Anda di halaman 1dari 16

Analisis Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Produksi Pada

PT. Hamri Indonesia

Disusun Oleh Kelompok 5:


● Akbar Nurrizki (43220110116)
● Nuraifan Suntia (43220110097)
● Oky Dian Sari (43220110028)

Dosen: Dosen: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Ruang: A-402-3
Program Study Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAK

Setiap perusahaan baik yang sudah besar atau masih berkembang akan selalu membutuhkan
data dan informasi. Setiap keputusan yang baik bersumberkan dari kualitas informasi yang baik.
Dengan adanya kualitas informasi, maka keputusan dapat diambil dengan baik. Basisdata adalah
kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Database relasional merupakan jenis Database Management System (DBMS) yang terbaru, yang
memberikan gambaran atau bagan skema yang menjelaskan tentang hubungan antar tabel bisa
dilakukan di dalam sebuah database.

Keberadaan sistem informasi akuntansi sangat penting dalam siklus produksi, dengan sistem
informasi akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas
untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perencanaan produk atau jasa yang
dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan penyerapan dan alokasi sumber
daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah bagaimana merencanakan dan mengendalikan
biaya produksi serta evaluasi kinerja terhadap produktivitas yang dihasilkan.

ABSTRACT

A company, whether it is big or still developing, will always need data and information.
Every good decisions comes from good quality information. With the quality of information, decisions
can be taken properly. Database is a collection of information stored on the computer in a systematic
manner so that it can be checked using a computer program to obtain information from the database.
A relational database is a new type of Database Management System (DBMS), which provides an
overview or schema that describes the relationships between tables that can be done in a database.

The existence of an accounting information system is very important in the production cycle,
with an accounting information system helping to produce accurate cost information and clear
working time to be used as input for decision makers in planning the product or service produced,
what the price of the product is, and how to plan absorption and allocation. Resources needed, and
what is very important is how to plan and control production costs and performance evaluation of the
resulting productivity.
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Setiap perusahaan baik yang sudah besar atau masih berkembang akan selalu membutuhkan
data dan informasi. Setiap keputusan yang baik bersumberkan dari kualitas informasi yang baik.
Informasi dikatakan berkualitas apabila akurat, yang berarti informasi harus tidak biasa dan bebas dari
kesalahan. Tepat waktu, yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat.
Relevan, yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya. Dengan
adanya kualitas informasi maka keputusan dapat diambil dengan baik.

Bagi perusahaan manufaktur, siklus produksi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Hal itu disebabkan , siklus produksi saling berkaitan erat dengan siklus-siklus yang ada, seperti siklus
pembelian, siklus pendapatan, dan juga siklus persediaan. Oleh karenanya, implementasi sistem
informasi berperan penting terutama pada siklus produksi. Aplikasi database untuk siklus produksi
melibatkan penyimpanan sejumlah besar data dan pengelolaan entitas seperti produk, saham, bahan
baku, simpanan, produsen dan lokasi. Model ini juga memungkinkan interaksi dengan pengguna dan
memungkinkan pembuat keputusan untuk membangun pertanyaan kompleks dan laporan yang
menanggapi berbagai pertanyaan.

Arsitektur sistem ditujukan pada komponen-komponennya dan bagaimana mereka


berinteraksi, jenis dan operasinya dialokasikan untuk setiap komponen. Untuk sistem pendukung
keputusan interaktif arsitektur mencakup subsistem berikut: manajemen data subsistem, model
subsistem manajemen dan sub-dialog pengguna. Data subsistem manajemen terdiri dari elemen-
elemen berikut: database oksidase basis data sistem manajemen, kamus data, dan kueri deklaratif
bahasa. Basis data dibangun untuk memenuhi kebutuhan informasi sistem dan data merupakan
kumpulan yang saling terkait yang dioperasikan oleh satu atau lebih pemakai dalam satu atau lebih
aplikasi.

Database relasional merupakan jenis Database Management System (DBMS) yang terbaru
yang memberikan gambaran atau bagan skema yang menjelaskan tentang hubungan antar tabel bisa
dilakukan di dalam sebuah database. Model database ini digagas oleh seorang pakar database bernama
EF codd. Jenis database relasional ini merupakan jenis database yang paling sederhana disamping
jenis database pendahulunya yaitu database Hirarki (Hierarchical Database Model), dan database
Jaringan (Network Database Model). Jenis database relasional menggunakan struktur database 2D
(dimensi).

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada artikel ini ditujukan untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas
pada pembahasan dalam artikel. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam artikel adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan siklus produksi?
2. Bagaimana Aktivitas siklus produksi pada basis data relasional?
3. Bagaimana model siklus produksi?
4. Bagaimana pemrosesan file dan konsep manajemen data?
5. Bagaimana model basisdata relasional dan data REA?

3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Memahami pengertian dan konsep siklus produksi, basis data, dan basis data
relasional.
2. Mengetahui Aktivitas siklus produksi pada basis data relasional.
3. Mengetahui model siklus produksi.
4. Memahami cara pemrosesan file dan konsep manajemen data.
5. Mengetahui model basisdata relasional dan data REA
LITERATUR TEORI

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala
sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem
informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan
dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi informasi yang
dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap
aset organisasi.

Sebuah SIA menambah nilai atau manfaat dengan cara: Menyediakan informasi yang akurat
dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan
efisien, Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan,
Meningkatkan efisiensi, Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan, Meningkatkan
sharing knowledge, Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

Komponen Sistem Informasi Akuntansi Manusia adalah pelaku yang menjalankan sistem
Transaksi merupakan objek dari sistem informasi akuntansi sebagai masukan, lalu diproses
sehingga menghasilkan informasi. Prosedur adalah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
melakukan transaksi atau kegiatan perusahaan. Dokumen yaitu berupa formulir yang digunakan
sebagai sarana pencatatan pada saat transaksi. Peralatan adalah suatu alat atau sarana yang
digunakan dalam melakukan pencatatan pada sistem informasi yang bersangkutan
PEMBAHASAN

A. Pengertian Siklus Produksi


Siklus Produksi adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang
berkaitan dengan proses pembuatan produk dan terjadi secara terus-menerus. Keberadaan
sistem informasi akuntansi sangat penting dalam siklus produksi, dengan sistem informasi
akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas.

Untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perencanaan produk atau jasa
yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan penyerapan dan
alokasi sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah bagaimana merencanakan dan
mengendalikan biaya produksi serta evaluasi kinerja terhadap produktivitas yang dihasilkan.

Aktivitas produksi pada umumnya adalah aktivitas mengubah bahan baku menjadi bahan
jadi. Hal ini hanya terjadi pada perusahaan manufaktur (industri). Siklus produksi memiliki rangkaian
aktivitas yang diselenggarakan secara bertahap.

B. Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi


Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam
keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
● Bauran produk
● Penetapan harga produk
● Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
● Manajemen Biaya
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :

1. Perancangan Produk (Aktivitas 1)


Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk. Tujuan aktivitas
ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan,
dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.

2. Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)


Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan. Tujuan dari
langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi
pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan
persediaan barang jadi.
3. Operasi Produksi (Aktivitas 3)
Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam
proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi
biaya produksi. Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi
produksinya :
● Bahan baku yang digunakan
● Jam tenaga kerja yang digunakan
● Operasi mesin yang dilakukan
● Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi

4. Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)


Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. Tiga tujuan dasar dari
sistem akuntansi biaya, yaitu :
● Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja
dari operasi produksi
● Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
● Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan
serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.

C. Model Data Siklus Produksi


Guna memaksimalkan kegunaan manajemen biaya dan pengambilan keputusan, data siklus
produksi harus dikumpulkan dari tingkat agregasi terendah. Entitas barang dalam proses digunakan
untuk mengumpulkan dan meringkas data mengenai bahan baku, tenaga kerja, dan operasi mesin yang
digunakan untuk memproduksi barang.

Hubungan antara barang dalam proses dan ketiga entitas itu yaitu :
1. Satu ke banyak. Hubungan tersebut mencerminkan tentang setiap proses produksi dapat
mencakup sejumlah pengeluaran bahan baku, operasi tenaga kerja, dan operasi mesin.
2. Setiap aktivitas ini dihubungkan dengan proses produksi tertentu.
3. Hubungan antara dua agen entitas.
4. Setiap pegawai ditugaskan ke supervisor tertentu.
5. Setiap supervisor bertanggungjawab untuk banyak pegawai.

SubSistem Aplikasi Siklus Produksi


Perancangan produk merupakan tahap awal dari sistem produksi yang bertujuan untuk
merancang sebuah produk yang memenuhi keinginan konsumen dalam hal kualitas, lama pengerjaan,
dan biaya produksi yang rendah.
1. Tahap akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya yang bertujuan yaitu :
Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dalam
produksi.
2. Menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat digunakan sebagai dasar penentuan
harga (pricing) dan keputusan tentang komposisi produk (product mix).
3. Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan harga
pokok penjualan.

Jenis sistem akuntansi biaya yang umum digunakan oleh sebuah perusahaan adalah sistem
penentuan harga pokok pesanan (job order costing) dan sistem penentuan harga pokok proses (process
costing) dan laporan yang dihasilkan sistem akuntansi biaya umumnya berupa :
1. Laporan kontrol (control report).
2. Laporan harga pokok produksi (production cost report)

D. Pemrosesan File Dan Konsep Manajemen Data

1. Database
Basis data atau disebut juga database, terdiri dari dua penggalan kata yaitu data dan base,
yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau
kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis,
sehingga menghasilkan informasi. Selain itu, untuk mengelola dan memanggil query basis data agar
dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut
Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management System (DBMS).

2. Tujuan dan Manfaat Database


Tujuan utama dalam pengolahan data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat
memperoleh data yang kita cari dengan mudah dan cepat (Fathansyah, 1999). Pemanfaatan basis data
dilakukan dengan tujuan yaitu:

I. Kecepatan dan kemudahan (Speed)


Pemanfaatan Database memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan
perubahan (manipulasi) dan menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah daripada
menyimpan data secara manual.

II. Efisien ruang penyimpanan (Space)


Dengan Database penggunaan ruang penyimpanan data dapat dilakukan karena kita dapat
melakukan penekanan jumlah pengulangan data dengan menerapkan sejumlah pengkodean.

III. Keakuratan (Accuracy)


Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data dengan penerapan aturan atau
batasan tipe data dapat diterapkan dalam database yang berguna untuk menentukan ketidakakuratan
pemasukan atau penyimpanan.

IV. Keamanan (Security)


Dalam sejumlah sistem (aplikasi) pengolah database tidak menerapkan aspek keamanan
dalam penggunaan database. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat
diterapkan. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa yang boleh menggunakan database dan
menentukan jenis operasi-operasi apa saja yang boleh dilakukan.

V. Terpeliharanya keselarasan data (Consistent)


Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu
berlaku untuk keseluruhan.

VI. Data dapat dipakai secara bersama (Shared)


Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara online) pada
saat bersamaan.

VII. Dapat diterapkan standarisasi (Standardization)


Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka database dapat menerapkan standarisasi
data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.

3. Konsep dasar penyimpanan data yaitu:


1. Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk menyimpan informasi. Contohnya: karyawan,
persediaan, dan rekening pelanggan. Setiap entitas memiliki atribut.
2. Attributes, adalah elemen data yang merupakan bagian dari entity. Contoh: alamat pelanggan,
nama pelanggan, batas kredit, dan lain-lain.
3. Characters, adalah huruf atau angka.
4. Data value, adalah kombinasi karakter (huruf dan angka) yang memiliki makna. Contoh:
kotak pos 2001 (data value), alamat (atribut), perusahaan DJARUM (entity).
5. Field, yaitu kumpulan elemen data terkecil yang disimpan dalam sebuah spasi (ruang fisik).
6. Record, adalah sejumlah field yang dikelompokkan dan membentuk sebuah satuan data, yang
sekaligus menguraikan atribut khusus dari sebuah entity.
7. File, adalah sekumpulan record yang sejenis. Contoh: seluruh record piutang pelanggan di
kumpulkan dalam suatu tempat yang disebut file piutang dagang.
8. Database, adalah kumpulan file-file yang membentuk satuan data yang besar.

4. Jenis-jenis File
● File induk (master file): file yang berisi data relatif permanen.
● File transaksi (transaction file): yaitu file yang berisi data transaksi yang bersifat sementara.
● File tabel (table file): file yang berisi referensi (acuan) data yang diambil selama pemrosesan
data untuk memudahkan kalkulasi.
● File sejarah (history file): file yang berisi transaksi yang telah diproses.
● File cadangan (backup file): file yang berisi duplikat (copy) sebuah file.
● Suspense file: file yang berisi record yang telah dipisahkan sementara dari pemrosesan data
reguler dengan tujuan untuk di investigasi dan dibetulkan.
● Report file: file sementara yang berisi data yang akan dicetak pada tanggal berikutnya.

E. Model Basis Data Relasional

Model basis data relasional merupakan model basisdata yang dirancang agar memiliki
konsistensi informasi dalam bentuk normalisasi database. Yang secara implementatif dan operasional
dikendalikan oleh mesin Database Management System (DBMS).

Struktur dasar basis data relasional:


Relational Database Management System beroperasi pada lingkungan logika manusia.
1. Basis data relasional diasumsikan sebagai sekumpulan tabel-tabel.
2. Setiap tabel terdiri dari serangkaian perpotongan baris/kolom
3. Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya menggunakan entitas tertentu yang
digunakan secara bersama
4. Tipe hubungan seringkali ditunjukkan dalam suatu skema
5. Setiap tabel menghasilkan data yang lengkap dan kebebasan struktural

Keuntungan model data entity relationship:


1) Secara konseptual sangat sederhana
2) Gambaran secara visual
3) Alat bantu komunikasi lebih efektif
4) Terintegrasi dengan model basis data relasional
Kerugian model entity relationship:
1) Gambaran aturan-aturan terbatas
2) Gambaran relasi terbatas
3) Tidak ada bahasa untuk memanipulasi data
4) Kehilangan isi informasi

Istilah-istilah dalam Model Basis Data Relasional


1) Relasi, yaitu sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris.
2) Atribut, yaitu kolom pada sebuah relasi.
3) Tupel, yaitu baris pada sebuah relasi.
4) Domain, yaitu kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut
5) Derajat, yaitu jumlah atribut dalam sebuah relasi (jumlah field)
6) Cardinality, yaitu jumlah tupel dalam sebuah relasi (jumlah record)
7) Istilah Model Data Relasional

Pendekatan model data ini diarahkan pada tiga tahap perancangan basis data, yaitu desain
basis data konseptual, desain basis data logis dan desain basis data fisik.

1) Desain Basis Data Konseptual


Desain database konseptual melibatkan penemuan dan analisis terhadap kebutuhan data organisasi.
Perangkat utama yang digunakan dalam pembuatan sebuah model data adalah diagram relasi entitas.
Tingkat asosiasi antara dua entitas ditampilkan secara kardinalitas yakni jumlah record dalam satu file
yang dihubungkan dengan satu record tunggal di file lain.

2) Desain Basis Data Logis


Desain basis data ini merupakan pengembangan dari sudut pandang secara konseptual pemakai ke
dalam tabel-tabel. Tabel-tabel ini pada akhirnya akan digunakan untuk mendeskripsikan basis data
secara fisik bagi para pemakai akhir untuk pengambilan keputusan.

3) Desain Basis Data Tingkat Fisik


File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan batch, yang biasanya mengakses seluruh record dalam
sebuah file. Setiap atribut dapat diekstrak dari record dalam sebuah file primer dan digunakan untuk
membangun sebuah file baru yang bertujuan menyediakan sebuah indeks untuk file aslinya. Bentuk
file seperti ini disebut file berindeks atau file terinversi. File sekuensial berindeks adalah sebuah file
sekuensial yang disimpan dalam sebuah Direct Access Storage Devices (DASD) dan diberi indeks
serta disimpan secara fisik dalam field yang sama. Filefile tersebut biasa disebut File Indexed
Sequential Access Method (ISAM).

Seluruh DBMS memiliki tiga atribut umum, yaitu:


1. Data Description Language (DDL)
DDL memungkinkan administrator database (DBA) untuk menentukan struktur logika
database yang disebut skema. Hal yang perlu ditentukan ketika menentukan skema yaitu: nama
elemen data, jenis data (numerik, alfabetik, tanggal, dan lain-lain) dan posisi jumlah angka desimal
jika data tersebut bersifat numerik, dan posisi angka.

2. Data Manipulation Language (DML)


Terdiri atas perintah-perintah untuk melakukan pembaruan (updating), pengeditan,
manipulasi, ekstraksi data. Structured Query Language (SQL) adalah bentuk DML yang umum dalam
pengaturan relational. SQL adalah teknologi yang digunakan untuk memunculkan informasi dari
database. SQL merupakan bahasa pemrograman non prosedural. Empat bentuk DML yang merupakan
komponen SQL adalah: SELECT, UPDATE, DELETE, INSERT.

3. Data Query Language (DQL)


DQL adalah bahasa atau antarmuka yang ramah pengguna (user friendly) yang
memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi dari database. Salah satu antarmuka yang
friendly ini adalah Query By Example (QBE), yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta
informasi hanya dengan mengisi tempat-tempat yang kosong.

● Implementasi Database
Database diimplementasikan dalam bentuk tabel-tabel. Tabel yang akan dijelaskan berikut
dikhususkan pada tabel yang digunakan dalam proses produksinya saja:

● Tabel Tbpp: untuk menyimpan proses-proses dari produk. Dimana masing-masing produk
memiliki proses yang berbeda dengan urutan yang berbeda pula.
● Tabel Tbtkproses: untuk menyimpan data tenaga kerja yang dipakai dalam sebuah proses dari
produk. Dimana masing-masing proses memerlukan tenaga kerja yang berlainan.
● Tabel tb Bahan Proses: untuk menyimpan data bahan baku yang dipakai dalam sebuah proses
dari produk. Dimana masing-masing proses memerlukan bahan baku yang berlainan.
● Tabel T Mesin Proses: untuk menyimpan data nama mesin yang dipakai dalam sebuah proses
dari produk. Dimana masing-masing proses memerlukan mesin yang berlainan.
● Tabel jadwal pengadaan: untuk menyimpan data bahan yang habis, ketika ada order yang
memerlukan bahan tersebut.
● Tabel tb jadwalprod: untuk menyimpan proses produksi dengan urutan teratas berdasarkan
jenis produknya, dan yang sudah terpenuhi atribut-atributnya, sehingga siap untuk diproses.
● Tabel Tb proses prod: untuk menyimpan data proses produksi yang sudah dijalankan.
● Tabel Tbpp Selesai: untuk menyimpan data proses produksi yang telah selesai dijalankan.
● Tabel Tb pemakaian tk: untuk mencatat dan menyimpan data pemakaian tenaga kerja selama
suatu proses produksi berlangsung.
● Tabel Tb pemakaian bahan: untuk mencatat dan menyimpan data pemakaian bahan selama
suatu proses produksi berlangsung.
● Tabel Tb gudang bahan: untuk menyimpan data bahan yang pernah dimiliki maupun yang
dimiliki oleh perusahaan.
● Tabel Tb overhead: untuk menyimpan biaya-biaya overhead bulanan dari perusahaan.
● Tabel Tb proses berjalan: untuk mencatat dan menyimpan data proses yang sedang terjadi
untuk suatu order.
● Tabel Tb Pemakaian Overhead: untuk menyimpan data pemakaian overhead sebuah order.
Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Produksi Pada
PT. Hamri Indonesia
Pada era sekarang, banyak perusahaan termasuk perusahaan yang besar, menengah, maupun
yang kecil melakukan pengotomatisasian proses bisnisnya dengan menggunakan komputer sebagai
media utamanya. Hal ini dilakukan agar proses bisnisnya dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
Demikian pula dengan PT. Hamri Indonesia yang memproduksi pembuatan seragam untuk
perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi yang ada di Indonesia. Perusahaan yang berdiri pada
tahun 2006 ini ingin memulai usaha ke depan dengan menggunakan komputer dalam memanajemen
sistem di perusahaan. Salah satunya adalah sistem informasi produksi berupa perhitungan Harga
Pokok Produksi secara otomatis dan kontrol Proses Produksi dilengkapi dengan laporan laporan
penting seputar produksi pembuatan seragam untuk perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi yang
ada di Indonesia, laporan kontrol proses produksi per-order atau laporan harga pokok produksi per-
order. Aspek lain yang ingin dikomputerisasikan adalah pengendalian persediaan berupa pengadaan
bahan baku yang diperlukan, ketika ada sebuah order atau perintah produksi.
Proses produksi yang berlangsung dalam PT. Hamri Indonesia secara umum dapat digambarkan
sebagai berikut:
● Pembuatan pola, yaitu pembuatan pola dari masing-masing bagian pakaian (kerah, lengan,
● dada, dll).
● Proses pemindahan pola ke material dasar (kain), dan diikuti dengan pemotongan kain
● tersebut.
● mengelompokkan tiap-tiap bagian dari pakaian menjadi satu kesatuan pakaian.
● Memberi corak pada masing-masing bagian pakaian (obras, sablon, dll).
● Menjahit masing-masing bagian pakaian menjadi satu kesatuan.
● Finishing, memeriksa apakah ada kekurangan dari tiap pakaian yang sudah jadi (disebut
sebagai quality control).
KESIMPULAN

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang
terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk. Siklus produksi saling berkaitan erat dengan
siklus-siklus yang ada, seperti siklus pembelian, siklus pendapatan, dan juga siklus persediaan. Oleh
karenanya, implementasi sistem informasi berperan penting terutama pada siklus produksi.
Aplikasi database untuk siklus produksi melibatkan penyimpanan sejumlah besar data dan
pengelolaan entitas seperti produk, saham, bahan baku, simpanan, produsen dan lokasi. Model ini
juga memungkinkan interaksi dengan pengguna dan memungkinkan pembuat keputusan yang
berkualitas untuk membangun pertanyaan kompleks dan laporan yang menanggapi berbagai
pertanyaan.
Empat kegiatan penting dalam siklus produksi :
1. Perancangan Produk (Aktivitas 1)
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk. Tujuan aktivitas ini adalah untuk
merancang sebuah produk yang memenuhi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan
secara simultan meminimalkan biaya produksi.
2. Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan. Tujuan dari langkah ini
adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan
mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
3. Operasi Produksi (Aktivitas 3)
Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses
produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.
Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
● Bahan baku yang digunakan
● Jam tenaga kerja yang digunakan
● Operasi mesin yang dilakukan
● Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
4. Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. Apakah tiga tujuan dasar dari sistem
akuntansi biaya itu?
● Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari
operasi produksi
● Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga
serta keputusan bauran produk.
● Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta
nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Putra, Y. M., (2021). Aplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Produksi, Sistem
Informasi Siklus Pengupahan dan Sumber Daya Manusia. Modul Kuliah Sistem Informasi
Akuntansi Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

2. Hanum, B., Haekal, J., & Adi Prasetio, D. E. (2020). The Analysis of Implementation of
Enterprise Resource Planning in the Warehouse Division of Trading and Service Companies,
Indonesia. International Journal of Engineering Research and Advanced Technology-IJERAT
(ISSN: 2454-6135), 6(7), 37-50

3. Choiriah, S., & Sudibyo, Y. A. (2020). Competitive Advantage, Organizational Culture and
Sustainable Leadership on the Success of Management Accounting Information System
Implementation.

4. Fuadah, H., & Setiyawati, H. (2020). The EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF


TRANSPARENCY AND ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS ON THE
QUALITY OF FINANCIAL REPORTS. IJO-International Journal of Business Management,
3(11), 01-12.

5. Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The
Quality of MSME’s Financial Reports. In The 1st Annual Conference Economics, Business,
and Social Sciences (ACEBISS) 2019 (Vol. 1, No. 3).

6. Iskandar, D. (2015). Analysis of factors affecting the success of the application of accounting
information system. International Journal of scientific & Technology research, 4(2), 155-162

7. Susanto, A. (2018, June). The Influence of Information Technology on the Quality of


Accounting Information System. In Proceedings of the 2018 2nd High Performance
Computing and Cluster Technologies Conference (pp. 109-115).

8. Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826

9. http://friskaayuk.blogspot.com/2018/11/bab-14-siklus-produksi.html

10. https://akuntansi.or.id/baca-tulisan/56_sistem-informasi-siklus-produksi.html

11. http://imamcubluxhidayat.blogspot.com/2011/11/aktivitas-dari-proses-siklus-produksi.html

12. http://siaaprecia.blogspot.com/2012/04/6-siklus-produksi-dan-persediaan.html

13. https://accuratecloud.id/2017/01/06/siklus-produksi/

14. https://andriyanto220799.wordpress.com/2017/12/21/definisi-komponen-basis-data-database-
user-basis-data/

15. http://mifa92myself.blogspot.com/2012/11/model-data-relasional.html

16. http://evaarnimif.blogspot.com/2013/01/pemrosesan-file-dan-konsep-manajemen.html

Anda mungkin juga menyukai