Anda di halaman 1dari 16

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DALAM KONDISI TIDAK PASTI DAN BERESIKO

Tugas Terstruktur Mata Kuliah


Teori Pengambilan Keputusan
Dosen pengampu : Yati Haryati M.Sc

Kelompok 7 :

1. Ari Syarifudin (1608203183)


2. Moh. Adherent Al-Maroghi (1608203186)
3. Muhammad Fatcurrohmanu (1608203197)
4. Syaeful Anwar (1608203180)
5. Trian Gunawan (1608203174)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH & EKONOMI ISLAM
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
1441H / 2019M
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Cirebon, Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengatar ................................................................................................ i

Daftar Isi ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
Latar Belakang ......................................................................... 1
Rumusan Masalah..................................................................... 2
Tujuan Penulisan ...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 3
Pengambilan Keputusan ........................................................... 3
Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti............... 5
Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................... 11
Kesimpulan .............................................................................. 11
Saran ......................................................................................... 12
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengambilan keputusan sangat penting bagi suatu manajer di dalam suatu


perusahaan. Sebagai seorang manajer kita harus dituntut berpikir logis dan rasional
dalam menganalisa setiap persoalan dan permasalahan yang ada agar kita dapat
mengambil sebuah keputusan yang tepat sasaran dan dapat membuat kita
menyelesaikan setiap persoalan yang ada di dalam maupun di luar perusahaan. Benar
kata orang bijak “ Kita harus mengambil keputusan dengan cepat dan tepat karena
gabungan dari keduanya dapat menghasilkan keputusan yang berkualitas”. Maka dari
itu seorang manajer harus cepat membaca situasi di setiap permasalahandan harus
memiliki ketepatan dalam memprediksi dan menganalisa keadaan sehingga timbulah
suatu kualitas keputusan yang benar yang dapat membuat suatu perusahaan terhindar
dari suatu masalah.

Pengambilan keputusan merupakan tindakan memilih satu alternatif dari


serangkaian alternatif. Alternatif pengambilan keputusan meliputi pengambilan
keputusan dalam kondisi yang pasti pengambilan keputusan dalam kondisi yang
penuh risiko dan pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian.

Keputusan sering kita hadapkan dalam kehidupan sehari hari. Dan kita harus
bisa memutuskan mana prioritas utama di dalam hidup kita yang harus kita
kedepankan terlebih dahulu yang memberikan dampak yang terbaik bagi kita. Karena
persoalan yang kita hadapi sering terjadi secara rutin sehingga kita dapat dengan
mudah dalam mengambil keputusan karena kita sudah terbiasa dan mengetahui
dampak yang diberikan ketika kita mengambil keputusan tersebut.

Dan terkadang kita berada dikondisi membuat keputusan yang tidak pasti dan
beresiko. Maka dari itu kita arus lebih mengukur dan selektif dalam membuat
keputusan yang akan kita ambil nanti agar keputusan yang dibuat sesuai dan memiliki
profitabilitas yang kecil.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah didalam makalah ini adalah :‘

1. Apa yang dimaksud dengan keputusan dan pengambilan keputusan?


2. Apa yang dimaksud pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti dan
beresiko?
3. Bagaimana cara penyelesaian pengambilan keputusan dalam kondisi tidak
pasti dan beresiko?

C. Tujuan Penulisan

Dengan melihat rumusan masalah yang telah ditulis diatas maka penulis
dapat menyimpulkan beberapa tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :

1. Untuk mengetahui Apa itu keputusan dan pengambilan keputusan.


2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud pengambilan keputusan dalam
kondisi tidak pasti dan beresiko,
3. Untuk mempelajari bagaimana penyelesaian pengambilan keputusan
dalam kondisi tidak pasti dan beresiko.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengambilan Keputusan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keputusan adalah perihal yang


berkaitan dengan putusan; segala putusan yang telah ditetapkan (sesudah
dipertimbangkan, dipikirkan, dan sebagainya).

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran


dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan
di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan
selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi)
atau suatu opini terhadap pilihan. [ CITATION Ibn89 \l 1033 ]

Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli :

 Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif


perilaku(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.

 Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu


pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang
paling cepat.

 Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang


digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu


adalah  suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat
menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima
oleh semua pihak. (Iskandar, iskandar-andar.blogspot.com/2016/10/makalah-teori-
pengambilan-keputusan.html, akses 21 Oktober)
Dasar Pengambilan Keputusan:

Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar


pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :

1. Intuisi

Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki


sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan
berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.

2. Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi


pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan
sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan
dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam
membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa
yang terjadi kini.

3. Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan


yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap
pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima
keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

4. Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh


pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada
orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan
wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
5. Logika/Rasional

Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang


rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan.
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau
nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran
atau sesuai dengan apa yang diinginkan.

B. Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti

Keputusan paling penting yang dibuat di lingkungan yang kompleks saat ini
dirumuskan dalam keadaan tidak pasti. Kondisi ketidakpastian muncul pada saat kita
tidak bisa memprediksi masa dan kondisi dimana serba fluktuatif. Pembuat keputusan
tidak mengetahui semua alternatif yang ada, risiko yang terkait dengan masing-
masing, dan konsekuensi dari setiap alternatif atau probabilitasnya.

Dalam situasi ketidakpastian, orang hanya memiliki data yang sedikit,


mereka tidak tahu apakah data tersebut dapat diandalkan atau tidak, dan mereka
sangat tidak yakin mengenai apakah keadaan dapat berubah atau tidak. Selain itu,
mereka tidak dapat mengevaluasi interaksi dari variabel yang berbeda. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan yang memutuskan untuk memperluas operasinya di
negara asing mungkin tidak tahu banyak tentang budaya, undang-undang, lingkungan
ekonomi, dan politik negara tersebut. Situasi politik bisa jadi sangat bergejolak
sehingga bahkan para ahli pun tidak bisa memprediksi kemungkinan perubahan
pemerintahan.

Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini antara lain: Maximax,


Maximin, Minimax, Minimax Regret, Laplace dan Hurwick.
Terdapat beberapa teknik moderen untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan pada kondisi tidak pasti. Yang terpopuler antara lain: analisis
resiko, pohon keputusan, dan teori preferensi.

1. Analisis Resiko

Analisis resiko melibatkan penilaian resiko kuantitatif dan kualitatif,


manajemen risiko dan komunikasi risiko dan memberi manajer pemahaman yang
lebih baik mengenai resiko dan manfaat yang terkait dengan tindakan yang diusulkan.
Keputusan tersebut merupakan trade-off antara risiko dan manfaat yang terkait
dengan tindakan tertentu dalam kondisi ketidakpastian.

Misalnya, saat meluncurkan produk baru, seorang manajer harus


menganalisis secara hati-hati masing-masing variabel berikut biaya peluncuran
produk, biaya produksinya, investasi modal yang dibutuhkan, harga, ukuran pasar
potensial dan persentase pasar.

2. Pohon Keputusan

Teknik pohon keputusan dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk
menganalisa sebuah keputusan. Pendekatan pohon keputusan mengandung grafis
dari  alternatif  tindakan dan kemungkinan hasil dan risiko terkait dengan setiap
tindakan. Dengan menggunakan diagram “pohon” yang menggambarkan titik-titik
keputusan, setiap kejadian (event) dan probabilitas dalam tindakan, teknik
pengambilan keputusan ini memungkinkan pengambil keputusan melacak jalur
optimal atau tindakan (course of action).

3. Teori Preferensi atau Utilitas

Ini adalah pendekatan lain dalam pengambilan keputusan dalam kondisi


ketidakpastian. Pendekatan ini didasarkan pada anggapan bahwa sikap individu
terhadap resiko bervariasi. Beberapa individu bersedia mengambil hanya risiko yang
lebih kecil (“risk averters“), sementara yang lain bersedia mengambil resiko lebih
besar (“gamblers“).

Misalnya, jika ada kemungkinan 60 persen keputusan benar, mungkin masuk


akal jika seseorang mengambil risiko. Ini mungkin tidak selalu benar karena individu
tersebut mungkin tidak ingin mengambil risiko, karena kemungkinan keputusan
salahnya adalah 40 persen. Sikap terhadap risiko berbeda dengan kejadian, pribadi
orang dan posisi. (Alamanda, sharingaddicted.com/pengambilan-keputusan-pada-
kondisi-pasti-beresiko-dan-kondisi-tidak-pasti/, akses 21 Oktober 2019)

C. Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko

Bila seorang manajer tidak mempunyai informasi sempurna atau mempunyai


informasi yang masih simpang siur, berarti berpotensi munculnya resiko. Dalam
keadaan berisiko, pengambil keputusan memiliki informasi yang tidak lengkap
tentang alternatif yang tersedia namun memiliki gagasan bagus tentang probabilitas 
(peluang) hasil untuk setiap alternatif. Dalam membuat keputusan berdasarkan resiko,
manajer harus menentukan probabilitas pada setiap alternatif berdasarkan
informasi yang ada atau berdasarkan pengalamannya.

Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini antara lain: Expected
Monetary Value (EMV) dan Expected Opportunity Loss (EOL).

1. Expected Monetary Value (EMV)

Expected Monetary Value (EMV) merupakan teknik statistik dalam


manajemen risiko yang digunakan untuk mengukur risiko, yang membantu manajer
proyek untuk menghitung cadangan kontingensi dan juga bertujuan untuk
menentukan nilai moneter yang diharapkan dari risiko atau keputusan.

Maka, hal ini membantu dalam menghitung jumlah yang diperlukan untuk
mengelola semua risiko teridentifikasi dan dalam memilih pilihan yang melibatkan
lebih sedikit uang untuk mengelola risiko. Untuk melakukan perhitungan, maka harus
memiliki probabilitas dan dampak yang harus terjadi.
Dimana rumus yang digunakan adalah

Expected Monetary Value (EMV) = Probability * Impact

Jika memiliki banyak risiko maka akan menghitung EMV dari risiko
tersebut secara terpisah dan menambahlan semuanya. Perlu diperhatikan bahwa akan
menghitung EMV semua risiko, terlepas dari apakah risiko tersebut positif atau risiko
negatif. EMV peluang umumnya dinyatakan sebagai nilai positif sedangkan ancaman
dinyatakan sebagai nilai negatif. Ini juga membutuhkan asumsi netral risiko dengan
yang tidak mau mengambil risiko atau menacari risiko. Penggunaan umum dari
analisis jenis ini adalah Decision Tree Analysis. (Mashel, dictio.id/t/apa-yang-
dimaksud-dengan-expected-monetary-value-analysis-dalam-quantitative-risk-
analysis/38744, akses 21 oktober 2019)

Atau secara umum hal yang dilakukan dalam menghitung EMV adalah
sebagai berikut:

 Identifikasi skenario yang dapat terjadi


 Tentukan probabilitas masing-masing skenario
 Tentukan nilai moneter yang terkait dengan setiap hasil
 Kalikan probabilitas dengan nilai moneter dari setiap hasil
 Jumlahkan hasil untuk mendapatkan nilai moneter yang diharapkan dari risiko
atau keputusan.
2. Expected Opportunity Loss (EOL)

Suatu kriteria alternatif untuk mengevaluasi keputusan dalam suasana risk


dinamakan expected opportunity loss (EOL). Prinsip dasar EOL adalah
meminimumkan kerugian yang disebabkan karena pemilihan alternatif keputusan
tertentu.

Misalkan sebuah perusahaan memiliki tiga alternatif investasi A, B, dan C


dan dua peristiwa yang mencerminkan kondisi pasar yang berlainan. Komponen-
komponen situasi keputusan itu disajikan pada tabel berikut.
Peristiwa
Alternatif
kondisi 1 kondisi 2
investasi
p1 =0,4 p2 =0,6
A 50.000 -10.000
B 15.000 60.000
C 100.000 10.000

Opportunity loss dihitung untuk setiap peristiwa dengan pertama kali


mengidentifikasikan tindakan terbaik untuk setiap peristiwa. Bagi kondisi pasar 1,
investasi C adalah keputusan terbaik. Opportunity loss karena pemilihan investasi A
atau B dihitung dengan mengurangkan pay off mereka dari pay off investasi C.
Sehingga opportunity loss untuk investasi A adalah 50.000 (= 100.000 - 50.000) dan
untuk investasi B adalah 85.000 (= 100.000 - 15.000).

Jika kondisi pasar 2 dikatakan diketahui dengan pasti, opportunity loss


untuk setiap alternatif tindakan dapat dihitung dengan cara yang sama seperti kondisi
pasar 1. Dalam hal ini investasi B adalah alternatif terbaik. Opportunity loss untuk
semua alternatif investasi dengan kondisi pasar tertentu ditunjukkan pada tabel
berikut.

Alternatif Peristiwa
investasi kondisi 1 kondisi 2
A 50.000 70.000
B 70.000 0
C 0 50.000
EOL, yang memasukkan probabilitas masing-masing kondisi pasar, dihitung
dengan menentukan nilai harapan untuk setiap tindakan. Sehingga :

EOL A = 0,4 (50.000) + 0,6 (70.000) = 62.000

EOL B = 0,4 (85.000) + 0,6 (0) = 34.000

EOL C = 0,4 ( 0) + 0,6 (50.000) = 30.000

Dapat dilihat bahwa alternatif terbaik adalah investasi C, karena


minimumkan EOL. Dengan kriteria expected value juga akan disarankan untuk
memilih investasi C. Kedua kriteria akan selalu memberikan kesimpulan yang sama.
Konsekuensinya, cukup salah satu dari kedua kriteria diterapkan untuk mencapai
suatu keputusan.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keputusan adalah perihal yang


berkaitan dengan putusan; segala putusan yang telah ditetapkan (sesudah
dipertimbangkan, dipikirkan, dan sebagainya).

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran


dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan
di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan
selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi)
atau suatu opini terhadap pilihan.

Dalam situasi ketidakpastian, orang hanya memiliki data yang sedikit,


mereka tidak tahu apakah data tersebut dapat diandalkan atau tidak, dan mereka
sangat tidak yakin mengenai apakah keadaan dapat berubah atau tidak. Selain itu,
mereka tidak dapat mengevaluasi interaksi dari variabel yang berbeda. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan yang memutuskan untuk memperluas operasinya di
negara asing mungkin tidak tahu banyak tentang budaya, undang-undang, lingkungan
ekonomi, dan politik negara tersebut. Situasi politik bisa jadi sangat bergejolak
sehingga bahkan para ahli pun tidak bisa memprediksi kemungkinan perubahan
pemerintahan.

Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini antara lain: Maximax,


Maximin, Minimax, Minimax Regret, Laplace dan Hurwick.

Terdapat beberapa teknik moderen untuk meningkatkan kualitas


pengambilan keputusan pada kondisi tidak pasti. Yang terpopuler antara lain: analisis
resiko, pohon keputusan, dan teori preferensi.

Bila seorang manajer tidak mempunyai informasi sempurna atau mempunyai


informasi yang masih simpang siur, berarti berpotensi munculnya resiko. Dalam
keadaan berisiko, pengambil keputusan memiliki informasi yang tidak lengkap
tentang alternatif yang tersedia namun memiliki gagasan bagus tentang probabilitas 
(peluang) hasil untuk setiap alternatif. Dalam membuat keputusan berdasarkan resiko,
manajer harus menentukan probabilitas pada setiap alternatif berdasarkan
informasi yang ada atau berdasarkan pengalamannya.

Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini antara lain: Expected
Monetary Value (EMV) dan Expected Opportunity Loss (EOL).

B. Saran

Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada makalah tersebut alangkah baiknya


bila sebelum mengambil sebuah keputusan kita memperhatikan faktor-faktor diatas
guna mengambil keputusan yang tepat.
Daftar Pustaka

Syamsi, Ibnu. Pengambilan Keputusan (Decision Making).( Jakarta : Bina Aksara.


1989)

Alamanda, Dini. Pengambilan Keputusan pada Kondisi Pasti, Beresiko, dan Kondisi
Tidak Pasti. 2017. https://sharingaddicted.com/pengambilan-keputusan-pada-
kondisi-pasti-beresiko-dan-kondisi-tidak-pasti/. Diakses pada 21 oktober
2019.

Iskandar, Muhammad. Makalah Teori Pengambilan Keputusan. 2016.


http://iskandar-andar.blogspot.com/2016/10/makalah-teori-pengambilan-
keputusan.html. Diakses pada 21 oktober 2019.

Mashel, Aqila. Apa yang dimaksud dengan Expected Monetary Value Analysis dalam
Quantitative Risk Analysis? , 2018. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-
dengan-expected-monetary-value-analysis-dalam-quantitative-risk-analysis/38744.
Diakses pada 21 oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai