Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 KERANGKA KERJA PENELITIAN

Kerangka kerja penelitian merupakan tahapan-tahapan yang akan

dilaksanakan dalam menyelesaikan masalah yang dibahas. Kerangka kerja

penelitian ini berisi penjelasan tentang tahapan proses yang dilakukan selama

melakukan kegiatan penelitian agar proses penelitian sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Adapun tahapan-tahapan kerangka kerja penelitian yang digunakan

adalah sebagai berikut:

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Pengembangan Sistem

Pembuatan Laporan

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

33
34

Berdasarkan kerangka kerja penelitian pada gambar 3.1, maka dapat

diuraikan penjelasan masing-masing tahapan dalam penelitian adalah sebagai

berikut :

1. Identifikasi Masalah

Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang terdapat pada Distro

Sucksme Store. Bertujuan untuk menentukan permasalahan yang diangkat

dalam penelitian berupa penyebaran informasi produk dan memperluas

jangkauan penyebaran informasi produk pada publik yang dirasakan kurang

optimal.

2. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pencarian landasan-landasan teori yang diperoleh

dari berbaga buku, jurnal, dan internet untuk melengkapi konsep dan teori

yang digunakan. Tujuannya agar teori yang dibahas memiliki landasan dan

keilmuan yang ilmiah dari penelitian tersebut. Sehingga dapat mempermudah

dalam memahami konsep dan teori yang digunakan dari penelitian yang

dibahas.

3. Pengumpulan Data

Pada tahap ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara

pengamatan (observation) dan wawancara. Untuk mendapatkan data-data

yang diperlukan, penulis melakukan survey pada Distro Sucksme Store

dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian.

Disini penulis langsung mewawancarai dan mengamati system pemasaran


35

dan penjualan produk. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang

dilakukan penulis, Distro Sucksme Store masih memiliki kekurangan dimana

pemasaran dan penjualan produk masih konvensional sehingga distro kalah

bersaing dengan distro lainnya.

4. Pengembangan Sistem

Pada tahap ini menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang

lama atau memperbaiki sistem yang telah ada. Tahap ini dilakukan

pengembangan system dengan menggunakan model waterfall (air terjun).

Tujuannya untuk melakukan pengembangan system dengan menggunakan

metode-metode yang sesuai dari penelitian yang dilakukan.Output-nya berupa

system baru yang digunakan untuk memecahkan persoalan pokok dari

penelitian.

5. Pembuatan Laporan

Pada tahap ini pembuatan laporan disusun berdasarkan hasil penelitian

dengan menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder.

Tujuannya adalah memberikan gambaran secara utuh tentang sistem yang

dibangun dan penyelesaian kegiatan kerangka kerja penelitian. Sehingga akan

menghasilkan laporan penelitian yang baik dan sesuai dengan yang

diharapkan.
36

3.2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM

Metode yang digunakan dalam pengembangan system ini adalah model

waterfall. Penulis menggunakan model waterfall dikarenakan pengaplikasianya

yang sistematis. Adapun model waterfall yang digunakan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2 SDLC Waterfall

(Menurut Sommerville dalam buku Agus Mulyanto : 2009)

Adapun penjelasan dari metode pengembangan system dengan model

waterfall berdasarkan gambar 3.2 adalah sebagai berikut :

1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses

pembuatan aplikasi pada umumnya. Kelancaran proses pembuatan aplikasi

secara keseluruhan dan kelengkapan fitur aplikasi yang dihasilkan sangat

tergantung pada analisis kebutuhan ini yang terdiri dari kebutuhan fungsional

dan non fungsional.


37

Kebutuhan Fungsional dari sistem ini yaitu:

- Dapat melakukan proses penjualan secara online

- Sebagai media promosi online

- Admin dapat mengolah semua data yang terdapat pada sistem

Kebutuhan Non Fungsional dari sistem ini yaitu:

- Konsumen dapat mengirim pesan melalui menu hubungi kami pada

website

- Terdapat menu search untuk melakukan pencarian produk

- Pembeli online akan mendapatkan nota pemesanan sebagai bukti transaksi

2. Desain Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan struktur data dan antar muka

(interface) dengan menggunakan beberapa alat bantu untuk menggambarkan

sistem yang sedang berjalan maupun sistem yang baru dikembangkan secara

logika menggunakan algoritma. Disini penulis melakukan tahap mendesain

tampilan antarmuka sistem tampilan halaman web untuk pengunjung dan

halaman web untuk admin sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

3. Implementasi dan Pengujian Unit

Tahap ini merupakan proses transformasi hasil desain dalam suatu program

yang dieksekusi. Pada tahap ini penulis menggunakan bahasa pemrograman

PHP dan DBMS MySQL. Program yang telah dibangun langsung diuji baik

dalam satuan unit terkecil untuk menemukan kesalahan (error debugging).

Oleh karena itu pada tahap ini diperlukan metode White Box untuk

mendeteksi kesalahan logika, ketidak sesuaian asumsi, dan kesalahan ketik.


38

4. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi yang dibuat

sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik

tanpa ada kesalahan. Pengujian aplikasi biasanya dilakukan oleh penulis

untuk memastikan aplikasi yang dihasilkan sesuai dengan hasil analisis

kebutuhan dan desain sistem. Oleh karena itu diperlukan metode Black Box

untuk mengetahui kesalahan-kesalahan fungsi yang tidak benar, interface,

maupun kinerja. Disini penulis menguji sistem e-commerce ini apakah sistem

berhasil melakukan penjualan secara online.

5. Maintenance / Perawatan

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari model proses waterfall dimana

system tersebut sudah sesuai dengan yang diharapkan dan telah diterapkan,

maka system harus dipelihara atau dilakukan perawatan agar system tetap

berjalan sesuai dengan keinginan.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa pemodelan waterfall umumnya

terdiri dari lima tahapan. Namun dalam penelitian ini, penulis hanya

menggunakan empat tahapan yang ada dalam pemodelan waterfall yaitu analisis

kebutuhan, desain sistem, implementasi dan pengujian unit serta pengujian sistem,

karena penulis tidak melakukan tahap maintenance / perawatan.


39

3.3 ALAT BANTU (TOOLS) PENELITIAN

Untuk membantu dalam proses analisis sistem dan perancangan sistem, maka

diperlukan alat bantu pengembangan sistem baik berupa perangkat keras

(hardware) maupun perangkat lunak (software). Adapun alat bantu yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perangkat Keras (Hardware)

Dalam perancangan sistem ini, dibutuh kan perangkat keras (hardware) yang

berfungsi untuk menjalankan perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan

sistem. Adapun spesifikasi perangkat keras yang dibutuh kan dalam pembuatan

program pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Laptop dengan processor Intel Core (TM) i5-3337U CPU @ 1.80 GHz

b. RAM 8 MB

c. Harddisk, 500 GB

d. DVD-RW

2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak dalam perancangan sistem ini digunakan sebagai alat bantu

dalam merancang dan mendesain sistem. Adapun perangkat lunak yang digunakan

dalam pembuatan program pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Microsoft Windows 8.1 Professional

b. XAMPP (Apache, MySQL, PHP, Perl)

c. Notepad++

d. Microsoft Office Word 2007

e. Adobe Dreamweaver CS5

Anda mungkin juga menyukai