Pada lapisan atas, organisasi memandang riset sebagai langkah pertama yang
mendasar dalam setiap usaha baru. Mereka bertindak melampaui metodologi yang
sudah teruji dan terbukti dan memakai kombinasi kreatif dari teknik riset guna
mendapatkan wawasan mendalam untuk membantu dalam pengambilan keputusan
mereka yang canggih.
Pada lapisan kedua hirarki tersebut, terdapat pengambil keputusan yang secara
berkala mengendalikan informasi riset. Mereka biasanya berpaling pada riset bisnis
terutama ketika mereka melihat resiko dar strategi atau teknik tertentu besar untuk
dilanjutkan tanpa riset.
Lapis ketiga terdiri dari manajer yang mengutamakan menggunakan naluri dan
intuisi ketimbang riset bisnis formal untuk memfasilitasi keputusan mereka. Mereka
percaya mereka begitu dekat dengan pelanggan, karyawan, dan mitra distribusi,
sehingga mereka tidak memerlukan riset bisnis.
Bagaimana Industri Riset Bekerja
Pemasok Riset Internal
Perusahaan yang melakukan riset bisnis biasanya memiliki devisi riset internal
atau adanya individu yang mengkoordinasi inisiatif riset. Struktur dan cakupan
operasi ini sama bervariasinya dengan manajemen yang mereka teliti. Secara historis,
pada tahun 1960-an ketika riset memasuki era baru kuantifikasi dan mulai
mendapatkan pengakuan, jumlah perusahaan dengan departemen riset berkembang.
Pemasok Riset Eksternal
Perusahaan Layanan Penuh :perusahaan layanan penuh sering terlibat dalam
perencanaan riset untuk klien mereka sejak ditemukannya dilemma
manajemen. Perusahaan seperti ini mempunyai keahlian dalam metodologi
kuantitatif maupun kualitatif, dan mereka sering menyediakan fasilitas
multisegi yang mampu melayani berbagai desain riset, termasuk kerja
lapangan dan operasi.
Periset sesuai pesanan : merancang desain riset yang unik bagi dilemma
pengambilan keputusan bersangkutan. Pada dasarnya perusahaan tipe ini
memulai proyek dari titik nol, hal ini dikarenakan periset mengasumsikan
tidak semua metodologi tertentu cocok untuk setiap riset yang dilakukan.
Periset Metodologi Pemilik : program atau teknik riset yang dimiliki oleh
suatu perusahaan.
Perusahaan Riset Bidang Khusus : perusahaan ini mungkin memiliki
spesialisasi di satu atau beberapa arena yang berbeda.
Penyedia Data Sindikasi : melacak perubahan satu atau lebih ukuran pada data
tersebut seiring dengan berjalannya waktu, biasanya dalam industry tertentu.
Periset Omnibus : menangani studi riset, acap kali lewat survei atau berbagai
pertanyaan dari bebrapa pengambilan keputusan yang memerlukan informasi
dari populasi yang sama.
Biro Komunikasi : sulit bagi biro iklan untuk merekomendasikan iklan di
media atau program tertentu tanpa memahami sepenuhnya demografi dan
gaya hidup audiens yang menonton acara tersebut. Ini menjelaskan bahwa
biro iklan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, dan penjualan langsung
adalah pengguna terbesar data riset sindikasi, khususnya dari pemasok
industry media.
Konsultan :Konsultan bisnis memberikan jajaran luas layanan pada tingkat
strategis dan taktis. Konsultan seperti ini merupakan pemberi pengaruh besar
dalam desain riset, baik riset pesanan maupun seleksi model pemilik.
Asosiasi Pedagang : umumnya asosiasi perdagangan mempunyai tujuan
mempromosikan, mendidik, dan melobi untuk kepentingan anggota mereka.
Karakteristik Riset yang Baik
Tujuan yang didefinisikan secara jelas, mampu digambarkan dengan terinci
dalam istilah yang sedapat mungkin tidak memiliki arti lain.
Proses riset yang dirinci: Prosedur riset yang digunakan harus diuraikan dalam
rincian yang memadai agar memungkinkan periset lain mengulangi riset yang
bersangkutan.
Desain riset direncanakan secara tuntas : desain harus didesain secara cermat
guna memberikan hasil yang seobjektif mungkin.
Standar etika yang tinggi ditetapkan : etika dalam riset mencerminkan
keprihatian moral yang tinggi mengenai praktek perilaku yang bertanggung
jawab di dalam masyarakat.
Keterbatasan riet diungkapkan secara terus-terang
Analisis yang memadai untuk kebutuhan pengambilan keputusan
Temuan disajikan tanpa ambigu
Kesimpulan dibenarkan :kesimpulan harus dibatasi pada kesimpulan yang
memiliki dasar yang memadai.
Pengalaman riset direfleksikan
Nilai dari sebuah riset yang baik adalah pada kemampuan ini untuk membantu
manajemen mengambil keputusan yang lebih baik demi membantu perusahaan
mencapai sasaran perusahaan.
II. Ethnic in Business Research – Etika dalam Penelitian Bisnis
Etika adalah norma atau standar prilaku yang menuntut piliham moral
mengenai perilku kita da hubungan kita dengan orang lain. Tujuan dari etika dalam
riset adalah memastikan bahwa tak seorang pun dibahayakan atau menderita akibat
aktivitas riset. Ketika riset didesain, beberapa pertimbangan etika harus
diperhitungkan :
Melindungi hak peserta dan subjek
Menjamin sponsor menerima riset yang dijalankan dan dilaporkan secara etis
Mengikuti standar etika sewaktu medesain riset
Melindungi keamanan periset dan tim
Menjamin tim riset mengikuti desain.
Kerahasian
Beberapa sponsor ingin melakukan riset tanpa mengungkap jati diri merek.
Perusahaan memiliki hak untuk memisahkan diri dari peran sponsor suatu proyek
riset. Jenis kerahasian ini adalah kerahasian sponsor. Karena sifatnya yang sensitive
dari dilemma manajemen atau pertanyaan riset, sponsor mungkin mempekerjakan
perusahaan konsultasi atau riset luar untuk menyelesaikan proyek tersebut kerahasian
tujuan melibatkan perlindungan atas tujuan studi atau rinciannya. Sponsor riset
mungkin sedang menguji suatu ide baru yang belum dipatenkan dan mungkin tidak
mau pesaing mengetahui rencannya.
Standar Profesional
Ada berbagai standar etika untuk periset profesioanl. Kode etik yang efektif
bersifat (1) regulative, (2) melindungi kepentingan umum dan kepentingan profesi
yang dilayani oleh kode bersangkutan, (3) spesifik untuk perilaku tertentu, (4) dapat
dilaksanakan.
Deduksi
Deduksi adalah bentuk argument yang dimaksudkan untuk mendapatkan
kesimpulan-kesimpulannya harus sejalan dengan alasan yang diberikan. Alasan-
alasan tersebut menyiratkan adanya kesimpulan dan memwakili suatu bukti. Agar
tepat, suatu deduksi harus benar dan abash (1) premis atau alasan yang diberikan
untuk suatu kesimpulan harus sejalan dengan Dunia nyata, (2) kesimpulan harus
sejalan dengan premis. Deduksi dikatakan absah apabila tidak mungkin bagi
kesimpulan untuk salah apabila premisnya benar. Kesimpulan tidak dibenarkan seara
logis apabila suatu atau lebih premisnya tidak benar atau bentuk argumennya tidak
absah.
Induksi
Argumen induktif berbeda secara radikal. Tidak ada kekuatan hubungan seperti
itu antara alasan dan kesimpulan dalam induksi. Dalam induksi anda menari
kesimpulan dari satu atau lebih fakta atau potongan bukti tertentu. Kesimpulannya
menjelaskan fakta, dan faktanya mendukung kesimpulan. Kesimpulan induktif adalah
lompatan pengambilan kesimpulan di luar yang disajikan bukti-bukti
Bahasa Riset
Ketika kita melakukan riset, kita berusaha untuk mengetahui apa saja yang
diperlukan untuk mengerti, menjelaskan, dan meramalkan fenomena. Maka untuk
mencakup dan menjawab segala pertanyaan dan menyampikan hasil dari riset,
diperlukannya penggunaan konsep, konstruk dan definisi.
Konsep
Konsep adalah kumpulan makna atau karakteristik yang diterima secara umum
dan berhubungan dengan kejadian objek, kondisi, situasi dan perilaku tertentu.
Melakukan klasifikasi dan katagorisasi atas objek atau kejadia yang mempunyai
karakteristik yang sama diluar batasan suatu observasi manapun akan menciptakan
suatu konsep.
- Sumber Konsep
Konsep-konsep yang biasa digunakan merupakan bagian terbesar dalam
komunikasi bahka dalam riset, tetapi seringkali kita mengalami kesulitan saat
berurusan dengan konsep yang tidak lazi atau ide yang baru diajukan. Satu cara
untuk menangani masalah ini adalah dengan meminjam dari Bahasa lain atau
meminjam dari bidang lain. Terkadang kita perlu mengadopsi makna baru
untuk kata-kata atau mengembangkan label baru untuk konsep.
- Pentingnya Konsep bagi Riset
Dalam mendesain hipotesis kita menggunakan konsep, kita merancang konsep
pengukuran yang digunakan untuk menguji pernyataan hipotesis. Sukses riset
bergantung pada (1) seberapa jelas kita melakukan konseptualisasi, (2) seberapa
baik orang lain mengerti konsep yang kita gunakan.
Konstruk
Konstruk adalah gambaran atau ide abstrak yang diciptakan secara khusus
untuk suatu riset tertentu dana tau tujuan pengembangan teori. Kita membangun
konstruk dengan mengabungkan dan mengkomninasikan konsep-konsep yang lebih
sederhana dan lebih konkret, khususnya jika ide atau gambar yang kita ingin
sampaikan tidak dapat diobservasi langsung.
Definisi
Definisi adalah salah satu cara untuk mengurangi perbedaan makna bagi pihak-
pihak yang terlibat. Periset dihadapkan pada dua jenis definisi yaitu definisi kamus
dan definisi oprasional.
- Definisi Operasional : adalah definisi yang dinyatakan dalam istilah-istilah dengan
kriteria spesifik untuk pengujian atau pengukuran.istilah-istilah ini harus mengacu
pada standar empiris (yaitu kita harus mengukur, atau dengan salah satu cara
mengumpulkan informasi melalu indera ktita). Definisi oprasional mungkin
bervariasi bergantung pada tujuan dan cara memilih untuk mengukurnya.
- Variabel : digunakan sebagai padanan untuk konstruk atau sifat yang sedang
dipelajari. Dalam konteks ini variable adalah symbol dari suatu kejadian, tindakan,
karakteristik, sifat khusus, atau atribut yang dapat diukur dan dikatagorikan.
Variabel Bebas dan Terikat
Variabel bebas adalah variable yang dimanipulasi oleh periset, dan manipulasi
tersebut menyebabkan efek pada variable terikat. Variabel terikat diukur,
diprediksi, atau dipantau dan diharapkan dipengaruhi oleh manipulasi variabel
bebas.
Variabel Moderat
Variabel moderat adalah variabel bebas kedua yang dimasukkan Karena diyakii
mempunyai kontribusi signifikan atau efek bersyarat pada hubungan awal
antara VB dan VT. Penentuan suatu variabel sebagai variabel bebas atau
variabel moderat bergantung pada hipotesisnya.
Variabel Luar :jumlah hamper tak terbatas mungkin untuk mempengaruhi suatu
hubungan tertentu. Beberaa bisa diterima sebagai variabel bebas atau variabel
moderat, tetapi ada sebagian yang harus dikeluarkan dari setudi yang
bersangkutan.
Variabel Intervensi : dapat didefinisikan sebagai “factor yang secara teoritis
mempengaruhi fenomena yang diamati, tetapi tidak dapat dilihat atau
dimanipulasi, efeknya harus disimpulkan dari efek variabel bebas dan
moderator pada fenomena yang diamati.
Peran Hipotesis
Dalam riset hipotesis memiliki beberapa fungsi penting sebagai berikut :
Menuntun arah study
Mengidentifikasi fakta yang relevan dan yang tidak
Menyarankan bentuk desain riset mana yang mungkin paling cocok
Memberika kerangka untuk menyusun kesimpulan yang dihasilkan.
Hipotesis yang kuat adalah hipotesis yang memnuhi tiga syarat, yaitu :
1. Memadai untuk mencapai tujan
2. Dapat diuji
3. Lebih baik daripada pesaing atau penelitian yang sebelumnya.
Teori
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling terikat secara
sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediki fenomena (fakta).
Dalam pengertiannya, kita memiliki banyak teori dan menggunakannya secara terus-
menerus untuk menjelaskan atau memprediksi apa yang terjadi disekitar kita, sejauh
teori yang kita gunakan tersebut logis dan cocok untuk situasinya, maka telah sukses
dalam penjelasan dan prediksi kita.
Model
Model didefinisikan sebagai representasi dari suatu system yang dibangun untuk
mempelajari suatu aspek dari system itu atau system secara keseluruhan. Model
memungkinkan periset dan manajer untuk meggolongkan kondisi masa sekarang atau
masa depan. Tujuan model adalah untuk meningkatkan pemahaman, prediksi, dan
pengendalian atas kompleksitas lingkungan.
Model deskriptif, prediktif, dan normative didapatkan di dalam riset bisnis. Model
deskriptif sering digunakan untuk system yang lebih kompleks. Model prediktif
meramalkan kejadian dimasa akan dating. Model normative digunakan terutama
untuk control, menginformasikan tentang tindakan yang harus kita ambil,
Model dikembangkan melalui penggunaan penalaran induktif dan deduktif. Penalaran
induktif memungkinkan pembuat model untuk menarik kesimpulan dari fakta atau
bukti dalam perencanaan dinamika model. Kemudian penalaran deduktif berfungsi
untuk menciptakan kesimpulan tertentu yang berasal dari premis umum.
Referensi :
Donald R.Cooper & Pamela S.Schindler, 2006, “Metode Riset Bisnis”, Volume 1.
McGraw-Hill International Edition.