Anda di halaman 1dari 15

Nama : Muhammad yusra amarullah

Nim : 2017-28-247

Pengertian dan Contoh Fad, Tren, dan Megatren

1. Fad

     Fad adalah minat masyarakat terhadap suatu barang pada waktu tertentu, yang bersifat tidak
dapat diperkirakan, berumur pendek, dan tidak penting secara sosial, ekonomi, dan politik.
Contoh : Pada tahun 2016 sewaktu perilisan gamen POKEMON GO dirilis di Indonesia seketika
seluruh masyarakat utamanya kaula muda memainkan game ini sehingga banyak merchandise
dan barang-barang bertemakan pokemon pada massa itu.

2. Tren (trend)

     Tren adalah arah atau urutan kejadian yang mempunyai momentum dan dubarilitas, tren lebih
mudah diperkirakan daripada fad. Tren mengungkap bentuk masa depan dan memberikan
banyak peluang.
Contoh : Di zaman sekarang fashion dari Negara Korea Selatan sedang buming sehingga banyak
orang yang ingin meniru fashion dari negeri tersebut agar terlihat menarik.

3. Megatren (Megatrend)
 
     Megatren adalah perubahan besar dalam sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang lambat
terbentuk. Dan setelah terjadi, perubahan itu mempengaruhi kita untuk sementara selama
beberapa periode.
Contoh : Daripada membeli koran, masyarakan zaman sekarang lebih banyak memilih untuk
mengakses berita dari internet seperti dari situs MERDEKA.com. Selain lebih praktis dan mudah
hal ini juga lebih menghemat biaya.

Tugas makalah green marketing di slide berikutnya →→→→→


MAKALAH MANAJEMEN
Materi Green Marketing

Di Susun Oleh :

 Muhammad Yusra Amrullah


 Nim: (2017-28-247)

FAKULTAS EKONOMIDAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN


UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2019
Daftar isi

Daftar isi.....................................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
A. Pengertian Green Marketing Menurut Para Ahli.......................................................................3
B. Tujuan green marketing...............................................................................................................4
C. Manfaat Green Marketing............................................................................................................5
D. Komponen Green marketing........................................................................................................6
E. Permasalahan Green Marketing..................................................................................................7
F. Strategi Green Marketing.............................................................................................................8
G. Perilaku Konsumen Terhadap Green Marketing...................................................................11
H. Gaya Hidup Ramah Lingkungan...........................................................................................12
BAB II......................................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Green Marketing Menurut Para Ahli

Sebelum mengetahui pengertian green marketing yang dinyatakan oleh para ahli, terlebih dahulu kita
mengetahui pengertian green marketing secara umum.

Green Marketing (pemasaran hijau) yaitu suatu upaya strategis dalam membuat usaha yang berbasis
lingkungan dan kesehatan yang telah dikenal sejak akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an. Terdapat nama
lain dari green marketing ini antara lain environmental marketing, sustainable marketing, greener
marketing, societal marketing, ecological marketing.

Sebenarnya konsep green marketingbukanlah hal yang baru. Konsep ini sudah diperkenalkan olehBell
dan Emeri, serta Feldman sejak tahun 1971, yang menyatakan konsep pemasaran telah salah penempatan,
karena hanya sebatas memuaskan keinginan konsumen tapi dengan mengabaikan kepentingan masyarakat
dan lingkungan dalam jangka panjang (MCDaniel dan Rylander, 1993).

1. Henion dan Kinnear (1976)

Pengertian Ecological Marketing menurut Henion dan Kinnear adalah sebagai ilmu yang
mempelajari dampak positif dan negatid dari aktivitas pemasaran pada polisi, penipisan energi
dan penipisan sumberdaya non energi.

2. Polonsky (1994)

Pengertian Green Marketing atau environmental marketing menurut Polonsky adalah konsistensi
dari semua aktivitas yang mendesain pelayanan dan fasilitas bagi kepuasan kebutuhan dan
keinginan manusia dengan tidak menimbulkan dampak pada lingkungan alam.
3. Peattie

Mendefinisikan green marketing sebagai proses manajemen holistik yang bertanggung jawab
untuk mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan keinginan konsumen dan masyarakat
dengan jalan yang menguntungkan dan berkelanjutan “Kama, Hansen dan Juslin 2001”.

4. Lozada (2000)

Pengertian Green Marketing menurut Lozada adalah aplikasi dari alat pemasaran untuk
memfasilitasi perubahan yang memberikan kepuasan organisasi dan tujuan individual dalam
melakukan pemeliharaan perlindungan dan konservasi pada lingkungan fisik.

5. Salmon Dan Stewart dalam Irandust and Bamdad (2014)

Pengertian Green Marketing menurut Salmon dan Stewart adalah strategi pemasaran yang
mendukung lingkungan dengan menciptakan keuntungan terhadap lingkungan hal ini didasarkan
oleh apa yang konsumen harapkan.

Dari pengertian-pengertian ini dapat disimpulkan bahwa green marketingmengandung beberapa


poin penting yaitu : pertama organisasi atau perusahaan melalui aktivitas pemasarannya berusaha
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, kedua aktivitas pemasaran ini dilaksanakan
dengan cara yanglebih efisien dan efektif dibandingkan dengan pesaing, dan ketiga aktivitas ini
memberikan dampak minimal pada perusakan lingkungan alam sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

B. Tujuan green marketing

Menurut John Grant, 2007 tujuan green marketingdibagi menjadi 3 tahapan, yaitu sebagai
berikut :

1) Green: bertujuan ke arah untuk berkomunikasi bahwa merekatau perusahaan adalah


peduli lingkungan hidup
2) Greener: bertujuan selain untuk komersialisasi sebagai tujuan utama perusahaan, juga
untuk mencapai tujuan yang berpengaruh kepada lingkungan hidup. Perusahaan mencoba
merubah gaya konsumen mengkonsumsi atau memakai produk. Misalnya penghematan
kertas, menggunakan kertas bekas maupun kertas recycle. Menghemat air, listrik,
penggunaan AC, dll

3) Greenest: perusahaan berusaha merubah budaya konsumen kearah yang lebih peduli
lingkungan hidup.

C. Manfaat Green Marketing

Green marketing merupakankonsep yang makin menarik bagi akademisi, praktisi, pembuat
aturan publik, konsumen serta masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Alasan mengapa
konsep ini menjadi sangat penting untuk diaplikasikan oleh perusahaan merupakan alasan
sederhana yang sudah diketahui sejak dahulu, yaitu keterbatasan sumberdaya.

Dalam literatur ekonomi dinyatakan, bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana manusia memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan alat pemenuhan kebutuhan
atau sumber daya yang terbatas. Sumberdaya yang ada didunia, baik sumberdaya alam ataupun
bukan, jumlahnya terbatas. Eksploitasi sumberdaya yang semena-mena dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan yang pada akhirnya menurunkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Dari sudut pandangpemasar sendiri, keterbatasan sumberdaya membuat perusahaan mencari cara
baru untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Konsep green marketingmerupakan
suatu alternatif yang dapat digunakan pemasar dalam melaksanakan aktivitas pemasaran dengan
memanfaatkan sumberdaya yang terbatas secara efisien dan efektif.

Melalui konsen green marketing akan diperoleh manfaat secara langsung:

1) Menghasilkan produk yang ramah lingkungan

2) Para produsen dan pemasang iklan mengembangkan produk yang mereka upayakan
untuk memenuhi keinginan masyarakat yang peduli akan lingkungan
3) Inovasi. Kecintaan terhadap lingkungan akan membuat perusahaan menjadi lebih
inovatif, baik inovatif dalam input, process, output, bahkan strategi marketing/pemasaran

D. Komponen Green marketing


Komponen-komponen yang terdapat dalam Green marketing :

1) Green Consumer
Merupakan konsumen yang peduli lingkungan hidup. Para pembeli (konsumen) yang
dipengaruhi kepedulian lingkungan hidup dalam pembelian suatu produk.
Sebagai contoh : konsumen yang peduli akan lingkungan hidup akan lebih menyukai pembelian
minyak yang bebas dari campuran timah. Tekanan-tekanan dari kelompok seperti Friends of the
Earthatau Greenpeacetelah mendorong perusahaan-perusahaan untuk melakukan metode
produksi dan pembuangan limbah guna mengurangi tingkat pencemaran.

2) Green Consumersism
Dalam ilmu marketing dikatakan bahwa penawaran itu ada karena adanya permintaan (hukum
penawaran dan permintaan). Begitupun dengan green marketingadakarena adanya green
consumers.Green Consumerismsendiri didefinisikan sebagai “The use of individual consumer
preference to promote less enviromentally damaging products and services”(Smith, 1998). Yang
menarik dari definisi ini adalah bahwa greenconsumerismmuncul dari kesadaran dan
pembentukan preferensi konsumen individual terhadap produk yang ingin dikonsumsinya yang
menginginkan produk-produk yang ramah lingkungan atau minimal sedikitnya dapat mengurangi
tingkat kerusakan lingkungan. Hal ini menunjukkan kepahaman bahwa menciptakan produk
yang seratus persen aman bagi lingkungan sangat sulit dicapai. Terlalu banyak trade offbaik itu
terhadap harga, ketahanlamaan (durability), product performance, kenyamanan, dan kriteria lain-
lain Bahkan klaim-klaim dari perusahaan-perusahaan tertentu bahwa produk mereka telah ramah
lingkungan, menurut hasil beberapa survey, terbukti mulai sangat diragukan oleh kebanyakan
konsumen.

3) Green Product
Green Productatau yang biasa disebut dengan produkyang berwawasan lingkungan adalah suatu
produk yang dirancang dan diproses dengan suatu cara untuk mengurangi efek-efek yang dapat
mencemari lingkungan, baik dalam produksi, pendistribusian dan pengkonsumsiannya. Hal ini
dapat dikaitkan dengan pemakaian bahan baku yang dapat didaur ulang.

4) Green Financial Affairs


Green financial affairs merupakan macam-macam pendekatan akuntansi yang mencoba dalam
pertimbangan nilai-nilai keuangan dan moneter untuk invenstasi ekologi dan kerusakan hutan.

5) Reasons Of Being Green


Reasons of being green merupakan suatu alas seseorang atau perusahaan dalam mengubah
tingkah laku agar peduli kepada lingkungan.

E. Permasalahan Green Marketing

Ghoshal (2008) melihat ada beberapa permasalahan dalam penerapan Green Marketing:

1. Perusahaan harus memahami bahwa ketika memasuki pasar tidak menimbulkan


kebingungan di pikiran konsumen dant tidak melanggar peraturan.
2. Ketidaksesuaian persepsi pemasar dengan persepsi konsumen. Pemasar menggunakan
bahan sintesis untuk berbagai produk, hal ini dilakukan untuk mengurangi penebangan
pohon, namun konsumen berpikir bahawa hal tersebut membuat limbah baru, yaitu
,limbah sintesis.
3. Ketika perusahaan berusaha untuk bertanggungjawab social, perusahaan menghadapi
resiko bahwa tindakan bertanggungjawab terhadap lingkungan akan berbahaya dalam
waktu dekat. Sebagai contoh pengganti CFS untuk HFC dalam waktu dekat penggunaan
HFC juga menimbulakan damapak merugikan bagi alam.
4. Bereaksi terhadap tekanan kompetitif dapat menyebabkan semua pengikut memiliki
kesalahan yang sama. Misal ketika Mobil salah satu merek perusahaan mobil di Amerika
tidak menggunakan minyak sebagai salah satu bahan bakar hal ini kemudia diikuti oleh
pesaing namun ternyata langkah tersebut mengalami kegagalan karena bahan baku
pengganti sulit diperoleh dan biaya yang mahal.
5. Meskipun pemerintah telah membuat undang-undang untukmemberikan kesempatan
konsumen untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan memotivasi konsumen untuk
ramah lingkungan selalu ada kesulitan dalam menentukan kebijakan yang mencakup
semua lingkungan.
6. Adanya kesalahan pengertian mengenai Greenwashing dimana tidak ada kamus yang
mengartikan hal tersebut. Dan istilah ini adalah plesetan dari istilah whitewashing yang
artinya adalah tindakan untuk menyembunyikan fakta yang tak menyenangkan atau
dengan istilah lain perusahaan memberi kesan pada konsumennya bahwa mereka ikut
peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.
7. Kurangnya pengetahuan konsumen yang tepat tentang isu-isu lingkungan, menimbulkan
masalah bagi perusahaan untuk mewakili produk mereka  di pasar dimana konsumen
tidak percaya bahwa produk yang di promosikan sudah ramah lingkungan.
8. Menurut Ottman, Stafford dan Hartman (2006) terjadi green marketing myopia, yaitu
kesalahan persepsi pemasar bahwa dengan mengangkat isu mengenai lingkungan
konsumen akan tertarik sedangkan konsumen tidak melihat isu tersebut namun benefit
yang dapat konsumen peroleh ketika menggunakan produk lama lingkunga missal dengan
menggunakan lampu merek X yang ramah lingkungan akan mengehemat energy dan
biaya.

F. Strategi Green Marketing

Berikut ini terdapat beberapa strategi green marketing, terdiri atas:

1. Segmenting

Yaitu melakukan pengelompokan pasar dengan membuat profil segmen pasar. pasar . Segment
pasar adalah kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama
(Kottler,2009). Peluang di setiap segmen dicari dengan membuat konseptual framework.,yaitu
SWOT analisis. Berdasarkan data departemen lingkungan Inggris dalam Prothero,1990 secara
demografi segmentasi pasar konsumen green terbagi tiga, yaitu perempuan setengah baya dan
penduduk pedesaan. Sedangkan laki-laki, anak muda tidak memberikan respon terhadap isu
lingkungan.

2. Targetting

Targetting adalah menentukan segmen pasar yang akan dilayani. Konsumen menyatakan bahwa
dirinya adalah green consumer , namun tidak ada kejelasan pernyataan tersebut dengan minat
beli konsumen dan daya beli konsumen.Menurut Polonsky and Rosenberger III,2001, konsumen
yang sadar akan pentingnya produk green adalah konsumen yang sudah teredukasi, sehingga
pasar ini layak untuk dijadikan target pasar. Untuk meraih pasar ini, pemasar menggunakan
fasilitas internet, karena pasar ini menggunakan fasilitas internet untuk mencari informasi.

Pemasar tidak hanya berasal dari profit organisasi namun juga non profit organisasi (societal
marketing). Dengan adanya promosi melalui pembuatan situs kelompok hijau  dari perusahaan
non profit seperti greenpeace, ecofriendly,WWF dan Walhi. Hal ini akan memudahkan
perusahaan yang membuat produk green untuk mendapatkan data konsumen. Beberapa
perusahaaan consumer goods untuk menerapkan CSR secara langsung mengedukasi konsumen
secara masal dengan melakukan aktivitas-aktivitas hijau, sehingga dengan adanya edukasi dari
pemasar akan tercipta kelompok pasar hijau.

3. Positioning

Positioning adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi
yang khas (dibandingkan para pesaing) di dalam benak pelanggan (Kottler,2009) . Menurut
Polonsky, 2009 . Dengan melakukan edukasi terjadi pembentukan citra . Hal ini dilakukan
Toyota dengan melakukan program ramah lingkungan, salah satunya menyasar anak muda
Toyota Eco Youth. Di dalam program ini setiap siswa diperkenalkan untuk sadar pada isu
lingkungan, dan kemudian Toyota mulai memperkenalkan produk terbaru yaitu Toyota Hybird.

Isu lingkungan memberikan factor pendorong bagi perusahaan untuk memperkuat positioning.
Jika perusahaan ingin meluncurkan produk berkonsep green, pertama kali yang harus dilakukan
budaya kerja di dalam perusahaan dikembangkan terlebih dahulu, sehingga dengan berprinsip
green marketing sebagai filosofi maka strategi dan invovasi produk dapat tercipta.

4. Produk

Dalam penerapan green marketing, green product harus membuat konsumen menyadari produk
yang digunakan atau dilihat merupakan produk yang ramah terhadap lingkungan. Hal ini
dilakukan dengan cara:

 Mencantumkan produk dengan label ecolabel


 Untuk lebih akurat pada product green mencantumkan pesan “less environmentally
harmful” daripada “environmental friendly” hal ini memberikan kesan bahwa green
marketing berusaha meminimalkan kerusakan lingkungan bukan menghilangkannya
(Ghoshal, 2008)
 Warna Hijau yang bertemakan lingkungan menjadi warna yang mempresentasikan
gerakan hijau.

5. Harga

Harga yang dicantumkan pada produk green lebih mahal namun perusahaan mengeluarkan biaya
yang lebih sedikit dalam jangka panjang (Polonsky, 2001). Rata-rata perusahaan yang
menerapkan green marketing membidik target pasar menengah ke atas yang sudah teredukasi.
Perusahaan membidik pasar ini karena lebih mudah untuk menyampaikan dalam proses edukasi.
Lestari (2008) menyatakan dengan membidik pasar tersebut akan tercipta opinion leader yang
akan memepengaruhi segmen pasar di bawahnya. Oleh sebab itu di samping biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk jangka pendek lebih mahal namun dengan membidik konsumen
menengah ke atas yang sudah teredukasi akan meningkatkan penjulaan green product.
6. Promosi

Ada 5 cara yang dapat dilakukan pemasar dalam menerapkan green marketing yaitu:

 Sales Promotion : Green Product masih baru di benak masyarakat. Sales promotion
dilakukan dengan cara memberikan sampel produk green.

 Personal Selling : Saat ini perusahaan-perusahaan belum melakukan personal selling


dalam melakukan Green Marketing.

 Publicity : Cara ini sering digunakan oleh perusahaan yang memasarkan green product.
Publicity dilakukan untuk memperlihatakan kepada masyarakat penerapan CSR
yang dilakukan perusahaan bersamaan dengan penwaran  green product.

 Advertising : Strategy periklanan dilakukan online marketing.

 Distribusi : Pendistribusian green product menggunakan dua cara yaitu dua saluran
yaitu  direct marketing channel melalui online marketing dan 1-level
channel untuk perusahaan consumer goods seperti Unilever.

G. Perilaku Konsumen Terhadap Green Marketing

Keterlibatan konsumen dalam pembelian green product dinilai sangat besar . Dimulai dari
penemuan masalah (apa yang dibutuhkan konsumen) pencarian informasi (produk seperti apa
yang diinginkan konsumen) evaluasi alternative (menilai berbagai macam pilihan produk),
proses pembelian hingga perilaku paska pembelian (menyukai atau tidak/tetap mengkonsumsi
atau mencari produk lain) Assael (1998) berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat involvement
seorang individu, semakin besar usaha mereka dalm mencari informasi tentang suatu produk.

Hingga dapat disimpulkan bahwa green product merupakan high involvement produk yang
memerlukan keterlibatan yang cukup tinggi dari konsumen untuk mengkonsumsinya.

Berdasarkan pengetahuan tersebut , maka sangat penting bagi pemasar untuk dapat mengetahui
hal-hal apa saja yang melatarbelakangi proses pembentukan minat beli produk ramah
lingkungan.

Lesatari (2008) melihat ada 4 faktor yang mepengaruhi konsumen dalam membeli produk green,
yaitu:
 Impulse Buying (pembelian tak teencana), merupakan sebuah proses yang mengacu pada
suasana ketika konsumen dihadapkan pada bujukan atau dorongan secara tiba-tiba yang
tak tertahankan untuk membeli sebuah produk (Solomon, 2007) dalam Lestari, 2008.

Menurut Assael,  1998  Impulse buying adalah dorongan membeli yang kuat tanpa disertai
dengan perencanaan.

Opinion leadership orang-orang yang mudah mengetahui mengenai sebuah produk dan mereka
seringkali mampu mempengaruhi sikap atau perilaku orang lain dengan memandang kategori
produk tertentu (Solomon, 2007) dalam Lestari (2008)

 Interest Product

Ketertarikan konsumen terhadap produk merk baru yang beredar di pasar. Hasil penelitian
sebelumnya (L.J. Shrum, John A Mc Carty and Tina M.Lowrey , 1995) daam Lestari, 2008
menyatakan bahwa green consumer selalu mencari produk ramah lingkungan yang baru.

 Brand loyalty

Assael (1998) brand loyalty: pembelian secara berulang-berulang karena komitmen kepada
sebuah brand atau merk.

 Care in shopping

Merupakan seberapa besar perhatian konsumen sebelum memutuskan untuk berbelanja, yang
ditunjukkan dengan sikap hati-hati dalam memilih dan sebagainya.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut Lestari, 2008 menemukan hanya dua faktor yang
berpengaruh signifikan terhadap pembelian produk green, yaitu brand loyalty dan care in
shopping. Opinion Leadership belum terbentuk karena pemasar masih melakukan proses
edukasi.
H. Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Green Lifestyle adalah sebuah gaya hidup yang seharusnya sejak dulu telah diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari(Yuen & Chu, 2010). Green Lifestylelebih menitikberatkan kepada
kepedulian terhadap bumi. Sebuah gaya hidup yang benar-benar menjadikan bumi ini sebagai
“partner” anda dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai “Objek” eksploitasi untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Untuk memulai hidup dengan GreenLifestyle, tidak harus
melakukan perubahan yang drastis terhadap pola hidup anda. Hal ini bisa dimulai dengan hal-hal
kecil yang biasa dilakukan sehari-hari. Misalnya:

1. Hemat Pemakaian Air


Tanpa air, pohon-pohon tak mungkin bisa tumbuh subur. Apabila tidak ada pohon-pohon
hijau di bumi ini, maka bencana global warmingpun akan menjadi-jadi. Karena itu
menghemat pemakaian air adalah cara yang bijak untuk mengatasi persoalan ini. Kalau
seseorang terbiasa menggosok gigi pada pagi atau malam hari dengankran air terus
terbuka dan air mengalir terus, dengan Green Lifestylebisa memulai menutup kran
tersebut dan memMenggunakanair disaat hanya memerlukannya saja.
2. Manfaatkan Lampu Listrik secara bijak
Seringkali terjadi, semua anggota keluarga sedang menonton tevebersama,sementara
lampu di kamar terus menyala. Memanfaatkan listrik secara bijak, belum dapat menjadi
gaya hidup yang dianggap penting oleh banyak fihak.
3. Green Lifestyle dengan Cucian
Memanfaatkan alat berteknologi tinggi untuk pengering cucian merupakan kegiatan
harian yang kita lakukan. Gaya hidup ramah lingkungan lebih cenderung
menggunakancahaya mataharidaripada memakai alat pengering yang memerlukan
banyak energi listrik. Dengan demikian kita bisa lebih menghemat pemakaian energi
listrik. Bahkan mencuci dengan tangan lebih dianjurkan daripada menggunakan mesin
cuci.

Selanjutnya Yuen & Chu (2010) menambahkan, hal-hal kecil inilah yang sehari-hari biasa
dilakukan. Masyarakat dapat mulai menerapkan green lifestyledari hal-hal keciltersebut. Terus
bertahap, hingga akhirnya dalam semua aktivitas kehidupan sehari-hari mencerminkan green
lifestyle. Secara terinci gaya hidup ramah lingkungan yang secara praktis dalam kehidupan
sehari-hari.

BAB II
PENUTUP

Daftar pustaka :

https://www.dosenpendidikan.co.id/green-marketing/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-green-marketing-
menurut-para-ahli-tujuan-manfaat-komponen.html

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5633/JATI
%20WASLITO%20BAB%20II.pdf?sequence=3&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai