Anda di halaman 1dari 4

1.

Penelitian dalam bisnis


Penelitian bisnis secara harfiah diartikan sebagai penyelidikan sistematis yang memberikan
informasi sebagai panduan dalam pengambilan keputusan manajerial secara spesifik, hal ini adalah
proses perencanaan, pengambilan, analisis dan peyebaran data, informasi, dan wawasan yang tepat
yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dengan cara mengerahkan organisasi untuk
mengambil tindakan yang sesuai untuk memaksimalkan kinerja. Konflik kepentingan manajemen
yang ada menimbulkan minat untuk melakukan penelitian seperti :
1. Informasi yang sangat banyak dam bervariasi, dimana kemajuan internet dan men=sin
pencari data yang banyak harus membuat seseorang berpikir kritis untuk menyarin
informasi.
2. Konektivitas teknologi, dengan adanya kepesatan kemajuan teknologi perusahaan selalu
dituntut untuk bekerja secara real time.
3. Persaingan pusat kegiatan ekonomi dan persaingan global, perkembangan kebutuhan
entitas untuk mempelajari kemauan pasar membuat banyak negara berkembang terus
mengevaluasi diri dengan melakukan penelitian,
4. Pengawasan bisnis yang semakin kritis
5. Banyaknya campur tangan pemerintah, pemerintah semakin gencar melakukan pembatasan
pda penggunaan alat penelitian manajerial bisnis.
6. Persaingan ketat untuk bakat analisis, peneliti akan dipacu untuk mengumpulkan data
menjadi berfokus pada konteks, implikasi dan hasil.
7. Kekuatan dan kecepatan komputasi yang besar, sehingga berfokus pada pengumpulan data
biaya rendah, alat visualisasi yang lebih baik, perhitungan yang lebih kuat, lebih banyak
integrasi data, akses yang lebih besar dan cepat, alat analisis lanjutan untuk wawasan yang
baik, pelaporan sesuai pesanan.
8. Perspektif baru dalam metodologi riset, penelitian dalam bisnis menunjukkan rasa ingin
tau yang agresif akan wawasan terobosan dan metode yang lebih efektif untuk
mendapatkan hasil penanganan masalah manajerial.

1.1 Perencana dan Hubungan informasi riset


1.1.1 Sasaran, untuk memulai menentukan sasaran strategi dan taktik pada saat memulai
perencanaan, manajer akan lebih dahulu menggunakan informasi yang diambil dari sistem
pendukung keputusan untuk digabungkan dengan informasi bsnis lainnya sehingga dalam
1
membuat keputusan yang semakin kompleks tentang tujuan, strategi, dan taktik.
1.1.2 Pendukung Keputusan, selama kegiatan strategis dirancang untuk banyak
menghasilkan elemen data dengan kemajuan teknologi komputer memungkinkan adanya
pembagian elemen data salah satu transaksi di kalangan pengambil keputusan suatu
organisasi, baik melalui internet atau ekstranet.
1.1.3 Intelijen Bisnis. sistem ini dirancang untuk melengkapi manajer dengan variasi
informasi yang secara rutin mengenai kejadian dan kecenderungan dalam aspek teknologi,
ekonomi, politik dan hukum, demografi, budaya, sosial, terutama informasi mengenai
persaingan pasar organisasi tersebut.
1.1.4 Strategi, umumnya dalam suatu perusahaan akan melaksanakan lebih dari satu
strategi dalam waktu yang bersamaan. Diketahui biaya untuk mempertahankan pelanggan
lebih murah daripada biaya untuk mendapatkan seorang pelanggan baru, kebanyakan
manajer memberikan perhatian besar pada upaya-upaya untuk membuat pelanggan kembali
melakukan pembelian, karena itu dibutuhkan suatu strategi.
1.1.5 Taktik, riset bisnis sering digunakan untuk membantu seorang manajer untuk
memutuskan taktik mana yang memiliki kemungkinan paling besar untuk menghasilkan
kesuksesan strategi yang diinginkan.

1.2 Konsep Pembuatan Keputusan Berbasis Informasi


1.2.1 Tingkat Atas (Visioner)
1. Setiap keputusan yang diambil oleh organisasi menggunkan penelitian
bisnis sebagai pedoman.
2. Perusahaan mengembangkan teknologi yang inovatif dalam kombinasi
metdologi prusahaan.
3. Seluruh cakupan luasnya akses perusahaan terhadap data dan temuan
penelitian.

1.2.2 Tingkat Menengah (Pembuat Keputusan Terstandarisasi)


1. Beberapa keputusan yang diambil menggunakan riset bisnis,
2. Perusahaan menggunakan metodelogi yang sudah teruji dan pernah digunakan
dan mengesampingkan metodologi lainnya.
3. Data temuan yang tebatas diperusahaan.

2
1.2.3 Tingkat Dasar (Pembuat Keputusan Intuitif)
1. Sebagian besar keputusan berdasarkan pengalaman atau insting masa lalu.
2. Keputusan didukung dengan penelitian kualitatif yang terbatas.

1.3 Proses Penelitian

Proses penelitian merupakan alat pengatur utama kerena menyediakan kerangka untuk
memperkenalkan bagaimana proses modul didesain, terhubung dengan modul lainnya dan
dijalankan. Berikut adalah bagan dari proses penelitian yang dikutip dari Cooper, 2017
Mengklarifikasi Pertanyaan Penelitian
Temukan Dilema Manajemen

Tentukan Pertanyaan Manajemen Tentukan Pertanyaan

Penelitian
Eksplorasi Sempurnakan Eksplorasi
Pertanyaan Penelitian

Riset
Usul

Desain penelitian Strategi


(jenis, tujuan, kerangka waktu, ruang lingkup, lingkungan)

Pengumpulan data Contoh


Rancangan Rancangan

Pengembangan Instrumen
& Uji Percontohan

Pengumpulan & Persiapan Data

Analisis & Interpretasi Data

Pelaporan Penelitian

Pengelolaan
Keputusan

3
1.4 Penelitian yang baik
Penelitian yang baik menghasilkan data yang dapat dipercaya dan diandalkan yang
diperoleh dari praktek yang dilakukan secara profesional dan dapat digunakan secara baik untuk
pegambilan keputusan. Riset yang baik dilakukan dengan mengikuti standar metode ilmiah:
prosedur berbasis empiris yang sistematis untuk mengahsilkan riset yang dapat direplikasi.
Berikut beberapa ciri khas dari penelitian yang menggunakan standar metode ilmiah:
1.4.1 Tujuan didefinisikan secara jelas, dengan cara penjabaran dari tujuan yang
disertakan harus terperinci dan jelas sehingga peniliti dianggap sudah tepat dan
tidak menjadi bias.
1.4.2 Proses riset yang terperinci, Prosedur penelitian yang digunakan harus dijelaskan
secara cukup rinci untuk memungkinkan peneliti lain untuk mengulangi penelitian.
Ini termasuk langkah-langkah untuk memperoleh peserta, persetujuan, metode
pengambilan sampel dan keterwakilan, dan prosedur pengumpulan data.
1.4.3 Desain penelitian direncanakan secara matang, harus dijelaskan dan direncanakan
secara baik untuk mendapat hasil yang objektif.
1.4.4 Standar Etika yang tinggi, masalah etika ini berhubungan dengan moral dari
peneliti yang berhubungan dengan entitasnya yang harus dipertanggung jawabkan.
1.4.5 Peneliti mengungkapkan kekurangan penelitian, peneliti harus jujur melaporkan
kekurangan dalam desain penelitiannya karena mempengaruhi validitas dan
realibilitas datanya.
1.4.6 Analisis yang memadai untuk pengambilan keputusan, analisis datanya harus
signifikan untuk menunjang metode analisis dan menghasilkan hasil yang tepat
1.4.7 Temuan sajian yang mudah untuk dipahami, untuk menilai integritas peneliti
sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat.
1.4.8 Kesimpulan yang sebenarnya, kesimpulan harus diberikan dengan data yang
memadai sehingga hasil kesimpulan penelitian menjadi valid.
1.4.9 Hasil penelitian mencerminkan kualitas peneliti, hasil suatu penelitian dianggap
sudah patsi baik ketika peneliti memiliki pengalamanan sehingga hasilnya
terpercaya.

Anda mungkin juga menyukai