Anda di halaman 1dari 15

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

“PENELITIAN DALAM BISNIS”

OLEH

KELOMPOK 7

Putu Ika Sawitri (2281611026/01)


Putu Nita Winidiantari (2281611033/08)

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
PETA KONSEP

Penelitian Dalam
Bisnis

Penelitian Dalam Berpikir Seperti


Etika Dalam
Bisnis Peneliti
Penelitian Bisnis

Kenapa Mempelajari Apa Itu Etika Bahasa Penelitian


Penelitian Bisnis Penelitian?

Perencana dan Penelitian dan


Perlakuan Etis
Hubungan Metode ilmiah
informasi riset Peserta

Penelitian dan
Konsep Pembuatan Etika Dan Sponsor Metode ilmiah
Keputusan Berbasis
Informasi

Proses Penelitian Penelitin Dan


Anggota Tim

Penelitian yang Standar


baik Profesional

Sumber Daya
untuk Ethical
Awareness

1
1. Penelitian Dalam Bisnis
1.1. Kenapa Mempelajari Penelitian Bisnis
Penelitian bisnis secara harfiah diartikan sebagai penyelidikan sistematis yang
memberikan informasi sebagai panduan dalam pengambilan keputusan manajerial secara
spesifik, hal ini adalah proses perencanaan, pengambilan, analisis dan peyebaran data,
informasi, dan wawasan yang tepat yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dengan
cara mengerahkan organisasi untuk mengambil tindakan yangsesuai untuk memaksimalkan
kinerja. Konflik kepentingan manajemen yang ada menimbulkan minat untuk melakukan
penelitian seperti :
1. Informasi yang sangat banyak dam bervariasi, dimana kemajuan internet dan men=sin
pencari data yang banyak harus membuat seseorang berpikir kritis untuk menyarin
informasi.
2. Konektivitas teknologi, dengan adanya kepesatan kemajuan teknologi perusahaan selalu
dituntut untuk bekerja secara real time.
3. Persaingan pusat kegiatan ekonomi dan persaingan global, perkembangan kebutuhan
entitas untuk mempelajari kemauan pasar membuat banyak negara berkembang terus
mengevaluasi diri dengan melakukan penelitian,
4. Pengawasan bisnis yang semakin kritis
5. Banyaknya campur tangan pemerintah, pemerintah semakin gencar melakukan
pembatasan pda penggunaan alat penelitian manajerial bisnis.
6. Persaingan ketat untuk bakat analisis, peneliti akan dipacu untuk mengumpulkan data
menjadi berfokus pada konteks, implikasi dan hasil.
7. Kekuatan dan kecepatan komputasi yang besar, sehingga berfokus pada pengumpulan
data biaya rendah, alat visualisasi yang lebih baik, perhitungan yang lebih kuat, lebih
banyak integrasi data, akses yang lebih besar dan cepat, alat analisis lanjutan untuk
wawasan yang baik, pelaporan sesuai pesanan.
8. Perspektif baru dalam metodologi riset, penelitian dalam bisnis menunjukkan rasa
ingin tau yang agresif akan wawasan terobosan dan metode yang lebih efektif untuk
mendapatkan hasil penanganan masalah manajerial.

1.2. Perencana dan Hubungan informasi riset


1.2.1 Sasaran
Untuk memulai menentukan sasaran strategi dan taktik pada saat memulai perencanaan,
manajer akan lebih dahulu menggunakan informasi yang diambil dari sistem pendukung
keputusan untuk digabungkan dengan informasi bsnis lainnya sehingga dalam membuat
keputusan yang semakin kompleks tentang tujuan, strategi, dan taktik.

1.2.2 Pendukung Keputusan


Selama kegiatan strategis dirancang untuk banyak menghasilkan elemen data dengan
kemajuan teknologi komputer memungkinkan adanya pembagian elemen data salah satu
transaksi di kalangan pengambil keputusan suatu organisasi, baik melalui internet atau
2
ekstranet.

1.2.3 Intelijen Bisnis


Sistem ini dirancang untuk melengkapi manajer dengan variasi informasi yang secara rutin
mengenai kejadian dan kecenderungan dalam aspek teknologi, ekonomi, politik dan hukum,
demografi, budaya, sosial, terutama informasi mengenai persaingan pasar organisasi tersebut.

1.2.4 Strategi,
Umumnya dalam suatu perusahaan akan melaksanakan lebih dari satu strategi dalam waktu
yang bersamaan. Diketahui biaya untuk mempertahankan pelanggan lebih murah daripada
biaya untukmendapatkan seorang pelanggan baru, kebanyakan manajer memberikan perhatian
besar pada upaya-upaya untuk membuat pelanggan kembali melakukan pembelian, karena itu
dibutuhkan suatu strategi.

1.2.5 Taktik
Riset bisnis sering digunakan untuk membantu seorang manajer untuk memutuskan taktik
mana yang memiliki kemungkinan paling besar untuk menghasilkan kesuksesan strategi yang
diinginkan.

1.3. Konsep Pembuatan Keputusan Berbasis Informasi


1.3.1 Tingkat Atas (Visioner)
1. Setiap keputusan yang diambil oleh organisasi menggunkan penelitian bisnis
sebagai pedoman.
2. Perusahaan mengembangkan teknologi yang inovatif dalam kombinasi
metdologi prusahaan.
3. Seluruh cakupan luasnya akses perusahaan terhadap data dan temuan penelitian.
1.3.2 Tingkat Menengah (Pembuat Keputusan Terstandarisasi)
1. Beberapa keputusan yang diambil menggunakan riset bisnis,
2. Perusahaan menggunakan metodelogi yang sudah teruji dan pernah digunakan
dan mengesampingkan metodologi lainnya.
3. Data temuan yang tebatas diperusahaan.

3
1.3.3 Tingkat Dasar (Pembuat Keputusan Intuitif)
1. Sebagian besar keputusan berdasarkan pengalaman atau insting masa lalu.
2. Keputusan didukung dengan penelitian kualitatif yang terbatas.

1.4. Proses Penelitian


Proses penelitian merupakan alat pengatur utama kerena menyediakan kerangka
untuk memperkenalkan bagaimana proses modul didesain, terhubung dengan modul
lainnya dan dijalankan. Berikut adalah bagan dari proses penelitian yang dikutip dari
Cooper, 2017

Mengklarifikasi Pertanyaan Penelitian


Temukan Dilema Manajemen

Tentukan Pertanyaan ManajemenTentukan

Pertanyaan Penelitian
Eksplorasi Sempurnakan Eksplorasi
. Pertanyaan Penelitian

Riset
Usul

Desain penelitianStrategi
(jenis, tujuan, kerangka waktu, ruang lingkup, lingkungan)

Contoh
Rancangan Rancangan

Pengembangan Instrumen
& Uji Percontohan

Analisis & Interpretasi Data

Pelaporan Penelitian

Pengelolaan

4
1.5. Penelitian yang baik
Penelitian yang baik menghasilkan data yang dapat dipercaya dan diandalkan yang
diperoleh dari praktek yang dilakukan secara profesional dan dapat digunakan secara baik
untuk pegambilan keputusan. Riset yang baik dilakukan dengan mengikuti standar metode
ilmiah: prosedur berbasis empiris yang sistematis untuk mengahsilkan riset yang dapat
direplikasi. Berikut beberapa ciri khas dari penelitian yang menggunakan standar metode
ilmiah:
1. Tujuan didefinisikan secara jelas, dengan cara penjabaran dari tujuan yang
disertakan harus terperinci dan jelas sehingga peniliti dianggap sudah tepat dan
tidak menjadi bias.
2. Proses riset yang terperinci, Prosedur penelitian yang digunakan harus dijelaskan
secara cukup rinci untuk memungkinkan peneliti lain untuk mengulangi penelitian.
Ini termasuk langkah-langkah untuk memperoleh peserta, persetujuan, metode
pengambilan sampel dan keterwakilan, dan prosedur pengumpulan data.
3. Desain penelitian direncanakan secara matang, harus dijelaskan dan direncanakan
secara baik untuk mendapat hasil yang objektif.
4. Standar Etika yang tinggi, masalah etika ini berhubungan dengan moral dari peneliti
yang berhubungan dengan entitasnya yang harus dipertanggung jawabkan.
5. Peneliti mengungkapkan kekurangan penelitian, peneliti harus jujur melaporkan
kekurangan dalam desain penelitiannya karena mempengaruhi validitas dan
realibilitas datanya.
6. Analisis yang memadai untuk pengambilan keputusan, analisis datanya harus
signifikan untuk menunjang metode analisis dan menghasilkan hasil yang tepat
7. Temuan sajian yang mudah untuk dipahami, untuk menilai integritas peneliti
sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat.
8. Kesimpulan yang sebenarnya, kesimpulan harus diberikan dengan data yang
memadai sehingga hasil kesimpulan penelitian menjadi valid.
9. Hasil penelitian mencerminkan kualitas peneliti, hasil suatu penelitian dianggap
sudah patsi baik ketika peneliti memiliki pengalamanan sehingga hasilnya
terpercaya.

2. Etika Dalam Penelitian Bisnis


2.1. Apa Itu Etika Penelitian?
Etika adalah norma atau standar perilaku yang memandu pilihan moral tentang
perilaku dan hubungan kita dengan sesame. Tujuan dari etika dalam penelitian adalah untuk
memastikan bahwa tidak ada yang dirugikan atau menderita dari kegiatan penelitian. Contoh
dari perilaku tidak etis dalam penelitian yaitu melanggar perjanjian kerahasiaan, melanggar
kerahasian peserta, salah mengartikan ahsil, menipu orang, menggunakan penyimpangan
faktur, menghindari tanggung jawab hukum. Jalan tengah untuk menghidari terjadinya

5
perilaku tidak etis maka sepenuhnya diatur oleh kode etik atau mengandalkan relativisme
etis. Penelitian yang etis membutuhkan integritas pribadi dari peneliti, manajer proyek dan
sponsor penelitian.

2.2. Perlakuan Etis Peserta


Penelitian harus dirancang agar peserta tidak menderita cidera fisik, ketidaknyamanan,
rasa sakit, rasa malu atau kehilangan privasi. Untuk melindungi peserta, peneloti harus
mengikuti tiga pedoman :
1. Menjelaskan manfaat penelitian
2. Menjelaskan hak dan perlindungan peserta
3. Mendapatkan persetujuan informasi

2.2.1 Manfaat
Setiap kontak langsung dengan peserta, peneliti harus mendiskusikan manfaat
penelitian, berhati – hati untuk menjelaskan manfaat dan tujuan dari penelitian. Seorang
pewawancara harus memulai dengan memperkenalkan diri, organisasi dan deskripsi singkat
tentang penelitian yang dilakukan. Hal ini digunakan untuk memberikan rasa nyaman dan
memberi tahu peserta kepada siapa mereka memberikan informasi.

2.2.2 Penipuan
Penipuan terjadi Ketika para peserta hanya diberitahu sebagaian dari kebenaran atau
Ketika kebenaran sepenuhnya dikompromikan. Terdapat dua alasan terjadinya penipuan :
1. Untuk mencegah bias peserta sebelum survei atau percobaan
2. Untuk melindung kepercayaan pihak ke tiga

2.2.3 Persetujuan yang diinformasikan


Mengamankan persetujuan informasi dari peserta adalah masalah pengungkapan
sepenuhnya prosedur survei yang diajukan atau desain penelitian lainnya sebelum meminta
izin untuk melanjutkan penelitian. Dalam situasi dimana peserta sengaja atau tidak sengaja
tertipu, mereka harus diberi pembekalan setelah penelitian selesai.
2.2.4 Pembekalan peserta
Pembekalan peserta melibatkan beberapa kegiatan setelah pengumpulan data :
1. Menjelaskan tentang hal – hal yang tidak bisa diungkap untuk menjaga privasi
2. Deskripsi hipotesis, atau tujuan penelitian
3. Menjelaskan mengenai hasil penelitian
4. Menjelaskan mengenai tindak lanjut apabila terjadi kerugian secara medis maupun
psikologi

6
2.2.5 Hak atas Privasi
Undang – undang privasi di Amerika Serikat ditanggapi dengan serius. Semua individu
memiliki hak atas privasi dan peneliti harus menghormati hak itu. Jaminan privasi penting
tidak hanya untuk mempertahankan validitas penelitian tetapi juga untuk melindungi peserta.
Penelitian melindungi kerahasian peserta dengan beberapa cara :
1. Mendapatkan dokumen kerahasiaan yang ditandatangani
2. Membatasi akses ke indentifikasi peserta
3. Mengungkapkan informasi peserta hanya dengan persetujuan tertulis
4. Membatasi akses ke instrument data peserta
5. Tidak mengungkapkan subset data
Hak atas privasi berarti seseorang memiliki hak untuk menolak diwawancarai atau
menolak untuk menjawabpertanyaan apapun dalam sebuah wawancara. Calon peserta
memiliki hak privasi di rumah mereka sendiri termasuk tidak menerima peneliti dan tidak
menjawab telepon peneliti. Untuk mengikutsertakan hak – hak ini, para penliti etis
melakukan hal – hal berikut :
1. Memberitahu peserta tentang hak mereka untuk menolak maupun menjawab
pertanyaan atau berpartisipasi dalam penelitian
2. Mendapatkan izin untuk mewawancarai peserta
3. Menjadwalkan wawancara di lapangan Maupun melalui telepon
4. Memiliki Batasan waktu yang diperlukan untuk berpartisipasi
5. Membatasi pengamatan hanya pada perilaku public.

2.2.6 Pengumpulan data di dunia maya


Kebaruan dan keseriusan berkomunikasi oleh computer telah membawa para peneliti
di dunia maya untuk mencari sumber data yang melimpah. Isu – isu yang berkaitan dengan
dunia maya penelitian yang juga berkaitan dengan penambangan data.

2.3. Etika Dan Sponsor


Ada pertimbangan etis yang perlu diingat Ketika berhadapan dengan klien atau
sponsor penelitian.
2.3.1 Kerahasiaan
Beberapa sponsor ingin melakukan penelitian tanpa mengungkapkan diri mereka.
Mereka memiliki hak untuk segala jenis kerahasiaan termasuk sponsor kerahasian, tujuan
kerahasian, dan temuan kerahasian. Sponsor kerahasiaan karena sifat sensitive dari dilemma
manajemen atau pertanyaan penelitian, sponsor dapat menyewa perusahaan konsultan atau

7
penelitian luar untuk menyelesaikan proyek penelitian. Hal ini sering dilakukan Ketika
sebuah perusahaan menguji produk baru, untuk mencegah calon konsumen dipengaruhi oleh
citra perusahaan atau posisi industry saat ini atau jika sebuah perusahaan sedang
mempertimbangkan untuk memasuki pasar baru. Dalam kasus seperti ini tanggung jawab
peneliti untuk menghormati keinginan sponsor dan Menyusun rencana untuk menjaga
identitas sponsor.

2.3.2 Hubungan Sponsor dan Peneliti


Dalam pengaturan organisasi, peneliti harus melihat sponsor sebagai klien. Hubungan
sponsor dengan peneliti akan efektif jika keduanya memenuhi kewajiban masing – masing
dan mempu mengatasi hambatan kritis lainnya. Kewajiban sponsor adalah untuk
menentukan masalah mereka dan memberikan informasi latar belakang yang memadai dan
akses akan informasi perusahaan. Biasanya lebih efektif jika manajer menyatakan masalah
mereka dalam hal pilihan keputusan yang harus dibuat daripada informasi yang diinginkan.
Jika ini dilakukan, baik manajer maupun peneliti dapat bersama-sama memutuskan
informasi apa yang dibutuhkan. Peneliti juga memiliki kewajiban untuk mengembangkan
desain penelitian kreatif yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan bisnis yang
penting. Peneliti tidak hanya harus memberikan data yang dianalisis dalam hal masalah yang
ditentukan, tetapi mereka juga harus menunjukkan keterbatasan yang mempengaruhi hasil.
Dalam prosesnya, konflik dapat timbul antara sponsor dan peneliti secara. Sponsor
menginginkan kepastian dan rekomendasi yang sederhana dan eksplisit, sementara peneliti
seringkali hanya dapat menawarkan probabilitas dan lindung nilai interpretasi. Konflik ini
melekat dalam peran masing-masing dan tidak memiliki solusi sederhana. Namun,
keseimbangan yang bisa diterapkan biasanya dapat ditemukan jika setiap orang peka
terhadap tuntutan, kendala etika, dan pembatasan yang diberlakukan pada yang lain. Berikut
sumber-sumber konflik antara dengan peneliti :
1. Kesenjangan pengetahuan antara peneliti dan manajer.
2. Status pekerjaan dan koalisi politik internal untuk mempertahankan status.
3. Penelitian yang tidak dibutuhkan atau tidak pantas.
4. Hak atas penelitian yang berkualitas.

2.3.3 Etika Sponsor


Terkadang, peneliti mungkin diminta oleh sponsor untuk bertindak tidak etis. Hal ini
akan menjadi pelanggaran dari standar etika. Hal – hal yang harus dihindari oleh seorang
peneliti :
1. Menyebarkan kerahasiaan peserta
2. Mengubah data atau membuat data palsu untuk memenuhi tujuan sponsor
3. Mengubah penyajian atau hasil data penelitian

8
4. Menafsirkan data dari perspektif yang bias
5. Menghilangkan bagian analisis data dan kesimpulan data
6. Membuat rekomendasi diluar cakupan data yang dikumpulkan
Tindakan yang harus dilakukan peneliti untuk menghadapi permintaan sponsor yaitu :
1. Mengedukasi sponsor tentang tujuan dari penelitian tersebut
2. Menjelaskan perbedaan peran peneliti dalam mencari fakta penelitian dengan peran
sponsor dalam mengambil keputusan
3. Menjelaskan bagaimana kecurangan dalam penelitian akan membawa masala –
masalah di masa depan
4. Yang paling buruk, mengakhiri hubungan dengan sponsor

2.4. Penelitin Dan Anggota Tim


Tanggung jawab etis lain dari para peneliti adalah keselamatan tim meraka serta
keselamatan diri sendiri. Selain itu, tanggungjawab untuk perilaku etis ada pada peneliti
bersama dengan asisten yang ditugaskan untuk melindung kerahasiaan sponsor dan peserta.

2.4.1 Keamanan
Merupakan tanggungjawab peneliti untuk merancang sebuah proyek sehingga
keselamatan semua pewawancara, surveyor, peneliti atau pengamat terlindungi. Beberapa
faktor mungkin penting untuk dipertimbangkan untuk memastikan hak keselamatan dalam
penelitian.

2.4.2 Perilaku Etis Asisten


Peneliti harus membuat kepatuhan etis dari anggota tim sama seperti sponsor
mengharapkan perilaku etis dari peneliti. Asisten diharapkan untuk melakukan rencana
pengambilan sampel untuk mewawancarai atau mengamati peserta tanpa bias dan secara
akurat mencatat semua data yang diperlukan. Perilaku asisten berada dibawah
tanggungjawab peneliti.

2.4.3 Perlindungan Anonimitas


Peneliti dan asisten melindungi kerahasian informasi sponsor dan kerahasiaan para
peserta. Setiap peneliti yang menangani data harus diminta untuk menadatangi pernyataan
kerahasiaan.

2.5. Standar Profesional


Berbagai standar etika untuk peneliti professional. Banyak perusahaan, asosiasi
professional dan universitas memiliki kode etik. Ciri – ciri kode etik :
1. Bersifat regulative
2. Melindungi kepentingan public
3. Bersifat spesifik terhadap perilaku

9
4. Dapat dilaksanakan

2.6. Sumber Daya untuk Ethical Awareness


Sumber untuk ethical awareness dapat diperoleh dari jurnal, majalah, penelitian lain,
pelatihan, seminar, konfrensi, kesepakatan dan sejenisnya.

3. Berpikir Seperti Peneliti


3.1. Bahasa Penelitian
Ketika kita melakukan penelitian, kita berusaha untuk mengetahui apa yang ada untuk
memahami, menjelaskan dan memprediksi fenomena.

3.1.1 Konsep
Konsep adalah kumpulan pengertian atau karakteristik yang diterima secara umum
yang terkait peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu. Mengklasifikasi dan
mengkategorikan objek atau peristiwa yang memiliki karakteristik umum diluar pengamatan
tunggal menciptakan konsep. Konsep yang umum digunakan telah dikembangkan mengikuti
perubahan waktu dengan penggunaan bahasa yang sama. Konsep membentuk sebagian besar
komunikasi termasuk dalam sebuah penelitian, tetapi peneliti sering menemukan kesulitan
dalam menghadapi konsep yang tidak biasa atau ide lanjutan yang baru. Keberhasilan
penelitian bergantung pada bagaimana peneliti mengkonsepkan dengan jelas dan dapat
dipahami dengan baik oleh orang lain. Konstruksi adalah gambar atau ide abstrak yang
secara khusus diciptakan untuk tujuan penelitian atau untuk mengembangkan teori tertentu.

3.1.2 Definisi
Definisi adalah salah satu cara untuk menjelaskan konsep yang ingin di bahas
penelitian. Ada dua jenis definisi yang digunakan dalam penelitian yaitu :
1. Definisi Kamus
Definisi kamus menjelaskan dengan sinomin
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang dinyatakan dalam hal kriteria khusus untuk
pengujian atau pengukuran. Istilah – istilah yang digunakan harus mengacu pada
standar empiris apakah objek yang didefinisikan adalah fisik atau abstrak.

3.1.3 Variabel
Variabel adalah symbol dari suatu peristiwa, tindakan, karakteristik, sifat atau atribut
yang dapat diukur dan yang ditetapkan hasilnya.
1. Variabel Independen dan Dependen (IV) dan (DV)
Variabel independent (IV) dimanipulasi oleh peneliti dan manipulasi teesebut
menyebabkan efek pada variabel dependen (VD). Variabel dependen (VD) diukur,
diprediksi atau dipantau dan diharapkan dipengaruhi oleh manipulasi variabel

10
independent. Dalam setiap hubungan, setidaknya ada satu variabel independent dan
satu variabel independent dan dihiposiskan bahawa variabel IV menyebabkan DV
terjadi.
2. Variabel Moderating atau Interaksi (MV)
Variabel moderating atau interaksi adalah variabel independen kedua yang disertakan
karena diyakini memiliki efek kontributif atau kontingen yang signifikan pada
hubungan IV-DV asli.
3. Variabel Asing (EV)
Jumlah variabel asing (EV) hamper tak terbatas dan dapat mempengaruhi hubungan
tertentu. Beberapa dapat diperlakukuan sebagai IV atau MV, tetapi sebagian besar
harus diasumsikan atau dikeluarkan dari penelitian. Variabel control (VC) dimasukkan
dalam penlitian untuk memastikan bahwa hasil penelitian tidak bias.
4. Variabel Intervening (IVV)
Variabel yang disebutkan sehubungan dengan hubungan sebab akibat bersifat konkret
dan dapat diukur dengan jelas yaitu dapat dilihat, dihitung atau diamati dalam beberapa
cara.

3.1.4 Proposisi Dan Hopotesis


Proposisi adalah pernyataan tentang fenomena yang dapat diamati yang dapat dinilai
sebagai benar atau salah. Ketika proposisi dirumuskan untuk pengujian empiris, kami
menyebutnya hipotesis.
1. Hipotesis Deskriptif
Keunggulan dari hipotesis deskriptif :
1. Mendorong para peneliti untuk membentuk pikiran mereka tentang kemungkinan
hubungan yang akan ditemukan
2. Mendorong mereka untuk berfikir tentang implikasi dari temuan yang didukung
atau ditolak
3. Hipotesis deskriptif berguna untuk mneguji signifikansi statistic
2. Hipotesis Relasional
Hipotesis relasional menggambarkan hubungan antara dua variabel sehubungan
dengan beberapa kasus. Hipotesis korelasional menyatakan bahwa variabel terjadi
bersama – sama dalam beberapa cara tertentu tanpa menyiratkan bahwa yang satu
menyebabkan yang lain. Hipotesis penjelas menyatakan adanya implikasi bahwa
keberadaan atau perubahaan dalam satu variabel menyebabkan atau mengarah pada
perubahan variabel lain.
3. Peran Hipotesis
Dalam penelitian memiliki beberapa fungsi penting yaitu :
1. Hipotesis memandu arah penelitian
2. Hipotesis mengidentifikasi fajta yang relevan dan yang tidak relevan
3. Hipotesis menunjukkan bentuk desain penelitian mana yang memungkinkan paling

11
tepat untuk digunakan
4. Hipotesis menyediakan kerangka kerja untuk mengatur kesimpulan yang dihasilkan
Hipotesis yang kuat harus memenuhi tiga syarat : (1) memadai untuk tujuan, (2) dapat
diuji, (3) harus lebih baik dari para pesaingnya.
3.1.5 Teori
Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang salung terkait secara
sistematis yang dikembangkan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena yang ada.
Kumpulan hipotesis yang kita miliki adalah alat yang memiliki peranan penting dalam
pengembangan teori. Hipotesis memainkan peran yang penting dalam teori. Perbedaan
antara teori dan hipotesis adalah perbedaan kadar kompleksitas dan abstraksi. Teori adalah
seperangkat konsep, definisi dan proporsi yang saling terkait secara sistematis yang diajukan
untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena.

3.1.6 Model
Model digunakan dalam penelitian bisnis dan bidang bisnis lainnya untuk mewakili
fenomena melalui penggunaan analogi. Model berbeda dari teori karena peran teori adalah
penjelasan sedangkan peran model adalah representasi. Model dikembangkan melalui
penggunaan penalaran induktif dan deduktif. Penalaran induktif memungkinkan peneliti
untuk menarik kesimpulan dari fakta atau bukti dalam merencanakan dinamika model.
Penalaran deduktif berfungsi untuk membuat kesimpulan khusus yang diturunkan dari
premiks-premiks umum. Model adalah sarana penting untuk memajukan teori dan
membantu pengambilan keputusan.

3.2. Penelitian dan Metode ilmiah


Metode ilmiah dan penelitian secara umum digambarkan sebagai aktivitas pemecahan
masalah. Bagi peneliti permasalahan tersebut dapat dipecahkan dan diselesaikan melalui
penalaran dan proses. Adapun prinsip penting dalam metode ilmiah adalah: Observasi
fenomena secara langsung, Variabel, proses, dan metode yang dijelaskan dengan jelas,
Hipotesis yang bisa diuji secara empiris, Kemampuan untuk mengalahkan hipotesis
tandingan, Pembenaran kesimpulan secara statistik dibandingkan secara linguistic, Proses
koreksi mandiri.
Makna yang kita sampaikan melalui salah satu dari dua jenis wawancara yaitu
eksposisi dan argumen. Eksposisi terdiri dari pernyataan-pernyataan yang menggambarkan
tanpa berusaha menjelaskan. Argumen memungkinkan kita untuk menjelaskan,
menafsirkan, membela, dan mengeksplorasi makna. Dua jenis argument yang sangat penting
untuk penelitian adalah :
1. Deduksi
Suatu bentuk argumen yang berfungsi untuk menjadi kesimpulan.suatu deduksi
dikatakan valid jika kesimpulan tidak mungkin salah jika premis-premisnya benar.
2. Induksi

12
Dalam induksi tidak ada kekuatan hubungan antara alasan dan kesimpulan.
Dengan induksi kita menarik kesimpulan dari salah satu atau lebih fakta bukti
tertentu.
3. Kombinasi Deduksi dan Induksi
Induksi dan deduksi digunakan bersama-sama dalam penalaran penelitian. Induksi
terjadi ketika kita mengamati suatu fakta dan menanyakan suatu pertanyaan.untuk
menjawab pertanyaan tesebut kita membuat suatu hipotesis. Hipotesis itu masuk
akal jika menjelaskan peristiwa atau fakta yang mendorong pertanyaan tersebut.
Deduksi adalah proses dimana kita menguji apakah hipotesis mampu menjelaskan
fakta.

13
Daftar Pustaka

Donald R. Cooper_ Pamela Schindler - Business Research Methods-McGraw-Hill Education


(2013), n.d.

14

Anda mungkin juga menyukai