Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK

MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Agus Jazuli Rahman1 Khuzaini2 Syahrial Shaddiq3


1,2
Unversitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
3
Universitas Lambung Mangkurat

Email korespondensi : agus.jazuli009@gmail.com

Abstract
The Industrial Revolution 4.0 will blur physical, digital and biological boundaries across
all sectors, bringing disruptive innovations that will change the way people live and work.
Technological advancements will create opportunities for economic, social and personal
growth, but artificial intelligence will take jobs away from humans. Therefore, the
development of quality human resources that are balanced with existing technological
advances requires careful preparation. This research aims to describe, analyze, and
examine how strategies in developing human resources in facing the industrial revolution
4.0. This research was conducted to find out how strategies can be carried out in human
resource development efforts in the current era. The method used in this research is the
library method with a descriptive analysis approach.

Keywords: Human Resources, Industrial Revolution 4.0

Abstrak

Revolusi Industri 4.0 akan mengaburkan batas-batas fisik, digital, dan biologis di semua
sektor, menghadirkan inovasi-inovasi disruptif yang akan mengubah cara masyarakat hidup
dan bekerja. Kemajuan teknologi akan menciptakan peluang bagi pertumbuhan ekonomi,
sosial, dan pribadi, namun kecerdasan buatan akan mengambil pekerjaan dari manusia.
Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan diimbangi
dengan kemajuan teknologi yang ada memerlukan persiapan yang matang. Penelitian ini
bertujuan untuk memaparkan, menganalisis, serta mengkaji bagaimana strategi dalam
mengembangkan sumber daya manusia dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Penelitian
ini dilakukan guna mengetahui bagaimana strategi yang dapat dilakukan dalam upaya
pembangunan sumber daya manusia di era sekarang ini. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode pustaka dengan pendekatan deskriptif analisis.

Kata kunci : Sumberdaya Manusia, Revolusi Industri 4.0

PENDAHULUAN
Industri 4.0 pertama kali diusulkan pada tahun 2011 dalam acara Hannover Messe
oleh sekelompok ahli Jerman dari berbagai bidang.Industri 4.0 menerapkan konsep
otomatisasi mesin tanpa memerlukan tenaga manusia. Hal ini dilakukan dari segi waktu,
tenaga dan efisiensi biaya. Industri 4.0 adalah sebutan untuk otomasi modern dan
pertukaran data dalam teknologi pabrik. Lebih spesifiknya, Revolusi Industri dapat
diartikan sebagai suatu perubahan yang cepat dimana proses produksi yang dilakukan oleh
manusia mulai digantikan oleh mesin, dan nilai komersial pun ditambahkan pada barang-
barang yang dihasilkan dalam proses produksi tersebut.
Istilah-istilah yang sering terdengar di era revolusi industri saat ini antara lain AI
(artificial inteligence), yaitu kecerdasan yang dapat ditambahkan ke dalam sistem dan
dikelola dalam konteks ilmiah. Menurut Stuart J.Russell dan Peter Norvig, AI atau
kecerdasan buatan dapat dipahami sebagai perangkat komputasi yang dapat memahami
lingkungan sekitarnya dan memberikan jawaban yang sesuai dengan tujuan tindakannya.
Lalu ada Internet of Things, atau IoT. IoT memiliki kemampuan untuk membuat koneksi
dan memfasilitasi proses komunikasi antar mesin.

Penerapan Revolusi Industri 4.0 ke dalam pabrik saat ini disebut sebagai “Smart
Factory”. Disebut Smart Factory karena dengan teknologi seperti kecerdasan buatan,
robotika, analitik, data besar, dan Internet of Things yang memungkinkan pabrik beroperasi
secara mandiri dan sebagian besar aktivitas di dalam pabrik dilakukan secara mandiri
dengan kemampuan mengoreksi diri. Pabrik pintar dicirikan oleh visibilitas, konektivitas,
dan otonomi. Faktanya, meskipun pabrik telah lama menerapkan otomatisasi, pabrik pintar
menerapkan konsep ini lebih jauh lagi, sehingga memungkinkan mereka beroperasi tanpa
banyak campur tangan manusia. Teknologi modern memungkinkan sistem pabrik pintar
untuk berjalan dan beradaptasi hampir secara real-time, sehingga membuat pabrik menjadi
lebih fleksibel.
Kemajuan internet dan ponsel pintar saja telah mengganggu banyak bisnis, sehingga
mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Lalu bagaimana nasib banyak orang
dan bagaimana nasib kita. Anak-anak masa depan akan melihat peluang kerja dan lapangan
kerja mulai hilang seiring terus berkembangnya teknolog. Oleh karena itu, dalam rangka
persiapan menghadapi Era Industri 4.0, perlu dilakukan upaya preventif dan pengembangan
sumber daya manusia yang memiliki kinerja unggul dibandingkan keterampilan yang pas-
pasan.

Kualitas sumber daya manusia merupakan bagian penting dalam setiap gerakan
pembangunan, karena hanya sumber daya manusia yang berkualitaslah yang dapat
mendorong pembangunan suatu negara. Jumlah penduduk yang besar hanya akan menjadi
beban pembangunan jika kualitas yang memadai tidak terjamin.

METODE

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka atau
tinjauan pustaka (library review atau tinjauan pustaka), yaitu data yang memanfaatkan
berbagai informasi perpustakaan antara lain buku, ensiklopedia, jurnal akademik, surat
kabar, terbitan berkala, dan bahan pembantu yang berhubungan dengan topik tulisan.

PEMBAHASAN

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2023, dari 146,63
juta (69,30%) orang angkatan kerja di Indonesia. Sebanyak 26,73 juta jiwa (setara 18,23%)
merupakan lulusan SMP. Dan yang lebih mengejutkan yaitu dari total (69,30%) pekerja
tersebut, terdapat 38,76 % adalah lulusan SD atau lebih rendah. artinya porsi SD ke bawah
jauh lebih tinggi ketimbang SMP dan hampir setangah dari angkatan yang bekerja hanya
memiliki pendidikan tingkat SD. Di era Revolusi Industri Keempat ini, kita perlu
mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, kreatif, inovatif, serta mampu
bersaing dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Seperti yang kita ketahui
bersama, Revolusi Industri 4.0 telah membawa inovasi teknologi yang memberikan dampak
disruptif dan perubahan mendasar dalam kehidupan masyarakat, banyak aktivitas manusia
kini tergantikan oleh teknologi digital dan sebagian lagi oleh robot. Transformasi dunia
kerja manusia menuju digitalisasi merupakan tantangan yang harus kita hadapi dan cari
solusinya. Karena tanpa kita sadari peran manusia lambat laun digantikan oleh mesin
otomatis.
Pembangunan sumber daya manusia pada dasarnya didasarkan pada aspirasi utama
beberapa negara berpenduduk padat di Asia, dan sumber daya manusia dipandang sebagai
modal dasar (aset) pembangunan, bukan sekadar beban bagi pembangunan itu sendiri.
Pengembangan sumber daya manusia menjadi penting dalam situasi perekonomian yang
sulit saat ini. Pendidikan diharapkan dapat berperan lebih besar dalam program
pengembangan tenaga kerja dengan mengarah pada tumbuh dan berkembangnya etos kerja
yang positif. Menghadapi perkembangan tersebut, diharapkan etos kerja dapat mengubah
sikap masyarakat. Di negara berkembang saat ini, tampaknya perlu untuk menumbuhkan
sikap yang menghargai spontanitas, dibandingkan hanya menunggu peluang.
Upaya yang menjadikan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan
akan senantiasa bermuara pada pembangunan kualitas manusia itu sendiri. Kuantitas adalah
jumlah sumber daya manusia (penduduk) yang kontribusinya terhadap pembangunan
kurang penting dibandingkan aspek kualitas. Kalaupun kuantitas sumber daya manusia
tidak diimbangi dengan kualitasnya, maka akan menjadi beban pembangunan bangsa.
Kualitas, sebaliknya, berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya
berkaitan dengan kemampuan non-fisik (intelektual dan spiritualitas). Oleh karena itu,
untuk mempercepat pembangunan di bidang apapun, peningkatan kualitas sumber daya
manusia merupakan hal yang paling penting.
Kita juga memerlukan revolusi mental yang dimulai dengan mengubah pola pikir
negatif dan ketakutan bahwa ``Industri 4.0 akan mengurangi lapangan kerja dan
mengurangi paradigma bahwa teknologi itu sulit. Kita harus berupaya untuk terus
meningkatkan kemampuan belajar dan keterampilan sesuai tuntutan era Industri 4.0 guna
meningkatkan daya saing kita. Generasi Milenial masa depan harus mampu bersaing tidak
hanya di dalam negeri namun juga internasional, terutama mengingat AEC, di mana pasar
nasional saling bersaing. Kita tidak bisa menjadi orang biasa. Jika kualitas sumber daya
manusia kurang baik, maka pengangguran di Indonesia akan terus meningkat. Jadi kita
benar-benar perlu mempersiapkannya. Arah pengembangan sumber daya manusia di era
industri 4.0 adalah mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki pemikiran dan
dorongan yang baik untuk melakukan sesuatu secara efektif, serta memiliki motivasi dan
kemampuan bersaing tidak hanya dengan negara lain tetapi juga dengan kompetitor.
Mereka datang tidak hanya dari dalam negeri, tapi bisa juga dari negara lain.
Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangan sumber daya
manusia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 adalah sebagai berikut :
1. Workshop (Lokakarya)
Workshop atau disebut juga lokakarya adalah suatu kegiatan atau acara dimana
beberapa orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu berkumpul untuk
mendiskusikan suatu permasalahan tertentu dan mendidik pesertanya. Lokakarya
juga dapat diartikan sebagai latihan di mana peserta, secara individu atau kelompok,
menyelesaikan tugas terkait tugas yang membantu mereka memperoleh pengalaman
langsung. Dengan kata lain workshop merupakan perpaduan antara teori dan praktek.
Sebuah lokakarya mempertemukan sekelompok orang yang memiliki minat dan
keahlian yang sama dalam bidang tertentu untuk mengeksplorasi satu atau lebih
aspek spesifik dari pembahasan dan solusi permasalahan di bawah bimbingan
beberapa ahli.
2. Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan terhadap (calon) pegawai dilakukan dengan tujuan agar mereka
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan. Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang tepat
dapat memberikan dampak positif bagi karyawan, memastikan bahwa mereka
memahami sistem, prosedur, kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam pekerjaan
mereka di perusahaan, serta menyadari tujuan dan kebutuhan yang ingin dicapai,
mampu memahami tujuan organisasi atau perusahaan. Membangun hubungan
dengan lingkungan yang dapat bekerja sama dalam pelaksanaan pekerjaan,
memahami dan mengatasi setiap kesulitan yang dihadapi perusahaan, dan pada
akhirnya memahami dan mendukung tindakan yang diperlukan dan dilakukan
perusahaan.
3. Sertifikasi
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja RI Nomor M/5/HK.00/VI/2019
tanggal 22 Juli 2019 tentang Pemberlakuan Wajib Sertifikat Kompetensi Bagi
Jabatan di Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, wajib memperoleh sertifikasi
dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di bidang manajemen sumber daya
manusia. Tujuan sertifikasi tenaga kerja di Indonesia adalah untuk menciptakan
standar kompetensi SDM. Standar-standar tersebut menjadi acuan untuk menentukan
memenuhi atau tidaknya standar pekerja, meningkatkan daya saing sumber daya
manusia, dan produktivitas pekerja. Oleh karena itu, kualitas pekerja yang
tersertifikasi menjamin kualitas sumber daya manusia.

Dalam perkembangannya, sumber daya manusia juga setidaknya harus memiliki beberapa
skill dalam menghadapi era Industri 4.0 ini. Adapun Skill yang dimaksud adalah :

 Pemecahan masalah komplek


Kemampuan berpikir jernih dan mendalam mengenai masalah dengan cara
mengidentifikasi masalah, memilih informasi mengenai masalah, mengidentifikasi
dan mengevaluasi pilihan solusi, serta mengimplementasikan pilihan sebagai solusi
untuk mengatasi masalah.
 Berfikir kritis
Kemampuan berpikir kritis dan memberi masukan yang disertai dengan alasan
logis.
 Kreatif
Kemampuan untuk menemukan sesuatu yang unik dan orisinal. Tidak harus benar-
benar baru, namun bisa mengembangkan sesuatu yang sudah ada.
 Manajemen orang
Kemampuan mengelola orang, termasuk keterampilan kepemimpinan.
 Pandai Berkoordinasi
Kemampuan dalam bekerja sama dengan orang lain, baik di dalam maupun luar tim.
 Emotion intelligence
Kemampuan mengatur emosi. Dalam hal ini juga mencakup kemampuan
mengenali, mengelola, dan menggunakan emosi.

KESIMPULAN

Tantangan terbesar Indonesia dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 adalah
kesenjangan digital akibat kurangnya keterampilan sumber daya manusia untuk
mengoptimalkan teknologi dan infrastruktur digital Revolusi Industri 4.0. Oleh karena itu,
kesiapan SDM sangat penting untuk menghadapi tantangan era disrupsi 4.0. Sehingga
diperlukan strategi pengelolaan sumber daya manusia agar dapat lebih menunjang kinerja
pegawai. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi pengelolaan manajemen
sumber daya manusia pada kinerja karyawan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Hasil penelitian adalah strategi pengembangan sumber daya manusia dalam
menghadapi era revolusi industri 4.0 yang dapat diupayakan adalah dengan memberikan
pelatihan dan pengembangan diri sesuai dengan pekerjaan atau pun jabatan kerja yang
diduduki, kemudian perusahaan atau organisasi dapat memfasilitasi untuk mengikuti
workshop yang berhubungan dengan pekerjaan atau pun bidang yang diminati serta
membekali diri dengan sertifikasi yang mana sertifikasi yang dimaksud bertujuan untuk
meningkatkan kredibilitas profesional terhadap pekerjaan. Tetapi SDM juga harus
meningkatkan kreativitas serta inovasi bahkan mengubah pola pikir tetap ke pola pikir
maju, kita harus siap beradaptasi dan merevolusi perkembangan teknologi yang pesat agar
dapat melahirkan talenta-talenta hebat yang kreatif dan inovatif yang juga mampu
beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0. Memungkinkan karyawan memanfaatkan
sepenuhnya pengembangan sumber daya manusia dan teknologi digital untuk mencapai
aktualisasi diri.
DAFTAR PUSTAKA

Marthalia, Lia (2023). Strategi Pengelolan Sumber Daya Manusia Pada Kinerja Karyawan
Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ekonomi dan Bisnis USB, 12(4),
2429-2436.

Rohida, Leni. (2018). Pengaruh era revolusi industri 4.0 terhadap kompetensi sumber daya
manusia. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 6(1), 114–136.

Sabrina, R. (2021). Manajemen Sumber Daya Manusia: Unggul, Kreatif, dan Inovatif di Era
Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 22(2), 216–222.

Sunarto, Ading (2020). Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan Berbasis Inovasi untuk
Menghadapi Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi dan
Akuntansi). 4(2). 397-407.

Tahar, Achmad, Setiadi, Pompong B., & Rahayu, Sri. (2022). Strategi pengembangan sumber
daya manusia dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 menuju era society 5.0. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 6(2), 12380–12394.

Kompasiana.com. Pengembangan Sumber Daya Manusia Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Society
5.0.https://www.kompasiana.com/mohtriwidayanto8028/61af89ed75ead6575e7a2122/
pengembangan-sumber-daya-manusia-era-revolusi-industri-4-0-menuju-society-5-0.

Kemnaker.go.id. Profil Ketenagakerjaan Umum Indonesia Februari 2023.https://satudata-


dev.kemnaker.go.id/satudata-public/2023/05/files/infografik/eabedb36-9b93-4bb1-
ba06-34cf1c9f4aef.webp

Anda mungkin juga menyukai