Anda di halaman 1dari 14

Makalah

MSDM SEKTOR PUBLIK

“Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia)”

Dosen Pengampu :

SAFRI JUANA, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

SRI RAHAYU UTAMI


2310078201150

PERDY KURNIAWAN
211007820194

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

SUNGAI PENUH

2023

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, karunia,
dan hidayahnya,sehingga penulis telah dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas MSDM SEKTOR PUBLIK. Dengan Materi “Pengembangan SDM (Sumber Daya
Manusia)” dengan tepat waktu.

Ucapan terima kasih kepada semua yang telah membantu dalam mempersiapkan,
melaksanakan, dan menyelsaikan penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga bimbingan,arahan dan bantuan
yang telah diberikan dapat menjadi amal ibadah oleh Allah swt.

Sungai Penuh, 28 November 2023

Perdy Kurniawan Sri Rahayu Utami


211007820194

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Kajian Teori .....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.Hakekat Pengembangan SDM............................................................................................3
B. Pengembangan SDM Melalui Pendidikan.........................................................................4
C. Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Suber Daya Manusia.......................................
D. Pengertian dan Strategi Manajemen SDM Pendidikan.......................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam
pembangunan. Secara makro, faktor-faktor masukan pembangunan, seperti sumber daya
alam, material dan finansial tidak akan memveri manfaat secara optimal untuk perbaikan
kesejahteraan rakyat bila tidak didukung oleh memadainya ketersediaan faktor SDM baik
secara kualitas maupun kuantitas.
Pengembangan SDM pada intinya diarahkan dalam rangka meningkatkan
kualitasnya yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas. Hasil berbagai
studi menunjukkan bahwa kualitas SDM merupakan faktor penentu produktivitas baik
secara makro maupun mikro. Sumber Daya Manusia (SDM) secara makro adalah warga
Negara suatu Bangsa khususnya yang telah memasuki usia angkatan kerja yang memiliki
potensiuntuk berperilaku produktif (dengan atau tanpa pendidikan formal) yang mampu
memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan keluarganya yang berpengaruh pada tingkat
kesejahteraan masyarakat di lingkungan bangsa atau negaranya.
Kualitas SDM Makro sangat dipengaruhi oleh kualitas kesehatan (Fisik dan
psikis), kualitas pendidikan informal dan formal (yang berhubungan dengan keterampilan
keahlian kerja) kepribadian terutama moral/agama, tingkat kesejahteraan hidup dan
ketersediaan lapangan kerja yang relavan.
Dalam konteks Mikro, Sumber Daya Mnusia (SDM) adalah manusia/ orang yang
bekerja di lingkungan sebuah organisasi yang disebut Pegawai, Karyawan, personil,
pimpinan/ manager, pekerja, tenaga kerja, majikan, buruh dll. Di lingkungan organisasi
bidang pendidikan adalah semua pegawai administratif, pendidik/ guru, dosen serta
tenaga kependidikan lainnya. Dalam kenyataannya Sumber Daya Manusia (SDM) dengan
organisasi sebagai wadah dan mewujudkan hakikat kemanusiaan dan untuk memenuhi
kebutuhan (need) manusia memiliki hubungan yang sangat kuat. Hubungan tersebut
sebagai berikut :
a. Manusia Membutuh Organisasi Organisasi membutuhkan
Manusia
b. Manusia penggerakorganisasi Tanpa Manusia Organisasi
tidak akan berfungsi
c. Manusia berorganisasi untuk Semua kebutuhan manusia
memenuhi Kebutuhannya merupak Objek Organisasi

iv
Oleh karena itu SDM diperlukan oleh setiap institusi kemasyarakatan dan
Organisasi. Berbagai institusi kemasyarakatan, seperti institusi keluarga, institusi
ekonomi, dan institusi keagamaan, SDM merupakan unsur penting dalam pembinan dan
pengembangannya. Demikian pula dalam Organisasi, SDM berperan sangat penting
dalam pengembangannya, terutama bila diinginkan pencapaian tujuan yang optima. Bila
tujuan akhir setiap kegiatan pembangunan baik dalam konteks makro maupun mikro
adalah peningkatan taraf hidup, maka optimalisasi pencapaian tujuan itu adalah
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia secara optimal. Berdasarkan konsep diatas,
dukungan SDM yang berkualitas sangat menentukan keoptimalan keberhasilan
pencapaian tujuan itu.
Kualitas SDM ditentukan oleh berbagaifaktor yang saling berkaitan, diantaranya
kesehatan dan kemampuan. Faktor kemampuan sebagai salah satu faktor penentu
kualitasSDM bisa dikembangkan diantaranya melalui pendidikan. Jadi, pendidikan
merupakan suatu upaya dalam proses pengembangan SDM.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, berikut penulis menguraikan rumusan
masalah permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam
pembangunan ?
2. Apakah hakikat manajemen SDM Pendidkan dalam dunia pendidikan ?

C. Kajian Teori
Menurut Ivancevich (1992), orientasi dan pelatihan merupakan suatu proses yang
berusaha untuk memberikan kepada karyawan informasi, keahlian dan suatu pengetahuan
karyawaninformasi, keahlian dan suatu pengetahuan tentang organisasi serta sasarannya.
Orientasi mencangkup langkah memulai kegiatan karyawan dalam arah yang benar,
sedangkan pelatihan dirancang untuk mempertahankan atau membantu seseorang untuk
secara terus menerus membuat kontribusi dalam bentuk kinerja yang baik, ini berarti
organisasi harus terus menerus memberi bekal kepada karyawannya tentang informasi
dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jabatannya dengan sukses.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Pengembangan SDM


Sumber Daya Manusia (SDM) ada dua macam, yaitu :
1. Derajat kualitas usaha yang ditampilkan seseorang yang terlibat dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang atau jasa, dan
2. Manusia yang memiliki kemampuan kerja untuk menghasilkan produksi, baik
barang atau jasa (Simanjuntak, 1985).
Perbedaan antara kedua pengertian diatas terletak pada derajatkualitas manusia
itu sendiri. Pada pengertian pertama, manusia dipandang sebagai SDM bila memiliki
kualitas yang sesuaidengan tuntutan atau kebutuhan usaha. Dalam konteks Makro, ciri
yang menandainya adalah kualitas untuk melaksanakan perubahan dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat, sedangkan dalam konteks Mikro adalah kualitas
untuk melakukan proses produksi, misalnya dalam suatu organisasi bisnis atau industri.
Jadi, manusia menjadi SDM apabila dia terlibat dalam proses produksi dan kualitas
kemampuan yang dimilikinya sesuai untuk menghasilkan produksi itu.
Pada pengertian kedua, aspek kualitas tidak ditonjolkan. Karena pada dasarnya
setiap individu manusia yang termasuk pada kategori angkatan kerja itu terlibat atau
dapat dilibatkan dalam proses pembangunan atau proses produksi, maka dalam kondisi
memiliki kemampuan apapun dia termasuk kategori SDM, apabila dia terlibat dalam
proses itu. Bila belum terlibat, dia masih dikategorikan sebagai potensi. Oleh sebab ada
persyaratan keterlibatan, baik pada pengertian pertama maupun pada pengertian kedua,
maka pemanfaatan kemampuan dalam proses pembangunan nasional maupun dalam
proses produksi merupakan indikator pertama prosespengembangan SDM. Artinya,
upaya apapun yang diarahkan untuk meningkatkan kompetensi, akan termasuk pada
upaya pengembangan SDM apabila dikaitkan dengan pemanfaatannya dalam
pembangunan atau dalam proses produksi.
Pengembangan SDM merupakan suatu istiah yang digunakan untuk
menggambarkan suatu pendekatan bersifat terintegrasi dan holistik dalam mengubah
perilaku orang-orang yang terlibat dalam suatu pekerjaan, dengan menggunakan
serangkaian teknik dan strategi belajar yang relavan (Megginson Joy-Mattews, dan
Banfield, 19930). Konsep ini mengandung makna adanya berbagai unsur kegiatan
selama terjadinya proses mengubah perilaku. Unsur belajar dimaksudkan untuk

vi
menggambarkan proses terjadinya interaksi antara individu dengan lingkungan, termasuk
dengan pendidik. Adapun unsur perkembangan dimaksudkan sebagai proses gradual
dalam perubahan dalam suatu keadaan, misalnya dari keadaan tidak dimilikinya
kempetensi menjadi keadaan memilikikompetensi, yang terjadi dalam jangka waktu
tertentu.
B. Pengembangan SDM Melalui Pendidikan
Pengembangan SDM yang membawa misi sebagaimana disebutkan diatas
difokuskan pada peningkatan ketahanan dan kompetensi setiap individu yang terlibat
atau akan tetlibat dalam proses pembangunan. Peningkatan ketahanan dan kompetensi ini
diantaranya dilaksanakan melalui pendidikan. Bila dikaitkan dengan pengembangan
SDM dalam rangka meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri, pendidikan juga
merupakan upaya meningkatkan derajat kompetensi dengan tujuan agar pesertanya
adaptable terhadap berbagai perubahan dan tantangan yang dihadapi. Selain itu,
pendidikan yang diselenggarakan seharusnya juga memberi bekal-bekal kemampuan dan
keterampilan untuk melakukan suatu jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan agar dapat
berpartisipasi dalam pembangunan (Boediono, 1992).
Sebagaimana dijelaskan diatas, pembangunan pada dasarnya merupakan suatu
proses melakukan perubahan, dalam rangka perbaikan, untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kesejahteraan terkait
dengan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup rakyat, baik material maupun mentah dan
spritual. Adapun kualitas SDM terkait dengan derajat kemampuan, termasuk kreatifitas ,
dan moralitas pelaku-pelaku pembangunan. Atas dasar ini, proses perubahan yang
diupayakan melalui pembangunan seharusnya menjangkau perbaikan semua sektor
secara menyeluruh dan berimbng, pada satu sisi, dan pada sisi lain merupakan upaya
meningkatkan kualitas SDM
Perbaikan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat adalah fokus dari pembangunan
sektor ekonomi, dengan tujuan meningkatkan pemenuhan kebutuhan yang bersifat fisik
dan material, baik kebutuhan primer, sekunder, tertier maupun kuarter. Pemenuhan
kebutuhan ini seharusnya seimbang dengan pemenuhan kebutuhan mental dan spiritual.
Bebas dari rasa takut, adanya rasa aman, dihargai harkat dan martabatnya, dilindungi
kebebasan dan hak-haknya, serta tersedianya kesempatan yang sama untuk mewujudkan
cita-cita dan potensi diri adalah bentuk-bentuk kebutuhan mental yang seharusnya
diperbaiki kondisinya melalui pembangunan. Adapun pemenuhan kebutuhan spritual
terkait dengan kebebasan dan ketersediaan prasarana, sarana dan kesempatan untuk

vii
mempelajari, mendalami dan menjalankan ajaran agama yang dianut, sehingga
komunikasi dengan Sang Pencipta dapat terpelihara.
Pada sisi peningkatan kualitas SDM, pembangunan diarahkan untuk menjadikan
rakyat negeri ini kreatif, menguasai serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni (IPTEKS), dan memiliki moralitas. Kreatifitas diperlukan untuk bisa
bertahan hidup dan tidak rentan dalam menghadapi berbagai kesulitan. Dengan
kreatifitas, seseorang menjadi dinamis dan bisa menemukan jalan keluar yang positif
ketika menghadapi kesulitan atau masalah.
Penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS sangat dibutuhkan untuk
penungkatan taraf hidup, dan agar bangsa ini bisa disandingkan dan ditandingkan dengan
bangsa-bangsa lain. Ini mengingat, globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan sudah
tidak bisa dihindari dan berdampak pada terjadinya persaingan yang ketat, baik dalam
menghadapi kesulitan atau masalah.
Penguasaan dan kemampuan pengembangan IPTEKS sangat dibutuhkan untuk
peningkatan taraf hidup, dan agar bangsa ini bisa disandingkan dan ditandingkan dengan
bangsa-bangsa lain. Ini mengingat, globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan sudah
tidak bisa dihindari dan berdampak pada terjadinya persaingan yang ketat, baikn dalam
kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik.
Untuk bisa memasuki pergaulan dalam kehidupan global (persandingan dengan
masyarakat global) maupun untuk meraih keberhasilan dalam berbagai kesempatan yang
tersedia (pertandingan dalam kehidupan global) diperlukan penguasaan dan kemampuan
mengembangkan IPTEKS. Adapun moralitas sangat diperlukan agar dalam menjalani
kehidupannya perilaku bangsa ini dikendalikan oleh nilai-nilai kebenaran dan keadilan
yang bersifat nasional dan unuversal. Karena nilai-nilai ini berkait dengan batas-batas
antara baik dan tidak baik, benar dan tidak benar, serta antara yang menjadi haknya dan
bukan haknya, maka tingginya moralitas dapat meningkatkan kepercayaan dan keandalan
individu dan masyarakat, baik di mata bangsanya sendiri maupun dalam pergaulan
global. Jadi, kualitas SDM bukan hanya ditentukan oleh kemampuan dan
mengembangkan IPTEKS. Adapun moralitas sangat diperlukan agar dalam menjalani
kehidupan perilaku bangsa ini dikendalikan oleh nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang
bersifat nasional dan universal. Karena nilai-nilai ini berkait dengan batas-batas antara
baik dan tidak baik, benar dan tidak benar, serta antara yang menjadi haknya dan bukan
haknya, maka tingginya moralitas dapat menin gkatkan kepercayaan dan kendalan
individu dan masyarakat, baik dimata bangsanya sendiri maupun dalam pergaulan global.

viii
Jadi, kualitas SDM bukan hanya ditentukan oleh kemampuan dan kreativitasnya saja
tetapi juga oleh derajat moralitasnya.
Selain berkaitan dengan sistem masyarakat secara umum, kualitas SDM
mempunyai keterkaitan erat dengan kualitas pendidikan sekolah. Karena SDM
berkualitas adalah keluaran sistem pendidikan, proses pendidikan harusnya menjadikan
kreativitas, penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS, serta moralitas
sebagai acuan dasar. Unsur penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS bisa
dicapai melalui proses pembelajaran sejumlah mata ajaran secara berjenjang. Unsur
kreativitas bisa dirajut dalam sebagian mata ajaran tertentu, misalnya matematika, IPA
dan IPS, namun dengan penerapan model pembelajaran yang kondusif, seperti
keterampilan proses (melalui penemuan).
Adapun unsur moralitas dibangun melalui proses yang kompleks, yang
mengutamakan pada pembentukan sikap yang berkait dengan norma dan nilai-nilai.unsur
ini bisa juga dirajut melalui isi berbagai mata ajaran, tidak mesti menjadi suatu mata
ajaran tersendiri dalam kurikulum. (Fogaty, 1991).
C. Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Persoalan ketenagakerjaan selalu mendapat perhatian yang serius dari berbagai
kalangan, baik pemerintah, swasta maupun dari masyarakat. Kompleksipitas
permasalahan ketenagakerjaan ini dapat dipandang sebagai suatu upaya masing-masing
individu untuk memperioleh dan mempertahankan hak-hak kehidupan yang melekat
pada manusia agar memenuhi kebutuhan demi kelansungan hidup.tujuan pembangunan
nasional, yaitu terwujudnya masyarakat indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan
dan berdaya saing maju dan sejahtera dalam wadah negara kesatuan republik indonesia
yang didukung oleh manusia yang sehat, mandiri dan bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa.
Dari tujuan tersebut tercermin bahwa sebagai titik sentral pembangunan adalah
pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja , baik sebagai sasaran
pembangunan maupun sebagai pelaku pembangunan. Dengan demikian, pembangunan
ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan pembangunan
nasional. Disisi lain, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembangunan nasional tersebut, khususnya dibidang ketenakerjaan, sehingga diperlukan
kebijakan dan upaya dalam mengatasinya.
Sehubungan hal tersebut diatas pengembangan SDM di indonesia dilakukan
melalui tiga jalur utama, yaitu pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir ditempat

ix
kerja. Jalur pendidikan merupakan merupakan tulang punggung pengembangan SDM
yang dimulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sementara itu, jalur pelatihan
dan pengembangan karir ditempat kerja merupakan jalur suplemen dan komplemen
terhadap pendidikan.
Arah pengembangan SDM di indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas
SDM secara komprensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu
dan teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh
nilai-nilai religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan SDM di
indonesia meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan Sosial (EQ) dan
kecerdasan spritual (SQ).
Dalam rangka pengembangan SDM di indonesia, banyak tantangan yang harus
dihadapi. Tantangan pertama adalah jumlah penduduk yan g besar, yaitu sekitar 216 juta
jiwa. Tantangan kedua adalah luasnya wilayah indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau
dengan penyebaran penduduk yang tidak merata. Tantangan ketiga adalah mobilitas
penduduk yang arus besarnya justru lebih banyak ke pulau Jawa dan ke kota-kota besar.
Berbagai tantangan seperti itu, memerlukan konsep, strategi dan kebijakan yang tepat
agar pengembangan SDM di indonesia dapat mencapai sasaran yang tepat secara efektif
dan efisien. Hal ini penting dilakukan karena peningkatan kualitas SDM indonesia tidak
hanyan untuk nmeningkatkan produktivitas dan daya saing di dalam maupun diluar
negeri, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan penghasilan bagi
masyarakat.
D. Pengertian dan Strategi Manajemen SDM Pendidikan
Pengertian Manajemen SDM Pendidikan :
1. Manajemen SDM Pendidikan adalah proses memberdayakan proposal, khususnya
pendidik dan tenaga kependidikan untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan formal
secara efektif dan efisien.
2. Manajemen SDM Pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan
pengendalian personal pendidikan sebagai sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan lembaga pendidikan formal.
3. Manajemen SDM Pendidikan adalah kegiatan memberdayakan personil di
lingkungan organisasi bidang pendidikan secara manusiawi, agar memberikan
kontribusi secara optimal dan dengan memperoleh kepuasan kerja.
4. Manajemen SDM Pendidikan adalah proses memberdayagunakan sumber daya
manusia bidang pendidikan secara manusiawi dalam arti diperlakukan sebagai

x
subyek dan dipenuhi hak asasinya agar mampu memfokuskan kinerjanya pada tujuan
lembaga pendidikan formal.
Manajemen SDM Pendidikan seperti tersebut diatas, memerlukan Strategi
Manajemen SDM yang harus diimplementasikan secara efektif dan efisien agar mampu
mencapai tujuan pendidikan secara optimal.

1. FILSAFAT MSDM PENDIDIKAN


SDM Pendidikan harus dikelola dan diberdayakan berdasarkan nilai-nilai
sebagai berikut :
a. Nilai-nilai Demokratis yang menghargai dan menghormati setiap personil
pendidikan yang memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai individu.
b. Nilai-nilai kemanusiaan yang melindungi hak-hak asasi setiap personil
pendidikan secara manusiawi yang harus diperlakukan seb agai subyek.

2. KEBIJAKSANAAN MSDM PENDIDIKAN


SDM Pendidikan harus diperlakukan dengan kebijaksanaan sebagai berikut :
a. Tidak Deskriminatif atau tanpa membedakan personil pendidikan berdasarkan
suku, ras, agama, golongan, warna kulit dalam rekrutmen dan seleksi,
penempatan, pelatihan, promosi, kompensasi, dll.
b. Memberi peluang yang sama pada personil pendidikan untuk bersaing dalam
berprestasi dan mendapatkan reward berdasarkan prestasi kerjanya

3. PROGRAM MSDM PENDIDIKAN


Program-program MSDM Pendidikan dirancang dan dilaksanakan untuk :
a. Membantu personil pendidikan untuk meningkatkan kemampuan kerja (kinerja)
giuna meningkatkan kontribusi masing-masing dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
b. Menjamin dan mengusahakan perlakuan yang adil dan manusiawi pada personil
pendidikan khususnya dalam bidang kesejahteraan.

4. PROSES MSDM PENDIDIKAN


Semua pimpinan organisasi dan unit kerja pendidikan memiliki tanggung
jawab berprestasi dan mendapatkan reward berdasarkan prestasi kerjanya.

xi
a. Melakukan kerjasama dan koordinasi antara unit personalia dengan semua unit di
lingkungan organisasi masing- masing pada organisasi pengelola dan pelaksana
pendidikan formal
b. Menjalankan fungsi pembinaan, pengembangan dan pengendalian SDM di unit
kerja masing-masing meliputi :
1. Menciptakan dan mengembangkan hubungan kerja dan kerjasama (team
work) antar personilnya
2. Menumbuhkan dan mengembangkan motivasi kerja/ berprestasi dalam rangka
meningkatkan produksi atas unit kerja/ organisasi termasuk sekolah.
3. Menggali dan menyalurkan kreativitas, inisiatif.
4. Menggali dan menyalurkan kreativitas, inisiatif dan inovasi personil
pendidikan untuk mengembangkan organisasi/ unit kerja pendidikan masing-
masing
5. Menegakkan, memelihara dan mengembangkan disiplin kerja dan disiplin
waktu yang positif dan dinamis, termasuk melakukan manajemen konflik.
6. Menyediakan infirmasi/ data mengenai personil unit kerja masing-masing
dalam rangka membangun SIM SDM Pendidikan sebagai basian SIM
Organisasi.
5. KEGIATAN MSDM PENDIDIKAN
MSDM harus melakukan berbagai kegiatan, meskipun ada di antaranya yang tidak
dilaksanakan secara intensif. Totalitas Kegiatan MSDM Pendidikan mencakup :
analisis Pekerjaan, Perencanaan SDM , Rekrutmen dan Seleksi SDM, Orientasi dan
Pengangkatan, Pelatihan, Pengembangan Karir, Kompensasi (Upah dan Insentif), dan
Evaluasi Kerja.

xii
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan merupakan salah satu sektor terpenting dalam pembangunan
Pendidikan dan Perspektif nasional. Hal ini mengingat pendidikan menyiapakan sumber
daya manusia yang berkualitas yang menjadi faktor input dominan dalam pembangunan
tersebut. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan pembangunan nasional, pendidikan
seharusnya mendapat prioritas, karena melaluyi upaya ini dapat dihimpun stok modal
manusia dan stok modal sosial yang memadai, terutama secara kualitas, keberhasilan
pembangunan patut dipertanyakan.

B. SARAN
Pengembangan sumberdaya manusia perlu ditingkatkan dengan cara melalui
pendidikan dan pelatihan guna untuk mempertahankan kualitas kinerja pegawai di masa
sekarang dan yang akan datang.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

xiv

Anda mungkin juga menyukai