Anda di halaman 1dari 10

1

PENGARUH EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL, MORALITAS


INDIVIDU DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP FINANCIAL
FRAUD PADA LPD SE-KECAMATAN SELAT KABUPATEN
KARANGASEM

I Gusti Ayu Desi Dwi Lestari1


Gede Aryawan2, I.B Made Putra Manuaba3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali
desi121200@gmail.com

ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan utuk menguji pengaruh erfektifitas pengendalian
internal, moralitas individu dan kesesuaian kompensasi terhadap financial farud pada
LPD se- kecamatan selat, kabupaten karangasem. Sampel dalam penelitian ini adalah
kelapa, pegawai bidang keuangan/pembukuan dan kasir pada masing-masing LPD di
kecamatan selat. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, sehinggqa didapat jumlahsampel sebanyak 75 sampel pegawai
yang terebar di 25 LPD di kecamatan selat. Penelitian ini menggunakan metode
kuisioner dalam pengumpulan datanya. Teknik analisis data dalam penelitian ini
adalah Regresi Linier Berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical
Package for Sosial Science). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Efektivitas
pengendalian internal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap fraud dimana
nilai t-hitung yang diperoleh efektifitas pengendalian internal sebesar -6,526 dengan
signifikan sebesar 0,000. (2) Moralitas individu berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap fraud dimana nilai t-hitung yang diperoleh moralitas individu sebesar -
10,720 dengan signifikan sebesar 0,000. (3) Kesesuaian kompensasi berepengaruh
negatif dan signifikan terhadap fraud dimana nilai t-hitung yang diperoleh kesesuaian
kompensasi sebesar -6,527 dengan signifikan sebesar 0,000.
Kata Kunci : Fraud, Efektifitas Pengendalian Internal, Moralitas Individu,
Kesesuaian Kompensasi.

PENDAHULUAN
Pemberian otonomi kepada daerah bertujuan memberikan kewenangan
kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, guna
meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintah dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Pemerintah daerah
dapat merealisasikan pelaksanaan otonomi daerah dari sumber pembiayaan
2

daerah. Sumber pembiayaan daerah berasal Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
di terima dari retribusi daerah dan pajak ( Putra 2019).
Terkadang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
pelaksanaan pembangunan terdapat oknum pegawai pemerintahan yang
melakukan penyimpangan yang diakibatkan oleh kecurangan. Fraud merupakan
suatu istilah yang umum, dan mencakup segala macam cara yang dapat digunakan
dengan kelihaian tertentu, yang dipilih oleh seorang individu, untuk mendapatkan
keuntungan dari pihak lain dengan melakukan representasi yang salah. Tidak ada
aturan yang baku dan tetap yang bias dikeluarkan sebagai proposisi umum dalam
mendefinisikan kecurangan, termasuk kejutan, tipu muslihat, ataupun cara-cara
yang licik dan tidak wajar yang digunakan untuk melakukan penipuan. Batasan
satu-satunya dalam mendefinisikan kecurangan adalah hal-hal yang membatasi
ketidakjujuran manusia (Putra 2019).
Fraud adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi manfaat
keuangan kepada si penipu. Kriminal disini berarti setiap tindakan kesalahan
serius yang dilakukan dengan maksud jahat. Seiring berjalannya waktu banyak
ditemukan Lembaga Perkreditan Desa di Bali yang tidak sehat dan macet. Tidak
sehat dan macetnya Lembaga Perkreditan Desa biasanya tidak lepas dari akibat
karena pihak internal LPD yang menyalahgunakan wewenangnya untuk
melakukan tindakan kecurangan (fraud) dan dapat merugikan pihak lain.
Penerapan pengendalian internal efektif yang didukung dengan regulasi
yang memadai akan mencegah berbagai bentuk persoalan dan ketidakwajaran
yang merugikan berbagai pihak yang berkepentingan. Efektivitas pengendalian
internal mempunyai pengaruh yang besar dalam upaya pencegahan
kecenderungan kecurangan akuntansi.
Level penalaran moral individu akan memepengaruhi perilaku etis
mereka. Orang dengan level penalaran moral yang rendah berperilaku berbeda
dengan orang yang memiliki level penalaran moral yang tinggi ketika
menghadapi dilemma etika.
3

Kesesuaian kompensasi juga merupakan salah satu faktor yang


mempengaruhi kecenderungan akuntansi. Kompensasi acap kali disebut
penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang
diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka
berikan kepada organisasi. Dengan kompensasi yang sesuai, kecurangan
akuntansi dapat berkurang. Individu diharapkan telah mendapatkan kepuasan dari
kompensasi tersebut dan tidak melakukan perilaku curang dalam akuntansi untuk
memaksimalkan keuntungan pribadi (Maharta 2019).
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah tersebut, maka dalam
penelitian ini dapat ditarik judul “Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal,
Moralitas Individu dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Financial Fraud Pada
LPD Se-Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem” dengan perumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh efektifitas pengendalian internal terhadap fraud pada
LPD Se-Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem ?
2. Bagaimana pengaruh moralitas individu terhadap fraud pada LPD Se-
Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem ?
3. Bagaimana pengaruh kesesuaian kompensasi terhadap fraud pada LPD Se-
Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem ?

KAJIAN PUSTAKA
Teori Fraud
Fraud merupakan istilah yang umum dikalangan para akuntan, auditor, investor, dan
masyarakat yang bergerak di bidang ekonomi akuntansi. Fraud sendiri memiliki
cakupan pengertian yang cukup luas. Istilah fraud diartikan sebagai penipuan atau
kecurangan di bidang keuangan. Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)
menyebutkan fraud sebagai perbuatan-perbuatan yang melawan hukum yang
dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu (manipulasi atau memberikan laporan
keliru terhadap pihak lain) yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam atau luar
4

organisasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun kelompok yang secara


langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain. Fraud sebagai kebohongan yang
disengaja, ketidakbenaran dalam melaporkan aktiva perusahaan atau manipulasi data
keuangan bagi keuntungan pihak yang melakukan manipulasi tersebut (Hall, 2007
dalam Irphani 2017).

Efektivitas Pengendalian Internal

Pengendalian internal merupakan bagian dari sistem proteksi terhadap kecurangan


yang di desain untuk mencegah irregularitas dan upaya deteksi dini kecurangan
(Silverstone, 2007 dalam Irphani).

Moralitas Individu
Moralitas berasal dari bahasa latin yaitu mores yang berarti kebiasaan. Moralitas
berfokus pada perilaku manusia yang benar dan salah, sehingga moralitas
berhubungan dengan pertanyaan bagaimana seseorang bertindak terhadap orang lain.
Dengan kata lain, moralitas adalah tekad untuk mengikuti apa yang ada dalam hati
manusia dan disadari sebagai kewajiban mutlak ( Maharta 2019).
Kesesuaian Kompensasi

Bartenputra (2017) menjelaskan kompensasi adalah total seluruh imbalan yang


diterima para karyawan sebagai pengganti jasa yang telah mereka berikan.
Kompensasi yang diterima karyawan harus sesuai dengan kontribusi yang diberikan
karyawan kepada organisasi.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di LPD Se-Kecamatan Selat,Kabupaten Karangasem.
Objek penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal, Moralitas Individu, dan
Kesesuaian Kompensasi Terhadap Fraud Pada LPD Se-Kecamatan Selat, Kabupaten
Karangasem, dengan sampel sebanyak 75 responden dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik analisis
5

data penelitian ini menggunakan Uji Validitas, Uji Reabilitas , Uji Asumsi Klasik,
Analisis Regresi Linier Berganda, Uji F dan Uji T.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan data responden yang dikumpulkan untuk
mengetahui profil responden penelitian. Gambaran tentang karakteristik responden
yang meliputi jenis kelamin, dan usia.
Tabel 1
Karakteristik Responden

Jumlah Persentase
Responden Responden
No Karakteristik Klasifikasi
(orang) (%)
Laki-Laki 45 60,0
Jenis Kelamin
1 Perempuan 30 40,0
Jumlah 75 100,0
20-30 Tahun 0 0
2 Usia 31-40 Tahun 44 58,7
41-50 Tahun 31 41,3
Jumlah 75 100
Sumber : Data Diolah, 2021

Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak 75 orang, pada identitas


responden berdasarkan jenis kelamin, responden laki- laki yaitu sebanyak 45 orang
dengan presentase sebesar 60 persen sedangkan perempuan sebanyak 30 orang
dengan presentase sebesar 40 persen. Hal ini dapat dilihat, bahwa responden lebih
banyak laki-laki.
Analisis Regresi Linier Berganda
6

Tabel 2

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 29,200 ,721 40,512 ,000
X1 -,173 ,026 -,374 -6,526 ,000
X2 -,290 ,027 -,610 -10,720 ,000
X3 -,204 ,031 -,366 -6,527 ,000
a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah, 2021 (Lampiran 7)

Berdasarkan hasil analisis regresi pada Tabel 15 di atas dapat disusun persamaan
regresi sebagai berikut:
Y = -0,173X1 -0,290X2 -0,204X3
Berdasarkan nilai b1, b2, b3 diperoleh persamaan garis regresi linear berganda antara
efektivitas pengendalian internal, moralitas individu dan kesesuaian kompensasi
terhadap fraud memberikan informasi bahwa:
a. Koefisien regresi b1 = 0,173 bernilai negatif artinya meningkatnya efektivitas
pengenalian internal akan diikuti oleh menurunnnya fraud dengan asumsi
variabel bebas lainnya konstan.

b. Koefisien regresi b2 = 0,290 bernilai negatif artinya meningkatnya moralitas


individu akan diikuti oleh menurunnya fraud dengan asumsi variabel bebas
lainnya konstan.
c. Koefisien regresi b3 = 0,204 bernilai negatif artinya meningkatnya kesesuaian
kompensasi akan diikuti oleh menurunnya fraud dengan asumsi variabel
bebas lainnya konstan.
Hasil Uji F-test
7

Tabel 3
Hasil Uji F-test
ANOV Ab

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regres sion 182,632 3 60,877 84,143 ,000a
Residual 51,368 71 ,723
Total 234,000 74
a. Predic tors : (Const ant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah, 2021 (Lampiran 7)

Berdasarkan (Uji F) pada Tabel 17 menunjukan nilai F sebesar 84,143 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 <0,05. Sehingga dapat disimpulkan model dianggap layak
uji dan pembuktian hipotesis dapat dilanjutkan.
Hasil Uji t
Tabel 4
Hasil Uji t
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 29,200 ,721 40,512 ,000
X1 -,173 ,026 -,374 -6,526 ,000
X2 -,290 ,027 -,610 -10,720 ,000
X3 -,204 ,031 -,366 -6,527 ,000
a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah, 2021 (Lampiran 7)


Berdasarkan pada Tabel 18 diperoleh hasil uji t sebagai berikut :

a. Variabel efektivitas pengendalian internal memiliki nilai koefisien regresi


sebesar -0,173 dengan nilai sig 0,000 dibandingkan dengan 0,05, sehingga
HO ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa efektivitas pengendalian
internal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap fraud.
8

b. Variabel moralitas individu memiliki koefisien regresi sebesar -0,290 dengan


nilai sig 0,000 dibandingkan dengan 0,05, sehingga HO ditolak dan H2
diterima. Ini berarti bahwa moralitas individu berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap fraud.
c. Koefisien kesesuaian kompensasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar -
0,204 dengan nilai sig 0,000 dibandingkan dengan 0,05, sehingga HO ditolak
dan H3 diterima. Ini berarti bahwa kesesuaian kompensasi berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap fraud.

SIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta dari hipotesis yang telah disusun dan
telah diuji pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan pengaruh variabel-
variabel independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap fraud.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut di atas maka dapat penulis
sarankan sebagai berikut:
Penelitian ini diharapkan pula para Kepala LPD yang ada di Se-kecamatan Selat tetap
memberikan arahan kepada pegawai untuk menyadari bahwa mereka harus
melakukan sebuah tugas dengan baik dan menerima tanggung jawab yang diberikan
digunakan dengan bijak, sehingga mereka tidak menggunakan wewenang ke arah
hasil yang negatif. Masing-masing Kepala LPD juga harus memperhatikan
kebebasan dalam pengambilan keputusan karena pegawai dapat mengambil
keputusan untuk keuntungan pribadi. Dalam hal ini, Kepala LPD harus lebih
mempertegas tugas dari masing-masing jabatan, sehingga pegawai tidak
menggunakan wewenang yang dimiliki melebihi tugas yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA
9

Ayu Tri Astuti, Ni Ketut, dkk.(2017). Pengaruh Moralitas Individu, Ketaatan


Aturan Akuntansi, dan Efektifitas Pengendalian Internal Terhadap
Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi Pada Lembaga
Perkreditan Desa di Kabupaten Buleleng. E-Jurnal. Universitas
Pendidikan Ganesha. Vol:8 No:2 Tahun 2017.
Bartenputra, Adrian. (2016). Pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Ketaatan
Akuntansi dan Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi (Studi empiris pada SKPD Kota Bukittinggi).
Skripsi Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Padang.
Dewi, Chindy Kurnia Rahma. 2017. Pengaruh Pengendalian Internal,
Kesesuaian Kompensasi, Ketaatan Aturan Akuntansi, dan Perilaku Tidak
Etis Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris Pada
SKPD Kabupaten Bengkalis). JOM Fekon. Universitas Riau. Vol. 4 No. 1
(Februari) 2017.
Dewi YR,Rozmita. (2017). FRAUD Penyebab dan Pencegahannya. Penerbit
Alfabeta, Bandung.
Dwi Putra, I Gusti Bagus.(2019). Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal,
Moralitas Individu dan Rasionalisasi Terhadap Financial Fraud( Studi
Empiris Pada SKPD Kabupaten Karangasem).

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM


SPSS 25. Edisi Kedua. Semarang: Undip

Rahma Yudistira, I Gusti Agung Ngurah. Sujana, Edy. Yuniarta, Gede Adi.
(2017). Pengaruh Aspek Tekanan, Penegakan Peraturan, Rasionalisasi, dan
Wewenang Pegawai Terhadap Fraud (Studi Empiris Pada SKPD
Kabupaten Karangasem. E-Jurnal. Universitas Pendidikan Ganesha. Vol.8
No:2 Tahun 2017.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit


Alfabeta. Bandung.
Suryaningtyas, Rani. 2016. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Moralitas
Individu, Asimetri Informasi, dan Efektivitas Pengendalian Internal
Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada
10

Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung). Skripsi. Universitas


Muhammadiyah Surakarta.

Siregar Icshan Muhammad. 2018. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi,


Keefektifan Sistem Pengendalian Internal, Budaya Organisasi, Dan
Kompetensi Terhadap Fraud (Studi pada Satuan Kerja Vertikal
Kementerian Keuangan Provinsi Lampung)

Surya Maharta, Cokorde Gde. 2019. Pengaruh Efektivitas Pengendalian


Internal. Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Individu, dan Ketaatan
Aturan Akuntansi Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud)
Akuntansi ( Studi Empiris LPD Se-Kecamatan Blahbatuh)

Yuli Kurnia Dewi, Kade. Dwi Ratnadi, Ni Made. (2017). Pengaruh


Pengendalian Internal dan Integritas Pada Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kata
Denpasar. E-Jurnal. Universitas Udayana. Vol.18.2. Tahun 2017.
Widyaswari, I Dewa Ayu Nanda, dkk. 2017. Pengaruh Keefektifan
Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Budaya Organisasi
Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Pada Lembaga Perkreditan
Desa (LPD) Se-Kecamatan Susut. E-journal. Universitas Pendidikan
Ganesha

Anda mungkin juga menyukai