100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
638 tayangan11 halaman
Sistem moneter internasional berkembang dari sistem standar emas hingga sistem Bretton Woods yang membentuk IMF dan Bank Dunia. Sistem saat ini melibatkan berbagai mekanisme penetapan nilai tukar mata uang seperti mengambang bebas, dikelola, atau terkait dengan mata uang lain. Kelemahan sistem adalah surplus atau defisit suatu negara berpengaruh pada negara lain. Nilai tukar ditentukan oleh faktor seperti infl
Sistem moneter internasional berkembang dari sistem standar emas hingga sistem Bretton Woods yang membentuk IMF dan Bank Dunia. Sistem saat ini melibatkan berbagai mekanisme penetapan nilai tukar mata uang seperti mengambang bebas, dikelola, atau terkait dengan mata uang lain. Kelemahan sistem adalah surplus atau defisit suatu negara berpengaruh pada negara lain. Nilai tukar ditentukan oleh faktor seperti infl
Sistem moneter internasional berkembang dari sistem standar emas hingga sistem Bretton Woods yang membentuk IMF dan Bank Dunia. Sistem saat ini melibatkan berbagai mekanisme penetapan nilai tukar mata uang seperti mengambang bebas, dikelola, atau terkait dengan mata uang lain. Kelemahan sistem adalah surplus atau defisit suatu negara berpengaruh pada negara lain. Nilai tukar ditentukan oleh faktor seperti infl
M. HABIB ALFARIZQI (17.0101.0109) FATIMA NUR AZIZAH (17.0101.0115)
Sistem Moneter Internasional
Yaitu suatu sistem yang memungkinkan suatu negara
dapat saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem tersebut menunjukkan seperangkat kebijakan. Institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana sautu mata uang ditukarkan dengan mata uang lain Sejarah dan Perkembangan Sistem Moneter Internasional
1. Sistem Standar Emas (1876-1913)
Yaitu Standar emas adalah suatu keadaan dimana suatu negara memelihara perbandingan perbandingan nilai kesatuan uangnya seberat emas tertentu 2. Periode antara Dua Perang Dunia Perang dunia I mengakhiri standar emas klasik. Periode antara kedua perang dunia secara umum ditandai oleh kekacauan perdagangan dan keuangan internasional. Tarif, kuota dan pengawasan nilai tukar juga meluas, dengan akibat volume perdagangan dunia berkurang hampir setengahnya. Kecenderungan devlasioner dapat diatasi sepenuhnya suaktu negara-negara dipersenjatai kembali untuk perang dunia II. 3. Periode Kurs Tetap Periode ini dimulai dengan perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini, semua negara menetapkan nilai tukar mata uangnya berdasarkan emas, tetapi tidak diharuskan memenuhi konvertibilitas mata uang mereka dalam emas 4. Sistem Bretton Woods Sistem baru tesebut meghandaki pembentukan Dana Moneter Internasional (Inernational Monetary Fund = IMF) untuk mengawasi agar negara-negara mengikuti peraturan yang telah disetujui dalam perdagangan internasional, dan juga membentuk fasilitas pinjaman untuk negara-negara yang menghadapi kesulitan neraca pembayaran sementara. Dalam perjanjian bretton Woods terbentuklah dua badan internasional yakni the International Bank Dunia, dan Dana Moneter International (DMI) Peran IMF
1. Untuk memajukan kerja sama moneter internasional dengan cara mendirikan
lembaga (IMF); 2. Untuk memperluas perdagangan dan investasi dunia; 3. Untuk memajukan stabilitas kurs valuta asing; 4. Untuk mengurangi dan membatasi praktik-praktik pembatasan terhadap pembayaran internasional; 5. Untuk menyediakan dana yang dapat dipinjamkan dalam bentuk pinjaman jangka pendek atau jangka menengah yang diperlukan untuk mempertahankan kurs valuta asing yang stabil selama neraca pembayaran mengalami defisit, yang bersifat sementara, sampai dapat diatasi dengan cara menyesuaikan tingginya kurs devisa; 6. Untuk memperpendek dan memperkecil besarnya nilai defisit atau surplus neraca pembayaran.
Mekanisme penentuan kurs
Free Float (mengambang bebas)
Manage Float (Float yang Dikelola ) Perjanjian zona target tertentu Dikaitkan dengan mata uang lain Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain Dikaitkan dengan indikator tertentu Sistem kurs tetap Kelemahan Sistem Moneter Internasional
Suatu negara bergerak menuju surplus atau defisit
yang secara otomatis berpengaruh terhadap negara lain. Ini memiliki pengaruh di dalam sistem nilai tukar mata uang. Dimana setiap negara tidak dapat menetapkan nilai tukarnya. Indikator penentu nilai tukar mata uang
Laju Inflasi Relatif
Tingkat Pendapatan Relatif Suku Bunga Relatif Kontrol pemerintah Ekspektasi nilai di masa depan Menentukan nilai tukar mata uang
Fixed Exchange Rate System
Sistem kurs tetap, dengan kurs ditetapkan berdasarkan keputusan pemerintah. Floating Exchange Rate System Sistem kurs mengambang, yang ditetapkan melalui mekanisme kekuatan permintaan dan penawaran pada bursa valas Managed Floating Exchange Rate System Dalam sistem ini pemerintah bisa melakukan intervensi untukmenjaga nilai mata uang agar tidak berubah terlalu banyak dan tetap dalam arah tertentu Pegged Exchange Rate System Sistem nilai tukar ini ditetapkan dengan mengaitkan nilai tukar mata uang suatu negara dengan nilai tukar mata uang dari negara lain atau sejumlah mata uang tertentu. Cara Melakukan Transaksi Internasional
1. Cash 2. Open account 3. Commercial Bill of Exchange 4. Letter of Credit 5. Private Compensation TERIMA KASIH