Oleh :
Disampaikan Kepada :
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
I. HH
Laporan penelitian studi kasus menyajikan narasi yang terperinci dan jelas
tentang kejadian aktual dan realistis dalam konteksnya. Narasi ini memiliki pertanyaan
penelitian utama, plot, eksposisi, konteks, karakter, dan kadang- kadang dialog. Pada
prinsipnya, studi kasus dapat dievaluasi dengan cara yang sama seperti penelitian
pesanan. Namun, ada juga kriteria evaluasi khusus yang dikembangkan untuk
penelitian studi kasus yaitu hal yang tidak biasa, unik, atau untuk kepentingan umum
Peneliti dapat memulai analisis data empiris diawal dilakukannya suatu penelitian. Konstruksi
kasus dimulai dengan mengatur semua data empiris ke dalam paket sumber utama, yang disebut
catatan kasus. Catatan kasus dapat diperoleh secara sistematik atau kronologis, yang kemudian
semua informasi tentang kasus tersebut dapat diedit sehingga mudah dipahami responden. Penelitian
kualitatif menggunakan pengkodean disetiap data empiris mereka. Yin (2002) membedakan dua
strategi utama didalam analisis yaitu pertama didasarkan pada proposisi teoretis yang telah
dirumuskan sebelumnya dan sistem pengkodean yang representatif, dan yang kedua didasarkan pada
pengembangan deskripsi kasus, yang kemudian akan membentuk dasar untuk pertanyaan penelitian
yang muncul dan kerangka kerja untuk mengatur studi kasus.
kronologis (menekankannya, masalah, aktor dan tindakan dan proses) atau dalam tatanan
tematik (menekankan tema, masalah, masalah, dan kategori konseptual).
Secara keseluruhan penelitian studi kasus harus menyajikan potongan-potongan bukti yang
penting dengan sedemikian rupa agar pembaca dapat menilai secara independen mengenai
manfaat analisis dan kesimpulan. Akhirnya, studi kasus harus disusun dengan cara yang menarik
agar pembaca tidak bisa berhenti membaca. Biasanya hal ini memerlukan metode penulisan yang
menunjukkan antusiasme penliti, bahwa mereka memiliki sesuatu yang luar biasa untuk dikatakan
kepada pembaca.
1
0