Oleh :
Kelompok 3:
Disampaikan Kepada :
Dr. Ni Ketut Rasmini ,S.E.,MSi,Ak,CA
TEORI ETIKA
B. Pembahasan
Perilaku merupakan aktivitas atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang
memiliki makna harfiah yang sangat luas, dimana semua kegiatan atau aktivitas
tersebut bisa diamati langsung ataupun tidak. Perilaku etis dalam akuntasi merupakan
sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan
keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat
sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan
disertai refleksi yang seksama, dilihat dari konsep informasi kuantitatif akuntansi
didefinisikan sebagai suatu aktivitas jasay ang fungsinya adalah untuk memberikan
informasi kuantitatif dari entitas ekonomi, terutama yang bersifat keuangan dan
dimaksudkan untuk bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan dalam
menentukan pilihan diantara serangkaian tindakan-tindakan alternatif yang ada.
Perilaku etis profesi akuntan saat ini menjadi pembicaraan yang hangat di
lingkungan masyarakat. Skandal etika dalam profesi akuntansi berlimpah, salah
satunya pada Maret 2009, David Friehling, auditor Bernard Madoff, ditangkap oleh
jaksa penuntut federal atas tuduhan penipuan, diduga karena menandatangani laporan
keuangan yang mengandung kecurangan. Pada Januari 2000, New York Times
melaporkan bahwa SEC menemukan bahwa mitra dan karyawan di Pricewaterhouse
Coopers secara rutin melanggar aturan yang melarang kepemilikan saham mereka di
perusahaan yang mereka audit. Investigasi mengidentifikasi 8.064 pelanggaran di
perusahaan tersebut, yang memecat lima mitra. Pada bulan Oktober 2001 Enron
mengambil biaya $ 1,1 miliar terkait dengan penurunan nilai investasi, beberapa di
antaranya dikaitkan dengan kemitraan yang dijalankan oleh Andrew Fastow, kepala
kantor keuangan. Pada bulan Desember, Enron mengajukan pailit dalam kasus
kebangkrutan terbesar dalam sejarah di pengadilan kebangkrutan New York. Menurut
Nanette Byrnes, ini adalah “kasus besar”. Pada tahun 2005, KPMG didakwa karena
mempromosikan tempat penampungan pajak yang kejam. Pada tahun 2007,
perusahaan CPA BDO Seidman LLP ditemukan sangat lalai oleh juri Florida karena
gagal menemukan kecurangan dalam audit yang mengakibatkan kerugian Bank
Portugis sebesar $ 170 juta. Putusan tersebut membuka kesempatan bagi bank untuk
menuntut ganti rugi yang bisa melebihi $ 500 juta.Ada banyak cerita tentang perilaku
yang dipertanyakan atau “tidak etis” oleh akuntan. Ini tidak berarti bahwa semua
akuntan atau perusahaan akuntansi bertindak tidak etis. Pada umumnya, kebanyakan
bertindak dengan hormat di sebagian besar waktu, atau seluruh struktur akan runtuh.
Kisah-kisah seperti di atas merupakan indikasi bahwa diperlukan kepekaan etika dan
perilaku etis yang lebih besar dalam profesi akuntan. Selama seperempat abad
terakhir, lebih banyak perhatian diarahkan pada etika dan moral serta perlunya
menerapkan prinsip-prinsip etika dalam bisnis.
2. Konsep Etika
Etika dalam bentuk harfiahnya berkaitan dengan benar atau salah, baik atau buruk.
Ini adalah seperangkat prinsip yang dipegang oleh individu atau kelompok atau
disiplin yang mempelajari prinsip-prinsip etika tersebut. Tugas disiplin itu adalah
menganalisis dan mengevaluasi tindakan dan praktik manusia.
2. Dalam beberapa situasi, mungkin sulit untuk menentukan apa yang harus
dilakukan karena prinsip etika yang bertentangan. Dalam kasus ini,
penalaran etis dapat memberikan wawasan tentang bagaimana
memutuskan antara prinsip-prinsip yang saling bertentangan dan dapat
menunjukkan mengapa tindakan tertentu lebih diinginkan daripada yang
lain. Studi tentang etika dapat membantu mengembangkan keterampilan
penalaran etika.
3. Teori Etika
Etika berusaha membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat
dipertanggungjawabkan. Setiap entitas dapat memperoleh ilmu etika melalui teori
etika, selain pengalaman dan informasi moral yang diterima dari berbagai sumber.
Teori etika adalah aturan prinsip yang menentukan benar atau salah dalam situasi
tertentu.
4 Etika Deontologis
Kant berpendapat bahwa semua penilaian praktis yaitu penilaian tentang apa
yang harus kita lakukan merupakan suatu keharusan. Seseorang membuat
keputusan berdasarkan kewajiban yang memenuhi syarat, yang menentukan baik
atau buruknya yaitu apakah keputusan tersebut mencapai tujuannya atau tidak.
Oleh karena itu, menurut Kant, jika seseorang melakukan sesuatu hanya untuk
memenuhi keinginannya, maka orang tersebut tidak bertindak atas dasar motif
moral. Untuk bertindak secara moral, kita melakukan sesuatu hanya karena itu
adalah hal moral yang harus dilakukan. Kant menyajikan beberapa rumus terkait
imperatif kategoris dalam membuat keputusan, dua diantaranya yaitu:
4.1 Bertindaklah sehingga Anda dapat mencapai tingkat maksimum tindakan
Anda untuk menjadi hukum universal.
4.2 Bertindak sedemikian rupa agar tidak pernah memperlakukan makhluk
rasional lain hanya sebagai sarana.