Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

PERUSAHAAN MULTINASIONAL

OLEH :

NAMA : NI KETUT SARIASIH

NPM : 1832121709

KELAS : C9 MANAJEMEN

SEMESTER :5

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR

2020
1. Apakah alasan utama perusahaan multinasional mengembangkan bisnis internasional ?

Jawab :

a. Untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan memaksimalkan kekayaan pemegang


saham.
b. Lebih memfokuskan pada strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan
di tengah situasi ekonomi yang semakin luas dan kekuatan pangsa pasar.
c. Memperluas pasar untuk mencari sumber-sumber permintaan baru.
d. Bisnis internasional memberikan keuntungan yang lebih besar dari pasar domestik.
e. Mengoptimalkan skala ekonomis operasi untuk meningkatkan efisiensi usaha.
f. Memanfaatkan faktor-faktor produksi yang lebih murah, misalnya: tenaga kerja,
bahan baku, lahan dan lain sebagainya.
g. Mencari kestabilan iklim politik.

Perusahaan multinasional dapat mengembangkan bisnis internasional dengan


memanfaatkan keunggulan komparatif (seperti teknologi atau biaya tenaga kerja) melalui
hubungan dengan perusahaan - perusahaan di negara lain, yang dapat melakukan strategi ke
pasar negara tersebut. Namun, dengan kondisi ketidaksempurnaan pasar, keunggulan
komperatif antar negara tidak selalu dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu, perusahaan
multinasional mencoba untuk memanfaatkan keunggulan komparatif. Banyak perusahaan
multinasional pada awalnya melakukan strategi pasar dengan melakukan ekspor, namun
akhirnya membuat cabang di pasar asing dan berusaha membedakan produk mereka saat
perusahaan lain memasuki pasar tersebut.

2. Jelaskan tiga resiko yang dihadapi perusahaan multinasional yang mengembangkan bisnis
internasional.
Jawab :
a. Adanya resiko kondisi eknomi yang lemah di negara asing
b. Adanya resiko negara yang mencerminkan resiko perubahan perilaku pemerintah
atau publik pada perusahaan multinasional.
c. Adanya resiko kurs yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan multinasional di
negara asing tersebut.
3. Jelaskan masalah keagenan di perusahaan multinasional.
Jawab :
a. Agency Problem, yaitu konflik kepentingan antara pemegang saham perusahaan
dengan manajer-manajernya.
b. Agency Cost
Biaya dari konflik tersebut (yaitu agency cost) demi memastikan agar manajer-
manajer memaksimumkan kekayaan pemegang saham biasanya lebih besar bagi
perusahaan-perusahaan multinasional daripada bagi perusahaan domestik murni
karena alasan berikut :
- Perusahaan-perusahaan multinasional yang memiliki anak-anak perusahaan di
seluruh dunia mungkin menghadapi agency problem yang lebih besar karena
sulitnya memonitor manajer-manajer dari anak-anak perusahaan yang
letaknya jauh dari negara asal.
- Manajer-manajer anak perusahaan luar negeri yang tumbuh dalam budaya
yang berbeda mungkin tidak mau mengejar tujuan yang seragam.
- Besarnya ukuran dari perusahaan multinasional raksasa juga bisa menciptakan
agency problem yang besar.

4. Jelaskan bagaimana teori keunggulan komparatif berhubungan dengan kebutuhan


menjalankan bisnis internasional.
Jawab :
Teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa tiap negara seharusnya menggunakan
keunggulan komparatif untuk melakukan spesialisasi produksi dan mengandalkan negara
lain untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Misalnya seperti mendirikan anak perusahaan
asing baru yang dapat menembus pasar asing dengan mendirikan perusahaan baru di negara
lain untuk memproduksi dan menjual produknya, tetapi ini membutuhkan investasi yang
besar. Mendirikan anak perusahaan baru ini lebih banyak disukai dibandingkan akuisisi
perusahaan asing karena perusahaan baru dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan induk
perusahaan. Selain itu, investasi yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan dengan
membeli perusahaan yang telah berjalan. Namun, perusahaan tidak akan memperoleh
pengembalian investasi sampai anak perusahaan telah berdiri dan basis pelanggan telah
diperoleh.

5. Jelaskan bagaimana teori siklus produk berhubungan dengan pertumbuhan suatu


perusahaan multinasional.
Jawab :
Teori siklus produk (product cycle theory) mengatakan bahwa perkembangan hidup suatu
produk mengikuti siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu : masa awal dimana
perusahaan baru mulai memperkenalkan produknya, diikuti masa pertumbuhan, masa
kematangan dan masa proses penurunan. Teori ini pada dasarnya bahwa bila suatu
perusahaan telah mencapai masa kematangan maka barangkali sudah saatnya
mempertimbangkan tambahan peluang di luar negara asalnya. Apakah bisnis di luar negeri
menjadi menurun atau malah meningkat akan tergantung dari seberapa jauh perusahaan itu
mempertahankan keunggulan kompetitifnya dibanding para saingannya. Keunggulan
kompetitif bisa berdasarkan atas keunggulan dalam produksi maupun pembiayaan sehingga
dapat menekan biaya. Keunggulan kompetitif juga dapat berdasarkan pendekatan
pemasaran di mana perusahaan menjaga dan menimbulkan permintaan yang kuat atas
produk-produknya.

6. Jelaskan mengapa risiko politik dapat menghalangi bisnis internasional.

Jawab :

Karena, dengan mengambil keputusan untuk beroperasi di suatu negara, maka secara
tidak sadar perusahaan tersebut perlu menyelidiki risiko politik (politic risk) yang mungkin
terjadi serta dampak terhadap kinerja bisnis perusahaan. Yang dimaksud dengan risiko
politik adalah tindakan pemerintah atau suatu kejadian bermotif politik yang dapat
mempengaruhi profitabilitas dan nilai dari suatu perusahaan. Faktor atau penyebab
timbulnya risiko politik datang dari beberapa sumber, diantaranya sikap konsumen negara
setempat. Beberapa konsumen mungkin sangat loyal dengan produk dalam negeri mereka.
Pemerintah setempat mungkin mengenakan syarat khusus, pembatasan transfer dana,
menyubsidi perusahaan lokal, atau gagal dalam menegakkan copyright laws, pemblokiran
transfer dana. Dana yang diblokir mungkin tidak dapat digunakan secara optimal. Mata
uang yang tak dapat ditukarkan. Induk MNC mungkin perlu menukarkan pendapatan
dengan barang-barang. Birokrasi dapat meningkatan keruwetan bisnis serta korupsi dapat
meningkatkan biaya dalam menjalankan bisnis atau mengurangi pendapat di setia negara.

Peraturan perundang-undangan yang sah setiap tingkat pemerintah dapat mempengaruhi


kelangsungan hidup pengoperasian suatu perusahaan di negara tujuan tersebut. Undang-
undang upah minimum mempengaruhi biaya yang harus dibayar untuk tenaga kerja,
peraturan penentuan wilayah mempengaruhi cara perusahaan tersebut dapat
menggunakan harta miliknya, dan undang-undang perlindungan lingkungan
mempengaruhin teknologi produksi yang dapat digunakan perusahaan tersebut dan juga
biaya pembuangan limbahnya. Selain itu, ada beberapa hal yang dapat mengancam
keberadaan perusahaan yang beroperasi di negara lain seperti nasionalisasi
(nationalization) dan pengambil - alihan (expropriation). Yang dimaksud dengan
nasionalisasi adalah suatu keadaan di mana pemerintah suatu negara memaksa MNC
(Multi-National Corporation) untuk dijual (forced sale) kepada pembeli dalam negeri atau
pemilik modal lokal dengan menyisakan saham kepemilikan yang minim bagi MNC. Ada
pun yang dimaksud dengan pengambil - alihan adalah pengambil - alihan suatu MNC oleh
negara di mana pembayaran kompensasi dinilai tidak memadai sebagai ganti rugi atas porsi
aset asing yang awalnya dimiliki oleh MNC. Jika ganti rugi tidak diberikan sama sekali
oleh negara yang melakukan penyitaan maka tindakan tersebut dinamakan penyitaan
(confiscation).

Anda mungkin juga menyukai