Anda di halaman 1dari 13

PELUANG DAN TANTANGAN SDM DI ERA DIGITALISASI

“OPTIMALISASI SDM DI ERA GEMPURAN DIGITALISASI”

DISUSUN OLEH:

Nama : Angelica Congesta

NIM : 210502057

Kelas : MR-B

Mata Kuliah : Digital Bisnis

Dosen Pengampu : Inneke Qamariah SE., M.Si.

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2022
ABSTRAK

Dalam paper ini, penulis memilih pengembangan Sumber Daya Manusia ditengah era
gempuran digitalisasi sebagai fokus bahasan. Terjadinya digitalisasi sangat berpengaruh pada
masyarakat, khususnya dibidang perusahaan, oleh karena itu sangat penting melakukan
optimalisasi SDM di era gempuran digitalisasi ini. Pada era Revolusi Industri 4.0 menuju
Society 5.0, SDM tentunya akan mengalami sangat banyak tantangan dan peluang, kita harus
bisa memanfaatkan peluang dalam era digitalisasi ini, seperti kemajuan pencarian data, Internet
of Things dan kemudahan lainnya. Kemajuan teknolgi harus bisa dibarengi juga dengan
perkembangan dan pengoptimalisasian Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia harus
bisa dikelola dengan baik agar bisa bersaing dan tidak tertinggal. Data-data dalam paper ini
relevan untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan atau refrensi bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.

Kata Kunci: SDM; Digitalisasi; Revolusi Industri 4.0; Society 5.0; Optimalisasi

1
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................................. 1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 4

A. Sumber Daya Manusia .................................................................................................... 4

B. Era revolusi industri 4.0 menuju society 5.0................................................................... 4

C. Pengembangan dan pengoptimalisasian SDM ................................................................ 5

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................................... 7

A. Keadaan SDM Indonesia dan kaitannya dengan era digitalisasi .................................... 7

B. Strategi Pengembangan dan Pengoptimalisasian SDM di era digitalisasi ...................... 8

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 10

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10

B. Saran ............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era Digital saat ini banyak memberi manfaat dan peluang kepada masyarakat dari
berbagai bidang kehidupan, pada era digital seperti sekarang ini dimana perkembangan
teknologi semakin berkembang pesat, kita sebagai kaum muda dituntut untuk dapat
mengikuti perkembangan dan peka terhadap segala macam perubahan.
Hal ini juga penting bagi perusahaan dimana perusahaan dapat memanfaatkan
perkembangan teknologi ini untuk mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
perusahaan tersebut. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dan tidak dapat dilepaskan dari suatu organisasi, baik dalam suatu institusi
maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan berkembangnya suatu
perusahaan (Dessler, 2009).
Tercapainya tujuan organisasi tidak dapat dilepaskan dari sumber daya yang
dimiliki oleh organisasi yang digunakan atau dijalankan oleh karyawan yang berperan aktif
sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut (Nawawi, 2013). Oleh
karena itu sangat penting untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kompetensi SDM
di suatu perusahaan. Kompetensi Sumber Daya Manusia perlu dijadikan dasar dalam
keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan. Kompetensi menurut Spancer and spancer,
1993: “An underlying characteristics of an individual which is related to criterion-
referenced affective and or superior performance in a job or situation” (sebagai
karakteristik yang mendasari sesorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu
dalam pekerjaannya).
Oleh karena kesadaran penulis akan pentingnya pengoptimalisasian Sumber Daya
Manusia di tengah gempuran digitalisasi ini, maka penulis membuat karya tulis ini dengan
tujuan memberikan gambaran bagaimana tindakan yang harus dilakukan oleh perusahaan
sebagai langkah pemanfaatan teknologi dan pengoptimalisasian Sumber Daya Manusia,
lebih jauh penulis akan membahas bagaimana keadaan SDM pada era revolusi industri 4.0
menuju society 5.0 yang erat kaitannya dengan digitalisasi. Untuk itu penulis akan
melakukan tinjauan literatur yang mendukung tujuan penulisan berupa optimalisasi SDM
di era gempuran organisasi.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Daya Manusia

Menurut pendapat dari Bohlarander dan Snell, sumber daya manusia (SDM)
merupakan Ilmu yang mempelajari bagaimana memberdayakan karyawan dalam
perusahaan, membuat pekerjaan, kelompok kerja, mengembangkan para karyawan yang
mempunyai kemampuan, mengidentifikasi suatu pendekatan untuk dapat mengembangkan
kinerja karyawan dan memberikan imbalan kepada mereka atas usahanya dan bekerja.
Menurut Notoadmodjo, masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi
organisasi untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai
peran utama dalam setiap kegiatan organisasi. Walaupun didukung dengan sarana dan
prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia
yang handal, kegiatan organisasi tidak akan terselesaikan dengan baik (Soekidjo
Notoadmodjo, 2003).
Hal ini mengisyaratkan bahwa sumber daya manusia memegang kunci pokok yang
dapat menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan organisasi. Sumber daya manusia
yang berkualitas akan dapat membawa keberhasilan pelaksanaan kegiatan suatu lembaga
atau organisasi. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, diperlukan
pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia mengandung
tugas untuk mendayagunakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu lembaga
secara optimal, sehingga sumber daya manusia dapat bekerja secara maksimal untuk
bersama-sama mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi organisasi (Prihatminingtyas,
2005).

B. Era revolusi industri 4.0 menuju society 5.0

Pada abad ke-21 ini, dunia telah menghadapi era digital "revolusi industri 4.0", yaitu
suatu masa terciptanya teknologi digital yang serba canggih dan terus berkembang serta
terus diperbarui. Pada masa ini, manusia disuguhkan dengan fasilitas teknologi digital yang
sangat canggih serba otomatisasi dalam kehidupan sehari-harinya, seperti dengan adanya
robot, artificial intelligence, internet of things dan lain sebagainya untuk memudahkan
segala aktifitas pekerjaan manusia.

4
Seiring penyesuaian dengan revolusi industri 4.0 tersebut, saat ini Indonesia bahkan
dunia telah dihebohkan dengan suatu gagasan baru pada awal Januari 2019 yaitu "Society
5.0" oleh Shinzo Abe yang merupakan perdana menteri Jepang dalam Word Economic
Forum di Davos Swiss. Menurut Shinzo Abe industri 4.0 didasarkan pada konsep
kecerdasan buatan (AI), sebaliknya society 5.0 lebih dipusatkan pada sumber daya manusia
itu sendiri. Society 5.0 dianggap sebuah konsep yang dibangun atas dasar manusia dan
teknologi.
Lebih detail Pereira et al., (2020) menjelaskan bahwa Society 5.0 berfokus pada
penggunaan alat dan teknologi yang dikembangkan di era Industri 4.0 untuk memberi
manfaat bagi umat manusia. Sistem cerdas yang dikembangkan oleh Industri 4.0 dapat
dilihat oleh publik sebagai keuntungan. Masyarakat masa depan dapat memanfaatkan
teknologi canggih dalam memecahkan masalah dan ekonomi.
Rohida (2018) menjelaskan bahwa SDM pada era "revolusi industry 4.0" perlu
meningkatkan kompetensi dalam memanfaatkan teknologi digital seperti big data, internet
of things, robot serta Artificial Intelligence. Program-program untuk meningkatkan
keterampilan tersebut sangat penting untuk dipahami sehingga sumber daya manusia
mampu beradaptasi dengan tuntunan industri.

C. Pengembangan dan pengoptimalisasian SDM

Menurut Sikula dalam Mangkunegara, pengembangan adalah satu proses pendidikan


jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisasi yang pegawai
manajerialnya mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk mencapai tujuan
umum. Sementara itu, Hasibuan mengemukakan pengembangan sebagai suatu usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan latihan. (Rowley dan Jackson,
2012) mendefinisikan pengembangan sumber daya manusia sebagai sebuah proses yang
dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan pekerja,
demikian juga dengan kompetensi-kompetensi yang dikembangkan melalui pelatihan dan
pengembangan, pembelajaran organisasi, manajemen kepemimpinan, dan manajemen
pengetahuan untuk kepentingan peningkatan kinerja.
Optimalisasi ialah suatu tindakan meningkatkan atau mengoptimalkan. Dimana untuk
hal tersebut diperlukan intensifikasi dan ektensifikasi subjek dan objek pendapatan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, optimalisasi adalah berasal dari kata dasar
optimal yang berarti terbaik, tertinggi, paling menguntungkan, menjadikan paling baik,

5
menjadikan paling tinggi, pengoptimalan proses, cara, perbuatan mengoptimalkan
(menjadikan paling baik, paling tinggi, dan sebagainya) sehingga optimalisasi adalah suatu
tindakan, proses, atau metodologi untuk membuat sesuatu (sebagai sebuah desain, sistem,
atau keputusan) menjadi lebih/sepenuhnya sempurna, fungsional, atau lebih efektif.

6
BAB III

PEMBAHASAN

A. Keadaan SDM Indonesia dan kaitannya dengan era digitalisasi

Melalui teknologi yang lebih modern, sistem pabrik pintar dapat berjalan dan
beradaptasi dalam waktu dekat dan nyata sehingga pabrik jauh lebih fleksibel. Kemajuan
internet dan telepon pintar saja telah mengakibatkan banyak perusahaan terdisrupsi, yang
pada gilirannya menambah dampak hilangnya pekerjaan banyak orang, sehingga
bagaimana dengan nasib banyak orang? Untuk itu perlu di antisipasi dengan
mempersiapkan SDM yang memiliki keunggulan dibarengi dengan ketrampilan yang
bukan hanya biasa-biasa saja, untuk menyongsong kehidupan di Era Industri 4.0 menuju
5.0.
Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam setiap gerak
pembangunan, sebab hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang
dapat mempercepat pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak
diikuti dengan kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan.
Kondisi di Indonesia saat ini bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) per Februari 2019, dari 129,3 juta orang yang bekerja di Indonesia, sebanyak 75,37
juta jiwa (setara 58,26%) merupakan lulusan SMP atau di bawahnya. Fakta yang lebih
menyedihkan lagi yaitu dari total (58,26%) pekerja tersebut, terdapat 40,51% adalah
lulusan SD atau lebih rendah. Sedangkan pekerja yang lulusan SMP hanya 17,75%.
(Sumber data: BPS Februari 2019)
Di era Revolusi Industri ke-empat ini, harus dihadapi dengan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas, kreatif, berinovasi serta mampu bersaing dan beradaptasi
sesuai dengan perkembangan teknologi. Seperti kita ketahui revolusi Industri 4.0 telah
membawa inovasi teknologi yang membawa dampak disrupsi atau perubahan mendasar
terhadap kehidupan masyarakat, dimana saat ini banyak aktivitas manusia yang sudah
tergantikan oleh teknologi digital bahkan ada beberapa yang sudah digantikan dengan
robot. Adanya pergeseran tenaga kerja manusia kearah digitalisasi merupakan bentuk
tantangan yang harus kita hadapi dan carikan solusinya. Peran manusia setahap demi
setahap diambil alih oleh mesin otomatis. Kaum millennial sebagai generasi penerus, harus
dapat menjadi personal yang siap bersaing tidak hanya di negara sendiri namun juga

7
diranah internasional, terutama menghadapi MEA dimana pasar pasar dari berbagai negara
ikut bersaing.
Prof.Dwi Korita Karnawati, pernah menyampaikan bahwa “Revolusi Industri 4.0”
dalam 5 (lima) tahun mendatang akan menghapus 35% jenis pekerjaan dan bahkan 10 tahun
yang akan datang jenis pekerjaan yang hilang bertambah menjadi 75%.” Hal ini akan
menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia akan terus bertambah jika SDM nya tidak
berkualitas.
Adapun arah pengembangan SDM dimasa Era Industri 4.0 ini adalah
pengembangan kepada SDM yang mau dan mampu memiliki ketrampilan-ketrampilan baik
mempergunakan pikiran dan perbuatan dalam menyelesaikan atau mengerjakan sesuatu
dengan efektif, sehingga dapat bersaing dengan para kompetitor yang datangnya bukan
hanya dari dalam negeri tapi juga mungkin datang dari luar negeri.

B. Strategi Pengembangan dan Pengoptimalisasian SDM di era digitalisasi


Kompetensi work 4.0 merupakan suatu kombinasi hard skill, soft skill, kehalian
mengolah TIK dan pengetahuan untuk menyonsong "revolusi industri 4.0" menuju "society
5.0". Kompetensi yang harus dimiliki SDM era work 4.0 antara lain:
1. Digitilasisasi lingkungan kerja berdasarkan teknologi,
Suatu pekerjaan akan terus-menerus berdampingan dengan teknologi, Sehingga SDM
perlu mengembangkan pengetahuan & keahlian berbasis TIK.
2. Kolaborasi dengan sistem cyber,
SDM diharapkan mampu berkolaborasi dengan sistem cyber & mampu
mengoperasikannya dengan baik sehingga meminimalisir kesalahan.
3. Proses kerja fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan,
SDM harus mampu bekerja secara fleksibel sesuai kebutuhan perusahaan untuk
memenuhi tuntutan pelanggan.
4. Tugas-tugas mental,
SDM mampu berkolaborasi dengan sistem robotic untuk melengkapi secara
pengetahuan kreativitas dan pengalaman.
5. Tim kerja,
Memiliki tim kerja yang memiliki kompetensi berbeda-beda sehingga proses kerja
menjadi inovatif, saling berbagi pIntiengetahuan dan memiliki keterampilan sosial.
Termasuk kolaborasi dengan sistem robotic.

8
Sumber daya manusia Indonesia diharapkan mampu beradaptasi dengan paradigma
revolusi industri. Pada era Society 5.0 lebih memprioritaskan agar sumber daya manusia
mampu menyesuaikan dengan tantangan di masa yang akan datang dengan High Order
Thinking Skills. Dengan memiliki daya pikir yang tinggi, fleksibel dan metodis, sumber
daya manusia akan mampu menggunakan ilmu pengetahuan modern (Internet of Things,
Robot, Artificial Intelligence).
Dalam dunia kerja menyonsong era society 5.0 para individu ditempat kerja diharapkan
meningkatkan soft skills untuk beradaptasi dengan era digital saat ini. Poin yang perlu
diperhatikan dalam upaya pengembangan SDM menuju kompetensi yang unggul pada era
digital adalah:
1. Digital skill for digital competency,
Kompetensi digital adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan kesadaran yang
dibutuhkan saat menggunakan teknologi informasi. Sehingga Manajemen harus serius
meningkatkan pelatihan keterampilan karyawan dalam mencapai kompetensi digital.
2. Penerapan digital competency development,
Kemampuan digital serta penerapan digital yang baik merupaka suatu keberhasilan
perusahaan dalam penerapan teknologi digital.
3. Peningkatan human value,
Pengembangan SDM yang meliputi pengembangan identitas diri, yaitu menumbuhkan
rasa empati dan simpati, mampu berinteraksi/komunikasi dengan golongan sosial
manapun sehingga mampu bertahan dalam segala dinamika.

Untuk mensukseskan dalam mencapai society 5.0, ada tiga level kompetensi individu
yang harus dikembangkan, yaitu:
1. Kompetensi Interpersonal,
Kompetensi interpersonal meliputi komunikasi, kolaborasi (virtual), kecerdasan sosial
dan kompetensi antarbudaya.
2. Kompetensi Intrapersonal,
Kompetensi intrapersonal meliputi berpikir kritis, membuat akal, berpikir adaptif dan
integrasi, transdisipliner dan pengarahan diri sendiri.
3. Meningkatkan keterampilan TIK,
Keterampilan TIK termasuk keahlian dalam teknologi informasi dan komunikasi,
pemikiran komputasi, literasi media sosial dan kesadaran keamanan informasi.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Revolusi teknologi digital dalam era revolusi industri 4.0 menyambut society 5.0 akan
menciptakan digitalisasi pada teknik-teknik manajemen sumber daya manusia. Dalam era
revolusi industri 4.0, dalam era revolusi industri 4.0 berbasis revolusi teknologi digital
bahwa manajer sumber daya manusia ditantang untuk menciptakan pegawai yang
profesional, sejahtera, prestasi kerja tinggi, dan karier sukses. Dan juga Sumber Daya
Manusia (SDM) pada perusahaan di tengah gempuran digitalisasi ini harus berusaha dan
berupaya untuk mengembangkan dan mengoptimalisasi skill nya, baik softskill dan
hardskill dengan beberapa cara yang sudah penulis paparkan di atas. Kita sebagai
generasi yang hidup di zaman digitalisasi teknologi ini harus senantiasa peka dan terbuka
terhadap segala macam perubahan dan perkembangan teknologi, jika tidak, kita tidak
akan bisa berkembang, bahkan terancam mengalami ketertinggalan, hal ini juga berlaku
khususnya untuk perusahaan-perusahaan yang tengah berada dalam gempuran era
digitalisasi dan revolusi yang terus menerus terjadi dan mendisrupsi.

B. Saran

Sebagai saran dari penulis, sebagai langkah optimalisasi SDM ditengah gemouran
digitalisasi di era Revolusi Industri 4.0 menuju society 5.0, SDM dituntut untuk dapat
bersikap lebih adaptif lagi terhadap tuntutan digitalisasi, dengan cara meningkatkan skill
dan value yang harus dikembangkan, agar mampu memiliki ketrampilan-ketrampilan baik
mempergunakan pikiran dan perbuatan dalam menyelesaikan atau mengerjakan sesuatu
dengan efektif, sehingga dapat bersaing dengan para kompetitor yang datangnya bukan
hanya dari dalam negeri tapi juga mungkin datang dari luar negeri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Kadarisman, M. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grafindo, 2013

Lee, J., Bagheri, B., & Kao, H. A. (2015). A Cyber-Physical Systems architecture for
Industry 4.0-based manufacturing systems. Manufacturing Letters, 3(December), 18--23.

Nawawi, H. Hadari. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press, 1992.

Notoadmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Prihatminingtyas, B. Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja dan Dampaknya Pada


Kepuasan Kerja. Malang: FISIP Press, 2005. Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. Ke-12.
Jakarta: Kalam Mulia, 2015.

Rowley, Chris dan Keith Jackson. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali
Press, 2012.

Rohida, L. (2018). Pengaruh Era Revolusi Industri 4.0 terhadap Kompetensi Sumber Daya
Manusia. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 6(1), 114—136.

11
12

Anda mungkin juga menyukai