Anda di halaman 1dari 41

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan bimbingan yang telah dilimpahkan Nya sehingga penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu dosen.

Dengan ini penulis menyusun makalah berupa analisis perusahaan salah satu
perusahaan di Indonesia yaitu PT Unilever Indonesia Tbk. Laporan analisis
perusahaan ini dibuat untuk memenuhi tugas ujian akhir semester Pengantar
Manejemen.

Ucapan terima kasih juga tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak
yang ikut mendukung penyusunan makalah ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa laporan analisis perusahaan ini masih


jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
Bapak/Ibu dosen dan para rekan-rekan mahasiswa guna memperbaiki dan
menyempurnakan tugas-tugas berikutnya.

Bandung ,10 Januari 2019

PENULIS

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian....................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................4
BAB III STUDI KASUS........................................................................................................10
3.1 Profil Perusahaan....................................................................................................10
3.2 Planning, Organizing, Actuating, and Controling...................................................19
3.3 Strategi Pemasaran Perusahaan Unilever...............................................................20
3.4 Analisa SWOT.......................................................................................................21
3.5 Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Perusahaan................................................23
3.6 Struktur Tata Kelola Perusahaan............................................................................25
3.7 Lingkungan PT Unilever Indonesia........................................................................26
3.8 Tanggung Jawab Perusahaan..................................................................................31
3.9 Review Data Penting Perusahaan...........................................................................34
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................38

II
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses aktivitas ekonomi dan


perdagangan, dimana berbagai negara di seluruh dunia menjadi kekuatan pasar yang
satu dan semakin terintegrasi tanpa hambatan atau batasan teritorial negara.
Globalisasi perekonomian ini berarti adanya keharusan penghapusan seluruh batasan
dan hambatan terhadap arus barang, jasa serta modal.

Globalisasi merupakan alasan utama mengapa kita harus mempelajari bisnis


internasional. Seperti yang sudah marak akhir-akhir ini, banyaknya perusahaan yang
mulai meramba bisnisnya di dunia internasional, seperti yang dilakukan pula oleh PT.
Unilever Indonesia Tbk.

PT. Unilever Indonesia Tbk. adalah Perusahaan multinasional yang


memasarkan berbagai barang konsumen di berbagai negara untuk memenuhi
kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-
produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan
lebih menikmati kehidupan.

Di dalam menghadapi persaingan antar perusahaan, PT. Unilever Indonesia


Tbk. sudah menyiapkan strategi dan taktik dalam menghadapi persaingan-persaingan
antar perusahaan. Mengingat banyaknya pesaing yang berkiprah di dunia
internasional, maka sangat diperlukan adanya strategi yang sangat jitu dari
perusahaan yang mampu mengangkat namanya di benak para konsumen di berbagai
Negara.

1
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi
permasalahannya sebagai berikut:

a. Manajemen dalam sebuah perusahaan.


b. Strategi dan perencanaan dalam sebuah perusahaan.
c. Manajemen Operasional yang digunakan dalam sebuah perusahaan.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana system manejemen di PT. Unilever Indonesia ?
2. Apa sajakah strategi dan perencanaan yang telah dibuat PT. Unilever Indonesia?
3. Apa sajakah produk dan Brand dari PT. Unilever Indonesia ?
4. Termasuk dalam tipe perusahaan apakah PT. Unilever Indonesia ini ?
5. Apa saja yang mendukung dalam manajemen operasional di PT Unilever ?

1.4 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui system manejemen di PT. Unilever Indonesia.
2. Untuk memahami dan mempelajari strategi dan perencanaaan di PT. Unilever
Indonesia.
3. Untuk mengetahui produk dan brand yang menjadi out put andalan dari PT.
Unilever Indonesia.
4. Untuk menganalisa tipe perusahaan dari PT. Unilever Indonesia dalam
persaingan antar perusahaan internasionmal.
5. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk manejemen operasional di PT.
Unilever Indonesia.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan memberikan manfaat secara


teoretis maupun praktis.

2
a. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis adalah diharapkan mampu menambah ilmu dan


pengetahuan mengenai teori-teori berkaitan dengan  manajemen operasional maupun
produktivitas di dalam sebuah organisasi.

b.  Manfaat Praktis

1. Perusahaan Unilever Indonesia yaitu sebagai input masukan tentang


manajemen perusahaan Unilever Indonesia itu sendiri.
2. Universitas Widyatama, yaitu memperkaya hasil-hasil penelitian berkaitan
dengan manajemen operasional maupun produktivitas di dalam sebuah
organisasi.
3. Peneliti lain, yaitu hasil penelitian ini tentunya masih terdapat
kekurangannya. Oleh sebab itu, terbuka  lebar bagi peneliti lain untuk
melakukan kajian lanjutannya di masa datang.

3
BAB II LANDASAN TEORI

A. Manejemen

Manajemen merupakan suatu seni dalam ilmu dan pengorganisasian seperti


menyusun perencanaan, membangun organisasi dan pengorganisasiannya,
pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan. Bisa juga diartikan bahwa
manajemen merupakan suatu ilmu pengetahuan yang sistematis agar dapat
memahami mengapa dan bagaimana manusia saling bekerja sama agar dapat
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain maupun golongan tertentu dan
masyarakat luas.

Manajemen juga merupakan proses perencanaan (Planning),


pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Actuating) dan pengawasan
(Controlling) usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Dengan penjelasan proses sebagai berikut :

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber


yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat
apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan
perusahaan.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar


menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer
dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.

4
3. Pengarahan (directing)

Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota


kelompok berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha.

4.Pengawasan (Controlling)

Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja
maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi
hingga audit.

B. Manajer

Manajer ialah seseorang yang dapat mengarahkan orang lain dan mampu
bertanggung jawab atas kegiatan ataupun pekerjaan tersebut. Tugas dari manajer
diantaranya :

1. Tugas utama seorang manager adalah memimpin sebuah organisasi misalnya


saja sebuah perusahaan. Selain menjadi seorang pemimpin, seorang manajer
juga harus dapat mengatur dan mengendalikan organisasi tersebut.
2. Seorang manajer juga dituntut untuk dapat mengembangkan organisasi, tidak
hanya monoton tanpa ada sebuah perkembangan. Sebagai manajer handal,
sangatlah perlu untuk mampu menggali dan mengembangkan sumber daya
yang dimiliki organisasi, dan berkembang secara maksimal. Tugas tugas
manajer selain mengembangkan, juga harus mampu mengawasi dan
mengendalikan organisasi.
3. Manajer profesional harus dapat mengatasi berbagai masalah yang sedang
dihadapi oleh organisasi, sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan
kepada siapa saja. Dengan hal ini rasa tanggung jawab yang penuh akan
tumbuh dalam diri seorang manajer.
4. Melakukan evaluasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh organisasi
atau perusahaan juga menjadi tugas seorang manajer.

5
Ada tiga tingkatan manajer yang dapat diketahui, pertama adalah manajer lini
pertama atau first line management. Dimana merupakan tingkatan terendah dalam
posisi manajer.

Kedua adalah manajer tingkat menengah atau middle management, menempati posisi
ditengah manajer ini juga menjadi jalan penghubung manajer pertama dan ketiga.

Selanjutnya adalah manajer puncak atau top management, manajer inilah yang
memiliki kekuasaan penuh dalam organisasi.

Gambar 1. Tingkatan Manajer dalam suatu perusahan

C. Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi adalah semua faktor, baik di dalam maupun di luar
organisasi, yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu
organisasi. Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala
sesuatu yang berada di luar batas organisasi. Lingkungan terdiri dari dua
bagian :
1. Lingkungan Eksternal

6
Elemen aksi langsung :pelanggan/ konsumen, pemasok,pemerintah,
serikat pekerja, lembagakonsumen, media/ pers, pesaing,
lembagakeuangan, labour supply. Elemen aksi tidak langsung (indirect-
actionelement) :teknologi, ekonomi, politik, variabel sosial,demografi,
dimensi internasional.
2. Lingkungan Internal
Budaya (culture), Karyawan, Pemegang saham, Dewan direksi.

D. Tanggung Jawab Organisasi

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility


(CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya).
Perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingannya. Dasar pemikiran tanggung jawab sosial organisasi adalah:

a) Charity Principle: Individu yang beruntung (kaya) harus memberi


bantuan pada yang kalah (miskin).
b) Stewardship Principle: Pihak yang kaya adalah pelindung bagi yang
miskin.

Untuk melakukan tanggung jawab sosial terhadap perusahaan, perusahaan


melakukan dua hal yaitu Corporate social responsiveness : mengatur perusahaan
merespon isu sosial yang menghalangi perusahaan (reaktif) dan Corporate social
performance : tindakan perusahaan yang mengatur prinsip, proses dan kebijakan
menghadapi lingkungan sosial (proaktif).
E. Analisa SWOT

Analisis SWOT merupakan alat yang membantu manajer menentukan dan


mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun yang
perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan dari
hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi alternative yang layak,
bukan untuk menetapkan strategi yang terbaik

7
F. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah penerimaan manajemen terhadap kewajiban untuk


mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan, dan kesejahteraan sosial sebagai nilai
sepadan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.

Perusahaan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tanggung jawab


sosialnya terhadap stakeholdernya (individu atau kelompok yang sangat terkait
langsung terhadap kinerja perusahaan) dengan mengonsentrasikan perilaku etisnya
pada lima kelompok utama, yaitu konsumen, karyawan, investor, pemasok, dan
komunitas lokal dimana bisnis berada.

G. Manejemen Operasional
Manajemen Operasional secara umum adalah sebuah usaha pengelolaan
secara maksimal dalam penggunaan berbagai faktor produksi, mulai dari sumber daya
manusia (SDM), mesin, peralatan (tools), bahan mentah (raw material), dan faktor
produksi lainnya dalam proses mengubahnya menjadi beragam produk barang atau
jasa.

Manajemen operasional secara umum memegang peranan soal isu strategis


dalam menentukan rencana produksi (manufacturing) juga metode manajemen
proyek serta implementasi struktur jaringan teknologi informasi. Di sisi lain, mereka
juga melakukan beberapa hal penting berikut ini:

 Mengatur skala inventaris


 Mengatur level proses level pengerjaan
 Meng-organise Akuisisi bahan baku
 Mengontrol kualitas
 Meng-handle material
 Menjaga dan merawat kebijakan

8
Pada umumnya ada empat macam fungsi Manajemen Operasional,
diantaranya:

1. Fungsi proses; hal ini sifatnya teknis, diantaranya berupa metode yang
dipakai dalam mengolah bahan
2. Pengorganisasian teknik dan metode kerja; dengan fungsi ini maka proses
produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien
3. Fungsi perencanaan bahan; ini termasuk penetapan kualitas dan kuantitas
bahan
4. Fungsi pengawasan atau pengendalian terhadap penggunaan bahan untuk
proses produksi

9
BAB III STUDI KASUS

3.1 Profil Perusahaan


3.1.1 Sejarah PT Unilever

PT Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang


konsumen yang bermarkas di Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun
1930. Perusahaan ini mempekerjakan 206.000 pekerja. Memproduksi makanan,
minuman, pembersih, dan konsumen pribadi. Beberapa merek terkenal milik Unilever
adalah: Rinso, Sunsilk, Dove, dan Clear.

Unilever memiliki beberapa perusahaan lain di Indonesia:


 PT Anugrah Lever - didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang
pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan
saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-
merek lain
 PT Technopia Lever - didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang
distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk
dagang Domestos Nomos
 PT Knorr Indonesia - diakuisisi pada 21 Januari 2004

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933


sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van
Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van
Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di
Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan
diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal
22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta
no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini  disetujui oleh

10
Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23
Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998
Tambahan No. 39.

Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan


Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana
Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para
pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal
saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di
hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H.
tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.

Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,


minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman
dari teh dan produk-produk kosmetik.

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal


13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris
Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai
distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh
Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik
Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.

3.1.2 Perluasan PT Unilever Indonesia Tbk.

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan


PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah
Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan
penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet
dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.

11
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan
Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia
Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan
menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003,
Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan
Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources
Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia
Singapore Pte. Ltd.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003,
perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk
mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings
Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian
jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada
tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT
KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama
dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan
perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI
tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan
persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No.
740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.

Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah


menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari
buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke
Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan
transaksi pada bulan Januari 2008.
3.1.3 Visi dan Misi PT Unilever Indonesia Tbk.

VISI :

12
Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh
kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.
MISI :

 Bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
 Membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang
lain.
 Menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang
bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
 Senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan
kami tumbuh dua kali lipat sambal mengurangi dampak terhadap lingkungan,
dan meningkatkan dampak sosial.

3.1.4 Tujuan Perusahaan


Tujuan Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk menyatakan bahwa untuk bisa
sukses perlu "standar perilaku perusahaan tertinggi terhadap siapa saja yang bekerja
dengan kami, masyarakat yang terlibat dengan kami, dan lingkungan yang menerima
dampak dari kami."
 Selalu bekerja dengan integritas

Melakukan bisnis dengan integritas dan dengan hormat terhadap banyak


orang, organisasi, dan lingkungan yang terlibat dengan bisnis dan selalu
menjadi inti tanggung jawab perusahaan .

 Dampak positif

Bertujuan untuk membuat dampak positif dalam berbagai cara: melalui


merek, operasi dan hubungan komersial, melalui kontribusi sukarela, dan
melalui berbagai cara keterlibatan dengan masyarakat.

13
 Komitmen yang terus-menerus

Berkomitmen untuk secara terus-menerus meningkatkan cara mengelola


dampak lingkungan dan berusaha mencapai tujuan untuk jangka yang lebih
panjang dalam pengembangan bisnis berkelanjutan.

 Menetapkan aspirasi

Tujuan Perusahaan menetapkan aspirasi dalam menjalankan bisnis. Tujuan ini


didukung oleh Kode Etik Prinsip Bisnis yang menjelaskan standar operasional
yang diikuti oleh semua orang di Unilever, di mana pun di dunia ini. Kode ini
juga mendukung pendekatan terhadap tata kelola dan tanggung jawab
perusahaan.

 Bekerja sama dengan orang lain

Perusahaan ingin bekerja sama dengan pemasok yang mempunyai nilai-nilai


yang serupa dengan yang dimiliki dan bekerja berdasarkan standar yang sama.
Kode Etik Pemasok, yang selaras dengan Kode Etik Prinsip Bisnis perusahaan
sendiri, terdiri atas sebelas prinsip yang mencakup integritas dan tanggung
jawab bisnis terkait karyawan, konsumen, dan lingkungan.

3.1.5 Makna Logo PT Unilever Indonesia Tbk

Gambar 2. Logo PT Unilever Indonesia

14
Ikon yang secara bersama-sama membentuk logo Unilever masing-masing dari
mereka menyimbolkan sesuatu menyangkut bisnis Perusahaan Unilever Indonesia.

 Eskrim
Suatu suguhan, kesenangan dan kenikmatan, menikmati, penyegar, pencuci
mulut, menyenangkan.
 Tangan
Simbol kepekaan, kepedulian, dan kebutuhan. Ini mewakili komitmen kami untuk
membantu orang-orang meningkatkan kebiasaan kesehatan, kebersihan mereka
sehari-hari melalui merek dan program peningkatan kesehatan kami.
 Rambut
Simbol kecantikan, tampil menarik, dan rasa percaya diri.
 Bibir
Simbol komunikasi, keterbukaan, dan transparansi.
 Putaran
Mewakili gairah kami terhadap rasa dan cita rasa yang luar biasa.
 Ikan
Mewakili makanan segar, laut, dan sumber daya alam.
 Pakaian
Simbol cucian segar, penampilan menarikm dan rasa percaya diri.
 Lebah
Mewakili semangat komunitas karyawan kami dan komitmen kami untuk
menemukan cara-cara kerja yang inovatif untuk mengurangi dampak lingkungan.
 Partikal
Merupakan rujukan terhadap ilmu pengetahuan dan komitmen kami yang terus-
menerus untuk menemukan cara-cara inovatif yang baru untuk meningkatkan
kehidupan para konsumen kami.
 Keemasan

15
Menyimbolkan dedikasi kami untuk pengalaman konsumen dan komitmen kami
untuk menemukan cara pengemasan yang baru dan inovatif yang lebih baik untuk
konsumen dan planet ini.
 Transformasi
Suatu simbol perubahan atau transformasi yang positif. Komitmen kami untuk
menemukan cara-cara berkelanjutan yang baru dalam melakukan bisnis.
 Gelombang
Simbol kebersihan, kesegaran, dan kekuatan.
 DNA
Spiral ganda, cetak biru genetis kehidupan dan simbol warisan perubahan positif
Unilever yang kuat yang masih tertanam dalam bisnis kami sekarang .
 Kelapa Sawit
Sumber daya yang dirawat, menyimbolkan rasa hormat kami terhadap pohon
dunia yang alami, hutan, pertumbuhan, dan lingkungan.
 Hati
Simbol cinta, kepedulian, dan kesehatan. Ini mewakili komitmen kami untuk
membantu orang-orang melakukan tindakan kecil sehari-hari untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan mereka.
 Siklus Kebajikan
Siklus kebajikan yang tidak putus yang menyimbolkan upaya kami untuk
mengurangi limbah yang berhubungan dengan pembuangan produk kami.
 Matahari
Sumber cahaya dan energi terbarukan yang tidak terbatas. Ini mewakili upaya
kami untuk menemukan cara-cara inovatif untuk mengurangi dampak gas rumah
kaca dari produk kami di seluruh siklus kehidupan
 Merpati
Simbol kebebasan, pemberdayaan, dan harga diri.
 Tumbuhan

16
Simbol dunia alami yang kita diami. Ini mewakili komitmen kami untuk
mengurangi dampak lingkungan di seluruh rantai bisnis kami, mulai dari cara
kami mendapatkan bahan baku, hingga operasi produksi, sampai cara konsumen
memasak, membersihkan, dan mencuci dengan produk kami.
 Percikan
Mewakili peran Unilever sebagai pemicu perubahan, yang bertujuan untuk
meningkatkan penghidupan orang-orang yang bekerja bersama kami di seluruh
dunia, pemasok, distributor, dan petani kami.
 Cabai
Salah satu dari berbagai bahan segar dalam produk kami. Ini mewakili komitmen
kami untuk mendapatkan bahan baku pertanian untuk produk kami secara
berkelanjutan.
 Sendok
Simbol pengecapan gizi dan memasak. Ini mewakili komitmen kami untuk terus-
menerus meningkatkan rasa dan mutu gizi semua produk makanan kami,
membantu jutaan orang menikmati makanan lezat dan mendapatkan diet yang
lebih sehat.
 Mangkuk
Semangkuk makanan dengan wangi luar biasa menyimbolkan komitmen kami
terhadap bahan-bahan yang bagus dan waktu makan yang sehat.
 Bunga
Simbol kepekaan, kepedulian, dan hormat terhadap keindahan; kecantikan
konsumen dan keindahan alam.

3.1.6 Tipe Perusahaan

Saat ini Unilever dikenal sebagai sebuah perusahaan multinasional yang


beroperasi di seluruh dunia. Multinasional Corporation (MNC) atau perusahaan
multinasional merupakan hal yang lazim didengar di era globalisasi ini. MNC adalah
suatu perusahaan yang beraktivitas di luar negara asal (home country) dengan saham

17
yang dimiliki oleh beberapa negara dan aktivitas berada pada negara tujuan (host
country)
Mengapa Unilever termasuk perusahaan multinasional ?
Alasannya karena Unilever dengan perusahaan yang bermula bertempat di
Inggris dan Belanda sebagai home country telah memperluas aktivitas usahanya ke
banyak negara di dunia, salah satunya di Indonesia.
Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 300 juta jiwa tentu saja Indonesia
menjadi pasar yang sangat menggiurkan bagi para pemain bisnis global untuk
membangun perusahaan bisnisnya. Sektor industri menjadi salah satu faktor utama
dalam memajukan perekonomian Indonesia.

3.1.7 Produk dan Brand PT Unilever Indonesia

PT. Unilever Indonesia Tbk adalah perusahaan multinasional yang


memproduksi barang konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan
dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membuat para
pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan
diantaranya sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari
susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk - produk kosmetik.

Beberapa produk Unilever : Surf, Rinso, Buavita, Sunsilk, Pepsodent, Molto,


Lifebuoy, Clear, Close Up, Citra, Axe, Royco, Bango, SariWangi, Blue Band, Wall's,
Sunlight, Pond's, Lux, Rexona, Pure It, CIF, Vaseline, Dove, Domestos Nomos, Viso,
Wipol, Vixal, Lipton, She, Molto, TRESemme, Fair & Lovely, Zwitsal, Super Pell.

3.1.8 Kontak Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk.


1. Kantor

Graha Unilever - Jl. BSD Boulevard Barat Green Office Park Kavling 3, BSD City,
Tangerang – 15345

2. Website

18
Apabila ingin mengunjungi website perusahaan Unilever, anda dapat masuk ke
alamat web : https://www.unilever.co.id/
3. Kontak

T : +6221 8082 7000

F : +6221 8082 7002

3.2 Planning, Organizing, Actuating, and Controling


A. Perencanaan

PT Unilever Indonesia bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih


baik setiap hari, dengan merek dan layanan yang membantu menjadikan kehidupan
berkelanjutan sebagai hal yang lumrah. . Perusahaan mengikrarkan bersama untuk
dapat dipahami, diterapkan, dan dipelihara oleh seluruh karyawan, yang merupakan
suatu gagasan untuk menghasilkan produk yang bermutu sesuai dengan harapan serta
kebutuhan pelanggan. Perusahaan senantiasa menghasilkan produk yang bermutu
tinggi, sehat, halal, dan aman untuk dikonsumsi dalam rangka pencapaian visi dan
misi perusahaan

B. Pengorganisasian

Struktur organisasi di PT Unilever Indonesia Tbk memiliki pemegang saham


sebagai otoritas tertinggi dalam Perseroan kemudian dipimpin oleh seorang presiden
direktur, audit internal, dan direktur operasional yang membawahi berbagai divisi
yang dipimpin oleh seorang manager yang dibantu oleh supervisor. Divisi-divisi
tersebut yaitu direktur keuangan, direktur refreshment, direktur personal care,
direktur customer development, direktur human resources, direktur foods, direktur
home care, direktur supply chain, direktur governance & corporate affairs dan
sekretaris perusahaan

C. Pengarahan

Pada saat bekerja, seorang karyawan menghadapi tantangan VUCA


(volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity) yang menuntut adaptasi terus

19
menerus terhadap perubahan yang sangat cepat dan semakin kompleks. Salah satu
cara untuk mengatasinya adalah dengan memperkenalkan apa yang sebetulnya tujuan
dari pekerjaan yang dilakukan seseorang.

Sebagaimana Unilever yang dapat meraih reputasi dan mencapai keberhasilan


melalui tujuan atau purpose yang spesifik, perusahaan meyakini bahwa karyawan
juga seharusnya memahami tujuannya masing-masing, dengan memampukan
seseorang untuk menemukan dan menjalani apa yang menjadi tujuannya akan
membantu orang tersebut untuk berkinerja lebih baik dan membuka potensi diri.
Semua ini dapat dicapai dengan membuat perencanaan terkait yang menyeluruh dan
unik bagi setiap individu.

D. Pengawasan

Produk berkualitas dan aman adalah salah satu prioritas strategis Unilever.
Peusahaan memasukkan aspek ini sebagai salah satu risiko bisnis yang penting dan
harus dikelola secara memadai. Dalam tahap mendesain produk atau proses,
perusahaan memeriksa keamanan bahan mentah baru, pengembangan baru bahan
aktif, formula, serta metodenya. Kebijakan keamanan perusahaan berlaku pada semua
produk di mana pun produk tersebut dibuat atau dijual.

3.3 Strategi Pemasaran Perusahaan Unilever

Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan di dalam negri maupun luar


negri, PT. Unilever Indonesia Tbk sudah menyiapkan strategi dan taktik dalam
menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan terutama dari pesaing-pesaing
mereka.

A. Kepemimpinan Harga Rendah

Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik
menggunakan sistimpengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi
pemimpin bisnis eceran diamerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan
pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan
membayar pembelian mereka pada kasir.terminal titik pejualan mencatat kode barang

20
setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkantransaksi pembelian langsung
kepada komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkanpesanan dari semua toko
wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat mengakses data
penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi web. Sistem ini mampu
membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan
persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.

B. Diferensiasi Produk

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru,


tetapi Unilever tetapmempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang
botol kaca, sachet, botol kecildan masih banyak lagi kemasannya.

C. Berfokus Pada Peluang Pasar

Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan


yang lain,produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-
barangnya dengan caraterjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas
secara real, misalnya dengandiadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat
perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.

D. Menguatkan Keakraban Pelanggan Dan Pemasok

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari


pemasok terhadap jadwal produksi dan bahkan mengizinkan pemasok untuk
memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu
Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara
konsumen tempat para konsumen mengeluh.

3.4 Analisa SWOT


A. Kekuatan Unilever Indonesia
1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan
model-model tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang sehingga
memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk

21
tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model iklan
dalam produk tersebut.
2. PT Unilever gencar di misis social sehingga kedekatan dengan konsumen
dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi
yang telah mendorong pertumbuhan penjualan ditengah pasar yang
kompetitif. PT Unilever sebagai salah satu perusahaan dengan belanja
iklan terbesar menurut majalah marketing (top brand survey, edisi khusus
2007).
3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang yang berdedikasi, terampil dan
temotivasi dari segenap jajaran.
5. Perencanaan baik dan kerjasama erat dengan para pemasok, konsumen
dan distributor untuk menghantarkan produk-produk dari pabrik ke
tempat-tempat penjualan.
6. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi
produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
7. PT Unilever mempunyai moto “Operational Excellent with No
Compromise on Quality”, Unilever dalam operasinya dijalankan dengan
baik tanpa mengabaikan kualitas produk.

B. Kelemahan Unilever Indonesia


1. Sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda
dan jadwal sendiri-sendiri.
2. Komunikasi pada karyawan yang biasa menerima pesan yang berbeda-
beda.
3. Resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM,
Keuangan, dll) dengan departemen lini  produk yang biasanya sangat
berorientasi komersial.
4. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
5. Jumlah karyawan yang tambun.

22
6. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan
PT Unilever tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
7. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
8. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
9. Mayoritas produk Unilever memiliki entry barrier rendah.
10. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industry.

C. Peluang Perusahaan

1. Tingginya selera konsumen


2. Mudahnya bekerja sama dengan supplier untuk mendapatkan bahan baku
sesuai kebutuhan produksi
3. Dukungan dari pemerintah lewat berbagai program pemberdayaan
masyarakat
4. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat
5. Luasnya potensial market

D. Ancaman Perusahaaan

1. Kenaikan biaya bahan baku


2. Kondisi perekonomian yang menurun
3. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk cina
4. Penghapusan Subsidi BBM
5. Produk pesaing yang harganya lebih rendah

3.5 Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Perusahaan

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen penting bagi Unilever


dalam rangka mencapai visi jangka panjang Perseroan di masa depan. Tantangan di
bidang SDM tidak hanya memenuhi kompetensi tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan namun juga mencermati perubahan-perubahan yang terjadi dalam bisnis.
Saya jadikan beberapa tahapan perekrutan Unilever sebagai berikut :

23
A. Rekrutmen
Untuk mencapai visi SDM yang dapat mendukung pertumbuhan, Unilever
harus menjadi perusahaan yang mampu menarik kandidat berbakat untuk
bergabung bersama perusahaan.
Kandidat pekerja diperoleh melalui rekrutmen terbuka maupun program
magang internal – Unilever Leadership Internship Program (ULIP) untuk
mahasiswa, yang telah diselenggarakan sejak tahun 2012 serta Unilever Future
Leaders Program (UFLP) yang bertujuan untuk mengisi manajemen menengah dan
senior di masa mendatang
Mahasiswa peserta ULIP yang memenuhi kriteria tertentu dapat
memperoleh kesempatan khusus untuk mengikuti UFLP. Unilever Future Leaders
Program (UFLP) merupakan salah satu metode untuk menciptakan pemimpin di
Unilever melalui program management trainee selama 3 tahun dari hasil
rekrutmen.
B. Pembelajaran Berkelanjutan
Perusahaan terus menyelenggarakan beragam program pengembangan
kompetensi, baik pelatihan profesi, umum ataupun kepemimpinan agar karyawan
memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan diri untuk mendukung
pertumbuhan bisnis. Tiga jenis pelatihan utama yang disediakan mencakup:
- Pelatihan professional, fungsional atau teknis yang dirancang untuk
meningkatkan keterampilan dan kompetensi utama yang diperlukan setiap
individu agar dapat bekerja secara efektif.
- Pelatihan kepemimpinan yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan
bisnis dan fungsi kepemimpinan para manajer, sehingga bisa mendorong
kinerja tim mereka masing-masing.
- Pelatihan kualifikasi profesional/sertifikasi, misalnya di bidang keuangan,
keterampilan pembinaan (coaching), hubungan industrial, dan lain-lain.
C. Perencanaan Suksesi
Perusahaan melakukan forum SDM dua kali setahun untuk menyusun
strategi suksesi dan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan organisasi.

24
Termasuk di sini adalah pembahasan strategi pengembangan dan pengelolaan
individu serta penempatannya di organisasi.
D. Pengembangan Individu, Remunerasi dan Insentif
Unilever Indonesia menyediakan skema karier bagi setiap karyawan
yang ditinjau setiap tahun. Pada semua aspek pengelolaan SDM, termasuk
pengembangan karier, remunerasi dan insentif, Unilever memperlakukan
semua orang dengan adil dan setara, tanpa diskriminasi.

3.6 Struktur Tata Kelola Perusahaan

Gambar 3. Struktur Tata Kelola

(Sumber : PT Unilever Indonesia Laporan Keberlanjutan 2017)

 RUPS
Pemegang saham memegang otoritas tertinggi dalam Perseroan, memiliki
kewenangan untuk mengangkat maupun memberhentikan komisaris dan
direksi, dan meminta pertanggung-jawaban atas pengelolaan Perseroan.
 Dewan Komisaris

25
Dewan komisaris bertanggung jawab mengawasi pengelolaan Perseroan
oleh direksi. Dewan komisaris memiliki piagam yang menetapkan dasar
hukum; tugas, tanggung jawab dan wewenang; aturan bisnis; jam kerja; dan
pelaporan, serta pertanggungjawaban dewan komisaris. Piagam dievaluasi
secara berkala dan diperbarui jika diperlukan.
 Direksi
Direksi bertanggung jawab atas pengelolaan dan penetapan arah strategis
Perseroan, serta mengatur, memanfaatkan dan merawat aset-aset dengan
cara yang konsisten dengan tujuan dan kepentingan Perseroan. Direksi
bertanggung jawab kepada dewan komisaris.

3.7 Lingkungan PT Unilever Indonesia


A. Lingkungan Eksternal Pt. Unilever Indonesia Tbk.

Lingkungan eksternal perusahaan ini memiliki dua variabel yakni peluang


(opportunity) dan acaman (threats)  dan terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan
khusus dan lingkungan umum
A. Lingkungan khusus
a) Customer (konsumen/pelanggan)
Kita dapat melihat pengaruh selera masyarakat terhadap jenis output yang
dihasilkan pada PT Unilever Indonesia TBK. Selera masyarakat yang berbeda-beda
mempengaruhi salah satunya SariWangi dalam menghasilkan jenis barang (teh) yang
akan dipasarkan.

b) Distributor (penyalur)

Melihat begitu pentingnya peranan distributor dalam penyebaran produk yang


dihasilkannya, PT Unilever Indonesia Tbk membentuk dan menjalin jaringan
distribusi yang sangat baik. Salah satu caranya, PT Unilever mengeluarkan program
promosi bagi para distributor yang membuat tampilan dari produk Unilever yang baik
di tempatnya berdagang. Penjual yang membuat display yang baik terhadap produk
Unilever akan diberikan hadiah berupa uang tunai.

26
c) Unions (kemitraan)

Pepsodent sebagai salah satu produk yang dikeluarkan oleh PT Unilever


Indonesia Tbk, menjalin kerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Jalinan
kemitraan antara Pepsodent dengan PDGI memberikan pengaruh pada Pepsodent
dalam hal kualitas produk dan kemasan produk. Dalam hal kualitas produk, PDGI
memberi input kepada Pepsodent tentang karakteristik kualitas produk yang baik.
Sedangkan dalam hal kemasan, PDGI bekerja sama dengan Pepsodent untuk
mencantumkan himbauan sikat gigi teratur pada kemasan Pepsodent.

d) Competitors (pesaing)
PT Unilever Indonesia Tbk mengeluarkan sebuah produk sabun mandi yang
khusus pada jenis sabun mandi kesehatan. Produk tersebut diberi nama Lifebuoy. Di
pasar, tidak hanya PT Unilever Indonesia Tbk saja yang menghasilkan produk sabun
mandi kesehatan. Ada beberapa perusahaan yang bergerak pula dalam produk sabun
mandi kesehatan seperti Nuvo dan Dettol. Karena persaingan dalam pasar itulah yang
membuat PT Unilver Indonesia Tbk dengan Lifebuoy-nya lebih memfokuskan
produknya pada jenis konsumen yaitu keluarga dengan memproklamirkan Lifebuoy-
nya sebagai sabun mandi kesehatan keluarga.

e) Government (perwakilan pemerintahan)

PT Unilever Indonesia Tbk melahirkan trashion sebagai bagian dari program


‘Green and Clean’. Di dalam program ini, PT Unilever Indonesia Tbk melibatkan
sekitar 500 ibu rumah tangga yang tergabung dalam Komunitas Ibu Bersinar Sunlight
untuk berperan serta dalam pembuatan tas daur ulang dari sampah plastik bekas
kemasan produk yang lebih dikenal dengan trashion. Komunitas yang telah
membentuk 53 sentra ini tersebar di beberapa kota yaitu Jakarta, Surabaya,
Yogyakarta, dan Makasar.

f) Suppliers (pemasok)

Salah satu produk teh dari PT Unilever Indonesia Tbk yaitu SariWangi baru
saja meluncurkan pruduk terbarunya yaitu SariWangi Gold Selection. Produk ini

27
adalah produk yang memenuhi keinginan para kalangan premium. Untuk produk
terbarunya itu, PT Unilever Indonesia Tbk mencari supplier lain dimana pasokan
bahan bakunya memiliki karakteristik yang sesuai dengan karakteristik produk
terbarunya tersebut. Karena itulah supplier dari produk SariWangi regular berbeda
dengan supplier dari produk SariWangi Gold Selection. Kualitas supplier akan sangat
berpengaruh pada kualitas produk tersebut. Sehingga PT Unilever Indonesia Tbk
sangat berhati-hati dalam pemilihan supplier.

A. Lingkungan umum
1. Demographic & cultural (Demografi dan Budaya)
Menurut majalah Businessweek, PT Unilever Indonesia Tbk karakteristik
demografis di Indonesia sangat ideal atau cocok dengan PT Unilever Indonesia Tbk.
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk telah mampu
memenuhi kebutuhan para penduduk Indonesia dengan berbagai produk yang
dihasilkannya yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia dan semua kalangan
kelas ekonomi.

Penduduk Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia pun dapat


diatasi oleh PT Unilever Indonesia dengan membentuk jaringan distrribusi yang baik.
Sehingga produk-produk PT Unilever Indonesia Tbk dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat Indonesia  dari perkotaan hingga pelosok pedesaan.

a) International

Kebijakan dalam PT Unilever Indonesia Tbk dipengaruhi pula oleh


lingkungan internasional. Salah satunya adalah kebijakan PT Unilever Indonesia Tbk
dalam program peningkatan gizi anak. PT Unilever Indonesia Tbk melalui produk
Blue Band mengeluarkan program untuk meningkatkan gizi anak-anak yang kurang
mampu di beberapa negara bekerja sama dengan UNICEF. Selain itu, beberapa
program dan produk dari PT Unilever Indonesia juga bekerja sama dengan WHO.

b) Political (politik)

28
Kondisi politik Indonesia yang sering tidak stabil membuat keadaan ekonomi
yang ada di Indonesia pun menjadi tidak stabil pula. Keadaan ini akan menjadi
perhatian PT Unilever Indonesia Tbk dalam menjalani kegiatan organisasi sehari-hari
maupun dalam membuat keputusan. Misalnya keadaan ekonomi yang tidak stabil
akibat kondisi politik yang tidak menentu membuat PT Unilever Indonesia Tbk untuk
mengurangi jumlah produksinya. Dan bila kondisi politik stabil yang diikuti dengan
keadaan ekonomi yang stabil pula, maka PT Unilever Indonesia Tbk akan membuat
keputusan untuk menaikkan jumlah output produksi.

2. Technological (Teknologi)
Kekuatan teknologi digunakan PT Unilever Tbk untuk memberikan pengaruh
positif terhadap organisasinya. Pengaruh positif ini dapat berupa peningkatan jumlah
produksi maupun peningkatan mutu produksi. Yang pada akhirnya kedua hal tersebut
akan memengaruhi organisasi dalam hal cara pengelolaan organisasi.

3. Economic (Ekonomi)
Kondisi perekonomian Indonesia yang sempat menurun membawa PT
Unilever Indonesia Tbk untuk melakukan suatu inovasi agar produk-produk yang
dihasilkannya dapat tetap dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu
contohnya, untuk lebih dikenal oleh masyarakat indonesia dan bisa mendapat hati
masyarakat Indonesia maka Unilever membuat produk yang sesuai dengan cita rasa
Indonesia seperi kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang terbuat dari kacang
kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang khas dari Indonesia.

Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi


masyarakat Indonesia. Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun
nama Unilever lebih terkenal karena kecap bango sekarang ini merupakan produk
yang dikembangkan oleh Unilever. Terlebih iklan yang ditampilkan di media tentang
produk kecap bango sangat mencerminkan negara Indonesia. Dengan model-model
yang berasal dari Indonesia, ini akan lebih membangun image Unilever dimata
konsumen di Indonesia. Konsumen akan mempunyai keinginan untuk membeli
produk kecap bango karena terkesan melihat iklan yang ditampilkan tersebut.

29
Walaupun konsumen hanya coba-coba membeli merek tersebut namun setidaknya
produk tersebut sangat dikenal oleh masyarakat

B. LINGKUNGAN INTERNAL PT. UNILEVER INDONESIA Tbk.

Lingkungan internal perusahaan ini memiliki dua variabel yakni kekuatan


(strength) dan kelemahan (weakness)  mencakup semua unsur bisnis yang ada di
dalamnya.
1. ORGANISASI PERUSAHAAN
Manajemen dan  Pegawai beserta jajaran direksi lainnya yang mendukung
kinerja yang lebih baik bagi perusahaan.
Berikut data karyawan pada tahun 2015, 2016, 2017 yang saya ambil dari
laporan berkelanjutan PT Unilever Indonesia tahun 2107.

30
Tabel 1. Jumlah Karyawan PT Unilever Indonesia

2. BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya  perusahaan ini adalah mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever
Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas.
Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian
Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan deNgan
Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program
Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk
membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).

3.8 Tanggung Jawab Perusahaan

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility


adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen,karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat
dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu
perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak
semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan
juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun
untuk jangka panjang.

Salah satu bentuk pertanggung jawaban social perusahaan yang dilaksanakan


oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Dengan tema “BERPADU DALAM CITA
BERSAMA MASYARAKAT & LINGKUNGAN”. Unilever Indonesia menyadari
pentingnya memberi dan berbagi. Sejak bertahun-tahun, Unilever telah memulai
upaya memberikan kontribusi sosial bagi keluarga dan individu Indonesia.
Perusahaan percaya bahwa tanggung jawab sosial perusahaan tidak sebatas kontribusi
sukarela, tapi mencerminkan seluruh kegiatan perusahaan.

31
Berikut tanggung jawab sosial perusahaan di PT Unilever Indonesia Tbk. :

 Membangun Sinergi Kesuksesan Bagi Masyarakat


 Memaksimalkan Potensi para Pemasok

Melalui Program Manajemen Kualitas Pemasok (Supplier Quality


Management Programme - SQMP), perusahaan mendorong para pemasok
menerapkan standar tertinggi dalam berbisnis. Penerima penghargaan SQMP tertinggi
diberikan “Preferred Partner Certifi cation”, dimana dituntut memberikan kualitas
barang pada level tertentu, pengiriman dalam jumlah dan waktu tepat, menawarkan
harga kompetitif, fl eksibel dan menjaga kepercayaan.

Kriteria penilaian program yang dilaksanakan sejak tahun 2000 ini selalu
diperluas dari tahun ke tahun, saat ini telah mencakup bagaimana pemasok tersebut
menangani masalah kesehatan, keselamatan dan lingkungan perusahaan, serta
komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.

 Menciptakan Kesempatan bagi Pengembangan Ekonomi Lokal

Untuk menjaga dan memperkuat kelangsungan distribusi produk, perusahaan


memilih untuk membina kerjasama yang harmonis dengan berbagai mitra distributor
yang independen. Kemitraan ini sangat unik, termasuk pengembangan
kewirausahaan, lapangan kerja dan bisnis bagi para pemilik usaha lokal. Sinergi di
dalam rantai nilai ini akan secara berkesinambungan mengembangkan dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat luas

 Memenuhi Panggilan masyarakat

Perusahaan berupaya bersikap profesional dalam mengelola tanggung jawab


sosial perusahaan layaknya mengelola bidang usaha lainnya.

 Melestarikan Sumber Kehidupan

Unilever berkomitmen menjadi bagian dari solusi masalah lingkungan melalui


kontribusi sukarela untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekitar, contohnya

32
Proyek Kali Bersih di Jambangan, Surabaya. Kami berupaya dengan mengubah cara
pandang dan perilaku masyarakat di sepanjang Sungai Brantas dalam menyikapi
sungai. Kami mendorong masyarakat untuk meningkatkan kondisi lingkungan
mereka, dengan membangun fasilitas sanitasi, membagikan tempat sampah, serta
mengolah sampah menjadi kompos melalui pemilahan sampah organik dan non-
organik.

 Selamatkan Kota-Kota Besar

Perusahaan berupaya membantu kota-kota besar dalam menciptakan kualitas


kehidupan yang lebih baik bagi warganya. Untuk mencapai keberhasilan yang
optimum, perusahaan memfokuskan perhatian untuk mengentaskan sebagian
persoalan urban melalui upaya daur ulang sampah.

 Keceriaan menuju Sadar Kesehatan

Salah satu brand perusahaan Unilever yaitu Pepsodent mengadakan pemeriksaan


kesehatan gigi dan gusi gratis, dimana sekaligus menanamkan pengertian pada anak-
anak mengenai pentingnya mengunjungi dokter gigi secara teratur.

3.9 Review Data Penting Perusahaan

1. Data Keuangan 2. Skala Perusahaan pada tahun 2017

Tabel 3. Skala Perusahaan

Tabel 2. Data Keuangan 2017

33
3. Review Gaji Karyawan

Procurement Manager: Rp 55 juta

Senior Manager: Rp 32, 5 juta

Accounting Manger: Rp 26,7 juta

Marketing Communication Manager:


Rp 25,5 juta

Brand Manger: Rp 22 juta

Sales Manager: Rp 19,8 juta

Unilever Future Leaders programme:


Rp 12,8 juta

Project Staff: Rp 12 juta

Merchandiser Unilever Team: Rp 11,6


juta

Business Analyst: Rp 10 juta

Supervisor Finance: Rp 10 juta

Manajemen Trainee: Rp 8,5 juta

Human Resources Departement: Rp


8,3 juta

Engineer: Rp 8 juta

34
3. Peningkatan Saham dari tahun ketahun

BAB IV
PENUTUP

a)

Kesimpulan
PT Unilever
adalah perusahaan
multinasional yang
memproduksi barang
konsumen yang
bermarkas di
Rotterdam, Belanda.
Perusahaan ini
didirikan tahun 1930.
PT Unilever Indonesia

35
Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V.
Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di
Batavia.Perusahaan ini mempekerjakan 206.000 pekerja. Memproduksi
makanan, minuman, pembersih, dan konsumen pribadi.
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien
apabila dirancangdengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di
daerah-daerah atau kawasantertentu. Unilever sudah menerapkan pola
regionalisasi karena Unilever telah memilikipabrik-pabrik atau juga cabang
perusahaan di tiap-tiap negara
Strategi-strategi yang ditempuh PT. Unilever ini sangat baik dalam
dunia usaha sehingga kendala dan masalah yang dihadapi sangat sedikit dan tidak
menjadi masalah besar dalampeusahaan besar ini.

Strategi bersaing yang digunakan oleh PT. Unilever adalah sebagai berikut :
 Differensiasi produk
 Kepemimpinan Harga Rendah
 Segmentasi Pasar
 Berfokus pada peluang pasar
 Menguatkan hubungan dengan pelanggan dan pemasok
PT. Unilever adalah perusahaan yang memproduksi makanan,
minuman, pembersih, dan konsumen pribadi. Seperti Beberapa produk Unilever :
Surf, Rinso, Buavita, Sunsilk, Taro, Pepsodent, Molto, Lifebuoy, Clear, Close
Up, Citra, Axe, Royco, Kecap Bango, dll.
Struktur organisasi di PT Unilever Indonesia Tbk memiliki pemegang
saham sebagai otoritas tertinggi dalam Perseroan kemudian dipimpin oleh
seorang presiden direktur, audit internal, dan direktur operasional yang
membawahi berbagai divisi yang dipimpin oleh seorang manager yang dibantu
oleh supervisor. Divisi-divisi tersebut yaitu direktur keuangan, direktur
refreshment, direktur personal care, direktur customer development, direktur
human resources, direktur foods, direktur home care, direktur supply chain,

36
direktur governance & corporate affairs dan sekretaris perusahaan
b) Kritik
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang telah kami sajikan ini
masih jauh dari sebuah kesempurnaan, maka dari itu dengan penuh kerendahan hati
kami selaku penyusun sangat memohon kritikan dan saran dari Dosen Pembimbing,
rekan-rekan Mahasiswa dan juga para pembaca makala kami, guna perbaikan,
maupun kinerja kami dalam menyusun segala bentuk tugas-tugas yang akan kami
terima mendatang.

c) Saran
Saran kami bagi perusahaan adalah seyogyanya perusahaan lebih
meningkatkan strategi penjualan produk-produknya dengan cara yang lebih inovatif
dan memperbaiki produk dari segi kualitas agar konsumen tidak mudah berpindah ke
produk dari brand lain.

37
DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonymous. (2016, Desember 16). Manajemen, Fungsi dan Macam-macam


Manajemen [Online]. Available: http://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/
[2] Maswit. (2013, Juni 7). POAC : Planning, Organizing, Actuating, and
Controlling | Manajemen Organisasi. [Online]. Available:
http://www.maswit.com/2013/06/poac-planning-organizing-actuating-and.html.
[3] Anonymous. (2017, Juni 22).  Manejemen Operasional [Online]. Available:
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-
operasional.html
[4] Yetty Fitriani. (2017, Februari 20). Manajemen Dan Manajer. [Online].
Available: https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2017/11/pengertian-manajer-tingkatan-
manajer-dan-kegiatan-kegiatan-manajer.html
[5] Admin. (2018, Januari 9) Unilever Indonesia. [Online]. Available:
www.unilever.co.id.
[6] Dr. Taufiqurokhman, S.Sos., M.Si. Manajemen Strategik. Jakarta: Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama, 2016.
[7] Budi Kho. (2016, Desember 20). Pengertian Sistem Produksi Just In Time (JIT).
[Online]. Available: http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-sistem-produksi-
just-in-time-jit/.
[8] Admin. (2018, Januari 9) Tujuan Perusahaan [Online]. Available:
https://www.unilever.co.id/about/who-we-are/purpose-and-principles/
[9] Rizka. (2017, Juni 18).Tipe Perusahaan Unilever. [Online]. Available:
http://eprints.umm.ac.id/27865/2/jiptummpp-gdl-rizkahajud-33772-2-babi.pdf
[10] Sudar Sono. (2014, Agustus 13).Analisa SWOT PT Unilever Indonesia. [Online].
Available: https://www.scribd.com/document/366210094/Analisis-Swot-PT-
Unilever-Indonesia-Tbk
[11] Admin. (2018, Januari 9) .Struktur TataKelola. [Online]. Available:
https://www.unilever.co.id/investor-relations/pedoman-tatakelola-
perusahaan/direksi/profil.html

38
[12] Sandy Ayu Sartika. (2018, Januari 9) . Kerja di PT Unilever Indonesia Tbk :
Review dan Gaji. [Online]. Available: https://www.qerja.com/journal/view/10118-
kerja-di-pt-unilever-indonesia-tbk-review-dan-gaji/2/

39

Anda mungkin juga menyukai