Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian


Metode penelitian adalah cara untuk secara sistematis menyelesaikan
masalah penelitian. Dengan kata lain adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
penelitian dilakukan secara ilmiah. Di dalamnya kita mempelajari berbagai
langkah-langkah yang umumnya diadopsi oleh seorang peneliti dalam
mempelajari masalah penelitiannya bersama dengan logika yang mendasari
penelitian tersebut (Warmansyah, 2020).
Dari pernyataan di atas, penulis kemudian menentukan langkah-langkah
yang akan dilalui dalam penelitian yang dilakukan pada Batik Astha Mas mulai
dari identifikasi masalah yang terjadi sampai dengan hasil penelitan, yang
membentuk sebuah alur yang sistematis. Hal ini bertujuan sebagai pedoman
penulis dalam melaksanaan penelitian tidak menyimpang dan hasil yang
dicapai sesuai dengan tujuan yang ditentukan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terapan (reseach
applied) dengan pendekatan studi kasus. Penulis memulai dengan
mengidentifikasi masalah yang terjadi pada objek penelitian, kemudian
menentukan solusi permasalahan dengan membuat model sistem usulan yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna.

3.2. Identifikasi Masalah


Langkah paling awal yang dilakukan oleh peneliti setelah memperoleh dan
menentukan topik penelitiannya adalah mengidentifikasi permasalahan yang
hendak diteliti. Identifikasi ini dimaksudkan sebagai penegasan batasan
permasalahan sehingga cakupan penelitian tidak keluar dari tujuan yang
ditentukan. Dalam penelitian ini, proses identifikasi masalah dimulai dengan
terlebih dahulu melihat kondisi aktual yang terjadi di lapangan dan kemudian
peneliti merumuskannya untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Setelah
merumuskan objek penelitian kemudian langkah selanjutnya adalah
menentukan tujuan dari penelitian yang nantinya akan diwujudkan dengan
penyelesaian masalah dari kondisi yang ada pada objek penelitian.

3.3. Perumusan Masalah


Pada tahap ini penulis merangkum permasalahan yang ada menjadi lebih
spesifik agar dapat permasalahan dapat diselesaikan, dengan mengamati dan
mengeksplorasi permasalahan yang ada pada sistem berjalan, kemudian
menentukan solusi dari permasalahan yang ada.

3.4. Objek Penelitian


Dalam penelitian ini, lingkup objek penelitian yang ditetapkan penulis
sesuai dengan permasalahan yang diteliti adalah terkait dengan proses
penjualan produk. Adapun tempat yang dijadikan objek penelitian adalah
Batik Astha Mas yang beralamat di Pasar Tanah Abang Blok A Lantai 2
Los C No. 95, 96, 17 dan Los B No. 141, Jakarta, Indonesia 10260.

21
3.5. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan,
selebihnya berupa tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data penelitian
didapatkan melalui dua sumber data, yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil
wawancara yang diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap
berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan terhadap penelitian.
Termasuk di dalamnya adalah dokumen bisnis yang digunakan oleh
narasumber atau informan, antara lain data nota penjualan, daftar produk
dan harga, serta laporan penjualan, dan lainnya.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung data primer yang digunakan
oleh narasumber atau informan yang sesuai dengan topik penelitian yang
menjadi pembahasan penulis, antara lain berupa studi literatur, jurnal dan
buku terkait dengan topik penelitian.

3.6. Metode Pengumpulan Data


Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis membutuhkan data-data atau
bahan materi yang berhubungan dengan topik penelitian. Ada beberapa metode
yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
a. Wawancara
Penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan wawancara
secara langsung kepada informan guna mendapatkan informasi mengenai
masalah dan kebutuhan yang diinginkan oleh pengguna.
b. Observasi
Penulis mengumpulkan data dengan mengamati secara langsung
ke tempat penelitian. Penulis dapat mengetahui dengan jelas
bagaimana cara kerja dari layanan penjualan pada Batik Astha Mas.
c. Analisis Dokumen
Penulis mengumpulkan data berdasarkan hasil dari dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan keberlangsungan objek penelitian ini,
yang nantinya akan dianalisis secara detil dan lebih lanjut.
d. Studi Literatur
Penulis mencari dan mempelajari jurnal-jurnal penelitian atau prosiding
terdahulu yang telah dipublikasi yang sesuai dengan topik penelitian ini,
kemudian menjadikannya sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian
ini.

3.7. Metode Analisis Bisnis


Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan model bisnis
dengan metode Business Model Canvas (BMC) untuk mengidentifikasi model
bisnis yang diterapkan. Dengan model ini, dapat dipahami sebuah model bisnis
secara garis besar. Konsep dari sebuah model bisnis harus sederhana, relevan,
dan secara intuisi mudah dipahami dengan tidak bermaksud menyederhanakan
fungsi perusahaan yang sangat komplek. Umumnya model ini digunakan untuk

22
menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, mengubah suatu model bisnis agar
bisa menghasilkan kinerja secara maksimal.
Business Model Canvas (BMC) merupakan gambaran atau desain business
plan yang merepresentasikan sembilan blok penting, yang mana kesembilan
blok tersebut saling merelasikan satu dengan yang lainnya untuk membentuk
suatu model bisnis.

3.8. Analisis Data


a. Analisis Masalah
Analisis masalah merupakan kegiatan pengumpulan data dan
informasi dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi serta
melakukan penelitian terhadap masalah yang ada dan akan diuraikan
sebab akibat dari masalah yang ada.
b. Analisis Proses Bisnis
Analisis proses bisnis dilakukan dengan menguraikan urutan
kegiatan proses bisnis berjalan dalam ruang lingkup penelitian,
setelah itu akan dijabarkan menggunakan activity diagram dengan
alat bantu Microsoft Visio.
c. Analisis Data
Analisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan
dari suatu penelitian. Fungsi analisis data yaitu menyimpulkan hasil
penelitian, mengolah data menjadi informasi, sehingga data tersebut
dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab
masalah-masalah suatu penelitian.

3.9. Perancangan Sistem


Teknik perancangan sistem adalah merancang suatu sistem secara
detil berdasarkan hasil analisis terhadap sistem yang ada, sehingga
menghasilkan model sistem usulan yang akan dibuat. Beberapa tools yang
digunakan dalam melakukan perancangan sistem antara lain:
a. Unified Modelling Language (UML)
1) Activity Diagram, digunakan untuk menjelaskan gambaran
tentang uraian kegiatan bisnis proses pada sistem yang akan
dibuat. Tahapan aktivitas yang terdapat pada sistem seperti
proses registrasi akun, login, pemesanan, dan pembuatan laporan
akan diuraikan dalam bentuk activity diagram.
2) Use Case Diagram, digunakan untuk menggambarkan interaksi
antara aktor dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya untuk
mengetahui interaksi apa saja yang dapat dilakukan oleh aktor
pada sistem yang akan dibuat.
3) Class Diagram, digunakan untuk menggambarkan alur logika
database atau model data dalam bentuk relasi antar class atau
entitas yang ada pada sistem yang akan dibuat.
b. User Interface
User interface adalah bagian visual dari sebuah website atau aplikasi
yang memastikan bagaimana seorang user dapat berinteraksi dengan

23
website atau aplikasi tersebut serta bagaimana informasi ditampilan
di layarnya. Untuk merancang user interface dari sistem yang akan
dibuat, penulis menggunakan software Balsamiq Mockups.
c. Interaction Flow Modelling Language (IFML)
Digunakan untuk menggambarkan interaksi antara user dengan
interface dari sistem yang akan dibuat.
d. Component Diagram
Digunakan untuk menggambarkan plugin apa saja yang di-instal
dan digunakan pada sistem yang akan dibuat.

3.10. Strategi Search Engine Optimization (SEO)


Dalam penelitin ini, pendekatan yang digunakan untuk mengoptimasi
kata kunci pencarian produk dalam rangka meningkatnya jumlah pengunjung
dari website E-commerce menggunakan teknik White Hat SEO, yang terbagi
menjadi dua teknik yaitu :
a. On Page SEO, adalah sebuah teknik optimasi SEO yang dilakukan
secara langsung dari Blog, dimulai dari mengatur domain, template dan
lainnya.
b. Off Page SEO, adalah sebuah teknik optimasi yang dilakukan dari luar
blog, contohnya: mempromosikan situs Web ke akun media Sosial
seperti Facebook, Twitter, dan Google Plus.
Untuk mengimplementasikan teknik SEO (Search Engine Optimization),
berikut ini adalah langkah-langkah yang peneliti lakukan :
a) Pemilihan Domain
Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama
server komputer seperti web server atau email server di internet. Domain
memberikan kemudahan pengguna internet untuk melakukan akses ke web
server dan mengingat nama website yangd ikunjungi. Pemilihan nama yang
mudah diingat juga akan mempermudah proses pengenalan di mesin pencari
seperti Google dan Bing. Nama domain yang digunakan pada penelitian ini
adalah http://batikasthamas.store/.
b) Pemilihan Hosting
Hosting adalah ruang dalam server komputer yang di gunakan sebagai
penempatan data dan file yang ada. Pada penelitian ini hosting yang
digunakan adalah hosting yang berbayar untuk memaksimalkan stabilitas
performa website dan kecepatan tampilan website di komputer user.
c) Instal plugin SEO Wordpress
Content Management System WordPress menawarkan banyak fitur SEO
yang built-in. Meski demikian, kita masih tetap bisa memaksimalkan situs
dengan cara meningkatkan SEO WordPress. Plugin SEO terbaik dan paling
banyak digunakan adalah Yoast SEO, dan plugin inilah yang paling banyak
digunakan oleh Hostinger. Untuk setup Yoast, masuk ke dashboard
WordPress dan pilih Plugins > Add New. Di kolom pencarian, ketikkan
Yoast SEO dan klik Install Now pada plugin, seperti terlihat pada gambar
3.2.

24
Gambar 3.1 Instalasi Plugin SEO Wordpress

Klik Activate untuk mengaktifkan plugin SEO tersebut. Setelah plugin


sudah diaktifkan dan kita dapat mengaksesnya dengan mengklik ikon SEO di
menu sebelah kiri.

d) Riset Keyword (Penelitian kata kunci)


Dengan melakukan riset keyword, maka penerapan teknik SEO
WordPress pada website E-Commerce akan berhasil. Riset keyword dapat
digunakan untuk:
1) Membuat konten yang sering dicari para pengunjung situs.
2) Memahami keinginan dan kebutuhan pasar dengan lebih baik.
3) Melacak keberhasilan konten yang Anda tulis.
4) Memahami cara meningkatkan pengunjung website dan
menaikkan traffic ke situs.
Hal-hal mendasar dalam menetapkan kata kunci (Keyword) :
1) Membuat daftar target keyword yang terkait dengan topik.
2) Masukkan target keyword tersebut ke tool riset keyword untuk mencari
keyword yang memiliki volume pencarian tinggi dan nilai persaingan
rendah.
3) Riset kompetitor dengan browsing situs-situs serupa melalui tool riset
keyword untuk mengecek keyword yang dimiliki oleh kompetitor.
Tentunya cari keyword yang membawa traffic banyak ke situs
kompetitor.
4) Cari keyword milik kompetitor yang nilai saingnya rendah sehingga kita
bisa berkompetisi dengan mudah.

e) Mengaktifkan Search Engine Visibility


Di dalam CMS WordPress, ada opsi built-in yang menyembunyikan
keberadaan alamat website E-Commerce dari mesin pencari. Untuk
mengecek opsi visibility ini, buka Settings Reading di dashboard
WordPress. Scroll ke bawah dan Anda akan melihat area atau bagian yang
disebut Search Engine Visibility.

25
Gambar 3.2 Mengaktifkan Search Engine Visibility

Jangan beri tanda centang pada box yang terlihat di screenshot. Klik Save
Changes.

f) Mengatur Struktur Permalink


Setelah CMS WordPress berhasil diinstall untuk pertama kalinya,
halaman dan postingan memiliki struktur URL yang tidak lazim. Perlu Anda
ketahui, struktur ini memberikan nilai buruk untuk performa SEO. Struktur
URL yang paling bersih dan mudah dilacak mesin pencari adalah
pengaturan ‘post name’. Dengan mengganti pengaturan awal ke pengaturan
ini, Anda bisa memasukkan judul postingan atau halaman, bahkan keyword
ke URL. Untuk mengubah pengaturan yang dimaksud, buka Settings >
Permalinks.

Gambar 3.3 Mengatur Struktur Permalink

Jika terlambat dalam melakukan perubahan atau pergantian ke mode


pengaturan ‘Post name’, maka mau tidak mau kita harus melakukan
pengalihan ke URL yang lama. Kita bisa mengatasinya dengan menginstall
plugin Change Permalink Helper. Masukkan URL lama, dan URL tersebut
akan mengalihkan Anda ke URL terbaru.

g) Menambahkan alamat situs E-Commerce ke Google Search Console.


Tahapan berikutnya adalah menggunakan Google Search Console. Tool
ini akan menunjukkan tampilan situs E-Commerce di mesin pencari dan
juga memberi peringatan kalau-kalau terjadi error. Untuk menambahkan
situs ke Google Search Console, buka halaman ini dan buat akun baru
dengan akun Google. Klik Add A Property dan masukkan URL website.

26
Gambar 3.4 Menambahkan Domain ke Google Search Console

Klik Add, kemudian kita akan diarahkan ke layar di mana kita harus
memverifikasi kepemilikan situs. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk
memverifikasi situs, tapi cara termudahnya, yaitu memilih Alternate methods,
lalu HTML tag.

Gambar 3.5 Memilih Metode Untuk Verifikasi Domain

Salin kode yang ditampilkan, kemudian masuk ke dashboard WordPress.


Tambahkan kode terkait ke header dengan menggunakan plugin. Buka Plugins
> Add New, lalu cari Insert Headers and Footers.

27
Gambar 3.6 Mengaktifkan Plugin Insert Header and Footers

Install dan aktifkan plugin yang tersebut, kemudian buka plugin tersebut
melalui Settings > Insert Headers and Footers.

Gambar 3.7 Memasukkan Kode ke Header

Paste kode terkait ke box yang berlabel Header, lalu klik Save. Terakhir, buka
Google Webmaster Tool kembali dan klik Verify.

h) Mengintegrasikan Google Analytics.


Tool ini akan menampilkan sejauh mana strategi SEO yang diterapkan
berhasil dengan menyediakan berbagai panduan dan artikel terkait cara
meningkatkan SEO WordPress dan cara meningkatkan pengunjung website.
Untuk membuat akun, buka beranda utama Google Analytics dan daftar jadi
anggota. Cari tracking code. Biasanya, kode ini berada di bawah Tracking
Info > Tracking Code. Setelah itu, salin kode seperti yang dimaksudkan oleh
gambar di bawah ini:

28
Gambar 3.8 Mengintegrasikan Google Analytics

Tergantung pada tema, kita bisa langsung menambahkan kode tracking code
Google Analytics. Jika tidak bisa, Anda dapat menggunakan plugin Insert
Headers and Footers seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Buka plugin, lalu akses area header, kemudian paste kode tracking. Selesai!
Sekarang Anda bisa melihat statistik situs.

i) Menambahkan Sitemap ke Google.


Sitemap digunakan oleh mesin pencari untuk melacak alamat website.
Adanya Sitemap memudahkan mesin pencari untuk menganalisa data yang
hendak dicari di situs kita. Pastikan halaman-halaman tertentu yang tidak
berkontribusi pada kenaikan SEO tidak ‘dilacak’ oleh Google dan berikan
perhatian lebih pada halaman-halaman yang berkontribusi pada performa
SEO. Jika saat ini kita sedang menggunakan plugin Yoast SEO, maka kita
bisa dengan mudah membuat dan menambahkan sitemap.

Gambar 3.9 Mengaktifkan Sitemap Woocommerce

Di sudut sebelah kanan, ada opsi Add/Test Sitemap. Klik opsi tersebut, lalu
masukkan URL sitemap, kemudian klik Submit. Google akan melihat dan
menganalisa sitemap secara teratur, tentunya hal ini mempercepat proses
indexing.

j) Menentukan Focus Keyword di setiap postingan


Meskipun cara SEO WordPress untuk mengoptimalkan keyword telah
berubah, tetap saja keyword memiliki peran penting. Setiap kali menulis
konten, pastikan ada focus keyword yang ditetapkan. Setiap kali artikel
ditulis, masukkan keyword yang diinginkan ke tool yang telah disediakan
oleh plugin. Melalui tool ini, Anda akan mendapatkan analisa menyeluruh

29
terkait cara mengoptimalkan post dengan menggunakan keyword spesifik

Gambar 3.10 Menentukan Focus Keyword

k) Menambahkan link ke website lain.


Menambahkan link keluar menjadi salah satu cara meningkatkan SEO
WordPress. Hal ini perlu dilakukan secara berkala. Di samping itu,
memasang link di konten situs juga meningkatkan kredibilitas sehingga bisa
dengan mudah memperoleh kepercayaan para pengunjung situs. Kelebihan
link keluar lainnya adalah memungkinkan kita untuk bisa berdialog dengan
pemilik situs yang lain.

Gambar 3.11 Menambahkan Hyperlink

l) Mengoptimalkan judul posting dan halaman


Heading tag yang paling penting adalah title tag atau tag judul. Tag ini
menginformasikan pada Google mengenai situs kita, serta dapat
memengaruhi para pengunjung untuk mengklik atau meninggalkan situs

30
kita.

Gambar 3.12 Mengoptimalkan Judul Postingan dan Halaman

m) Memasang Backlink berkualitas


Salah satu cara SEO WordPress agar memiliki nilai di mesin pencari
adalah dengan memanfaatkan backlink. Semakin bagus link yang dimiliki,
maka semakin besar pula kemungkinan situs kita akan muncul di halaman
pertama. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Matthew Barby, jika suatu
halaman memiliki backlink yang sangat baik dan berkualitas, maka
peringkatnya akan tinggi di hasil pencarian.

3.11. Strategi Marketing


Pada tahap ini, peneliti menerapkan strategi pemasaran 4P guna
menunjang pemasaran dan promosi. Strategi pemasaran 4P, yaitu sebagai
berikut :
b. Product, menyediakan produk dengan berbagai macam varian dengan
mutu produk yang dapat bersaing dengan produk lain.
c. Price, menawarkan produk dengan harga yang terjangkau.
d. Promotion, memasarkan produk melalui saluran komunikasi yang
dapat menjangkau pelanggan, promosi penjualan berupa diskon untuk
produk tertentu.
e. Place, menyediakan tempat yang strategis agar memungkinkan
pelanggan datang, melihat dan produk yang diinginkan.

31
3.12. Langkah-langkah Penelitian

Gambar 3.13 Langkah-langkah Penelitian

Berikut adalah penjelasan mengenai langkah-langkah penelitian diatas:


a) Definisi Masalah
Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi dan mendefinisikan
permasalahan bisnis yang terjadi di Toko Batik Astha Mas. Output dari
tahapan ini adalah definisi masalah.
b) Perumusan masalah
Pada tahap ini, peneliti merumuskan masalah dan menentukan
rumusan masalah yang harus dijawab sebagai solusi permasalahan bisnis
yang sudah diketahui.
c) Studi literatur
Pada tahap ini, peneliti mencari teori - teori tentang E-Commerce
dan teori umum yang terkait dengan topik yang dibahas. Metode yang
dilakukan peneliti yaitu dengan membaca berbagai sumber referensi, artikel
manapun skripsi yang telah dipublikasikan. Output dari tahapan ini adalah
studi literatur.
d) Memilih Metode Penelitian
Pada tahap ini, peneliti menentukan metode penelitian yang akan
digunakan untuk menyelesaikan masalah. Output dari tahapan ini adalah
metode penelitian dengan pendekatan Applied Research.
e) Analisa Sistem Berjalan
Pada tahap ini peneliti melakukan analisa model bisnis menggunakan
Business Model Canvas (BMC), analisa masalah menggunakan Fishbone

32
Diagram dan analisa proses bisnis menggunakan UML Activity Diagram
dan identifikasi kebutuhan sistem usulan menggunakan UML Use Case
Diagram.
f) Perancangan Sistem E-Commerce
Pada tahap ini peneliti melakukan perangangan sistem E- Commerce,
berupa perancangan antar muka (user interface) dan perancangan basis data
menggunakan UML Class Diagram, perancangan model interaksi antar
layar menggunakan Interaction Flow Modelling Language (IFML).
Kemudian peneliti mengimplementasikan model sistem E-Commerce
usulan menggunakan Content Management System (CMS) Wordpress.
g) Implementasi SEO (Search Engine Optimation)
Pada tahap ini, peneliti melakukan implementasi teknik Search Engine
Optimation (SEO) guna optimasi pencarian kata kunci yang berkaitan
dengan penjualan produk-produk bubut, CNC dan las dalam mesin Google
Search.
h) Implementasi Strategi Pemasaran 4P
Pada tahap ini, peneliti menerapkan strategi pemasaran 4P guna
menunjang pemasaran dan promosi produk-produk bubut, CNC dan las.
Strategi pemasaran 4P meliputi : Strategi Product (Produk), Strategi Price
(Harga), Strategi Promotion (Promosi) dan Strategi Place (Lokasi).
i) Selesai
Tahap terakhir dari penelitian ini adalah melakukan pengujian sistem
dan menarik kesimpulan dari hasil analisa, perancangan dan implementasi
sistem E-Commerce.

33

Anda mungkin juga menyukai