Anda di halaman 1dari 7

STUDI KASUS SEBAGAI PENDEKATAN PENELITIAN :

“MANFAAT, TANTANGAN, DAN CONTOH CONTOH


PRAKTIS”

Agung Prayodi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
agungprayodie@gmail.com

Abstrak
Artikel ini menyelidiki manfaat, tantangan, dan menyajikan contoh-contoh praktis dalam penggunaan studi
kasus sebagai pendekatan penelitian. Studi kasus dapat memberikan wawasan mendalam dalam konteks dunia
nyata, dengan potensi untuk menghasilkan temuan yang berharga. Namun, menghadapi tantangan seperti
generalisasi terbatas dan kebutuhan akan data yang akurat, peneliti perlu mempertimbangkan dengan cermat
bagaimana menggabungkan metode ini dalam penelitian mereka. Dengan mengilustrasikan contoh-contoh
sukses, artikel ini memberikan panduan praktis untuk memanfaatkan potensi penuh dari pendekatan studi kasus
dalam riset.
Kata kunci : studi kasus; penelitian studi kasus, tantangan penelitian

Abstract
This article explores the benefits, challenges, and presents practical examples of using case studies as a research
approach. Case studies can provide deep insight into a real-world context, with the potential to produce valuable
findings. However, facing challenges such as limited generalizability and the need for accurate data, researchers
need to carefully consider how to incorporate these methods in their research. By illustrating successful
examples, this article provides a practical guide to exploiting the full potential of the case study approach in
research.

Key words: case study; case study research, research challenges

PENDAHULUAN
Studi kasus telah lama menjadi salah satu pendekatan penelitian yang paling dikenal dan digunakan
dalam berbagai bidang ilmu. Pendekatan ini menawarkan kesempatan langka untuk menyelidiki fenomena
kompleks dalam konteks dunia nyata, memungkinkan peneliti untuk menjelajahi sejarah, dinamika, dan
implikasi suatu kejadian atau kasus dengan mendalam. Artikel ini bertujuan untuk menyelidiki manfaat besar
yang dapat diperoleh dari penggunaan studi kasus sebagai pendekatan penelitian, sambil secara jujur
mengidentifikasi tantangan yang melekat. Selain itu, kami akan mempresentasikan beberapa contoh nyata dari
studi kasus yang sukses, mengilustrasikan bagaimana pendekatan ini dapat digunakan untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang berbagai isu kompleks dalam berbagai disiplin ilmu. Dalam upaya ini, kami
berharap dapat memberikan pandangan yang komprehensif tentang potensi dan batasannya, membantu peneliti
dalam mengambil keputusan yang bijaksana saat memilih dan menerapkan pendekatan studi kasus dalam
penelitian mereka. Pendekatan studi kasus sebagai metode penelitian telah menjadi sarana yang kuat untuk
memahami fenomena yang rumit dalam berbagai disiplin ilmu. Artikel ini bertujuan untuk merinci manfaat,
tantangan, dan memberikan contoh-contoh praktis dari penggunaan studi kasus dalam konteks penelitian. Studi
kasus telah memainkan peran yang semakin penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, memungkinkan
peneliti untuk menjelajahi peristiwa nyata, situasi, atau individu dengan cermat dan mendalam. Melalui
pendekatan ini, mereka dapat mengejar pemahaman yang lebih dalam tentang masalah yang mereka hadapi.
Manfaat utama dari penggunaan studi kasus adalah kemampuannya untuk memberikan konteks dan makna yang
mendalam dalam analisis. Dengan memusatkan perhatian pada kasus tertentu, peneliti dapat mengeksplorasi
detail yang seringkali hilang dalam survei dan penelitian berbasis populasi. Ini memungkinkan mereka untuk
menggali faktor-faktor yang mungkin tidak teridentifikasi dalam studi yang lebih luas.
Dalam hal ini, studi kasus memungkinkan peneliti untuk mendekati kompleksitas dunia nyata dengan
cara yang lebih holistik dan berfokus pada kasus individu atau kelompok yang relevan. Namun, seperti setiap
metode penelitian, pendekatan studi kasus juga memiliki tantangan dan batasannya. Salah satunya adalah
masalah generalisasi. Karena fokus yang kuat pada kasus tertentu, sulit untuk menggeneralisasi temuan studi
kasus ke populasi yang lebih luas. Oleh karena itu, peneliti perlu waspada dalam menafsirkan hasil dan
mengaitkannya dengan konteks yang lebih luas. Selain itu, studi kasus membutuhkan waktu dan sumber daya
yang cukup, terutama dalam hal pengumpulan data yang mendalam dan analisis yang akurat. Untuk
memberikan gambaran praktis tentang penggunaan studi kasus, artikel ini akan menyajikan beberapa contoh
konkret dari berbagai disiplin ilmu. Contoh-contoh ini akan menggambarkan bagaimana studi kasus telah
digunakan untuk mengungkap pola-pola unik, menjelaskan situasi yang rumit, dan mendukung pengambilan
keputusan yang berbasis bukti. Dengan menganalisis kasus-kasus ini, kita dapat memperoleh wawasan yang
lebih baik tentang potensi dan batasan studi kasus sebagai pendekatan penelitian yang berharga. Dengan
demikian, artikel ini mengajak pembaca untuk menjelajahi kompleksitas penggunaan studi kasus dalam riset.
Dengan memahami manfaat, mengatasi tantangan, dan mengambil inspirasi dari contoh-contoh praktis, kita
dapat menghargai peran penting metode ini dalam mengembangkan pengetahuan dan pemahaman di berbagai
bidang ilmu.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Studi Kasus (Case Studi)


Menurut bahasa Inggris “A Case Study” atau “Case Studies”. Kata “Kasus” diambil dari kata “Case”
artinya kasus, kajian , peristiwa Sedangkan arti dari “case”sangatlah komplek dan luas. Menurut Unika
Prihasanti (2018:2) mendefinisikan studi kasus, tidak ada definisi tunggal termasuk dalam ilmu sosial terdapat
definisi yang luas dan terbagi dalam empat kategori (Hentz, 2017) Menurut Depdikbud (1997: 2) menjelaskan
bahwa “studi kasus adalah suatu studi atau analisa yang komprehensif dengan menggunakan berbagai teknik,
bahan dan alat mengenai gejala atau ciri-ciri karakteristik berbagai jenis masalah atau tingkah laku menyimpang
baik individu maupun kelompok”. Menurut Wibowo (1984: 79) menjelaskan bahwa “studi kasus adalah suatu
teknik untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seseorang secara mendalam dengan tujuan untuk
mencapai penyesuaian diri yang lebih baik”. Berdasarkan kedua pendapat tersebut maka penulis menyimpulkan
bahwa studi kasus adalah suatu teknik yang mempelajari keadaan seseorang secara detail dan mendalam, baik
fisik maupun psikisnya. Selanjutnya dapat meningkatkan perkembangan dan upaya untuk membantu individu,
sehingga mampu menyesuaikan diri dengan baik dengan lingkungannya. Studi kasus merupakan teknik
mengadakan persiapan konseling yang memakai ciri-ciri yaitu mengumpulkan data yang lengkap, bersifat
rahasia, terus menerus secara ilmiah, dan data diperoleh dari beberapa pihak. (Mungin Eddy Wibowo, 1984: 80).
Menurut Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si (2017:5) menyimpulkan bahwa Studi Kasus ialah suatu
serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam tentang suatu program,
peristiwa, dan aktivitas, baik pada tingkat perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk
memperoleh pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut. Pada umumnya tarjet penelitian studi kasus
adalah hal yang actual (Real-Life) dan unik. Bukan sesuatu yang sudah terlewati atau masa lampau Merriam &
Tisdell (2015) mendefinisikan studi kasus sebagai diskripsi dan analisis mendalam dari bounded system, sebuah
system yang tidak bisa terlepas dari satu kasus dengan kasus yang lain Karena dalam studi kasus memunculkan
adanya bagian- bagian system yang bekerja secara terintergratif dan berpola dengan yang lain. Studi kasus
adalah suatu studi atau analisa yang komprehensif dengan menggunakan berbagai teknik, bahan dan alat
mengenal gejala atau ciri-ciri karakteristik berbagai jenis masalah atau tingkah laku menyimpang, baik individu
maupun kelompok (Depdiknas, 2003:2). Berdasarkan uraian beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan studi
kasus adalah penelitian terhadap suatu objek penelitian yang disebut sebagai “kasus”. Penelitian studi kasus
merupakan penelitian yang dilakukan terhadap objek atau sesuatu yang harus diteliti secara menyeluruh, utuh
dan mendalam. Dengan kata lain, kasus yang diteliti harus dipandang sebagai objek yang berbeda dengan objek
penelitian pada umumnya.

B. Manfaat Penelitian Studi Kasus


Secara umum, para peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus bertujuan memahami objek
yang ditelitinya. Dan secara khusus studi kasus digunakan untuk menjelaskan dan memahami objek yang
ditelitinya secara khusus sebagai suatu ‘kasus’. Sebab studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip
dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari. Studi kasus juga merupakan sarana efektif
untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dan responden. Studi kasus memungkinkan pembaca untuk
menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi
juga keterpercayaan (trust-worthines) serta terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi
pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut.

Adapun tujuan studi kasus secara spesifik berdasarkan bidang tertentu adalah sebagai berikut:

– Tujuan di balik studi kasus psikolog adalah mencari informasi mendalam tentang otak manusia, perilaku, atau
pemikiran kognitif.

– Tujuan studi kasus sosiolog akan serupa dengan psikolog, kecuali yang melihat ke dalam perilaku atau
interaksi di dalam, antara, atau di sekitar komunitas, kelompok, atau organisasi.

– Tujuan dari studi kasus para ilmuwan adalah untuk bereksperimen di antara teori atau menghasilkan teori
baru. Para ilmuwan dapat mengembangkan hipotesis dan merinci melalui penelitian mereka dan bereksperimen
ketika memproses melalui jenis studi kasus pilihan mereka.

Lincoln dan Guba, menjabarkan manfaat metode ini sebagai berikut:

1. Studi kasus adalah sarana utama untuk penelitian emik yang mengutarakan pandangan subjek
penelitian
2. Studi kasus memberikan uraian utuh yang sama dengan apa yang dialami oleh pembaca dalam
kehidupan sehari-harinya.
3. Studi kasus sangat efektif dalam menunjukkan hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian
4. Pembaca dapat memperoleh konsistensi gaya, faktual, dan juga kepercayaan dari penelitian studi kasus
5. Penelitian ini menyajikan uraian tebal yang dibutuhkan untuk penilaian transferabilitas
6. Studi kasus sangat terbuka terhadap penilaian atas konteks yang nantinya penilaian ini dapat berperan
terhadap fenomena yang ada di dalam konteks tersebut.

Penelitian studi kasus memiliki sejumlah manfaat yang menjadikannya pendekatan penelitian yang berharga
dalam berbagai bidang. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penelitian studi kasus:
Mendalam dan Kontekstual: Studi kasus memungkinkan peneliti untuk memeriksa fenomena dalam konteks
yang mendalam. Dengan memusatkan perhatian pada kasus individu atau kelompok, peneliti dapat menggali
detail dan kompleksitas yang mungkin terlewat dalam studi yang lebih luas. Ini membantu dalam pemahaman
yang lebih baik tentang masalah yang sedang diteliti.
Analisis Komprehensif: Penelitian studi kasus memungkinkan peneliti untuk menjalani analisis yang
komprehensif terhadap kasus tertentu. Ini mencakup pengumpulan dan analisis data dari berbagai sumber,
termasuk wawancara, observasi, dokumen, dan lainnya. Pendekatan ini memberikan gambaran yang lebih
lengkap tentang fenomena yang diteliti.
Konteks Dunia Nyata: Studi kasus memungkinkan peneliti untuk memahami masalah dalam konteks dunia
nyata. Ini sangat bermanfaat ketika penelitian berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memiliki
relevansi langsung dengan praktik, kebijakan, atau situasi aktual.
Menjelajahi Kasus Unik: Dalam beberapa situasi, kasus tunggal atau jarang terjadi bisa sangat berharga. Studi
kasus memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi kasus-kasus unik ini yang mungkin tidak dapat diakses
dengan metode penelitian lainnya.
Generasi Hipotesis: Studi kasus juga dapat digunakan untuk menghasilkan hipotesis awal yang dapat diuji
dalam penelitian selanjutnya. Kasus-kasus yang menarik perhatian peneliti seringkali menjadi titik awal bagi
penelitian lebih lanjut.
Mendukung Pengambilan Keputusan: Penelitian studi kasus dapat memberikan wawasan yang berharga bagi
praktisi, pengambil keputusan, dan pemangku kepentingan. Temuan dari studi kasus dapat membantu dalam
merancang strategi, kebijakan, atau tindakan yang lebih efektif.
Studi Multidisipliner: Studi kasus sering memungkinkan kerja sama antara berbagai disiplin ilmu. Ini
menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena yang diteliti.
Dengan manfaat-manfaat tersebut, penelitian studi kasus tetap menjadi metode penelitian yang penting
dalam mengungkap fenomena kompleks dan mendukung perkembangan ilmu pengetahuan di berbagai bidang.

C. Tantangan Penelitian Studi Kasus


Penelitian studi kasus, meskipun memberikan wawasan mendalam tentang kasus tertentu, juga
menghadapi beberapa tantangan yang perlu diperhatikan oleh peneliti. Beberapa tantangan utama dalam
penelitian studi kasus meliputi:
Generalisasi yang Terbatas: Hasil dari studi kasus tidak selalu dapat diterapkan secara langsung pada populasi
yang lebih besar. Karena fokus pada satu kasus atau beberapa kasus yang terbatas, generalisasi ke situasi umum
bisa menjadi sulit.
Subyektivitas: Tergantung pada penafsiran peneliti, studi kasus dapat menjadi subyektif. Ketergantungan pada
pandangan peneliti dapat memengaruhi hasil penelitian.
Kesulitan dalam Pemilihan Kasus yang Representatif: Memilih kasus yang benar-benar representatif dari
fenomena yang sedang diteliti bisa menjadi tantangan. Kesalahan dalam pemilihan kasus dapat mengarah pada
hasil yang bias.
Waktu dan Sumber Daya yang Dibutuhkan: Studi kasus seringkali memerlukan waktu yang cukup lama untuk
pengumpulan dan analisis data yang mendalam. Ini dapat menjadi mahal dan memakan banyak sumber daya.
Keterbatasan Data: Dalam beberapa kasus, data yang tersedia untuk studi kasus mungkin terbatas atau tidak
lengkap. Ini dapat membatasi kemampuan peneliti untuk menjalankan analisis yang komprehensif.
Kesulitan dalam Reproduksi: Karena setiap studi kasus unik, reproduksi hasil yang identik dengan studi kasus
sebelumnya seringkali tidak mungkin. Ini berarti ada batasan dalam memvalidasi temuan.
Ketergantungan pada Keterampilan Peneliti: Kesuksesan studi kasus sangat tergantung pada keterampilan dan
pengalaman peneliti. Kesalahan dalam analisis atau interpretasi dapat memengaruhi hasil.

Sejauh ini, menurut Prof. Rahardjo (2017), paling tidak ada tiga persoalan yang akan menjadi tantangan bagi
peneliti yang memilih metode penelitian studi kasus. Tantangan tersebut adalah:

1. Memastikan bahwa kasus yang akan diteliti dianggap “berbobot” secara akademik
2. Menemukan data yang relevan untuk keperluan penelitian
3. Apa yang harus dilakukan setelah semua data terkumpul

Studi kasus adalah metode penelitian yang bisa dipilih oleh mahasiswa atau peneliti untuk mencari kebenaran
ilmiah yang tentatif atau tidak absolut. Dengan kata lain, kebenaran ini masih bisa diuji, dikritik, atau direvisi.
Namun, biar bagaimanapun, studi kasus merupakan metode penelitian yang cukup menantang.

Di samping itu, studi kasus juga sangat tepat untuk menemukan hal-hal tersembunyi dari fenomena
sosial dan budaya untuk kemudian disebarkan hingga menjadi pengetahuan publik. Meskipun ada berbagai
tantangan dalam penelitian studi kasus, dengan perencanaan yang cermat, metodologi yang tepat, dan kesadaran
akan keterbatasannya, penelitian studi kasus dapat tetap menjadi pendekatan yang sangat berharga untuk
memahami fenomena yang kompleks.

D. Contoh Contoh Praktis Dalam Penelitian Studi Kasus


Beberapa contoh praktis dari penggunaan studi kasus dalam penelitian di berbagai bidang:
Studi Kasus Bisnis: Sebuah perusahaan teknologi seperti Apple dapat menjadi studi kasus dalam strategi bisnis.
Analisis studi kasus akan memeriksa perkembangan produk, strategi pemasaran, dan inovasi yang telah mereka
terapkan dalam perjalanan mereka untuk menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia.
Studi Kasus Medis: Dalam konteks medis, studi kasus dapat menggambarkan perkembangan penyakit atau
pengalaman pasien tertentu. Sebagai contoh, sebuah studi kasus bisa menceritakan perjalanan diagnosis dan
perawatan pasien dengan penyakit langka.
Studi Kasus Pendidikan: Studi kasus dalam pendidikan dapat menggambarkan implementasi metode pengajaran
inovatif di sebuah sekolah. Ini dapat melibatkan pendekatan seperti flipped classroom, dan bagaimana
perubahan ini memengaruhi hasil belajar siswa.
Studi Kasus Lingkungan: Penelitian lingkungan bisa melibatkan studi kasus tentang dampak perubahan iklim
pada ekosistem tertentu. Misalnya, bagaimana perubahan suhu laut memengaruhi kehidupan di Great Barrier
Reef.
Studi Kasus Teknologi: Sebuah studi kasus di dunia teknologi bisa mengulas perkembangan produk tertentu,
seperti bagaimana iPhone pertama Apple mengubah industri telepon seluler dan memengaruhi perilaku
konsumen.
Studi Kasus Politik: Dalam politik, studi kasus bisa menggambarkan peristiwa penting seperti pemilihan
presiden atau referendum. Analisis ini akan mencakup strategi kampanye, faktor-faktor yang memengaruhi
pemilih, dan hasil akhir.
Studi Kasus Kepemimpinan: Seorang pemimpin bisnis atau politik seperti Nelson Mandela dapat diambil
sebagai studi kasus kepemimpinan. Ini akan mencakup gaya kepemimpinan, pengambilan keputusan kunci, dan
dampaknya pada masyarakat atau organisasi.
Studi Kasus Sosial: Dalam konteks sosial, sebuah studi kasus dapat membahas dampak program bantuan sosial
terhadap keluarga miskin di suatu daerah.
Studi Kasus Hukum: Dalam hukum, studi kasus dapat mengulas proses hukum dalam kasus terkenal,
memberikan wawasan tentang pertimbangan hukum, dan dampak keputusan tersebut pada masyarakat.
Studi Kasus Sejarah: Sebuah studi kasus sejarah dapat menggambarkan peristiwa bersejarah seperti Revolusi
Perancis, mengeksplorasi penyebab, peristiwa kunci, dan dampak jangka panjangnya.

Secara umum, penelitian studi kasus diterapkan pada ilmu sosial dan juga pengaturan pendidikan. Contoh
dari penelitian dengan metode studi kasus ini sendiri kemudian sangat beragam. Adapun contoh-contoh
sederhananya antara lain:

 Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan seorang anak yang dibesarkan
oleh orangtua tunggal atau single parent.
 Penelitian yang dilakukan kepada anak yang mengalami isolasi atau diabaikan kehadirannya sampai
anak tersebut menginjak usia 12 tahun.
 Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui riwayat kesehatan seseorang sejak lahir sampai menginjak
usia remaja, atau bisa juga dari usia remaja misalnya 12 tahun sampai memasuki usia dewasa di usia 35
tahun.
 Penelitian untuk mengetahui peningkatan atau perkembangan karir seseorang di suatu lingkungan kerja
atau perusahaan.
 Penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek dari kelas menulis yang diikuti oleh
anak-anak dari kelas VI di sekolah X.
 Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan kemampuan atau keterampilan
menggambar anak-anak kelas VI di sekolah X setelah mengikuti kelas menggambar secara intensif.
 Penelitian yang dilakukan di sebuah perusahaan untuk mengetahui apa saja inovasi yang sudah berhasil
dilakukan dan rencananya akan dilakukan oleh perusahan tersebut.
 Penelitian yang dilakukan di suatu perusahan yang memproduksi sepatu sehingga peneliti bisa
mengetahui bagaimana proses pembuatan sepatu dan berbagai kendala yang dihadapi karyawan selama
proses produksi berlangsung.
 Penelitian yang dilakukan di sebuah jalan raya atau suatu ruas jalan untuk mengetahui apa saja yang
menjadi penyebab kecelakaan di ruas jalan tersebut.
 Penelitian terhadap implementasi kebijakan pemerintah, sehingga bisa diketahui efek dari penerapan
kebijakan tersebut apakah cenderung positif atau menguntungkan dan bisa juga cenderung sebaliknya
atau merugikan.
 Penelitian di suatu perusahaan untuk mengetahui bagaimana perusahaan tersebut bisa menjalin
kerjasama dengan perusahaan lain. Masing-masing perusahaan yang bekerjasama memiliki satu tujuan,
yakni terus berkembang dan menjadi perusahaan yang lebih baik lagi.
 Penelitian terhadap kebijakan terbaru dari pemerintah di bidang perekonomian, apakah mendorong
peningkatan ekonomi masyarakat atau sebaliknya.
 Penelitian yang dilakukan di suatu sekolah untuk mengetahui seberapa besar perkembangan anak-anak
ketika berkumpul dengan anak-anak berprestasi lainnya.
 Penelitian yang dilakukan untuk melihat perkembangan anak-anak yang sering atau dibiasakan
membaca cerita dongen sebelum tidur.
 Penelitian yang dilakukan di suatu daerah untuk mengetahui bagaimana perkembangan kesehatan
masyarakat pasca erupsi gunung di dekat daerah tersebut.

Setiap studi kasus ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik tertentu dalam konteks yang
nyata. Mereka digunakan untuk mengidentifikasi tren, pola, dan implikasi yang tidak dapat ditemukan melalui
survei atau analisis statistik biasa.

KESIMPULAN
Dalam artikel ini, kita telah menggali kedalaman pendekatan penelitian studi kasus, mengidentifikasi manfaat
yang signifikan yang dapat diberikan oleh metode ini. Dengan memungkinkan peneliti untuk menyelam dalam
konteks dunia nyata, studi kasus memungkinkan pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang diteliti.
Namun, tidak ada yang datang tanpa tantangan, dan kami telah menguraikan beberapa di antaranya, seperti
generalisasi yang terbatas dan kebutuhan akan data yang akurat. Melalui berbagai contoh praktis yang telah
disajikan, artikel ini menunjukkan bahwa studi kasus memiliki potensi besar dalam memberikan pandangan
khusus yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang penelitian. Dengan pertimbangan yang matang terhadap
manfaat dan tantangan, peneliti dapat memanfaatkan pendekatan studi kasus untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih dalam dan kontekstual tentang masalah yang mereka teliti.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, S. H. (2006). Studi kasus tentang kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga di kota
Yogyakarta. Humanitas, 3(2), 75-86
Caesari, Yasinta, K., & Listiara, A. (2013). Kuliah versus organisasi: Studi kasus mengenai strategi belajar
pada mahasiswa yang aktif dalam organisasi mahasiswa pecinta alam Universitas Diponegoro. Jurnal
Psikologi Undip, 11(1), 2013. doi: 10.14710/jpu.12.2.164- 175
Cope, D. (2015). Case study research methodology in nursing research. Oncology Nursing, 42(6), 681-882. doi:
10. 1188/15.ONF.
Eisenhardt, K. M. (1989). Building theories from case study research. The Academy of Management Review,
14(4), 532-550. doi: 10.2307/258557
Flyvbjerg, B. (2006). Five misunderstandings about case-study research. Qualitative Inquiry, 12(2), 219-245.
doi: 10.1177/ 1077800405284363
Hartley, J. (2004). Case study research dalam Cassel, D & Symon, G. Essential guide to qualitatice methods in
organiza- tional research (eds). London: SAGE Publications. doi: 10.4135/978144628 0119.n9.
Hendriani, W. (2017). Adaptasi positif pada resiliensi akademik mahasiswa doktoral. Humanitas, 14(2), 139-
149
Hentz, P. (2017). Overview of case study research. Dalam Chesnay, M. (Eds). Qualitative designs and Methods
in Nursing (pp.1-10). New York: www.springerpub.com
John W. Creswell. (1998). Qualitative I nquiry And Research Design: Choosing
Among Five Traditions. London: SAGE Publications Michael Quinn Patton. (1991).
How to Use Qualitative Methods in Evaluation. London: SAGE Publications
Robert K. Yin. (1989). Case Study Research Design and Methods. Washington: COSMOS Corporation

Anda mungkin juga menyukai