Dosen Pengampu :
Kelompok 3
Nama Anggota :
2022
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
memberi berkat bagi kita semua. Sebab atas berkat dan rahmat-Nya, kami dapat
menuyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sin.is.me : Tortila Chips With Authentic Theme”
tepat pada waktunya. Kami juga hendak berterima kasih kepada dosen mata kuliah
manajemen operasional kami, Pak Jenji Gunaedi Argo, SE, MM yang telah mengajar dan
membimbing kami dalam penulisan makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada kakak
tingkat tercinta kami, Shidqi Malik Ibrahim yang telah bersedia untuk kami wawancara
sebagai mitra UMKM kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Manajemen Operasional kami dengan baik.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami
meminta kritik dan saran yang membangun agar kedepannya kami bisa menjadi lebih baik
lagi. Kami harap makalah ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi
kita semua yang membacanya.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1. Tinjauan Pustaka.................................................................................................................3
2.2. Profil Pelaku Usaha.............................................................................................................6
2.3. Analisis SWOT.....................................................................................................................9
2.4. Inovasi Usaha.....................................................................................................................16
2.5. Analisis Lima Kekuatan Porter........................................................................................17
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................19
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................19
3.2. Saran...................................................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bisnis merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan, baik secara
perorangan maupun kelompok untuk memperoleh keuntungan. Menurut Griffin &
Ebert (2013), bisnis merupakan aktivitas serta intuisi dalam memproduksi suatu
barang maupun jasa di tengah kehidupan sehari-hari. Dalam arti sempit, bisnis
merupakan suatu usaha dari organisasi untuk memproduksi suatu barang atau jasa
dengan tujuan memperoleh keuntungan. Di Indonesia, bisnis di dominasi oleh pelaku
usaha mikro yang biasa disebut UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Dilansir dari
artikel kementerian keuangan yang ditulis oleh Dedy Sasongko, pada tahun 2018
jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di
Indonesia. Dengan daya serap tenaga kerja yang sebesar 89%, UMKM kini memiliki
pengaruh yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia. Ketika diteliti lebih lanjut,
berdasarkan informasi yang diambil dari portal resmi pemerintah Kota Semarang,
sukorejo.semarangkota.go.id, jenis umkm terbanyak di Indonesia adalah usaha
kuliner. Memang tidak heran usaha kuliner menjadi usaha yang paling popular di
Indonesia. Selain mudah, usaha kuliner menjadi salah satu pilihan bagi mereka yang
tidak memiliki modal banyak.
UMKM dalam bidang food and beverages memang bertumbuh semakin banyak,.
Namun tidak sedikit juga UMKM yang dinyatakan gagal hingga pelaku bisnis harus menutup
secara permanen usahanya. Menurut artikel yang ditulis oleh Dewi Maryam di situs social
trustfund UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terdapat 30 juta UMKM bankrut hingga 7 juta
pekerja informal UMKM kehilangan pekerjaannya pada masa pandemic Covid-19. Maka dari
itu, manajemen operasional dalam aktivitas perusahaan sangatlah penting. Menurut Heizer &
Rander (2009), manajemen operasional merupakan suatu kegiatan yang mewujudkan sebuah
nilai kedalam suatu barang atau jasa dengan mengubah input menjadi suatu output.
Manajemen operasional dibutuhkan guna mengontrol aktivitas produksi, yang tentunya dalam
bisnis dibutuhkan pengawasan terhadap unsur-unsur penunjang kegiatan, seperti keuangan
perusahaan, pemasaran, serta produksi yang termasuk di dalam kegiatan operasional
perusahaan.
Makalah ini bermuat penelitian kami terhadap UMKM bidang makanan yang
bernama Sin.is.food, yang didirikan oleh Shidqi Malik Ibrahim. Sin.is.food merupakan anak
perusahaan Sin.is.group yang bergerak di bidang produksi makanan ringan. Sin.is.food
1
memiliki beberapa produk unggulan yang terbuat dari bahan baku pilihan untuk mendukung
zero waste pada industri produksi makanan. Meski usaha ini masih di produksi di rumah,
usaha ini memiliki visi dan misi serta konsep yang baik sehingga bisnis ini dapat berkembang
dan menjangkau pangsa pasar secara luas, tentunya dengan menerapkan manajemen
operasional yang baik.
1. Manfaat Teoritis
Penulis berharap penelitian ini dapat membantu serta memberikan
tambahan pengetahuan kepada para pembacanya khusus para pelaku Usaha
Kecil, Mikro, dan Menengah dalam melakukan operasional usahanya.
2. Manfaat Praktis
Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi wadah kepada kami dalam
melakukan penulisan sebuah karya serta dapat bermanfaat untuk peneliti
selanjutnya. Selain itu, kami harap penelitian ini dapat membantu para
UMKM dalam menjalankan bisnis mereka.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Manajemen Operasional
Nilai tukar mata uang adalah faktor kedua yang tidak kalah
pentingnya bagi perusahaan. Jika nilai tukar mata uang asing
menguat, terutama US Dollar dan Rupiah melemah, harga barang
impor , termasuk bahan pokok yang diimpor dari luar negeri akan
meningkat misalnya kedelai, jagung,dll. Jika harga bahan baku
makanan meningkat, maka konsumen harus mengeluarkan uang yang
lebih banyak daripada biasanya dan hal ini tentunya sangat
berpengaruh bagi permintaan dan penawaran usaha.
3. Biaya
3
Biaya adalah sejumlah harga yang harus dibayar untuk
memperoleh sesuatu. Dalam strategi lokasi, biaya terbagi menjadi
dua yaitu :
a) Biaya nyata (tangible cost) : biaya yang dapat dihitung atau
biasa disebut sebagai biaya yang sesungguhnya dikeluarkan
oleh pengusaha. Biaya nyata meliputi gaji karyawan, biaya
bahan baku, penyusutan, dsb.
b) Biaya tidak nyata (intangible cost) : biaya yang tidak nyata
dan sulit untuk ditentikan oleh pengusaha. Biaya ini
mencakup kualitas pendidikan, perilaku dan sikap karyawan,
kualitas bahan baku, dsb.
4. Sikap
4
2.1.4. Strategi Operasional Usaha
5
Porter ini mengidentifikasi keunggulan kompetitif perusahaan menggunakan
lima pendekatan, yakni :
Visi : menjadi perusahaan food retail yang dapat memenuhi kebutuhan pangan
dengan produk yang berkualitas, berkarakter, dan kolaboratif untuk kemudian bisa
membawa nama Indonesia dalam industri snack internasional.
Misi
6
Sin.is.food memiliki konsep yang sangat menarik bagi para calon konsumennya.
Dengan mengusung tema sarkasme, Sin.is.food memperkenalkan produk-produk
mereka dengan nama yang melekat dalam kehidupan masyarakat, antara lain:
1. Vegan (BBQ)
Varian rasa yang satu ini dipersembahkan khusus untuk para vegan yang setiap
harinya makan sayur-sayuran. Dengan keripik Hypss yang renyah dengan bumbu sapi
panggang yang gurih ini, akan membuat makanan sayur sehari-hari para vegan
menjadi lebih nikmat. Keripik ini tidak mengandung daging, jadi aman dikonsumsi
oleh para vegan.
2. Caleg (Cokelat)
Sering dikecewakan dengan janji-janji manis yang kerap dilontarkan oleh para
caleg ketika masa kampanye? Tidak perlu bersedih lagi. Karena keripik Hypss
hadir bersama dengan manisnya rasa cokelat yang semanis janji-janji yang
kosong itu. Jangan risau. Keripik Hypss tidak hanya manis di awal doang, kok.
Rasa manisnya terjamin sampai potongan terakhir.
3. Kompeni (Keju)
7
Apa kamu penasaran dengan bagaimana rasanya ketika bangsa ini didatangi
oleh bangsa Eropa dulu? Tidak perlu penasaran lagi. Keripik Hypss turut hadir
dengan varian rasa yang dibawa oleh para orang barat itu. Gurihnya rasa keju
pada keripik yang renyah ini akan turut membawamu merasakan rasa yang
seperti dibawa langsung oleh orang-orang Eropa.
Jika, kamu masih belum memahami arti dari kerja keras para buruh.
Mungkin dengan mencicipi Hypss rasa Buruh, kamu bisa merasakan
bagaimana rasanya mengeluarkan keringat dari pagi hingga malam hanya demi
menghidupi diri sendiri dan keluarga. Kalau kamu tidak suka, berarti dunia ini
terlalu keras untukmu. lya, kan?
8
Tidak lengkap rasanya rebahan seharian sambil membaca pedasnya tulisan-
tulisan para SJW (Social Justice Warrior) di media sosial tanpa mencicipi
langsung keripik Hypss yang sama pedasnya dengan status dan komentar
mereka yang tidak ada habisnya. Rasakan sensasi pedasnya keripik Hypss
sampai lidahmu terasa panas karena perdebatan tidak berguna para SJW di
internet.
9
Memiliki produk yang variative sehingga dapat diterima oleh banyak
orang
Memiliki kemasan yang bagus dan aman di segala kondisi cuaca
Sudah terintegrasi oleh e-commerce sehingga mudah ditemukan
Sudah memiliki media sosial yang aktif dengan konten yang beragam
2. Weaknesses (kekurangan)
Harga yang terbilang cukup mahal
Belum memiliki tempat usaha yang produktif
Sumber daya manusia yang masih seidkit dalam menjalankan usaha
3. Opportunity (Peluang)
Bisnis makanan yang tidak akan pernah mati, sehingga membuka
peluang bisnis
Belum banyak usaha yang memanfaatkan bahan baku utama mereka,
yaitu limbah tortilla
4. Threat (Ancaman)
Munculnya pesaing baru , ataupun yang sudah ada sebelumnya
Adanya kemungkinan terjadinya kerusakan produk, seperti melempem
atau hancur karena melalui jasa pengiriman dan ekspedisi
Peningkatan harga bahan baku
2. Proses distribusi .
10
I. Proses pengambilan bahan baku
Bahan-bahan:
1. Tortilla.
2. Bumbu instan.
3. Minyak.
Peralatan:
11
1. Kompor.
2. Penggorengan.
3. Mesin pasta.
4. Wadah mangkok besar.
5. saringan.
6. Sarung tangan plastik.
7. vacum sealer.
8. kemasan alumunium foil pouch.
3. Kapasitas
UMKM sin.is.food melakukan proses produksi sebanyak 2 kali seminggu
dimana dalam proses produksi tersebut menggunakan sebanyak 80 - 100 Kg
kulit kebab untuk menghasilkan sebanyak 150 pcs keripik kebab.Produksi
produk disesuaikan dengan banyaknya permintaan sehingga tidak ada barang
yang kadaluarsa ketika produk dikonsumsi oleh pelanggan.
12
- Divisi pemasaran
Mempunyai kekuasaan untuk membuat strategi pasar dimana akan menarik
minat konsumen, juga menganalisis penjualan serta permintaan pasar dan
mengadakan event kerjasama terkait marketing produk.
- Public relation
Pada divisi ini bertugas untuk membangun brand awareness, memberi respons
pelanggan terhadap ketertarikan perusahaan untuk menjaga hubungan dengan
pelanggan dan juga termasuk salah satu pihak yang mengurus kerjasama antar
perusahaan atau event-event tertentu.
- Desain grafis
Mengerjakan desain yang akan gunakan pada kemasan produk dan juga foto
produk yang akan dipasarkan,selain itu desain grafis bertanggung jawab
terhadap desain- desain pada konten di media sosial.
- Konten
Bertanggung jawab atas konten yang akan di upload di media sosial,konten
dapat berupa video ataupun photo pada akun media sosial sin.is.food.Divisi ini
berkoordinasi dengan divisi desain grafis.
- Bagian keuangan
Bertugas untuk mengatur segala arus keluar masuk kas serta membuat laporan
keuangan dan menetapkan anggaran perusahaan jangka panjang maupun
jangka pendek.
- Produksi
Produksi dilakukan oleh semua anggota dan sistem yang diterapkan adalah
upah produksi dimana upah yang diberikan sesuai dengan jumlah barang yang
13
diproduksi.Jika ada salah satu anggota yang tidak bisa menjalankan proses
produksi maka akan diberlakukan penurunan upah.
5. Manajemen Kualitas
Dalam menjaga ketahanan pangan UMKM sin.is.food menggunakan kemasan
yang berkualitas dan teruji (food grade),sehingga ketahanan produk bisa terjaga
dan tetap higienis.Selain itu juga dalam proses produksi kebersihan tetap dijaga
dengan menggunakan sarung tangan. Demi menjaga kualitas produk pembelian
bahan dilakukan h-1 produksi,jadi bahan-bahan yang digunakan tetap fresh dan
menjaga kualitas rasa.Tidak lupa juga melakukan quality control setelah
produksi untuk menilai apakah produk tersebut layak dijual atau tidak.
6. Strategi lokasi
Sejauh ini UMKM sin.is,food belum memiliki gerai offline oleh sebab itu
penjualan masih dilakukan secara online.Namun lokasi produksi dilakukan di
rumah salah satu anggota tepatnya berada di Kota Bekasi dan memang daerah
tersebut menjadi domisili anggota sehingga mudah untuk melakukan produksi
dan penjualan,,itulah sebabnya lokasi berada di Kota Bekasi. Kendatipun
UMKM ini melakukan penjualan dengan cara mengikuti event-event yang ada di
beberapa universitas baik untuk berjualan maupun menjadi sponsor untuk acara
tertentu.
7. Strategi layout
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa produksi dilakukan di rumah
(home industry) sehingga ruang produksi dan ruang penyimpanan berada pada
lokasi yang sama.Untuk layout gudang dan tempat produksi adalah sebagai
berikut :
14
8. Manajemen rantai pasok
1. Supplier
Membeli bahan setengah jadi di supplier dengan kualitas terbaik. Lalu
dari supplier, bahan baku setengah jadi itu akan diproduksi. Supplier dari
sin.is.food antara lain :
1. Supplier tortilla chips
2. Supplier bumbu
3. Supplier Kemasan
2. Reseller
Setelah diproduksi, produk dijual reseller yang ingin menjual kembali
produk sin.is.food.
3. Konsumen
Setelah dijual ke reseller, produk langsung dijual ke konsumen.
9. Persediaan
Penjual tidak pernah menyimpan stok tortilla, melainkan selalu dibeli dadakan
sebelum produksi untuk mengurangi risiko kerusakan. Namun penjual
menyimpan stok bumbu, karena bumbu tortilla sendiri tidak mudah rusak.
Tiap bulannya penjual menyimpan stok bumbu 8-10 kilo.
10. Penjadwalan
Dalam perihal penjadwalan, content creator selalu membuat jadwal atau
schedule konten karena tiap sosial media memiliki waktu-waktu khusus yang
ideal jika konten ingin dilihat lebih banyak orang. Selebihnya, tidak ada waktu
khusus dan cenderung fleksibel. Namun para pemiliik lebih tekun dan
meluangkan waktunya di angka kembar yang lebih ramai konsumen seperi
10.10, 11.11, dsb.
11. Pemeliharaan
Tidak ada pemeliharaan khusus , karena tidak ada mesin tertentu yang dimiliki
owner kecuali mesin sealer. Owner selalu merawat mesin tersebut agar tidak
cepat rusak.
15
2.4. Inovasi Usaha
Sinisfood sebagai usaha makanan ringan yang telah memiliki 6 (enam) varian
rasa dengan kemasan yang sangat menarik dan dapat bertahan pada kondisi cuaca
apapun. Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi tentunya diperlukan
sebuah adaptasi usaha sehingga tetap eksis pada persaingan dan pasar. Oleh karena
itu, adapun inovasi yang dapat dilakukan oleh sinisfood sebagai berikut.
Kemasan pada produk sinisfood hanya terdapat varian 300gr dan 115gr.
Padahal pada sosial media tiktok sudah banyak para pelaku usaha yang
menjual makanan ringan dengan berat 1 kg. Oleh karena itu, sinisfood dapat
menyesuaikan perkembangan dengan mengurangi pengeluaran pada kemasan
premium mereka dan dialokasikan pada bahan baku mereka.
16
2.5. Analisis Lima Kekuatan Porter
17
Sin.is.food sangat bergantung pada supplier/pemasok mereka, hal ini dikarenakan
bahan baku utama dari produk mereka (tortilla) berasal dari sisa kulit kebab. Jika
supplier tidak bisa memenuhi permintaan dari Sin.is.food, maka akan terjadi
penurunan produksi yang akan berdampak pada kuantitas serta kualitas dari produk
UMKM tersebut. Maka dari itu Sin.is.food membutuhkan supplier cadangan
setidaknya sebanyak 2 (dua) supplier, guna memitigasi hal-hal tersebut.
18
BAB III
PENUTUP
3.
3.1. Kesimpulan
Sin.is.food adalah usaha mikro yang bergerak dalam industri makanan ringan
berbahan dasar tortilla atau jagung. Sin.is.food didirikan oleh seorang mahasiswa
yang bernama Shiddiqi Malik Ibrahim di kota Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 25
Agustus 2020. Dalam segi produk, Sin.is.food menjual keripik Tortila dengan varian
yang cukup banyak, sehingga konsumen tidak jenuh dengan produk yang dijual.
Sin.is.food juga memiliki konsep yang unik sehingga lebih muudah diingat bagi
konsumen yang membelinya. Dalam segi operasionalnya, Usaha mikro ini cukup
fleksibel sebab penjualan dilakukan secara online dan produk sin.is.me diproduksi di
rumah owner itu sendiri. Dari segi pengemasannya, sin.is.me sudah cukup baik.
Kemasan dibuat semenarik dan seindah mungkin untuk menarik pelanggan. Dari segi
proses pembuatannya, sin.is.me sudah cukup baik. Dari segi kapasitas, owner
menyesuaikan dengan jumlah permintaan untuk mengurangi risiko kerusakan. Untuk
sumber daya manusia, owner sudah sangat efektif untuk tidak merekrut karyawan dari
manapun guna meminimalisasi biaya gaji. Alih-alih merekrut karyawan, owner
memilih bekerja bersama teman-temannya. Akan tetapi dari segi penjadwalan,
sin.is.food masih kurang sebab tidak ada penjadwalan khusus, kecuali content creator.
Kami sarankan sin.is.food harus membuat jadwal khusus untuk mengoptimalkan
usahanya. Dengan adanya jadwal pembelian bahan baku, produksi, hingga penjualan,
pastinya usaha dapat berjalan lebih efektif dan efisien guna menghadapi persaingan
yang sangat ketat mengingat industri ini sangat mudah dimasuki oleh pendatang baru.
3.2. Saran
Makalah ini berisi penelitian kami terhadap usaha mikro sin.is.food. Kami
harap makalah ini dapat berguna bagi sin.is.food agar kedepannya usaha dapat
berjalan lebih baik lagi. Kami menyarankan makalah ini hanya sebagai pengenalan
penerapan manajemen operasional dalam suatu usaha. Untuk lebih mengerti
manajemen operasional, kami harap pembaca memilih referensi utama yang lebih
besar dibandingkan dengan makalah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan …………… Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Empat. Jakarta : Lembaga Penerbit
………………….
20