Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PROJECT

KEWIRAUSAHAAN

ANGGOTA KELOMPOK :

1. Ayu Dwi Lestari (5192550004)


2. Denny Firmansyah Nasution (5193550035)
3. Harry Hendarto (5191250009)
4. Yoel Paskahita Tampubolon (5193250019)

KELAS : A – S1 TEKNIK SIPIL

DOSEN PENGAMPU : Dr. Ir. Putri Lynna A. Luthan, M.Sc., IPM., ASEAN Eng.

Prof. Dr. Nathanael Sitanggang, S.T., M.Pd., IPM., ASEAN Eng.

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK UNIMED

SEM. GENAP T.A. 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Project untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kewirausahaan ini dengan tepat waktu.

Tugas Project ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. untuk itu, penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
tugas Project ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki Tugas Project ini.

Akhir kata penulis berharap hasil Tugas Project ini dapat memberikan manfaat untuk
penulis dan pembaca maupun inpirasi.

SIborongborong , Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 4


2.1 Jenis Usaha yang Akan Dibuka ................................................................................ 4
2.2 Membuat Perencanaan Bisnis ................................................................................... 4
2.3 Permasalahan yang Mungkin Terjadi pada Usaha yang Akan Dibuka ..................... 8
2.4 Solusi dari Permasalahan yang telah Dibahas ........................................................... 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wirausaha adalah proses untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan


membawa visi ke dalam kehidupan. Dimana visi tersebut adalah suatu ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Secara umum, wirausaha
adalah bisnis mandiri atau kegiatan usaha dengan membebankan seluruh sumber daya
dan upaya kepada pelaku usaha dalam mengenali dan menganalisa produk baru,
menentukan konsep dan proses produksi, menyusun strategi dan pemasaran serta modal
yang digunakan.

Seseorang yang melakukan wirausaha disebut wirausahawan. Seorang


wirausahawan harus dapat dan mampu mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki
secara efektif dan efisien serta dapat meningkatkan produktivitas. Wirausahawan inilah
yang akan bertanggung jawab dalam menyusun manajemen operasional dari keseluruhan
proses kegiatan dalam usaha mulai dari produksi sampai pemasaran produk.
Wirausahawan perlu melihat bagaimana tren pasar dan apa yang dibutuhkan di pasaran
pada saat itu.

Kegiatan wirausaha yang dijalankan kemudian berkembang menjadi


kewirausahaan. Berarti kewirausahaan adalah proses mendirikan dan menjalankan usaha
atau bisnis tersebut. Menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan adalah
kegiatan yang meliputi segala hal yang dibutuhkan untuk menciptakan perusahaan pada
saat semua pasar belum terbentuk atau teridentifikasi dengan jelas, atau komponen
fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

Seorang wirausaha harus memiliki sikap berani, selalu berpikir positif,


berorientasi pada masa depan, selalu percaya diri, berorientasi pada hasil, memiliki
kreativitas dan inovasi yang tinggi, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Menjadi seorang
wirausahawan tentu memiliki keuntungan dan kekurangan tersendiri. Keuntungannya
adalah memiliki waktu yang lebih fleksibel karena dapat mengatur pekerjaan sendiri

1
termasuk jam kerja dan hari libur, dapat mengasah kemampuan diri dan meningkatkan
kreativitas, menghasilkan keuntungan. Namun, selain keuntungan tersebut, ada
kekurangan menjadi seorang wirausahawan, diantaranya adalah resiko kehilangan
berbagai macam investasi, beban kerja yang lebih berat meskipun waktu kerja lebih
fleksibel, banyak kemampuan diri yang harus diasah seperti manajemen SDM,
manajemen finansial, dan manajemen diri.

Proses pendidikan sesungguhnya bukanlah dalam artian sempit dimana proses


mendidik atau belajar-mengajar terjadi di dalam hedung sekolah. Sesuai dengan UU
Sisdiknas Bab I Pasal 1 ayat (10) “satuan pendidikan adalah kelompok layanan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan
informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan”. Pendidikan formal adalah jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang seperti SD, SMP, SMA, dan SMK. Contoh
pendidikan nonformal adalah kursus, pelatihan, kelompok belajar, dan sebagainya.
Sementara pendidikan informal adalah keluarga dan lingkungan.

Usaha yang akan dibuka dan dilakukan analisis terlebih dahulu adalah bimbingan
belajar untuk mempelajari software-software yang berhubungan dengan teknik sipil yang
tergolong kepada pendidikan nonformal. Alasan saya memilih membuka usaha ini
adalah karena dalam dunia perkuliahan, software-software tersebut biasanya hanya
dipelajari sepintas saja dan tidak mendalam. Sebelum membuka suatu usaha, perlu
dilakukan perencanaan terlebih dahulu agar peluang berkembangnya usaha yang akan
dijalankan semakin besar. Perencaanaan bisnis ini dapat dilakukan dengan metode
manual ataupun dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC).

1.2 Rumusan Masalah


1. Usaha apa yang akan dibuka?
2. Bagaimana perencanaan bisnis yang dilakukan terkait usaha yang akan dibuka?
3. Permasalahan apa yang mungkin terjadi pada usaha yang akan dibuka?
4. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui secara pasti usaha apa yang akan dibuka.
2. Melakukan dan mengetahui perencanaan bisnis yang dilakukan terhadap usaha yang
akan dibuka.
3. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi yang dapat
menghambat peluang berkembangnya usaha.
4. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi ataupun mencegah
masalah yang mungkin terjadi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis Usaha yang Akan Dibuka

Ada banyak sekali usaha yang dapat dijalankan oleh seseorang saat ini. Dalam
membuka suatu usaha, perlu diperhatikan passion kita. Hal ini penting agar usaha yang
dibuka dapat berjalan dengan baik dan dapat dikembangkan. Karena jika melakukan
sesuatu yang disukai tentu tidak akan menjadi beban dan menyenangkan. Salah satu
usaha yang menarik minat saya adalah membuka bimbingan belajar untuk mempelajari
software-software yang berhubungan dengan teknik sipil yang tergolong kepada
pendidikan nonformal. Dimana yang akan dipelajari adalah software-software yang
berhubungan dengan teknik sipil, sesuai dengan kuliah saya.

Alasan penulis memilih membuka usaha ini adalah karena dalam dunia
perkuliahan, software-software tersebut biasanya hanya dipelajari sepintas saja dan tidak
mendalam. Sementara dalam dunia kerja, diperlukan suatu soft skill yang dapat
menunjang dan mempermudah seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya.
Soft skill ini sangat diperlukan karena dapat menjadi suatu kelebihan yang membuat
seseorang mudah mencari pekerjaan dan dapat dikatakan seseorang tersebut memiliki
harga atau nilai.

2.2 Membuat Perencanaan Bisnis

Untuk meningkatkan peluang keberhasilan dari usaha yang akan dibuka, perlu
dilakukan perencanaan bisnis (business plan) terlebih dahulu. Perencanaan bisnis itu
berfungsi sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha dan sebagai
alat untuk mengajukan permodalan jika modal yang diperlukan bersumber dari luar
seperti bank atau lainnya.

Perencanaan bisnis penulis lakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu


perencanaan bisnis seperti pada umumnya dan Business Model Canvas (BMC). Dalam

4
perencanaan bisnis seperti pada umumnya, terdapat 9 poin yang perlu diperhatikan.
Perencanaan bisnis biasa yang telah penulis lakukan adalah sebagai berikut.

1. Memilih bidang usaha yang kita senangi dengan memperhatikan peluang pasarnya
Dalam memilih bidang usaha perlu diperhatikan peluang pasar dan resiko dari usaha
yang dipilih. Usaha yang akan saya buka adalah bimbingan belajar untuk
mempelajari software-software yang berhubungan dengan teknik sipil.

2. Melakukan estimasi atau perkiraan dengan model proyeksi, prediksi, atau intuisi
Model perkiraan yang saya gunakan adalah prediksi. Bisnis ini berpeluang untuk
berkembang karena akan banyak dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki keahlian
atau mahir dalam menggunakan software-software yang berhubungan dengan teknik
sipil (pembanguan) ini.

3. Melakukan studi kelayakan


Hal ini berdasarkan prediksi bahwa akan banyak dibutuhkan tenaga kerja yang
menguasai software-software yang dapat mempermudah dan mempercepat
penyelesaian pekerjaan mereka. Selain itu, dalam dunia perkuliahan software-
software tersebut biasanya tidak dipelajari secara spesifik dan mendalam sehingga
banyak tamatan teknik sipil yang masih bingung atau bahkan tidak tahu sama sekali
tata cara mengaplikasikannya.

4. Memperhatikan kondisi lokal


Usaha ini akan saya buka di perkotaan. Seperti yang diketahui, banyak orang akan
mencari pekerjaan di wilayah urban. Dengan demikian, akan lebih mudah
menemukan tenaga-tenaga pengajar yang sesuai dengan kebutuhan saya di
perkotaan. Penerimaan tenaga pengajar tentu akan melalui seleksi sehingga akan
didapatkan yang bener-benar memiliki keampuan.

5. Menentukan waktu untuk memulai usaha


Saya akan mulai menjalankan usaha ini ketika saya telah mengumpulkan modal
untuk membuka usaha. Mungkin minimal 75% dari total modal yang saya perlukan.
Saya berniat membuka usaha ini sekitar 2 atau 3 tahun setelah saya bekerja.

6. Membuat kebijaksanaan
Modal yang akan saya gunakan adalah 75% uang saya sendiri dan sisanya akan
meminjam dari keluarga. Karena usaha ini tergolong usaha dengan resiko rendah,

5
terutama resiko kecelakaan kerja, maka saya memutuskan untuk tidak menggunakan
asuransi bagi pegawai yang bekerja.

7. Membuat rencana pemasaran


Agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas, saya mengombinasikan dua metode
pembelajaran. Kedua metode tersebut adalah datang langsung ke gedung bimbel dan
secara online.

8. Membuat rencana produksi


Untuk metode pembelajaran yang akan dilakukan secara langsung (di gedung
bimbel) tentu diperlukan komputer-komputer yang akan digunakan. Pada tahap awal
perusahaan akan menyediakan 16 komputer untuk 2 kelas, yang berarti 1 kelas berisi
8 komputer. Pembelajaran akan lebih efektif jika jumlah dalam sekelas tidak terlalu
banyak.

9. Membuat rencana keuangan dan anggaran


Untuk mengatur keuangan dan anggaran, saya akan mempekerjakan seseorang yang
mahir di bidang tersebut. Selain itu, untuk meminimalisir kemungkinan kerugian
yang akan terjadi, setiap orang yang akan mengikuti bimbel wajib membayar lunas
didepan untuk pembelajaran selama satu bulan. Pengeluaran yang akan terjadi adalah
untuk upah 2 orang tenaga pengajar dan seorang ahli keuangan. Sementara
pengeluaran yang dilakukan untuk pembelian komputer akan lebih saya rencakan
lagi dalam waktu berapa lama akan balik modal.

Selain perencanaan bisnis diatas, penulis juga melakukan perencanaan bisnis


dengan metode business model canvas (BMC). BMC adalah sebuah perancangan secara
langsung dan terstruktur agar pengusaha dapat mengenal dengan baik usaha yang ingin
dibangun. Melalui BMC ini, dapat dibuat rancangan bisnis hanya dalam satu lembar saja.
Dalam BMC ini terdapat 9 elemen yang perlu dianalisis, yaitu value proposition,
customer segmen, customer relationship, channels, revenue streams, key activities, key
resources, key partner, cost structure. Kelebihan BMC ini dibandingkan business model
yang lain adalah BMC sangat cocok diterapkan di startup teknologi yang butuh
perubahan sangat cepat, tapi tetap juga bisa digunakan untuk bisnis non-teknologi.

Perencanaan bisnis dengan BMC yang penulis lakukan adalah sebagai berikut.

6
7
2.3 Permasalahan yang Mungkin Terjadi pada Usaha yang akan Dibuka

Dalam membuka suatu usaha, tentu terdapat beberapa resiko dan permasalahan
yang mungkin muncul yang dapat menghambat kemajuan dari usaha yang akan dibuka.
Berdasarkan analisa sebelumnya, beberapa permasalahan yang mungkin muncul pada
usaha membuka bimbingan belajar untuk mempelajari software-software yang
berhubungan dengan teknik sipil adalah :
a. Kurang terkenalnya bimbingan belajar di pasaran atau dengan kata lain banyak
konsumen yang tidak mengetahui adanya bimbel ini.
b. Persaingan harga.
c. Metode pembelajaran yang monoton dan membosankan.
d. Sedikitnya orang yang mengikuti bimbel akibat jarak yang jauh.
e. Pesaing pasar.

Persaingan dalam dunia bisnis tentu saja menjadi salah satu dari sekian banyak
hal yang perlu diperhatikan. Yang akan menjadi pesaing dari usaha yang akan saya buka
tentu saja usaha yang sejenis, yaitu bimbingan belajar yang juga akan mempelajari
software-software yang berkaitan dengan teknik sipil seperti AutoCAD, SAP2000,
Microsoft Project, dan sebagainya. Biasanya bimbel akan fokus kepada satu atau dua
software saja.

2.4 Solusi dari Permasalahan yang telah Dibahas

Seperti yang diketahui, sebelum membuka usaha perlu diketahui terlebih dahulu
kebutuhan pasar dan pesaing beserta kelebihan dan kekurangannya sehingga usaha yang
dibuka dapat laku dipasaran dan lebih unggul dari pesaing. Usaha yang dibuka juga
memerlukan ide-ide kreatif dan inovatif demi keberlangsungannya. Berdasarkan
permasalahan-permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, termasuk juga mengenai
pesaing, solusi-solusi atau langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai penyelesaian
ataupun antisipasi adalah sebagai berikut.

a. Sedikitnya konsumen yang mengetahui adanya bimbel ini


Untuk permasalahan ini, penyelesaian yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan promosi. Pada era globalisasi ini, promosi yang berpeluang besar

8
meningkatkan penjualan adalah dengan media sosial. Promosi yang akan saya
lakukan adalah dengan membuat poster elektronik yang nantinya akan diposting di
beberapa media sosial, termasuk juga dengan menggunakan jasa akun yang memiliki
banyak followers dan terkait dengan dunia teknik sipil.

b. Persaingan harga
Jika memungkinkan, saya akan membuat harga yang lebih murah dari pesaing
meskipun perbedaannya tidak terlalu jauh.

c. Pembelajaran yang membosankan


Untuk mengatasi permasalahan ini, akan diciptakan suasana belajar yang interaktif
dan tidak membosankan. Misalnya dengan mengadakan kuis ataupun tes-tes kecil
dengan pemberian hadiah kepada pemenang.

d. Terbatasnya orang yang mengikuti bimbel akibat kendala jarak


Saat ini teknologi sudah semakin canggih. Kecanggihan teknologi tentu saja harus
dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif. Maka dari itu, saya akan memanfaatkan
kecanggihan teknologi pada saat ini untuk menyelesaikan permasalahan ini. Langkah
yang saya gunakan adalah menggunakan dua metode pembelajaran, yaitu offline dan
online. Bagi mereka yang tinggal jauh dari gedung bimbel dapat mengikuti bimbel
dengan metode pembelajaran online.

e. Pesaing pasar
Untuk dapat lebih unggul dari pesaing, tentu saya harus memiliki sesuatu yang lebih
dari pesaing saya. Hal ini dapat dari segi harga, tenaga pendidik, ataupun materi-
materi yang akan diberikan. Jika bimbel yang sejenis hanya berfokus pada satu
software saja, pada bimbel saya akan mempelajari 3 atau 4 software. Dimana peserta
bimbel dapat memilih ingin mempelajari berapa software, apakah 1, 2 atau paket.

9
BAB III

PENUTUP

Wirausaha adalah proses untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi


ke dalam kehidupan. Dimana visi tersebut adalah suatu ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Seseorang yang melakukan wirausaha disebut
wirausahawan. Seorang wirausahawan harus dapat dan mampu mengelola sumber-sumber
daya yang dimiliki secara efektif dan efisien serta dapat meningkatkan produktivitas.
Kegiatan wirausaha yang dijalankan kemudian berkembang menjadi kewirausahaan. Berarti
kewirausahaan adalah proses mendirikan dan menjalankan usaha atau bisnis tersebut.
Seorang wirausaha harus memiliki sikap berani, selalu berpikir positif, berorientasi pada
masa depan, selalu percaya diri, berorientasi pada hasil, memiliki kreativitas dan inovasi yang
tinggi, dan memiliki jiwa kepemimpinan.

Sebelum benar-benar membuka atau menjalankan suatu usaha perlu dilakukan


perencanaan bisnis terlebih dahulu. Selain itu perlu juga dilakukan analisa permasalahan-
permasalahan apa yang mungkin akan terjadi nantinya. Perencanaan bisnnis dapat dilakukan
biadengan perencanaan bisnis biasa seperti pada umumnya dengan memperhatikan 9 poin
penting sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya. Selain itu, perencanaan bisnis juga
dapat dilakukan dengan BMC. Kelebihan BMC adalah lebih simpel dan terstruktur sehingga
lebih mudah dipahami karena hal-hal penting dalam bisnis dapat dibuat perencanaannya
hanya dalam selembar saja.

Tujuan dari perencanaan bisnis dan analisa masalah yang mungkin terjadi adalah agar
dapat meningkatkan peluang usaha yang akan dibuka semakin berkembang sekaligus sebagai
antisipasi agar dapat mengambil langkah yang cepat, pasti, tepat sasaran, dan efektif jika
masalah muncul saat menjalankan usaha.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ihsan. (2021, November 1). Prospek, Strategi, analisa Bimbingan Belajar (Bimbel). Diakses
pada April 14, 2022, dari Angkasa.co.id: https://angkasa.co.id/usaha-bimbingan-
belajar/

Iriyanto, M. N. (n.d.). Usaha Kursus Software maupun Bimbel di Bidang Teknik Sipil.
Diakses pada April 7, 2022, dari Scribd.

Putri, M. K. (2019). Strategi Pemasaran di Lembaga Bimbingan Belajar INTENS Batam.


Diakses dari Universitas Negeri Semarang.

Rahma, A. (2021, Desember 22). Apa itu Wirausaha dan Pengertian Kewirausahaan dalam
Bisnis. Diakses pada Mei 2022, dari https://majoo.id/solusi/detail/pengertian-
wirausaha

11

Anda mungkin juga menyukai