1. Menetapkan Tujuan
Pengambilan keputusan harus memiliki tujuan yang akan
mengarahkan tujuannya, apakah spesifik yang dapat diukur
hasilnya ataupun sasaran yang bersifat umum. Tampa penetapan
tujuan , pengambilan keputusan tidak bisa menilai alternatif atau
memilih suatu tindakan. Keputusan pada tingkat individu, tujuan
ditentukan oleh masing-masing orang sesuai dengan sistem nilai
seseorang
2. Mengidentifikasi Permasalahan
Proses pengambilan keputusan umumnya dimulai setelah
permasalahan diidentifikasi. Permasalahan merupakan kondisi di
mana adanya ketidak samaan antara kenyataan yang terjadi dengan
apa yang diharapkan. Pengambilan keputusan yang efektif
memerlukan adanya identifikasi yang tepat atas penyebab
permasalahan.
5. Melaksanakan keputusan
Jika suatu dari alternatif yang terbaik telah dipilih, maka
keputusan tersebut kemudian harus diterapkan. Sekalipun langkah
ini sudah jelas, akan tetapi sering kali keputusan yang baik
sekalipun mengalami kegagalan karena tidak diterapkan dengan
benar. Dengan tidak mengabaikan batapapun alternattif keputusan
telah dievaluasi, maka keputusan tersebut tidak akan berarti apabila
tidak diikuti dengan penerapan yang benar.
Dalam mengevaluasi dan memilih alternatif suatu
keputusan seharusnya juga mampertimbangkan kemungkinan
penerapan dari keputusan tersebut. Betapun baiknya suatu
keputusan apabila keputusan tersebut sulit diterapkan maka
keputusan juga tidak ada artinya.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat
bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat
memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung
ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang
memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam
membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama
dengan peristiwa yang terjadi kini.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi,
sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat
itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan
oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki
kelebihan dan kekurangan.
5. Logika/Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi
yang rasional terhadap semua unsur pada setiap sisi dalam proses
pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang
berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif,
logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau
nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan
mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada
pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu :
a. Kejelasan masalah
b. Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin
dicapai
c. Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui
jenisnya dan konsekuensinya
d. Preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai
kriteria
e. Hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan
atas hasil ekonomis yang maksimal.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada
situasi secara subjektif.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatan informasi,
memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan
melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan
kepercayaan dirinya melalui kemampuannya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan
antar satu orang ke orang lainnya dapat mempengaruhi tindakan
individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan
mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu
tingkah laku tertentu.
G. Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi
sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan
berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya
dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait
dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.