidup sehat, dari mulai
pola makan yang sehat dan teratur hingga mulai membiasakan untuk teratur
berolahraga dan tidak merokok tentunya.
DAFTAR PUSTAKA

Dwiputra, B. dr. (2016). Penyakit Jantung Koroner. In from Smart Patient (Vol. 2,
Nomor 01, hal. 280–290).

Anda mungkin juga menyukai