Anda di halaman 1dari 14

Lecture Note

Week 01
Introduction to
Research

Research Methodology

BINUS ONLINE LEARNING


Introduction to Research

Learning Outcomes

LO1: Menjelaskan konsep metodologi penelitian untuk fenomena


Bisnis

Peserta diharapkan mampu :


1. menjelaskan konsep penelitian bisnis dan manajemen
2. Menjelaskan tipe-tipe penelitian bisnis
3. menjelaskan proses penelitian
4. menjelaskan metode hypothetico-deductive
5. menjelaskan berbagai aliran dalam penelitian
1 INTRODUCTION TO RESEARCH

1.1. Penelitian di Bidang Bisnis dan Manajemen


Penelitian secara sederhana merupakan proses menemukan solusi dari
sebuah masalah melalui studi dan analisis berdasarkan faktor situasional. Dalam
setiap kegiatan manajerial, sebuah penelitian sangat digunakan untuk dapat
memutuskan sebuah kebijakan yang tepat, guna memutuskan sebuah permasalah
perusahaan.

Dalam setiap kegiatan manajerial, sebuah penelitian sangat digunakan untuk


dapat memutuskan sebuah kebijakan yang tepat guna memutuskan sebuah
permasalah perusahaan. Metode penelitian memberikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi
tantangan lingkungan di mana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan
cepat. Keputusan yang diambil akan bersifat lebih ilmiah jika dilakukan melalui
proses penelitian.
Ada dua faktor yang mendorong perhatian dalam pengambilan keputusan
yang ilmiah:
(1) kebutuhan manajer akan informasi yang lebih banyak dan lebih baik,
(2) tersedianya teknik dan peralatan yang lebih baik untuk memenuhi
kebutuhan itu.
Penelitian bisnis dapat diartikan sebagai penyelidikan atau investigasi
yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap
suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau
solusi terkait. Artinya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menemukan masalah yang harus dipahami dan dipecahkan. Setelah masalah
diidentifikasi, maka informasi harus didapatkan, dan data harus dianalisis.
Dalam bidang manajemen penelitian dilakukan terutama untuk mengkaji
keilmuan manajemen seperti bisnis umum, manajemen pemasaran, manajemen
keuangan, manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi, sistem
informasi manajemen, dan manajemen operasional. Beberapa contoh tema
dalam penelitian bisnis dan manajemen adalah :

1. Bisnis Umum, meliputi :


- Peramalan Bisnis
- Trend Bisnis Dan Industri
- Inflasi dan Penentuan Harga
- Akuisisi
- Ekspor dan Perdagangan Internasional
- Studi Kelayakan Bisnis
- Profil Pelaku Bisnis yang Sukses
- Peranan Lembaga Konsumen

1
INTRODUCTION TO RESEARCH |2

- Etika Bisnis
- Dan lain-lain
2. Manajemen Pemasaran:
- Potensi Pasar
- Karakteristik Pasar
- Penjualan
- E-commerce
- Strategi Pemasaran
- Inovasi produk
- Pengaduan konsumen
- Layanan konsumen
- Perilaku Konsumen
- Image Konsumen
- Studi Kelayakan Pasar
- Pengujian Pasar
- Segmentasi Pasar
- Profil dan Dinamika Konsumen
- Analisis Lokasi
- Produk Baru
- Marketing Mix
- Multilevel Marketing
- Franchising (Waralaba)
- Kepemimpinan Pasar
- Persaingan Pasar
- Intensitas Grosir dan retail
- Dan lainnya
3. Manajemen Keuangan :
- Anggaran
- Sumber-sumber Pembiayaan
- Modal Kerja·
- Tingkat Bunga dan Resiko Kredit
- Investasi
- Biaya Modal
- Portofolio
- Penilaian Saham dan Obligasi
- Analisis Biaya
- Rasio-Rasio Keuangan
- Lembaga Keuangan
- Implikasi Pajak
- Merger dan Akuisisi
4. Manajemen Sumber Daya Manusia :
- Manajemen Mutu Terpadu
- Motivasi dan Kepuasan Kerja
- Gaya Kepemimpinan
- Produktivitas Tenaga Kerja
- Efektivitas Organizational
- Budaya & Komunikasi Organisasi
- Serikat Pekerja
- Perilaku Karyawan
- Loyalitas Kerja
- Kinerja karyawan
INTRODUCTION TO RESEARCH |3

- Sistem Penilaian Kerja


- Pengambilan Keputusan
- Stress Kerja
- Manajemen Konflik
- Emotional Quotient
- Spiritual Quotient
- Desain Organisasi
- Perubahan dan Pengembangan Organisasi
- Recruitment
- Seleksi dan Penempatan
- Sistem Kompensasi·
- Pengembangan Karir
- Promosi
- Mutasi
- Kreativitas Manajemen
- Model-Model Pola Kerja
- Manajemen Partisipasi
- Perbedaan Gender
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Turnover intention
5. Sistem Informasi Manajemen:
- Sistem Informasi Eksekutif
- Sistem Komunikasi Bisnis
- Sistem Dukungan Keputusan
- Aliansi fungsi Sistem Informasi
- Personel Sistem Informasi
- Pengembangan Sistem Informasi
- Jaringan Efektif MIS
6. Manajemen Operasi dan Produksi:
- Sistem Produksi
- Penentuan Lokasi
- Plan layout
- Prosedur Dan Metode Kerja
- Mesin Dan Peralatan Produksi
- Material Handling Maintenance
- Sistem Pergudangan
- Pengendalian Persediaan
- Pengendalian Material
- Pengendalian Tenaga Kerja
- Pengendalian Mutu
- Statistical Quality Control
Berbagai perdebatan ilmiah dalam jurnal telah mengeksplorasi sifat dan
tujuan penelitian di bidang bisnis dan manajemen. Menggunakan pengetahuan
dari berbagai disiplin ilmu, akan mengembangkan wawasan baru dalam bidang
ilmu manajemen, terutama untuk menyelesaikan keterkaitan antara teori dan
praktik melalui penelitian tentang praktik manajerial. Dengan demikian,
penelitian bidang bisnis dan manajemen perlu melibatkan antara teori dan praktik.
Aktivitas mengidentifikasi isu-isu kritis, mengumpulkan informasi yang
relevan, menganalisis data untuk membantu pengambilan keputusan, dan
menerapkan dalam lingkungan bisnis, semua dapat difasilitasi dengan
pemahaman riset bisnis yang komprehensif. Bagaimanapun juga, pengambilan
INTRODUCTION TO RESEARCH |4

keputusan hanyalah sebuah proses memilih dari berbagai solusi alternatif untuk
menyelesaikan masalah dan melalui penelitian dapat membantu manajer
perusahaan untuk menghasilkan alternatif solusi yang layak sebagai dasar
pengambilan keputusan yang efektif.
Penelitian Ilmiah
Ciri-ciri atau karakteristik utama dari penelitian ilmiah adalah:
1. Purposiveness (memiliki tujuan yang jelas).
2. Rigor (menggunakan landasan teori dan metode pengujian hipotesis yang
relevan)
3. Testability (mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari kajian pustaka
atau berdasarkan penyajian data)
4. Replicability (memiliki kemampuan untuk direplikasi atau diteliti ulang)
5. Precision and confidence (menghasilkan data yang akurat sehingga dapat
dipercaya)
6. Objectivity (menarik kesimpulan secara objektif)
7. Generalizability (hasil penelitian dapat digeneralisasi) dan
8. Parsimony (kemampuan untuk menjelaskan fenomena penelitian secara
sederhana tetapi jelas) dan terukur.
Berikut penjelasan secara praktis dari masing-masing karakteristik
penelitian ilmiah.
1. Purposiveness
Manajer telah memulai penelitian dengan maksud atau tujuan yang pasti.
Fokusnya pada peningkatan komitmen karyawan terhadap organisasi.
Peningkatan komitmen karyawan akan diterjemahkan ke dalam turnover
yang lebih rendah, lebih sedikit absensi, dan mungkin meningkatkan level
kinerja, yang semuanya pasti akan menguntungkan organisasi. Dengan
demikian penelitian ini memiliki fokus tujuan.
2. Rigor
Manajer meminta 10 hingga 12 karyawan untuk menunjukkan apa yang akan
meningkatkan tingkat komitmen karyawan pada perusahaan. Jika, semata-
mata atas dasar tanggapan karyawan, manajer mencapai kesimpulan tentang
bagaimana komitmen karyawan dapat ditingkatkan, tetapi pendekatan ini
tidak ilmiah dan harus didukung oleh landasan teori dan metode pengujian
yang relavan.
3. Testability
Merujuk pada kasus komitmen pada perusahaan, manajer atau peneliti
mengembangkan hipotesis tentang bagaimana komitmen karyawan dapat
ditingkatkan, kemudian diuji dengan menerapkan uji statistik tertentu
terhadap data yang telah dikumpulkan. Misalnya, peneliti berhipotesis bahwa
karyawan yang merasakan peluang lebih besar untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan akan memiliki tingkat komitmen yang lebih tinggi.
Ini adalah hipotesis yang dapat diuji ketika data dikumpulkan. Analisis
korelasi akan menunjukkan apakah hipotesis diterima atau ditolak.
4. Replicability
Replikasi penelitian berhubungan dengan desain penelitian, seperti metode
pengambilan sampel dan metode pengumpulan data yang digunakan.
Informasi ini harus menciptakan kemungkinan untuk mereplikasi penelitian.
Misalnya, peneliti telah berhasil mengkaji tentang komitmen karyawan di
INTRODUCTION TO RESEARCH |5

perusahaan. Hasil penelitian ini harusnya dapat diterapkan pada perusahaan


lain yang membutuhkan penelitian tentang komitmen karyawan.
5. Precision and confidence
Presisi mengacu pada kedekatan temuan dengan "kenyataan" berdasarkan
sampel. Dengan kata lain, presisi mencerminkan tingkat akurasi atau
ketepatan hasil berdasarkan sampel, dengan apa yang benar-benar terjadi
dalam populasi. Keyakinan mengacu pada probabilitas bahwa estimasi yang
dilakukan adalah benar. Artinya, hasil penelitian kita dapat dipercaya 95%
dengan tingkat kesalahan dalam estimasi sebesar 5%. Ini disebut sebagai
tingkat kepercayaan.
6. Objectivity
Semakin objektif interpretasi data, semakin ilmiah hasil penelitian. Meskipun
manajer atau peneliti memulai dengan beberapa nilai dan keyakinan subyektif
awal, interpretasi mereka terhadap data harus objektif. Objektivitas adalah
ciri khas dari penyelidikan ilmiah.
7. Generalizability
Generalisasi mengacu pada ruang lingkup penerapan hasil penelitian.
Semakin luas jangkauan penerapan solusi yang dihasilkan dari penelitian,
semakin bermanfaat penelitian tersebut bagi pengguna.
Contoh, jika temuan peneliti menyatakan bahwa partisipasi dalam
pengambilan keputusan meningkatkan komitmen organisasi terbukti benar
dalam berbagai organisasi manufaktur, industri, dan layanan, dan tidak hanya
dalam organisasi tertentu yang dipelajari oleh peneliti, maka hasil penelitian
dapat di generalisasi ke organisasi lainnya. Semakin digeneralisasikan
penelitian, semakin besar manfaat dan nilainya. Namun, tidak banyak temuan
penelitian dapat digeneralisasi ke semua situasi, atau organisasi lainnya.
8. Parsimony
Parsimony dapat dipahami dengan pemahaman yang baik tentang masalah
dan faktor-faktor penting yang mempengaruhinya. Model teoretis konseptual
yang baik dapat diwujudkan melalui wawancara tidak terstruktur dan
terstruktur dengan para ahli, dan tinjauan literatur secara komprehensif dari
hasil penelitian sebelumnya.
1.2. Tipe-tipe Penelitian Bisnis
Secara garis besar penelitian diklasifikasikan menjadi dua kelas utama
yakni penelitian dasar (fundamental/basic research) dan penelitian terapan
(applied research). Selain itu penelitian dasar dan terapan bisa bersifat kualitatif
atau kuantitatif atau bahkan keduanya (penelitian campuran).
- Penelitian dasar (basic research)
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure
research) atau penelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian
yang diperuntukkan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta
diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori
baru. Penelitian ini lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan
memprediksi fenemena-fenomena alam dan sosial. Tujuan penilitian dasar
adalah untuk menemukan suatu generalisasi atau teori atau prinsip tertentu.
Penelitian dasar juga bisa disebut penelitian teoritis. Hasil dari penelitian
dasar terkadang tidak mengikutsertakan penerapannya secara langsung,
INTRODUCTION TO RESEARCH |6

karena penelitian ini yang berfokus pada teori dan pemecahan masalah
secara praktis dan terus-menerus. Hasil dari penelitian dasar merupakan
landasan pertama untuk banyak penelitian terapan.
Penelitian Dasar (Basic Research)
- Mencari hal umum (generalisasi)
- Bertujuan pada proses dasar
- Berusaha menjelaskan mengapa sesuatu terjadi
- Mencoba memperoleh semua fakta mengenai penelitian
- Melaporkan hasil penelitian

- Penelitian Terapan (applied research)


Pada penelitian terapan lebih cenderung pada pemanfaatan penerapan
aplikasi baru. Karena pada penelitian terapan, ilmuwan akan memecahkan
masalah dengan menggunakan teori dan prinsip yang sudah dikenal dan
diterima. Penelitian studi kasus dan eksperimental merupakan jenis dari
penelitian terapan. Sehingga penelitian jenis ini merupakan penggunaan
praktis untuk aktivitas yang berlangsung saat ini yang memiliki jangka
waktu tertentu.
Penelitian Terapan:
- Membahas mengenai topik spesifik tanpa harus mencari hal umum
(menggeneralisasinya)
- Memiliki misi pada variabel yang bisa menciptakan perbedaan yang
diinginkan
- Mengungkapkan fakta yang bisa diubah (bermasalah).
- Berusaha merevisi fakta yang bermasalah
- Hasil laporan menggunakan bahasa yang sederhana dan umum
Dari kedua penelitian dasar dan penelitian terapan terdapat perbedaan yang
fundamental, yakni bila penelitian dasar mempunyai hasil dan proses yang bisa
digunakan pada batas waktu yang lama, sedangkan penelitian terapan
mempunyai masa batasan yang sedikit. Secara rinci dapat ditunjukkan
perbedaan penelitian dasar dengan penelitian terapan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Perbedaan Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan
Penelitian Dasar Penelitian terapan

1. Memperluas pengetahuan 1. Meningkatkan pemahaman tentang


2. Menghasilkan prinsip-prinsip bisnis atau masalah manajemen
universal yang berkaitan dengan tertentu
Tujuan proses dan hubungannya dengan 2. Menghasilkan solusi untuk masalah
hasil 3. Pengetahuan baru terbatas pada
3. Temuan penting dan bernilai bagi rumusan masalah
masyarakat secara umum. 4. Temuan yang relevan dan memiliki
nilai praktis bagi manajer dalam
organisasi
1. Dilakukan oleh orang-orang yang 1. Dilakukan oleh orang-orang yang
berbasis di universitas berbasis di berbagai pengaturan
Konteks kajian 2. Pilihan topik penelitian dan tujuan termasuk organisasi dan universitas
ditentukan oleh peneliti 2. Tujuan dinegosiasikan dengan
3. Skala waktu yang fleksibel. pencetus
3. Skala waktu yang ketat.
INTRODUCTION TO RESEARCH |7

Tipe-tipe Penelitian lainnya


Menurut aspek metode, bentuk penelitian antara lain adalah :
a. Penelitian deskriptif.
Penelitian Deskriptif sering ditemui di bidang sosial, ekonomi dan
pendidikan. Penelitian ini juga disebut penelitian praeksperimen. Dalam
penelitian ini para peneliti melakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan
tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala
yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan.
b. Penelitian sejarah (Historical Research).
Secara umum sejarah meliputi pengalaman masa lalu yang
menggambarkan secara kritis seluruh kebenaran kejadian atau fakta.
Tujuan penelitian sejarah adalah melakukan rekonstruksi fenomena masa
lalu secara sistematis, objektif dan akurat untuk menjelaskan fenomena
masa sekarang dan mengantisipasi fenomena masa yang akan datang.
c. Penelitian survei
Penelitian ini juga disebut penelitian normatif atau penelitian kasus.
Penelitian ini tidak membatasi satu atau beberapa variabel.
d. Penelitian Pengembangan
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
perkembangan suatu objek tertentu dalam waktu tertentu, misalnya
penelitian tentang ‘metode pelatihan terhadap produktivitas kerja
karyawan’. Ada dua cara yang saling melengkapi dalam melakukan
penelitian pengembangan ini, yaitu :
- Longitudinal, yaitu mempelajari sampel peserta dalam jangka waktu
yang lama.
- Cross Sectional, yaitu mempelajari sampel berbagai strata pada waktu
yang bersamaan.
e. Penelitian eksperimen
Penelitian ini merupakan metode inti dari model penelitian yang ada.
Karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga persyaratan dari
suatu bentuk penelitian. Persyaratannya yaitu kegiatan mengontrol,
memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian ini peneliti membagi objek
atau subjek yang diteliti menjadi dua grup yaitu grup treatment (yang
memperoleh perlakuan) dan grup kontrol (tidak memperoleh perlakuan).
f. Penelitian eksploratif
Penelitian ini merupakan penelitian yang melibatkan pencarian literatur
dan melaksanakan wawancara pada organisasi atau kelompok tertentu
yang terfokus. Dengan penelitian eksplorasi kebutuhan ilmuwan mengenai
pemahaman yang mendalam mengenai fenomena baru, kelayakan studi
dan menentukan metode yang lebih baik dalam penelitian bisa dilakukan
dengan lebih baik.
g. Penelitian Tindakan (Action research)
Penelitian tindakan merupakan bentuk penelitian yang hasilnya
merupakan temuan fakta, data dan informasi yang nantinya akan
INTRODUCTION TO RESEARCH |8

meningkatkan kualitas tindakan pada suatu kelompok, organisasi dan


masyarakat (dunia sosial)
h. Penelitian Kausal
Esensi dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dari sebuah
hubungan sebab akibat antar variabel.
i. Penelitian Komparatif
Merupakan penelitian untuk mengetahui persamaan dan perbedaan secara
detail antara setiap teori dari semua level dan tingkatan.
j. Penelitian Kausal Komparatif (Causal Comparative Research)
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan karakteristik
masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih.
Penelitian Kausal Komparatif merupakan jenis penelitian ex post facto,
yaitu jenis penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya
suatu fakta atau peristiwa.
k. Penelitian Korelasional (Correlational Research)
Penelitian Korelasional merupakan penelitian yang dirancang untuk
menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel yang berbeda
dalam suatu populasi, atau untuk membuat prediksi berdasarkan korelasi
antar variabel. Di sini peneliti dapat mengetahui besarnya kontribusi
variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta besarnya arah
hubungan yang terjadi.
l. Penelitian Pengujian Teori
Merupakan penelitian yang memiliki misi untuk menguji seberapa kuat
dan validitas sebuah teori.
1.3. Proses Penelitian

Proses penelitian terdiri atas cara mengidentifikasi, menemukan, menilai,


dan menganalisis informasi yang dbutuhkan untuk mendukung pertanyaan
penelitian, serta mengembangkan dan mengekspresikan ide-ide. Ini adalah proses
yang harus dilalui setiap kegiatan penelitian, termasuk saat menulis laporan
ataupun menyusun presentasi. Secara detail, proses penelitian meliputi :
1. Memilih area penelitian.
Anda diharapkan telah memilih area penelitian sesuai dengan minat. Jika Anda
menemukan bidang penelitian dan masalah penelitian yang benar-benar
menarik bagi Anda, sudah pasti seluruh proses penulisan Anda akan jauh lebih
mudah.
2. Merumuskan tujuan penelitian.
Pilihan antara rumusan penelitian dan pengembangan hipotesis bergantung
pada pendekatan penelitian. Sangat penting untuk memastikan rumusan
penelitian dan hipotesis penelitian sebelum melanjutkan penelitian.
3. Melakukan tinjauan literatur.
Tinjauan literatur merupakan tahap terpanjang dalam proses penelitian.
Sebenarnya, tinjauan literatur telah dimulai sebelum rumusan tujuan
penelitian ditentukan. Anda harus memastikan apakah masalah penelitian
yang sama telah diteliti sebelumnya melalui kajian literatur.
4. Memilih metode pengumpulan data.
INTRODUCTION TO RESEARCH |9

Metode pengumpulan data perlu dipilih berdasarkan analisis kritis atas


kelebihan dan kekurangan beberapa metode pengumpulan data. Penelitian
yang melibatkan pengumpulan data primer, diskusi mendalam tentang
kelebihan dan kekurangan metode pengumpulan data primer harus dimasukkan
dalam metodologi.
5. Mengumpulkan data primer.
Pengumpulan data primer (seperti kuesioner) perlu didahului dengan
melakukan uji coba. Pengumpulan data primer bukanlah tahap wajib untuk
semua penelitian. Anda dapat melewati tahap ini jika melakukan penelitian
berbasis data sekunder.
6. Analisis data.
Analisis data berperan penting dalam capaian maksud dan tujuan penelitian.
Metode analisis data dapat bervariasi antara penelitian berbasis data sekunder
ataupun primer, serta antara penelitian kualitatif dan kuantitatif.
7. Mencapai kesimpulan.
Kesimpulan berhubungan dengan tingkat capaian tujuan penelitian.
Kesimpulan dapat mencakup keterbatasan penelitian serta saran untuk
penelitian lebih lanjut.
1.4. Metode Hypothetico-Deductive
Penelitian ilmiah mengikuti langkah demi langkah, logika, terorganisir,
dan rigor (metode ilmiah) untuk menemukan solusi terhadap suatu masalah.
Metode ilmiah awalnya dikembangkan dalam konteks ilmu alam dan telah
menjadi dasar dari banyak penemuan penting. Metode Hypothetico-Deductive
(metode H-D), dipopulerkan oleh Karl Popper. Metode hypothetico-deductive
menyediakan pendekatan yang berguna dan sistematis untuk menghasilkan
pengetahuan untuk memecahkan masalah dasar dan manajerial.
Tujuh langkah dalam metode Hypothetico-Deductive dari penelitian, adalah :
1. Mengidentifikasi area masalah yang luas. Proses penelitian dimulai dari
pengamatan untuk mengidentifikasi bidang riset yang diminati dan
memerlukan pemecahan masalah
2. Mendefinisikan pernyataan masalah. Penelitian ilmiah dimulai dengan maksud
atau tujuan penelitian. Mengumpulkan informasi awal tentang faktor-faktor
terkait dengan masalah penelitian dapat membantu peneliti untuk
mempersempit area masalah yang luas dan mendefinisikan pernyataan
masalah.
3. Mengembangkan hipotesis.
Variabel dikaji untuk memastikan kontribusi atau pengaruhnya untuk
menjelaskan mengapa masalah terjadi dan bagaimana masalah dapat
diselesaikan. Hubungan antar variabel perlu di identifikasi berdasarkan teori
sehingga penelitian dapat meyakinkan bahwa antar variabel memiliki
keterkaitan untuk menjawab masalah penelitian. Hipotesis ilmiah harus
memenuhi dua persyaratan. Pertama, hipotesis harus dapat diuji. Kedua,
salah satu prinsip utama dari metode hypothetico-deductive adalah hipotesis
juga dapat dibantah. Menurut Karl Popper, pembantahan atas hipotesis
penting karena hipotesis tidak dapat dikonfirmasi; selalu ada kemungkinan
bahwa penelitian di masa depan akan menunjukkan bahwa hipotesis itu salah.
4. Menentukan pengukuran.
Variabel dalam kerangka pemikiran akan diukur dalam beberapa cara. Untuk
menguji hipotesis karyawan yang tidak responsif dapat mempengaruhi
kehilangan pelanggan, peneliti perlu mengoperasionalkan perilaku tidak
responsif karyawan dengan kehilangan pelanggan.
INTRODUCTION TO RESEARCH | 10

5. Pengumpulan data.
Setelah menentukan bagaimana mengukur variabel, selanjutnya data
dikumpulkan untuk menjawab hipotesis. Data-data ini kemudian membentuk
dasar untuk analisis data.
6. Analisis data.
Pada langkah ini, data yang terkumpul lalu dianalisis secara statistik untuk
menjawab hipotesis penelitian. Misalnya, untuk melihat apakah
ketidakpedulian karyawan mempengaruhi kehilangan pelanggan, maka perlu
dilakukan analisis korelasi untuk menentukan hubungan antara variabel-
variabel tersebut.
7. Interpretasi data.
Langkah ini berkaitan dengan cara peneliti untuk memutuskan apakah
hipotesis diterima atau ditolak dengan menafsirkan makna dari hasil analisis
data. Misalnya, jika ditemukan analisis data bahwa peningkatan daya tanggap
karyawan berhubungan negatif dengan kehilangan pelanggan, maka kita
dapat menyimpulkan bahwa jika ingin meningkatkan retensi pelanggan,
karyawan harus dilatih untuk lebih responsif.
Singkatnya, tujuh langkah metode Hypothetico-Deductive harus dilalui dalam
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah penelitian.
1.5. Aliran dalam penelitian
Pendekatan ilmiah untuk penelitian dapat membantu peneliti untuk
mendapatkan kebenaran tentang subjek penelitian. Semua penelitian didasarkan
pada kepercayaan tentang dunia di sekitar kita (ontologi) dan kemungkinan yang
dapat ditemukan dengan penelitian. Peneliti yang berbeda memiliki ide yang
berbeda tentang masalah.
Ketidaksepakatan tentang sifat pengetahuan atau bagaimana kita
mengetahui (epistemologi) memiliki sejarah panjang pada penelitian bisnis.
Pertanyaan seperti "Apa itu pengetahuan?", "Bagaimana kita memperoleh
pengetahuan?" telah memukau para filsuf dan peneliti di berbagai bidang selama
lebih dari 2.000 tahun. Secara singkat perspektif paling penting untuk penelitian
kontemporer dalam bisnis, berkaitan dengan aliran positivism, constructionism,
critical realism, dan pragmatism.
1. Positivism
Positivisme adalah aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-
satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktivitas yang
berkenaan dengan metafisik. Tidak mengenal adanya spekulasi semua
berdasarkan pada data empiris. Bagi seorang positivism, dunia beroperasi
oleh hukum sebab dan akibat yang dapat dilihat jika menggunakan
pendekatan ilmiah melalui penelitian. Aliran positivism prihatin dengan
kekakuan (rigor) dan replikasi penelitian, keandalan pengamatan, dan
generalisasi hasil penelitian. Mereka menggunakan penalaran deduktif untuk
mengemukakan teori-teori yang dapat diuji dengan menggunakan desain
penelitian dan ukuran objektif yang telah ditentukan sebelumnya. Pendekatan
kunci dari peneliti positivism adalah eksperimen yang memungkinkan untuk
menguji hubungan sebab dan akibat melalui manipulasi dan pengamatan.
Beberapa kaum positivism percaya bahwa tujuan penelitian hanya untuk
menggambarkan fenomena yang dapat diamati dan diukur secara objektif.
2. Constructionism
Aliran ini menyatakan bahwa penelitian merupakan upaya untuk memahami
realitas pengalaman manusia.
INTRODUCTION TO RESEARCH | 11

Aliran constructionism tertarik pada bagaimana pandangan orang tentang


dunia dihasilkan dari interaksi dengan orang lain. Metode penelitian para
peneliti constructionism sering bersifat kualitatif. Focus group discussion dan
wawancara tidak terstruktur memungkinkan mereka untuk mengumpulkan
data dan berorientasi pada keunikan kontekstual dunia yang sedang dipelajari.
Kaum constructionism sering lebih peduli dengan memahami kasus tertentu
daripada generalisasi dari temuan mereka. Ini masuk akal dari sudut pandang
kaum constructionism; tidak ada realitas objektif untuk digeneralisasi.
3. Critical Realism
Critical realism adalah kombinasi dari kepercayaan pada realitas eksternal
(kebenaran obyektif) dengan penolakan terhadap realitas eksternal dapat diukur
secara objektif; pengamatan (terutama pengamatan fenomena yang tidak dapat
diamati dan ukur secara langsung, seperti kepuasan, motivasi, budaya) akan
selalu menjadi subyek interpretasi. Oleh karena itu, kaum critical realism kritis
terhadap kemampuan untuk memahami dunia dengan pasti. Ketika seorang
positivism percaya bahwa tujuan penelitian adalah untuk mengungkap
kebenaran, critical realism percaya bahwa tujuan penelitian adalah untuk
menjawab tujuan, walaupun sulit untuk mencapainya. Menurut sudut pandang
critical realism, ukuran fenomena seperti emosi, perasaan, dan sikap sering
bersifat subyektif. Kaum critical realism juga percaya bahwa para peneliti
perlu menggunakan triangulasi di berbagai metode, pengamatan, untuk
mendapatkan ide yang lebih baik tentang apa yang terjadi di sekitar.
4. Pragmatism
Pragmatism tidak mengambil posisi tertentu untuk membuat penelitian yang
baik. Mereka merasa bahwa penelitian tentang fenomena obyektif, yang
dapat diamati dan memiliki makna subyektif dapat menghasilkan
pengetahuan yang berguna dan bergantung pada pertanyaan penelitian. Fokus
kaum pragmatism adalah penelitian praktis dan terapan, di mana sudut
pandang yang berbeda pada penelitian dan subjek yang diteliti membantu
dalam memecahkan masalah (bisnis). Pragmatism menggambarkan
penelitian sebagai proses di mana konsep dan makna (teori) adalah
generalisasi dari tindakan dan pengalaman masa lalu, dan interaksi yang
dimiliki dengan lingkungan sekitar. Dengan demikian, kaum pragmatism
menekankan sifat penelitian yang dibangun secara sosial; peneliti yang
berbeda mungkin memiliki ide dan penjelasan berbeda.
Bagi kaum pragmatism, berbagai perspektif, ide, dan teori dapat membantu
untuk mendapatkan pemahaman tentang dunia sehingga mendukung
eklektisme dan pluralisme. Kaum pragmatism menekankan hubungan antara
teori dan praktik. Bagi seorang pragmatism, teori berasal dari praktik dan
kemudian diterapkan kembali ke praktik.

KESIMPULAN
Penelitian di bidang bisnis dan manajemen dijelaskan sebagai upaya
sistematis dan terorganisir untuk menyelidiki berbagai masalah khusus yang
dihadapi manager dalam lingkungan kerja dan membutuhkan solusi. Intinya, riset
bisnis menyediakan informasi yang diperlukan yang memandu para manajer
untuk membuat keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah secara sukses.
Teori dan informasi memainkan peran penting dalam penelitian.
INTRODUCTION TO RESEARCH | 12

Penelitian dapat dilakukan dengan dua tujuan berbeda. Salah satunya untuk
memecahkan masalah yang dihadapi manajer dalam pengaturan kerja. Penelitian
seperti ini disebut penelitian terapan. Penelitian lainnya yaitu penelitian dasar.
Pada prinsipnya, penelitian dasar menghasilkan tubuh pengetahuan (body of
knowledge) dengan memahami bagaimana masalah tertentu terjadi dalam
organisasi dan membutuhkan penyelesaian.
Proses penelitian terdiri atas cara mengidentifikasi, menemukan, menilai,
dan menganalisis informasi yang dbutuhkan untuk mendukung pertanyaan
penelitian, serta mengembangkan dan mengekspresikan ide-ide. Ciri-ciri atau
karakteristik pembeda utama dari penelitian ilmiah adalah purposiveness
(memiliki tujuan yang jelas); rigor (menggunakan landasan teori dan metode
pengujian hipotesis yang relevan); testability (mengembangkan hipotesis yang
dapat diuji dari kajian pustaka atau berdasarkan penyajian data); replicability
(memiliki kemampuan untuk direplikasi atau diteliti ulang); precision and
confidence (menghasilkan data yang akurat sehingga dapat dipercaya)
Objectivity (menarik kesimpulan secara objektif); generalizability (hasil penelitian
dapat digeneralisasi) dan parsimony (kemampuan untuk menjelaskan fenomena
penelitian secara sederhana tetapi jelas) dan terukur
Metode hypothetico-deductive menyediakan pendekatan yang berguna dan
sistematis untuk menghasilkan pengetahuan untuk memecahkan masalah dasar
dan manajerial. Metode deduktif hipotetis melibatkan tujuh langkah:
mengidentifikasi area masalah yang luas, mendefinisikan pernyataan masalah,
mengembangkan hipotesis, menentukan pengukuran, pengumpulan data, analisis
data dan interpretasi data. Metode ilmiah menggunakan penalaran deduktif untuk
menguji teori tentang topik yang menarik.

REFERENSI
Uma Sekaran. (2020). Research methods for business : a skill building approach. 08. John Wiley & Sons, Inc.
ISBN: 9781119683537. Chapter 1, 2

Mark Saunders. (2016). Research methods for business students. 07. Pearson Education Limited. ISBN:
9781292016627. Chapter 1

Anda mungkin juga menyukai