1. Masalah Pemasok
Risiko terjadi apabila perusahaan menggunakan pemasok yang ternyata tidak
memenuhi komitmen yang sudah mereka buat, misalnya komponen-komponen yang
dibutuhkan ternyata terlambat dikirim ataupun rusak.
Untuk memperkecil persoalan ini, mencari pemasok yang berkualifikasi tinggi
tentu akan mendapat manfaatnya. Perusahaan dan pemasok juga perlu menerapkan
pola 'partnerships', sehingga tercipta hubungan yang lebih dekat dengan pemasok.
Dengan begitu, kualitas barang yang diterima dari pemasok dapat meningkat serta
masalah-masalah pengiriman barang pun dapat dikurangi.
2. Kerusakan Kualitas
Risiko karena penarikan kembali barang-barang yang ditawarkan di pasar yang
disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena kualitas dan kuantitas barang yang tidak
sesuai, misalnya barang yang hilang atau mutu produk yang rendah. Kedua, karena
barang yang ditawarkan di pasar adalah produk-produk yang tidak aman dikonsumsi.
Untuk menekan risiko ini, perusahaan harus senantiasa melakukan hal-hal
berikut ini:
a. Mengevaluasi para pemasok.
b. Memeriksa proses produksi.
c. Menindaklanjuti keluhan-keluhan pelanggan.
d. Membuat batch member terhadap barang-barang agar dapat diidentifikasi, jika
diperlukan.
e. Tetap menginformasikan hal-hal penting untuk distributor mereka.
Untuk melakukan hal-hal di atas, informasi dan komunikasi antara produsen,
distributor, dan konsumen hendaknya dapat terjalin dengan baik. Produsen
hendaknya mau memberikan informasi kepada konsumennya sehingga mereka dapat
mengevaluasi risiko dari barang tersebut.