Anda di halaman 1dari 6

studi kasus adalah metode penelitian yang fokusnya terletak pada

penentuan dinamika mengenai pertanyaan lebih lanjut mengapa seseorang


berpikir, melakukan sesuatu, atau bahkan mengembangkan diri.

Hal menarik dari studi kasus adalah penekanannya ada pada eksplorasi dan
deskripsi suatu fenomena yang menjadi objek penelitian. Sehingga tidak
berfokus pada sebab akibat dan tidak juga memiliki fokus pada tujuan
menemukan kebenaran yang bisa digeneralisasi maupun diprediksi
sebelumnya.

Jenis Penelitian Studi Kasus


Sama seperti metode penelitian lainnya, penelitian studi kasus juga
terbagi menjadi beberapa jenis. Satu sama lain memiliki perbedaan baik
dari segi hipotesis (jawaban sementara) maupun dari tesis yang akan
dibuktikan. Jenis-jenis dari studi kasus ini kemudian bisa diterapkan di
berbagai bidang.

Seperti bidang psikologi, bisnis, seni, dan lain sebagainya. Adapun jenis-
jenisnya sendiri adalah:

Studi Kasus Eksplanatori


Jenis pertama adalah studi kasus eksplanatori, yakni jenis metode studi
kasus yang digunakan oleh peneliti ketika tidak lagi bisa menemukan atau
memiliki kendali atas fenomena yang diteliti. Sehingga peneliti kemudian
memiliki pertanyaan “mengapa” atau bagaimana” fenomena tersebut tidak
bisa lagi dikendalikan.

Jenis studi kasus ini sendiri juga diketahui berfokus pada fenomena dalam
kehidupan nyata. Penerapannya cocok untuk fenomena maupun suatu
kelompok individu yang tidak atau belum bisa dijelaskan. Hal ini lumrah
karena dalam setiap individu atau manusia dijamin ada satu dua variabel
yang tidak bisa dijelaskan.

Maka tujuan utama dari metode studi kasus eksplanatori adalah untuk
menunjukan data yang tidak bisa dijelaskan tadi. Sekaligus melakukan
deskripsi investigasi kausal.

Studi Kasus Eksploratori


Jenis kedua dari penelitian studi kasus adalah studi kasus eksploratori,
yaitu metode penelitian yang tujuannya adalah untuk menjawab pertanyaan
“apa” dan juga “siapa”. Data yang dikumpulkan peneliti berasal dari dua
sumber, yakni dari data eksplorasi dan data tambahan.

Data tambahan bisa diperoleh peneliti dari kegiatan wawancara,


eksperimen, kuesioner, dan lain sebagainya. Umumnya metode satu ini
sangat cocok diterapkan pada penelitian formal dan berskala besar.
Tujuannya adalah membantu peneliti mendapatkan lebih banyak informasi
latar belakang dibanding studi kasus biasa.

Dilakukan kegiatan ekstra untuk mendapat data tambahan juga dimaksud


untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik. Selain itu juga bisa
bertujuan untuk memberikan lebih banyak waktu kepada peneliti mencerna
dan memahami informasi yang didapatkan selama proses pelaksanaan
penelitian.

Studi Kasus Deskriptif


Berikutnya adalah studi kasus deskriptif yang diterapkan dengan tujuan
menganalisis urutan peristiwa tertentu yang terjadi di masa lalu. Topik di
jenis penelitian ini biasanya mencakup bidang budaya atau disebut juga
sebagai bidang sejarah.

Adapun tujuan dari metode ini adalah untuk membandingkan teori atau
penemuan baru dengan teori dan penemuan yang sudah ada di bidang
yang sama. Sehingga bisa diketahui mana yang paling benar dengan
melihat analisis urutan peristiwanya.

Baca Juga: 4 Strategi Mengubah Tesis Menjadi Buku, Langsung Terbit!

Bentuk Penelitian Studi Kasus Berdasarkan


Permasalahan Penelitian
Studi kasus menurut Creswell kemudian dibagi menjadi tiga bentuk dilihat
dari permasalahan atau kasus yang diteliti. Yaitu:

Studi Kasus Instrumental Tunggal


Bentuk yang pertama adalah studi kasus instrumental tunggal atau single
instrumental case study. Merupakan bentuk penelitian studi kasus yang
dilakukan dengan menggunakan sebuah kasus untuk memberi gambaran
mengenai suatu isu.

Dalam hal ini, peneliti akan mencoba mencari isu yang menarik perhatian
untuk kemudian dikaji. Kemudian peneliti akan menggunakan suatu kasus
untuk dijamin sarana atau instrumen dalam menyusun penggambaran kasus
secara terperinci.

Sehingga dari satu isu, peneliti akan menemukan kasus yang diakibatkan
oleh isu tersebut. Kasus inilah yang kemudian akan digambarkan atau
dipaparkan sejelas mungkin oleh peneliti. Sehingga pembaca hasil
penelitian bisa tahu bahwa kasus tersebut merupakan instrumen penting
dalam suatu isu.

Studi Kasus Jamak


Studi kasus berikutnya adalah berbentuk studi kasus jamak, sehingga
berkebalikan dengan studi kasus instrumental tunggal. Pada instrumental
tunggal peneliti hanya menggunakan atau mempelajari satu kasus.
Sementara pada studi kasus jamak maka jumlah kasus yang dipelajari atau
diteliti lebih dari satu.

Jadi, secara sederhana studi kasus jamak diartikan sebagai penelitian yang
menggunakan banyak isu maupun banyak kasus dalam satu penelitian yang
dilakukan. Supaya pembahasan dan kegiatan penelitian lebih terfokus,
maka fokus utamanya adalah pada satu isu dan beberapa kasus yang
menyertai isu tersebut.

Bisa juga dibalik, yakni fokus pada satu kasus (satu lokasi) yang kemudian
meneliti beberapa isu di dalam satu lokasi tersebut. Penelitian dengan
metode ini kemudian terbilang kompleks, sebab melibatkan banyak isu dan
lebih banyak kasus di dalam isu-isu tersebut.

Studi Kasus Mendalam


Bentuk berikutnya adalah studi kasus mendalam, merupakan
bentuk penelitian studi kasus yang diterapkan pada suatu kasus yang
memiliki suatu kekhasan atau ciri khas dan juga keunikan yang cukup tinggi
dibanding kasus pada umumnya. Sehingga kasus ini sejak awal sudah
mencuri perhatian peneliti untuk dikaji.
Sekilas, bentuk penelitian satu ini mirip dengan penelitian naratif namun
prosedurnya sendiri lebih terperinci. Yakni pada kasus dan juga kaitan atau
hubungannya dengan lingkungan yang ada di sekitarnya secara
terintegrasi.

Baca Juga: 8 Tips untuk Mengubah Skripsi Menjadi Jurnal, Mudah Banget!

Tujuan Studi Kasus


Penelitian dengan metode studi kasus kemudian juga memiliki tujuan, dan
tujuan ini sendiri terbagi menjadi dua. Yaitu:

Tujuan Secara Umum


Secara umum, tujuan dari metode studi kasus ini memiliki setidaknya 4
tujuan utama. yaitu:

1. Menggambarkan situasi individu, sehingga dalam metode penelitian


ini peneliti akan mencoba menggambarkan secara detail mengenai
situasi yang dialami oleh individu yang statusnya adalah subjek
penelitian. Individu disini bisa sebagai seseorang, sebuah bisnis,
sebuah organisasi, dan lain-lain.
2. Mengidentifikasi masalah utama pada suatu kasus, sehingga peneliti
bisa melakukan identifikasi berbagai masalah dan menentukan
masalah yang menjadi masalah utama dari suatu kasus.
3. Menganalisa kasus menggunakan konsep teoritis, tentunya teori yang
digunakan masih relevan dari unit atau bidang disiplin ilmu tertentu.
4. Merekomendasikan tindakan yang bisa menjadi penyelesaian dari
suatu kasus, atau bisa dikatakan peneliti bisa merekomendasikan
solusi atas masalah yang menjadi penyebab suatu kasus.

Tujuan Secara Spesifik


Selain memiliki sejumlah tujuan umum di atas, penelitian studi kasus juga
memiliki tujuan yang lebih spesifik. Yaitu disesuaikan dengan bidang ilmu
tertentu yang dikaji kasusnya. Seperti:

1. Tujuan studi kasus di bidang psikologi adalah untuk informasi yang


lebih mendalam mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
otak manusia, perilaku, dan juga pemikiran secara kognitif dari otak
manusia tersebut.
2. tujuan studi kasus di bidang sosiologi adalah untuk mendapat
informasi mendalam seperti di bidang psikologi. Hanya saja tidak
memperhatikan perilaku maupun interaksi yang terjadi di dalam atau
diantara suatu organisasi, komunitas, kelompok, dan sebagainya.

3. Tujuan studi kasus yang dilakukan para ilmuwan adalah untuk


melakukan eksperimen diantara sejumlah teori untuk menghasilkan
teori baru. Para ilmuwan tersebut kemudian bisa mengembangkan
hipotesis dan kemudian melakukan penelitian dengan memakai
metode studi kasus.
Baca Juga: Update Jurnal Predator 2021, Wajib Hati-Hati Ya!

Contoh Penelitian Studi Kasus


Secara umum, penelitian studi kasus diterapkan pada ilmu sosial dan juga
pengaturan pendidikan. Contoh dari penelitian dengan metode studi kasus
ini sendiri kemudian sangat beragam. Adapun contoh-contoh sederhananya
antara lain:

 Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana


perkembangan seorang anak yang dibesarkan oleh orangtua tunggal
atau single parent.
 Penelitian yang dilakukan kepada anak yang mengalami isolasi atau
diabaikan kehadirannya sampai anak tersebut menginjak usia 12
tahun.
 Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui riwayat kesehatan
seseorang sejak lahir sampai menginjak usia remaja, atau bisa juga
dari usia remaja misalnya 12 tahun sampai memasuki usia dewasa di
usia 35 tahun.
 Penelitian untuk mengetahui peningkatan atau perkembangan karir
seseorang di suatu lingkungan kerja atau perusahaan.
 Penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek dari
kelas menulis yang diikuti oleh anak-anak dari kelas VI di sekolah X.
 Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana
perkembangan kemampuan atau keterampilan menggambar anak-
anak kelas VI di sekolah X setelah mengikuti kelas menggambar
secara intensif.
 Penelitian yang dilakukan di sebuah perusahaan untuk mengetahui
apa saja inovasi yang sudah berhasil dilakukan dan rencananya akan
dilakukan oleh perusahan tersebut.
 Penelitian yang dilakukan di suatu perusahan yang memproduksi
sepatu sehingga peneliti bisa mengetahui bagaimana proses
pembuatan sepatu dan berbagai kendala yang dihadapi karyawan
selama proses produksi berlangsung.

 Penelitian yang dilakukan di sebuah jalan raya atau suatu ruas jalan
untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab kecelakaan di
ruas jalan tersebut.
 Penelitian terhadap implementasi kebijakan pemerintah, sehingga
bisa diketahui efek dari penerapan kebijakan tersebut apakah
cenderung positif atau menguntungkan dan bisa juga cenderung
sebaliknya atau merugikan.
 Penelitian di suatu perusahaan untuk mengetahui bagaimana
perusahaan tersebut bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan
lain. Masing-masing perusahaan yang bekerjasama memiliki satu
tujuan, yakni terus berkembang dan menjadi perusahaan yang lebih
baik lagi.
 Penelitian terhadap kebijakan terbaru dari pemerintah di bidang
perekonomian, apakah mendorong peningkatan ekonomi masyarakat
atau sebaliknya.
 Penelitian yang dilakukan di suatu sekolah untuk mengetahui
seberapa besar perkembangan anak-anak ketika berkumpul dengan
anak-anak berprestasi lainnya.
 Penelitian yang dilakukan untuk melihat perkembangan anak-anak
yang sering atau dibiasakan membaca cerita dongen sebelum tidur.
 Penelitian yang dilakukan di suatu daerah untuk mengetahui
bagaimana perkembangan kesehatan masyarakat pasca erupsi
gunung di dekat daerah tersebut.
Masih ada banyak sekali penelitian studi kasus yang bisa ditemukan dan
bisa juga diterapkan. Penelitian ini sendiri condong kepada penelitian
terhadap masalah psikologis atau karakter suatu individu maupun
organisasi dan kelompok. Selain itu, untuk mendapatkan hasil penelitian
yang akurat.

Peneliti kemudian tidak hanya fokus pada subjek atau kasus yang diangkat
menjadi tpik penelitian saja. Melainkan juga menilai dan mempelajari
berbagai aspek yang menyertai dan melingkupi kasus atau subjek dan objek
penelitian tadi.

Anda mungkin juga menyukai