Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Nurul Fadiyah M (52105061)


2. Emerensiana Sekke (52105010)
3. Erlina Tita (52105003)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PANCASAKTI

MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Kharunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penyakit Jantung Koroner”,
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Bapak Dr.Samsuar M,S.KM.,M.Kes.,MPH. pada mata kuliah
SURVEILENSKESMAS. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Dr.Samsuar M,S.KM.,M.Kes.,MPH Selaku dosen pengampuh mata kuliah
Surveilens Kesmas yang telah memberikan penulis dukungan secara
materi dan moral sehingga penulis dapat memenuhi tugas yang telah
diberikan.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini kedepannya.

Makassar, 08 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................3
A. Pengertian Penyakit Jantung Koroner...............................................3
B. Ciri – Ciri Penyakit Jantung Koroner..................................................3
C. Penyebab Penyakit Jantung Koroner................................................4
D. Pengobatan Penyakit Jantung Koroner.............................................7
E. Pengandalian Penyakit Jantung Koroner..........................................9
BAB III........................................................................................................11
PENUTUP..................................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................11
B. Saran................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Jantung Koroner (PJK) ialah penyakit jantung yang
terutama disebabkan karena penyempitan arteri koronaria akibat
proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya. PJK
merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih
menjadi masalah baik di negara maju maupun negara berkembang. Di
USA setiap tahunnya 550.000 orang meninggal karena penyakit ini. Di
Eropa diperhitungkan 20- 40.000 orang dari 1 juta penduduk
menderita PJK. Hasil survei yang dilakukan Departemen Kesehatan
RI menyatakan prevalensi PJK di Indonesia dari tahun ke tahun terus
meningkat. Bahkan, sekarang (tahun 2000-an) dapat dipastikan,
kecenderungan penyebab kematian di Indonesia bergeser dari
penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskular (antara lain PJK) dan
degeneratif. (Abdul Majid, 2007)

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah salah satu penyebab


kematian utama di negara-negara maju [1]. WHO mencatat pada
tahun 2006, angka kematian penyakit oleh kardiovaskular sejumlah
17,5 juta. Angka ini terutama pada penyakit jantung koroner, stroke,
dan penyakit jantung rematik. Jumlah kematian ini mengalami
peningkatan dari angka 14,4 juta pada tahun 1990 [2]. Kematian ini
banyak terjadi dengan serangan jantung tiba-tiba dan tanpa ada
gejala apapun sebelumnya [3]. Penyakit jantung koroner termasuk
penyakit yang membahayakan karena berada pada sistem sistemik
[4]. (Santosa and Baharuddin, 2020)

Penyakit jantung dan pembuluh darah masih menjadi ancaman


dunia dan merupakan penyakit yang menyebabkan kematian nomor

1
satu di dunia (Sumiarty dan Fitrianingsih,2020). Menurut badan
statistik

2
2

dunia, terdapat 9,4 juta kematian setiap tahunnya yang disebabkan


oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Diperkirakan angka
tersebut akan terus meningkat sampai dengan 23,3 juta pada tahun
2030 (Kemenkes, 2014). Sedangkan menurut World Health
Organization (WHO) pada tahun 2015, sebanyak 70% kasus kematian
di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular (39,5 juta
dari 56,4 juta kematian). Dari seluruh kematian akibat penyakit tidak
menular tersebut, 45% disebabkan oleh penyakit jantung dan
pembuluh darah, yaitu 17,7 juta dari 39,5 juta kematian (Lina dan
Dian, 2020). Sedangkan kasus kematian yang disebabkan oleh
penyakit jantung sebanyak 7,4 juta kematian pertahunnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penyakit jantung Koroner ?
2. Bagaimana ciri-ciri penyakit jantung Koroner ?
3. Apakah penyebab terjadinya penyakit jantung Koroner ?
4. Bagaimana pengotannya penyakit jantung Koroner ?
5. Bagimana pengendalian terhadap penyakit jantung Koroner ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian penyakit jantung coroner,
mengetahui ciri-ciri penyakit jantung korener, mengetahui penyebab
terjadinya penyakit jantuk koroner, mengetahui cara pengibatan
penyakit jantung koroner, dan mengetahui bagaimana pengendalian
penyakit jantung koroner.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang disebabkan
adanya plak yang menumpuk di dalam arteri koroner yang mensuplai
oksigen ke otot jantung. Penyakit ini termasuk bagian dari penyakit
kardiovaskuler yang paling umum terjadi. Penyakit kardiovaskuler
merupakan gangguan dari jantung dan pembuluh darah termasuk
stroke, penyakit jantung rematik dan kondisi lainnya (WHO). (Ghani,
Susilawati and Novriani, 2016)

Penyakit jantung koroner (PJK) ini masih merupakan masalah


kesehatan yang penting dan berdampak secara sosio-ekonomi karena
biaya obat-obatan yang cukup mahal, lamanya waktu perawatan dan
pengobatan, serta pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan dalam
proses pengobatan. Upaya pencegahan melalui deteksi dini faktor
risiko dan upaya pengendaliannya sangat penting dilakukan.

B. Ciri – Ciri Penyakit Jantung Koroner


Tanda & Gejala Penyakit Jantung Koroner (PJK) Tanda dan gejala
khas PJK adalah keluhan rasa tidak nyaman di dada atau nyeri dada
(angina) yang berlangsung selama lebih dari 20 menit saat istirahat
atau saat aktivitas yang disertai gejala keringat dingin atau gejala
lainnya seperti lemah, rasa mual, dan pusing.

1. Nyeri dada
2. Tertekan di daerah dada
3. Rasa berat di dada
4. Rasa mual atau nyeri ulu hati
5. Keringat dingin
6. Rasa terbakar

3
4

Ciri-Ciri Penyakit Jantung Pada Wanita

1. Rasa nyeri atau dibagian perut atas, punggung, bahu dan leher
2. Napas pendek
3. Rasa sakit pada salah satu atau kedua lengan
4. Mual dan muntah
5. Bekeringat
6. Pusing
7. Kelelahan yang tidak biasa
8. Ulu hati terasa panas

Ciri-Ciri Penyakit Jantung Pada Pria

1. Pusing atau penurunan kesadaran


2. Keringat dingin dan detak jantung yang cepat atau tidak beraturan
3. Gangguan pencernaan
4. Napas pendek yang membuat napas menjadi terengah-engah
5. Nyeri dada dan sakit di beberapa bagian tubuh, seperti lengan,
bahu kiri, punggung, leher atau rahang
6. Serangan jantung pada pria yang paling umum adlaah nyeri dada
di bagian tengah yang berlangsung selama beberapa menit
7. Selain nyeri, terkadang pria juga dapat merasakan bagian dadanya
seperti ditekan, diremas atau dicubit sampai tidak nyaman.

C. Penyebab Penyakit Jantung Koroner


Penyebab jantung koroner adalah adanya penumpukan zat lemak
secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner.
Biasanya, ini dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat dan
kecanduan rokok.  Selain itu, kondisi medis tertentu
seperti hipertensi dan kolesterol tinggi juga dapat menjadi penyebab
penyakit jantung koroner. Adapun sejumlah faktor lain yang
meningkatkan risiko penyakit jantung koroner adalah sebagai berikut :
5

1. Gaya Hidup
Kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji yang biasanya
mengandung natrium yang tinggi (makanan asin), bisa
meningkatkan kolesterol dalam darah dan tekanan darah. Apalagi
jika jarang mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran. Maka
tubuh akan kekurangan vitamin dan mineral yang sangat diperlukan
jantung.
2. Kecanduan Rokok
Bisa dibilang rokok adalah salah satu yang menjadi faktor
berbagai jenis penyakit. Asap rokok yang dihirup dapat menjadi
penyebab berbagai penyakit, mulai dari kanker paru, gangguan
kehamilan dan janin, hingga penyakit jantung. Hal ini terjadi karena
di dalam tembakau yang terdapat pada rokok, terkandung berbagai
zat berbahaya bagi tubuh, seperti kandungan nikotin yang bisa
membuat jantung berdetak lebih kencang lebih dari normal. Selain
itu, karbon monoksida yang merupakan gas beracun yang dapat
menghalangi pasokan oksigen ke jantung.  
3. Diabetes
Diabetes adalah salah satu penyakit dapat meningkatkan
terjadinya penyakit jantung koroner. Hal ini karena diabetes
mempermudah terjadinya penurunan fungsi pembuluh darah
sehingga lemak jahat (LDL) mudah untuk menempel di dinding
pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan.
4. Hipertensi
Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan menurunkan fungsi
dinding pembuluh darah sehingga mempermudah kolesterol LDL
juga dapat menempel di dinding pembuluh darah dan
meningkatkan penimbunan plak. Bahkan, saat kerusakan pada
pembuluh darah jantung terjadi sudah cukup parah, aliran darah
menuju otot-otot jantung akan terhambat sehingga dapat
menyebabkan terjadi serangan jantung mendadak.
6

5. Obesitas
Saat seseorang mengalami obesitas, maka risiko penyakit
jantung koroner akan meningkat hingga empat kali lebih tinggi jika
dibandingkan pemilik berat badan ideal. Kelebihan berat badan
atau obesitas ini dapat meningkatkan tekanan darah tinggi dan
ketidaknormalan lemak. Kemudian, obesitas juga akan
meningkatkan kadar gula darah yang tentu akan menyebabkan
diabetes. 
6. Stress
Stres kerap terjadi lantaran reaksi alami tubuh saat dihadapkan
pada kondisi sulit, seperti tekanan pekerjaan, emosi, dan kesibukan
bekerja sehingga tubuh kurang gerak. Namun, faktanya, stres
dapat memicu terjadinya penyakit jantung. Pasalnya, saat
seseorang stres, maka napas menjadi lebih cepat. Sahabat MIKA
juga dapat mengalami nyeri dada, keluarnya keringat berlebih,
mual, tekanan darah yang meningkat hingga detak jantung tak
beraturan. Hal ini disebabkan penyumbatan pada arteri yang
membuat aliran tidak lancar. 
7. Riwayat Keluarga
Seseorang dengan riwayat keluarga penyakit jantung akan
lebih tinggi beresiko mengalami penyakit jantung dibandingkan
orang lain. Terutama pada seseorang yang mengalami penyakit
jantung pada usia muda yaitu kurang dari 55 tahun pada pria dan
kurang dari 60 tahun pada wanita.  Jadi, saat seseorang yang
mempunyai anggota keluarga menderita penyakit jantung koroner
atau stroke ataupun mati mendadak, maka sebaiknya harus lebih
berhati-hati dan lebih cepat melakukan pemeriksaan deteksi
penyakit jantung koroner.
7

D. Pengobatan Penyakit Jantung Koroner


Jika anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah
mengalami serangan jantung ringan, sebaiknya jangan abaikan.
Apabila jika gejala terasa menyiksa atau berlangsung lebih dari lima
menit.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan ketika mengalami gejala
penyakit jantung coroner :
1. Hubungi Layanan Gawat Darurat
Karena gejala penyakit arteri Koroner bisa menjadi gejala
serangan jantung,maka sebaiknya meminta bantuan atau
menghubungi nomor layanan gawat darurat rumah sakit terdekat.
Meminta bantuan medis,dapat menyelamatkan jantung dari
kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat menghindari akibat
yang lebih fatal seperti kematian. Resiko kematian tersebar dari
serangan jantung terjadi dalam kurun waktu satu jam setelah
terjadi serangan jantung.
Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat
menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak dapat
diperbaiki. Semakin banyak otot jantung yang terselamatkan,
semakin efektif jantung akan kembali memompa dan bekerja
setelah serangan.
2. Diagnosis
Bila telah terjadi penyumbatan,tindakan medis umumnya
diambil adalah dengan pemeriksaan kateterisasi pemasangan
cincin (stent ) untuk menjaga agar pembuluh darah Koroner tidak
tersumbat atau menyempit.
Selain itu, ada beberapa tindakan untuk mendiagnosis penyakit
jantung Koroner,yaitu :
- Elektrokardiogram :tes pemantauan sinyal listrik yang berjalan
melalui jantung dengan tujuan untuk menentukan apakah
pernah mengalami jantung.
8

- Ekokardiogram : Tes pencitraan mengunakan gelombang


ultrasound untuk membuat gambar jantung. Hasil tes ini
mengungkapkan apakah hal-hal tertentu di jantung berfungsi
dengan baik.
- Stress test : Tes khusus untuk mengukur stress pada jantung
selama aktifitas fisik dan saat istirahat. Tes ini memantau
aktiitas listrik jantung saat berjalan diatas treadmill atau
mengendarai sepeda stasioner.
- Katerisasi jantung
- CT Scan jantung
3. Perubahan Gaya Hidup
Agar terhindar dari penyakit jantung Koroner, dapat
memulainya dari perubahan gaya hidup, dengan cara :
- Perhatikan pola makan. Hindari makanan yang banyak
mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi.
- Berhenti merokok
- Hindari stress
- Kontrol tekanan darah
- Olahraga secara teratur untuk membakar lemak dalam tubuh
dan menjaga tetap bugar.
- Kontrol berat badan agar tetap ideal.
4. Pemberian Obat – Obatan
Berbagai obat juga dapat digunakan untuk mengobati
penyakit arteri Koroner. Menurut Kemenkes pengobatan diberikan
berupa obat-obatan golongan nitrat (seperti Isosorbid
dinitrat,cedocard, Nitrat atau fasorbid) yang diberikan di bawah
lidah.
Pemberian obat-obatan ini dilakukan beberapa kali hingga
penderita mendapat pertolongan di rumah sakit. Namun, untuk
pengobatan akan disesuaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan
Pembuluh Darah saat anda melakukan konsultasi.
9

5. Operasi
Apabila konsumsi obat tidak efektif dalam mengalami gejala,
maka dokter akan meminta pasien melakukan tindakan medis
lain,seperti operasi. Jenis operasi untuk pengobatan penyakit
jantung Koroner dalah sebagai berikut :
- Angioplasti koroner atau pasang ring jantung yang umum
dilakukan ketika seseorang mengalami serangan jantung
dengan tujuan melancarkan peredaran darah dan mencegah
penyempitan arteri terjadi lagi. Prosedurnya dengan
memasukkan kateter kebagian arteri yang menyempit lalu
mengembangkan balon kecil melalui kateter untuk melebarkan
arteri tersebut.
- Bypass jantung yang dilakukan ketika ditemukan lebih dari satu
arteri yang tersumbat. Prosedur ini dilakukan dengan
pengambilan pembuluh darah dari bagian tubuh lain dengan
tujuan agar darah dapat kembali mengalir lancar melalui rute
yang baru.
- Transplantasi jantung yang dilakukan ketika kerusakan jantung
sangat parah dan tidak bisa diatasi dengan obat. Prosedur ini
dilakukan dengan mengganti jantung yang rusak dengan
jantung sehat dari pendonor.
6. Skrining Jantung
Skrining jantung adalah pemeriksaan dini yang paling tepat
terutama jika memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit
jantung koroner sebelumnya. Selain itu,jika ada yang memiliki
faktor resiko lainnya juga sebiknya melakukan skrining jantung.

E. Pengandalian Penyakit Jantung Koroner


Proses terjadinya penyakit jantung koroner sudah dimulai dari usia
dari usia dini,dimana terjadi penyumbatan darah arteri melalui pola
hidup yang kurang baik.sehingga menjaga pola hidup sehat sejak usia
dini akan menurunkan resiko terjadinya penyakit Jantung Koroner.
10

Untuk itu mari kendalikan Penyakit Jantung Koroner dengan


menerapkan PATUH :

P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter

A : Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur

T : Tetap diet dengan gizi seimbang

U : Upayakan aktifitas fisik dengan aman

H : Hindari asap rokok,alcohol dan zat karsinogenetik lainnya.

Adapun pola makan yang dapat diterapkan oleh penderita Penyakit


Jantung Koroner adalah sebagai berikut :

Batasi penggunaan garam bila ada tekanan darah tinggi


(hipertensi). Bagi yang terlalu gemuk, jumlah makanan pokok sebagai
sumber hidrat arang dikurangi, contoh sumber hidrat arang : beras,
roti, mie, kentang,bihun, biscuit, tepung-tepungan,gula dan
sebagainya. Bahan makanan yang berlemak sebaiknya dibatasi.
Bebas daging tanpa lemak atau ikan segar, ayam dan lainnya. Hindari
sayuran yang mengandung gas,kol,lobak,nangka muda. Semua buah
boleh dimakan kecuali nangka masak, durian, alpukat diberikan dalam
jumlah terbatas. Makanan sebaiknya dipilih yang mudah dicerna dan
mohon untuk tidak minum kopi dan alkohol. Dalam memasak
sebaiknya tidak menggunakan cabe dan bumbu yang merangsang.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang disebabkan
adanya plak yang menumpuk di dalam arteri koroner yang mensuplai
oksigen ke otot jantung.

Tanda & Gejala Penyakit Jantung Koroner (PJK) Tanda dan gejala


khas PJK adalah keluhan rasa tidak nyaman di dada atau nyeri dada
(angina) yang berlangsung selama lebih dari 20 menit saat istirahat
atau saat aktivitas yang disertai gejala keringat dingin atau gejala
lainnya seperti lemah, rasa mual, dan pusing.

Penyebab jantung koroner adalah adanya penumpukan zat lemak


secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner.
Biasanya, ini dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat dan
kecanduan rokok. 

B. Saran
1. Gaya hidup seimbang dan menghindari risiko stress
2. Mengonsumsi makanan berserat, jangan makan berlebihan serta
control kolestrol, control tekanan darah dan gula darah serta
control Kesehatan secara rutin
3. Hentikan kebiasaan merokok, karena merokok menyebabkan
elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga meningkatkan
pengerasan pembuluh darah arteri yang memicu stroke
4. Berolahraga yang teratur, istirahat cukup

11
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid (2007) ‘Penyakit Jantung Koroner: Patofisiologi, Pencegahan,
dan Pengobatan Terkini’, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar
Tetap, 1(1), pp. 1–53. Available at:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/705/1/08E00124.pdf.

Ghani, L., Susilawati, M.D. and Novriani, H. (2016) ‘Faktor Risiko Dominan
Penyakit Jantung Koroner di Indonesia’, Buletin Penelitian
Kesehatan, 44(3). Available at:
https://doi.org/10.22435/bpk.v44i3.5436.153-164.

Santosa, W.N. and Baharuddin, B. (2020) ‘Penyakit Jantung Koroner dan


Antioksidan’, KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 1(2), pp.
98–103. Available at: https://doi.org/10.24123/kesdok.v1i2.2566.

12

Anda mungkin juga menyukai