Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI

USAHA KULINER YANG STRATEGIS MENGGUNAKAN METODE


NAIVE BAYES
1 2 3
Muiza Ulin Nuhayati, Dedih, Jajang Mulyana
STMIK Kharisma Karawang, Teknik Informatika
1
muizzaulinnuha@yahoo.co.id; 2dedih@stmik-kharisma.ac.id; 3za2nk@yahoo.com

ABSTRAK
Decision Support System merupakan sebuah perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus
untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan untuk
menentukan lokasi usaha kuliner yang strategis ini dipergunakan sebagai “second opinion” atau
“information sources” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang
memutuskan untuk mengambil suatu keputusan ketika akan membuka suatu usaha di lokasi yang
dipilih. Perancangan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, Apache sebagai Web
server dan MySQL sebagai DBMS (Database Management System). pengebangan sistem ini
mengunakan SDLC Waterfall. Metode yang digunakan dalam decision support system ini adalah
dengan menggunakan metode naive bayes yaitu memprediksi peluang yang akan terjadi
kedepannya berdasarkan kejadian dimasa lampau. sehingga selain dapat menarik minat
penggunanya, diharapkan sistem ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis yang
sebenarnya.

ABSTRACT
Decision Support System is a software developed specifically to assist in the decision making
process. Decision support system for determining the location of strategic culinary business is
treated as a "second opinion" or "information sources" that can be used as a material consideration
before deciding to take a decision when going to open a business in the selected location. The design
of this system using the programming language PHP, Apache as the Web server and MySQL as
DBMS (Database Management System). pengebangan this system using SDLC Waterfall. This meth
od used in the decision support system is using Naive Bayes method that predicts the chance that
will happen in the future based on past events. so that in addition to attracting users, this system is
expected to represent the real-world situation or the actual business.

Keywords : Decision support system, Naive bayes

Jurnal Interkom Vol.1 No. 12 – April 2017 4


PENDAHULUAN Saat sekarang ini untuk memilih lokasi
yang strategis sangatlah tidak mudah,
Latar Belakang dibutuhkan lokasi yang tepat, strategis dan
efisien agar usaha kuliner dapat diterima
Teknologi komputer dalam beberapa dengan mudah oleh konsumen, maka dari
tahun terakhir ini mengalami perkembangan itu diperlukan suatu sistem yang dapat
yang begitu pesat,hal ini berdampak pada memperhitungkan segala kriteria yang
persaingan dunia usaha yang semakin ketat, mendukung dalam pengambilan keputusan.
baik perusahaan yang bergerak di bidang Sistem pendukung keputusan (SPK)
industri, perdagangan maupun jasa (Bonde R sebagai sebuah sistem berbasis komputer
A, 2015). Seiring berkembangnya teknologi yang membantu dalam proses pengambilan
informasi, maka perlu diterapkan suatu keputusan. SPK dirancang sedemikian rupa
strategi yang lebih baik dengan cara untuk membantu mendukung keputusan
mengimplementasikan suatu produk keputusan yang melibatkan masalah-
teknologi komunikasi informasi yang dapat masalah kompleks yang diformulasikan
membantu suatu usaha menjadi lebih efektif sebagai proble- problem semi terstruktur
dalam meningkatkan penghasilan usaha, (Sebayang F.T, 2014). Tujuan sistem
serta dapat menunjang dalam pengambilan pendukung keputusan dalam pengambilan
keputusan yang lebih baik bagi pemilik usaha. keputusan menggantikan manajer melainkan
Membuka usaha sendiri adalah hal yang alat yang mendukung pembuat keputusan
patut dipertimbangkan untuk memperoleh dalam mengambil keputusan (Fuspita
penghasilan dalam menopang kebutuhan dan dkk,2014). Sistem pendukung keputusan
biaya hidup saat ini. Tentunya ada berbagai sebagai sistem informasi berbasis komputer
macam jenis usaha yang dapat dijadikan yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara
pilihan dalam mengembangkan usaha khusus dikembangkan untuk mendukung
(Azmi,2013), salah satu hal yang menjanjikan solusi dari permasalahan manajemen yang
adalah dalam bidang kuliner, dilihat dari tidak terstruktur untuk meningkatkan
kebutuhan dasar manusia, makanan adalah kualitas pengambilan keputusan
satu kebutuhan yang tidak akan di tinggalkan (Azmi,2013). Metode yang dipakai dalam
hingga kapanpun. Tidak seperti pakaian atau pengambilan keputusan untuk menentukan
fashion yang seringkali berganti model lokasi usaha kuliner ini adalah dengan
sehingga akan berubah dan berangsur-angsur metode naive bayes, metode naive bayes
di tinggalkan. Makanan akan selalu di merupakan salah satu algoritma yang
butuhkan selama makhluk hidup khususnya terdapat pada teknik klasifikasi. Naive Bayes
manusia masih hidup di dunia ini, namun merupakan pengklasifikasian dengan metode
saat sekarang ini makanan bukan hanya probabilitas dan statistik yang dikemukakan
sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup oleh ilmuwan Inggris Thomas Bayes, yaitu
saja, tapi sudah menjadi ladang bisnis bagi memprediksi peluang di masa depan
pelaku usaha, demi persaingan usaha yang berdasarkan pengalaman dimasa sebelumnya
ketat, saat ini sudah banyak diciptakan sehingga dikenal sebagai Teorema Bayes.
makanan dengan berbagai macam variasi. Di Teorema tersebut dikombinasikan dengan
kabupaten Karawang sendiri telah banyak naive dimana diasumsikan kondisi antar
tersedia berbagai macam makanan yang atribut saling bebas. Klasifikasi naive bayes
berbeda beda, namun masih terjadi diasumsikan bahwa ada atau tidak ciri
ketidakmerataan dalam hal lokasi penjualan, tertentu dari sebuah kelas tidak ada
hal ini terbukti ketika kita dapat menemukan hubungannya dengan ciri dari kelas lainnya
banyaknya makanan sejenis dalam satu (Bustami). Metode naive bayes memiliki
lokasi tertentu, namun dilokasi yang lain kita tingkat akurasi yang cukup tinggi dan mudah
tidak dapat menemukan satu jenis makanan dalam pemrograman.
tersebut. lokasi inilah yang nantinya akan Dengan adanya sistem pendukung
menjadi salah satu pertimbangan dalam keputusan dalam menentukan lokasi usaha
menentukan lokasi dalam membuka usaha kuliner yang strategis menggunakan metode
kuliner. naive bayes ini, bertujuan untuk

Jurnal Interkom Vol.1 No. 12 – April 2017 5


mempermudah pengambilan keputusan untuk dengan model waterfall.
menentukan lokasi usaha kuliner yang 6. Penentuan media.
strategis yang akan dijadikan untuk membuka 7. Menentukan aplikasi apa yang tepat
tempat usaha. untuk kami bangun dan kami terapkan
sehingga dapat menyelesaikan masalah
METODE PENELITIAN yang ada, serta menentukan perangkat
keras apa saja yang dibutuhkan untuk
Metode Pengembangan Sistem mendukung aplikasi yang akan kami
Metode pengembangan sisetem pada bangun.
sistem penunjang keputusan menentukan
lokasi usaha kuliner yang strategis, penulis Analysis Phase
menerapkan metode SDLC model Waterfall Tahapan analisis merupakan tahapan
melakukan pengambilan data-data yang ada
di lapangan penelitian untuk dijadikan bahan
pengembangan sistem yang baru, adapun
beberapa langkah-langkah yang kami
lakukan, yaitu :
1. Observasi serta melihat sistem yang
Gambar 1 System Development Live Cycle berjalan
Project Planning phase 2. Wawancara.
Project planning phase atau fase 3. Pengumpulan berkas-berkas.
perencanaan ini kami membuat beberapa 4. Studi literatur.
perencanaan yang akan menjadi panduan Pada tahapan analisis ini juga kami
kami dalam menyelesaikan proyek, yaitu : membuat sebuah prosedur sistem berjalan
1. Penentuan tempat atau lokasi yang ada di lapangan dan juga prosedur
penelitian. Kami melakukan sistem ajuan sebagai perbaikan sistem dengan
penelitian di tempat tempat menggunakan berbagai langkah, meliputi
di kabupaten Karawang. flowmap, flowchart, diagram contex dan
2. Pengumpulan data. DFD.
Pengumpulan data yang kami
lakukan adalah : Design Phase
a. Observasi. Tahapan desain terdapat berbagai
b. Wawancara. desain yang akan disesuaikan dengan sistem
c. Pengumpulan berkas-berkas. yang diajukan sebagai perbaikan dari sistem
d. Pengumpulan jurnal-jurnal dan buku. yang sedang berjalan di lapangan penelitian.
3. Identifikasi masalah. Desain yang kami persiapkan yaitu desain
Menemukan masalah yang ada di database dan desain antar muka, pada desain
lapangan sehingga bisa memberikan database kami membuat sebuah rancangan
penyelesaian yang tepat sesuai dengan table yang kemudian pada tiap-tiap table
masalah yang ditemukan di lokasi tersebut dihubungkan dengan relasi antar
penelitian. Masalah yang kami temukan table yang pada akhirnya membentuk sebuah
tersebut adalah sulitnya para pelaku sistem yang akan menjadi pendukung
usaha dalam menentukan sebuah lokasi perangkat lunak pada desain antarmuka.
yang strategis untuk membuka sebuah Rancangan desain antarmuka dibuat mulai
usaha dari desain antarmuka masukan, antarmuka
4. Perencanaan waktu. proses dan juga antarmuka keluaran sehingga
Membuat perencanaan waktu sehingga menjadi satu kesatuan antara rancangan
proyek dapat diselesaikan tepat waktu database dengan rancangan antarmuka.
sesuai dengan target.
5. Penentuan metode. Implementation phase
Menentukan metode penelitian yang Fase implementasi merupakan tahapan
tepat, kami mengambil metode SDLC uji coba dari sistem ajuan yang sudah kami

Jurnal Interkom Vol.1 No. 12 – April 2017 6


rancang dan kami terapkan pada program teorema bayes dirumuskan sebagai berikut:
yang sudah kami buat, pengujian aplikasi Prosterior= P(A|B)= P(A) P(B|A) P(B)
yang kami buat dengan dua cara pengujian Untuk menjelaskan teorema naive
yaitu dengan black box dan white box. bayes, perlu diketahui bahwa proses
Pengujian black box ini kami melakukan klasifikasi memerlukan sejumlah petunjuk
uji coba pada user yaitu pada pelaku usaha untuk menentukan kelas apa yang cocok
kuliner dan hasil dari pengujian ini akan bagi contoh yang dianalisis tersebut. Karena
dijadikan masukan untuk perbaikan sistem itu, teorema bayes di atas disesuaikan
yang kami buat. sebagai berikut:
Pengujian white box ini kami melakukan P(C|F1,...,Fn)= PCAP()F,....Fn|C,)
uji coba source code atau kode-kode program P(F1,...,Fn)
dengan yang dilakukan oleh pihak yang
independen untuk mengetahui dan Dimana variabel C merepresentasikan
menganalisis adanya kesalahan atau tidak kelas, sementara variabel F1 ... Fn
dengan modul-modul program yang sudah merepresentasikan karakteristikkarakteristik
kami buat. petunjuk yang dibutuhkan untuk melakukan
klasifikasi. Maka rumus tersebut
Analisis Perhitungan Naive Bayes menjelaskan bahwa peluang masuknya
Sistem pendukung keputusan sampel dengan karakteristik tertentu dalam
menentukkan lokasi usaha kuliner yang kelas C (posterior) adalah peluang
strategis menggunakan metode naive bayes. munculnya kelas C (sebelum masuknya
Menurut Yusnita dan Handini (2012), sampel tersebut, seringkali disebut prior),
Metode naive bayes merupakan pendekatan dikali dengan peluang kemunculan
statistik untuk melakukan inferensi induksi karakteristikkarakteristik sampel pada kelas
pada persoalan klasifikasi. Metode ini C (disebut juga likelihood), dibagi dengan
menggunakan probabilitas bersyarat sebagai peluang kemunculan karakteristik-
dasarnya. Dalam ilmu statistik, probabilitas karakteristik sampel secara global (disebut
bersyarat dinyatakan Probabilitas X didalam juga evidence). Karena itu, dapat pula
Y adalah probabilitas interaksi X dan Y dari ditulis secara sederhana sebagai berikut:
probabilitas Y, atau dengan bahasa lain Posterior = prior*likehood
P(X|Y) adalah prosentase banyaknya X Evidence
didalam Y.
Naive Bayes menurut Trias (2010) Nilai evidence selalu tetap untuk
adalah salah satu penerapan theorema Bayes setiap kelas pada satu sampel. Nilai dari
dalam klasifikasi, Naive Bayes didasarkan Posterior tersebut yang nantinya akan
pada asumsi penyederhanaan bahwa nilai dibandingkan dengan nilai-nilai Posterior
atribut secara kondisional saling bebas jika kelas lainnya untuk menentukan ke kelas
diberikan nilai output. Algoritme bayes apa suatu sampel akan diklasifikasikan
mempelajari kejadian- kejadian dari Kriteria yang digunakan untuk
rekaman database dengan cara menentukan lokasi usaha kuliner yang
memperhitungkan korelasi antara variabel strategis menggunakan naive bayes adalah
yang dianalisis dengan variabel-variabel sebagai berikut:
lainnya. Hasilnya adalah kita dapat 1.Dekat dengan pusat kota/pusat keramaian
memprediksi sesuatu, misalnya apakah a. Dekat (dibawah 50 meter)
seseorang berasal dari golongan tertentu b. Jauh (diatas 50 meter)
berdasarkan variabel- variabel yang melekat 2.Mempunyai trafik yag tinggi
padanya. Selain itu, naive bayes dapat juga a. Tinggi
menganalisis variabel-variabel yang paling b. Sedang
mempengaruhinya dalam bentuk peluang. c. Rendah
Menurut Natalius (2010), pada 3.Kebersihan (Ligkungan yang bersih, jauh
teorema bayes bila terdapat dua kejadian dari lokasi pembuangan sampah)
yang terpisah (misalkan A dan B), maka a. Bersih
b. Sedang

Jurnal Interkom Vol.1 No. 12 – April 2017 7


c. Kumuh nilai tersebut digunakan untuk
4 Keamanan yang terjamin menghitung nilai probabilitas.
a. Aman f. Menghitung nilai probabilitas, dapat
b. Kurang aman dihitung dengan melakukan
c. Tidak aman normalisasi terhadap nilai likehood
5. Harga sewa lokasi dimana nilai yang paling besar itulah
a. Murah (dibawah 1 juta) yang dianggap strategis atau kurang
b. Sedang (antara 1 juta sampai 10 juta) strategis.
c. Mahal (diatas 10 juta)
6.Kelengkapan usaha (seperti air, Perhitungan Naive Bayes
listrik,lahan parkir) Tahap awal cara kerja dari perhitungan
a. Sangat lengkap naive bayes adalah dengan melakukan
b. Lengkap pengambilan data dari beberapa lokasi baik
c. Kurang lengkap yang strategis ataupun tidak strategis. Dari
7. Jumlah usaha/pesaing yang data yang sudah tersedia, maka lakukan
berjualan didaerah tersebut perhitungan dengan langkah sebagai berikut:
a. Bayak (lebih dari 3) 1. Menghitung jumlah class/label
b. Sedikit (kurang dari 3) 2. Menghitug dengan kasus yag sama
8. Potensi perkembangan lokasi untuk dengan class yang sama
kedepannya 3. Kalikan semua hasil variabel strategis
a. Sangat meunjang dan tidak strategis
b. Menunjang 4. Bandingkan hasil class strategis dan tidak
c. Tidak menunjang strategis
9.Legalitas lokasi usaha (perijinan) 5. Nilai yang memiliki probabilitas tertinggi
a. Legal merupakan hasil nya.
b. ilegal
10. Dekat dengan bahan baku dan bahan Analisis Sistem
penunjang Prosedur Sistem Ajuan
a. Dekat (kurang dari 50 meter) Adapun sistem ajuan sistem
b. Jauh (lebih dari 50 meter) penunjang keputusan menentukan lokasi
usaha kuliner yang strategis adalah sebagai
Prosedur Naive Bayes Dalam berikut :
Menentukan Lokasi Usaha Kuliner Yanng 1. Admin masuk kedalam sistem dengan
Strategis login terlebih dahulu dan melalui
Sesuai dengan langkah-langkah yang proses verifikasi, apabila gagal admin
ada, proses perhitungan dan keluaran yang kembali pada form login dan apabila
diberikan untuk penelitian dalam sukses admin masuk dalam sistem.
menentukan lokasi yang strategis ini adalah : 2. Admin masuk kedalam menu kriteria
a. Menentukkan jenis-jenis kriteria apa saja dan mengedit kriteria dan menyimpan
yang digunakan dalam melakukan dalam database.
perhitungan naive bayes karena 3. Admin masuk ke dalam menu kriteria
kriteria akan menjadi persyaratan dan mengedit sub kriteria dan
utama dalam menentukkan lokasi yang menyimpan dalam database.
strategis. 4. Admin masuk ke dalam menu tabel
b. Menyiapkan kriteria yang digunakan aturan dan menginput data aturan dan
untuk melakukan proses perhitungan menyimpan dalam database.
naive bayes. 5. Admin masuk ke dalam menu nilai
c. Menyusun kriteria-kriteria tersebut atribut dan sistem mengambil data dari
dalam bentuk tabel aturan. database kemudian menampilkannya.
d. Membuat tabel kemunculan setiap nilai 6. Admin masuk ke dalam menu list
untuk atribut dari setiap kriteria. hasil input dan sistem mengambil data
e. Menghitung nilai likehood ya dan dari database kemudian
likehood tidak, dimana dari hasil akhir

Jurnal Interkom Vol.1 No. 12 – April 2017 8


menampilkannya. Diagram Context
7. User masuk ke dalan menu proses
menentukan lokasi.
8. User mengisi form identitas diri yang
disediakan sistem, dan sistem
menyimpan dalam database.
9. User mengisi kriteria penentu yang
disediakan sistem dan sistem
menyimpan dalam database.
10. Sistem menerima dan memproses
kriteria yang di input dengan naïve
bayes dan menyimpan hasil kedalam Gambar 4 Diagram Context
database.
11. Sistem menampilkan hasil yang diminta DFD logic level 0.0
oleh user.

Flow Map

Gambar 5 DFD logic level 0.0

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahap implementasi sistem,


rancangan dan desain sistem
diimplementasikan dengan bahasa
pemrograman php dan database MySql.
Berikut adalah flow chart proses
menentukan lokasi usaha kuliner yang
Gambar 2 Flow Map strategis menggunakan metode naive bayes
di awali dengan memilih menu proses
penentuan kriteria, kemudian user mengisi
Struktur Proses kriteria yang telah disediakan, setelah itu
dilakukan proses perhitungan likehood ya
dan likehood tidak, dari nilai hasil akhir
likehood ya dan likehood tidak dilanjutkan
dengan perhitungan probabilitas ya dan
likehood tidak, jika nilai probabilitas ya
lebih tinggi dari probabilitas tidak maka
lokasi strategis, sebaliknya jika nilai
probabilitas tidak lebih tinggi dari
Gambar 3 Sruktur Proses
probabilitasnya maka hasilnya adalah tidak
strategis.

Jurnal Interkom Vol.1 No. 12 – April 2017 9


probabilitas tidak dengan melakukan
= normalisasi
terhadap nilai
likehood dimana
nilai yang paling
besar itulah yang
dianggap strategis
atau tidak strategis.

5 Tampilkan lokasi Jika nilai


tidak strategis probabilitas
tidak, lebih besar
dari probabilitas
ya,
maka akan tampil
“lokasi tidak
strategis
6 Tampilkan lokasi Jika nilai
strategis probabilitas ya,
lebih besar dari
probabilitas tidak,
maka akan tampil
lokasi strategis

Gambar 6 Flowchart

Berdasarkan flowchart di atas maka


akan di jabarkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 1 Tahapan Proses
No Tahapan Deskripsi
1 Pilih menu proses Untuk memilih
penentuan lokasi menu proses
penentuan lokasi
sehingga bisa
dilakukan
perhitungan
2 Pengguna Untuk mengisi data
Gambar 7 Menu Utama
mengisi data kriteria yang sudah
kriteria ditentukan
Proses Penentuan Lokasi
3 Perhitungan naive Perhitungan Data Pengguna
bayes Likehood naive bayes
ya = likehood merupakan
tidak = perhitungan yang
dipakai dalam
menentukan
lokasi yang
strategis ini yaitu
dengan
menghitung nilai
dari likehood ya
dan likehood
tidak

4 Probabilitas ya = Menghitung nilai


probabilitas yaitu Gambar 8 Data Pengguna

Jurnal Interkom Vol.1 No. 12 – April 2017 10


Kriteria Penentu Nilai Atribut

Gambar 12 Tabel Atribut

List Hasil Input

Gambar 9 Kriteria Penentu

Login

Gambar 13 List Hasil

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat
Gambar 10 Login mengambil sejumlah kesimpulan, sebagai
Kriteria berikut:
1. Sistem yang dibangun untuk
menentukan lokasi usaha kuliner yang
strategis ini dapat digunakan oleh para
pelaku usaha dalam mengambil
keputusan untuk menentukan sebuah
lokasi .
2. Sistem Penunjang Keputusan yang
dibangun ini dapat mempercepat proses
penentuan lokasi usaha, karena proses ini
dilakukan secara otomatis. Dimana
pengguna hanya mengisi data kriteria
Gambar 11 Form Input Kriteria pada form yang disediakan dan
selanjutnya data akan diproses

Jurnal Interkom Vol.1 No. 12 – April 2017 11


menggunakan metode naive bayes Pola Data Flow Diagram (DFD)
sehingga didapatkan hasil dari sistem dengan Metode Structural Equation
tersebut yaitu strategis ataupun tidak Modeling (SEM) di PT. Anugrah
strategis. Kurnia Pusaka, Medan.
3. Sistem pendukung keputusan ini Hall, J.A. 2007. Accounting Information
dipergunakan sebagai “second opinion” System.Jakarta.
atau “information sources” yang dapat Handiri R dan Yusnita A. 2012. Sistem
dipakai sebagai bahan pertimbangan Pendukung Keputusan Menentukan
sebelum seorang memutuskan untuk Lokasi Umah Makan Yang Strategis
mengambil suatu keputusan. Menggunakan Metode Naive Bayes.
4. Sistem pendukung keputusan ini Karsono K.2013.
menggunakan naive bayes yaitu dapat Website:http://kundang.weblog.esaun
memprediksi peluang di masa depan ggul.ac.id/2013/07/16/hak-
berdasarkan pengalaman dimasa akses/(diakses tanggal 01
sebelumnya. februari 2016).
5. Dalam sistem pendukung keputusan ini, Muchtar J. 2009. Penentuan Jalur Efektif
hanya menggunakan 10 aturan dan 10 Pola Data Flow Diagram (DFD)
kriteria saja. dengan Metode Structural Equation
Modeling (SEM) di PT. Anugrah
Saran Kurnia Pusaka, Medan.
Berdasarkan hasil simpulan diatas, Nasution S. 2009. Sistem Informasi
maka sistem penunjang keputusan ini dapat Pengolahan Data Gaji Pegawai Pada
dikembangkan kembali sebagai berikut : Kantor Dinas Perikanan Dan Kelautan
1. Sistem penunjang keputusan ini terbatas Labuhan Batu Dengan Menggunakan
hanya usaha kuliner saja, sehingga Visual Basic 6.0, 2008, Halaman 41,
kedepannya dapat dikembangkan untuk Medan.
usaha yang lain nya. Nugroho, Bunafit. 2004. Aplikasi
2. Sistem penunjang ini dapat Pemrograman Web Dinamis dengan
dikembangkan dengan menggunakan PHP dan MySQL, Gava Media,
metode metode yang lain. Yogyakarta.
Pamungkas O, Saputra R, Wirawan P W.
Sistem Pendukung Keputusan Wisata
DAFTAR PUSTAKA Kuliner Berbasis Gis pada Perangkat
Android.
Azmi M. 2013. Sistem Pendukung Peranginangin, Kasiman 2006, Aplikasi
Keputusan Untuk Memilih Usahan Web dengan PHP dan Mysql,
Waralaba Makanan Menggunakan Yogyakarta.
Metode Topsis. Jurnal Elektron. Vol 5. Satzinger, dkk. 2007. System Analysis and
No 2 Edisi Desember 2013. Padang. Design in a Changing World, Fourth
Bonde R A. 2015. Analisis Biaya Diferensial Edition, Thomson Course
Dalam Pengambilan Keputusan Technology, Cananda.
Memproduksi Sendiri Atau Membeli Sebayang F.T. 2014. Sistem Pendukung
Bahan Baku Pada RM. Bakso Ba’nyuk Keputusan Penentuan Lokasi
Nyang Manado. Jurnal EMBA. Vol 3. Pameran Berdasarkan Peluang
No 1Maret 2015. ISSN 2303-1174. Pengunjung dengan Metode Bayes.
Trias R.2010. Naive Bayes,
Manado. Website:https://rahmadya.com/2010/
Bustami. 2014. Penerapan Algoritma Naive 06/24/ix-naive- bayes/ (diakses
Bayes Untuk Mengklasifikasi Data tanggal 14 mei 2016).
Waturida, Iriano Pedro. 2012. Aplikasi
Nasabah Asuransi. Jurnal Rekursif. Pembelian Material Proyek sebagai
Vol 2 No 1 Maret 2014. ISSN 2303- Pendukung Laporan Keuangan
Menggunakan MYOB Acconting pada
0755. PT Biro Teknik Cahaya Kabupaten
Cirebon, Halaman 22, Cirebon
Muchtar J. 2009. Penentuan Jalur Efektif

Jurnal Interkom Vol.1 No. 12 – April 2017 12

Anda mungkin juga menyukai