Korespondensi Penulis:
Niko Ramot Saragi
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Kaputama Binjai,
Jl. Veteran, No. 4A-9A, Binjai, 20714, Sumatera Utara.
Email: ramotniko3@gmail.com
1. PENDAHULUAN
Pemilihan lokasi suatu organisasi atau perusahaan akan mempengaruhi risiko dan
keuntungan perusahaan tersebut secara keseluruhan, mengingat lokasi sangat mempengaruhi biaya
tetap maupun biaya variabel, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Adanya
perbedaan sukses organisasi-organisasi dan perbedaan kekuatan atau kelemahan organisasi, sering
karena faktor- faktor lokasi. Dalam situasi persaingan, faktor- faktor lokasi dapat menjadi faktor-
faktor kritis yang membuatnya sangat penting, agar usaha yang dijalankan dapat bersaing secara
efektif, lokasi usaha haruslah strategis dan mudah dijangkau.
Banyak faktor yang menentukan kesuksesan suatu usaha. Salah satu factor tersebut adalah
ketepatan pemilihan lokasi. Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang
dipertimbangkan oleh seorang pengusaha sebelum membuka usahanya. Hal ini terjadi karena
pemilihan lokasi yang tepat seringkali menentukan kesuksesan suatu usaha. Hal ini juga berlaku
untuk usaha jasa karena usaha jasa diharuskan untuk memelihara hubungan yang dekat dengan
pelanggan. Usaha-usaha yang bergerak dibidang jasa harus lebih mendekatkan diri dengan semua
pelanggan mereka sehingga mereka bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Kota Binjai merupakan pasar yang sangat potensial untuk dijadikan lahan bisnis. Hal inilah
yang menyebabkan fenomena menjamurnya usaha jasa yang didirikan di sekitar kota Binjai.
2. METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian dilakukan untuk mencari sesuatu secara sistematis dengan
menggunakan metode ilmiah serta sumber yang berlaku. Dalam proses penelitian ini, di tunjukan
untuk lebih memberikan hasil yang berarti bagi pihak dalam menangani hubungan agar tidak terjadi
kesalahan dalam menghubungkan penyebab terjadinya perceraian untuk mengurangi kesalahan yang
terjadi dalam melihat penyebab perceraian yang paling dominan.
Analisa Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Usaha Makanan...(Retno Hidayati)
29
PERSIAPAN
KAJIAN TEORI
PENGUMPULAN DATA
ANALISA DATA
PENGUJIAN DAN
IMPLEMENTASI SISTEM
TAHAP AKHIR
Analisa Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Usaha Makanan...(Retno Hidayati)
30
Dalam inisialisasi nilai-nilai yang ada pada setiap kriteria di inisialiasikan pada Tabel 2. agar
mempermudah dalam proses perhitungan.
Tabel 2. Tingkat Kepentingan Nilai Inisialisasi kriteria
Kriteria Tingkat Kepentingan Bobot
jumlah pesaing Penting 4
tingkat keramaian penduduk Sangat penting 5
jumlah usaha pendukung di sekitar lokasi Sangat penting 5
perizinan lokasi usaha Penting 4
posisi usaha Penting 3
akses lalu lintas Cukup Penting 4
Pada penentuan lokasi usaha terbaik yang dipilih kriteria-krteria yang digunakan untuk
menentukan berhasilnya suatu usaha. Semakin sedikit pesaing yang berada di lokasi dapat
menguntungkan.
2. Penentuan Alternatif
Alternatif Ai dengan i=1,2,...,m adalah obyek-obyek yang berbeda dan memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih oleh pengambil keputusan.
Analisa Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Usaha Makanan...(Retno Hidayati)
31
Tabel 8. Tabel Alternatif
No Nama Lokasi Alamat
1 Lokasi 1 Jl. Gunung Sinabung III No.5 LK.II, Binjai Selatan
2 Lokasi 2 Jl. Jend Ahmad Yani GG. Karya Lk. V, Binjai Kota
3 Lokasi 3 Jl. Gunung Jaya Wijaya LK. X, Binjai Selatan
4 Lokasi 4 Jl. Gunung Jaya Wijaya LK.X, Binjai Selatan
3. Penentuan Bobot
Penentuan nilai bobot yang digunakan untuk menentukan tinngkat kepentingan setiap
kriteria yang sudah dimiliki dilakukan dengan melihat seberapa penting keriteria tersebut. Sehingga
dengan menggunakan tingkat kepentingan tersebut dapat membantu dalam perhitungan kepentingan
terhadap setiap kriteria yang sangat dibutuhkan.
Tabel 9. Tabel Tingkat Kepentingan Bobot
Kriteria Tingkat Kepentingan Bobot
jumlah pesaing Penting 4
tingkat keramaian penduduk Sangat penting 5
jumlah usaha pendukung di sekitar lokasi Sangat penting 5
perizinan lokasi usaha Penting 4
posisi usaha Penting 5
akses lalu lintas Cukup Penting 3
Perhitungan Topsis :
Pembuatan Matriks Keputusan Normalisasi
Pada proses ini dilakukan tahap inisialisaisi data alternative ke bentuk normalisasi angka
agar dapat di hitung dengan menggunakan metode topsis.
5
𝑟11 = = 0,7413
√52 + 42 + 22 + 22
4
𝑟12 = = 0,5714
√52 + 42 + 22 + 22
2
𝑟13 = = 0,2857
√52 + 42 + 22 + 22
2
𝑟14 = = 0,2857
√52 + 42 + 22 + 22
4
𝑟64 = = 0,3922
√32 + 32 + 22 + 22
Dan seterusnya untuk setiap kriteria yang ada. Sampai semua alternatif selesai dalam
perhitungan pada nilai kriteria. sehingga diperoleh hasil matriks normalisasi sebagai berikut :
Tabel 11. Tabel Matriks Normalisasi
0.7143 0.4619 0.4243 0.5000 0.3162 0.5883
R=
0.5714 0.5774 0.5657 0.5000 0.6325 0.5883
Analisa Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Usaha Makanan...(Retno Hidayati)
32
0.2857 0.3464 0.4243 0.5000 0.6325 0.3922
0.2857 0.5774 0.5657 0.5000 0.3162 0.3922
Perhitungan dilakukan untuk setiap baris alternatif, sehingga diperoleh hasil perhitungan
sebagai berikut :
𝐷1+ = √(0.11429 − 0,11429)2 + (011547 − 0,09328)2
+ (0.09051 − 0,06788)2 + (0.1 − 0,1)2 + (0.03795 − 0,03795)2
+ (0.09414 − 0,09414)2 = 0,0499
Selanjutnya diperoleh nilai positif hasil dari perhitungan diatas dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Tabel Matriks Solusi Ideal Positif
D1+ 0.0499
D2+ 0.0229
D3+ 0.0913
Analisa Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Usaha Makanan...(Retno Hidayati)
33
D4+ 0.0844
Selanjutnya diperoleh nilai solusi ideal negatif hasil dari perhitugan di atas
Tabel 14. Tabel Matriks Solusi Ideal Negatif
D1- 0.0789
D2- 0.0846
D3- 0.0379
D4- 0.0514
6. Perhitungan Kedekatan Relatif Terhadap Solusi Ideal Positif Dan Solusi Ideal Negatif
Menghitung nilai preferensi untuk setiap alternatif dengan persamaan kedekatan relatif
sesuai dengan hasil matriks.
𝐷−
𝑉𝑖 = −
𝐷 + 𝐷+
Sehingga diperoleh hasil perhitungan terhadapa nilai positif dan negative sebagai berikut :
0,0499
𝑣1 = = 0,6127
0,0499 + 0,0789
0,0229
𝑣2 = = 0,7873
0,0229 + 0,0846
0,0913
𝑣3 = = 0,2937
0,0913 + 0,0379
0,0844
𝑣4 = = 0,3786
0,0844 + 0,0514
Tabel 15. Tabel Perangkingan Hasil Alternatif
Alternatif Nama Lokasi Nilai
V1 Lokasi 1 0.6127
V2 Lokasi 2 0.7873
V3 Lokasi 3 0.2937
V4 Lokasi 4 0.3786
Dari hasil perhitungan diatas, Nilai alternative V2 dengan nama alternative lokasi
menunjukan nilai terbesar sehingga dengan kata lain alternative V2 atau lokasi merupakan pilihan
alternatif yang terbaik yang layak ditentukan sebagai pemilihan lokasi terbaik sesuai dengan
pembobotan yang diberikan oleh pengambilan keputusan.
Perhitungan Saw :
1. Dari tiga data pada tabel 7 Maka dibulatkan matriks keputusan (X)
Tabel 16. Matriks
5 4 3 1 1 3
4 5 4 1 2 3
X
2 3 3 1 2 2
2 5 4 1 1 2
5
R11 = =1
max{5,4,2,2}
Analisa Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Usaha Makanan...(Retno Hidayati)
34
4
R21 = = 0,8
max{5,4,2,2}
2
R31 = = 0,4
max{5,4,2,2}
2
R41 = = 0,4
max{5,4,2,2}
4
R21 = = 0,8
max{4,5,3,5}
5
R22 = =1
max{4,5,3,5}
3
R23 = = 0,6
max{4,5,3,5}
5
R24 = =1
max{4,5,3,5}
3
R31 = = 0,75
max{3,4,3,4}
3
R32 = =1
max{3,4,3,4}
3
R33 = = 0,75
max{3,4,3,4}
3
R34 = =1
max{3,4,3,4}
1
R41 = =1
max{1,1,1,1}
1
R42 = =1
max{1,1,1,1}
1
R43 = =1
max{1,1,1,1}
1
R44 = =1
max{1,1,1,1}
1
R51 = = 0,5
max{1,2,2,1}
2
R51 = =1
max{1,2,2,1}
2
R51 = =1
max{1,2,2,1}
1
R51 = = 0,5
max{1,2,2,1}
3
R61 = = 0,67
min{3,3,2,2}
3
R61 = = 0,67
min{3,3,2,2}
2
R61 = =1
min{3,3,2,2}
2
R61 = =1
min{3,3,2,2}
Analisa Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Usaha Makanan...(Retno Hidayati)
35
0.4 0.6 0.75 1 1 1
0.4 1 1 1 0.5 1
Selanjutnya, melakukan proses perangkingan dengan cara mengalikan matriks
ternormalisasi (R) dengan nilai bobot preferensi (W).
Adapun nilai W = (0.16 0.2 0.16 0.2 0.12 0.16 )
Lokasi_1=((1*0,16) + (0.8*0,2) + (0.75*0,16) + (1*0,2) + (0.5*012) + (0.666666667*0,16)) = 0,81
Lokasi_2=((0,8*0,16) + (1*0,2) + (1*0,16) + (1*0,2) + (1*012) + (1*0,16)) = 0,91
Lokasi_3=((0,4*0,16) + (0,6*0,2) + (0,75*0,16) + (1*0,2) + (1*012) + (1*0,16)) = 0,78
Lokasi_4=((0,4*0,16) + (1*0,2) + (1*0,16) + (1*0,2) + (0,5*012) + (1*0,16)) = 0,84
Dari hasil perhiungan diatas, Nilai V2 menunjukan nilai terbesar sehingga dengan kata lain
V2 merupakan pilihan alternative yang terbaik yang layak ditentukan sebagai rumah terbaik sesuai
dengan pembobotan yang diberikan oleh pengambilan keputusan.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode TOPSIS dan SAW dapat diketahui dan
dilihat pada tabel dibawah ini.
Hasil Perhitungan Topsis
Tabel 18. Hasil perhitungan TOPSIS
Alternatif Nama Kayu Nilai
V1 Lokasi 1 0.6127
V2 Lokasi 2 0.7873
V3 Lokasi 3 0.2937
V4 Lokasi 4 0.3786
Hasil perhitungan SAW.
Tabel 19. Hasil perhitungan SAW
Alternatif Nama Kayu Nilai
V1 Lokasi 1 0.81
V2 Lokasi 2 0.91
V3 Lokasi 3 0.78
V4 Lokasi 4 0.84
Berdasarkan dari hasil tabel diatas perbandingan perbadingan metode topsis dan saw tidak
menemukan hasil yang jauh berbeda. Pada kedua metode hasil perhitungan rangking tetap sama
dengan yang lain hanya saja perbedaan hasil nilai nya yg cukup jauh.
4. KESIMPULAN
Sistem pengambilan keputusan untuk penentuan lokasi usaha terbaik lebih terperinci agar
customer bisa mendapatkan lokasi usaha yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan keluarga
tersebut dengan layak dan bagus.. Metode Simple Additive Weighting & Topsis mampu
menyelesaikan persoalan pemilihan lokasi usaha terbaikdengan baik. Sistem pendukung keputusan
penentuan lokasi usaha terbaikyang dihasilkan setelah proses hanya berupa perangkingan nilai
tertinggi sampai nilai terendah. Untuk selanjutnya mungkin dapat dikembangkan lebih baik lagi.
Penentuan lokasi usaha terbaik harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
Untuk penggunaan metode diharapkan ada pembandingan dengan metode yang lain. Untuk
pengembangan maka program sistem pendukung keputusan ini dapat di kembangkan ke dalam
aplikasi ke hosting, agar bisa diakses dimana pun dan kapanpun.
REFERENSI
[1] A. Rikki, “Pengujian Sistem Pendukung Keputusan Metode Simple Additive Weighting dan
Weighted Product dengan Matlab,” Media Inf. Anal. dan Sist., vol. 2, no. 1, 2017.
[2] Sunarti, “Perbandingan Metode TOPSIS dan SAW Untuk Pemilihan Rumah Tinggal,” J. Inf.
Syst., 2018.
[3] G. Wibisono, A. Amrulloh, and E. Ujianto, “PENERAPAN METODE TOPSIS DALAM
PENENTUAN DOSEN TERBAIK,” Ilk. J. Ilm., 2019, doi: 10.33096/ilkom.v11i2.430.102-109.
[4] M. A. Mude, “Perbandingan Metode SAW dan TOPSIS pada kasus UMKM,” Ilk. J. Ilm., 2016,
Analisa Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Usaha Makanan...(Retno Hidayati)
36
doi: 10.33096/ilkom.v8i2.49.76-81.
[5] H. Harsiti and H. Aprianti, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Smartphone dengan
Menerapkan Metode Simple Additive Weighting (SAW),” JSiI (Jurnal Sist. Informasi), 2017,
doi: 10.30656/jsii.v4i0.372.
[6] P. Sureeyatanapas, K. Sriwattananusart, T. Niyamosoth, W. Sessomboon, and S. Arunyanart,
“Supplier selection towards uncertain and unavailable information: An extension of TOPSIS
method,” Oper. Res. Perspect., 2018, doi: 10.1016/j.orp.2018.01.005.
Analisa Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Usaha Makanan...(Retno Hidayati)