Anda di halaman 1dari 7

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI SUATU PROSES

Ade Herawati
Sahputri
adehera92@gmail.com

Latar Belakang
hidup dan menciptakan kemakmuran bagi
Membuat keputusan merupakan bagian
para pemilik maupun pengelolanya.
dari kehidupan kita sehari-hari baik secara
Mencari solusi yang akan membantu
individu ataupun secara kelompok,
kelangsungan hidup organisasi sehingga
terutama dalam suatu organisasi.
organisasi dapat terus menciptakan
Pengambilan keputusan mempunyai arti
kemakmuran bagi pemiliknya merupakan
penting bagi maju atau mundurnya suatu
tujuan utama dari pengambilan keputusan.
organisasi. Pengambilan keputusan yang
tepat akan menghasilkan suatu perubahan Tugas strategis seorang pimpinan adalah

terhadap organisasi ke arah yang lebih mengambil keputusan, maka seorang

baik, namun sebaliknya pengambilan pimpinan dituntut punya kemampuan

keputusan yang salah akan berdampak dalam mengambil keputusan, karena dari

buruk pada roda organisasi dan keputasan tersebutlah akan menentukan

administrasinya. langkah selanjutnya, keputusan yang cepat


tepat dan benar akan membawa kesuksesan
Setiap manusia memiliki tujuan yang
suatu organisasi baik organisasi profit
hendak diraih. Tujuan tersebut dapat diraih
maupun non profit, begitu juga sebaliknya
secara “tersendiri”, atau dicapai melalui
keputusan yang tidak tepat akan beresiko
kelompok. Organisasi merupakan wadah
terhadap langkah berikutnya.
atau alat yang digunakan oleh manusia
untuk mengkoordinasikan seluruh tindakan Sudarmo dalam Anwar (2014) berpendapat

mereka dengan tujuan saling berinteraksi bahwa keputusan terkait dengan ketetapan

untuk mencapai sejumlah tujuan yang atau penentuan suatu pilihan yang

sama. diinginkan. Bagian tersulit dari proses


pengambilan keputusan adalah
Organisasi muncul didorong oleh
memisahkan gejala dari masalah. Dengan
kemunculan sejumlah masalah dan
demikian pengambilan keputusan secara
tantangan yang harus dihadapi manusia.
jernih akan mampu mengidentifikasi
Masalah yang dihadapi oleh pengelolanya
langkah yang harus diambil. Pengambilan
adalah menemukan kebijakan dan strategi
keputusan merupakan suatu proses
terbaik agar organisasi tetap dapat
bertahan
pemilihan alternatif terbaik dari beberapa pengambilan keputusan merupakan suatu
alternatif secara sistematis untuk pengakhiran dari proses pemikiran tentang
ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu suatu masalah yang dihadapi Siagian
cara pemecahan masalah. (1980:82) mengemukakan pengambilan

Metode keputusan adalah suatu pendekatan yang


sistematis terhadap hakekat suatu masalah,
Metode yang digunakan dalam kajian ini
pengumpulan fakta-fakta dan data,
adalah metode literature review yaitu
penentuan yang matang dari alternatif yang
metode dengan cara membaca dari
dihadapi dan mengambil tindakan yang
berbagai sumber seperti jurnal online yang
menurut perhitungan merupakan tindakan
terbit terakhir pada tahun 2012 serta
yang paling tepat. Johanes Supranto
membandingkan isi dari berbagai sumber
(1998:1) memaparkan secara populer dapat
yang dibaca dan menyimpulkan dalam
dikatakan bahwa mengambil atau membuat
hasil kajian yang didapatkan pada jurnal
keputusan berarti memilih satu di antara
online mengenai pengambilan keputusan
sekian banyak alternatif, yang dibuat
dan tahap – tahap nya.
dalam rangka untuk memecahkan
Hasil permasalahan atau persoalan (problem
Rizky Dermawan (2004:2 - 3 ) solving).
mengatakan pengambilan keputusan
Keputusan yang baik terjadi jika
merupakan ilmu dan seni yang harus
pengambil keputusan sepenuhnya mengerti
dicari, dipelajari, dimiliki, dikembangkan
latar belakang, tujuan dan sasaran,
secara mendalam oleh setiap orang.
alternatif penyebab tindakan, serta
Dikatakan seni karena kegiatannya selalu
konsekuensi- konsekuensi yang mungkin
dihadapkan pada sejumlah peristiwa yang
timbul dari keputusan. Namun keputusan
memiliki karakteristik keunikan tersendiri.
yang dibuat dengan baik belum tentu
Sedangkan dikatakan ilmu karena
menjadi keputusan yang efektif.. Menurut
aktivitasnya memiliki sejumlah cara,
Vroom dan Jago sebagaimana dikutip Hoy
metode, atau pendekatan yang bersifat
dan Miskel (2014) keputusan yang efektif
sistematis, teratur dan n bahwa
bergantung pada tiga hal yaitu kualitas
pengambilan keputusan adaterarah.
keputusan, penerimaan bawahan, dan
Jogiyanto (2003:66) mengemukakalah
ketepatan waktu. Keputusan dikatakan
tindakan manajemen di dalam pemilihan
berkualitas jika mampu memecahkan
alternatif untuk mencapai sasaran. Maman
masalah yang dihadapi seseorang atau
Ukas (2004:140) mengemukakan
organisasi. Keputusan yang efektif juga
ditunjukkan
dengan tidak adanya resistensi pada ingin dicapai dan keputusan itu makin
pelaksana dan pihak-pihak yang terkait mendekatkan pada tujuan tersebut.
langsung dengan keputusan. Akhirnya
Hakikatnya pengambilan keputusan adalah
keputusan yang efektif terjadi bila dekat
suatu pendekatan yang sistematis terhadap
dengan waktu terjadinya permasalahan
suatu masalah yang dihadapi. Pendekatan
yang akan dipecahkan. Artinya keputusan
yang sistematis itu menyangkut
yang efektif adalah keputusan yang dibuat
pengetahuan tentang hakikat masalah yang
dengan baik dan dapatdiimplementasikan
dihadapi itu, pengum-pulan fakta dan data
dengan baik pula.
yang relevan dengan masalah yang
Proses pengambilan keputusan meliputi dihadapi, analisis masalah dengan
sebagai berikut : 1. Perumusan Masalah 2. menggunakan fakta dan data, mencari
Pengumpulan dan Penganalisis Data 3. alternatif pemecahan, menganalisis setiap
Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan alternatif sehingga ditemukan alternatif
4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik 5. yang paling rasional, dan penilaian dari
Pelaksanaan keputusan 6. Pemantauan dan hasil yang dicapai sebagai akibat dari
Pengevaluasian Hasil Pelaksanaan. keputusan yang diambil.5 Sementara

Pembahasan Kusnadi menjelaskan yang dimaksud


dengan pengambilan keputusan adalah
Keputusan (decision) secara harfiah berarti
penetapan atau pemilihan suatu alternatif
pilihan (choice). Pilihan yang dimaksud di
dari beberapa alternatif yang tersedia,
sini adalah pilihan dari dua atau lebih
dengan memperhatikan kondisi internal
kemungkinan, atau dapat dikatakan pula
maupun eksternal yang ada
sebagai keputusan dicapai setelah
dilakukan pertimbangan dengan memilih Thohiron menjelaskan proses pengambilan

satu kemungkinan pilihan. Seperti yang keputusan meliputi sebagai berikut :

diungkapkan oleh Gito Sudarmo, bahwa 1. Perumusan Masalah


keputusan terkait dengan ketetapan atau
Dalam hal ini pemimpin diharapkan
penentuan suatu pilihan yang diinginkan.
mampu merumuskan masalah yang ada di
Definisi di atas mengandung pengertian, dalam suatu organisasi. Suatu masalah
dalam keputusan yaitu: (1) ada pilihan atas hadir karena: a) adanya gap atau
dasar logika atau pertimbangan; (2) ada kesenjangan antara kenyataan, titik
beberapa alternatif yang harus dipilih salah berangkat, dengan tujuan yang ingin diraih
satu yang terbaik; dan (3) ada tujuan yang atau standar yang ingin dicapai; b) adanya
halangan dan kesulitan untuk yaitu: a) fase pengumpulan fakta; b) fase
menjembatani kesenjangan itu; c) adanya penemuan ide; c) fase penemuan solusi.
kemungkinan penyelesaian masalah bila
Fase pengumpulan data/fakta meliputi
perumusannya benar.
kegiatan mendefinisikan masalah serta
Perumusan masalah juga terkait dengan mengumpulkan masalah serta menganalisis
sudut pandang. Karenanya beberapa proses data yang penting. Satu cara untuk
harus dipastikan hadir. Apakah ciri suatu meningkatkan kemampuan pengumpulan
perumusan masalah yang baik? Sebuah data adalah dengan mulai dulu melihat
perumusan yang baik mengidentifikasikan masalah yang ada secara luas dan
semua elemen-elemen yang kemudian melanjutkannya dengan
relevan,elemen apa yang absen, dan menentukan sub masalah yang ada. Dalam
elemen apa yang perlu ditambahkan. hal ini, diperlukan

Perumusan masalah dimulai dengan kemampuan untuk

mengkaji fakta-fakta yang ada. Sering kali membedakan antara gejala dari masalah

hal yang kedengarannya sederhana ini yang sebenarnya.

menjadi sumber kegagalan pengambilan Fase penemuan ide meliputi kegiatan

keputusan yang benar. Masalah yang pengumpulan ide-ide yang mungkin

sering muncul dalam pengkajian fakta dipakai dan kemudian mencari ide yang

adalah pemimpin dan orang yang ada di terbaik. Dapat saja berbagai ide yang ada

sekitarnya sering membaurkan fakta dimodifikasi dan dikom-binasikan. Dalam

dengan tafsiran tentang fakta tersebut. hal ini, kegiatan curah pendapat

Sebuah perumusan yang baik (brainstorming) perlu dilakukan. Osborn

mengidentifikasikan semua elemen-elemen telah menyediakan 75 buah pertanyaan

yang relevan, elemen apa yang absen, dan untuk melaksanakan kegiatan curah

elemen apa yang perlu ditambahkan. pendapat ini. Pada dasarnya kegiatan curah
pendapat mempunyai 4 aturan umum
2. Pengumpulan dan Penganalisis Data
yaitu: ide yang ada tidak boleh dikritik
Pemimpin diharapkan dapat
terlebih dahulu, dapat saja disampaikan
mengumpulkan dan menganalisis data
ide-ide yang kelihatannya di luar
yang dapat membantu memecahkan
kebiasaan, makin banyak ide yang masuk
masalah yang ada. Adapun proses
maka hasil akan makin baik, dianjurkan
pemecahan masalah dalam pengambilan
adanya kombinasi antar satu ide dengan ide
keputusan
lainnya.

Fase penemuan solusi ini meliputi kegiatan


mengidentifi-kasi dan mengevaluasi
pemecahan yang mungkin dilakukan dan Pemilihan satu alternatif yang dianggap
bagaimana cara melakukan. Kegiatan paling tepat untuk memecahkan masalah
dalam fase ini meliputi penentuan tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan
pendapat, analisis dan penerimaan/pembe- yang matang atau rekomendasi. Dalam
rian kritik. Setiap ide yang ada diberi pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu
nilai/bobot masing-masing. yang lama karena hal ini menentukan

3. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan alternatif yang dipakai akan berhasil atau


sebaliknya
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan
tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara- .Pengambilan keputusan oleh pimpinan,

cara pemecahannya. Cara peme-cahan ini kaitannya dengan pemilihan alternatif

hendaknya selalu diusahakan adanya pemecahan masalah, akan melibatkan

alternatif-alter-natif beserta semua pihak yang terlibat dalam lembaga

konsekuensinya, baik positif maupun pendidikan. Hal ini karena kekuasaan

negatif. Oleh sebab itu, seorang pimpinan pimpinan tidak dapat dioperasionalkan

harus dapat mengadakan perkiraan sebaik- apa- bila tidak didukung dan dibantu oleh

baiknya. Untuk mengadakan perkiraan seluruh personal yang me-miliki

dibutuhkan adanya informasi yang pengetahuan dan pengalaman yang

secukupnya dan metode perkiraan yang berbeda-beda. Pim-pinan harus

baik. Perkiraan itu terdiri dari berbagai mengembangkan konsep kerja sama antar

macam pengertian: a) perkiraan dalam arti personal agar pelaksanaan alternatif

proyeksi, perkiraan yang mengarah pada pemecahan masalah lebih cepat dan

kecenderungan dari data yang telah mudah. Kerja sama dapat diciptakan jika

terkumpul dan tersusun secara kronologis; pimpinan memiliki keterampilan

b) perkiraan dalam arti prediksi, perkiraan manusiawi.

yang dilakukan dengan menggunakan 5. Pelaksanaan keputusan


analisis sebab akibat; c ) perkiraan dalam
Dalam pelaksanaan keputusan berarti
arti konjeksi, perkiraan yang didasarkan
seorang pemimpin harus mampu menerima
pada kekuatan intuisi (perasaan). Intuisi di
dampak yang positif atau negatif. Ketika
sini sifatnya subjektif, artinya tergantung
menerima dampak yang negatif, pemimpin
dari kemampuan seseorang untuk
harus juga mempunyai alternatif yang lain.
mengolah perasaan.
Pelaksanaan pengambilan ke-putusan
4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik sering menjadi masalah karena keputusan
yang mesti ditanggapi oleh banyak orang
malah ditangani oleh sedikit orang. Hal yang terbaik, 6) penetapan keputusan atau
sebaliknya juga sering terjadi. Keputusan pengimplementasian alternatif yang dipilih
yang seharusnya dapat ditangani oleh 2-3
Daftar Pustaka
orang diserahkan kepada sebuah tim yang
Anwar, Herson. 2014. Proses Pengambilan
terdiri dari 40 orang atau lebih. Akibatnya
Keputusan untuk Mengembangkan
timbul perdebatan yang tak henti-hentinya.
Mutu Madrasah. Jurnal Pendidikan
Jadi tentukan dulu cara pengambilan
Islam. 8 (1). Hal 38 - 55
keputusan yang paling cocok dengan
situasi dan masalah yang ada: individu, Latifa, Ade. 2012. APLIKASI MODEL
tim, musyawarah, voting, dan lain-lain. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM PERILAKU
6. Pemantauan dan Pengevaluasian Hasil
FERTILITAS. Jurnal
Pelaksanaan
Kependudukan Indonesia. 5 (1). Hal
Setelah keputusan dijalankan seharusnya
58-63
pimpinan dapat mengukur dampak dari
keputusan yang telah dibuat. Penilaian Moordiningsih dan Faturochman. 2015.
ulang perlu diadakan. Faktor-faktor Proses Pengambilan Keputusan
penentu yang akan dinilai harus Dokter (Physician Decision
diputuskan sejak awal dan tidak setelah Making). Jurnal Psikologi. 33 (2).
pelaksanaan ber-jalan. Dengan cara ini hal 1 – 15
memang akan mudah terjadi debat yang
Muhdi dkk. 2017. Teknik Pengambilan
hangat, namun akurasi akan lebih terjamin.
Keputusan Dalam Menentukan
Penutup Model Manajemen Pendidikan
Pengambilan keputusan adalah proses Menengah. Jurnal Manajemen
pemilihan alternatif terbaik untuk Pendidikan. 4 (2). hal 134 - 145
pemecahan suatu masalah melalui metode
Mukhtadi dan Mohammad Rizki. 2018.
dan teknik tertentu. maka disimpulkan
STRATEGI PENGAMBILAN
tahapan proses pengambilan keputusan
KEPUTUSAN DALAM
yang dimaksud dalam penelitian ini
PEMECAHAN MASALAH
adalah:
(STUDI KASUS PADA BANK
1) perumusan masalah, 2) penentuan
XYZ CABANG TAJUR HALANG
kriteria pemecahan masalah, 3)
CIANJUR JAWA BARAT).
pengidentifikasian alternatif pemecahan
Journal of Aseanomics (JEBA). 3 .
masalah, 4) penilaian terhadap alternatif
pemecahan masalah, 5) pemilihan
alternatif
(1). Hal 83- 97

Rohayuningsih, Heri. 2015. BERPIKIR


KREATIF DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
FORUM ILMU SOSIAL. 42 (1).
hal. 106 - 113

Sabri, Ahmad. 2013. KEBIJAKAN DAN


PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM LEMBAGA
PENDIDIKAN ISLAM. Jurnal Al-
Ta’lim. 1(5). Hal 375 - 378

Santoso, Budi. 2012. KUNCI


KEBERHASILAN PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
Jurnal MANAJERIAL. 8 (16) . hal.
28 – 33

Simamora, R. H. (2019). Menjadi perawat


yang: CIH’HUY. Surakarta:
Kekata Publisher.

SOLA, ERMI. 2018. DECISION


MAKING: Sebuah Telaah Awal.
JURNAL IDAARAH. 2 (2). hal.
208 - 215

Tadanugi, Imanuel. 2013. PROSES


PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM PENYELENGGARAN
PEMERINTAHAN DI KANTOR
CAMAT PAMONA SELATAN
KABUPATEN POSO. Jurnal
Administratie. 1 (1). hal 8 - 14

Anda mungkin juga menyukai