Biaya. Dalam hal ini ada dua jenis biaya yang relavan : biaya langsung dan biaya
kesempatan (opportunity cost). Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan pada
saat perusahaan masuk ke pasar luar negeri yang baru dan meliputi biaya untuk
mendirikan operasi perusahaan (misalnya, sewa beli (leasing) atau membeli fasilitas
tertentu, memindahkan manajer untuk menjalankannya, dan mengiriman alat-alat dan
produk barang dagangan.
Keuntungan. Masuk ke pasar tertentu dianggap menawarkan ke perusahaan banyak
potensi keuntungan bagi perusahaan itu. Diantara potensi keuntungan yang paling jelas
adalah penjualan dan profit yang diharapkan dari pasar itu. Keuntungan yang lain
mencakup biaya akuisisi dan manufaktur yang lebih murah (jika harga bahan baku
dan/atau tenaga kerja murah), menutup akses pesaing ke pasar tersebut (yang
membatasi kemampuan pesaing untuk memperoleh profit), keunggulan bersaing (yang
membuat perusahaan tetap selangkah lebih maju atau sejajar dengan pesaingnya),
akses ke teknologi baru, dan kesempatan untuk mencapai sinergi dengan operasi lain.
Risiko. Secara umum, perusahaan yang masuk ke pasar baru menghadapi risiko
fluktuasi nilai tukar, kompleksitas operasi yang meningkat, dan kerugian finansial
langsung yang disebabkan karena penilaian yang tidak akurat tentang potensi pasar.
Dalam kasus yang ekstrim, perusahaan juga menghadapi risiko kerugian karena
pengambilalihan properti oleh pemerintah akibat perang atau terorisme.
2.
Keunggulan kepemilikan adalah sumber daya nyata (tangible) dan tidak nyata
(intangible) yang dimiliki perusahaan yang memberi keunggulan bersaing ke
perusahaan itu dibanding pesaingnya. Dengan asumsi bahwa perusahaan lokal
mengetahui lebih banyak informasi penting dibanding pesaing asing, maka perusahaan
asing yang berusaha masuk ke pasar baru harus memiliki keunggulan kepemilikan
untuk mengatasi keunggulan informasi yang dimiliki perusahaan lokal. Peusahaan yang
keunggulan bersaingnyan berdasar pada merek yang sudah dikenal kadang-kadang
masuk ke pasar luar negeri melalui cara lisensi atau waralaba. Keunggulan perusahaan
adalah faktor penentu utama kekuatan tawar menawar perusahaan, sehingga
keunggulan ini dapat memengaruhi hasil dari negosiasi cara masuk yang akan dipakai,
Keunggulan lokasi adalah faktor yang memengaruhi keingnan perusahaan untuk
memproduksi di negara tujuan dibanding memproduksi di negara asal. Perusahaan
secara rutin membandingkan karakteristik ekonomi dan non-ekonomi pasar dalam
negeri dan luar negeri untuk menentukan lokasi penempatan fasilitas produksinya.
Pilihan antara produksi di dalam negeri dan diluar negeri dipengaruhi oleh banyak
faktor. Tingkat upah tenaga kerja relatif dan biaya akuisisi tanah di negara tertentu
sangat penting,namun perusahaan juga harus mempertimbangkan kelebihan kapasitas
atau kapasitas yang tidak terpakai dari pabrik yang sudah ada, akses ke fasilitas riset
dan pengembangan, persyaratan logistik, kebutuhan pelanggan, dan biaya administrasi
tambahan dalam mengelola fasilitas di luar negeri. Kebijakan pemerintah juga memiliki
pengaruh besar. Tarif yang tinggi akan mengurangi ekspor daan mendorong produksi
lokal, sementara pajak perusahaan yang tinggi atau pembatasan pengiriman
keuntungan ke negara asal (repatriasi) akan membatasi PMA. Keunggulanlokasi juga
dapat berupa ikatan budaya, ikatan geografis, agama, bahasa.
menyebabkan
ketidakpastian
bagi
perusahaan.
Untuk
mengurangi
ketidakpastian ini, beberapa perusahaan mungkin lebih suka cara masuk pertama kali
yang memberikan tingkat pengendalian tinggi. Akan tetapi, perusahaan yang
kekurangan modal atau eksekutif berbakat tidak akan mampu atau tidak ingin
memberikan komitmen untuk menanamkan investasi dalam jumlah besar yang
memerlukan pengendalian, perusahaan lebih suka cara masuk yang ekonomis menurut
kemampuan finansial dan manajerial mereka, misalnya lisensi. Pilihan perusahaan juga
didorong oleh kebutuhan untuk mengkoordinasikan aktivitasnya di semua pasar
sebagai bagian strategi globalnya. Misalnya, IBM karena alasan ini secara tradisional
lebih suka cara masuk yang berorientasi kepemilikan sebagai bagian dari strategi
globalisasinya. Secara singkat, seperti kebanyakan aktivitas bisnis, pilihan cara masuk
ke pasar tertentu sering merupakan pilihan antara tingkat risiko yang ditanggung
perusahaan, potensi keuntungan yang didapat dari pasar, besarnya tingkat komitmen
sumber daya yang diperlukan untuk bersaing secara efektif dan tingkat pengendalian
yang diinginkan perusahaan.
2 jenis biaya relevan :
1. Biaya langsung
Biaya yang muncul saat perusahaan masuk ke pasar luar negeri seperti : sewa beli
(leasing), atau membeli fasilitas tertentu.
2. Biaya kesempatan (opportunity cost)
memasarkan
produknya.
Kedua, ekspor memungkinkan perusahaan dapat masuk ke pasar luar negeri
secara bertahap, sehingga perusahaan dapat menilai kondisi lokal dan menyesuaikan
produknya untuk memenuhi kebutuhan istimewa konsumen negara tersebut. Jika
ekspornya diterima dengan baik oleh konsumen negara tujuan tersebut, perusahaan
dapat memakai pengalaman ini sebagai dasar untuk masuk ke pasar tersebut dengan
lebih ekstensif.
Ekspor Ke Pasar Luar Negeri
1. Ekspor
2. Lisensi
3. Waralaba
4. Kontrak manufaktur
5. Kontrak manajemen
6. Proyek putar kunci
7. Penanaman modal asing
10
11
1.
2.
3.
Memilih pasar yang paling potensial untuk dimasuki atau untuk melakukan ekspansi
13
dan kepemilikan konsumen atas produk tahan lama seperti mobil pribadi. Pertimbangan
yang lebih subyektif juga harus diperhitungkan ketika menilai potensi pertumbuhan.
Tingkat Persaingan
Faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih pasar luar negeri adalah
tingkat persaingan di pasar, baik tingkat persaingan di masa sekarang maupun di masa
datang. Untuk menilai lingkungan persaingan, perusahaan harus mengidentifikasikan
jumlah dan ukuran perusahaan yang sudah bersaing di pasar sasaran tersebut, pangsa
pasar, strategi penetapan harga dan distribusi, dan kekuatan serta kelemahan, baik
secara individu maupun kolektif. Perusahaan kemudian harus mempertimbangkan
faktor-fator ini terhadap kondisi pasar sesungguhnya dan posisi kompetitif perusahaan.
Pengaruh Sosiokultural
Manajer yang menilai pasar luar negeri juga harus mempertimbangkan pengaruh
sosiokultural, karena sifatnya yang subyektif, sering sulit siukur. Untuk mengurangi
ketidakpastian akibat faktor ini, perusahaan sering mengfokuskan usaha awal
internasionalisasi di negara-negara yang memiliki budaya yang sama dengan negara
asalnya. Jika strategi yang diusulkan adalah memproduksi barabf di negara tjuan (host
country) dan mengekspornya ke pasar yang sedang dalam pertimbangan, faktor
sosiokultutal yang paling relavan adalah faktor yang berhubungan dengan konsumen.
Perusahaan yang gagal mengenali kebutuhan dan preferensi konsumen negara tujuan
sering mengalami kesulitan. Perusahaan harus memahami dasar motivasi kerja di
negara itu, norma dalam jam kerja dan penggajian, dan peranan serikat pekerja.
Dengan mempekerjakan dan mendengarkan manajer-manajer lokal, perusahaan asing
dapat menghindari atau mengurangi konflik kultural.
14
EKSPOR
Ekspor tidak langsung
Ekspor langsung
Transfer intrakorporat
LISENSI INTERNASIONAL
FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN
Keunggulan kepemilikan
Keunggulan lokasi
Keunggulan internalisasi
Faktor-faktor lain:
Kebutuhan akan pengendalian.
Ketersediaan sumber daya.
Strategi global
WARALABA INTERNASIONAL
CARA-CARA TERSPESIALISASI
Kontrak manufaktur
Kontrak manajemen
Proyek putar kunci
Strategi Greenfield
Strategi akuisisi
Usaha patungan
15