AKUNTANSI
Oleh :
Disampaikan Kepada :
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1. Tujuan dan Kasus sebagai “Fitur” Penelitan Kasus
6. Review Artikel
Entrepreneurial Leadership and Familiness as Resources for Strategic Entrepreneurship
Pendahuluan
fokus pada pengembangan tindakan yang mengarah pada pengambilan keputusan berbasis
peluang. Kemampuan untuk membuat rencana strategis untuk masa depan dibutuhkan oleh para
entrepreneurial leadership merupakan hal yang sangat pentin g bagi setiap bisnis tak
terkecuali UKM.
untuk bertahan hidup dengan sumber daya yang terbatas. Ada salah satu karakteristik UKM yaitu
perusahaan keluarga. Perusahaan keluarga memiliki sumber daya yang membedakan mereka dari
keunggulan kompetitif. Kekeluargaan dapat didefinisikan sebagai kumpulan sumber daya yang
unik yang dimiliki perusahaan tertentu karena interaksi sistem antara keluarga, anggota individu
dan bisnis.
Mengingat bahwa kekeluargaan secara umum dianggap sebagai sumber daya, penelitian
ini mengadopsi konsep kekeluargaan di mana kekeluargaan didefinisikan sesuai dengan sumber
daya yang tersedia untuk perusahaan keluarga. Sumber daya ini dapat dikelompokkan dalam tiga
dimensi: struktural (kontak social dan ikatan jaringan), relasional (kepercayaan, norma,
Dalam penelitian ini tiga dimensi kekeluargaan ini diteliti apakah berkontribusi dalam
Tujuan Penelitian
Teori
tujuan secara inovatif dan mengumpulkan sumber daya yang diperlukan. Dengan cara ini,
menciptakan inovasi. Para pemimpin wirausaha dapat mengenali peluang dan mengevaluasinya
melalui peningkatan arus informasi. Pengambilan risiko, proaktif, dan inovasi menjadi ciri
ketidakpastian.
Kekeluargaan adalah sumber daya yang berasal dari hubungan keluarga, dan telah
(kepercayaan, norma, kewajiban, identifikasi) dan kognitif (visi dan bahasa bersama). Dari sudut
pandang berbasis sumber daya, kekeluargaan dipandang sebagai sumber daya karena dapat
dalam perusahaan keluarga multigenerasi di mana generasi yang berbeda berpartisipasi dalam
operasi bisnis melalui manajemen, kepemilikan, dan / atau tata kelola. Istilah kekeluargaan
merupakan kumpulan sumber daya dan kemampuan istimewa yang dihasilkan dari pengaruh
keluarga.
Metodologi
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan
Tiga perusahaan keluarga dipilih untuk penelitian ini dengan menggunakan kiteria
sebagai berikut.
a. Pemilik bekerja sebagai CEO dan / atau ketua dewan direksi dalam bisnis utama
perusahaan.
b. Setidaknya satu pemilik anggota keluarga (jika ada) aktif di bisnis utama perusahaan
c. Setidaknya satu anggota keluarga yang mewakili perspektif generasi yang berbeda dari
yang ada di dua kriteria sebelumnya aktif dalam bisnis utama perusahaan (minimal
d. Setidaknya satu anggota non-keluarga aktif di tingkat manajemen puncak bisnis utama
perusahaan.
Pembahasan
1. Alpha
Perusahaan keluarga ini percaya akan etos bekerja keras, menghormati satu sama lain
sebagai individu, jujur, memiliki dan memberikan kebebasan untuk berbicara, dan mereka
percaya bahwa itu bukan hanya hak untuk berinovasi tetapi juga merupakan tanggung jawab
Perusahaan keluarga ini memiliki kepercayaan dan pemahaman yang sama bahwa
membangun relasi bisnis itu penting karena dengan itu perusahaan bisa mencari peluang
Bob telah memberi Joe kebebasan dan ruang untuk membawa perusahaan maju dengan
caranya sendiri melalui toleransi kreativitas dan kegagalan. Perusahaan memiliki budaya
organisasi seperti satu keluarga besar. Ketika organisasi ini merayakan ulang tahunnya yang
kedua puluh, Bob mengundang semua orang ke rumahnya sendiri untuk merayakannya,
sehingga 160 orang akhirnya datang ke pesta itu dan merasa dihargai dan dihargai karena hal
itu. Seperti yang telah disebutkan, Bob dan Joe melihat nilai dalam komunikasi yang baik
dan ingin suasana di antara manajemen dan karyawan sama-sama menjadi salah satu dari
Baik Bob dan Joe memiliki jaringan dan social kontak yang luas sehingga modal ini
Baik Joe maupun Bob sangat terbuka terhadap pendapat dan pandangan beberapa pakar
tidak hanya berkutad dalam pandangan pribadi. Karena alasan inilah mereka memiliki
ditemukan dalam kasus Alpha. Awalnya Bob (pendiri perusahaan) telah memimpin
perusahaan sesuai dengan visinya sendiri, tetapi begitu perusahaan itu mencapai tingkat
yang secara bertahap membuatnya perusahaan ini semakin berkembang. Baik Joe (penerus)
maupun Bob sangat terbuka terhadap pendapat dan pandangan pakar (eksternal) yang
mungkin menguntungkan perusahaan mereka, yang mencegah mereka dari terkunci dalam
pandangan mereka sendiri. Karena alasan inilah mereka memiliki anggota eksternal di dewan
orientasi kewirausahaan karena Bob telah memberi Joe rasa kebebasan dan ruang yang kuat
untuk membawa perusahaan maju dengan caranya sendiri serta melalui kreativitas dan
inovasi. Bob memiliki jaringan kontak yang luas mulai dari kontak bisnis hingga kontak
politik. Melalui relasi yang dibangun perusahaan telah banyak mendapatkan keuntungan.
Keluarga / perusahaan percaya untuk bekerja keras, menghormati satu sama lain sebagai
individu, jujur, memiliki dan memberikan kebebasan untuk berbicara, dan mereka percaya
bahwa itu bukan hanya hak untuk berinovasi tetapi juga merupakan tanggung jawab.
2. Beta
Sejak awal Perusahaan dibangun bersasarkan budaya kerja sama dan kooperatif, yang
Dalam perusahaan Steven memegang posisi ganda atau rangkap jabatan. Di satu sisi ia
adalah pemilik utama perusahaan dan di sisi lain ia adalah Direktur Utama. Jill dan suaminya
melihat lebih banyak keuntungan daripada kendala dalam situasi ini. Fokus Steven adalah
pada target investasi jangka panjang, misalnya lini produk mana yang sesuai dengan visi
perusahaan dan pasar mana yang baik untuk berinvestasi. Dia mengaku melakukan diskusi
yang mengejutkan dengan anggota keluarga lainnya, terutama dengan ayahnya yang sudah
pensiun. Menurut pendapat Steven, ayahnya selalu memiliki ide bagus (Structual and
Opportunity recognition).
agresif daripada yang mungkin terjadi di perusahaan keluarga lain dengan ukuran yang sama.
Fokusnya masih pada pengembangan bisnis karena ada sedikit properti yang terlibat
Tujuannya adalah untuk mendorong proaktif, orientasi tujuan, dan komitmen, yang juga
merangsang pemikiran berorientasi masa depan (Cognitive, relational and vision making).
Dalam Beta, keluarga terus memiliki pengaruh yang kuat pada perusahaan karena mereka
memiliki kepemilikan saham mayoritas. Keluarga mempraktikkan filosofi bisnis saat pertama
kali berdiri, dengan fokus pada hasil kinerja karena mereka harus memenuhi harapan
pemegang saham. Sumber daya dan kemampuan kekeluargaan, tidak hanya menunjukkan
keunggulan kompetitif perusahaan, tetapi juga tantangan dan kelemahan yang harus dihadapi
oleh perusahaan dan keluarga. Hal ini dilakukan dengancara meningkatkan komunikasi,
pelatihan dan pembelajaran serta mengimplementasikan badan tata kelola keluarga seperti
dewan keluarga atau protokol keluarga selama tahun-tahun mendatang untuk mempersiapkan
suksesi selanjutnya.
3. Gamma
pengambilan risiko dalam gaya kepemimpinan. Tipe kepemimpinan kepemimpinan ini dapat
ditemukan di Gamma. Tetapi Gamma berbeda dari kasus perusahaan lain karena saat
pergantian generasi, generasi selanjutnya tidak mengambil alih perusahaan dan pihak
eksternal (non-keluarga) yang ambil alih. Suksesi tidak mungkin terjadi tanpa jembatan
antara generasi. Gamma telah berkinerja kurang baik secara finansial. Ini tidak boleh
dianggap sebagai bukti ketidakmampuan perusahaan untuk melakukan bisnis dengan benar.
Melalui pengaruh non keluarga, Gamma tidak menerbitkan dividen tetapi menginvestasikan
kembali laba ke dalam pengembangan jangka panjang perusahaan. Ini adalah strategi yang
baik dari sudut pandang bisnis dan mengecewakan bagi sudut pandang pemegang saham,
Suasana inovatif Gamma telah diperkuat melalui tingginya jumlah kebebasan yang
diberikan kepada karyawan. Kebebasan ini membuat lingkungan terbuka untuk menciptakan
ide-ide baru dan bereksperimen. Selain itu, untuk benar-benar mendukung inovasi, Gamma
telah meningkatkan pengeluaran Litbang setiap tahun antara 2005 dan 2009 (Relational and
Innovativeness).
Simpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa pengaruh kekeluargaan terhadap
merupakan ciri khas kepemimpinan kewirausahaan di Alpha, Beta, dan Gamma. Beta adalah
organisasi besar dengan menganut asas kekeluarga buktinya bisnis ini masih bertahan di generasi
kedua. Gamma berbeda dari Alpha dan Beta dalam hal berpusat pada pendiri dan ikatan keluarga
yang lemah.