Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MANDIRI

BISNIS INTERNASIONAL

STRATEGI INTERNASIONAL, DESAIN DAN PENGENDALIAN


ORGANISASI

Nama : Adelia Ramadan (180810191)


Jessica Mega Lue (180810047)
Shalvy Gui (180810085)

Dosen : Nora Pitri Nainggolan, S.E., M.Si.

Nama : Ketik nama penyusun.


NPM : Ketik NPM.
Dosen : Ketik nama dosen.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Strategi Internasional, Desain, dan Pengendalian Organisasi” dengan tepat
pada waktunya. Selama penyusunan makalah ini, kami telah banyak menerima bantuan,
bimbingan, nasehat, dukungan, dan dorongan serta semangat dari berbagai pihak.
Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada Ibu.
Nora Pitri Nainggolan, S.E., M.Si. selaku dosen mata kuliah Bisnis Internasional yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, kami menyadari bahwa


terdapat banyak kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan dalam penyusunan
makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi
penyempurnaan dan perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, kami juga
sangat berharap makalah ini akan berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita semua mengenai perencanaan strategi internasional. Sebelumnya
kami memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Batam, 18 December 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 3
2.1 Strategi Internasional ...................................................................................... 3
2.2 Desain Organisasi ........................................................................................... 7
2.3 Pengendalian ................................................................................................ 10
BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 13
3.1 Studi Kasus ................................................................................................... 13
3.2 Pembahasan .................................................................................................. 13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 16
4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 16
4.2 Saran ............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya.
Apabila ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan
berakibat fatal. Organisasi tersebut akan mati.

Strategi menjadi fokus utama dalam usaha untuk memperoleh pendapatan dan
laba yang tinggi, beberapa perusahaan bahkan menciptakan kelompok perencanaan
strategis yang lengkap. Proses perencanaan strategis saat ini berbeda dari yang
terdahulu dalam hal-hal lain.

Perencanaan strategis bukan lagi merupakan sesuatu yang hanya dilakukan oleh
para eksekutif perusahaan yang paling senior, dengan desakan dari para konsultan
strategi, menugasan perencanaan strategis kepada tim yang terdiri atas manajer lini dan
staff dari bisnis dan bidang fungsional yang berbeda. Sering kali tim tim ini terdiri atas
orang-orang dari berbagai usia dan juga anggota staff junior yang telah menunjukkan
kemampuan berfikir secara kreatif. Perbedaan lain antara proses strategi yang lama
dengan yang baru adalah bahwa dahulu, perencanaan aktivitas perusahaan dilakukan
secara terpisah, tetapi saat ini para konsultan mengatakan bahwa perencanaan
sebaiknya memasukkan interaksidengan para pelanggan dan pemasok penting guna
memperoleh pengalaman langsung dengan pasar persaingan.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Untuk memahami strategi internasional, kompetensi, dan keunggulan
persaingan internasional, serta proses perencanaan strategis global,

1
2. Untuk mengetahui berbagai desain organisasi,

3. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian dalam sebuah organisasi,

4. Untuk memenuhi persyaratan agar lulus dalam mata kuliah bisnis


internasional.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Strategi Internasional
A. Apakah strategi internasional itu, dan mengapa itu penting?
Strategi internasional adalah cara perusahaan membuat pilihan mengenai perolehan
dan penggunaan sumber daya yang langka guna mencapai tujuan-tujuan internasional.
Strategi internasional melibatkan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
berbagai fungsi dan aktivitas dari suatu perusahaan dan bukan hanya dengan satu
bidang saja seperti pemasaran atau produksi. Untuk jadi efektif, strategi internasional
dari suatu perusahaan perlu bersifat konsisten antara beragam fungsi, produk, dan unit
regional perusahaan (konsistensi internal) seperti halnya dengan tuntunan dari
lingkungan kompetitif internasional (konsitensi eksternal).

Sasaran dari strategi internasional adalah untuk mencapai dan mempertahankan


posisi kompetitif yang unik dan bernilai baik di dalam suatu Negara maupun secara
global, suatu posisi yang disebut sebagai keunggulan kompetitif (competitive
advanladge). Perusahaan internasional harus melakukan aktivitas yang berbeda dengan
para pesaingnya atau melakukan aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda. Untuk
menciptakan suatu keunggulan kompetitif yang berkesinambungan dari waktu ke
waktu, perusahaan internasional sebaiknya mengembangkan keterampilan atau
kompetensi yang berupa :

1. Menciptakan nilai jual bagi pelanggan dan untuk mana pelanggan bersedia
membayar
2. Langka, karena kompetensi yang dimiliki oleh banyak pesaing tidak dapat
dijadikan dasar bagi keunggulan kompetitif
3. Sulit ditiru atau digantikan
4. Dikelola dengan cara yang memungkinkan perusahaan untuk sepenuhnya
memanfaatkan potensi kompetitif dari kompetensi yang berharga, langka, dan
sukar untuk ditiru.
B. Perencanaan Strategis Global

3
Perencanaan strategis global adalah proses memeriksa lingkungan sebuah organisasi
multinasional internal dan eksternal untuk mengembangkan rencana strategis, dengan
melihat lingkungan internal, bisnis mampu memanfaatkan kekuatan dan mengatasi
kelemahan, dalam mengevaluasi lingkungan eksternal, bisnis meneliti peristiwa politik,
lingkungan, sosial dan teknologi yang dapat menawarkan peluang atau menjadi
ancaman potensial.

1. Mengapa membuat rencana secara global?


Rencana strategis global disusun untuk menyediakan suatu sarana bagi manajemen
untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman dari seluruh dunia, misalnya politik,
ekonomi, sosial, teknologi dan hukum yang semakin kompleks dan mengalami
perubahan secara cepat. Proses perencanaan strategis global adalah fungsi utama dari
manajer, dan manajer akhir dari proses perencanaan strategis dan penyusunan strategi
adalah direktur utama perusahaan. Proses perencanaan strategis global menyediakan
struktur formal dimana manajer :

A. Menganalis lingkungan Domestik, Internasional, dan Asing


Lingkungan Domestik adalah semua kekuatan tidak dapat dikontrol yang
bersumber dari negara asal yang melingkupi dan mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan perusahaan. Lingkungan Asing adalah semua kekuatan tidak dapat
dikontrol yang bersumber dari luar negara asal yang menyelimuti dan mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan perusahaan. Lingkungan Internasional adalah interaksi
antara kekuatan-kekuatan lingkungan domestik dan lingkungan asing. Karena
perusahaan memiliki sedikit peluang untuk mengendalikan lingkungan ini maka
manajernya harus mengetahui tidak hanya berapa nilai sekarang dari lingkungan
lingkungan ini tetapi juga ke mana arah dari lingkungan tersebut.

B. Menganalisis variabel variabel perusahaan yang dapat dikendalikan

Manajemen menganalisis aktivitas perusahaan biasanya menggunakan metode


analisis nilai rantai. Sebagai bagian dari proses ini manajemen harus bisa menjawab

4
pertanyaan seperti siapa saja target pelanggan perusahaan, nilai apa yang ingin
diberikan perusahaan, dan bagaimana nilai pelanggan ini akan diciptakan.

Biasanya analisis nilai rantai ini berfokus pada pertanyaan ketiga dan mengacu pada
sekelompok aktivitas yang menciptakan nilai dengan nama perusahaan terlibat, seperti
sumber bahan baku sampai produk jadi barang dan jasa kepada pelanggan. Pada
analisis ini manajemen juga harus mampertimbangkan dimana akan menempatkan
berbagai aktivitas rantai nilai misalnya apakah sebaiknya produksi dilakukan di negara
asal perusahaan, ditempatkan di negara lain yang lebih rendah atau ditempatkan
dinegara lain yang dekat dengan pelanggan.

C. Mendefinisikan bisnis, visi dan pernyataan misi perusahaan


Setelah manganalisis variabel perusahaan yang dapat dikendalikan, manajemen
tersebut siap untuk mendefinisikan bisnis, visi dan misi perusahaannya. Pernyataan
pernyataan ini mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan
seperti karyawan, pemegang saham, pemerintah, pemasok dan pelanggan mengenai
apa sebenarnya perusahaan tersebut dan ke mana perusahaan tersebut akan menuju.
Pernyataan visi biasanya suatu pandangan jauh kedepan mengenai cita dan citra yang
ingin diwujudkan suatu perusahaan di masa depan, sehingga dapat menjawab ingin
menjadi seperti apakah kita. Sedangkan misi biasanya mendefinisikan sesuatu yang
harus dilakukan perusahaan untuk mencapai visinya tersebut.

D. Menetapkan tujuan perusahaan


Tujuan mengarahkan tindakan perusahaan, menjaga agar tidak keluar dari misi
yang telah dinyatakan, dan memastikan bahwa keberadaan perusahaan akan terus
berlanjut. Untuk mencapai visi, biasanya perusahaan fokus pada tiga tujuan tingkat
dunia, yaitu:

 Menjadi pemberi kerja yang terbaik bagi karyawannya di setiap komunitas seluruh
dunia,
 Memberikan keunggulan operasional ke pelanggan,

5
 Mencapai pertumbuhan yang menguntungkan dan berkesinambungan dengan
meningkatkan inovasi dan teknologi.
E. Kuantifikasi tujuan
Tujuan cenderung menjadi lebih terkuantifikasi ketika tujuan tersebut diturunkan
ke tingkat operasional dalam suatu organisasi atau perusahaan karena seringkali
strategi di satu tingkatan menjadi tujuan dari tingkatan selanjutnya.

F. Formulasikan strategi kompetitif


Ketika mengembangkan strategi kompetitif hal yang perlu diingat bahwa
perusahaan yang bersaing di pasar internasional menghadapai dua kekuatan yang
berlawanan yaitu pengurangan biaya dan adaptasi terhadap pasar lokal. Agar dapat
bersaing perusahaan harus melakukan apa yang membuat biaya menurun sedemikian
rupa sehingga pelanggan tidak akan memandang jasa atau produknya terlalu mahal.

Selain tekanan untuk mengurangi biaya, para manajer juga harus mencoba untuk
merespons terhadap tekanan lokal guna memenuhi permintaan pasar kijal dimana
perusahaan berbisnis. Modifikasi ini mengharuskan perusahaan membedakan strategi
dan penawaran produknya dari satu negara ke negara lainnya, yang tentunya terdapat
banyak perbedaan. Tetapi modifikasi produk dan jasa untuk kebutuhan pasar lokal
yang lebih spesifik membutuhkan biaya tambahan, yang menyebabkan biaya
perusahaan meningkat. Sebagai konsekuensi dari kedua tekanan yang berlawanan
tersebut, perusahaan pada dasarnya memiliki 3 strategi berbeda yang dapat digunakan
untuk bersing secara internasional :

1. Strategi Global, cenderung digunakan ketika perusahaan menghadapi tekanan


untuk mengurangi biaya dan menyesuaikan prosuk dengan pasar lokal. Pembuatan
strategi biasanya dilakukan oleh kantor pusat, dan perusahaan cenderung menawarkan
produk standar. Strategi ini umumya dilakukan oleh perusahaan industri
semikonduktor atau pesawat terbang komersial besar. Strategi global juga dapat
menghadapi tantangan seperti keterbatasan kemampuan untuk menyesuaikan dengan
cepat terhadap kebutuhan pelanggan lintas pasar nasional atau regional. Contohnya
caterpillar.

6
2. Strategi multidomestik, cenderung digunakan ketika perusahaan menyesuaikan
produk atau jasanya ke pasar lokal. Strategi ini merupakan keputusan tersebar di setiap
Negara untuk meningkatkan penanggapan local denagn membagi kewenangan atau
desentralisasi yang berarti memberi otonomi yang cukup berarti. Cara yang dilakukan
dengan mendirikan perusahaan cabang, menyediakan waralaba atau usaha patungan
yang mandiri. Contoh perusahan yang menggunakan strategi ini adalah: McDonald,
kfc, pizza hut.

3. Strategi transnasional, cenderung digunakan perusahaan yang menghadapi


tekanan terhadap efektivitas biaya dan adaptasi lokal. Strategi ini menjelaskan kondisi
dimana segala input baik material, tenaga kerja maupun pemikiran keluar dari batasan
nasional. Untuk perusahaan yang menggunakan strategi ini, aktifitas utamanya tidak
terpusat di perusahaan induk tetapi tiap cabang melaksanakan tugasnya sendiri. Akan
tetapi walaupun tersebar tetapi terfokus sehingga efisiensi dan fleksibel dalam jaringan
yang saling terkait. Contoh perusahan yang telah menerapkan strategi ini adalh Nestle,
Reuters, Citicorp.

2.2 Desain Organisasi


Desain organisasi adalah pola keseluruhan komponen struktural dan konfigurasi
yang digunakan untuk mengelola seluruh organisasi. Upaya awal untuk
mengidentifikasi satu organisasi desain cara terbaik termasuk desain birokrasi, namun
manajer sekarang menyadari bahwa desain yang paling tepat dari sebuah organisasi
tergantung pada situasi tersebut. Manajer sekarang juga menyadari bahwa desain
organisasi merupakan proses evolusi. (Donald A. Ball, Wendell H, Paul L.Frantz,
2007)
Untuk memasuki pasar global, kadang struktur perusahaan harus diubah, baik
dari segi manajemen maupun strukturalnya. Divisi internasional yang biasanya ada dan
dimiliki perusahaan-perusahaan yang beroprasi secara global kadang dianggap tidak
penting lagi ketika mereka mulai memperluas operasinya ke luar negeri. Mereka
kemudian lebih memilih menghapus divisi internasionalnya dan menggantinya dengan

7
membentuk organisasi-organisasi yang lebih mendunia yang berbasis pada produk,
wilayah, fungsi, atau kelas konsumen.
Pemilihan struktur organisasional ini dapat memengaruhi sejauh mana
keberhasilan serta keefektifan dari kinerja perusahaan tersebut. Sehingga sangatlah
dibutuhkan pengetahuan mengenai tipe-tipe struktural apa saja yang ada dalam suatu
bisnis internasional agar visi dan misi serta tujuan perusahaan dapat tercapai.
1. Bentuk struktur organisasi
Ada beberapa bentuk struktur yang dapat dipilih oleh organisasi, di antaranya adalah;
A. Bentuk Perusahaan Global – Produk
Divisi produk memberikan tanggung jawab seluruh dunia untuk produk tertentu
atau kelompok produk untuk memisahkan divisi operasi dalam perusahaan. Jika produk
yang terkait, organisasi perusahaan mengambil apa yang sering disebut desain bentuk
M (multi divisi). Jika produk tidak berhubungan, desain ini disebut bentuk H
(Holding).
B. Bentuk Perusahaan Global – Wilayah Geografis
Divisi wilayah geografis bertanggung jawab atas semua kegiatan di bawah
manajer area yang secara langsung memberikan laporan kepada CEO (Chief
Executive Officer). Jenis organisasi ini membuat tugas yang mengarah pada
pengoperasian di seluruh dunia menjadi lebih sederhana dikarenakan setiap negara di
dunia berada di bawah kendali seseorang yang berada dalam kontak dengan kantor
pusat. Model ini disukai oleh perusahaan-perusahaan dengan produk beragam yang
mana masing-masing memiliki persyaratan produk yang berbeda, lingkungan yang
kompetitif, dan resiko politik yang berbeda pula.
C. Bentuk Perusahaan Global – Funsional
Bentuk korporasi global yang fokus terhadap fungsi dimana perusahaan yang
memilih tipe struktural ini percaya bahwa keahlian fungsional yang mendunia itu lebih
menghasilkan hasil yang signifikan untuk perusahaan daripada yang fokus terhadap
produk maupun wilayah geografis Dalam struktur ini, orang-orang yang melaporkan
kepada CEO merupakan eksekutif senior yang bertanggungjawab untuk setiap wilayah

8
fungsional seperti marketing, produksi, keuangan, administrasi, keahlian tehnik,
manufaktur, dan lain sebagainya.
D. Bentuk Hibrida
Setiap form global desain organisasi internasional yang diuraikan dalam bagian ini
merupakan suatu yang ideal. Sebagian besar perusahaan membuat desain hybrid yang
terbaik menghasilkan tujuan-tujuan mereka, sebagaimana ditentukan dalam partai oleh
ukuran perusahaan, strategi, teknologi, lingkungan, dan budaya. Kebanyakan
perusahaan multinasional cenderung berbaur unsur semua desain dibahas.
E. Organisasi Matriks
Organisasi Matriks adalah struktur organisasi yang terdiri dari satu atau lebih
struktur organisasi yang berlapis, dalam upaya untuk menggabungkan produk, keahlian
regional, fungsional dan sebagainya. Nokia, British Petroleum, dan Michelin adalah
contoh perusahaan yang mengadopsi sistem ini. Namun kemudian terdapat masalah
yang ada dalam penerapan organisasi matriks ini dimana dua ataupun tiga manajer yang
ada dalam satu perusahaan tersebut haruslah sepakat dengan satu keputusan yang sama
dan hal ini akan memperlambat kinerja perusahaan. Solusinya kemudian adalah adanya
lapisan matriks yang berusaha untuk mengatasi masalah struktur matriks tersebut
dengan cara menuntut pertanggungjawaban dari seluruh fungsi yang ada dalam
organisasi dengan tidak memerhatikan manajemen matriks dengan strukturnya yang
cukup rumit.
F. Unit Bisnis Strategis
Unis Bisnis Strategis merupakan entitas bisnis dengan pasar yang jelas, pesaing
yang spesifik, serta memiliki kemampuan untuk melaksanakan misi bisnisnya, dengan
ukuran yang sesuai untuk dikontrol oleh seorang manajer tunggal.

2. Tren Organisasi Sekarang


Terdapat 2 bentuk organisasi yang sekarang menerima perhatian dari banyak CEO,
yaitu Perusahaan Virtual dan Perusahaan Horizontal.
A. Perusahaan Virtual

9
Perusahaan Virtual atau disebut juga sebagai korporasi jaringan merupakan sebuah
organisasi yang mengkoordinasikan aktivitas ekonomi untuk mengirimkan suatu nilai
kepada konsumen dengan menggunakan sumber daya di luar batasan-batasan
tradisional dari yang dimiliki perusahaan. Perusahaan kemudian banyak
mempercayakan aktivitas ekonominya dan memimpin bisnisnya kepada pihak ketiga.
Konsep ini pada umumnya banyak ditemui digunakan di berbagai perusahaan
dikarenakan konsep ini sudah ada sejak lama, atau biasa dikenal sebagai modular
corporation. Keuntungan dari konsep ini sendiri salah satunya adalah adanya
fleksibilitas yang tinggi pada praktek kerjanya serta adanya keuntungan yang didapat
dari kompetisi dikarenakan adanya jaringan hubungan yang lebih dinamis sehingga
dapat merespon adanya perubahan dengan cepat. Kerugian dari konsep ini sendiri
adalah kurangnya kontrol manajemen.

B. Perusahaan Horizontal
Perusahaan horizontal yang merupakan sebuah bentuk dari organisasi yang
menggolongkan organisasinya berdasarkan proses keputusan yang bercabang, jaringan
yang horizontal, dan kerjasama yang kuat dari filosofi bisnis yang ada. Bentuk
organisasi ini sering dikarakteristikkan sebagai “antiorganization” karena pembuatnya
berusaha untuk menghilangkan kendala yang dikenakan oleh struktur organisasi
konvensional. Dalam korporasi horizontal ini, karyawan di seluruh dunia berusaha
untuk membuat, membangun, dan memasarkan produk dari perusahaannya melalui
sistem hubungan timbal balik yang telah terlatih.

2.3 Pengendalian
A. Pengertian Pengendalian
Pengendalian adalah suatu proses pengaturan aktifitas-aktifitas organisasi secara
sisitematis agar konsisten dengan ekspektasi yang terdapat dalam rencana, target dan
standar kinerja. Inti dari pengendalian adalah tindakan yang menyesuaikan operasi
dengan standar yang telah ditetapkan, dasarnya adalah informasi yang dimiliki
manajer. Jadi pengendalian yang efektif memerlukan informasi mengenai standar

10
kinerja dan kinerja aktual, serta tidakan yang diambil untuk mengoreksi segala
penyimpangan.
B. Macam – macam Pengendalian
Macam-macam Pengendalian adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian Antisipatif (freeforwort)/ pengendalian pendahuluan/ pengendalian
prefentif. Pengendalian ini berfokus pada manusia, bahan baku, sumberdaya
keuangan yang mengalir kedalam organisasi. Tujuannya adalah untuk mencegah
masalah/mengantisipasi resiko yang mungkin timbul ketika organisasi
menjalankan tugas. Pengendalian ini dapat dilihat dalam pemilihan dan perekrutan
karyawan baru, inspeksi bahan baku, pembatasan perekrutan hanya dari lulusan
perguruan tinggi tertentu.
2. Pengendalian bersama (concurrent control) Pengendalian dilakukan berbarengan
dengan pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari pengendalian ini untuk memastikan
bahwa aktifitas kerja memberikan hasil yang tepat.
3. Pengendalian bersama meliputi self – control , Dimana karyawan menetapkan
pengendalian bersama atas perilaku mereka sendiri. Misalnya dalam operasi
manufaktur dengan menggunakan alat tertentu karyawan mengukur apakah item-
item yang tengah diproduksi sesuai dengan standar kualitas atau tidak. Jika mereka
melihat standar kualitas tidak sesuai dengan satandar maka mereka akan
melakukan koreksi atau memberitahu orang yang tepat bahwa ada masalah yang
harus ditangani.
C. Metode Penelitian
Ada beberapa metode untuk mempertahankan pengendalian, yaitu:
 Kontrak manajemen
 Pengendalian keuangan
 Pengendalian teknologi
 Menempatkan orang-orang dari perusahaan internasional dalam posisi eksekutif
penting.

11
D. Pelaporan
Terdapat banyak informasi yang digunakan untuk dilaporkan. Diantara jenis-jeni
pelaporan yang diharuskan adalah:
a. Keuangan
b. Teknologi.
c. Peluang pasar
d. Politik dan ekonomi
E. Menghilangkan Pekerjaan ( De-Jobbing )
Kondisi yang menciptakan lapangan pekerjaan 200 tahun yang lampau – produksi
massal dan organisasi besar perlahan – lahan lenyap. Teknologi memungkinkan
perusahaan untuk mengotomatisasi lini produksi di mana biasanya banyak pekerja
melakukan tugas-tugas yang repetitif. Teknologi komputer dan komunikasi yang baru
menghilangkan pekerjaan tetap ( de-jobbing ) di tempat kerja, dan mengubah dari
pendekatan tetap tradisional menjadi pekerjaan yang dilakukan oleh tim. Dan
komposisi dari tim ini berubah ketika tugasnya berevolusi.
F. Penerapan Hierarki
Orang tidak lagi memperoleh petunjuk dari deskripsi pekerjaan atau dari instruksi
penyelia. Sinyal datang dari permintaan proyek yang berubah. Pekerja memfokuskan
usaha dan sumber daya kolektifnya pada pekerjaan yang harus diselesaikan, dan
berubah ketika pekerjaan terssbut berubah.
Sifat – sifat perusahaan yang pekerjanya kehilangan pekerjaan tetap
Perusahaan – perusahaan tersebut memiliki 4 sifat, yaitu :
1. Mendorong karyawannya untuk mengambil keputusan operasi yang biasanya
dilakukan oleh manajer.
2. Memberikan kepada karyawannya informasi yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan semacam itu.
3. Memberikan berbagai pelatihan untuk menciptakan pemahaman atas masalah-
masalah bisnis dan keuangan yang biasanya merupakan persoalan pemilik atau
eksekutif perusahaan.
4. Memberikan kepada karyawan bagian dari hasil pekerjaan mereka.

12
BAB III
STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
3.1 Studi Kasus
Struktur Organisasi untuk Manajemen Talenta

Banyak organisasi memperkenalkan strategi manajemen talenta dengan


menempelkannya pada struktur yang sudah ada dalam organisasi. Studi kasus ini
menggambarkan suatu pendekatan di mana strategi manajemen talenta menjadi bagian
integral dari struktur organisasi dan menjadi basis bagi pengembangan strateginya.
Dalam kasus ini perusahaan menginginkan secepatnya karyawan bertanggung jawab
memberi laba nyata bagi perusahaan. Apabila berhasil, setelah kemampuan karyawan
berkembang, perusahaan memberi tanggung jawab yang lebih besar lagi. Falsafah
pengembangan tanggung jawab ini digabungkan dengan konsep yang disebut sebagai
“fully burdened profit center”.

Dalam konsep ini, profit center menanggung biaya langsung plus biaya overhead
korporat yang dialokasikan kepada profit center tersebut. Biaya overhead tersebut,
bersama dengan pendapatan yang dihasilkan masing-masing profit center, digunakan
untuk menghitung posisi laba rugi bulanan. Hasil kumulatif profit center dalam suatu
divisi menghasilkan laba rugi divisi dan kumulatif laba rugi divisi menghasilkan laba
rugi Grup.

Isu Utama

1. Pengalokasian biaya overhead dan biaya tidak langsung secara adil pada masing-
masing profit center.
2. Perekrutan, pengembangan dan pelatihan staf yang mampu bekerja dalam struktur
ini dan berjuang dalam budaya ini.

3.2 Pembahasan
1. Bagaimana perusahaan mengalokasikan biaya overhead grup kepada masing-
masing profit center secara adil?

13
Grup memiliki biaya langsung dan tidak langsung yang menjadi biaya overhead
yang harus dialokasikan ke profit center di setiap divisi. Biaya overhead group
mencakup biaya administrasi keuangan dan gedung, biaya SDM grup, biaya pemasaran
grup, biaya managing director grup, dan biaya managing director divisi-divisi. Semua
biaya ini merupakan 50% dari overhead keseluruhan. Selain itu, masih ada biaya
overhead dari biaya tidak langsung, seperti biaya sewa gedung, biaya penerangan,
telepon, peralatan kantor, dan biaya operasional langsung.

Pendekatan ini mendorong para manajer profit center untuk mengkaji kembali laba
yang dibuatnya dengan mempertimbangkan biaya overhead grup yang harus
ditanggung. Program imbal jasa dan penghargaan mereka didasarkan pada pencapaian
target laba yang dibuat setelah menanggung overhead Grup.

Direktur Pemasaran Grup harus mengukur kontribusinya dan pendapatan yang


akan diperolehan dari anggaran promosi Pemasaran Grup. Pertanyaan yang sama
muncul terhadap fungsi Keuangan Grup dan fungsi SDM Grup. Kombinasi check and
balance, bersama dengan transparansi proses, merupakan bagian dari program
pengembangan talenta. Manajer pada profit center yang ambisius, akan termotivasi
untuk menunjukkan kemampuannya menghasilkan laba yang tinggi, terus mengawasi
pengeluaran yang tidak memberi kontribusi nyata pada laba atau yang mengganggu
kemampuannya menghasilkan laba yang ditargetkan.

2. Bagaimana perusahaan merekrut, mengembangkan serta melatih staf yang akan


bekerja di grup ini?

Strategi yang diambil perusahaan adalah merekrut karyawan lulusan pendidikan S1


untuk memberi tenaga baru dengan kapasitas intelektual yang diinginkan.

Tahun pertama bagi karyawan baru adalah mengikuti kombinasi pelatihan teknis
dengan mendapatkan pengalaman di lapangan di profit center. Pada awal tahun,
masing-masing profit center mengidentifikasi lulusan S1 yang dibutuhkan, dengan
menanggung biaya perekrutan dan pelatihan.

14
Program perekrutan karyawan baru dikelola oleh Departemen SDM Grup, yang
juga memonitor perkembangan karyawan yang direkrut sejak awal tahun. Salah satu
sasaran dari proses ini adalah mengidentifikasi pola dan tren yang akan membantu
memastikan proses seleksi awal dapat mengidentifikasi karakteristik karyawan yang
baru direkrut yang membuat kemajuan terbaik dari segi pengembangan karier.

Ketika seorang karyawan berhasil menunjukkan kemampuan untuk


menjalankan suatu level tanggung jawab tertentu – misalnya sebagai pemimpin tim
atau manajemen proyek – mereka berhak untuk menerima peran dengan lingkup
tanggung jawab yang lebih besar dan lebih luas.

Pada tahap tertentu dalam karier mereka maju ke hadapan panel promosi. Salah
satu sasaran panel ini adalah untuk memastikan bahwa karyawan berkinerja tinggi di
divisi-divisi tidak akan terlewat untuk mendapat kesempatan memegang peran
eksekutif pada bagian lain yang perlu diisi.

15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Semua organisasi memerlukan beberapa struktur keorganisasian untuk
dilaksanakan dan mengelola strategi-strategi mereka. Perusahaan-perusahaan
seringkali memilih alternatif struktur yang dapat dikembangkan dalam luas
lingkup/luas dan kompleksitasnya. Secara khusus terdapat tiga tipe struktur dasar,
yaitu: (1) struktur sederhana, (2) struktur fungsional, (3) struktur multidivision, (4)
struktur matrix, (5) struktur campuran. Dalam perencanaan organisasi terdapat model
struktur yang beraneka ragam yang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing,
suatu organisasi memiliki struktur masing-masing yang disesuaikan dengan tujuan
organisasi tersebut. Dalam perencanaan organisasi juga diperlukan peran administrasi,
yaitu dari ruang lingkup general, wewenang untuk menerjemahkan keputusan tersebut
secara lebih rinci sampai dengan batas-batas tindakan dalam organisasi. Selain itu
struktur organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga menyebabkan
perbedaan antara struktur organisasi satu dengan struktur organisasi yang lain.

4.2 Saran
Dalam menyusun sebuah struktur organisasi, harus mempertimbangkan
kebutuhan, tugas, fungsi, dan lingkungan dari organisasi tersebut. Sehingga organisasi
bisa berjalan dengan efektif dan efisein dalam mencapai tujuan suatu organisasi
tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

Donald A. Ball, Wendell H, Paul L.Frantz. (2007). Bisnis Internasional (9th ed.).
Jakarta: Salemba Empat.
Referensi lainnya :
http://tugasleoespadamenejemen13unsri.blogspot.com/2016/01/desain-
organisasi-untuk-bisnis.html
http://kuliahdiawangawang.blogspot.com/2013/12/strategi-bisnis-desain-dan-
pengendalian.html
https://www.academia.edu/27933425/2._Proses_Perencanaan_strategis_glob
al

17

Anda mungkin juga menyukai