Anda di halaman 1dari 14

23

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian terbagi menjadi beberapa sub menu bagian. Kerangka

penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini:


Latar Belakang Masalah
Parkir merupakan tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu sebentar
ataupun lama, sesuai dengan kebutuhan pengendara. Parkir merupakan salah satu
unsur prasarana transportasi yang tidak terpisahkan dari sistem jaringan transportasi.
Ruang lingkup parkir meliputi sistem parkir, lokasi parkir, dan keamanan parkir
menjadi sesuatu yang harus diperhatikan lebih jauh karena menunjang kenyamanan
pengguna kendaraan bermotor dalam menggunakan tempat parkir

Identifikasi Masalah
1. Sistem parkir manual masih kurang efisien dan terkadang menimbulkan antrean
panjang kendaraan dan keamanan kendaraan yang tidak terjaga dengan baik
mengakibatkan sering terjadi kehilangan kendaraan.
2. perhitungan biaya parkir yang akan dikenakan pemilik kendaraan masih belum
ada pada rumah sakit ini, sehingga pendapatan yang diterima oleh petugas
masih belum pasti. Selain itu ada pula paket tarif khusus keluarga pasien yang
bisa dibayar di awal, sehingga kendaraan bebas keluar masuk tanpa dikenakan
biaya tambahan selama kurun waktu tertentu.

Rumusan Masalah
Bagaimana merancang dan membangun penerapan teknologi RFID Reader
untuk keamanan dan pendapatan parkir kendaraan bermotor dan bermobil
berbasis Java Studi Kasus RS Haji Kamino ?

Metode Pengembangan Sistem Metode Perancangan Sistem


Waterfall. UML (Unified Modelling Language)

Metode Pengujian Sistem


Blackbox dan Withe Box.

Hipotesis
Sistem yang sudah dirancang dan dibangun nantinya diharapkan dapat membantu RS
Haji Kamino dalam mengelola keamanan dan pendapatan parkir kendaraan.

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian


24

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Wawancara (Interview)

Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau tanya jawab secara langsung

dengan Direktur RS Haji Kamino Ibu dr. Neyla Sari, Sp.Og mengenai

sistem parkir yang berjalan saat ini, dan petugas parkir RS Haji Kamino

Deviyanto mengenai keadaan sistem parkir dilapangan.

2. Pengamatan (Observation)

Pengumpalan data dengan mengamati atau observation yaitu metode

pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara langsung.

Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem parkir

kendaraan yang ada saat ini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara membaca,

mengutip dan mengumpulkan data-data secara teoritis dari buku-buku,

internet, serta mempelajari referensi dokumen dan catatan-catatan lain yang

mendukung proses penelitian.

3.3 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Yunindra (2017:61), metode waterfall Pengembangan sistem

berarti menyusun sistem baru untuk mengganti sistem lama secara keseluruhan

atau memperbaiki bagian-bagian tertentu dalam sistem lama. Metode yang

digunakan dalam pengembangan sistem yaitu dengan siklus klasik/air terjun


25

dengan tahapan-tahapan yang terdiri dari Survei Sistem, Analisis Sistem, Desain

Sistem, Pembuatan Sistem, Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem.

Model air terjun (waterfall) dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini :

Gambar 3.2 Model Air Terjun/Waterfall


Sumber : Yunindra, (2017:63)

Fase yang digunakan yang penulis dalam pengembangan sistem ini adalah

sebagai berikut :

1. Analisis Sistem

Dalam tahap perencanaan ini akan dicoba dan dipahami permasalahan

yang muncul dan mendefinisikan secara rinci. Kemudian, menentukan

tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasikan kendala-kendalanya.

Proses perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama

yaitu :

a. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan staf perencana

sistem.

b. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan

dilakukan oleh komite pengarah.


26

c. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan

oleh analis sistem.

2. Analisis Persyaratan

Dalam tahap analisis ini, akan dianalisis permasalahan yang ada lebih

detail dengan menyusun studi kelayakan, seperti kelayakan dibidang

ekonomi, hukum dan lain-lain. Tahap analisis sistem terdapat langkah-

langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem yaitu :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada

3. Analyze, yaitu menganalisa sistem

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

3. Perancangan

Setelah dapat memahami sistem sebelumnya, maka akan dibuat

rancangan sistem baru yang dibangun dengan memperhatikan kriteria-

kriteria sistemnya. Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian

yaitu :

1. Perancangan sistem secara umum / perancangan konseptual,

perancangan logical / perancangan secara makro.

2. Perancangan sistem terinci/perancangan sistem secara fisik.

4. Pembuatan Sistem

Pembuatan sistem yaitu membuat perangkat lunak yang sudah di buat

menjadi perangkat lunak termasuk menghasilkan fungsi sistem perangkat

lunak dalam bentuk yang mungkin ditransformasi kedalam satu atau


27

lebih program yang dapat dijalankan.  Tahapan ini telah menentukan alur

software hingga pada tahap algoritma detail.

5. Implemenasi Sistem

Tahap ini perangkat lunak disadari sebagai sebuah program lengkap atau

unit program.  Desain yang telah diubah dalam bentuk kode-kode

program.  Tahap ini, kode-kode program yang dihasilkan masih pada

tahap modul-modul. Diakhir tahap ini, tiap modul di testing Unit

program diintegrasikan dandiuji menjadi sistem yang lengkap untuk

meyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi.

6. Pemeliharaan Sistem

Normalnya, ini adalah tahap yang terpanjang.  Sistem dipasang dan

digunakan. Pemeliharaan termasuk pembetulan kesalahan yang tidak

ditemukan pada langkah sebelumnya.  Perbaikan inmplementasi unit

sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru ditemukan.

3.4 Metode Perancangan Sistem

S, Rosa A. dan M.Shalahuddin (2018:133) mendefinisikan UML adalah

salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk

mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan

arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. Pembagian kategori dan

macam-macam diagram UML dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


28

Gambar 3.3 Diagram UML


Sumber : S, Rosa A. dan M.Shalahuddin (2018:140)

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori Diagram UML:

1. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi

pada sebuah sistem.

3. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar

subsistem pada suatu sistem.

Diagram-diagram yang digunakan dalam UML berupa Use Case Diagram,

Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Diagram yang

merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem


29

yang terstruktur karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem

dengan terstruktur dan jelas, juga merupakan dokumentasi yang baik.

Tujuan menggunakan diagram-diagram UML ini adalah memberikan

pandangan umum sistem, memperlihatkan sebuah proses yang berinteraksi

dengan lingkungannya. empat diagram yang digunakan, yaitu terdiri dari:

1. Class Diagram

Pemodelan dari structure diagrams. Menggambarkan struktur sistem

dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun

sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau

operasi.

Gambar 3.4 Class Diagram


Sumber : S, Rosa A. dan M.Shalahuddin (2018:146)

2. Use case diagram

Pemodelan dari behavior diagrams untuk kelakuan sistem informasi

yang akan dibuat. Mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau

lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Simbol-simbol

yang digunakan untuk pembuatan use case diagram dapat dilihat pada

tabel 3.1 sebagai berikut:


30

Tabel 3.1 Simbol - Simbol Use Case Diagram

Simbol Keterangan

Use Case menggambarkan bagaimana seseorang akan

menggunakan/memanfaatkan sistem.

Aktor eseorang/sesuatu yang berinteraksi dengan

sistem yang sedang kita kembangkan.

Asosiasi komunikasi antara actor dan use case yang

berpartisipasi pada use case atau use case memiliki

interaksi dengan actor.

Include memungkinkan suatu usecase untuk


<<Include>>
menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh

usecase yang lainnya.

Extend memungkinkan use case memiliki


<<Extend>>
kemungkinan untuk memperluas fungsionalitas yang

disediakan oleh usecase yang lainnya.

Sumber : S,Rosa A. dan M.Shalahuddin (2018:156)

3. Sequence Diagram

Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan

diterima antar objek. Simbol-simbol yang digunakan untuk pembuatan

sequence diagram dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut :


31

Tabel 3.2 Simbol - Simbol Sequence Diagram

Simbol Keterangan
Aktor adalah seseorang / sesuatu yang berinteraksi dengan
sistem yang sedang kita kembangkan.

Pesan tipe call menyatakan suatu objek memanggil


1 :nama_metode()
operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya
sendiri.
Pesan tipe send menyatakan bahwa suatu objek
mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya.
Pesan tipe return menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu
kembalian ke objek tertentu.
Objek menyatakan objek yang berinteraksi pesan
Nama objek/ nama kelas

Waktu aktif menyatakan objek dalam keadaan aktif dan


berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini
adalah sebuah tahapan yang dilakukan di dalamnya.
Pesan tipe create menyatakan suatu objek membuat objek
<<create>>
yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat.
Pesan tipe destroy menyatakan suatu objek mengakhiri
hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek
yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy.
Garis hidup/lifeline menyatakan kehidupan suatu objek.
Sumber: S, Rosa A. dan M.Shalahuddin (2018:165)

4. Activity Diagram

teknik untuk menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari

sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat

lunak. Simbol-simbol yang digunakan untuk pembuatan activity

diagram dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut:


32

Tabel 3.3 Simbol - Simbol Activity Diagram

Simbol Keterangan

Status Awal

Status Akhir

Aktivitas

Percabangan/decision: asosiasi percabangan dimna jika ada


pilihan aktivitas lebih dari satu

Penggabungan/join: asosiasi penggabungan dimana lebih


dari satu aktivitas digabungkan menjai satu.
Sumber: S, Rosa A. dan M.Shalahuddin (2016:162)

3.5 Metode Pengujian Sistem

Menurut Sukamto (2017:213) mengemukakan bahwa “Black Box Testing

(Pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi

fungsional tanpa menguji desain dan program.” Pengujian dimaksudkan untuk

mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak

sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan

dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai

perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji

yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan

kasus yang benar dan kasus yang salah, misalkan untuk kasus proses login

maka kasus uji yang dibuat adalah:

1. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata

sandi (password) yang benar.


33

2. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata

sandi (password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi

kata sandi salah, atau sebaliknya atau keduanya salah.

3.6 Kebutuhan Penelitian

Dalam Penerapan Teknologi RFID Reader Untuk Keamanan Dan

Pendapatan Parkir Kendaraan Bermotor Dan Bermobil Berbasis Java Studi Kasus

RS Haji Kamino. diperlukan software dan hardware sebagai penunjang kebutuhan

pembuat sistem tersebut diantaranya :

3.6.1 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan sebagai berikut :

1. Processor Dual Core 2.6 Ghz

2. Memory RAM 2 GB

3. Harddisk 500 GB

4. Monitor 15 inchi dengan resolusi 1280 x 800 pixel

5. Keyboard

6. Mouse

7. RFID Reader

8. Tag RFID

3.6.2 Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan sebagai berikut :

1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7

2. Java Netbeans 8.0

3. Database MySQL

4. XAMPP 1.7.2.
34

3.7 Tempat Penelitian

Tempat Penelitian : RS Haji Kamino

Alamat : Jl. Sriwijaya No.56, Setia Negara, Kec. Baradatu,


Kabupaten Way Kanan, Lampung

3.8 Navigasi Sistem

3.8.1 Parkir Kendaraan Masuk

Navigasi sistem dari parkir kendaraan masuk dapat dilihat pada gambar 3.5

berikut :

Gambar 3.5 Navigasi Sistem Parkir Kendaraan Masuk

Pada gambar 3.5 diatas dapat dijelaskan dari navigasi sistem parkir kendaraan

masuk sebagai berikut :

1. Pengunjung mengarahkan kartu RFID atau Tag RFID ke alat RFID Reader
35

2. Kemudian RFID Reader akan membaca serial nomor yang ada pada kartu

RFID kemudian akan ditampilkan pada sistem.

3. Kemudian sistem akan memproses data parkir kendaraan masuk dan

menyimpan data parkir kendaraan masuk kedalam database.

4. Kemudian sistem akan mencetak tiket parkir kendaraan dan diambil oleh

pengunjung.

3.8.2 Parkir Kendaraan Keluar

Navigasi sistem dari parkir kendaraan keluar dapat dilihat pada gambar 3.6

berikut :

Gambar 3.6 Navigasi Sistem Parkir Kendaraan Keluar

Pada gambar 3.6 diatas dapat dijelaskan dari navigasi sistem parkir kendaraan

keluar sebagai berikut :

1. Pengunjung menyerahkan tiket parkir kendaraan kepada petugas parkir.

2. Kemudian petugas parkir mengelola data parkir kendaraan keluar.

3. Kemudian sistem akan memproses data parkir kendaraan keluar dan

menyimpan data parkir kendaraan keluar kedalam database.


36

3.9 Hipotesis

Sistem yang sudah dirancang dan dibangun nantinya diharapkan dapat membantu

RS Haji Kamino dalam mengelola keamanan dan pendapatan parkir kendaraan

3.10 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dapat digunakan untuk penelitian yang akan dilaksanakan

seperti tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.5 Penjadwalan Penelitian

April 2022 Mei 2022 Juni 2022


NO KEGIATAN
I II III IV I II III IV I II III IV
1. Pengumpulan Data
2. Analisis Kebutuhan
3. Penulisan Proposal
4. Bab I
5. Bab II
6. Bab III
7. Seminar Proposal
8. Rancang Bangun
Program
9. Uji Coba Program
(testing)
10. Penulisan Skripsi
11. BAB IV
12. BAB V
13. Revisi Naskah,
Desain Rancangan,
Kode Program
14. Implementasi
Program
15. Seminar Hasil

Anda mungkin juga menyukai