Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2021-2022. Sedangkan

pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2021-Juni 2022.

Tabel 3. 1.

Jadwal Penelitian
Waktu Pelaksanaan
2021 2022
No Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
Minggu Ke:Minggu Ke:Minggu Ke:Minggu Ke:Minggu Ke:Minggu Ke:Minggu Ke:Minggu Ke:
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan dan Pengajuan
2 Registrasi
3 Presentasi Proposal
Penelitian dan Pengambilan
4
Data Lapangan
5 Penguatan Program
Publikasi dan Seminar Hasil
6
Penelitian
7 Laporan Hasil Penelitian
8 Sidang Munaqosah

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren Darussalam Bogor

yang tempatnya terletak di Jl. Bubulak, RT.01/RW.02, Desa Padasuka,

Kecamatan Ciomas, Kabupaten Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.

B. Metodologi Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Di sini peneliti

menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif

39
40

dinamakan sebagai metode baru. Karena popularitasnya belum lama,

dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat

postpositivisme.1

Metode peneltian kualitatif sering disebut metode penelitian

naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah

(natural setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada

awalnya motode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang

antopologi budaya disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang

terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.2

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah informan, yang berarti orang pada latar

penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi

dan kondisi latar penelitian.3

Atas berbagai pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas, maka

yang akan dijadikan sebagai informan (subjek penelitian) ini adalah:

1. Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Bogor.

2. Guru-guru penanggung jawab unit usaha Pondok Pesantren

Darussalam Bogor.

1 Sugiono, Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D, (Bandung, Alfabeta CV),

2015, hlm. 07.


2 Ibid., hlm. 08.
3 Nuning Indah Pratiwi, Vol. 1, No. 2, Ilmiah Dinamika Sosial, “Penggunaan Media

Video Call Dalam Teknologi Komunikasi”, 2017, hlm. 212.


41

3. Santri Pondok Pesantren Darussalam Bogor.

D. Sumber Data

Adapun sumber data penelitian ini yang digunakan, ialah:

1. Data primer

Data primer adalah kata-kata atau tindakan orang-orang yang

diwawancarai.4 Data primer merupakan data yang diperoleh secara

langsung melalui wawancara dengan subjek penelitian di lapangan.

Subjek dalam penelitian ini adalah sekretariat, alumni dan wali santri

pondok pesantren Darussalam Bogor.

2. Data sekunder

Data sekunder ini diperoleh dari sumber tertulis, yaitu bersumber

dari buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan judul dan tema

dari penelitian ini, tentang strategi pemasaran pendidikan dalam

meningkatkan citra lembaga. Dari data-data sekunder ini diharapkan

dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas bagi

peneliti sehingga hasil penelitian tentang strategi pemasaran

pendidikan dalam meningkatkan citra lembaga dapat terungkap secara

cermat oleh peneliti.

4 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Rosdakarya), 2008, hlm.


157.
42

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan

data. Maka dari itu agar peneliti mendapatkan data yang akurat dan cukup,

maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan memperhatikan secara cermat terhadap

sesuatu yang dilihat. Menurut Margono observasi adalah secara

dasarnya terknik observasi digunakan untuk melihat dan juga untuk

mengamati perubahan dari fenomena-fenomena sosial yang

berkembang atau tumbuh yang selanjutnya dapat dilakukan perubahan

dari penilaian tersebut.5

Observasi dalam penelitian ini adalah strategi pemimpin dalam

pengembangan Entrepreneurship di Pondok Pesantren Darussalam

Bogor. Dilakukan dengan mengamati kegiatan yang berhubungan

dengan pengembangan Entrepreneurship di pondok pesantren.

2. Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara dengan

pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Bogor, guru-guru penanggung

5 Khasanah Uswatun, Pengantar Microteaching, (Yogyakarta: Deepublish), 2020, hlm.


16.
43

jawab unit usaha dan santri. Adapun teknik wawancara yang akan

dilakukan peneliti adalah wawancara terstruktur, yang mana bila

peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan

diperoleh.6 Oleh karena itu, peneliti akan melakukan proses tanya jawab

yang mengenai peran strategi pemimpin dalam pengembangan

entrepreneurship di Pondok Pesantren Darussalam Bogor.

Adapun instrumen penelitian dari wawancara ini adalah tentang

strategi pemmimpin dalam pengembangan entrepreneurship seperti

formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Teknik

wawancara ini dilakukan seefektif mungkin agar peneliti memperoleh

data yang valid.

3. Dokumentasi

Pengertian dokumentasi secara umum dapat disimak dari

pemakaian kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam

setiap kepanitiaan hampir selalu ada seksi dokumentasi. Biasanya

pengertian seksi ini hanya terbatas pacta tugas untuk mengambil foto-

foto kegiatan kepanitiaan tersebut, walaupun sebenarnya harus lebih

dari itu.7

Terminologi dokumentasi antara lain dipakai pacta pengertian

berikut: dokumentasi teknik, dokumentasi film, dokumentasi pribadi,

6
7 Blasius Sudarsono, Vol. 27, No. 1, BACA, “Dokumentasi, Informasi dan Demokrasi”,

2013, hlm. 8.
44

dan sebagaimya. Dalam kasus kepanitiaan tadi, petugas dokumentasi

biasanya memakai kamera untuk mengabadikan peristiwa dalam

bentuk foto. Dari hasil dokumentasi itu didapat berbagai informasi

tentang peristiwa yang diabadikan. Kiranya kata mengabadikan dapat

juga dipakai dalam menerangkan kegiatan dokumentasi secara umum.

Peristiwa dapat didokumentasikan dalam bentuk tulisan, foto, rekaman,

dan berbagai cara-cara lain seiring dengan kemajuan teknologi. Hasil

kegiatan mengabadikan itu akhirnya menjadi salah satu sumber

informasi tentang peristiwa tersebut.8

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat

menggunakan dokumen yang berhubungan dengan kegiatan

Entrepreneurship. Sedangkan untuk dokumentasi dapat berupa

dokumentasi kegiatan rapat atau kegiatan lain yang berhubungan

dengan entrepreneurship Pondok Pesantren Darussalam Bogor yang

diambil berupa gambar ataupun foto kegiatan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan Menyusun secara sistematis

data yang didapatkan dari hasil wawancara maupun dokumentasi serta

catatan di lapangan, dengan cara mengorganisasikan data, menjabarkannya

ke dalam unit-unit, menyusunnya ke dalam pola, melakukan sintesa,

8 Blasius Sudarsono, Op.Cit., hlm. 8.


45

tujuannya agar mempermudah untuk dipahami dan dapat diinformasikan

kepada orang lain.9

Peneliti menggunakan teknik analisis Miles dan Huberment:

1. Reduksi data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemustan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung

terus menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data

benar-benar terkumpul sebagaimana terlihat dari kerangka konseptual

penelitian, permasalahan studi, dan pendekatan pengumpulan data

yang dipilih peneliti.10

Reduksi data meliputi: meringkas data, mengkode, menelusur tema,

membuat gugus-gugus. Caranya: seleksi ketat atas data, ringkasan atau

uraian singkat, dan menggolongkannya ke dalam pola yang lebih luas.11

Peneliti menyimpulkan dari penjelasan di atas bahwa data yang

diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu

dicatat secara teliti dan rinci, untuk itu segera dibutuhkan analisis data

melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-

9 Lexy J, Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya),

2010, hlm. 142


10 Ahmad Rijali, Vol. 17, No. 33, Uin Antasari Banjarmasin, “Analisis Data Kualitatif”,

2018, hlm. 91.


11 Ibid., hlm. 91.
46

hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan begitu, maka data

yang nantinya akan dipaparkan dalam penelitian ini akan lebih jelas dan

mudah dipahami karena hanya merupakan data-data yang memberikan

informasi yang penting dan memberi gambaran secara lebih

menyeluruh.

2. Penyajian data

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi

disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif

dapat berupa teks naratif berbentuk catatan lapangan, matriks, grafik,

jaringan, dan bagan. Bentuk-bentuk ini menggabungkan informasi yang

tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih, sehingga

memudahkan untuk melihat apa yang sedang terjadi, apakah

kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya melakukan analisis kembali.12

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini penyajian data akan disajikan

dengan uraian teks yang bersifat naratif. Tujuan dalam pendisplayan

data ini adalah agar hasil penelitian ini mudah untuk difahami.

3. Penarikan Kesimpulan

12 Ahmad Rijali, Op.Cit., hlm. 94.


47

Upaya penarikan kesimpulan dilakukan peneliti secara terus

menerus selama berada di lapangan. Dari permulaan pengumpulan

data, peneliti kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat

keteraturan benda-benda, penjelasan-penjelasan, konfigurasi-

konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Kesimpulan-

kesimpulan ini ditangani secara longgar, tetap terbuka, dan skeptis,

tetapi kesimpulan sudah disediakan. Mula-mula belum jelas, namun

kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh.13

Langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan.

Dengan langkah ini maka diharapkan dapat menjawab rumusan

masalah yang telah ditetapkan sehingga menjadi suatu masalah yang

sudah jelas dan mungkin dapat menemukan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada.

13 Ahmad Rijali, Op.Cit., hlm. 95.

Anda mungkin juga menyukai