Fakultas : FBIS
Program studi : Manajemen
Tatap Muka
05
Kode Matakuliah : Kode MK
Disusun oleh : Dr. Didin Hikmah Perkasa, SE, MM
A. Pendahuluan
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu komponen penting dalam
penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berpengaruh pada
proses analisis data dan penarikan kesimpulan.
Apabila terjadi kesalahan pada teknik pengumpulan data, maka analisis data
dan kesimpulan yang akan dapat dari penelitian tersebut juga bermasalah. Jadi
pengumpulan data tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Ada tatacara dan prosedur tersendiri untuk mengumpulkan data. Apabila
Anda ingin melakukan sebuah penelitian, Anda harus mengetahui prosedur
tersebut. Prosedur pengumpulan data ini bertujuan agar data yang didapatkan
valid (dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya). Ketika melakukan
penelitian Anda harus menyajikan data yang sebenarnya atau data bisa
dipertanggungjawabkan.
Teknik pengumpulan data yang dibuat dalam penelitian masing-masing tidak
sama, tergantung dari jenis penelitiannya. Penelitian kualitatif dan kuantitatif
memiliki teknik pengumpulan data yang berbeda. Anda harus tahu perbedaan
keduanya jika Anda ingin melakukan penelitian agar nantinya tidak ada
kekeliruan.
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data terkait permasalahan penelitian yang
diambilnya. Prosedur ini sangat penting agar data yang didapatkan dalam
penelitian berupa data yang valid, sehingga menghasilkan kesimpulan yang juga
valid.
2. Reliabilitas
Walizer (1987) menyebutkan pengertian Reliability (Reliabilitas) adalah
keajegan pengukuran. Menurut John M. Echols dan Hasan Shadily (2003:
475) reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya. Popham (1995: 21)
menyatakan bahwa reliabilitas adalah "...the degree of which test score are
free from error measurement".
Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten,
maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala
yang sama.
Menurut Brennan (2001: 295) reliabilitas merupakan karakteristik skor,
bukan tentang tes ataupun bentuk tes. Menurut Sumadi Suryabrata (2004:
28) reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat
D. Skala Pengukuran
Terdapat 4 tipe skala pengukuran dalam penelitian ada skala nominal
ordinal interval dan ratio. Apa perbedaannya dari ke 4 tipe skala pengukuran
dalam penelitian tersebut? Berikut ini adalah pembahasannya.
1) Skala Nominal
Skala yang dipakai untuk mengklasifikasikan objek, individu maupun
kelompok. Contohnya mengklasifikasi agama, jenis kelamin, area
geografis, dan pekerjaan. Pada saat mengidentifikasi hal-hal tersebut
dipakai angka-angka sebagai simbol. Jika kita memakai skala pengukuran
nominal, maka statistik non-parammetik dipakai dalam menganalisa
datanya. Dari analisa tersebut akan memperoleh hasil yang
dipresentasikan dalam bentukpersentase. Misalnya ketika kita
mengklasifikasi variabel jenis kelamin menjadi seperti ini: laki-laki diberi
simbol angka 1 sedangkan perempuan diberi simbol angka 2. Maka kita
bisa melakukan operasi aritmatika menggunakan angka-angka tersebut,
4) Skala rasio
Skala yang memiliki seluruh karakteristik yang dimiliki skala nominal, skala
ordinal dan skala interval dengan kelebihan yang dimiliki skala ini memiliki
nilai nol (0) empiris absolut. Terjadinya nilai absolut nol tersebut ketika
ketidak hadiran suatu karrakteristik yang diukur. Biasanya pengukuran
rasio dalam bentuk perbndingan antara satu objek atau individu tertentu
dengan yang lain.
contoh skala rasio:
Berat Intan 40 Kg dan Berat Boby 80 Kg. Maka berat Intan kalau
dibanding dengan berat Boby yaitu 1 banding 2.
DAFTAR PUSTAKA