BISNIS INTERNASIONAL
Puji syukur kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Strategi Internasional, Desain, dan Pengendalian Organisasi” dengan tepat
pada waktunya. Selama penyusunan makalah ini, kami telah banyak menerima bantuan,
bimbingan, nasehat, dukungan, dan dorongan serta semangat dari berbagai pihak.
Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada Ibu.
Nora Pitri Nainggolan, S.E., M.Si. selaku dosen mata kuliah Bisnis Internasional yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, kami juga
sangat berharap makalah ini akan berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita semua mengenai perencanaan strategi internasional. Sebelumnya
kami memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Strategi menjadi fokus utama dalam usaha untuk memperoleh pendapatan dan
laba yang tinggi, beberapa perusahaan bahkan menciptakan kelompok perencanaan
strategis yang lengkap. Proses perencanaan strategis saat ini berbeda dari yang
terdahulu dalam hal-hal lain.
Perencanaan strategis bukan lagi merupakan sesuatu yang hanya dilakukan oleh
para eksekutif perusahaan yang paling senior, dengan desakan dari para konsultan
strategi, menugasan perencanaan strategis kepada tim yang terdiri atas manajer lini dan
staff dari bisnis dan bidang fungsional yang berbeda. Sering kali tim tim ini terdiri atas
orang-orang dari berbagai usia dan juga anggota staff junior yang telah menunjukkan
kemampuan berfikir secara kreatif. Perbedaan lain antara proses strategi yang lama
dengan yang baru adalah bahwa dahulu, perencanaan aktivitas perusahaan dilakukan
secara terpisah, tetapi saat ini para konsultan mengatakan bahwa perencanaan
sebaiknya memasukkan interaksidengan para pelanggan dan pemasok penting guna
memperoleh pengalaman langsung dengan pasar persaingan.
1
2. Untuk mengetahui berbagai desain organisasi,
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Strategi Internasional
A. Apakah strategi internasional itu, dan mengapa itu penting?
Strategi internasional adalah cara perusahaan membuat pilihan mengenai perolehan
dan penggunaan sumber daya yang langka guna mencapai tujuan-tujuan internasional.
Strategi internasional melibatkan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
berbagai fungsi dan aktivitas dari suatu perusahaan dan bukan hanya dengan satu
bidang saja seperti pemasaran atau produksi. Untuk jadi efektif, strategi internasional
dari suatu perusahaan perlu bersifat konsisten antara beragam fungsi, produk, dan unit
regional perusahaan (konsistensi internal) seperti halnya dengan tuntunan dari
lingkungan kompetitif internasional (konsitensi eksternal).
1. Menciptakan nilai jual bagi pelanggan dan untuk mana pelanggan bersedia
membayar
2. Langka, karena kompetensi yang dimiliki oleh banyak pesaing tidak dapat
dijadikan dasar bagi keunggulan kompetitif
3. Sulit ditiru atau digantikan
4. Dikelola dengan cara yang memungkinkan perusahaan untuk sepenuhnya
memanfaatkan potensi kompetitif dari kompetensi yang berharga, langka, dan
sukar untuk ditiru.
B. Perencanaan Strategis Global
3
Perencanaan strategis global adalah proses memeriksa lingkungan sebuah organisasi
multinasional internal dan eksternal untuk mengembangkan rencana strategis, dengan
melihat lingkungan internal, bisnis mampu memanfaatkan kekuatan dan mengatasi
kelemahan, dalam mengevaluasi lingkungan eksternal, bisnis meneliti peristiwa politik,
lingkungan, sosial dan teknologi yang dapat menawarkan peluang atau menjadi
ancaman potensial.
4
pertanyaan seperti siapa saja target pelanggan perusahaan, nilai apa yang ingin
diberikan perusahaan, dan bagaimana nilai pelanggan ini akan diciptakan.
Biasanya analisis nilai rantai ini berfokus pada pertanyaan ketiga dan mengacu pada
sekelompok aktivitas yang menciptakan nilai dengan nama perusahaan terlibat, seperti
sumber bahan baku sampai produk jadi barang dan jasa kepada pelanggan. Pada
analisis ini manajemen juga harus mampertimbangkan dimana akan menempatkan
berbagai aktivitas rantai nilai misalnya apakah sebaiknya produksi dilakukan di negara
asal perusahaan, ditempatkan di negara lain yang lebih rendah atau ditempatkan
dinegara lain yang dekat dengan pelanggan.
Menjadi pemberi kerja yang terbaik bagi karyawannya di setiap komunitas seluruh
dunia,
Memberikan keunggulan operasional ke pelanggan,
5
Mencapai pertumbuhan yang menguntungkan dan berkesinambungan dengan
meningkatkan inovasi dan teknologi.
E. Kuantifikasi tujuan
Tujuan cenderung menjadi lebih terkuantifikasi ketika tujuan tersebut diturunkan
ke tingkat operasional dalam suatu organisasi atau perusahaan karena seringkali
strategi di satu tingkatan menjadi tujuan dari tingkatan selanjutnya.
Selain tekanan untuk mengurangi biaya, para manajer juga harus mencoba untuk
merespons terhadap tekanan lokal guna memenuhi permintaan pasar kijal dimana
perusahaan berbisnis. Modifikasi ini mengharuskan perusahaan membedakan strategi
dan penawaran produknya dari satu negara ke negara lainnya, yang tentunya terdapat
banyak perbedaan. Tetapi modifikasi produk dan jasa untuk kebutuhan pasar lokal
yang lebih spesifik membutuhkan biaya tambahan, yang menyebabkan biaya
perusahaan meningkat. Sebagai konsekuensi dari kedua tekanan yang berlawanan
tersebut, perusahaan pada dasarnya memiliki 3 strategi berbeda yang dapat digunakan
untuk bersing secara internasional :
6
2. Strategi multidomestik, cenderung digunakan ketika perusahaan menyesuaikan
produk atau jasanya ke pasar lokal. Strategi ini merupakan keputusan tersebar di setiap
Negara untuk meningkatkan penanggapan local denagn membagi kewenangan atau
desentralisasi yang berarti memberi otonomi yang cukup berarti. Cara yang dilakukan
dengan mendirikan perusahaan cabang, menyediakan waralaba atau usaha patungan
yang mandiri. Contoh perusahan yang menggunakan strategi ini adalah: McDonald,
kfc, pizza hut.
7
membentuk organisasi-organisasi yang lebih mendunia yang berbasis pada produk,
wilayah, fungsi, atau kelas konsumen.
Pemilihan struktur organisasional ini dapat memengaruhi sejauh mana
keberhasilan serta keefektifan dari kinerja perusahaan tersebut. Sehingga sangatlah
dibutuhkan pengetahuan mengenai tipe-tipe struktural apa saja yang ada dalam suatu
bisnis internasional agar visi dan misi serta tujuan perusahaan dapat tercapai.
1. Bentuk struktur organisasi
Ada beberapa bentuk struktur yang dapat dipilih oleh organisasi, di antaranya adalah;
A. Bentuk Perusahaan Global – Produk
Divisi produk memberikan tanggung jawab seluruh dunia untuk produk tertentu
atau kelompok produk untuk memisahkan divisi operasi dalam perusahaan. Jika produk
yang terkait, organisasi perusahaan mengambil apa yang sering disebut desain bentuk
M (multi divisi). Jika produk tidak berhubungan, desain ini disebut bentuk H
(Holding).
B. Bentuk Perusahaan Global – Wilayah Geografis
Divisi wilayah geografis bertanggung jawab atas semua kegiatan di bawah
manajer area yang secara langsung memberikan laporan kepada CEO (Chief
Executive Officer). Jenis organisasi ini membuat tugas yang mengarah pada
pengoperasian di seluruh dunia menjadi lebih sederhana dikarenakan setiap negara di
dunia berada di bawah kendali seseorang yang berada dalam kontak dengan kantor
pusat. Model ini disukai oleh perusahaan-perusahaan dengan produk beragam yang
mana masing-masing memiliki persyaratan produk yang berbeda, lingkungan yang
kompetitif, dan resiko politik yang berbeda pula.
C. Bentuk Perusahaan Global – Funsional
Bentuk korporasi global yang fokus terhadap fungsi dimana perusahaan yang
memilih tipe struktural ini percaya bahwa keahlian fungsional yang mendunia itu lebih
menghasilkan hasil yang signifikan untuk perusahaan daripada yang fokus terhadap
produk maupun wilayah geografis Dalam struktur ini, orang-orang yang melaporkan
kepada CEO merupakan eksekutif senior yang bertanggungjawab untuk setiap wilayah
8
fungsional seperti marketing, produksi, keuangan, administrasi, keahlian tehnik,
manufaktur, dan lain sebagainya.
D. Bentuk Hibrida
Setiap form global desain organisasi internasional yang diuraikan dalam bagian ini
merupakan suatu yang ideal. Sebagian besar perusahaan membuat desain hybrid yang
terbaik menghasilkan tujuan-tujuan mereka, sebagaimana ditentukan dalam partai oleh
ukuran perusahaan, strategi, teknologi, lingkungan, dan budaya. Kebanyakan
perusahaan multinasional cenderung berbaur unsur semua desain dibahas.
E. Organisasi Matriks
Organisasi Matriks adalah struktur organisasi yang terdiri dari satu atau lebih
struktur organisasi yang berlapis, dalam upaya untuk menggabungkan produk, keahlian
regional, fungsional dan sebagainya. Nokia, British Petroleum, dan Michelin adalah
contoh perusahaan yang mengadopsi sistem ini. Namun kemudian terdapat masalah
yang ada dalam penerapan organisasi matriks ini dimana dua ataupun tiga manajer yang
ada dalam satu perusahaan tersebut haruslah sepakat dengan satu keputusan yang sama
dan hal ini akan memperlambat kinerja perusahaan. Solusinya kemudian adalah adanya
lapisan matriks yang berusaha untuk mengatasi masalah struktur matriks tersebut
dengan cara menuntut pertanggungjawaban dari seluruh fungsi yang ada dalam
organisasi dengan tidak memerhatikan manajemen matriks dengan strukturnya yang
cukup rumit.
F. Unit Bisnis Strategis
Unis Bisnis Strategis merupakan entitas bisnis dengan pasar yang jelas, pesaing
yang spesifik, serta memiliki kemampuan untuk melaksanakan misi bisnisnya, dengan
ukuran yang sesuai untuk dikontrol oleh seorang manajer tunggal.
9
Perusahaan Virtual atau disebut juga sebagai korporasi jaringan merupakan sebuah
organisasi yang mengkoordinasikan aktivitas ekonomi untuk mengirimkan suatu nilai
kepada konsumen dengan menggunakan sumber daya di luar batasan-batasan
tradisional dari yang dimiliki perusahaan. Perusahaan kemudian banyak
mempercayakan aktivitas ekonominya dan memimpin bisnisnya kepada pihak ketiga.
Konsep ini pada umumnya banyak ditemui digunakan di berbagai perusahaan
dikarenakan konsep ini sudah ada sejak lama, atau biasa dikenal sebagai modular
corporation. Keuntungan dari konsep ini sendiri salah satunya adalah adanya
fleksibilitas yang tinggi pada praktek kerjanya serta adanya keuntungan yang didapat
dari kompetisi dikarenakan adanya jaringan hubungan yang lebih dinamis sehingga
dapat merespon adanya perubahan dengan cepat. Kerugian dari konsep ini sendiri
adalah kurangnya kontrol manajemen.
B. Perusahaan Horizontal
Perusahaan horizontal yang merupakan sebuah bentuk dari organisasi yang
menggolongkan organisasinya berdasarkan proses keputusan yang bercabang, jaringan
yang horizontal, dan kerjasama yang kuat dari filosofi bisnis yang ada. Bentuk
organisasi ini sering dikarakteristikkan sebagai “antiorganization” karena pembuatnya
berusaha untuk menghilangkan kendala yang dikenakan oleh struktur organisasi
konvensional. Dalam korporasi horizontal ini, karyawan di seluruh dunia berusaha
untuk membuat, membangun, dan memasarkan produk dari perusahaannya melalui
sistem hubungan timbal balik yang telah terlatih.
2.3 Pengendalian
A. Pengertian Pengendalian
Pengendalian adalah suatu proses pengaturan aktifitas-aktifitas organisasi secara
sisitematis agar konsisten dengan ekspektasi yang terdapat dalam rencana, target dan
standar kinerja. Inti dari pengendalian adalah tindakan yang menyesuaikan operasi
dengan standar yang telah ditetapkan, dasarnya adalah informasi yang dimiliki
manajer. Jadi pengendalian yang efektif memerlukan informasi mengenai standar
10
kinerja dan kinerja aktual, serta tidakan yang diambil untuk mengoreksi segala
penyimpangan.
B. Macam – macam Pengendalian
Macam-macam Pengendalian adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian Antisipatif (freeforwort)/ pengendalian pendahuluan/ pengendalian
prefentif. Pengendalian ini berfokus pada manusia, bahan baku, sumberdaya
keuangan yang mengalir kedalam organisasi. Tujuannya adalah untuk mencegah
masalah/mengantisipasi resiko yang mungkin timbul ketika organisasi
menjalankan tugas. Pengendalian ini dapat dilihat dalam pemilihan dan perekrutan
karyawan baru, inspeksi bahan baku, pembatasan perekrutan hanya dari lulusan
perguruan tinggi tertentu.
2. Pengendalian bersama (concurrent control) Pengendalian dilakukan berbarengan
dengan pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari pengendalian ini untuk memastikan
bahwa aktifitas kerja memberikan hasil yang tepat.
3. Pengendalian bersama meliputi self – control , Dimana karyawan menetapkan
pengendalian bersama atas perilaku mereka sendiri. Misalnya dalam operasi
manufaktur dengan menggunakan alat tertentu karyawan mengukur apakah item-
item yang tengah diproduksi sesuai dengan standar kualitas atau tidak. Jika mereka
melihat standar kualitas tidak sesuai dengan satandar maka mereka akan
melakukan koreksi atau memberitahu orang yang tepat bahwa ada masalah yang
harus ditangani.
C. Metode Penelitian
Ada beberapa metode untuk mempertahankan pengendalian, yaitu:
Kontrak manajemen
Pengendalian keuangan
Pengendalian teknologi
Menempatkan orang-orang dari perusahaan internasional dalam posisi eksekutif
penting.
11
D. Pelaporan
Terdapat banyak informasi yang digunakan untuk dilaporkan. Diantara jenis-jeni
pelaporan yang diharuskan adalah:
a. Keuangan
b. Teknologi.
c. Peluang pasar
d. Politik dan ekonomi
E. Menghilangkan Pekerjaan ( De-Jobbing )
Kondisi yang menciptakan lapangan pekerjaan 200 tahun yang lampau – produksi
massal dan organisasi besar perlahan – lahan lenyap. Teknologi memungkinkan
perusahaan untuk mengotomatisasi lini produksi di mana biasanya banyak pekerja
melakukan tugas-tugas yang repetitif. Teknologi komputer dan komunikasi yang baru
menghilangkan pekerjaan tetap ( de-jobbing ) di tempat kerja, dan mengubah dari
pendekatan tetap tradisional menjadi pekerjaan yang dilakukan oleh tim. Dan
komposisi dari tim ini berubah ketika tugasnya berevolusi.
F. Penerapan Hierarki
Orang tidak lagi memperoleh petunjuk dari deskripsi pekerjaan atau dari instruksi
penyelia. Sinyal datang dari permintaan proyek yang berubah. Pekerja memfokuskan
usaha dan sumber daya kolektifnya pada pekerjaan yang harus diselesaikan, dan
berubah ketika pekerjaan terssbut berubah.
Sifat – sifat perusahaan yang pekerjanya kehilangan pekerjaan tetap
Perusahaan – perusahaan tersebut memiliki 4 sifat, yaitu :
1. Mendorong karyawannya untuk mengambil keputusan operasi yang biasanya
dilakukan oleh manajer.
2. Memberikan kepada karyawannya informasi yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan semacam itu.
3. Memberikan berbagai pelatihan untuk menciptakan pemahaman atas masalah-
masalah bisnis dan keuangan yang biasanya merupakan persoalan pemilik atau
eksekutif perusahaan.
4. Memberikan kepada karyawan bagian dari hasil pekerjaan mereka.
12
BAB III
STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
3.1 Studi Kasus
Struktur Organisasi untuk Manajemen Talenta
Dalam konsep ini, profit center menanggung biaya langsung plus biaya overhead
korporat yang dialokasikan kepada profit center tersebut. Biaya overhead tersebut,
bersama dengan pendapatan yang dihasilkan masing-masing profit center, digunakan
untuk menghitung posisi laba rugi bulanan. Hasil kumulatif profit center dalam suatu
divisi menghasilkan laba rugi divisi dan kumulatif laba rugi divisi menghasilkan laba
rugi Grup.
Isu Utama
1. Pengalokasian biaya overhead dan biaya tidak langsung secara adil pada masing-
masing profit center.
2. Perekrutan, pengembangan dan pelatihan staf yang mampu bekerja dalam struktur
ini dan berjuang dalam budaya ini.
3.2 Pembahasan
1. Bagaimana perusahaan mengalokasikan biaya overhead grup kepada masing-
masing profit center secara adil?
13
Grup memiliki biaya langsung dan tidak langsung yang menjadi biaya overhead
yang harus dialokasikan ke profit center di setiap divisi. Biaya overhead group
mencakup biaya administrasi keuangan dan gedung, biaya SDM grup, biaya pemasaran
grup, biaya managing director grup, dan biaya managing director divisi-divisi. Semua
biaya ini merupakan 50% dari overhead keseluruhan. Selain itu, masih ada biaya
overhead dari biaya tidak langsung, seperti biaya sewa gedung, biaya penerangan,
telepon, peralatan kantor, dan biaya operasional langsung.
Pendekatan ini mendorong para manajer profit center untuk mengkaji kembali laba
yang dibuatnya dengan mempertimbangkan biaya overhead grup yang harus
ditanggung. Program imbal jasa dan penghargaan mereka didasarkan pada pencapaian
target laba yang dibuat setelah menanggung overhead Grup.
Tahun pertama bagi karyawan baru adalah mengikuti kombinasi pelatihan teknis
dengan mendapatkan pengalaman di lapangan di profit center. Pada awal tahun,
masing-masing profit center mengidentifikasi lulusan S1 yang dibutuhkan, dengan
menanggung biaya perekrutan dan pelatihan.
14
Program perekrutan karyawan baru dikelola oleh Departemen SDM Grup, yang
juga memonitor perkembangan karyawan yang direkrut sejak awal tahun. Salah satu
sasaran dari proses ini adalah mengidentifikasi pola dan tren yang akan membantu
memastikan proses seleksi awal dapat mengidentifikasi karakteristik karyawan yang
baru direkrut yang membuat kemajuan terbaik dari segi pengembangan karier.
Pada tahap tertentu dalam karier mereka maju ke hadapan panel promosi. Salah
satu sasaran panel ini adalah untuk memastikan bahwa karyawan berkinerja tinggi di
divisi-divisi tidak akan terlewat untuk mendapat kesempatan memegang peran
eksekutif pada bagian lain yang perlu diisi.
15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Semua organisasi memerlukan beberapa struktur keorganisasian untuk
dilaksanakan dan mengelola strategi-strategi mereka. Perusahaan-perusahaan
seringkali memilih alternatif struktur yang dapat dikembangkan dalam luas
lingkup/luas dan kompleksitasnya. Secara khusus terdapat tiga tipe struktur dasar,
yaitu: (1) struktur sederhana, (2) struktur fungsional, (3) struktur multidivision, (4)
struktur matrix, (5) struktur campuran. Dalam perencanaan organisasi terdapat model
struktur yang beraneka ragam yang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing,
suatu organisasi memiliki struktur masing-masing yang disesuaikan dengan tujuan
organisasi tersebut. Dalam perencanaan organisasi juga diperlukan peran administrasi,
yaitu dari ruang lingkup general, wewenang untuk menerjemahkan keputusan tersebut
secara lebih rinci sampai dengan batas-batas tindakan dalam organisasi. Selain itu
struktur organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga menyebabkan
perbedaan antara struktur organisasi satu dengan struktur organisasi yang lain.
4.2 Saran
Dalam menyusun sebuah struktur organisasi, harus mempertimbangkan
kebutuhan, tugas, fungsi, dan lingkungan dari organisasi tersebut. Sehingga organisasi
bisa berjalan dengan efektif dan efisein dalam mencapai tujuan suatu organisasi
tersebut.
16
DAFTAR PUSTAKA
Donald A. Ball, Wendell H, Paul L.Frantz. (2007). Bisnis Internasional (9th ed.).
Jakarta: Salemba Empat.
Referensi lainnya :
http://tugasleoespadamenejemen13unsri.blogspot.com/2016/01/desain-
organisasi-untuk-bisnis.html
http://kuliahdiawangawang.blogspot.com/2013/12/strategi-bisnis-desain-dan-
pengendalian.html
https://www.academia.edu/27933425/2._Proses_Perencanaan_strategis_glob
al
17