Anda di halaman 1dari 33

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA UMKM DI INDONEISA

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : Sofyan Hakim, S.E,S.AP.,M.M.,M.AP

Disusun Oleh:

Noor Faisal 2114120460

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI ISLAM
PRODI EKONOMI SYARIAH
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh


Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segalah rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas makalah ini dapat penulis selesaikan. Makalah ini penulis
susun sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Penulis juga menyadari bahwa didalam makalah ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan. Penulis mengucapkan terima kasih, semoga Allah SWT membalas
segala amal kebaikan dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Palangkaraya, Nopember 2022

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
PENDAHULUAN.........................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................1
PEMBAHASAN
B. Ringkasan Jurnal............................................................................................2
JURNAL 1.......................................................................................................2
JURNAL 2.......................................................................................................3
JURNAL 3.......................................................................................................5
JURNAL 4.......................................................................................................7
JURNAL 5.......................................................................................................9
JURNAL 6.....................................................................................................11
JURNAL 7.....................................................................................................14
JURNAL 8.....................................................................................................18
JURNAL 9.....................................................................................................21
JURNAL 10...................................................................................................24
PENUTUP
C. Review Jurnal Dengan Penulis Review.......................................................30

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perekonomian di Indonesia yang saat ini tidak stabil berdampak pada
melonjaknya tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia, baik itu yang di PHK
ataupun pengangguran terdidik yang belum mendapat pekerjaan. Dalam hal ini menuntut
bagi para pemerintah untuk mendapatkan langkah yang cerdas dan solusi yang cepat dan
tepat untuk mengatasi banyaknya pengangguran terdidik dan mengurangi angka
kemiskinan.
Secara alamiah, proses pembangunan ekonomi di suatu negara menimbulkan
kesempatan yang besar bagi seluruh kegiatan ekonomi, termasuk industri dari berbagai
skala usaha, mulai dari usaha kecil, menengah, maupun usaha besar. Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan penting dalam memberikan kontribusi bagi
perekonomian suatu negara.
Indonesia yang termasuk negara berkembang masih sangat minim akan inovasi-
inovasi terhadap suatu produk ataupun jasa yang dilakukan oleh para pelaku usaha.
Banyak para pelaku usaha yang masih sulit untuk berkembang dikarenakan tidak
memiliki suatu inovasi dan ciri khas dari produk ataupun jasa miliknya, sehingga untuk
beberapa produk dan jasa masih dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan besar yang
memiliki modal besar.
Menurut (Kasmir, 2013) studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk
mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan
dalam rangka menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan. Mempelajari
secara mendalam artinya mengkaji secara sungguh sungguh dan informasi yang ada,
kemudian diukur, dihitung, dan dianalisis. Hasil kajian tersebut dengan menggunakan
metode-metode tertentu. Peneltian yang dilakukan terhadap usaha yang dijalankan dengan
ukuran tertentu, sehingga diperoleh hasil maksimal dari penelitian tersebut.
Pemilihan jurnal-jurnal ini diambil berdasarkan ketertarikan penulis terhadap
pengembangan UMKM yang gencar dikembangkan di Indonesia oleh masyarakat yang
pada dasarnya telah merasakan dampak kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID 19.
Pandemi membuat masyarakat kesulitan dalam menghidupi diri beserta keluarga mereka.
Ketidakmampuan perusahaan dalam menyalurkan gaji untuk karyawan menyebabkan
PHK dan terjadilah fenomena pengangguran yang menjamur hampir ke seluruh daerah
Indonesia.

iii
PEMBAHASAN

B. Ringkasan Jurnal

JURNAL 1
A
Judul Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pada Pengembangan
Umkm Usaha Tahu Dan Tempe Karya Mandiri Ditinjau
Dari Aspek Produksi, Aspek Pemasaran Dan Aspek
Keuangan
Penulis Siti Rahmadani, Makmur,SE.,MMA
Lembaga Penulis Universitas Pasir Pengaraian, Pasir Pengaraian,
Indonesia
Penerbit RARKI : Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis
B
Pendahuluan Salah satu unsur terpenting dalam perekonomian
nasional di Indonesia yaitu Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah. UMKM menjadi pondasi penggerak dari
system ekonomi Indonesia. Di saat krisis ekonomi yang
melanda, UMKM mampu bertahan karena usaha ini
yang bergerak di sector riil tidak terlalu terpengaruh di
bandingkan dengan sector moneter. Salah satu UMKM
yang ada di Suko Harjo Desa Sikebau Jaya IIb Kec.
Rokan IV Koto yaitu Usaha Tahu dan Tempe Karya
Mandiri yang bergerak dibidang produksi pengolahan
kedelai menjadi bahan konsumsi yaitu tahu dan tempe.
Dalam satu minggu pemilik usaha dapat memproduksi
empat kali, dan setiap harinya memproduksi dengan
jumlah yang sama yaitu tahu 30 kg dan tempe 40 kg.
Kajian Teori Johan Suwinto (2011) mengatakan studi kelayakan
adalah mengkaji secara komperatif dan mendalam
terhadap kelayakan suatu usaha. Usaha yang dikatakan
layak atau tidak layak dijalankan dapat dilihat dari hasil
pembandingan dari faktor ekonomi yang dialokasikan
kedalam usaha atau bisnis baru dengan hasil
pengembaliannya atau pendapatan yang diperoleh dari
usaha tersebut.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field
research). Penelitian ini dilakukan di Dusun Suko Harjo
Desa Sikebau Jaya Kec. Rokan IV Koto. Sumber data
yang digunakan yaitu: data primer dan data sekunder.
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti
antara lain: observasi, wawancara dan dokumentasi
Pembahasan Usaha Tahu dan Tempe KARYA MANDIRI merupakan
usaha rumah tangga yang dikelola pada tahun 2000
hingga sekarang, yang berlokasi di Dusun Suko Harjo

iv
IIb Desa Sikebau Jaya Kec. Rokan IV Koto Kab. Rokan
Hulu. Untuk memproduksi usahanya pemilik hanya di
bantu satu orang karyawan, namun karwayan yang
bekerja tidak pernah menetap, jadi pemilik usaha selalu
berganti – ganti karyawan. Usaha ini sudah terdaftar
dalam Hukum yaitu dari BPOM.
Simpulan dan Saran Simpulan
Hasil analisis studi kelayakan bisnis Usaha Tahu dan
Tempe Karya Mandiri dari aspek non financial sebagai
berikut: a. Aspek produksi dengan penilaian dari faktor
lokasi, bahan baku, teknologi dan proses produksi
dinyatakan layak untuk dikembangkan. b. Aspek
pemasaran menunjukkan usaha yang dilakukan oleh
Usaha Tahu dan Tempe Karya Mandiri cukup layak
untuk dikembangkan dengan melihat perkembangan
penjualan dari yang kecil menjadi lebih besar.
Saran
Untuk Aspek Produksi untuk lebih mengembangkan
teknologi yang lebih modern, agar dalam proses
pembuatan lebih efisien, dan memaksimalkan kinerja
dengan merekrut karyawan agar memaksimalkan
produksi. Untuk Aspek Pemasaran agar dapat lebih
diperluas lagi pendistribusiannya untuk memaksimalkan
pendapatan

JURNAL 2
A
Judul Analisis Studi Kelayakan Usaha Umkm Kaldu Bubuk
Kepiting "Braco” Studi Kelayakan Bisnis Telur Asin H-
Organik
Penulis Ine Nisrina Nurfauzi, Winarni, Zulfadli, Diana Kartika
Novia Pratiwi, Aulia Dwi Rasky Ardivia
Lembaga Penulis Teknik Kimia, Institut Teknologi Kalimantan,
Matematika, Institut Teknologi Kalimantan, Teknik
Material dan Metalurgi, Institut Teknologi Kalimantan
Penerbit PKN STAN Press.
B
Pendahuluan Kota Balikpapan merupakan kota yang terkenal sebagai
kota penghasil kepiting bakau (Scylla spp.) di Indonesia.
Selain itu, Balikpapan juga dikenal sebagai kota
pengekspor kepiting dan sebagai sentral distribusi
kepiting ekspor di Kalimantan Timur. Menurut data
Asosiasi Pengusaha Kepiting Balikpapan, ekspor
komoditas kepiting bakau Balikpapan pada tahun 2015
mencapai 15 ton per hari (Koran Kaltim, 2015). Hal ini
yang mebuat Balikpapan memiliki potensi wisata
kuliner dan produk olahan kepiting. Tercatan tidak
kurang dari 25 restoran penyedia masakan kepiting dan
8 UKM yang memiliki produk olahan kepiting khas
Balikpapan. Berdasakan hasil wawancara dengan

v
beberapa pemilik UKM olahan kepiting yang ada di
Balikpapan, para pelaku usaha ini mengaku bahwah
salah satu kelemahan bisnis olahan kepiting ini adalah
produk olahan yang dihasilkan memiliki rasa kepiting
yang lemah. Hal ini disebabkan karena formula adonan
dari olahan kepiting ini tidak dapat dicampurkan dengan
persentasi komposisi daging kepiting yang banyak
dikarenakan akan membuat tekstur hasil olahan menjadi
keras dan tidak dapat mengembang. Sebaliknya jika
persentase komposisi daging kepiting dikurangi, maka
rasa olahan kepiting tersebut menjadi lemah.
Kajian Teori Bubuk Flavor. Flavor dapat timbul karena adanya
senyawa citarasa (flavoring agents) yang biasanya
terdapat dalam jumlah yang sangat kecil pada bahan
pangan. Sumber terbesar pembentuk flavor adalah
protein, lemak, dan karbohidrat yang merupakan
komponen struktural pada sel makhluk hidup (supran,
1978). Flavor terbentuk atas dasar tiga komponen
(anonymous, 1989), yaitu: a. Rasa (taste) yang
menggambarkan indera pengecap (perasa pada lidah)
yang terdapat pada lidah dan rongga mulut belakang.
Rasa ini meliputi manis, asin, asam dan pahit. b. Bau
(odor) yang ditimbulkan dari beribu-ribu macam
senyawa volatil dengan variasi yang tidak terbatas di
dalam intensitas dan kualitas serta terdeteksi oleh sel-sel
khusus ephitelium yang terdapat pada rongga hidung. c.
Pandangan atau persepsi terhadap ketajaman
(pungency), panas, dingin dan sebaginya oleh tanggapan
syaraf trigeminal.
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian dengan
berbagai aspek baik dari segi hukum, sosial, ekonomi
dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek
manajemen dan keuangannya. Studi kelayakan bisnis
menurut Jumingan (2009:25) merupakan “studi
kelayakan suatu proyek atau bisnis mempunyai tujuan
menghindari keterlanjuran penanaman modal yang
terlalu besar untuk suatu kegiatan namun ternyata tidak
menguntungkan dengan melakukan penilaian secara
menyeluruh untuk menilai keberhasilan suatu proyek
atau bisnis.”
Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dalam
penelitian ini berisi tentang gambaran mengenai lokasi
perusahaan dan kelayakan usaha ditinjau dari berbagai
aspek-aspek tertentu. Peneliti memilih jenis penelitian
deskriptif karena menyajikan data yang lebih akurat,
selain itu bentuk yang sederhana, dan teknis yang
mudah dipahami.
Pembahasan Permintaan pasar berupa kaldu bubuk kepiting berasal
dari permintaan UKM dan UMKM yang pemproduksi

vi
olahan makanan kepting seperti olahan krupuk,
amplang, bubur kepiting dll. Data yang telah dimiliki
terdapat 24 UKM di Indonesia yang mengolah produk
kepiting berupa snack, 8 diantaranya UKM dari Kota
Balikpapan. Diasumsikan kebutuhan UKM akan bubuk
perasa kepiting mecapai 5-25 Kg bubuk per Bulannya.
Adapun data proyeksi permintaan produk kaldu.
BRACO adalah produk bubuk kepiting pertama yang
dikomersialkan di Indonesia karena di Indonesia belum
ada yang menyediakan produk sejenis sehingga belum
memiliki kompetitor produk serupa di Indonesia.
Simpulan dan Saran Kesimpulan
Analisis pasar dan pemasaran menunjukkan bahwa
prospek UMKM “BRACO” cukup baik, hal ini dilihat
dari potensi jumlah permintaan UKM olahan kepiting
yang tinggi dan minat masyarakat akan ketersediaan
bumbu kaldu bubuk kepiting dipasaran. Hasil produksi
yang berkualitas dengan harga yang terjangkau, dan
kategi terkait bauran pemasaran yang cukup bagus.

JURNAL 3
A
Judul Studi Kelayakan Usaha Budidaya Rumput Laut Pada
Kelompok Bina Karya Di Desa Patas, Kecamatan
Gerokgak, Kabupaten Buleleng
Penulis Kadek Arianton, Made Ary Meitriana, Iyus Ahmad
Haris
Lembaga Penulis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Penerbit Jurnal Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan
Ganesha
B
Pendahuluan Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini
pemanfaatan rumput laut telah mengalami kemajuan
yang sangat pesat yaitu dijadikan agar agar, karanginan
dan furselaran yang merupakan bahan baku penting
dalam industri makanan, farmasi, komestik dan lain
lain. Rumputlaut merupakan komoditas yang tak
tergantikan karena tidak ada produk sintetisnya, usaha
pembudidayaan rumput laut tergolong usaha yang padat
karya, sehingga mampu menyerap tenaga kerja
(Nuryanto, 2016).Hasil penelitian (Picaulima,
2015)jenis usaha agroindustri rumput laut yang saat ini
dikembangkan oleh kelompok usaha maupun pribadi
disesuaikan dengan modal usaha yang dimiliki oleh
pemilik atau kelompok saha dan kemampuan atau
keahlian yang dimiliki anggota kelompok tersebut
yakni: dodol rumput laut, sirup rumput laut, bakso
rumput laut, kerupuk rumput laut, brownies rumput laut.
Salah satu UMKM yang mengelola laut adalah usaha
budidaya rumput laut.Pembudidaya komuditas rumput

vii
laut di Buleleng di dominasi oleh kecamatan Gerokgak
tepatnya di Desa Patas.
Kajian Teori Menurut (Kasmir, 2013) dalam menentukan layak atau
tidaknya suatu usaha atau bisnis dapat dilihat dari
berbagai aspek. Setiap aspek dikatakan layak harus
memiliki suatu standar nilai tertentu, namun keputusan
pemilik tidak hanya dilakukan pada salah satu aspek
saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus
didasarkan kepada seluruh aspek yang akan dinilai
nantinya.Aspek-aspek yang dinilai dalam dalam studi
kelayakan bisnis meliputi aspek hukum, aspek pasar dan
pemasaran, aspek keuangan,aspek teknis/operasinal,
aspek manajemen dan organisasi, aspek ekonomi dan
sosial, serta aspek dampak lingkungan.
Akuakultur dapat diartikan sebagai budidaya komoditas
perairan seperti Ikan, krustasea dan tanaman air. dalam
budidaya tersebut. Salah satu jenis tanaman air yang
dikelola pada saat ini adalah tanaman rumput Laut.
rumput laut merupakan salah satu potensi sumberdaya
perairan yang sudah sejak lama dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai bahan pangan dan obat obatan.
Peluang pasar untuk rumput laut semakin besar, hal ini
didukung dengan banyaknya penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui kandungan dan manfaat rumput laut
sehingga nantinya akan semakin membuka pasar untuk
rumput laut.
Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk menganalisis satu atau
lebih variabel tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan antara variabel yang satu dengan
variabel yang lain. Dalam penelitian ini dikaji atau
dianalisis kelayakan usaha budidaya rumput laut dari
berbagai aspek yang terdapat dalam studi kelayakan
bisnis.
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan
bersama pengurus kelompok, usaha budidaya rumput
laut tidak membutuhkan tenaga kerja selain dari anggota
kelompok, sebab sudah ada kelompok yang membantu
dalam sesi penjualan, pemasaran dan pengadaan
bibitnya, dan sampai saat ini kelompok belum pernah
merasa kesulitan dalam hal tenaga kerja. Dari hal
tersebut usaha ini dapat dikatakan sudah layak dari
aspek manajemen dan sumber daya manusia. aspek
keuangan menggunakan metode payback Period (PP)
dapat diperoleh hasil enam bulan dua puluh satu hari,
artinya usaha dapat mengembalikan uang investasinya
selama waktu itu, hasil perhitungan tersebut jauh lebih
kecil dibandingkan dengan umur ekonomis peralatan
yang digunakan tiga sampai empat tahun. Dari hal

viii
tersebut bisnis dikatakan layak dari perhitungan PP
karena uang yang di investasikan akan menghasilkan
keuntungan.
Simpulan dan Saran Kesimpulan
Kelayakan usaha budidaya rumput laut ditinjau dari
aspek hukum belum layak, karena belum memenuhi
syarat perundangundangan yang berlaku, kelayakan
usaha budidaya rumput laut ditinjau dari aspek
lingkungan sudah layak, karena hasil akumulasi dampak
positif lebih besar dari akumulasi dampak negatif
terhadap lingkungan, kelayakan usaha budidaya rumput
laut ditinjau dari apek pasar dan pemasaran sudah layak.
Kelayakan usaha budidaya rumput laut ditinjau dari
aspek teknis dan teknologi sudah layak.
Saran
Untuk kelompok bina karya disarankan untuk mengurus
kelengkapan perijinan yang berlaku, serta dokumen
dokumen yang lain yang harus dipenuhi. Supaya usaha
ini secara hukum sudah layak dan memilki ijin dari
pemerintah. Selain itu kelompok ini tidak melakukan
pembukuan, sehingga hal ini menjadi masukan peneliti
agar kelompok melakukan pencatatan berupa pembelian
bahan dan bibit, biaya biaya yang dikeluarkan, jumlah
produksi dan voluma penjualan setiap periode.

JURNAL 4
A
Judul Artikel Jurnal Ilmiah: Analisis Kelayakan Usaha Mobile
Carwash Di Kota Bandung
Penulis Reza Fiqhi Lazuardi, Lisye Fitria, Abu Bakar
Lembaga Penulis Insitut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung
Penerbit Jurnal Online Institut Teknologi Nasional
B
Pendahuluan Kondisi saat ini untuk jasa pencucian mobil masih
terdapat banyak keluhan ataupun ketidaknyamanan yang
dirasakan oleh konsumen diantaranya adalah jarak yang
jauh untuk menuju ke tempat cuci mobil, kemacetan
yang membuat konsumen malas untuk keluar rumah,
dan cuaca panas atau hujan yang menghambat
konsumen untuk melakukan cuci mobil di tempat
pencucian mobil umum.Saat ini dibutuhkan suatu
tempat cuci mobil yang efektif dan efisien, dimana
efektif dalam segi pelayanan konsumen yaitu
mengerjakan dengan teliti proses pencucian exterior
maupun interior mobil, sedangkan efisien dalam segi
biaya dan waktu tunggu layanan. Untuk menjawab
tantangan tersebut maka diterapkan konsep “Mobile Car
wash”, dimana konsep ini dapat mengakomodir keluhan
yang terjadi pada konsumen terhadap kondisi tempat
cuci mobil saat ini.

ix
Kajian Teori Pada analisis kelayakan usaha, yaitu aspek pasar (Jakfar
dan Kasmir, 2010) menganalisis seberapa besar potensi
pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan dan
seberapa besar market share yang dikuasai oleh pesaing
dewasa ini, aspek legal dan lingkungan bertujuan untuk
(Jakfar dan Kasmir, 2010) meneliti
keabsahan,kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-
dokumen yang dimiliki. Pertama dibutuhkan pendirian
suatu badan hukum, aspek teknis membahas penentuan
kelayakanperusahaan yang berkaitan dengan teknis atau
operasi, aspek manajemen sumber daya manusia
membahas pengaturan atau manajemen sumber daya
manusia dalam perencanaan struktur organisasi,
deskripsi pekerjaaan hingga pelatihan tenaga kerja dan
aspek finansial bertujuan menganalisis kegiatan
ekonomi yang berlangsung, mulai dari biaya investasi
yang terdiri dari biaya pra operasi, biaya investasi dalam
aktiva tetap, hingga modal kerja.
Metode Penelitian Studi kelayakan adalah (Suliyanto, 2011) penelitian
yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak
atau tidak layaknya ide tersebut untuk
dilaksanakan.Untuk memperoleh kesimpulan yang kuat
tentang keputusan dijalankannya atau tidak sebuah ide
bisnis, maka perlu dilakukan pada beberapa aspek
kelayakan bisnis (Suliyanto, 2011) yaitu aspek pasar,
aspek teknis, aspek legal dan lingkungan,aspek
manajemen sumber daya manusia, dan aspek finansial.
Pembahasan Berdasarkan hasil pengolahan data aspek MSDM,
diperoleh hasil kelayakan yang berdasarkan kepada:
1.Terdapat struktur organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan 2.Memiliki tenaga kerja yang
sesuai spesifikasi perusahaan 3.Memiliki dan
menerapkan program pelatihan kerja kepada kayawan.
Berdasarkan hasil analisis manajemen sumber daya
manusia diatas, maka dapat disimpulkan usaha Mobile
Carwash layak untuk dilaksanakan.
Berdasarkan hasil pengolahan data aspek finansial,
diperoleh hasil kelayakan yang berdasarkan kepada: 1.
Payback Period untuk usaha Mobile Carwash ini adalah
2 tahun 11 bulan. 2. Nilai Net Present Value adalah
positif sebesar Rp. 103,817,577- 3. Nilai Internal Rate
of Return adalah sebesar 21,85% dimana nilai tersebut
lebih besar dari nilai Minimum Attractive Rate Of
Return (MARR) , yaitu9,71 % Berdasarkan hasil
analisis aspek finansial diatas, maka dapat disimpulkan
usaha Mobile Carwash layak untuk dilaksanakan.
Simpulan dan Saran Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kelayakan lima aspek penelitian
dan perhitungan analisis sensitivitas yang sudah
dilakukan maka didapatkan kesimpulannya bahwa usaha

x
Mobile Carwash layak untuk dijalankan.

JURNAL 5
A
Judul Analisis Studi Kelayakan Bisnis Usaha Ikan Hias Lokal
Khas Bangka Belitung Di Wilayah Kota Pangkalpinang
(Tahun 2020-2021)
Penulis Dewi Ratnasari, Nelly Astuti, Rizal R. Manullang
Lembaga Penulis STIE-IBEK Pangkalpinang,
Penerbit Jurnal Media Wahana Ekonomika
B
Pendahuluan Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan
yang menjadi komoditas perdagangan yang potensial di
dalam maupun di luar negeri. Ikan hias dapat dijadikan
sumber pendapatan devisa bagi negara. Ikan hias
memiliki daya tarik tersendiri untuk menarik minat para
pecinta ikan hias dan juga kini banyak para pengusaha
ikan konsumsi yang beralih pada usaha ikan hias.
Kelebihan dari usaha ikan hias adalah dapat diusahakan
dalam skala besar maupun kecil ataupun skala rumah
tangga, selain itu perputaran modal usaha ini relatif
cepat. Ikan hias lokal selain untuk hobi berpotensi
menjadi lahan bisnis dengan adanya permintaan dan
peluang bisnis untuk menjalani dan mengembangkan
usaha ikan hias lokal khas Bangka Belitung baik dari
sisi harga dan kualitas. Oleh sebab itu perlu dipelajari
mengenai studi kelayakan bisnis ikan hias lokal khas
Bangka Belitung dilihat dari beberapa aspek yang
terkait dengan studi kelayakan, diantaranya dapat
dipelajari dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis
dan aspek finansialnya untuk mengetahui layak atau
tidaknya usaha ini untuk dijalankan.
Kajian Teori Bangka Belitung memiliki beberapa jenis ikan hias lokal
dan endemik. Hal ini juga diperkuat oleh beberapa
jurnal tentang ikan lokal dan endemik, yang mana jenis-
jenis ikan tersebut memang langka dan sudah jarang
ditemukan didaerahdaerahnya, seperti ikan endemik
Bangka Belitung. Menurut Ismu Sutanto Suwelo (2005),
ikan-ikan hias lokal dan endemik di Nusantara yang
tersebar dan terbagi dibeberapa pulau memang jarang
dan terancam punah dan harus dilindungi oleh undang-
undang. Oleh karenanya, usaha ikan hias lokal khas
Bangka Belitung yang akan dijalani harus melihat ikan
apa saja yang boleh dan tidak boleh untuk

xi
diperjualbelikan, dan ikan-ikan yang memang harus
dibudidayakan agar tetap ada populasinya.
Analisa aspek pasar dan pemasaran berfungsi dalam
memahami seberapa besar potensi pasar yang dicapai,
seberapa luas pasar yang dapat diraih oleh perusahaan,
serta strategi pemasaran apa yang dapat direncanakan
untuk mendapatkan konsumen di pasar (Husnan &
Muhammad, 2000). Pengertian pasar pada kajian studi
kelayakan bisnis harus diartikan secara luas, mengutip
pendapat Stanton, pasar adalah orang-orang yang
mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk
berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.
Pada definisi yang disebutkan dapat diketahui adanya
tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar yaitu: 1.
Orang dengan segala keinginannya 2. Daya mampu
membeli barang 3. Kemauan untuk membelanjakan
uangnya.
Metode Penelitian Metode pada penelitian yang dilakukan menggunakan
metode pendekatan deskriptif kualitatif yaitu untuk
menjelaskan dan mendefinisikan tentang usaha ikan hias
lokal khas Bangka Belitung melalui wawancara kepada
beberapa pemilik atau narasumber tentang ikan hias
lokal khas Bangka Belitung di kota Pangkalpinang,
kemudian menghitung analisa pendapatan yang
diperoleh dari usaha ini, selanjutnya pendapatan yang
diperolehakan dihubungkan dengan analisis kelayakan
bisnis dari aspek teknis, aspek pasar dan pemasaran
denganmenggunakan metode analisis SWOT dengan
melihat kondisi permintaan pasar, penawaran pasar dan
strategi pemasaran yang ada dan juga dan aspek
finansialnya dengan kriteria perhitungan NPV, ARR, PI,
dan PP, selanjutnya apabila hasil dari perhitungan yang
diperoleh sesuai kriteria analisis kelayakan bisnis, maka
usaha ikan hias lokal khas Bangka Belitung di wilayah
kota Pangkalpinang layak untuk dijalankan.
Pembahasan Produk yang berkualitas baik tidak terlepas juga dari
harga yang sesuai dengan kualitasnya. Sebuah produk
yang dihasilkan dengan hasil yang biasa saja, namun
sebaliknya produk dengan kualitas yang baik tetap akan
memiliki harga yang lebih tinggi. Pada dasarnya harga
akan menentukan kualitas. Terlepas dari produk, harga
dan lokasi yang ditawarkan dari suatu usaha, hal yang
tidak kalah pentingnya juga adalah promosi dalam
memasarkan usaha itu sendiri. Promosi dalam bentuk
iklan, baik iklan pada media sosial atau media tertulis,
atau bentuk promo dan lainnya. Dalam menjalankan
usaha ikan hias lokal khas bangka Belitung ini
diperlukan beberapa biaya untuk perlengkapan dan
peralatan. Pada usaha ikan hias lokal ini biaya yang
digunakan menggunakan biaya atau modal pribadi

xii
dengan modal yang masih kecil atau sedikit
Simpulan dan Saran Kesimpulan
Usaha Ikan Hias sebagai toko referensi layak untuk
dijalankan berdasarkan aspek pasar dan pemasaran,
karena di wilayah kota Pangkalpinang masih sedikit
toko ikan hias yang memasarkan ikan hias lokal.
Permintaan akan ikan hias lokal pun sudah banyak dan
cukup meningkat setiap bulannya, serta proses produksi
untuk memenuhi permintaan pasar pun masih bisa
dipenuhi dan dikendalikan, karena untuk pemenuhan
permintaan pengusaha melakukan pengembangbiakkan
sendiri untuk bibit dan ikan hias lokal yang dipasarkan.
Proses pemasaran dan pengenalan tentang ikan hias
lokal pun tidak sulit, dibantu memasarkan melalui
media online dan media sosial yang sekarang lebih
mudah digunakan dan banyak masyarakat yang
menggunakan mediamedia tersebut.
Saran
Pada aspek finansial, usaha ikan hias lokal sebagai
referensi layak untuk dikembangkan, dengan melihat
potensi pasar baik dari permintaan dan penawaran pasar
yang lumayan meningkat setiap tahunnya. Usaha ini
dapat terus dikembangkan dengan terus meningkatkan
pemasaran produk dan meningkatkan skala produksi
agar mencapai target pemasaran.

JURNAL 6
A
Judul Analisis Kelayakan Usaha Tamarillo Yogurt Di Institut
Bio Scientia International Indonesia
Penulis Reni Mutiarani Saraswat
Lembaga Penulis Institut Bio Scientia Internasional Indonesia
Penerbit JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship
B
Pendahuluan Kewirausahaan memiliki peranan yang penting sebagai
penggerak perekonomian suatu negara karena
merupakan sektor yang mampu menyerap tenaga kerja
lebih banyak dibandingkan dengan sektor lainnya. Di
tahun 2018, rasio kewirausahaan di Indonesia telah
mencapai 7 persen dari total penduduk Indonesia
(Media Indonesia, 2018). Walaupun ada kenaikan
persentasi rasio dibandingkan tahun sebelumnya jumlah
tersebut relatif masih rendah dibandingkan dengan
negara maju yang pada umumnya memiliki rasio
kewirausahaan sebanyak 14 persen dari total
penduduknya.
Untuk meningkatkan jumlah pelaku kewirausahaan,
pemerintah Indonesia mendorong perguruan tinggi
untuk turut berperan serta dalam menciptakan wirausaha
muda yang memiliki semangat serta keterampilan

xiii
kewirausahaan dan mampu menciptakan lapangan kerja.
Yogurt adalah minuman dengan rasa yang enak, segar
dan menyehatkan karena memiliki kandungan nutrisi
yang penting bagi tubuh seperti protein dan kalsium.
Seperti halnya yogurt, buah terong belanda juga
memberikan manfaat kesehatan karena buah tersebut
mengandung nutrisi antioksi dan mineral, diantaranya
adalah protein, vitamin A, C, E sodium, potassium,
betakaroten, dan zatbesi. Antioksidan yang
terdapatdalamterong belanda seperti, likopene, beta
karoten,vitamin A, C, dan E mampu melindungi sel
tubuh dari berbagai kerusakan yang disebabkan oleh
spesies oksigen reaktif, mampu menghambat terjadinya
penyakit degeneratif, dan melawan radikal bebas
(Nurhidayah S, 2009).
Selain itu, tidak seperti produk yogurt yang pada
umumnya menggunakan buah dan perasa artifisial,
produk yogurt terong belanda ini dibuat dengan
menggunakan buahasli, tanpa bahan pengawet dan
pewarna. Alasan lainnya dalam penggunaan buah terong
belanda adalah untuk meningkatkan minat serta
kecintaan masyarakat.
Kajian Teori Studi kelayakan adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha
bisnis yang akan dilakukandengan tujuan untuk
menentukan layak atau tidak usaha tersebut untuk
dijalankan (Kasmir dan Jakfar 2012). Dalam hal ini,
mempelajari secara mendalam berarti meneliti secara
sungguh-sungguh data dan informasi, selanjutnya
diukur, dihitung dan dianalisis dengan menggunakan
metode tertentu (Purwana dan Hidayat, 2016). Studi
kelayakan bisnis penting untuk dilaksanakan baik pada
usaha yang baru maupun kepada perluasan atau
mengembangan dari usaha yang telah ada (Sunyoto,
2014).
Terdapat beberapa aspek non-finansial yang dapat dikaji
dalam melakukan studi kelayakan usaha. Dalam
penelitian ini, aspek yang akan dianalisis yaitu aspek
pasar dan pemasaran, aspek manajemen dan organisasi,
aspek hukum, aspek teknis, aspek sosial, ekonomi dan
lingkungan. Berikut ini penjelasan dari aspek - aspek
yang telah disebutkan di atas.
Dalam aspek pasar dan pemasaran, hal- hal yang
dianalisa adalah variabel-variabel yang meliputi jumlah
permintaan, penawaran, harga jual produk, pemasaran
serta persaingan yang akan mempengaruhi sukses
tidaknya usaha produk tamarillo yohgurt tersebut.
Aspek manajemen merupakan pencapaian sasaran -
sasaran organisasi dengancara yang efektif dan efisien
melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan

xiv
dan pengendalian sumber daya organisasi (Sulastri,
2016). Aspek legal atau hukum adalah aspek yang
menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan
dilaksanakan yang meliputi ketentuan hukum yang
berlaku diantaranya Izin lokasi, akte pendirian
perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk
badan hukum lainnya, NPWP (Nomor Pokok Wajib
Pajak), surat tanda daftar perusahaan, surat izin tempat
usaha dari pemda setempat, surat tanda rekanan dari
pemda setempat dan SIUP setempat (Sulastri, 2016).
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data hasil wawancara
dengan pihak- pihak terkait dan observasi
langsungdilapangan. Data sekunder diperoleh dari hasil
laporan perusahaan,artikel dan studiliteratur. Penelitian
ini dilakukan di Institut Bio Scientia Internasional
Indonesia selama 1 (satu) tahun yang mencakup dua
tahap.
Pembahasan Pembahasan yang pertama adalah bentuk dari produk
usaha. Produk Tamarillo Yogurt ini adalah produk
yogurt dengan menggunakan bahan dasar buah terong
belanda. Produk ini memiliki beberapa keunggulan yaitu
memiliki rasa yang enak, segar, dan dibuat tanpa bahan
pengawet, pemanis serta pewarna buatan. Keunggulan
yang kedua yaitu bahwa produk ini memiliki manfaat
bagi kesehatan tubuh. Yang ketiga, produk ini cukup
unik karena merupakan satu- satunya produk minuman
yogurt berbasis terong belanda yang ada di Indonesia
pada saat ini. Keunggulan yang keempat yaitu adanya
trend dan kebutuhan konsumen akan minuman sehat
yang memberikan suatu peluang bagi pelaku usaha
untuk memenuhi permintaan pasar terhadap produk
minuman yang menyehatkan.
Pelopor usaha dari bisnis produk Tamarillo Yogurt
terdiri dari tiga orang mahasiswa. Ketiganya terlibat
penuh dalam mengelola keseluruhan kegiatan usaha dan
pada saat ini memperkerjakan satu orang pekerja
lapangan. Ketiga pemilik usaha memiliki tugas yang
beragam dari mulai mencari bahan mentah sampai
dengan proses produksi dan pemasaran. Tim usaha ini
belum memiliki struktur organisasi yang membagi
wewenang serta tanggung jawab yang jelas. Hal ini
disebabkan karena ketiga mahasiswa tersebut masih
mencari struktur organisasi yang tepat bagi
kelangsungan usahanya. Pekerja lapangan memiliki
tugas dalam memproduksi produk, dari mulai mencari
bahan mentah sampai dengan pengemasan.
Dalam usaha, salah satu faktor yang mempengaruhi
besar kecilnya suatu investasi adalah biaya produksi.
Dalam biaya produksi terdapat biaya bahan baku, biaya

xv
ini merupakan salah satu aspek penting dalam
perhitungan produksi suatu usaha karena akan
mempengaruhi jumlah serta harga dari produk tersebut.
Untuk memproduksi Tamarillo Yogurt dibutuhkan
bahan baku seperti buah terong belanda, susu ultra
rendah lemak, yogurt, gula cair, bahan karagenan,
packaging botol dan sticker.
Berdasarkan perhitungan table di bawah ini, apabila tim
produksi membuat produk sebanyak 4000 botol maka
jumlah biaya yang dikeluarkan adalah Rp 18.200.000,
dimana biaya produksi Tamarillo Yogurt per satuan unit
adalah Rp. 4,550. Selain itu, terdapat biaya tenaga kerja,
dimana pada saat ini tim usaha hanya memperkerjakan
satu pekerja lapangan yang mampu memproduksi
produk paling banyak 50 botol dalam satu hari kerja.
Simpulan dan Saran Analisis aspek pasar dan pemasaran menunjukkan
bahwa produk Tamarillo Yogurt ini memiliki
keunggulan sebagai produk yang unik dan menyehatkan
serta memiliki pangsa pasar yang jelas. Selain itu,
produk ini dijual dengan harga yang terjangkau dan
dipasarkan dengan menggunakan berbagai metode
pemasaran yang cukup baik.
Analisis aspek manajemen dan organisasi menunjukkan
bahwa usaha ini telah melakukan perencanaan dan
manajemen organisasi serta sumber daya manusia,
hanya saja masih kurang efektif dan maksimal.
Analisis aspek teknis atau operasional menunjukkan
bahwa usaha ini masih membutuhkan penyesuaian
untuk memaksimalkan kapasitas produksinya sehingga
dapat lebih menguntungukan.
Analisis aspek hukum menunjukkan bahwa usaha ini
memerlukan pengawasan terhadap kelengkapan
dokumen dan keabsahan dokumen terkait legalitas.
Analisis aspek sosial, ekonomi dan lingkungan
menunjukkan bahwa usaha ini memberikan dampak
yang positif terhadap masyarakat pada umumnya.
Berdasarkan analisis terkait aspek non finansial diatas,
dapat disimpulkan bahwa usaha produk Tamarillo
Yogurt ini layak untuk dijalani serta dikembangkan.
Saran
Melihat manfaat serta keuntungan dari usaha minuman
Tamarillo Yogurt ini dapat disimpulkan bahwa usaha
tersebut sangat layak untuk dilanjutkan serta
dikembangkan, tetapi ada beberapa aspek yang perlu
ditingkatkan agar kelangsungan usahanya dapat berjalan
lancer serta berkelanjutan. Salah satunya yaitu
peningkatan terkait rencana pengembangan produk serta
pemasaran. Selain itu aspek manajemen dan organisasi
juga penting untuk diperhatikan terutama terbentuknya
struktur organisasi yang sesuai bagi usaha ini. Untuk

xvi
aspek hukum, perlu adanya tindak lanjut terkait legalitas
usaha.

JURNAL 7
A
Judul Studi Kelayakan Bisnis Tour & Travel Pada PT. Indoloka Wisata
Mandiri
Penulis Maya Carlina, Pandoyo
Lembaga Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
Penulis
Penerbit Jurnal Ilmu Administrasi Publik Dan Bisnis
B
Pendahulua Sesuai Undang-Undang RI No.9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan
n menyatakan bahwa pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan
menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan atau mengusahakan
objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain
yang terkait bidang tersebut.
Dunia Pariwisata semakin maju dengan meningkatnya jumlah
wisatawan asing, domestik maupun rombongan yang mengunjungi
tempat-tempat wisata di Indonesia maupun yang berkunjung ke luar
negeri. Kemajuan pariwisata yang terjadi saat ini pada usaha
transportasi terutama penerbangandi dalam negeri sangat menunjang
perkembangan pariwisata domestik. Serta penerbangan dari luar negeri
ke Indonesia, semakin banyak wisatawan mancanegara datang ke
seluruh pelosok Indonesia untuk melakukan perjalanan bisnis maupun
rekreasi wisata yang terdapat dimasing-masing daerah. Karena sebagai
negara kepulauan Indonesia sangat memerlukan perhubungan yang
cepat dengan waktu yang singkat.
Kebutuhan manusia akan perjalanan wisata semakin menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun. Kebutuhan manusia akan perjalanan
wisata yang dahulu tergolong kebutuhan tersier, tampaknya mulai
mengalami pergeseran ke kebutuhan primer.Semua lapisan
masyarakat, baik lapisan atas, menengah, bahkan lapisan bawah, butuh
terhadap perjalanan wisata atau liburan. Dengan permintaan
masyarakatakan berwisata dengan tujuan untuk bersenang-senang
ataupun berekreasi. Sehingga berwisata tidak lagi menjadi hal yang
biasa akan tetapi menjadi kebutuhandi masyarakat, bahkan telah
menjadi lebih dari sekedar sebuah gaya hidup belaka. Sebagai salah
satu cara masyarakat untuk melepaskan kepenatan dari kesibukan
dunia kerja serta kejenuhan hidup. Apalagi hal ini ditunjang dengan
kenyataan bahwa masyarakat Indonesia semakin gemar berwisata.
Dalam menyelenggarakan sebuah paket perjalanan wisata, biro
perjalanan wisata harus berkoordinasi dengan beberapa pihak agar
program yang dibuat dapat berjalan dengan lancar. Pihak-pihak
tersebut ialahmaskapai penerbangan (Airlines), penginapan (hotel),
penyediaan jasa transportasi darat, rumah makan (restaurant),
pemandu wisata (guide). Sehingga penulis berencana dengan
membuka usaha perjalanan wisata cukup berpotensi untuk dapat
menjawab kebutuhan perjalanan wisata bagi masyarakat. Serta adanya
peluang pasar yang cukup besar saat ini, penulis akan melakukan

xvii
penanaman modal investasi di daerah Depok yang berlokasi di
Apartemen Margonda Residence Jalan Margonda Raya, Pondok Cina,
Beji, Depok. Maka perlu dilakukan Studi Kelayakan Bisnis guna
menghindari kerugian penanaman modal yang terlalu besar.
PT. Indoloka Wisata Mandiri sebagai nama perusahaan biro perjalanan
wisata,atau Indoloka Tour and Travel sebagai nama tour & travel,
yang melihat peluang dari semakin meningkatnya kunjungan
wisatawan ke berbagai daerah di Indonesia, dan adanya program
tahunan dari perusahaan untuk karyawannya seperti family gathering
serta adanya perjalanan study tour bagi siswa sekolah.
Kajian Teori PenelitianyangdilakukanolehIGustiPutuAgusmengenai“StudiKelayaka
n Pendirian PT Medussa Multi Business Center (MMBC) Sumanda
Tour & Travel di Bali (Kajian Aspek Pasar dan Finansial). Dalam
perkembangan bisnis pariwisata saat ini, biro perjalanan wisata yang
ada di Bali cenderung menjual produk yang sama kepada wisatawan
yaitu penjualan paket wisata, penjualan tiket pesawat, sehingga perlu
dilakukan perbedaan pasar untuk memasuki pasar biro perjalanan
wisata di Bali, yaitu dengan membidik pasar MICE (Meeting,
Incentive, Convention dan Exhibition) untuk target pasar Eropa yaitu:
Perancis, Inggris, Jerman, Belanda dan Italia. Keempat pasar ini
merupakan termasuk 20 pasar terbesar di Bali sehingga dapat dihitung
potensi pasar MICE melalui jumlah kunjungan wisatawan dari pasar
tersebut ke Bali dengan jumlah biro perjalanan wisata yang menangani
pasar MICE di Bali yang saat ini baru mencapai 5 buah biro perjalanan
wisata dari 304 biro perjalanan yang ada saat ini di Bali. Berdasarkan
aspek pemasaran potensi pasar dari pasar MICE pada tahun 2011
adalah 149 orang per tahun, dari aspek analisis persaingan bahwa PT
MMBC Sumanda Tour & Travel memiliki pasar yang berbeda
dibandingkan franchise PT MMBC Tour & Travel yang ada
sebelumnya di Bali dan memiliki beberapa pasar yang potensial dan
kerjasama yang baik dengan agen MICE dipasar Perancis, Inggris,
Jerman, Belanda dan Italia. Harga yang diberikan kepada agen MICE
dipasar tersebut adalah paket wisata MICE dengan mengkombinasikan
harga tiket pesawat, hotel, transportasi darat, tempat pertemuan dan
paket wisata keliling Bali selama 8 jam yang memberikan komisi
pendapatan antara 1–20 % untuk memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis
yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layaknya suatu bisnis
dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka
pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang ditentukan,
misalnya rencana peluncuran produk (Husein Umar, 2009:8).
Metode Studi kelayakan ini merupakan studi kelayakan eksploratif yang
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai
masalah yang dihadapi peneliti. Studi kelayakan eksploratif digunakan
dalam hal ketika peneliti harus mendefinisikan masalah yang lebih
tepat, mengidentifikasikan serangkaian tindakan yang relevan atau
mendapatkan gambaran tambahan sebelum pendekatan dapat
dikembangkan.
Data yang di peroleh berupa data kuantitatif dilakukan dengan

xviii
menganalisis perkiraan dana bagi perusahaan secara finansial seperti
Net Present Value, Payback Period, Average Rate of Return, dan
Benefit Cost Ratio. Analisis kuantitatif ini disajikan dalam bentuk
tabulasi yang mengelompokkan dan mengklasifikasikan data agar
mempermudah dalam melakukan analisis data. Pengolah data
dilakukan dengan bantuan kalkulator dan komputer program Microsoft
excel.
Pembahasan Perusahaan yang akan memutuskan untuk beroperasi dalam pasar yang
luas dengan mencoba seluruh pelanggan akan mendapatkan masalah,
karena pasar sudah tidak homogen (atau kini menjadi heterogen).
Pelanggan mempunyai perilaku yang berbeda, gaya yang berbeda,
kebutuhan dan keinginan yang berbeda sehingga tingkat kepuasannya
berbeda pula. Oleh Karena itu strategi pemasaran yang dilakukan
adalah melakukan segmentasi pasar yang lebih menguntungkan dan
memilih target pasar yang tepat.
Jumlah pelanggan yang terlalu banyak, terpencar, variatif dan
memiliki persyaratan serta perilaku pembelian yang berbeda beda.
Daripada perusahaan bersaing di semua segmen, lebih baik berfokus di
satu segmen tertentu tetapi menjadi pemimpin pasar (market leader) di
satu segmen yang tepat, dengan target yang tepat untuk penempatan
produk yang tepat pula. Inilah awal dari strategi segmentation,
targeting dan positioning yang dikenal dengan nama strategi
pemasaran STP.
Indoloka tour & travel mempertimbangkan target pasar sesuai daya
tarik atau permintaan konsumen. Yang dimaksud dengan pasar adalah
permintaan yang nyata atau yang potensial akan suatu produk wisata
tertentu yang didasarkan pada sesuatu motivasi perjalanan. Sedangkan
dari sisi produsen, pasar wisata biasa dikatakan sebagai target market
(sasaran utama) dalam mengemas dan memasarkan produk wisata.
Pada dasarnya, pertemuan antara permintaan (demand) dan penawaran
(supplay) akan terjadi suatu tata niaga perdagangan yang mencakup
mutu dan jenis produk, tingkat atau mutu kebutuhan pembeli,
penjualan, promosi/informasi, ketepatan distribusi dan pelayanan.
Dalam rangka mewujudkan terselengaranya sasaran dan tujuan serta
kegiatan usaha di atas, Indoloka Tour & Travel juga didukung oleh
sumber daya manusia yang telah dipersiapkan sesuai dengan
kebutuhan, baik pada Ticketing, Divisi Tour Travel Dokumen, Divisi
Transportasi, Pemasaran Dan Public Relation maupun Tenaga
Pembimbing Manasik Haji dan Umrah. Sumberdaya manusia yang
dipersiapkan oleh Indoloka Tour & Travel akan dilatih sesuai dengan
keahlian, kemampuan dan pengetahuan serta job description masing-
masing. Sehingga mereka dapat saling bekerja sama sebagai satu tim
dalam setiap penyelenggaraan perjalanan wisata ataupun pemesanan
tiket sehingga mampu melayani untuk kepuasan pelanggan.
Saat ini internet pun perlahan-lahan mulai menggeser budaya untuk
melakukan Reservasi Penerbangan, Kereta Api. Hotel, Tour Package,
Visa dan Jasa Pariwisata lainnya, dari konvensional menjadi secara
langsung connect ke CRS (Computer Reservation System) menjadi
lebih simple dan mudah dengan menggunakan sistem berbasis website.
Strategi ini dirasakan baik mengingat semakin banyaknya penggunaan

xix
internet hampir pada setiap bidang kehidupan, juga karena dapat
melayani lebih banyak konsumen pada saat bersamaan dan dapat
diakses dengan cepat setiap saat dan dimana saja, sehinggga harapan
konsumen memperoleh kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya akan
tercapai.
Hal inilah yang mendorong Indoloka Tours & Travel, baru mau
memulai usaha melihat peluangnya untuk menggunakan sistem
Reservation Online dan database berbasis Website, dengan teknologi
digital yang mudah, cepat dan akurat, dengan sekali akses.
Simpulan Kesimpulan
dan Saran Dari aspek pasar dan pemasaran bagi PT. Indoloka Wisata Mandiri
adalah melakukan strategi pemasaran dalam memilih target pasar
difokuskan pada pasar grosir yang umumnya retail atau insidential
serta memfokuskan pada kalangan organisasi atau komunitas dan
sekolah-sekolah.
Dari aspek teknologi, Indoloka Tour & Travel akan di dukung oleh
sistem teknologi digital serta support yang maksimal, serta jaringan
Travel Agent Online kuat.
Dari aspek keuangan adalah: (1) Net Present Value (NPV) sebesar Rp
268.140.450 dimana nominal tersebut Positif dan layak untuk
dijalankan. (2) Average Rate of Return (ARR) yang berada di angka
dimana nilai tersebut lebih besar discount factor, yaitu 63,15 % > DF
10%, berarti layak untuk dijalankan; (3) Benefit Cost Ratio (BCR)
sebesar 2,787 atau lebih dari satu (>1), dan layak untuk dijalankan; (4)
Payback Period (PP) yang berada pada jangka waktu 1 tahun 2 bulan
lebih cepat dari rencana investasi 4 tahun.

JURNAL 8
A
Judul Studi Kelayakan Bisnis Pelumas Food Grade Petro-
Canada Untuk Industri Makanan Dan Minuman Di Jawa
Timur
Penulis Jeffri Sucipto Utomo, Felecia
Lembaga Penulis Pelumas Food Grade Petro-Canada
Penerbit Jurnal Titra
B
Pendahuluan ISO 22000 merupakan standar internasional yang berisi
tentang keamanan pangan. Salah satu syarat untuk
mendapatkan ISO 22000 bagi industri makanan dan
minuman adalah penggunaan pelumas food grade pada
mesin yang memiliki resiko mengkontaminasi produk.
Peningkatan jumlah perusahaan yang mengajukan ISO
22000 merupakan indikasi bahwa adanya kebutuhan
pelumas food grade. Bisnis ini akan didirikan di
provinsi Jawa Timur, hal ini dikarenakan salah satu
sektor industri pendorong pertumbuhan ekonomi di
Jawa Timur adalah industri pengolahan khususnya
pengolahan makanan dan minuman - (kadisperindag).
Studi kelayakan bisnis akan dianalisa dengan melihat
tingkat kelayakan dari segi aspek pasar, aspek teknik,

xx
aspek hukum, dan aspek finansial. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisa dan mengetahui tingkat
kelayakan bisnis pelumas food grade untuk industri
makanan dan minuman di Jawa Timur.
Kajian Teori Klasifikasi H-1 adalah pelumas yang digunakan ketika
terjadi kontak langsung terhadap produk yang
dihasilkan, H-2 adalah pelumas yang digunakan untuk
peralatan operasi yang sangat penting namun tidak
bersentuhan langsung dengan makanan, sedangkan H-3
adalah pelumas yang sering bersentuhan dengan
makanan, namun pelumas H-3 dapat digunakan sebagai
bahan tambahan makanan.
Menurut Husein Umar (2007) aspek-aspek yang ada di
dalam studi kelayakan bisnis adalah aspek pasar, aspek
ini merupakan aspek yang paling utama dan yang
pertama kali dilakukan dalam prose pendirian bisnis.
Hal ini dikarenakan tidak mungkin suatu bisnis
dibangun dan dioperasikan jika tidak adanya pasar yang
siap untuk menerima produk perusahaan. Aspek teknis,
aspek ini akan menitikberatkan pada penilai atas
kelayakan proyek dari sisi teknis dan teknologi.
Penilaian meliputi penentuan lokasi, rancangan struktur
organisasi dengan job description masing-masing
bagian, pemilihan mesin, layout, dan kebutuhan tenaga
kerja. Penilaian kelayakan terhadap aspek ini juga
penting untuk dilakukan sebelum suatu usaha
dijalankan.
Penilaian meliputi sumber dana yang didapat, biaya
investasi yang dibutuhkan, estimasi pendapatan, dan
laporan laba rugi perusahaan. Aspek keuangan bertujuan
untuk mengetahui perkiraan dana dibutuhkan,
mengetahui nilai payback period, internal rate of return,
dan net present value.
Metode Penelitian Menurut Husein Umar (2007) aspek-aspek yang ada di
dalam studi kelayakan bisnis adalah aspek pasar, aspek
ini merupakan aspek yang paling utama dan yang
pertama kali dilakukan dalam prose pendirian bisnis.
Hal ini dikarenakan tidak mungkin suatu bisnis
dibangun dan dioperasikan jika tidak adanya pasar yang
siap untuk menerima produk perusahaan. Aspek teknis,
aspek ini akan menitikberatkan pada penilai atas
kelayakan proyek dari sisi teknis dan teknologi.
Penilaian meliputi penentuan lokasi, rancangan struktur
organisasi dengan job description masing-masing
bagian, pemilihan mesin, layout, dan kebutuhan tenaga
kerja. Penilaian kelayakan terhadap aspek ini juga
penting untuk dilakukan sebelum suatu usaha
dijalankan.
Penilaian meliputi sumber dana yang didapat, biaya
investasi yang dibutuhkan, estimasi pendapatan, dan

xxi
laporan laba rugi perusahaan. Aspek keuangan bertujuan
untuk mengetahui perkiraan dana dibutuhkan,
mengetahui nilai payback period, internal rate of return,
dan net present value.
Pembahasan Petro-Canada merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang industri perminyakan sejak tahun
1985 dan menghasilkan lebih dari 350 pelumas. Petro-
Canada memiliki kantor pusat yang berada di Calgary,
Alberta. Produk yang dihasilkan oleh Petro-Canada
salah satunya adalah pelumas food grade. Pelumas food
grade pada dasarnya sama dengan pelumas
konvensional biasa dalam hal fungsi pelumas, namun
ada perbedaan pada komposisi yang terkandung di
dalam pelumas. Komposisi yang terdapat pada pelumas
terdiri dari 2 hal, yaitu base oil dan zat aditif yang
dipakai pada pelumas food grade. Pelumas food grade
mengandung 95-99% base oil dan 1-5% zat aditif,
dalam hal ini terlihat bahwa kualitas sebuah pelumas
dipengaruhi oleh kualitas dari base oil yang digunakan.
Bahan dasar (base oil) yang dipakai pada pelumas food
grade menggunakan white oil, dimana white oil
merupakan bahan dasar pelumas yang aman jika terkena
produk.
Kebutuhan pelumas industri makanan dan minuman
adalah sebesar 605.270 liter (BPS). Jumlah industri
pengolahan makanan dan minuman yang berjumlah
1906 dan kebutuhkan pelumas industri sebesar 605.270
liter hal ini berarti setiap industri memiliki kebutuhan
sebesar 317,56 liter untuk setiap industri. Penelitian
aspek pasar juga menggunakan penyebaran kuesioner
kepada 25 perusahaan makanan dan minuman berada di
Jawa Timur.
Melihat keadaan merek pesaing yang ada di pasar saat
ini yang didominasi oleh Shell, Total, dan Mobil. Petro-
Canada sebagai merek pendatang baru dapat mulai
menyerang untuk merebut pasar yang saat ini dimiliki
oleh merek pelumas yang belum kuat di pasar seperti
merek LE, Fuchs, Pertamina, dan Garralube. Potensi
pasar yang dapat direbut dari 4 merek pelumas tersebut
adalah sebesar 12,24%.
Aspek finansial akan diketahui bahwa nilai investasi
awal yang dibutuhkan untuk membangun bisnis ini
adalah sebesar Rp5.558.855.000 (lima milyar lima ratus
lima puluh delapan juta delapan ratus lima puluh lima
ribu rupiah). Bisnis ini akan mendapatkan BEP pada
bulan ke 21, pada perhitungan NPV juga didapatkan
bahwa nilai NPV positif dengan nilai MARR sebesar
14% yang membuktikan bahwa bisnis ini layak untuk
didirikan. Keuntungan usaha yang akan didapatkan
adalah sebesar 67%.

xxii
Simpulan dan Saran Kesimpulan
Pada aspek pasar, dapat disimpulkan bahwa Jawa Timur
memiliki potensi pasar 1906 industri makanan dan
minuman dengan kebutuhkan pelumas sebesar 605.270
liter. Kompetitor utama dalam bisnis pelumas food
grade ini adalah merk SHELL. Target penjualan diawali
dengan meraih kondisi sesuai dengan distributor di
Jakarta (5% dari kebutuhan total pasar) dan bertumbuh
selama 3 tahun untuk meraih pasar yang dimiliki oleh
merek LE, Fuchs, Pertamina, dan Garralube.
Aspek teknis berisi tentang kebutuhan yang bersifat
teknis mulai internal perusahaan seperti sistem kerja,
sistem rekrutmen karyawan, gaji karyawan, hingga
eksternal perusahaan seperti lokasi usaha. Dalam
menentukan lokasi usaha cukup dalam bentuk ruko yang
memiliki luas 17 x 4,5 meter dengan 3 lantai, gudang
juga dapat memakai ruangan sebesar 4 x 4 meter pada
lantai 1. Tidak ada proses produksi yang dilakukan
karena bisnis ini menggunakan sistem distributor.
Peninjauan pada aspek hukum, bisnis ini akan berjalan
dengan menggunakan badan hukum CV (Perseroan
Komanditer). Biaya yang dibutuhkan untuk mengurus
pembuatan badan hukum adalah sebesar Rp 2.500.000,
biaya ini bervariasi tergantung dengan lokasi usaha
didirikan. Dokumen-dokumen yang akan didapatkan
adalah berupa akta badan hukum, NPWP perusahaan,
surat keterangan domisili perusahaan dengan masa
berlaku 6 bulan, surat keterangan pengadilan, TDP, dan
SIUP. Berdasarkan peninjauan secara keseluruhan
aspek, maka bisnis ini sangat layak untuk didirikan.

JURNAL 9
A
Judul Studi Kelayakan Bisnis Telur Asin H-Organik
Penulis Opan Arifudin, Yayan Sofyan, Rahman Tanjung
Lembaga Penulis STEI Al-Amar Subang, STIE Muhammadiyah
Bandung, STIT Rakeyan Santang Karawang
Penerbit Jurnal Ecodemica
B
Pendahuluan Namun pada kenyataannya Indonesia masih berada
dalam krisis yang multidimensi. Krisis yang terus
melanda mengakibatkan banyak bermunculan jenis
usaha baru. jenis usaha tersebut akhirnya bersaing untuk
mendapatkan market share yang luas. Dalam kondisi
seperti ini perusahaan tentunya harus berani
menghadapi berbagai resiko yang sangat berat dan
mereka harus mampu bertahan dalam iklim persaingan
yang ketat. Agar perusahaan tersebut dapat bertahan.
maka diperlukan sumber daya yang mampu bersaing
dan mampu memberikan kepuasan yang lebih bagi

xxiii
konsumen. Hal ini sejalan dengan pendapat (Arifudin,
2019) bahwa faktor manusia adalah salah satu dari
kunci keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan.
Salah satu perusahaan yang memiliki persaingan yang
sangat ketat dalam menjalankan bisnisnya yaitu
perusahaan telur asin.
Telur asin telah menjadi Icon jenis makanan yang
digemari baik di dalam maupun diluar daerah Bandung.
Atas dasar inilah studi kelayakan bisnis mencoba untuk
mengamati sektor bisnis yang bergerak dalam bidang
prodiksi dan penjualan telur asin. salah satu perusahaan
telur asin yang tetap eksis dalam menghadapi tantangan
ekonomi dan persaingan yaitu perusahaan Telur asin H-
Organik.
Pemilihan objek penelitian pada perusahaan Telur asin
H-Organik mengingat perusahaan ini merupakan
perusahaan yang sudah lama. Sehingga dapat dilihat
bagaimana perusahaan ini berinovasi dan terus eksis
ditengah bermunculan pemain-pemain baru sebagai
pesaing. Pihak manajemen harus mampu membuat
formulasi strategi baru dan efektif untuk memenangkan
pasar. Hal ini sejalan dengan pendapat (Echo Perdana
Kusumah, Disman, 2020) bahwa ada berbagai faktor-
faktor yang mempengaruhi keterlibatan merek, sehingga
berujung kepada kepuasan konsumen dan kunjungan
kembali.
Kajian Teori Studi kelayakan bisnis dapat diartikan sebagai penelitian
tentang akan didirikan atau perluasan suatu proyek guna
mengetahui apakah layak atau tidaknya proyek tersebut
dilaksanakan atau menguntungkan. Studi kelayakan
bisnis bila dilakukan secara professional akan dapat
berperan penting dalam proses pengambilan keputusan
investasi. Menurut (Jakfar, 2012), Kelayakan artinya
penelitian yang dilakukan secara mendalam untuk
menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan
memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan
dengan biaya yang akan dikeluarkan. Sedangkan bisnis
adalah usaha yang dijalankan yang tujuan utamanya
untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pengertian Studi Kelayakan Bisnis
(SKB) adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak
usaha tersebut dijalankan.
Penjualan menurut (Westwood, 2006) adalah konsep
lugas yang diantaranyaberupa usaha membujuk
pelanggan unuk sebuah produk. Upaya itu meliputi
“pesanan hari ini”. Meski demikian kegiatan ini
hanyalah salah satu aspek dari pemasaran. Kegiatan
penjualan terdiri atas transaksi barang atau jasa.

xxiv
Pejualan dapat dilaksanakan melalui penjualan tunai
ataupun penjualan kredit.
Tujuan dari manajemen penjualan adalah untuk
mencapai hasil perkembangan bisnis seperti yang telah
direncanakan dengan memotivasi anggota tim penjualan
untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif.
Penelitian ini akan menguji bagaimana kelayakan Telur
asin H- Organik. Yaitu penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lain.” Tujuan dari
penelitian deskriptif ialah untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan hasil penelitian berdasarkan fakta-fakta
yang ada berupa data-data yang diperoleh dari survei
lapangan.
Pembahasan c. Adanya kenaikan penjualan dari tahun ke tahun akan
meningkatkan laba perusahaan.
d. Harga jual produk bersaing sesuai dengan kualitas
produk.
e. Lokasi pabrik strategis dan cukup luas. karena berada
dipinggir jalan raya sehingga mudah dijangkau dengan
berbagai alat transportasi.
f. Perusahaan telah memiliki surat- surat perizinan
sebagai kelengkapan legalitasnya.
g. Adanya sistem pengawasan langsung oleh pemilik
perusahaan yang bersamaan dengan kegiatan. dimana
suatu aspek dari prosedur harus memenuhi syarat atau
atura tertentu guna menjamin ketepatan dan kelancaran
pelaksanan proses produksi.
h. Proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan
tidak menghasilkan limbah yang dapat membahayakan
lingkungan sekitar.
i. Perusahaan telah membantu pemerintah dalam
mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan
taraf hidup masyarakat sekitar.

a. Mudahnya teknik pembuatan


telur asin menyebabkan banyak
pesaing muncul.
b. Ketidakstabilan ekonomi
mengkhawatirkan permintaan akan menurun sedangkan
bahan baku terus mengalami kenaikan.
c. Adanya kemungkinan pesaing yang menggunakan
teknik atau proses produksi yang lebih baik sehingga
dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas
dengan harga yang lebih murah serta dapat
memproduksi dalam kapasitas yang lebih besar.
d. Adanya perencanaan yang lebih baik. manajemen
yang professional serta sistem akuntansi yang baik dan

xxv
benar dari perusahaan pesaing yang sejenis sehingga
lebih cepat untuk mengembangkan usahanya.
Simpulan dan Saran Kesimpulan
Ramalan permintaan pasar terhadap telur asin setelah
dianalisis, ternyata permintaan pasar sangat fluktuatif.
Begitu juga dengan potensi pasar yang ternyata
menunjukkan adanya permintaan yang belum terpenuhi
oleh perusahaan. Dengan demikian perusahaan
berkesempatan untuk dapat meningkatkan kapasitas
produksinya serta menambah toko distribusi penjualan.
Lokasi yang cukup strategis memungkinkan perusahaan
untuk dapat meningkatkan efisiensi. melalui
pengelolaan bahan baku. serta mengelola ketersediaan
tenaga kerja yang merupakan keuntungan bagi
perusahaan Telur asin H-Organik. Adanya cabang toko
baru sebagai bentuk perluasan proses pemasaran. serta
berpengaruh dalam meningkatkan tingkat penjualan
layak untuk direalisasikan. Perkembangan yang
dihadapai perusahaan, maka sudah seharusnya struktur
organisasi dan system manajemen yang diterapkan
harus diperbaiki sehingga sesuai dengan tuntutan
perkembangan perusahaan dalam melakukan proses
produksi. Perusahaan tidak mengakibatkan atau
menghasilkan limbah yang dapat membahayakan
masyarakat sekitar sehingga aman bagi lingkungan. Hal
ini menambah nilai positif dan pencitraan bagi
perusahaan dimata masyarakat.

JURNAL 10
A
Judul Analisis Studi Kelayakan Bisnis Dilihat Dari Aspek
Finansial Pada Pt. Belayan International Coal Di Muara
Badak Pada Masa Pandemi Covid-19
Penulis Lenny Nopianingsih, Yonathan Palinggi, Johansyah
Lembaga Penulis Universitas Kutai Kartanegara
Penerbit JEMI
B

xxvi
Pendahuluan Dampak wabah Covid-19 terhadap perekonomian dunia
sangat dahsyat. Indonesia mengalami kontraksi yang
cukup dalam dari 4,97 di kuartal 4 tahun 2019 menjadi
turun hanya 2,97 pada kuartal pertama 2020 ini.
Mengingat berlakunya anjuran dari pemerintah agar
tidak keluar rumah (PSBB), banyak orang yang
mengakses pekerjaan, pendidikan ataupun tempat
hiburan melalui teknologi informasi secara online. Hal
ini lah salah satu penyebab perekonomian melemah.
Kondisi saat ini tentu saja sangat berat bagi perusahaan
pertambangan mineral dan batu bara seperti PT.
Belayan Internasional Coal, ini tergambar dari target
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor
minerba yang diprediksi akan turun mencapai 20%
dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai Rp 45
triliun atau akan menjadi sekitar Rp 38 triliun saja,
adapun kontribusi penghasil PNBP terbesar masih
dipegang oleh perusahaan tambang batubara. Penurunan
PNBP itu lantaran harga batubara dengan kalori 4000 ke
atas sejak bulan Februari sampai saat ini sudah turun
US$ 17 per ton, sedangkan di bawah 4000 sudah turun
US$ 14 per ton. Artinya, banyak perusahaan batubara
yang kehilangan potensi keuntungan karena harga
batubara terjun bebas terlalu lama.
Perlu diketahui, bahwa komponen PNBP di sektor
minerba diperoleh dari SDA mineral dan batu bara,
pendapatan iuran tetap, pendapatan royalti, dan
penjualan hasil tambang. Dampak Covid-19 membuat
terhentinya pembangunan smelter karena sulitnya
mendatangkan peralatan, tenaga kerja, dan pencairan
dana pembangunan. Sedangkan masalah harga
komoditas mineral tidak terlalu bermasalah. Permintaan
komoditas batu bara pada kuartal II hingga kuartal IV
tahun ini diperkirakan menurun, sehingga akan
berdampak pada rencana kerja dan anggaran belanja
(RKAB) perusahaan PT. Belayan Internasional Coal.
Analisis finansial adalah analisis yang digunakan untuk
membandingkan antara biaya dan manfaat untuk
menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan
selama umur proyek (Husnan dan Suwarsono, 2010 ;
15). Analisis kelayakan menggunakan analisis Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR),
Net Benefit Cost Ratio (BCR) dan Payback Period
untuk mengetahui suatu usaha layak atau tidaknya pada
PT. Belayan Internasional Coal.
Kajian Teori Studi kelayakan bisnis menurut Umar (2010 ; 8:),
merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang
tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis
dibangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin
dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal

xxvii
untuk waktu yang tidak ditentukan. Ada lima tujuan
perlunya melakukan studi kelayakan menurut Umar
(2010 ; 16), yaitu :
1. Menghindari resiko kerugian
2. Memudahkan perencanaan
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
4. Memudahkan pengawasan
5. Memudahkan pengendalian
Analisis finansial adalah analisis yang digunakan untuk
membandingkan antara biaya dan manfaat untuk
menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan
selama umur proyek (Husnan dan Suwarsono, 2009 ;
79). Analisis kelayakan menggunakan analisis Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR),
dan Net Benefit Cost Ratio (BCR), untuk mengetahui
suatu usaha layak atau tidaknya.
Analisis Finansial terdiri dari:
1) PresentValue(NPV)
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan
pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan
social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor,
atau dengan kata lain merupakan arus kas yang
diperkirakan pada masa yang akan datang yang
didiskontokan pada saat ini.
2) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rasio)
B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) adalah ukuran
perbandingan antara pendapatan dengan Total Biaya
produksi (Cost = C). B berarti Benefit, sedangkan C
berarti cost. Perhitungan b/c ratio ini dihitung dari
tingkat suku bunga. Dalam batasan besaran nilai B/C
digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah suatu
usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan.
3) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rasio)
B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) adalah ukuran
perbandingan antara pendapatan dengan Total Biaya
produksi (Cost = C). B berarti Benefit, sedangkan C
berarti cost. Perhitungan b/c ratio ini dihitung dari
tingkat suku bunga. Dalam batasan besaran nilai B/C
digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah suatu
usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan.
4) Internal Rate Return (IRR)
Internal Rate Return adalah tingkat bunga yang
menyamakan present value kas keluar yang diharapkan
dengan present value aliran kas masuk yang diharapkan,
atau didefinisikan juga sebagai tingkat bunga yang
menyebabkan Net Present value (NPV) sama dengan
nol.
5) Payback Periode (PP)
Payback Period atau tingkat pengembalian investasi
merupakan suatu metode dalam menilai kelayakan suatu

xxviii
usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka
waktu
modal kembali, semakin cepat modal kembali maka
akan semakin baik suatu proyek untuk diusahakan
karena modal yang kembali dapat dipergunakan untuk
membiayai kegiatan lain.
Metode Penelitian Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka peneliti
mempergunakan rumus alat analisis Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost
Ratio (BCR).
Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan usaha
didapatkan hasil Net Present Value (NPV) dari PT.
Belayan Internasional Coal di Muara Badak sebesar Rp.
5.513.858.194. Nilai Net Present Value (NPV) yang
dianalisis dihitung dengan metode arus kas selama lima
tahun dengan DF 5% sehingga tiap tahunnya diperoleh
nilai kas yang berbeda. Pada tahun kelima didapatkan
nilai akhir Net Present Value (NPV) bernilai positif > 0
dan nilai ini masih lebih besar daripada nilai investasi
yang telah ditanamkan PT. Belayan Internasional Coal
di Muara Badak sebesar Rp. 5.500.000.000. Oleh karena
nilai NPV lebih besar daripada nol, maka usaha PT.
Belayan Internasional Coal di Muara Badak masih layak
untuk diteruskan atau dipertahankan. Nilai Benefit-Cost
Ratio (BCR) adalah sebesar 1,033. Nilai BCR tersebut
berarti bahwa nilai manfaat yang diperoleh dalam bisnis
PT. Belayan Internasional Coal di Muara Badak ini
adalah sebesar 1,033 kali lipat dari nilai biaya yang
dikeluarkan pada tingkat bunga sebesar 5%. Nilai Net
B/C sama dengan 1,033 artinya setiap Rp 1 yang
dikeluarkan selama umur proyek menghasilkan Rp
1,033 satuan manfaat bersih Karena nilai BCR lebih
besar daripada satu maka bisnis PT. Belayan
Internasional Coal di Muara Badak layak dilakukan.
Dari hasil analisis tentang Net Present Value (NPV),
Benefit cost ratio (BCR), Internal Rate Of Return (IRR)
dan payback period maka dapat terlihat bahwa bisnis
PT. Belayan Internasional Coal memiliki nilai
kelayakan usaha yang cukup baik dengan menghasilan
laba bersih positif tiap tahun. Sehingga perusahaan ini
layak untuk dipertahankan dan diteruskan. Maka
berdasarkan hal ini hipotesis yang diajukan pada
penelitian ini "Bahwa prospek bisnis PT. Belayan
Internasional Coal di Muara Badak layak untuk
dikembangkan atau diteruskan" diterima karena terbukti
kebenarannya.
Berdasarkan data lampiran di tahun 2020 pendapatan
yang diperoleh PT. Belayan Internasional Coal di Muara
Badak sebesar Rp. 31.850.357.662 dengan laba bersih

xxix
operasional Rp. 723.805.639 yang mana jumlah ini
cukup jauh menurun tajam dibandingkan tahun 2019
sebesar Rp. 174.927.131.500 dengan laba bersih Rp.
6.302.214.938. Jumlah laba bersih di tahun 2020
merupakan laba terendah yang diperoleh PT. Belayan
Internasional Coal di Muara Badak dalam kurun enam
tahun terakhir.
Simpulan dan Saran 1. Net Present Value (NPV) dari PT. Belayan
Internasional Coal di Muara Badak, pada tahun kelima
didapatkan nilai akhir Net Present Value (NPV) bernilai
positif dan nilai ini masih lebih besar daripada nilai
investasi yang telah ditanamkan perusahaan. Oleh
karena nilai NPV lebih besar daripada nol, maka bisnis
PT. Belayan Internasional Coal masih layak untuk
dipertahankan.
2. Nilai Benefit-Cost Ratio (BCR) lebih besar dari pada
satu. Karena nilai BCR lebih besar dari pada satu, maka
bisnis PT. Belayan Internasional Coal di Muara Badak
layak dilakukan.
3. Nilai Internal Rate of Return (RR) lebih besar
daripada tingkat bunga investasi sebesar 5% maka dapat
disimpulkan bahwa bisnis PT. Belayan Internasional
Coal di Muara Badak layak dilakukan. Nilai IRR
tersebut menunjukkan tingkat pengembalian internal
proyek, maka usaha ini layak dan menguntungkan.
4. Dari hasil analisis diatas investasi yang telah
ditanamkan PT. Belayan Internasional Coal di Muara
Badak, ternyata dapat dikembalikan hanya dalam 2
tahun 5 bulan. Waktu yang ditempuh Payback period
hanya separuh dari waktu 5 tahun yang diperkirakan
perusahaan untuk dapat mengembalikan modal investasi
yang ada.
5. Tahun 2020 pendapatan dan laba bersih yang
diperoleh PT. Belayan Internasional Coal di Muara
Badak cukup jauh menurun tajam dan merupakan laba
terendah yang diperoleh PT. Belayan Internasional Coal
di Muara Badak dalam kurun enam tahun terakhir.
kondisi ini salah satunya merupakan dampak dari
pandemi yang juga melanda PT. Belayan Internasional
Coal di mana pada tahun 2020 perusahaan tidak bisa
memproduksi batu bara dengan maksimal / penjualan
turun sehingga perusahaan harus terpaksa
memberhentikan atau PHK beberapa karyawan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis dapat
memberikan saran- saran sebagai berikut :
1. Dalam melaksanakan kegiatan bisnis
dimasa mendatang PT. Belayan Internasional Coal
wajib selalu mengevaluasi kondisi keuangan terutama
mengenai penggunaan modal investasi yang efektif dan

xxx
efisien seperti biaya perluasan lahan, biaya produksi,
pembelian alat-alat dan kendaraan berat, pembayaran
kewajiban jangka pendek dan panjang, karena invenstasi
merupakan modal utama dalam suatu perusahaan.
2. Hendaknya PT. Belayan Internasional Coal lebih
memperhatikan pola pembelanjaan, sehingga dapat
menggunakan modal yang lebih efisiensi pula dalam
menjalankan kegiatan usaha sehari-hari atau setidaknya
dapat mempertahankan hasil usaha yang sudah ada.
3. PT. Belayan Internasional Coal perlu memperhatikan
jumlah hutang jangka panjang yang ada. hendaknya
berhati-hati dalam mengelola hutang baik jangka
pendek maupun jangka panjang, apabila tidak maka
boleh jadi jumlah hutang akan meningkat dan bahkan
aktiva atau harta yang digunakan untuk mendanai
kegiatan operasional tidak dapat berjalan efektif.

PENUTUP

C. Relevansi Jurnal dengan Penulis Review

xxxi
Relevansi topik sepuluh jurnal tersebut yang rata-rata membahas mengenai
UNKM adalah sebagai berikut. Penulis menyukai bisnis dan sedang berusaha untuk
mengembangkan sebuah bisnis pula yang mana nantinya bisnis tersebut disesuaikan
dengan prosedur yang ada. Untuk mengembangkan sebuah bisnis maka penulis perlu
banyak membaca kemudian menggali informasi lebih dalam tentang faktor apa saja yang
mempengaruhi dalam pembangunan sebuah bisnis. Jurnal-jurnal terpilih menjawab rasa
penasaran penulis mengenai pengembangan suatu produk dan bagaimana proses
pencapaian penghasilannya. Melalui UMKM, maka penulis akan mencoba
mengembangkan sebuah bisnis dengan cara tertentu. Usaha mikro diartikan sebagai usaha
ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria
usaha mikro. Usaha yang termasuk kriteria usaha mikro adalah usaha yang memiliki
kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan tanah
tempat usaha. Hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnnya paling banyak Rp
300.000.000,-
Berdasarkan perkembangannya, UKM di Indonesia dapat dibedakan dalam 4
kriteria, diantaranya:

1. Livelihood Activities, yaitu UKM yang dimanfaatkan sebagai kesempatan kerja untuk
mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Misalnya adalah
pedagang kaki lima.
2. Micro Enterprise, yaitu UKM yang punya sifat pengrajin namun belum punya sifat
kewirausahaan.
3. Small Dynamic Enterprise, yaitu UKM yang telah memiliki jiwa entrepreneurship dan
mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor
4. Fast Moving Enterprise, yaitu UKM yang punya jiwa kewirausahaan dan akan
bertransformasi menjadi sebuah Usaha Besar (UB).

Kesimpulan yang dapat diambil dari jurnal-jurnal terkait yaitu, sebagai kaum
muda penulis merasa harus tetap semangat dalam menyelesaikan pendidikan agar kelak
ketika membangun sebuah bisnis tidak begitu kesulitan dan tidak menimbulkan banyak
kerugian. Penulis juga harus dapat menggali lebih banyak pengalaman berharga dan
menetapkan masa depan yang lebih cerah. Saran dari penulis yaitu sebaiknya jurna-jurnal
tersebut memasukkan lebih banyak referensi untuk bagian teori, kemudian ada beberapa
jurnal yang metode penelitiannya kurang jelas maka untuk itu bisa lebih dilengkapi lagi
metode penelitiannya. Teori jurnal harus menjelaskan mengenai apa saja yang ada di
dalam jurnal, tidak sekedar hanya meggaris besari tentang studi kelayakan bisnis nya saja.

xxxii

Anda mungkin juga menyukai