Anda di halaman 1dari 12

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier

Material Terbaik dengan metode SAW


(Studi Kasus PT. XYZ)

Proposal Skripsi

Oleh:
Dwi Sutikno (171011402179)

PROGRAM STUDI TEKNIIK INFORATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
PAMULANG
2020
1 DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................4
1.3 Batasan Masalah........................................................................................4
1.4 Tujuan........................................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................5
1.6 Sistematika Penulisan................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................7
2.1 Pengertian Supplier...................................................................................7
2.2 Sistem Pendukung Keputusan...................................................................8
2.2.1 Pengertian sistem pendukung keputusan...........................................9
2.2.2 Karateristik sistem pendukung keputusan..........................................9
2.3 Metode Simple additive weighting (SAW).............................................11
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM........................................12
3.1 Analis Sistem...........................................................................................12
2 BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang

Pemasok atau yang biasa disebut sebagai supplier adalah pihak-pihak yang
berkepentingan, lebih relevan terhadap keberhasilan manufaktur atau produsen
dibandingkan bisnis lainnya, semua perusahaan mengandalkan tingkat produk dan
jasa dari bisnis lain untuk mendukung kemampuan perusahaan untuk melayani
pelanggan. Supplier secara intensif mendukung proses manufacturing, bentuk
kualitas perusahaan dari kualitas produk akhir yang menjual bisnis ke pelanggan,
harga supplier akan berpengaruh terhadap biaya manufacturing produk. Dan
supplier harus mampu mengantisipasi para pesaing berusaha meniru,
menduplikasi atau mengalahkan saingan di berbagai variable diferensiasi yang
menghasilkan keuntungan yang kompetitif.
Permasalahan yang timbul dalam pemilihan supplier selama ini adalah tidak
bisa mengambil keputusan untuk memilih supplier yang cocok dalam pembelian
barang, jasa maupun material produksi dikarenakan banyaknya supplier yang
mengajukan penawaran harga. Selain itu, belum adanya sebuah sistem pemilihan
supplier yang diterapkan di perusahaan untuk memilih supplier yang cocok dalam
pembelian barang, jasa, maupun material agar pemilihan menjadi maksimal untuk
menentukan supplier yang cocok.
Sistem Pendukung Keputusan sebagai salah satu cara yang dipilih untuk
pemecahan masalah ini. Metode yang dipilih adalah Metode SAW (Simple
Additive Weighting) karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap
atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi
alternative terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternative yang
dimaksud adalah supplier yang memiliki kriteria sesuai dengan yang diinginkan.
Metode perangkingan ini diharap penialaian akan lebih tepat karena
didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan dengan
menggunakan pengamatan dari ketepatan supplier dilihat dari beberapa alternatif
yang akan dijadikan sample. Sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih akaurat
dan optimal terhadap supplier terpilih yang akan dipertimbangkan oleh pengambil
keputusan.
Karena Banyaknya supplier yang dimiliki oleh PT. XYZ maka untuk
membantu meningkatkan kinerja purchasing departemen perlu adanya suatu
Sistem Pendukung Keputusan pemilihan supplier dengan Metode SAW (Simple
Additive Weighting). Dengan adanya metode tersebut maka bisa diharapkan
nantinya PT. XYZ akan sangat terbantu dalam hal menentukan supplier yang
cocok dalam pembelian barang, jasa, dan material. Metode Simple Additive
Weighting (SAW) dapat digunakan untuk menentukan supplier yang cocok dalam
pembelian. Seperti pada penelitian “Sistem Pendukung Keputusan Perpanjangan
Kontrak Tenaga Kerja di PT. Metal H- Tech Menggunakan metode SAW”.
[Muamar Fajrin Bady,2017]

2.2 Perumusan Masalah


Perumusan permasalahan pada skripsi ini, yakni bagaimana memilih Supplier
pembelian barang, jasa, dan material di PT. XYZ

2.3 Batasan Masalah


Batasan masalah yang diambil berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah:

 Aplikasi ini tidak mencakup tentang pembuatan Purchase Order ke


supplier.
 Aplikasi ini ditujukan untuk browser internal Purchasing PT. XYZ
 Untuk menentukan supplier yang sesuai dalam pembelian barang, jasa,
dan material.
 Perhitungan yang digunakan yaitu salah satu contoh perhitungan
pemilihan supplier untuk item Pipe elbow Black O 2”.
 Aplikasi ini digunakan jika ada 2 atau lebih supplier yang memberikan
penawaran harga.
2.4 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk menentukan supplier yang
sesuai dalam pembelian barang, jasa, dan material di PT. XYZ agar lebih tepat
dan cepat.

2.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
 Untuk mengetahui supplier yang sesuai dengan pembelian barang
maupun jasa
 Dengan adanya sistem pendukung keputusan ini akan mempermudah
atau membantu dalam melakukan proses menentukan supplier yang
sesuai dalam pembelian maupun jasa.

2.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan dari karya tulis tugas akhir yang
membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI


Bab ini menjelaskan teori yang mendukung pokok pembahasan tugas akhir
yang meliputi pengertian sistem pendukung keputusan, supplier, testing dan
implementasi sistem.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM


Bab ini menjelaskan mengenai analisis dan perancangan sistem yang
terdiri atas penjelasan dari analisa permasalahn, perancangan system, dan desain
uji coba aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan supplier dengen metode
SAW (Simple Additive weighting) pada PT.XYZ

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Bab ini menjelaskan tentang implementasi program, berisi langkah-
langkah implementasi program dan hasil implementasi program, serta analisis
terhadap kinerja aplikasi tersebut

BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang menjawab pernyataan dalam perumusan
masalah dan beberapa saran yang bermanfaat dalam pengembangan program
diwaktu mendatang
3 BAB II
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Supplier


Supplier merupakan seseorang atau perusahaan yang secara kontinu
menjual barang kepada kita. Biasanya barang tersebut bukanlah untuk dijual lagi,
tapi lebih kepada pendukung kegiatan usaha [Saiful hidayat, 2005]. Supplier
dijaman dulu ketika internet belum berkembang sampai saat ini mengalami
kesulitan dalam mencari konsumen. Karena basisnya masih offline sehingga
supplier perlu ekstra pemasaran dan jaringan yang kuat jika tidak, prodak akan
menumpuk. Setelah internet berkembang hingga saat ini dan adanya smartphone
semua berubah, pola supplier menjadi lebih praktis dan mudah. Kuncinya adalah
pengetahuan tentang pemasaran internet. Bahkan kita tidak perlu stok barang
sebelum ada permintaan, jadi polanya bisa dibalik setelah ada permintaan barulah
kita menyetok, hampir bisa tanpa modal. Pemasarannya juga semakin mudah, kita
bisa langsung mencari konsumen seperti reseller atau dropship dengan pemasaran
internet, kita hanya merubah harga dan kita mendapatkan untung dengan tanpa
bersusah payah mencari konsumen akan tetapi konsumen yang akan mencari kita.
Dari pihak PT.XYZ belum menyediakan sistem yang membantu kinerja
purchasing departemen agar pekerjaan purchasing departemen lebih cepat dan
mudah untuk menentukan pemilihan supplier. Sampai saat ini purchasing
PT.XYZ masih menggunakan cara manual untuk menentukan pemilihan supplier
Adapun pemilihan supplier ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang
telah ditentukan yaitu:

 Harga yang relative murah jika dibandingkan dengan supplier yang


lainnya.
 Ketersediaan produk yang diminta oleh PT.XYZ.
 Kecepatan respon supplier untuk memberikan penawaran.
 Jumlah Ketersediaan barang yang diminta user.
3.2 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan (SPK) atau dikenal dengan Decision Support
System (DSS), pada tahun 1970-an sebagai pengganti dari istilah Management
Information System (MIS). Tetapi pada dasarnya SPK merupakan pengembangan
lebih lanjut dari MIS yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif
dengan pemakaiannya. Maksud dan tujuan dari adanya SPK, yaitu untuk
mendukung pengambilan keputusan memilih alternative keputusan yang
merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh atau tersedia
dengan menggunakan model-model pengambil keputusan serta untuk
menyelesaikan masalah-masalah bersifat terstruktur, semi terstruktur dan tidak
terstuktur.
Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis
pada suatu masalah, pengumpulan fakta dan informasi, penentuan yang baik untuk
alternative yang dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut analisis
merupankan tindakan yang paling tepat.
Tetapi pada sisi yang berbeda, pembuat keputusan kerap kali dihadapkan
pada kerumitan dan lingkup keputusan dengan data yang cukup banyak. Untuk
kepentingan itu, sebagian besar pembuat keputusan dengan mempertimbangkan
rasio manfaat atau biaya, dihadapkan pada suatu keharusan untuk mengandalkan
sistem yang mampu memecahkan suatu masalah secara efisien dan efektif, yang
kemudian disebut dengan sistem pendukung keputusan (SPK).
Dengan memperhatikan tinjauan relative atas peranan manusia dan
computer untuk mengetahui bidang fungsi masingmasing. Keunggulan serta
kelemahannya, maka memahami SPK dan pemanfaatnya sebagai sistem yang
menunjang dan mendukung pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik.
Tujuan pembentukan SPK yang efektif adalah memanfaatkan keunggulan kedua
unsur, yaitu manusia dan perangkat elektronik. Terlalu banyak menggunakan
computer akan menghasilkan pemecahan suatu masalah yang bersifat mekanis,
reaksi yang tidak fleksibel, dan keputusan yang dangkal. Sedangkan terlalu
banyak manusia akan memunculkan reaksi yang lamban, pemanfaatan data yang
serba terbatas, dan kelambanan dalam mengkaji alternative yang relefan.
3.2.1 Pengertian sistem pendukung keputusan
Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan
dari berbagai alternative tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui
sebuah mekanisme dan alternative tindakan yang mungkin terjadi akan
disesuaikan dengan kondisi persoalah yang dihadapi [Kusrini, 2007].
Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada perbedaan
penting diatara keduanya. Sementara para pakar melihat bahwa keputusan adalah
“pilihan nyata” karna pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk
pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, baik pada tingkat perorangan atau
pada tingkat kolektif. Selain itu, keputusan dapat dilihat pada kaitannya dengan
proses, yaitu bahwa suatu kepususan ialah keadaan akhir dari suatu proses yang
dinamis yang diberi label pengambilan keputusan.
Keputusan dipandang sebagai proses karena terdiri atas satu seri aktifitas
yang berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana. Dengan kata
lain, keputusan merupakan sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan
pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain
dikesampingkan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan pertimbangan iallah
menganalisis beberapa kemungkinan atau alternative, lalu memilih satu
diantaranya.
[Little, 1970] mendefinisikan SPK sebagai “sekumpulan prosedur berbasis
model untuk data pemprosesan dan penilaian guna membantu para manager
mengambil keputusan”. Dia menyatakan bahwa untuk sukses, sistem tersebut
haruslah sederhana, cepat, mudah dikontrol, adaptif, lengkap dengan isu-isu
penting, dan mudah berkombinasi.

3.2.2 Karateristik sistem pendukung keputusan


Karateristik sistem pendukung keputusan adalah :

a) SPK dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam


memecahkan masalah yang sifatnya terstruktur ataupun tidak
terstruktur.
b) Dalam proses pengolahannya, SPK mengkombinasikan pengguna
model-model/teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data
konvensional serta fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi.
c) SPK dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat
digunakan/dioperasikan dengan mudah oleh orang-orang yang tidak
memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yan tinggi.
Oleh karena itu pendekatan yang digunakan biasanya model
interaktif.
d) SPK dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta
kemampuan adaptasi yang tinggi. Sehingga mudah disesuaikan
dengan berbagai perubahan lingkungan yang terjadi dan kebutuhan
pemakai.

Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai


manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat di ambil dari SPK adalah:

a) SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam


memproses data / informasi bagai pemakainya.
b) SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah
teritama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak
terstruktur.
c) SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya
dapat di andalkan.
d) Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan
masalah yang di hadapi oleh pengambilan keputusan dalam
memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai
alternative pemecahan.

Di samping berbagai keuntungan dan menfaat seperti dikemukakan diatas,


SPK juga memiliki beberapa keterbatasan.
Adalah :

a) Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang


tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem
tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya,
b) Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan
yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
c) Proses-proses yang dapat di lakukan SPK biasanya juga tergantung
pada perangkat lunak yang digunakan.
d) SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang di miliki
manusia. Sistem ini di rancang hanyalah untuk membantu
pengambil keputusan dalam pelaksanaan tugasnya.

Bagaimanapun juga harus di ingatkan bahwa SPK tidak ditekankan untuk


membuat keputusan. Dengan sekumpulan kemampuan untuk mengolah
informasi/data yang akan di perlukan dalam proses pengambilan
keputusan, sistem hanya berfungsi sebagai alat bantu manajemen. Jadi
sistem ini tidak dimaksudkan untuk mengganti fungsi pengambil
keputusan dalam membuat keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Jadi
secara dapat di katakana bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi
pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
terutama dalam proses pengambil keputusan.

3.3 Metode Simple additive weighting (SAW)


Metode simple additive weighting sering juga di kenal dengan
istilah metodenpenjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah
mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternative
pada semua atribut. [Kusumadewi, 2006:74]
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan
(X) ke suatu skala yang dapat di perbandingkan dengan semua rating
alternatif yang ada.
4 BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analis Sistem


Proses pemilihan Supplier di PT. XYZ dilakukan dengan penggunaan media
perhitungan yang terbatas dan banyaknya Supplier dalam proses perhitungan
dapat menghambat dalam proses pemilihan supplier, karena proses perhitungan
masih dilakukan dengan menggunakan excel yang kurang efektif dalam
perhitungannya.
Pproses pemilihan supplier yang dilakukan oleh admin purchase secara
langsung yang diusulkan oleh manager purchase untuk pemilihan supplier.
Namun dalam proses pemilihan supplier masih dilakukan dengan cara yang belum
terstruktur sehingga masih banyaknya supplier yang belum terpilih di PT. XYZ.
ditambah dengan banyaknya supplier yang diusulkan dan banyaknya kriteria yang
digunakan dalam penilaian, hal ini menyulitkan pihak perusahaan untuk
mengambil keputusan tentang siapa yang berhak menyuplai penjualan dan jasa
dari perusahaan.
Maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat
memudahkan bagian admin purchase dalam proses pemilihan supplier dan dapat
menghitung segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan pemilihan
unit kerja secara cepat dan akurat.

Anda mungkin juga menyukai