Anda di halaman 1dari 11

METODELOGI PENELITIAN KUANTITATIF DALAM AKUNTANSI

RESEARCH IN BUSINESS, ETHICS IN BUSINESS RESEARCH, THINKING LIKE A


RESEARCHER

Dosen Pengampu: Dr. Gerianta Wirawan Yasa, S.E., M.Si.

OLEH:
Kelompok 6

Murtapa (2281611040 / 14)


Ida Ayu Nadia Asawista Rajeswari (2281611047 / 21)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


UNIVERSITAS UDAYANA
2022
PETA KONSEP

Faktor Penting Metode Penelitian

Informasi dan Keunggulan Kompetitif

Hirearki Berbasis Informasi Pembuatan


Keputusan
Research In Business
Proses Penelitian

Penelitian Berbasis Pemecahan Masalah

Research In Business, Penelitian Yang Baik


Ethics In Business
Research, Thinking Like
A Researcher
Etika Penelitian

Ethics In Business Perlakuan Etika Pada Partisipan


Research
Etika Dan Sponsor

Peneliti Dan Anggota Tim

Bahasa Penelitian

Thinking Like A
Researcher
Penelitian dan Metode Ilmiah

i
PEMBAHASAN

1. RESEARCH BUSINESS
1.1 Faktor Penting Yang Harus Diperhatikan Dalam Mempelajari Metode
Penelitian
a. Informasi yang berlebihan.
Luasnya akses informasi akibat perkembangan teknologi seperti
internet harus terus dievaluasi karena dapat membawa perkembangan
pengetahuan dan kebutuhan organisasi untuk berinovasi sehingga tidak
menutup kemungkinan adanya risiko.
b. Konektivitas teknologi
Peningkatan penerimaan dan penggunaan seluler memiliki pengaruh
besar pada pengumpulan informasi yang dirancang untuk membantu manajer
mempertimbangkan suatu keputusan.
c. Pergeseran pusat kegiatan ekonomi dan persaingan global
Pergeseran Asia dan demografi dapat meningkatkan nilai desain
penelitian yang dapat mengakomodasi norma, nilai, teknologi, dan bahasa
yang berbeda.
d. Semakin Kritis pengawasan terhadap bisnis besar
Ketersediaan informasi telah memungkinkan seluruh pemangku
kepentingan perusahaan untuk menuntut pernyataan dalam pengambilan
keputusan, namun pada saat yang sama tingkat kecurigaan masyarakat
meningkat.
e. Lebih banyak campur tangan pemerintah
Kegiatan sektor publik meningkat dengan menyediakan tingkat
pelayanan sosial. Hal tersebut membuat pemerintah menjadi semakin agresif
dalam melindungi berbagai konstituen dengan memberlakukan pembatasan
pada penggunaan alat penelitian manajerial dan bisnis.
f. Pertempuran untuk bakat analitis
Manajer menghadapi pengambilan keputusan yang semakin kompleks.
Pergeseran industry padat pengetahuan membuat permintaan lebih besar pada
kelangkaan bakat terlatih dengan ketrampilan analisis tingkat lanjut.
g. Daya dan kecepatan komputasi yang lebih besar
Besarnya daya dan kecepatan komputasi dapat membuat pengumpulan
data dengan biaya lebih rendah, alat visualisasi yang lebih baik, lebih banyak
integrasi data, dan akses real-time ke pengetahuan lebih cepat.
h. Perspektif baru tentang metodologi penelitian yang sudah mapan
Bisnis yang mengalami perubahan teknologi dan sosial yang cepat
mencari peneliti yang dapat membantu mereka tidak hanya mengikuti laju
perubahan yang cepat tetapi juga di depannya.
1.2 Informasi dan Keunggulan Kompetitif
Memahami hubungan antara riset bisnis dan sumber informasi, sistem pendukung
keputusan dan intelijen bisnis sangat penting untuk memahami bagaimana

1
informasi mendorong keputusan yang berkaitan dengan misi, tujuan, strategi, dan
taktik organisasi. Berikut merupakan hal yang perlu untuk diperhatikan, antara
lain:
a. Sasaran
Sasaran merupakan tujuan yang ingin dicapai manajer atau perusahaan. Untuk
membantu dalam membuat keputusan yang semakin kompleks tentang tujuan,
strategi, dan taktik, manajer pertama-tama beralih ke informasi yang diambil
dari sistem pendukung keputusan, dikombinasikan dengan yang dihasilkan
oleh intelijen bisnis tentang aktivitas kompetitif dan lingkungan
b. Pendukung Keputusan
Kemajuan teknologi komputer memungkinkan untuk berbagi data
transaksional yang dikumpulkan di antara para pengambil keputusan
organisasi melalui intranet atau ekstranet dapat digunakan sebagai sistem
pendukung keputusan.
c. Intelijen Bisnis
Sistem Intelijen Bisnis dirancang untuk menyediakan manajer dengan
informasi yang sedang berlangsung tentang peristiwa dan tren di bidang
teknologi, ekonomi, politik dan hukum, demografi, budaya, sosial, dan yang
paling kritis, kompetitif.
d. Strategi
Sebuah pendekatan yang akan diikuti organisasi untuk mencapai
tujuannya.
e. Taktik
Riset bisnis berkontribusi signifikan terhadap taktik desain aktivitas
spesifik dan berjangka waktu yang menjalankan strategi. Riset bisnis dapat
digunakan untuk membantu seorang manajer memutuskan taktik mana yang
mungkin berhasil menjalankan strategi yang diinginkan. Tujuan riset bisnis,
antara lain:
1) Mengidentifikasi dan mendefinisikan peluang dan masalah.
2) Menentukan, memantau, dan menyempurnakan strategi.
3) Menentukan, memantau, dan menyempurnakan taktik.
4) Meningkatkan pemahaman terkait berbagai bidang manajemen.
1.3 Hirarki Berbasis Informasi Pembuat Keputusan
Hirarki pengambilan keputusan berbasis informasi memiliki tiga tingkatan,
antara lain:
a) Tingkat Atas (Visioner)
Pada tingkatan ini setiap keputusannya dipandu oleh riset bisnis. Pada
tingkatan ini biasanya perusahaan mengembangkan metodologi
kepemilikan dan inovatif dalam kombinasi metodologi mereka, serta akses
seluruh perusahaan berfokus pada data dan temuan penelitian.
b) Tingkat Tengah (Standar Pembuat Keputusan)
Pada tingkatan ini, hanya beberapa keputusan saja yang berdasarkan
riset bisnis. Pada tingkatan ini, perusahaan menggunakan metodelogi yang

2
terbukti benar dan mengecualikan orang lain yang mungkin sesuai. Pada
tingkatan ini serta data dan temuannya terbatas diseluruh perusahaan.
c) Tingkat Dasar (Pengambil Keputusan Yang Intuitif)
Pada tingkatan ini keputusannya berdasarkan pada pengalaman dan
insting masa lalu, keputusannya didukung dengan penelitian kuantitatif
terbatas.
1.4 Proses Penelitian
Proses awal penelitian meliputi pengklarifikasian pertanyaan penelitian
dengan melakukan eksplorasi, setelah itu dilanjutkan dengan riset usul, setelah
membentuk riset usul dilanjutkan dengan merancang desain penelitian meliputi
jenis, tujuan, kerangka waktu, ruang lingkup, dan lingkungan. Dilanjutkan dengan
pengembangan instrumen dan uji percobaan. Setelah ituu melakukan
pengumpulan dan persiapan data, lalu melakukan analisis dan interpretasi data,
lalu pelaporan penelitian dan pengelolaan keputusan.
1.5 Penelitian Berbasis Pemecahan Masalah
Peneliti pada umumnya diminta untuk menanggapi masalah yang perlu
dipecahkan oleh manajer. Penelitian terapan memiliki penekanan pemecahan
masalah praktis. Penelitian murni atau penelitian dasar berbasis pemecahan
masalah, tetapi dalam arti yang berbeda. Ini bertujuan untuk memecahkan
pertanyaan yang membingungkan atau memperoleh pengetahuan baru yang
bersifat eksperimental atau teoretis yang memiliki sedikit dampak langsung atau
langsung pada tindakan, kinerja, atau keputusan kebijakan.
1.6 Penelitian Yang Baik
Tindakan yang menjamin bahwa riset bisnis dapat dikatakan baik apabila:
a) Tujuan didefinisikan dengan jelas
b) Proses Penelitian rinci
c) Desain penelitian direncanakan dengan matang
d) Menerapkan standar etika yang tinggi
e) Keterbatasan terus terang terungkap
f) Analisis yang memadai untuk kebutuhan pengambil keputusan
g) Temuan disajikan dengan jelas
h) Kesimpulan dicocokan dengan temuan rinci dan dibenarkan
i) Pengalaman peneliti tercermin

2. ETHICS IN BUSINESS RESEARCH


2.1 Etika Penelitian
Etika berasal dari kata ethos dalam Bahasa Yunani berarti kebiasaan atau
karakter. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, dan segala
kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain dari generasi
ke generasi (Klaudia dkk, 2022). Etika juga dapat dikatakan sebagai norma atau
standar perilaku yang memandu pilihan moral tentang perilaku kita dan hubungan
kita dengan orang lain. Jadi, Etika penelitian merupakan suatu norma atau nilai-
nilai terkait tata cara melakukan penelitian. Tujuan dari etika dalam penelitian

3
adalah untuk memastikan bahwa tidak ada yang dirugikan atau menderita akibat
yang merugikan dari kegiatan penelitian.
2.2 Perlakuan Etika Pada Pertisipan
Dalam hal ini berkaitan dengan perlindungan hak-hak partisipan atau subjek.
Penelitian harus dirancang sebaik-baiknya sehingga partisipan tidak merasa
dirugikan baik fisik maupun non fisik yang menyebabkan kehilangan privasinya.
Dalam upaya melakukan perlindungan terhadap hak partisipan, peneliti harus
mengikuti tiga pedoman, yaitu
a) Menjelaskan manfaat penelitian
b) Menjelaskan hak dan perlindungan peserta
c) Informasi yang akan disampaikan mendapatkan persetujuan
Penipuan terjadi dalam penelitian ketika para partisipan hanya diberikan
sebagian informasi dari kebenaran yang sepenuhnya dikompromikan. Penipuan
dilakukan pada umumnya digunakan untuk mencegah bias peserta sebelum survei
dan eksperimen serta untuk melindungi kerahasian pihak ketiga (sponsor).
Penipuan tidak boleh digunakan untuk meningkatkan tingkat respons. Manfaat
yang akan diperoleh dengan penipuan harus seimbang dengan risiko bagi
partisipan. Jika eksperimen atau wawancara harus didesain ulang untuk
mengurangi ketergantungan pada penipuan. Sebagai gantinya, hak dan
kesejahteraan peserta harus dilindungi secara memadai.
Hak dan Privasi. Jaminan privasi sangat penting guna untuk mempertahankan
validasi penelitian dan untuk melindungi partisipan. Cara peneliti untuk
melindungi privasi dan kerahasiaan partisipan, antara lain:
a) Memperoleh dokumen kerahasiaan yang ditandatangani.
b) Membatasi akses ke identifikasi partisipan.
c) Mengungkap informasi peserta hanya dengan persetujuan tertulis.
d) Membatasi akses ke instrumen data di mana peserta diidentifikasi.
e) Tidak mengungkapkan subset data.

Hak atas privasi memiliki arti bahwa calon partisipan memiliki hak untuk
menolak diwawancarai atau menolak menjawab pertanyaan apa pun dalam
wawancara. Dalam menjaga hak tersebut, peneliti harus melakukan perilaku etis,
seperti:
a) Memberi tahu peserta tentang hak mereka untuk menolak menjawab
pertanyaan atau berpartisipasi dalam penelitian.
b) Dapatkan izin untuk mewawancarai peserta.
c) Jadwalkan wawancara lapangan dan telepon.
d) Batasi waktu yang dibutuhkan untuk berpartisipasi.
e) Batasi pengamatan pada perilaku publik saja.
2.3 Etika Dan Sponsor
Hubungan sponsor dengan peneliti. Dalam hal ini peneliti melihat manajer
sponsor sebagai klien. Hubungan pihak sponsor dan peneliti akan efektif apabila
kedua belah pihak melakukan kewajiban masing-masing. Kewajiban manajer
adalah untuk merinci masalah mereka dan memberi peneliti informasi latar

4
belakang yang memadai dan akses ke penjaga gerbang informasi perusahaan.
Kewajiban peneliti yaitu menyediakan data yang dianalisis dalam kaitannya
dengan masalah yang ditentukan dan harus menunjukkan keterbatasan yang
mempengaruhi hasil. Hubungan sponsor dengan peneliti tidak menutup
kemungkinan terjadi konflik. Sumber konflik anara pihak manajer dengan pihak
peneliti dapat berupa:
a) Kesenjangan pengetahuan antara peneliti dan manajer.
b) Status pekerjaan dan internal, koalisi politik untuk mempertahankan status.
c) Penelitian yang tidak diperlukan atau tidak tepat.
d) Hak atas penelitian yang berkualitas.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh peneliti yang berefek pada pihak
sponsor, antara lain:
a) Melanggar kerahasiaan peserta.
b) Mengubah data atau membuat data palsu untuk memenuhi tujuan yang
diinginkan.
c) Mengubah penyajian atau interpretasi data.
d) Menafsirkan data dari perspektif yang bias.
e) Menghilangkan bagian analisis data dan kesimpulan.
f) Membuat rekomendasi di luar cakupan data yang dikumpulkan.
2.4 Peneliti Dan Aggota Tim
Peneliti harus meminta kepatuhan etis dari anggota tim seperti sponsor
mengharapkan perilaku etis dari peneliti. Asisten diharapkan melaksanakan
rencana pengambilan sampel, mewawancarai atau mengamati peserta tanpa bias,
dan mencatat semua data yang diperlukan secara akurat.

3. THINKING LIKE A RESEARCHER


3.1 Bahasa Penelitian
a) Konsep
Pada umumnya konsep yang digunakan adalah konsep yang
dikembangkan dari waktu ke waktu melalui penggunaan bahasa bersama.
Konsep teserbut diperoleh melalui pengalaman pribadi. Konsep-konsep biasa
merupakan bagian terbesar dari komunikasi bahkan dalam penelitian.
Kesulitan dalam mencoba menangani konsep yang tidak biasa atau ide yang
baru dikembangkan masih sering dialami peneliti. Salah satu cara untuk
menangani masalah ini adalah meminjam dari bahasa lain (misalnya, gestalt)
atau meminjam dari bidang lain (misalnya, dari seni, impresionisme).
Penelitian dikatakan berhasil apabila konsep yang dijelaskan peneliti jelas dan
mudah dipahami.
b) Konstruksi
Konstruk merupakan gambar atau ide abstrak yang secara khusus
diciptakan untuk tujuan penelitian dan pembangunan teori tertentu . Peneliti
membangun konstruksi dengan menggabungkan konsep yang lebih sederhana

5
dan lebih konkret, terutama ketika ide atau gambar peneliti cenderung
sampaikan tidak tunduk pada pengamatan langsung.
c) Definisi
Definisi merupakan salah satu cara untuk mengurangi kebingungan
terhadap konsep penelitian. Definisi operasional merupakan definisi yang
dinyatakan dalam kriteria tertentu untuk pengujian atau pengukuran.
d) Variabel
Variabel merupakan simbol dari suatu peristiwa, tindakan,
karakteristik, sifat, atau atribut yang dapat diukur dan yang diberi nilai.
Terdapat beberapa jenis variabel, antara lain:
1) Variabel Independen
Variabel yang dapat mempengaruhi variabel dependen.
2) Variabel dependen
Variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen.
3) Variabel Moderasi atau Interaksi
Variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan
langsung antara variabel independen dengan variabel independen.
4) Variabel Intervensi
Variabel yang memiliki hubungan tidak langsung diantara variabel
dependen dan variabel independen.
e) Proposisi dan Hipotesis
Proposisi dapat dikatakan sebagai pernyataan tentang fenomena (konsep)
yang dapat diamati yang dapat dinilai benar atau salah. Ketika proposisi
dirumuskan untuk pengujian empiris, maka dapat disebut dengan hipotesis.
Hipotesis memiliki peranan, antara lain:
1) Memandu arah studi.
2) Mengidentifikasi fakta-fakta yang relevan dan yang tidak.
3) Menunjukan bentuk desain penelitian mana yang aling sesuai.
4) Memberikan kerangka kerja untuk mengatur kesimpulan yang
dihasilkan.
f) Teori
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling
terkait secara sistematis yang dikembangkan untuk menjelaskan dan
memprediksi fenomena (fakta).
g) Model
Model merupakan representasi suatu fenomena baik nyata atau abstrak dengan
memperlihatkan unsur-unsur terpenting dari fenomena tersebut. Dalam riset
bisnis terdapat model deskriptif, prediktif, dan normatif.
3.2 Penelitian dan Metode Ilmiah
Prinsip penting metode ilmiah yang harus diperhatikan dalam penelitian bisnis,
antara lain:
1) Pengamatan langsung terhadap fenomena.
2) Variabel, metode, dan prosedur yang didefinisikan dengan jelas.
3) Hipotesis yang dapat diuji secara empiris.

6
4) Kemampuan untuk mengesampingkan hipotesis saingan.
5) Pembenaran kesimpulan secara statistik daripada linguistik.
6) Proses koreksi diri
Dalam penelitian terdapat eksposisi dan argument. Eksposisi terdiri dari
pernyataan-pernyataan yang menggambarkan tanpa berusaha menjelaskan.
Argumen memungkinkan peneliti untuk menjelaskan, menafsirkan, membela,
menantang, dan mengeksplorasi makna. Terdapat dua jenis argument, yaitu
deduksi dan induksi.

a) Deduksi
Deduksi adalah suatu bentuk argumen yang dimaksudkan untuk menjadi
konklusif. Kesimpulan harus mengikuti dari alasan yang diberikan. Alasan-
alasan ini dikatakan menyiratkan kesimpulan dan mewakili bukti.
b) Induksi
Induski merupakan suatu bentuk argument yang menarik kesimpulan dari satu
atau lebih fakta atau bukti tertentu. Kesimpulan menjelaskan fakta, dan fakta
mendukung kesimpulan.

7
SIMPULAN

Dalam melakukan riset bisnis, terdapat faktor penting yang harus diperhatikan dalam
mempelajari metode penelitian, antara lain: informasi yang berlebihan, konektivitas
teknologi, persaingan global, pengawasan terhadap bisnis besar yang semakin kritis, campur
tangan pemerintah, perspektif baru tentang metodelogi penelitian. Informasi dan keunggulan
kompetitif sangat memerlukan sasaran, pendukung keputusan, intelejensi bisnis, strategi, dan
taktik yang baik untuk mencapai tujuan penelitian. Hirarki pengambilan keputusan berbasis
informasi memiliki tiga tingkatan, taitu tingkat atas, tingkat tengah, dan tingkat dasar. Riset
bisnis dapat dikatakan baik apabila mencakup tujuan didefinisikan dengan jelas, proses
penelitian rinci, desain penelitian direncanakan dengan matang, menerapkan standar etika
yang tinggi, keterbatasan terus terang terungkap, analisis yang memadai untuk kebutuhan
pengambil keputusan, temuan disajikan dengan jelas, kesimpulan dicocokan dengan temuan
rinci dan dibenarkan, serta pengalaman peneliti tercermin. Etika penelitian merupakan suatu
norma atau nilai-nilai terkait tata cara melakukan penelitian. Tujuan dari etika dalam
penelitian adalah untuk memastikan bahwa tidak ada yang dirugikan atau menderita akibat
yang merugikan dari kegiatan penelitian. Dalam riset bisnis terdapat bahasa penelitian yang
meliputi konsep, konstruksi, definisi, variable, proposisi-hipotesis, teori,dan model.
Penelitian tidak luput dari argument, terdapat dua jenis argument dalam penelitian yaitu
deduksi dan induksi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Cooper, Donald R. Business research methods / Donald R. Cooper, Florida Atlantic


University, Pamela S. Schindler, Wittenberg University.—Twelfth edition.

Klaudia, S., Yondaningtiyastuti, S., & Fitriananda, E. A. (2022). Pengaruh Etika Bisnis dalam
Kegiatan Berwirausaha di Era Pandemi Covid-19. Kompartemen: Jurnal
Ilmiah Akuntansi, 20(1), 108-125.

Anda mungkin juga menyukai