Oleh Kelompok 1
Nama Anggota :
Dian Hasna AD (7101418007)
Hetik Wulandari (7101418122)
Annisa Ambarwati (7101418136)
Alfiantika A S (7101418193)
Fitri Ayu L (7101418224)
Siswi Putri S (7101418237)
Puji Lestari (7101418252)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
APRIL 2021
DAFTAR ISI
Cover ...............................................................................................................
Kasus I ............................................................................................................. 8
Kasus II ........................................................................................................... 9
i
Dian Hasna Armeika (NIM : 7101418007)
1
Pelayanan pelanggan tidak bisa dianggap sebelah mata oleh para pelaku
bisnis. Bahkan, berdasarkan riset yang dilakukan oleh Microsoft, didapati
data bahwa sekitar 50% orang akan berhenti melakukan transaksi dengan
sebuah merek ketika mereka mengalami layanan yang buruk dengan
merek tersebut. Karena itulah kini sebagian besar perusahaan yang sudah
melek teknologi akan memanfaatkan Zendesk, Magento, atau Salesforce
untuk mengoptimalkan layanan pelanggan dengan waktu respon yang
lebih cepat dan memuaskan.
5. Akunting dan Keuangan
Diperkirakan ada lebih dari 80% tugas seputar akunting dan keuangan
yang akan diotomatisasi dalam beberapa tahun ke depan. Sebagai contoh,
sebuah produk cognitive computer dapat 'membaca' ribuan halaman
kontrak atau surat perjanjian, sekaligus membuat kesimpulan secara
instant berdasarkan kriteria Anda. Dengan AI Anda juga bisa memprediksi
valuasi aset dari balance sheet klien.
6. Sumber Daya Manusia
Mencari kandidat yang tepat bagi perusahaan sungguh menguras
tenaga dan membuang banyak waktu. Lain soal bila Anda memanfaatkan
teknologi AI berdasarkan aplikasi pengenalan wajah (facial recognition)
untuk melakukan wawancara sekaligus mengevaluasi mereka.
2
machine learning, kecerdasan buatan dapat beradaptasi dari pengalaman
dan pola sebab akibat.
Pengelolaan lalu lintas
Kecerdasan buatan digunakan untuk mencapai penyediaan data dan
informasi terintegrasi dan berkualitas. Pekerjaan bersifat teknis
administrasi dan pengolahan data yang sebelumnya manual, dapat beralih
dengan memanfaatkan teknologi, sehingga lebih efisien dan
mempersingkat waktu.
B. Tantangan Bisnis
Tantangan bisnis digital diera industri 4.0
1. Transformasi Digital
Dimana transformasi digital setiap harinya semakin maju dan
canggih, tetapi. dari masyarakat indonesia masih belum bisa menangani
dengan efektif karena kurangnya ilmu dan dorongan dari pemerintah.
Adanya teknologi yang semakin maju dan dukungan edukasi yang
diberikan pemerintah dapat membantu masyarakat Indonesia untuk
memajukan dan mengembangkan bisnis yang mereka miliki.
2. Kecepatan
Bagi Masyarakat indonesia yang menjadi pembisnis di tuntut untuk
memberikan layanan serta produk harus serba cepat dan praktis. Dengan
kemajuan teknologi seperti sekarang akan membantu pembisnis untuk
mempermudah bagian produksi maupun pelayanan sehingga menjadikan
bisnisnya menjadi lebih efektif.
3. Sumber Daya Manusia
3
Tantangan yang sebenarnya muncul dari sumber daya manusia itu
sendiri. Kurangnya edukasi, minat, dan semangat dari SDM yang akan
menjadi tantangan terbesar di era industri 4.0 ini. Dengan begitu akan
menjadikan Indonesia ter Itinggal dengan negara yang sudah siap dan kuat
didalam menghadapi era industri 4.0
4. Kurangnya Dukungan Pemimpin
Tanpa dukungan dari pemerintah, masalah industri 4.0 di Indonesia
tidak akan bisa diselesaikan secara global. Karena peran pemerintah sangat
penting untuk meningkatkan SDM di Indonesia, melalui kuasanya
pemerintah bisa memberikan akses untuk menggerakkan SDM di
Indonesia untuk siap menghadapi revolusi industri 4.0. Sehingga dengan
dukungan dari pemerintah akan memajukan dan mengembangkan bisnis
digital di Indonesia.
Tantangan bisnis digital di era industri 4.0 (menurut Wolter pada artikel era
industri 4.0: tantangan dan peluang perkembangan pendidikan kejuruan Indonesia
oleh prof. Dr. H. Muhammad Yahya M.Kes., M.Eng.)
4
Dengan berkembangnya bisnis digital tntunya akan menurunkan beberapa
ketrampilan yang dimiliki oleh manusia sebagai contoh. E- Marketing dimana
biasanya seseorang memiliki kemampuan berbicaradlm iklan yang baik akan
berkurang ketika sekarang marketing dilakukan hanya dengan animasi dan
suara
4) Keengganan untuk berubah oleh para pemangku kepentingan
Pemangku kepentingan:
pemerintah
pemilik
pemegang saham
customer dll
Misal pemilik usaha yang enggan berubah untuk sebuah inovasi yang lebih
baik dikarenakan investasi yang terlalu besar atau menganggap dengan apa
yang ada skrang udh lebih dari cukup.
Revolusi Industri
Internet
Peluang Bisnis
5
Revolusi industri 4.0. Dimana Industri 4.0 adalah industri yang
menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan
tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Pada era ini,
industri mulai menyentuh dunia virtual, membentuk konektivitas antar manusia,
mesin dan dat, yang dikenal dengan nama Internet of Things (IoT).
Dampak pada bisnis : ada empat efek utama yang dimiliki Revolusi
Industri 4.0 pada bisnis. Yaitu pada harapan pelanggan, pada peningkatan produk,
pada inovasi kolaboratif, dan pada bentuk organisasi.
Sumber Referensi :
- https://www.jagoanhosting.com/blog/era-revolusi-industri-4-0/
- https://accurate.id/bisnis-ukm/revolusi-industri-4-0-pada-bisnis/
6
Fitri Ayu Lestari (NIM : 7101418224)
Software as a service (SaaS), Pada era industri 4.0 nanti, peluang bisnis yang
akan banyak digunakan digunakan adalah bisnis pengembangan software as a
service. Dimana Anda membuat dan mengembangkan sebuah software sebagai
pihak ketiga yang dapat membantu segala aktivitas usaha lain. bentuk
penjaulannya berupa business-to-business artinya klien utama Anda adalah sama-
sama pebisnis. Contoh bisnis software as a service adalah aplikasi absensi,
software payroll, software akuntasi, atau software retensi konsumen atau CRM.
Cloud hosting, Cloud adalah salah satu teknik penyimpanan database yang
ringan dan sangat mudah diakses. Pada dasarnya, masyarakat pasti sudah pernah
menggunakan cloud tetapi tidak tahu kalau itu adalah cloud. Sebut saja Google
Drive dan Dropbox, kedua cloud yang paling sering digunakan di dalam industri
saat ini. Itulah yang membuat cloud hosting sangat laku di era industri 4.0 saat ini
karena sangat berdekatan dengan dunia industri dan proses bisnis.
7
Business to consumer (B2C) Lazada — menyediakan fashion, aksesoris,
kosmetik, dan elektronik pribadi Blibli — seperti Lazada, namun juga
menjual perabotan, perlengkapan anak, peralatan olahraga. Shopee —
sama seperti Blibli.
Consumer to consumer (C2C) OLX — menjual berbagai produk, mulai
dari keperluan pribadi hingga kendaraan dan perlatan rumah tangga
Tokopedia — seperti Shopee, tetapi pembeli juga dapat menemukan
barang bekas di sini Kaskus — merupakan forum terbuka, namun tidak
jarang digunakan pengguna untuk memasarkan barang bekas.
Consumer to business (C2B) Freelancer — website di mana pekerja
freelance menawarkan keahlian pada bisnis yang membutuhkan Upwork
— sama seperti Freelanceri Stock — situs untuk bisnis yang
membutuhkan foto, video, dan ilustrasi digital untuk penggunaan
komersial.
Business to public administration (B2A). Qlue — menyediakan perangkat
lunak untuk membantu kinerja perusahaan dan lembaga pemerintah,
termasuk sistem administrasi kendaraan dan aplikasi analitik Accela —
membantu pemerintah melakukan administrasi publik dengan konsep
software as a service On-Demand service.
Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 yang selanjutnya adalah on-demand
service. Sebenarnya, on-demand service sering digunakan oleh masyarakat,
seperti aplikasi transportasi online. Pada dasarnya on-demand service merupakan
sebuah layanan jasa yang hanya muncul di sekitar kita jika kita menginginkannya.
D. KASUS I
8
Berdasarkan jurnal Gregorius Airlangga dengan judul "Mengukur tingkat
Keselaran IT dan Bisnis (Studi Kasus Perusahaan Start-up Digital Wilayah Jawa)"
pada kasus mengenai tingkat keselarasan strategi bisnis dan IT di perusahaan
start-up berada pada tingkat 3 (Nilai rata-rata 3,47) sehingga keselarasan antara IT
dan bisnis sudah mulai terbentuk. Kemudian dari hasil pengukuran keenam area
keselarasan IT dan Bisnis, area keselarasan tata kelola IT (TTIT) mendapatkan
nilai yang paling kecil sebesar 3,18 sedangkan kemitraan bisnis dengan
memperoleh nilai tertinggi yaitu 3,91. Dengan data tersebut dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara bisnis dengan IT bisa dikatakan cukup baik.
E. KASUS II
Berdasarkan jurnal dari Lidya Wati Evelina dan Fitrie Handayani dengan
judul "Penggunaan Digital Influencer dalam Promosi Produk (Studi Kasus Akun
Instagram @bylizzieparra)". Digital Influencer dapat menyebarkan dengan cepat
pesan promosi sebuah produk di media sosial Instagram, juga memiliki kredibiitas
yang tinggi dan dapat menumbuhkan kepercayaan terhadap produk yang
dipromosikan. Melalui fasilitas share, tag, hastag, dan instastory membuat pesan
dapat tersebar dengan cepat.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://ofiskita.com/articles/detail/peran-ai-dalam-memajukan-bisnis
https://www.studilmu.com/blogs/details/mengapa-artificial-intelligence-penting-
untuk-layanan-pelanggan
https://winstarlink.com/waspadai-tantangan-bisnis-di-era-industri-digital-4-0/
https://core.ac.uk/download/pdf/154762984.pdf
https://www.jagoanhosting.com/blog/era-revolusi-industri-4-0/
https://accurate.id/bisnis-ukm/revolusi-industri-4-0-pada-bisnis/
https://www.jurnal.id/id/blog/peluang-bisnis-baru-di-era-revolusi-industri-4-0/
10
11