PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
ANGGOTA KELOMPOK :
4. FUNGSI 9. PROSES
2. Konsep Ikatan : Kalau suatu keputusan menyangkut sejumlah besar orang ‑orang, maka hal yang
penting adalah kemampuan untuk menghadapi reaksi dan menyesuaikan perbedaan ‑perbedaan dengan
kedua belah pihak itu.
• Hasil daripada syarat‑syarat yang telah ditentukan dalam keputusan yang baik dapat digambarkan sebagai
suatu kesimpulan: keputusan itu akan sukses apabila menimbulkan suatu ikatan antara pengambil
keputusan dengan keputusannya.
3. Penilaian : Faktor penilaian di dalam pengambilan keputusan dapat dibedakan atas 2 hal :
- Pimpinan (pengambil keputusan) menghadapi suatu pertanyaan pilihan antara 2
atau lebih alternatif.
- Pemilihan daripada pengambil keputusan (pimpinan) tidak atas dasar
pertimbangan, tetapi atas dasar beberapa alternatif yang oleh pengambil keputusan dianggap
penting.
• Dengan demikian maka terdapat dua unsur yang mempengaruhi terhadap keputusan itu yaitu :
Kepentingan pribadinya, danKepentingan organisasi yang akan bersama ‑sama menjadi
pertimbangan, sekalipun dua faktor penilaian itu sangat kompleks.
4. Perilaku dengan maksud tujuan tertentu : Setiap penilaian dalam pemilihan alternatif
tersebut di atas harus dibandingkan satu sama lain dengan hasil daripada pemilihan yang diharapkan
dari salah satu alternatif yang penting, yaitu yang berhubungan denganmaksud dan tujuan organisasi,
baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek
• Jelasnya, prilaku dengan maksud/tujuan untuk mencapai tujuan organisasi itu adalah merupakan
suatu pertimbangan yang pokok dalam pengambilan keputusan.
4. Fungsi
Pengambilan
Keputusan
FUNGSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berikut ini terdapat beberapa fungsi pengambilan keputusan, terdiri atas :
1. Awal dari semua aktivitas manusia yg sadar dan terarah, baik secara
individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun
secara organisasional.
2. Suatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari
depan, masa yg akan datang, dimana efeknya atau
pengaruhnya berlangsung cukup lama.
.
5. Tujuan
Pengambilan
Keputusan
TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu :
Kebaikan :
a. Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relative lebih pendek
b. Untuk masalh yang masalahnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan keputusan pada umumnya.
c. Kemampuan mengambilan keputusan dari pengambilan keputusan akan berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan
baik.
Kelemahan :
a. Keputusan yang dihasilkan relative kurang baik.
b. Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahanya.
c. Dasar - dasar lain dalam pengambilan keputusan sering kali diabaikan.
2. Pengalaman : Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya
terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang
dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang
terjadi kini.
3. Fakta : Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik.
Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga
orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang : Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya.
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan :
a. Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tsb secara sukarela ataukah terpaksa.
b. Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.
c. Memiliki otentisitas (otentik).
Kelemahan :
a. Dapat menimbulkan sifat rutinitas
b. Mengasosiasikan dengan praktek dictatorial
c. Sering melewati permasalahan yg seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
5. Logika/Rasional : Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap
semua unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang
berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran
atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
7. Gaya
Pengambilan
Keputusan
Gaya pengambilan keputusan
ialah bagaimana seseorang
Pengertia melakukan intepretasi, merespon
dan juga cara seseorang bereaksi
n kepada situasi yang dihadapinya
menurut Kuzgun, terdapat empat gaya pengambilan keputusan antara lain:
1. Rational
“Rasional” 2. Intuitive “Intuisi”
ditandai dengan
ditandai dengan strategi
ketergantungan terhadap
yang sistematis dan
pengalaman batin, fantasi
berencana
dan kecenderungan untuk
mengambil keputusan
dengan cepat
3. Dependent 4. Indecisiveness
“Dependen” “Keraguan”
Hal-hal yang berwujud maupun yang Setiap keputusan harus dapat dijadikan
tidak berwujud, yang emosional maupun bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
yang rasional perlu diperhitungkan dalam
pengambilan keputusan.
Setiap keputusan jangan berorientasi pada Jarang sekali pilihan yang memuaskan,
kepentingan pribadi, tetapi harus lebih oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
mementingkan kepentingan organisasi. tandingan.
Pengambilan keputusan merupakan Pengambilan keputusan yang efektif
tindakan mental dari tindakan ini harus membutuhkan waktu yang cukup lama.
diubah menjadi tindakan fisik.
3. 4.
Kewenangan Setelah Kesepakatan (consensus)
Diskusi (authority rule after
discussion)
TERIMA
KASIH