Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

RISET PEMASARAN
“Proses Riset Pemasaran”

Dosen Pengampu : Totok Wibisono, SE, MM

Disusun Oleh :

1. Retno Sumarni (B.131.14.0021)


2. Mochammad Samsul (B.131.14.0140)
3. Meida Dzawirrohmah (B.131.14.0156)
4. Winda Sulistyaningsih (B.131.14.0210)
5. Faizal Nurrohmat (B.131.14.0227)
6. Hani Zulliana Putri (B.131.14.0245)

PROGRAM STUDI S1 – MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2017
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Selain memantau perubahan lingkungan pemasaran, pemasar juga perlu mengembangkan


pengetahuan khusus tentang pasar khusus mereka. Pemasar yang baik menginginkan informasi
untuk membantu mereka menginterpretasikan kinerja masa lalu dan merencanakan kegiatan
masa depan. Para pemasar membutuhkan informasi yang tepat dan akurat, serta dapat dilakukan
terhadap konsumen, pesaing, dan merek mereka. Mereka perlu membuat keputusan taktis paling
mungkin dalam jangka pendek dan keputusan strategis dalam jangka panjang. Penemuan
pencerahan konsumen dan pemahaman implikasi pemasarannya, sering kali dapat menghasilkan
peluncuran produk yang sukses atau mempercepat pertumbuhan merek.

Rumusan Masalah ?

 Bagaimana proses riset pemasaran ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

Semua permasalahan dalam melakukan riset membutuhkan penekanan dan


pendekatan khusus. Karena etiap masalah riset pemasaran bersifat unik dari beberapa sudut
pandang, maka prosedur riset biasanya disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Walauoun
demikian, ada urut-urutan langkah yang disebut proses riset yang dapat diikuti ketika
mendesain proyek riset.

Proses Riset merupakan urut-urutan langkah dalam mendesain dan


mengimplementasikan tudi riset. Termasuk perumusan masalah, penentuan desain riset,
penentuan metode pengumpulan data, mndesain formulir pengumpulan data, mendesain
sampel dan pengumpulan data, analisis dan interprestasi data serta penyusunan laporan riset.

Merumuskan Masalah

Menentukan Desain Riset

Menentukan Metode Pengumpulan Data

Mendesain Formulir Pengumpulan Data

Mendesain Sampel dan Pengumpulan Data

Menganalisis dan Menginterpretasikan Data

Menyusun Laporan Riset

2
TAHAP-TAHAP DALAM RISET PEMASARAN
1. Merumuskan Masalah
Salah satu peranan riset pemasaran yang lebih penting adalah membantu
mendefiniikan masalah pemasaran yang akan dipecahkan. Jika masalahnya telah
didefinisikan secara tepat, maka riset dapat didesain untuk menyediakan
informasi yang berkaitan. Bagian dari proses pendefinisian masalah mencangkup
penetepan tujuan dari proyek riset tertentu atau proyek yang mungkin akan
dilakukan. Setiap proyek haru memiliki satu atau lebih tujuan. Dan langkah
berikutnya dari proses ini tidak boleh dilakukan sampai tujuan terebut dapat
dinyatakan secara eksplisit.
2. Menentukan Desain Riset
Pemilihan desain riset tergantung pada eberapa banyak pengetahuan yang
dimiliki tentang masalah tersebut. Jika pengetahuan yang dimiliki tentang
fenomena yang akan diselidiki relatif kecil, maka riset eksploratori dapat
memberikan hasil yang lebih baik. Riset eksploratori ini dapat melibatkan
penelaahan pada data yang sudah dipublikasikan, mewawancarai pakar,
menelaah literatur dengan kasus yang serupa slah satu karakteristik paling
penting dari riset exploratori adalah fleksibelitasnya. Jika masalahnya tidak
terlalu luas dan samar-samar sehingga dapat diformulasikan secara jelas dan
akurat, maka riset deskriptif atau kausal (sebab-akibat) dapat dilakukan. Desain
riset deskriptif menekankan pada penentuan frekuensi kemunculan suatu kejadian
atau seberapa luas dua variabel mempengaruhi suatu kejadian. Sedangkan desain
riset sebab akibat (kausal) menggunakan eksperimen untuk mengidentifikasi
hubungan ebab akibat diantara variabel-variabel itu.
3. Perancangan Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan bisa data primer atau data sekunder sesuai
dengan kebutuhan dalam memecahkan masalah. Data primer merupakan
informasi yang secara khusus dikumpulkan untuk tujuan penyeledikan yang
sedang dilakukan. Sedangkan data sekunder merupakan data statistik yang sudah
diperoleh untuk tujuan lain dan bukan untuk studi yang sedang dilaksanakan.

3
4. Perancangan Sampel dan Pengumpulan Data
Peneliti harus menspesifikasikan :
a. Kerangka sampling (daftar unsur populasi yang harus diambil sampelnya).
b. Proses pemilihan sampel, didasarkan pada berbagai metode sampling, baik
probability sampling maupun non probability sampling.

5. Jumlah sampel, mencakup penentuan jumlah orang, rumah tangga, perusahaan,


ataupun lainnya dengan harapan dapat memperoleh jawaban yang akurat dan
andal untuk pengambilan keputusan.Analisis dan Interpretasi Data
Temuan penelitian tidak akan ada nilainya jika tidak dianalisis dan
diinterpretasikan. Analisi data terdiri dari beberapa langkah : editing, koding,
tabulasi, analisi (uji statistik) dan interpretasi data.
6. Penyusunan Laporan riset
Laporan riset merupakan rangkuman hasil, kesimpulan, dan rekomendasi
penelitian yang diserahkan kepada pihak manajemen untuk mendukung
pengambilan keputusan.

Pertanyaan yang Bisa Diajukan pada Berbagai Tahap Proses Riset Pemasaran

Tahapan dalam proses riset Pertanyaan kunci

Merumuskan Masalah 1. Apa tujuan utama riset?


2. Mengidentifikasi masalah/peluang? Atau
memecahkan masalah?
3. Informasi apa yang diperlukan untuk latar belakang
dilakukannya penelitian? Apakah data-data yang
diperlukan sudah lengkap?
4. Untuk apa data/informasi tersebut
digunakan?
5. Haruskah riset dilakukan?

4
Menentukan Desain Riset 1. Seberapa banyak fenomena yang telah diketahui?
2. Dapatkah hipotesis dirumuskan?
3. Jenis-jenis pertanyaan apa yang perlu dijawab?
4. Jeni-jenis studi apa yang paling baik untuk
menjawab riset?

Menentukan Metode 1. Dapatkah data yang sudah ada dimanfaatkan?


Pengumpulan Data 2. Apa yang diukur? Bagaimana?
3. Dari sumber mana data akan dikumpulkan?
4. Dapatkah jawaban objektif diperoleh dengan cara
bertanya pada responden?
5. Bagaimana cara bertanya pada responden? Apakah
kuesioner harus disebarkan secara tatap muka
langsung? Atau lewat telephone? Atau lewat email?
6. Perilaku spesifik apa yang harus dicatat peneliti?
7. Mana yang harus dipakai untuk
mengumpulkan data?

Mendesain Formulir & 1. Item terstruktur? Atau tidak terstruktur?


Pengumpulan Data 2. Apakah sebaiknya responden mengetahui tujuan dari
studi?
3. Apakah sebaiknya skala peringkat digunakan dalam
kuesioner?
4. Apakah perilaku khusu harus mauk dalam catatan
pengamat?

5
Mendesain Sampel & 1. Siapa target populasinya?
Pengumpulan Data 2. Apakah daftar unsur populasi tersedia?
3. Perlukah mengambil sampel?
4. Apakah dimungkinkan menggunakan sampel
probabilitas?
5. Berapa jumlah sampel yang harus
digunakan?
6. Bagaimana cara memilih sampel?
7. Siapa yang akan mengumpulkan data?
8. Berapa lama pengumpulan data
berlangsung?
9. Prosedur operasional apa yang akan
digunakan?
10. Metode apa yang akan dipakai untuk menjamin
kualitas data terkumpul?
Menganalisis & 1. Siapa yang bakal menangani proses editing?
Menginterpretasikan Data 2. Bagaimana cara mengkoding data?
3. Apakah akan menggunakan tabulasi komputer
atau manual?
4. Teknik analisis apa yang akan digunakan?
Menyusun Laporan Riset 1. Siapa yang akan membaca laporan riset?
2. Seberapa besar tingkat kecanggihan teknis para
pembaca laporan?
3. Apakah rekomendasi manajerial tertulis?

6
ETIKA DALAM RISET PEMASARAN

Etika berkaitan dengan perkembangan standar moral yang dapat diterapkan pda situasi
dimana terdapat kerugian aktual atau potenial dalam berbagai bentuk (kerugian ekonomi, fisik
atau mental) yang akan diderita oleh individu atau kelompok. Ketika ingin melakukan beberapa
tindakan, periset atau subjek, klien dan anggota tim riset.

Ada dua tradisi utama yang memberikan dasar berbeda untuk mengevaluasi etika dari
suatu tindakan cenderung mendominasi etika pemasaran : deontolohi dan teleologi.

Etika deontologi memusatkan perhatian pada kemaslahatan individu dan menekan pada
cara erta maksud dalam menjustifikasi uatu tindakan. Penganut deontologi berpendapat bahwa
etiap individu mempunyai hak-hak tertentu, dan ciri-ciri tindakan terebut, bila dikaitkan dengan
bagaimana suatu tindakan mempengaruhi hak-hak ini, yang menentukan apakah suatu tindakan
itu benar atau salah.

Etika teleologi memuatkan perhatian pada manfaat dari suatu tindakan. Berbagai teori
teleologi berbeda-beda dalam hal kepada siapa manfaat itu harus ditunjukan. Cabang dari etika
teologi yang paling banyak dikenal adalah utilitarinisme, yang memusatkan perhatian pada
masyarakat sebagai unit analisis. Pandangan ini berpendapat bahwa rangkaian tindakan yang
benar adalah yang menghasilkan paling banyak manfaat untuk ebaigian besar.

Jika periset ingin berperilaku ecara etis, maka mereka harus sangat berhati-hati. Mereka
harus menyadari bahwa penggunaan teknik tertentu dalam hal-hal tertentu mungkin dapat
dipertanyakan secara moral.

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Riset pemasaran dapat dilakukan perusahaan secara sendirian atau menyewa perusahaan
lain untuk melakukannya. Riset pemasaran yang baik dicirikan oleh metode ilmiah, kreativitas,
metode multi riset, pembangunan model yang akurat, analisis manfaat – biaya, skeptisisme yang
sehat, dan fokus yang etis. Prosesnya sendiri meliputi pendefinisian masalah dan tujuan riset,
pengembangan rencana riset, pengumpulan dan analisis informasi, penyajian temuan – temuan
kepada manajemen, dan pengambilan keputusan.
Dalam melakukan riset, perusahaan harus memutuskan menggunakan data primer atau
data sekunder, pendekatan riset, serta instrumen riset yang digunakan. Selain itu diputuskan juga
rencana sampel dan metode kontak. Dalam menganalisis hasil riset, harus dapat dipastikan pula
bahwa perusahaan mencapai penjualan, laba, dan tujuan lain yang ditetapkan dalam rencana
tahunan menggunakan alat utama yaitu analisis penjualan, analisis pangsa pasar, analisis biaya
penjaualan pemasaran, serta analisis keuangan.

Anda mungkin juga menyukai