Anda di halaman 1dari 10

SISTEM MONETER

INTERNASIONAL

H U S N U L K H OT I M A H (2013116069)
J O KO W I YO N O (2013116145)
J U WA R N I (2013116215)
SISTEM MONETER INTERNASIONAL
pengaturan atau kesepakatan formal antar negara atas nilai tukar masing-masing mata uang
negara-negara dunia terhadap mata uang lainnya. Sistem / ketentuan tersebut mengatur cara-
cara/metode pembayaran yang dapat diterima antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen)
dalam batas negara yang berbeda.Agar dapat berfungsi, sistem ini membutuhkan kepercayaan dari
setiap partisipan di dalamnya, dan
tentu saja setiap negara (bank sentral) harus dapat menyediakan cadangan kapital / likuiditas yang
cukup akibat fluktuasi perdagangan internasional sehingga ekuilibrum ekonomi global, terutama
nilai setiap entitas ekonomi bisa dikoreksi sewaktu-waktu sesuai nilai riilnya.
SEJARAH SYSTEM MONETER INTERNASIONAL
• Sistem Standar Emas (1876-1913)
Sistem standar emas internasional muncul mulai tahun 1870 di Inggris. Pemerintah
Inggris menetapkan nilai pounsterling dengan emas. Perkembangan industri yang terjadi di Inggris
serta perdagangan dunia yang makin berkembang pada abad 19 menambah kepercayaan dunia
terhadap emas. Kepercayaan ini diperkuat dengan ditemukannya tambang emas di Amerika dan
Afrika Utara. Dengan kejadian-kejadian tersebut sistem standar emas merupakan suatu sistem
yang dipakai oleh banyak negara semenjak 1970 hingga perang dunia pertama.
• Periode Perang Dunia (1914-1994)
Perang dunia I mengakhiri standar emas klasik. Periode antara kedua perang dunia secara
umum ditandai oleh kekacauan perdagangan dan keuangan internasional. Terjadinya fluktuasi kurs
sejak akhir perang sampai tahun 1925 (kecuali di Amerika Serikat, yang kembali ke standar emas
dalam tahun 1919).
• Periode Kurs Tetap
Periode ini dimulai dengan perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini, semua
negara menetapkan nilai tukar mata uangnya melaui emas, tetapi tidak diharuskan memenuhi
konverbilitas mata uang mereka dalam emas. Negara anggota diminta menjaga kursnya dalam
batas 1% (naik atau turun) dan bersedia menjaga kurs tersebut. IMF membantu negara anggotanya
dalam rangka menjaga kurs mata uangnya.
• Post Bretton Woods
Pada tanggal 22 Juli 1944 diadakan suatu konferensi moneter Internasional, yang dikenal
dengan The Bretton Woods Conference, yang dihadiri oleh 44 negara. Konferensi tersebut
bertujuan untuk menyusun rencana pembuatan sistem moneter. Dua tahun setelah konferensi
tersebut, didirikan IMF dan Bank Dunia untuk mengawasi sistem tersebut.
• Sistem semenjak 1973
Semenjak 1973 sistem moneter internasional merupakan campuran antara kurs tetap
dengan kurs berubah-ubah. Mata uang Yen, dolar Kanada, franc Perancis, dan Swiss berfluktuas
tergantung dari permintaan dan pernawaran. Sering juga penguasa moneter negara-negara
tersebut melakukan campur tangan di pasar valuta asing untuk mengurangi fluktuasi kurs yang
berlebihan.
SISTEM PENERAPAN KURS MATA UANG
Corden (2002) mengklasifikasikan sistem nilai tukar ke dalam tiga kelompok, yaitu
1) sistem nilai tukar tetap murni (Absolutely fixed rate regime)
2) sistem nilai tukar mengambang murni (Pure floating regime)
3) sistem nilai tukar tetap tetapi dapat disesuaikan (Fixed But Adjustable Rate/FBAR) yang
merupakan kombinasi sistem nilai tukar tetap dan mengambang.
CARA MELAKUKAN TRANSAKSI PEMBAYARAN
INTERNASIONAL
• Pada dasarnya terdapat 3 (tiga) unsur dalam transaksi jual beli barang ataupun jasa, yaitu:
1. Terjadinya perjanjian jual beli (sales contract)
2. Terjadinya penyerahan barang
3. Terjadinya pembayaran.
Pembayaran dapat dilakukan sebelum, sesudah atau pada saat terjadinya penyerahan barang.
Apabila pelaksanaan pembayaran terjadi mendahului penyerahan barang, maka pembeli membiayai
transaksi. Apabila pelaksanaan pembayaran terjadi sesudah penyerahan barang, maka penjual
membiayai transaksi.
KELEMAHAN SISTEM MONETER INTERNASIONAL
Ketika sistem moneter internasional dikaitkan dengan emas, yang pada akhirnya menyebabkan
saling ketergantungan di antara sistem mata uang sehingga menjadi jangkar bagi nilai tukar yang
tetap (fixed exchange rate) dan menstabilkan inflasi. Ketika sistem Gold Standard hancur, fungsi
yang bernilai ini tidak bertahan lama dan dunia terjebak dalam rezim inflasi yang terus menerus.
Sistem moneter internasional saat ini tidak mengatur interdepensi (saling mengait) antara
berbagai mata uang dan juga tidak menstabilkan harga.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai