Vol.7 No.1/Januari/2019
2615-1855 (E-ISSN)
2303-2863 (P-ISSN)
Oleh :
Hayanuddin Safri
Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Labuhanbatu
ABSTRAK
Melakukan kegiatan bisnis di luar negara asalnya pada era modern ini sudah hal yang
biasa di beberapa banyak negara, termasuk kegiatan proses produksi, distribusi, penjualan dan
hal-hal yang berkaitan dengan proses binis lainnya. Kemampuan sebuah perusahaan untuk
melakukan operasi di luar negeri merupakan indikator berkembangnya perusahaan tersebut.
Banyak perusahaan mencari partner dan membuka lowongan pekerjaan bagi negara baru di
mana menjadi tempat beroperasi. Jaringan dan relasi dengan tempat operasi yang baru harus
dimaksimalkan untuk mengurangi resiko kegagalan. Perusahaan membentuk suatu perusahaan
yang kuat dimulai dengan memiliki sumber daya manusia yanag baik dan mampu untuk terus
berkembang. Perkembangan suatu perusahaan menjadi multinasional sangat memerlukan
sumberdaya yang berkualitas karena hal ini akan berpengaruh pada citra perusahaan itu
sendiri. Pengelolaan perusahaan akan terus berupaya untuk melatih dan mendapatkan sumber
daya manusia yang berkualitas dan kompetitif. Perusahaan yang semakin besar akan
membutuhkan sumber daya manusia yang semakin kompleks untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan di negara yang berbeda-beda. Oleh sebab itu penerapan manajemen sumber daya
manusia global/internasional mutlak diperlukan dalam memberikan pelayanan terbaik di mana
perusahaan akan beroperasi. Pengelolaan sumber daya manusia global memerlukan
penanganan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan manajemen sumber daya manusia
secara domestik, ternasuk didalamnya penerapan UU No.13 tahun 2003 tentang ketenaga
kerjaan. Setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga manajemen sumber
daya manusia global harus mampu mengimbangi karakteristik yang berbeda-beda tersebut.
Kata kunci: Human Resource Management, UU No.13 Tahun 2003, dan Efektivitas.
I. PENDAHULUAN.
Pesatnya perkembangan di bidang dibawa dari internet dan sebagainya, semuanya
teknologi informasi, khususnya internet, hal itu telah turut serta menentukan kondisi
perusahaan telah mengalami transformasi pengelolaan perusahaan sekarang ini dan masa
drastis. Lingkungan kerja sekarang ini ditandai mendatang (Rahimic & Car, 2004).
dengan persaingan yang makin tinggi. Dalam situasi itu korporasi harus
Munculnya globalisasi di banyak bidang, melakukan perubahan dalam banyak hal agar
adanya perubahan yang terjadi secara bisa tetap kompetitif dalam persaingan yang
bersamaan di luar perusahaan, perubahan cepat makin ketat. Ada banyak hal yang membawa
dari teknologi baru, inovasi-inovasi baru perubahan, namun tidak ada satu hal pun yang
dalam hal cara memproduksi, perubahan yang melebihi teknologi informasi. Dengan
1|P age
Hayanuddin Safri Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.7 No.1/Januari/2019
2615-1855 (E-ISSN)
2303-2863 (P-ISSN)
teknologi informasi, khususnya internet, maka Perusahaan perlu menciptakan suatu budaya
mulai dari pegawai yang paling bawah sampai dan sistem reward untuk memdapatkan yang
dengan pimpinan paling atas, memiliki terbaik dari para pekerjanya. Kepada mereka
kemampuan untuk mendapatkan informasi tidak lagi ditekankan pendekatan perintah dan
seluas-luasnya, yang berasal dari mana-mana. kontrol yang bersifat hierarkis, melainkan
Hanya dalam waktu beberapa kedipan mata mengembangkan dengan baik sumber daya
saja,manusia sudah bisa mengetahui informasi manusia yang dimiliki dan memberi imbalan
yang datang dari berbagai belahan dunia. Itu yang tepat bagi mereka yang berkontribusi
berarti korporasi abad ke-21 harus beradaptasi baik, seakan-akan mereka adalah pemilik dari
dan menyesuaikan diri dengan manajemen perusahaan itu sendiri.
berbasis web.
Perusahaan harus siap menghadapi Kenyataan menunjukkan bahwa lebih
perubahan, bukan stabilitas; membangun kerja dari seratus ribu lowongan pekerjaan di
sama melalui jaringan,bukan bercokol dengan Indonesia tidak terisi. Hal tersebut disebabkan
hierarki yang kaku; membangun kemitraan antara lain karena ketidaksesuaian antara job
dan aliansi, bukan merasa cukup dengan requirements dengan kompetensi calon. Bajak-
dirinya sendiri; mengikuti perkembangan membajak tenaga profesional dan headhunting
teknologi, dan bukan malah menutup diri. masih sering terjadi hingga saat ini. Tenaga
Berbeda dengan pabrik ratusan tahun lalu, profesional asing masih banyak dipekerjakan
perusahaan sekarang dan masa depan harus untuk menduduki posisi-posisi tertentu
merancang produknya dengan menjadikan terutama di perusahaan besar yang berorientasi
pelanggannya sebagai rekan dan memberi internasional. Bahkan tidak tertutup
mereka kesempatan untuk mendesain dan kemungkinan bahwa akan lebih banyak lagi
meminta yang persismereka butuhkan. expatriate yang akan bekerja di Indonesia
Kustomisasi massal telah menjurus pada mendatang. Berdasarkan kenyataan ini, sedini
gelombang pencipt aan produk dan jasa yang mungkin sumber daya manusia handal dan
bersifat individual. Ini sebuah tantangan bagi berkompetensi tinggi harus disiapkan. Sumber
perusahaan karena tidak selalu mudah untuk daya manusia di negara kita tampaknya masih
mengetahui apa dan seberapa banyak kurang menunjukkan kompetensi yang
keinginan pelanggan itu. diharapkan. Menurut BPS (2000), pada tahun
Penyampaian produk dan pelayanan 1999 dari 1.2 juta pencari kerja yang
yang cepat menjadi sangat penting supaya memenuhi persyaratan untuk 0.5 juta
mereka tidak didahului oleh pesaing atau lowongan kerja hanya 0.4 juta orang. Hal ini
datang secara bersamaan. Untuk menghadapi jelas memberi indikasi terjadi suatu mismatch
kondisi seperti ini, maka modal intelektual antara kompetensi calon karyawan dengan
menjadi hal sangat critical bagi kesuksesan kompetensi yang dibutuhkan. Mengacu pada
sebuah bisnis. Untuk itu perusahaan kenyataan ini, sumber daya manusia kita harus
membutuhkan tenaga sumber daya manusia ditingkatkan sefektif mungkin.
yang berkualitas, pemikir yang cerdas. Sumber daya manusia merupakan
Perusahaan perlu membangun suatu gudang penggerak roda pembangunan. Jumlah dan
yang dalam penuh talenta, supaya bisa berhasil komposisinya terus berubah berkaitan dengan
dalam area yang baru tersebut. Akan tetapi, proses demografi. Pada tahun 2000 terdapat
mendapatkan dan memelihara sumber daya sekitar 141,2 juta tenaga kerja yang sekitar
yang bertalenta tinggi membutuhkan lebih dari 61.50 persen berada di pulau Jawa. Kendati,
sekedar membayarkan gaji yang besar. menurut BPS, tingkat partisipasi angkatan
2|P age
Hayanuddin Safri Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.7 No.1/Januari/2019
2615-1855 (E-ISSN)
2303-2863 (P-ISSN)
kerja merupakan ukuran yang menggambarkan the strategy of the bussiness implemented
jumlah angkatan kerja untuk setiap 100 tenaga effectively , getting everybody from the top of
kerja mengalami sedikit kenaikan dari 67,22 the human organization to the bottom doing
persen (1999) menjadi 67,75 persen pada things that make the business successful.
tahun 2000 yang mengidentifikasikan sedikit Mengacu pada definisi tersebut dapat
kenaikan mutu SDM, kita masih harus disimpulkan bahwa strategi sumberdaya
berupaya keras meningkatkan mutu sumbr manusia berkaitan dengan misi, visi, strategi
daya manusia dengan membandingkannya perusahaan, SBU (Strategy Business Unit) dan
minimal dengan mutu tenaga kerja di Asia juga strategi fungsional. Penentuan strategi
Tenggara misalnya dengan Singapura dan sumber daya manusia perlu memperhatikan
Malaysia. dan mempertimbangkan misi, visi, serta
Dunia bisnis akan semakin berorientasi strategi korporat, serta perlu dirumuskan
global terlebih lagi jika implementasi secara logis, jelas dan aplikabel. Strategi
perdagangan bebas menjadi kenyataan. sumber daya manusia mendukung
Kompetisi akan menjadi semakin ketat dan pengimplementasian strategi korporat dan
tuntutan dunia akan meningkat. Hamel dan perlu diterjemahkan dalam aktivitas-aktivitas
Prahalad mengatakan bahwa kompetisi pada sumber daya manusia, kebijakankebijakan,
masa depan tidak hanya dapat dilakukan program-program yang sejalan dengan strategi
dengan redefinisi strategi namun perlu juga perusahaan.
redefinisiperanan manajemen atas dalam Ketidaksesuaian antara strategi sumber
menciptakan strategi sebab ituperanan para daya manusia dan strategi perusahaan akan
pelaku bisnis dalam mengidentifikasi bisnis mempengaruhi pencapaian sasaran
masa depan, menganalisis, merencanakan, perusahaan. Sebaliknya kesesuaian antara
menentukan/ merumuskan serta strategi perusahaan dan strategi sumber daya
mengimplementasi strategi yang tepat sangat manusia perlu diupayakan mendorong
esensial dan menentukan misalnya melalui kreativitas dan inovasi karyawan dalam
transformasi organisasi. mencapai sasaran perusahaan. Strategi sumber
Taylor (1994) mengemukakan daya manusia berkaitan antara lain dengan
beberapa tindakan yang harus dilakukan dalam pembentukan suatu budaya perusahaan yang
melakukan transformasi organisasiagar tepat, perencanaan sumber daya manusia,
berhasil dan siap menghadapi masalahan- mengaudit baik dari segi kuantitatif maupun
masalah di masa depan yaitu: a) strectch goals kualitatif, serta mencakup pula aktivitas
yang mensyaratkan bahwa sasaran harus spe- sumber daya manusia seperti pengadaan (dari
sifik dan dapat diukur, b) visi masa depan, c) rekrutmen sampai pada seleksi), orientasi,
struktur yang ramping, d) budaya baru yang pemeliharaan, pelatihan dan pengembangan,
mengacu pada profesionalisme, keterbukaan penilaian sumber daya manusia.
dan kerjasama kelompok, e) berorientasi pada Dalam menentukan strategi sumber
mutu atau layanan berkelas dunia, daya manusia,faktor-faktor eksternal perlu
f) manajemen prestasi; mensyaratkansetiap dipertimbangkan mengacu pada future trends
individu memberikan produk berkualitas dan and needs, demand and supply, peraturan
layanan yang memuaskan, g) Inovasi pemerintah, kebutuhan manusiapada umumnya
menyeluruh, h) kemitraan dan jaringan kerja. dan karyawan pada khususnya, potensi
Strategi sumber daya manusia Randall pesaing, perubahan-perubahan sosial,
Schuler (1994), mendefinisikan strategi demografis, budaya maupun nilai-nilai,
sumber daya manusia sebagai berikut: getting teknologi. Kecenderungan perubahan
3|P age
Hayanuddin Safri Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.7 No.1/Januari/2019
2615-1855 (E-ISSN)
2303-2863 (P-ISSN)
sistem pengadaan, pemeliharaan dan pelatihan erusahaan, dalam menyusun strategi sumber
pengembangan, nilai-nilai yang ada baik yang daya manusia perlu dievaluasi sejauh mana
positif maupun yang negatif serta kemampuan elemen-elemen organisasi sudah sesuai dengan
mengelola keragaman sumber daya manusia. strategi korporat, SBU, visi, misi, sasaran
Berkaitan dengan aset yersebut suatu perusahaan.
II. KAJIAN PUSTAKA. dan antara budaya dan strategi bisnis (Woodall,
Kajian Terdahulu. 1996).
Antonius (2014) dalam penelitiannya Agung Utama dalam penelitiannya yang
yang berjudul” Sumber daya manusia dalam berjudul:” Peranan strategi manajemen sumber
lingkungan bisnis global kompetitif pada Ge daya manusia dalam mencapai keunggulan
Character Building Development Center, bersaing pada era kompetisi global
BINUS University menyatakan bahwa: Peran berkesimpulan; Persaingan global pada masa
Human Resources Management menjadi sangat sekarang ini telah menciptakan peluang dan
krusial harus mampu memainkan peran tantangan bagi perusahaan atau organisasi yang
memaksimalkan produktivitas, menjamin ingin berperan dengan posisi kuat. Arus
kualitas kerja karyawan, dan akhirnya persaingan global telah menjadikan lingkungan
menghasilkan keuntungan melalui pengelolaan bisnis berubah secara radikal dalam waktu yang
yang baik atas sumber daya manusia dalam relatif singkat serta persaingan antar
perusahaan. perusahaan semakin ketat. Salah satu faktor
Mariana Kristiyanti (2012) dalam kunci untuk menentukan keberhasilan dalam
penelitiannya yang berjudul:’ Manajemen persaingan tersebut adalah pencapaian
sumber daya manusia sebagai strategi keunggulan bersaing perusahaan atau
menghadapi persaingan global menyatakan organisasi.
untuk meminimalisasi kebangkrutan, strategi Alternatif pendekatan yang mungkin
yang tepat harus diaplikasi untuk meraih diterapkan oleh perusahaan pada kondisi
keberhasilan melalui pemanfaatan peluang- tersebut adalah melalui pengelolaan aktifitas-
peluang yang ada pada lingkungan bisnis aktifitas sumberdaya manusia pada perusahaan
yang bergerak cepat dan semakin kompetitif. berdasarkan perspektif strategik. Pada
Unsur-unsur esensial bagi kesuksesan prisipnya, perspektif ini menjelaskan bahwa
organisasi. Meskipun mendapatkan perhatian dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif,
yang begitu tinggi selama tahun 1990-an, maka strategi manajemen sumberdaya manusia
keinginan untuk mengelola/memanajemen yang ditentukan harus sesuai dengan strategi
corporate culture bukanlah hal yang baru. Hal bisnis perusahaan atau organisasi. Tipologi
tersebut sebenarnya telah mendapatkan strategi manajemen sumberdaya manusia
perhatian dipertengahan 1980-an ketika muncul merupakan pendekatan yang digunakan dalam
“pergerakan-pergerakan” yang menempatkan merumuskan strategi manajemen sumberdaya
tuntutan bahwa kinerja organisasional yang manusia yang sesuai dengan strategi bisnis
superior berhubungan dengan budaya-budaya perusahaan atau organisasi. Tipologi ini
yang mempunyai sifat koheren yang kuat, digambarkan dalam bentuk matriks yang terdiri
sesuai dengan tipe dan strategi organisasional. dari empat kuadran, yaitu: development,
Hal ini kemudian terus diperdebatkan bahwa expansion, productivity, dan redirection. Dalam
seharusnya terdapat tingkat kesesuaian yang mendukung keberhasilan dan efektifitas strategi
tinggi antara struktur dan budaya organisasi, bersaing yangsudah ditentukan, maka perlu
diperhatikan perilaku peran yang dibutuhkan
5|P age
Hayanuddin Safri Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.7 No.1/Januari/2019
2615-1855 (E-ISSN)
2303-2863 (P-ISSN)
3.Berusaha untuk memberikan focus pada tentang memposisikan sumber daya harus
aspek manajemen sumber daya manusia di dipertimbangkan seperti biaya dan ketersediaan
perusahaan-perusahaan multinasional. pekerja yang berkualitas. Selain itu, spesialisi
sumber daya Manusia harus bekerja dengan
Pembagian Manajemen sumber daya anggota organisasi lainnya untuk mengukur
manusia global. pertimbangan terhadap keuangan dan
Morgan menggambarkan manajemen persyaratan operasional sumber daya tersebut.
sumber daya manusia global dibagi dalam 3
(tiga) dimensi yang meliputi : Permasalahan dalam Human resources
1.Aktivitas-aktivitas sumber daya manusia management internasional.
yang luas meliputi pengadaan tenaga kerja, Human resources management
alokasi dan pemanfaatan. internasional melibatkan sejumlah
2. Kategori negara atau bangsa yang terlibat permasalahan yang tidak munculketika
dalam aktivitas-aktivitas msdm internasional . aktivitas-aktivitas perusahaan hanya terbatas
a. Negara tuan rumah (host-country) dimana pada satu negara saja. Isu-isuini terdiri dari
sebuah cabang dapat ditempatkan. banyaknya model organisasi internasional yang
b. Negara asal (home-country) dimana ada, tingkat dimanakebijakan dan praktek
perusahaan itu memiliki kantor pusat. manajemen sumber daya manusia seharusnya
c. Negara-negara lain yang mungkin menjadi beragam pada negara-negara yang berbeda,
sumber tenaga kerja modal. permasalahan pengelolaan /manajemen di
3. Tiga kategori karyawan dalam perusahaan dalam budaya dan lingkungan yang
multinasional : berbeda, dan pendekatan- pendekatan yang
a. Karyawan negara tuan rumah (host-country digunakan untuk memilih, melepaskan,
nationals/HCNs) mengembangkan danmemberi penghargaan
b. Karyawan negara asal (parent-country pada para ekspatriat yang dapat berasal dari
nationals/PCNs) negara yangsama dengan perusahaan induk atau
c. Karyawan negara ketiga (third-country “penduduk negara ketiga” penduduk dari negara-
nationals/TCNs) negara selain dari perusahaan induk yang
bekerja di luar negeri pada perusahaan cabang
Merencanakan sumber daya manusia di dari perusahaan tersebut
ekonomi global.
Perubahan ekonomi dan teknologi Memilih pegawai dalam pasar tenaga kerja
menciptakan lingkungan global untuk global.
organisasi, perencanaan sumber daya manusia Keputusan organisasi ini
yang terlibat dalam keputusan tentang untukmempekerjakan imigran untuk bertugas
berpartisipasi sebagai eksportir atau sebagai akan tergantung
sebuah perusahaan internasional, multinasional, ke beberapa prinsip dasar seleksi. Pemilihan
atau global, bahkan murni domestic perusahaan karyawan untuk bertugas harus mencerminkan
dapat menarik bakat dari pasar tenaga kerja kriteria seperti:
internasional. Ketika organisasi memutuskan 1.Kompetensi/ keahlian di wilayah tersebut.
untuk beroperasi secara internasional atau 2.Kemampuan untuk berkomunikasi secara
global, perencanaan sumber daya manusia verbal dan nonverbal di negara asing.
melibatkan keputusan tentang di mana dan 3.Fleksibilitas, toleransi ambiguitas, dan
berapa banyak karyawan yang dibutuhkan kepekaan terhadap perbedaan budaya.
untuk setiap fasilitas internasional. Keputusan
7|P age
Hayanuddin Safri Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.7 No.1/Januari/2019
2615-1855 (E-ISSN)
2303-2863 (P-ISSN)
4.Motivasi untuk sukses dan kenikmatan 1. Lebih banyak fungsi dan kegiatan.
tantangan. Untuk dapat beroperasi di lingkungan
5.Kesediaan untuk belajar tentang negara asing internasional, departemen sumber daya
budaya, bahasa, dan adat istiadat. manusia harus melaksanakan sejumlah
6.Dukungan dari anggota keluarga. . kegiatan yang mungkin tidak diperlukan dalam
Faktor yang paling kuat mempengaruhi suatu lingkungan domestic, perpajakan
apakah karyawan menyelesaikan tugas dengan internasional, relokasi dan orientasi
baik adalah faktor pasangan dan keluarga serta internasional, pelayanan administrative untuk
kepribadian. Penelitian telah menemukan para ekspatriat, hubungan dengan negara tuan
bahwa suksesnya tugas di luar negeri yang rumah, dan jasa penerjemah.
paling sering terjadi ada di antara karyawan
yang ekstrovert, menyenangkan, dan teliti 2. Perspektif yang lebih luas.
kualitas fleksibilitas, motivasi, keramahan, dan Para manajer domestic biasanya
hati nurani juga sangat penting karena mengelola program-program untuk sekelompok
tantangan yang dialami adalah dalam pekerja satu bangsa yang ditanggung oleh
memasuki budaya lain seringkali terjadi culture kebijakan kompensasi yang seragam, dan yang
shock, karyawan tersebut bisa merasakan membayar pajak kepada satu pemerintah. Para
kekecewaan dan ketidaknyamanan yang terjadi manajer internasional menghadapi masalah
selama proses menyesuaikan diri dengan dalam mendesain dan mengelola program-
budaya baru dan norma , nilai-nilai , dan program untuk pekerja yang terdiri dari lebih
perspektif yang ada. dari satu kelompok bangsa, dan oleh karenanya
mereka harus mempunyai pandangan global
Pelatihan dan pengembangan pekerja terhadap berbagai permasalahan.
global.
Dalam sebuah organisasi yang 3. Lebih terlibat dalam kehidupan pekerja.
karyawannyaberasal dari lebih dari satu negara Tingkat keterlibatan yang lebih besar
, beberapa tantangan khusustimbul sehubungan dalam kehidupan pribadi pekerja diperlukan
dengan pelatihan dan pengembangan : dalam melakukan seleksi, pelatihan, dan
(1) Pelatihan dan pengembangan program harus manajemen yang efektif untuk para ekspatriat.
efektif untuk semua karyawan yang Departemen sumber daya manusia
berpartisipasi, terlepas dari negara asal internasional perlu memastikan bahwa pekerja
mereka dan ekspatriatnya memahami pengaturan
(2) Ketika organisasi mempekerjakan karyawan perumahan, perawatan kesehatan, dan semua
untuk bekerja diluar negeri atau aspek paket kompensasi yang disediakan untuk
mentransfernya ke negara lain, perusahaan penugasan diluar negeri.
harus membekali karyawan dengan
pelatihan tentang cara menangani tantangan 4.Tingkat resiko yang lebih besar.
yang berkaitan dengan bekerja di negara Konsekuensi kegagalan manusia dan
asing. finansial seringkali lebih besar di arena
internasionaldaripada bisnis domestic.
Perbedaan Manajemen sumber daya Misalnya, kegagalan ekspatriat (kepulangan
manusia domestic dan internasional. ekspatriat dari penugasan internasional sebelum
Menurut Schuler dan Jackson (1999), waktunya) adalah problem yang berbiaya tinggi
perbedaan antara manajemen sumber daya bagi perusahaanperusahaan internasional.
manusia domestik dengan internasional adalah: Aspek lainnya dari resiko ini adalah terorisme.
8|P age
Hayanuddin Safri Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.7 No.1/Januari/2019
2615-1855 (E-ISSN)
2303-2863 (P-ISSN)
Ada beberapa hal yang dapat negara di mana perusahaan sedang beroperasi.
mempengaruhi perbedaan Manajemen sumber Manajemen sumber daya manusia di negara
daya manuisa dalam setiap negara. Hal ini liberal akan berbeda dengan di negara yang
dapat terjadi karena perbedaan-perbedaan yang menganut sistem ekonomi terpusat. Oleh
ada dalam sistem setiap negara juga berbeda. karena itu Manajemen sumber daya manusia
Manajer harus mampu memanajemen sumber harus mampu menyesuaikan antara manajemen
daya manusia yang tersedia sehingga dapat yang sedang dilakukan dengan sistem ekonomi
tetap beroperasi dengan baik di negara di mana sebuah negara tempat beroperasi.
mereka bekerja sesuai dengan peraturan-
peraturan yang ada. Berikut merupakan hal-hal 4.Sistem Politik
yang dapat mempengaruhi perbedaan Sitem politik yang dianut oleh suatu negara
Manajemen sumber daaya manusia antar akan mempengaruhi Manajemen sumber daya
negaramenurut Noe: manusia dalam pembuatan dan penerapannya.
1.Budaya Manajemen sumber daya manusia harus
Perbedaan budaya di setiap negara mampu menyesuaikan dengan sistem politik
merupakan hal yang menjadi tantangan yang dianut oleh negara yang sedang menjadi
tersendiri bagi manajer untuk memanajemen tempat operasi.
sumber daya manusia yang tersedia.
Manajemen sumber daya manusia harus Jenis dan Sumber data.
mampu untuk menciptakan kondisi yang baik Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang
antara pekerja dan lingkungan budaya di mana digunakan termasuk jenis penelitian deskriptif
mereka berada. Berikut 5 (lima) dimensi dengan pendekatan kualitatif. Menurut
budaya : Arikunto (2003: 309), penelitian deskriptif
a.Individualisme dan kolektifitas merupaakan penelitian yang dimaksudkan
b.Kekuatan jarak untuk mengumpulkan informasi mengenai
c.Menghindari ketidakpastian status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan
d.Maskulinitas/feminimitas gejala menurut apa adanya pada saat penelitian
e.Orientasi jangka panjang/jangka pendek dilakukan. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan data
2. Pendidikan kualitatif dengan menggunakan kata-kata untuk
Perbedaan tingkat pendidikan antar menggambarkan fakta dan fenomena yang
negara juga mempengaruhi Manajemen sumber diamati. Sumber data yang digunakan berupa
daya manusia antar negara. Manajemen sumber data sekunder melalui informasi berupa buku-
daya manusia di negara maju akan berbeda buku ilmiah , jurnal penelitian dan melalui
dengan di negara berkembang. Kualitas sumber internet.
daya manusia dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan yang mereka miliki. Oleh karena itu Teknik pengumpulan data.
Manajemen sumber daya manusia antar negara Dalam pengumpulan data, penulis
dapat berbeda-beda karena tingkat pendidikan menggunakan teknik studi dokumentasi yaitu
antar negara juga berbeda. memperoleh data dengan cara meninjau,
membaca dan mempelajari dokumen yang
3. Sistem Ekonomi. berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Sistem Ekonomi di setiap negara memiliki
perbedaan-perbedaan. Manajemen sumber daya
manusia terpengaruh juga oleh sistem ekonomi
10 | P a g e
Hayanuddin Safri Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.7 No.1/Januari/2019
2615-1855 (E-ISSN)
2303-2863 (P-ISSN)
14 | P a g e
Hayanuddin Safri Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.7 No.1/Januari/2019
2615-1855 (E-ISSN)
2303-2863 (P-ISSN)
Kanada dan Jepang. Pekerjaan dewan yang Byrne, J.A. (1993). The Horizontal
diamanatkan oleh hukum di negara-negara Corporation: It’s about managing
Eropa Barat seperti Jerman, tapi tidak di across, not up and down. Business
Jepang atau Amerika. Di Cina, Eropa Timur Week, December 20, pp.44-49
dan Meksiko, biaya tenaga kerja secara Ertel, D. (1997). How to design a conflict
signifikan lebih rendah daripada di Eropa management procedure that fits your
Barat, Jepang dan Amerika Serikat. dispute. Sloan Management
Review,Summer, pp. 29-42.
DAFTAR PUSTAKA. Fisher, J. R. Jr. (2000). Envisioning a culture of
Andi Kusuma, Manajemen SDM dalam contribution. Journal of Organizational
Konteks Glogal: Cross-Cultural Excellence, Winter 2000, pp. 47-54.
Management ISSN: 0853-7665 18 Graen, G. dan Hui, C. (1996). Managing
EDISI KHUSUS JSB ON HUMAN changes in globalizing business: how to
RESOURCES, 2005 manage cross-cultural business partners.
Amstrong, M. (2010). Amstrong’s Essesntial Journal of Organizational Change
Human Resource Management Practice: Management, Vol. 9, No. 3, 1996, pp.
A Guide to People Management. USA: 62-72. Hall, D.T. (1996). Protean
Kogan Bartlett, C A and Ghoshal, S. careers of the 21st century. Academy of
(1991). Management Executive, vol. 10, No. 4, pp.8-
Ang, S. H. (2000). The Power of Money: A 16. Ivancevich, J.M. dan Matteson,
Cross-Cultural Analysis of Business- M.T. (1999). Organizational Beahvior
Related Beliefs. Journal of World and Management. McGraw-Hill,
Business/35(1)/2000, pp. 43-60. Boston.
Arthur, M.B. dan Rousseau, D.M. (1996). A Laszlo, G.P. (1999). Implementing a quality
Career Lexicon for the 21st Century. management program ± three Cs of
Academy of Management Executive, success: commitment, culture, cost. The
Vol. 10, No. 4, pp.28-39 TQM Magazine, Vol. 11, No 4. pp. 231-
Brewster, C. (2004). European perspectives of 237.
human resource management, Human Lee, M. (1998). Understandings of conflict:
Resource Management, Review, 14 (4), across-cultural investigation. Personnel
pp 365-82 Collings, dkk. (2009). Global Review, Vol. 27, No. 3, pp. 227-242.
staffing: a review and thematic research Licht, A.N. (2001). The mother of all path
agenda, International Journal of Human dependencies toward a cross-cultural
Resource Management, 20 (6), pp 1253- theory of corporate governance system.
72 Delaware Journal of Corporate law,
Bhatt, G.D. (2000). Information Dynamics, Vol. 26, pp. 147-205.
Learning and Knowledge Creation in Luna, D. dan Gupta, S.F. (2001). An integrative
Organization. The Learning framework for cross-cultural consumer
Organization, Vol.7, No. 2, pp. 89-98. behavior. International Marketing
Bierly III, P.E., Kessler, E.H., & Christensen, Review, Vol. 18, No. 1, pp. 45-69.
E.W. (2000). Organizational Learning, Mondy, Wayne. (2008). Manejemen Sumber
nowledge, and Wisdom. Journal of Daya Manusia. (edisi Kesepuluh).
Organizational Change Management, Jakarta: 2008.
Vol. 13, No.6,pp. 595-618. McClelland, D.C. dan Burnham, D.H. (1995).
Power is the great motivator. Harvard
15 | P a g e
Hayanuddin Safri Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.7 No.1/Januari/2019
2615-1855 (E-ISSN)
2303-2863 (P-ISSN)
16 | P a g e