Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pada penelitian tugas akhir ini, penulis mengambil objek dari sebuah

perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang. Objek yang diambil

yaitu CV. Sukses Makmur Sentosa Palembang yang beralamat di ……

3.2 Metode Pengumpulan Data

3.2.1 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu

data yang diambil langsung dari objek penelitian berupa data pengiriman

barang pada CV. Sukses Makmur Sentosa, dan data sekunder yang

dikumpulkan melalui referensi Jurnal, buku, maupun skripsi yang

berkaitan dengan penelitian penulis.

3.2.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari CV.

Sukses Makmur Sentosa Palembang. Adapun data yang dipakai dalam

penelitian ini adalah data pengiriman barang CV. Sukses Makmur Sentosa

Palembang.

3.2.3 Cara Pengumpulan Data

Berikut ini beberapa cara yang digunakan penulis untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini:


1. Observasi

Penulis melakukan observasi ke objek penelitian yang

diteliti untuk mengamati dan menganalisis data-data apa saja

yang diperlukan dalam penelitian ini, serta untuk lebih

memahami permasalahan yang dialami objek penelitian. Serta

apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang

dialami objek penelitian.

2. Studi Pustaka

Cara ini digunakan penulis guna untuk mencari bahan yang

dapat mendukung penulis dalam proses penelitian agar dapat

menyelesaikan masalah melalui buku, jurnal, internet, maupun

penelitian lainnya yang dapat mendukung penelitian yang

dilakukan penulis.

3. Wawancara

Penulis dalam proses pengumpulan data melakukan

wawancara langsung dengan pemilik bisnis untuk menanyakan

langsung mengenai masalah apa yang sedang dialami oleh

perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.3 Metode Pengembangan Sistem

3.3.1 Metode FAST (Framework Application of System

Thinking)

Framework Application of System Thinking atau FAST merupakan

kerangka kerja cerdas yang cukup fleksible untuk menyediakan tipe tipe

berbeda proyek maupun strategi dan berisi gabungan dari praktik praktik
penggunaan metode pengembangan sistem yang dapat ditemui dalam

banyak metode refensi dan komersial (Whitten & Bentley, 2007). FAST

terdiri dari beberapa fase, yang terdiri dari Scope Definition (lingkup

definisi) – Problem Analysis (Analisis Permasalahan) - Requirement

Analysis (Analisis Kebutuhan) – Decision Analysis (Analisis Keputusan) -

Logical Design (Desain Logis) - physical Design & Integration (Desain

Fisik dan Integrasi) - Construction & Testing - Installation & Delivery.

(Whitten and Bentley, 2007)

1. Scope Definition (lingkup definisi)

Pada tahapan ini menentukan lingkup dari perancangan dashboard

information system. pada tahapan definisi lingkup menggunakan tools

PIECES sebagai dasar pengukuran yaitu diukur dari Performance,

Information Economy, Control, Efficiency, dan Service.

2. Problem Analysis (Analisis Permasalahan)

Ditahapan ini masalah akan dianalisis dan didefinisikan setelah

sebelumnya penulis telah mempelajari dan memahami proses bisnis

yang diterapkan. Dengan memahami proses bisnis maka dapat

ditemtukan masalah, peluang serta arahan yang diperlukan guna untuk

memperbaiki sistem yang telah berjalan, serta mengetahui halangan

apa saja yang dialami untuk menerapkan sistem yang baru. Hasil dari

analisis diharapkan dapat meningkatkan kinerja bisnis yang ada serta

dilanjutkan dengan cause and effect analysis maka diharapkan dapat

untuk menyelesaikan masalah yang ada.

3. Requirement Analysis (Analisis Kebutuhan)


Fase ini menjelaskan mengenai kebutuhan apa saja yang

diperlukan dalam mengembangkan sistem yang baru. Kebutuhan ini

disesuaikan dengan kebutuhan pengguna terhadap sistem yang baru,

kebutuhan ini biasanya dibagi menjadi 2 yaitu: kebutuhan fungsional

dan kebutuhan non-fungsional. Kebutuhan fungsional adalah

kebutuhan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan

proses bisnis untuk mengembangkan sistem yang baru. Kebutuhan

fungsional teridiri dari proses-proses apa saja yang nantinya akan

disediakan oleh sistem yang baru. Sedangkan kebutuhan non-

fungsional mencakup kebutuhan yang dijabarkan dalam kebutuhan.

Kebutuhan non-fungsional biasanya terdiri dari 4, yaitu: Usability,

Portability, Reliability, dan Supportability. Usability merupakan

kebutuhan non-fungsional yang berhubungan dengan kemudahan

sistem yang baru untuk digunakan oleh pemakai baru. Portability

adalah kemudahan sistem baru untuk diakses oleh penggunanya dari

segi waktu, tempat, maupun perangkat. Reliability adalah kebutuhan

terkait dengan keandalan sistem. Supportability merupakan kebutuhan

terkait dengan dukungan yang disediakan sistem terhadap

penggunanya.

4. Logical Design (Desain Logis)

Fase ini berguna untuk merancang logika yang nantinya akan

berfungsi sebagai penerjemah persyaratan-persyaratan bisnis ke

model-model sistem.

5. Decision Analysis (Analisis Keputusan)


Fase ini berguna untuk mengambil keputusan mengenai

penggunaan teknologi yang akan digunakan serta mengidentifikasi

berbagai kandidat solusi, membandingkannya, serta memperbarui

rencana proyek.

6. physical Design & Integration (Desain Fisik dan Integrasi)

Fase ini bertujuan untuk mentransformasikan hasil dari

perancangan logika yaitu DFD (Data Flow Diagram) menjadi PDFD

(Physical Data Flow Diagram).

7. Construction & Testing

Setelah semua tahap telah selesai dengan baik maka sistem baru

yang dibutuhkan oleh pengguna sudah dapat dikembangkan. Dalam

fase ini berisi pembangunan sistem yang baru serta pengujian setiap

komponennya apakah telah sesuai dengan kebutuhan dan proses bisnis

yang ada.

8. Installation & Delivery

Setelah memastikan bahwa hasil dari konstruksi telah memenuhi

kebutuhan dan telah melewati tahapan uji coba maka sistem baru akan

dipasang ke perusahaan terkait. Dalam tahap ini juga termasuk

memberikan pelatihan kepada penggunanya agar dapat menggunakan

sistem baru dengan lancar.

3.4 CRM (Customer Relationship Management)

3.4.1 Tiga Fase CRM

Pada CRM terdapat tiga fase yang digunakan yaitu:

acquiring, enhacing, dan retaining. Setiap fase tersebut sangat


berpengaruh pada pelanggan dengan cara yang berbeda. Dimana

setiap fase memiliki penjelasan yang berbeda seperti dibawah ini:

Acquiring new customers dimana perusahaan memperoleh

pelanggan baru dengan menawarkan produk atau jasa suatu

perusahaan. Perusahaan harus menunjukan bagaimana mreka

membuat sesuatu yang berbeda dengan mengedepankan

kenyamanan dan inovasi.

Enhancing the probability of existing customers, dimana

perusahaan meningkatkan hubungan dengan pelanggan denga

mengedepankan cross-selling dan up-selling, dengan demikian

hubungan dengan pelanggan akan menjadi lebih dalam.

Retaining profitable customers for life, dimana perusahaan

harus mampu mempertahankan pelanggan yang menguntungkan

untuk menjadi pelanggan tetap perusahaan tersebut. Fokus utama

dalam hal ini bukanlah mengenai apa yang diinginkan oleh pasar,

tetapi apa yang diinginkan oleh pelanggan. Dengan demikian,

layanan yang diberikan oleh perusahaan harus bisa beradaptasi

dengan ketertarikan pelanggan tersebut.(Yudi et al., 2019)

3.4.2 Strategi CRM

Strategi yang akan digunakan perusahaan untuk

meningkatkan kesetiaan pelanggan adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi
a. Memberikan informasi mengenai status

pengantaran barang.

b. Memberikan informasi mengenai promo yang

sedang berlangsung.

c. Memberikan informasi mengenai status

pembayaran jasa yang dilakukan.

2. Layanan

a. Memberikan layanan pengantaran barang yang

cepat dan aman.

b. Memberikan layanan pengaduan masalah.

Anda mungkin juga menyukai