discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/317231356
CITATIONS READS
0 56
2 authors, including:
Yosep Septiana
AMIK Garut
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Yosep Septiana on 30 May 2017.
ABSTRAK - Feasibility Study untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis merupakan salah satu langkah awal yang
tepat, bagi anda yang ingin merambah di dunia bisnis. Terutama dalam bidang perdagangan, jasa, bahkan manufaktur dan masih
banyak yang lainnya lagi. Pengaplikasian dari feasibility study untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis memang
sangat penting sekali untuk di jadikan landasan utama yang kuat untuk menghindari dan mencegah adanya hal hal yang tidak di
inginkan oleh anda sebagai pelaku bisnis di kemudian hari, yang berkaitan dengan kerugikan usaha anda. Dengan menggunakan
feasibility study ini, maka tidak salah lagi bahwa anda akan mendapatkan deskripsi awal mengenai layak atau tidak layaknnya
bisnis. Sehingga dapat mendapatkan hasil keputusan mengenai lanjutkan atau tidaknya bisnis yang anda jalankan. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam hal Feasibility Study untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis dapat membantu manusia
dalam meningkatkan produktivitas, efektivitas, efisiensi, mutu, serta problem solving (pemecahan masalah) dalam hal ini sebagai
pendukung keputusan layak atau tidaknya sebuah bisnis di jalankan. Dalam penelitian ini, peneliti merancang suatu sistem
pendukung keputusan feasibility study untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis berorientasi solver. Hasil yang
diperoleh dari sistem pendukung keputusan ini adalah analisis investasi berupa BEP, NPV, IRR, Ratio B/C dan Payback Period.
Sistem pendukung keputusan feasibility study untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis ini merupakan sistem
pendukung keputusan berorientasi solver yang dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Foxpro 9.0. Metode
perancangan sistem yang digunakan adalah metode incremental model. Adapun dalam pendekatan perancangannya yang
digunakan adalah pendekatan berorientasi objek.
1
ISSN 1978-8444
Jurnal Wawasan Ilmiah
Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
analisis investasi berupa BEP, NPV, IRR, Ratio B/C dan pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen
Payback Period. dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat
analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab
Maksud dan Tujuan Penelitian dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki
Adapun maksud dan tujuan dari penelitan ini adalah kekuatan besar (powerfull) yang dapat mendukung
sebagai berikut: pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur (Yani
1. Maksud Penelitian dan Kurniadi, 2015).
Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang Sistem pendukung keputusan menyajikan kepada
sistem pendukung keputusan feasibility study untuk pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki
menilai kelayakan implementasi suatu bisnis berorientasi kemampuan tinggi untuk analisis data penting. Dengan kata
solver. lain, sistem pendukung keputusan menggabungkan sumber
2. Tujuan Penelitian daya intelektual seorang individu dengan kemampuan
Berdasarkan rumusan dan batasan masalah, maka tujuan komputer dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut: keputusan (Saliman, 2011:4-6).
a. Ingin memaparkan aturan-aturan mengenai penilaian Berdasarkan definisi-definisi tesebut, sistem pendukung
kelayakan implementasi suatu bisnis, dengan keputusan merupakan sistem terkomputerisasi yang dirancang
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif bagi penggunanya
agar dapat lebih dipahami oleh masyarakat. agar memudahkan integrasi antara berbagai komponen dalam
b. Ingin merancang suatu sistem pendukung keputusan proses pengambilan keputusan seperti prosedur, kebijakan dan
feasibility study untuk menilai kelayakan teknik analisis guna membentuk kerangka keputusan yang
implementasi suatu bisnis berorientasi solver. cepat, akurat dan fleksibel.
2
ISSN 1978-8444
Jurnal Wawasan Ilmiah
Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
3
ISSN 1978-8444
Jurnal Wawasan Ilmiah
Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
Adapun tahapan-tahapan dalam perancangan sistem 1. menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif
dengan menggunakan incremental model seperti yang dan siap pakai untuk mengembangkan dan pertukaran
diungkapkan oleh Riswanto (2010:8-16) adalah sebagai model-model yang berarti;
berikut: 2. menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi
1. Analysis untuk memperluas konsep-konsep itu;
Analisis sistem didefinisikan penguraian dari suatu 3. mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman
sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dan proses pengembangan tertentu;
komponennya dengan maksud untuk 4. menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan- pemrograman;
permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan- 5. mendorong pertumbuhan konsep-konsep pengembangan
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang level lebih tinggi seperti komponen, kolaborasi,
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan- framework dan pattern.
perbaikannya. Menurut Nugroho (2009: 6-9), model-model diagram
2. Design dalam UML:
Design berkonsentrasi pada bagaimana sistem 1. Use Cace Diagram
dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis. Use case diagram yaitu menggambarkan seluruh
Tahapan Design adalah tahapan merubah requirement interaksi yang terjadi di dalam sistem, interaksi tersebut
yang masih berupa konsep menjadi spesifikasi sistem bisa terjadi antara aktor dengan aktor lainnya atau antara
yang riil. aktor dengan sistem.
3. Coding 2. Class Diagram
Coding merupakan penerjemahan design dalam Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi
bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain
programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan 3. Activity Diagram
tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Activity diagram yaitu menggambarkan kegiatan atau
Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam use case diagram
dalam tahapan ini. Pengkodean merupakan proses secara berurutan dan teratur.
menterjemahkan perancangan design ke bentuk yang 4. Sequence Diagram
dapat dimengerti oleh mesin, dengan menggunakan Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan
bahasa pemrograman. perilaku pada sebuah scenario. Sequence diagram
4. Testing menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di
Pada tahapan ini dilakukan beberapa hal yaitu: sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dsb.) berupa
a. Testing, hasil kode program yang telah dihasilkan message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence
dari tahapan disain fisik, diuji. Tujuan pengujian ada diagram biasa digunakan untuk menggambarkan
2 (dua). Dari sisi pengembang sistem, harus dijamin scenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan
kode program yang dibuat bebas dari kesalahan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan
sintaks maupun logika. Dari sisi pengguna program output tertentu.
yang dihasilkan harus mampu menyelesaikan
masalah yang ada pada klien dan sistem baru harus Bahasa Pemrograman Visual Foxpro 9
mudah dijalankan dan dipahami oleh end user. Menurut Budiarto (2011:1), “Microsoft Visual Foxpro 9
b. Instalasi, setelah program lulus uji coba, maka merupakan perangkat lunak yang orientasinya adalah aplikasi
software dan hardware akan diinstal pada organisasi bisnis, khususnya yang memakai database (pengolahan data)
atau perusahaan klien dan secara resmi mulai yang datanya cukup banyak”. Microsoft Visual Foxpro 9
digunakan untuk menggantikan sistem lama. merupakan salah satu sistem manajemen database (database
management system) berorientasi objek yang memungkinkan
Pemodelan Data Berorientasi Objek dengan Menggunakan pembuatan aplikasi database yang tangguh dengan cepat dan
Unified Modelling Language (UML) mudah. Kemudahan pembuatan aplikasi menggunakan Visual
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa Foxpro 9 antara lain karena pemrograman Visual Foxpro 9
standar untuk melakukan spesifikasi, visualisasi, konstruksi, secara procedural dan sekaligus berorientasi objek (object
dan dokumentasi dari komponen-komponen perangkat lunak oriented programming) yang berjalan seiring dan saling
dan digunakan untuk pemodelan bisnis (Badriyah, 2007:3). terkait. Pemrograman procedural yang dikerjakan bersama-
UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di sama dengan pemrograman berorientasi objek dan dilengkapi
dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. UML desain interaktif menjadikan Visual Foxpro 9 banyak
menggunakan notasi grafis untuk menyatakan suatu desain. digunakan oleh para programmer Windows saat ini.
Pemodelan dengan UML berarti menggambarkan yang ada Secara garis besar pembuatan aplikasi meliputi proses-
dalam dunia nyata ke dalam bentuk yang dapat dipahami proses sebagai berikut ini seperti yang diungkapkan oleh
dengan menggunakan notasi standar UML (Nugroho, 2009:4). Budiarto (2011:1):
Adapun tujuan UML adalah: 1. Merencanakan atau merancang aplikasi
2. Membuat database (tabel, view dan relasi tabel).
4
ISSN 1978-8444
Jurnal Wawasan Ilmiah
Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
5
ISSN 1978-8444
Jurnal Wawasan Ilmiah
Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
makin lama makin lengkap sampai versi terlengkap dihasilkan 5. Model Profitability Index (PI)
sebagai produk akhir dari proses.
Adapun tahapan-tahapan dalam pengembangan
perangkat lunak dengan menggunakan incremental model
adalah sebagai berikut:
Berdasarkan model Sistem Pendukung Keputusan diatas
1. Analysis
maka untuk menentukan kelayakan usaha dibuat kriteria
Dalam tahapan ini, data-data dianalisis untuk
sebagai berikut:
mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam
1. Jika (ARR + NPV + IRR + PI) > 100% dan PBP < umur
menilai kelayakan implementasi suatu bisnis yang terjadi
investasi , maka usaha di bidang manufaktur layak
di masyarakat, kemudian dirumuskan penyelesaian
dijalankan.
masalahnya. Setelah itu dari hasil analisis dibuatkan
2. Jika (ARR + NPV + IRR + PI) < 100% dan PBP > umur
aliran proses bisnis, model data dan analisis SWOT
investasi, maka usaha di bidang manufaktur tidak layak
(Strong, Weakness, Opportunity, Threat).
dijalankan.
2. Design
3. Jika (ARR + NPV + IRR + PI) < 100% dan PBP < umur
Dalam tahapan ini, dilakukan design terhadap pemodelan
investasi , maka usaha di bidang manufaktur tidak layak
data, struktur menu sampai rancangan interface dari
dijalankan.
sistem pendukung keputusan feasibility study yang akan
4. Jika (ARR + NPV + IRR + PI) > 100% dan PBP > umur
dirancang.
investasi , maka usaha di bidang manufaktur tidak layak
3. Coding
dijalankan.
Pada bagian ini, penulis menterjemahkan dari hasil
analisis dan desain ke dalam kode-kode program.
KESIMPULAN DAN SARAN
4. Testing
Kesimpulan
Pada tahapan ini, setelah kita selesai dalam pengkodean
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka
maka hasil rancangan kita siap untuk di running, baik itu
dapat disimpulkan bahwa:
per unit maupun keseluruhan sistem. Hal ini untuk
1. Analisa yang dilakukan terhadap kelayakan usaha
menguji apakah program yang kita buat harus diperbaiki
manufaktur ini berdasarkan proyeksi keuangan yang
atau sudah sesuai yang kita inginkan.
terdiri dari proyeksi harga pokok produksi, harga pokok
penjualan, rugi laba, neraca dan arus kas.
2. Berdasarkan proyeksi tersebut maka dapat dinilai apakah
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN FEASIBILITY
usaha manufaktur layak dijalankan atau tidak
STUDY UNTUK MENILAI KELAYAKAN SEBUAH
berdasarkan parameter-parameter keuangan yaitu
BISNIS
Payback Periode, Average Rate of Return, Profitability
Model Sistem Pendukung Keputusan yang digunakan
Index, Internal Rate of Return dan Net Present Value.
dalam penelitian ini adalah Model Keuangan yang terdiri dari
3. Dengan demikian dengan menggunakan Sistem
beberapa parameter yaitu:
Pendukung Keputusan ini maka calon investor atau pihak
1. Model Payback Periode
manajemen dapat lebih mudah dan cepat dalam menerima
informasi tentang kelayakan usaha yang akan dijalankan.
Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan dari hasil
2. Model Average Rate of Return (ARR)
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penilaian kelayakan usaha di bidang manufaktur yang
menekankan pada aspek keuangan ini tentunya akan lebih
mendukung keputusan perusahaan atau calon investor
setelah gagasan untuk mengembangkan usaha
manufaktur ini layak ditinjau dari aspek pemasaran,
teknik dan teknologis.
2. Perusahaan atau calon investor sebaiknya sudah memiliki
data-data keuangan yang akan disimulasikan supaya
3. Model Net Present Value (NPV) memperoleh hasil perhitungan yang lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, Eka Puji. Analisis Proses Bisnis. Jakarta:
Universitas Indonesia. 2012.
4. Model Internal Rate of Return (IRR)
Arianti, Dwi. Rekayasa Perangkat Lunak “Model
Incremental”. Denpasar: STIKOM Bali. 2013.
Bariah, Siti Husnul. Rekayasa Sistem Informasi. Garut: AMIK
Garut. 2015.
6
ISSN 1978-8444
Jurnal Wawasan Ilmiah
Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
Budiarto, Raden. Dasar-Dasar Visual Foxpro. Jakarta: Silvi. Analisis Kelayakan Investasi dan Usaha Ikan Gurami Di
STMIK STI&K. 2011. Perusahaan Mekarsari, Kota Depok. Fakultas Pertanian
Darlya, Annisa. Visual Foxpro 9. Tangerang: STMIK Jurusan Agribisnis. IPB. 2011.
Raharja. 2014. Subri, Ahmad. Rancang Bangun Sistem Penunjang Keputusan
Hassanudin, Philip. Analisa Kesehatan Melalui Visualisasi Penentuan Mustahik dengan Pendekatan AHP. Jakarta:
Darah. Jakarta: PT. Matolindo Primantara. 2014. UIN Syarif Hidayatullah. 2011.
Prasetyo, Eddy. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Yani, Erwan., Kurniadi, Dede. Perancangan Arsitektur Untuk
Politeknik Telkom. 2011. Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Program
Primyastanto. Feasibility Study Usaha Perikanan (Sebagai Studi Perguruan Tinggi Menggunakan Differential
Aplikasi dari Teori Studi Kelayakan Usaha Perikanan). Aptitude Test (DAT). Jurnal Wawasan Ilmiah 7.12
Universitas Brawijaya Press. Malang. 2011. (2015).
Rahilah. Aplikasi Penerjemah Bahasa Madura-Indonesia dan -10-2014]
Indonesia-Madura menggunakan Free Contex Parsing www.washington.edu [05-10-2014]
Algorithm. Madura: Universitas Trunojoyo. 2013. Warr, Alan. Strategic opportunities and Information Systems
Riswanto, Eko. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Management. Cranfield: Bedford MK43 OAL. 1990.
Yogyakarta: STMIK El-Rahma. 2010. Womack, J.Pones .T.. “Lean Thinking”. USA: Prentice Hall.
Saliman. Mengenal Decision Support System (DSS). 1990.
Yogyakarta: UNY. 2011. www.businessdictionary.com [09-10-2014]
www.washington.edu [05-10-2014]
7
ISSN 1978-8444