Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok 7 (Studi Kasus (Case Study))

Nama Kelompok:
 Ronaldo Hudzon Manyakori (2018-59-022)
 Indriwati (2018-59-024)
 Rosella Worabai (2018-59-014)

7. Studi Kasus (Case Study)


Studi Kasus (Case Study) adalah studi yang mendalam dan komperensif tentang peserta
didik, kelas atau sekolah yang memiliki kasus tertentu. Pengertian mendalam dan kompernsif
adalah mengungkapkan semua variable dan aspek-aspek yang melatar belakanginya, yang
diduga menjadi penyebab timbulnya prilaku atau kasus tersebut dalam kurun waktu tertentu.
Misalnya peserta didik yang sangat cerdas, sangat lamban, sangat rajin, sangat nakal, atau
kesulitan dalam belajar. Pada umumnya permasalahanya berkenaan dengan kegagalan belajar,
tidak dapat menyesuaikan diri, gangguan emosional, frustasi dan sering membolos serta
kelainan-kelainan perilaku siswa. Untuk itu guru menjawab tiga percayaan inti dalam studi
kasus, yaitu:
a. Mengapa kasus tersebut bisa terjadi?
b. Apa yang dilakukan oleh seseorang dalam kasus tersebut?
c. Bagaimana pengaruh tingkah laku seseorang terhadap lingkungan?
Studi kasus sering digunakan dalam evaluasi, bimbingan, dan penelitian. Studi ini
menyangkut integrasi dan penggunaan data yang komprehensif tentang peserta didik sebagai
suatu dasar untuk melakukan diagnosis dan mengartikan tingkah laku peserta didik tersebut.
Dalam melakukan studi kasus, guru harus terlebih dahulu mengumpulkan data dari berbagai
sumber dengan menggunakan berbagai teknik dan alat pengumpul data. Salah satu alat yang
digunakan adalah depth-interview, yaitu melakukan wawancara secara mendalam, jenis data
yang diperlukan antara lain, latar belakang kehidupan, latar belakang keluarga, kesanggupan dan
kebutuhan, perkembangan kesehatan, dan sebagainya.
a. Jenis Studi Kasus
Ada beberapa jenis studi kasus, masing-masing berbeda satu sama lain berdasarkan
hipotesis dan/atau tesis yang akan dibuktikan. Masing-masing jenis studi kasus berikut dapat
digunakan dalam bidang atau disiplin apa pun.
 Studi Kasus Eksplanatori
Studi kasus eksplanatori bertujuan untuk menjawab pertanyaan ‘bagaimana’ atau
‘mengapa’, ketika peneliti hampir tidak memiliki kendali atas peristiwa yang dijelaskan. Jenis
studi kasus ini berfokus pada fenomena dalam konteks situasi kehidupan nyata. Tujuan dari studi
kasus ekplanatori adalah untuk lebih menunjukkan data dan deskripsi investigasi kasual.
 Studi Kasus Eksploratori
Studi kasus eksplorasi bertujuan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan ‘apa’ atau
‘siapa’. Metode pengumpulan data studi kasus eksplorasi sering disertai dengan metode
pengumpulan data tambahan seperti wawancara, kuesioner, eksperimen, dan lain-lain.
Studi kasus eksplorasi biasanya merupakan pendahulu untuk proyek penelitian berskala besar
yang formal. Studi kasus ini digunakan untuk memberikan lebih banyak informasi latar belakang
daripada studi kasus biasa, untuk membandingkan hasil dengan lebih baik, dan untuk
memungkinkan para peneliti mendedikasikan lebih banyak waktu untuk mempelajari informasi
yang diperlukan untuk percobaan atau kasus mereka.
 Studi Kasus Deskriptif
Studi kasus deskriptif bertujuan untuk menganalisis urutan peristiwa tertentu, yang terjadi
di masa lalu. Topik semacam itu dapat mencakup budaya atau sejarah, ketika peneliti mencoba
menjelaskan suatu fenomena tertentu. Tujuan dari studi kasus deskriptif adalah untuk dapat
membandingkan pertemuan baru dengan teori yang sudah ada sebelumnya.
b. Tujuan Studi Kasus
Tujuan studi kasus secara umum diantaranya yaitu sebagai berikut;
1. Menggambarkan situasi individu (kasus), misalnya: seseorang, bisnis, organisasi, atau
institusi, secara terperinci;
2. Mengidentifikasi masalah-masalah utama dari kasus tersebut;
3. Menganalisis kasus menggunakan konsep-konsep teoritis yang relevan dari unit atau disiplin
ilmu tertentu;
4. Merekomendasikan tindakan untuk kasus tertentu (terutama untuk studi kasus penyelesaian
masalah).
c. Kelebihan dan Kekurangan Studi Kasus
Namun, seperti halnya alat evaluasi yang lain, studi kasus juga mempunyai kelebihan dan
kelemahan.
 Kelebihannya adalah dapat mempelajari seseorang secara mendalam dan komprehensif,
sehingga karakternya dapat diketahui selengkap-lengkapnya. Sedangkan
 Kelemahannya adalah hasil studi kasus tidak dapat digeneralisasikan, melainkan hanya
berlaku untuk peserta didik itu saja.

Anda mungkin juga menyukai